Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
NIM : P17311193030
JURUSAN KEBIDANAN
DESKRIPSI JURNAL
• Analisis bivariat :
Hasil analisis statistik efektivitas KIE pada buku KIA yang berdasarkan
pada pengetahuan dan minat wanita menggunakan sampel uji independen
dalam kelompok yang tidak diberi KIE pada buku KIA mendapat nilai
signifikan 0,675> 0,5. Sedangkan kelompok yang diberi KIE memperoleh nilai
signifikan 0,001 <0,5. Hal ini menunjukkan bahwa KIE yang efektif dapat
mengubah pengetahuan tentang buku KIA dan minat baca buku KIA. Untuk
mengetahui apakah KIE lebih efektif untuk mengubah pengetahuan atau minat
dilihat dari perbedaan rata-rata, hasil tes efektivitas KIE pada pengetahuan
mendapat perbedaan rata-rata 12,063. Hasil uji efektifitas KIE pada minat
mendapat perbedaan rata-rata 9,533. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
nilai rata-rata perbedaan pengetahuan lebih tinggi daripada minat, sehingga
dapat disimpulkan bahwa KIE pada buku KIA lebih efektif untuk
meningkatkan pengetahuan.
Ibu hamil yang memiliki minat yang tinggi dalam membaca akan memiliki
kesadaran yang tinggi untuk membaca buku KIA untuk mendapatkan
pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil sementara mereka dengan rata-rata
ibu yang rendah dalam membaca ada memiliki kecenderungan tidak
mengetahui tentang kesehatan ibu hamil. Oleh kepentingan yang tinggi dalam
membaca buku KIA, mereka akan tahu banyak tentang kesehatan ibu hamil
sehingga mereka dapat mempertahankan kehamilan yang sehat dan secara
tidak langsung membantu mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat
kehamilan
BAB II
TELAAH JURNAL
· Judul jurnal penelitian ini terdiri dari 28 kata dalam Bahasa inggris
(tidak sesuai dengan kaidah penulisan jurnal yang baik yaitu tidak lebih 14 kata
dalam bahasa indonesia dan 10 kata dalam bahasa inggris) (LIPI, 2013). penulisan
Judul sudah baik, mengerucut kebawah seprti piramida (LIPI, 2013).
2.2 abstrak
a. pendahuluan :
a) metode
Metode penelitian kualitatif seperti jurnal ini sudah sesuai dengan jenis
penelitian nya. Yaitu dengan hanya terdiri dari beberapa bagian seperti
: lokasi penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, dan
analisis data.bagian-bagian lainnya bisa ditambahkan sesuai dengan
keperluan (LIPI, 2013).
b) Hasil dan analis
jumlah tabel atau gambar dalam narasi terlalu banyak. Tidak sesuai
dengan kaidah penulisan (LIPI, 2013). Hasil dan diskusi penelitian ini
dibagi menjadi dua yang pertama analisis anivariat dan analisis
bivariat. Menurut saya hal ini bagus karena bagi pembaca yang senang
dengan melihat tabel- tabel yang berisi data maka akan melihat di
analisis anivariat, namun yang suka hanya dengan bacaan maka akan
memilih di analisis brivariat.
c) Diskusi / pembahasan
Pembahasan dalam jurnal ini sudah mencakup pembahasan masing-
masing variabel dan pembahasan hasil analisisnya
d) Kesimpulan dan saran
disusun dalam beberapa kalimat dan umumnya hanya satu paragraph
(LIPI, 2013). Kesimpulan dalam jurnal ini dibuat dalam beberapa
kalimat , dan isi sudah sesuai dengan pertanyaan dan tujuan penelitian
BAB III
PENUTUP
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
“Di ajukan untuk memenuhi Mata Kuliah Komunikasi Konseling”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
NIM : P17311193030
JURUSAN KEBIDANAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas portofolio yang berjudul
Komunikasi Terapeutik ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Rita Yulifah pada mata kuliah Komunikasi Konseling. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang komunikasi
terapeutik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rita Yulifah, selaku dosen
mata kuliah komunikasi konseling yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, portofolio yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………...1
BAB II ISI……………………………………………………………………………….2
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………...6
3.2 SARAN………………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….7
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
• Behadapan : Arti dari posisi ini adalah “saya siap untuk anda”,
jadi diharapkan setiap berkomunikasi bidan tidak mengalihkan
pandangannya dari klien agar klien tidak merasa di abaikan.
• Mempertahankan kontak mata : kontak mata pada lever yang
sama berarti menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk
berkomunikasi.
• Membungkuk ke arah klien : posisi ini menunjukkan keinginan
untuk mengatakan atau mendengar sesuatu.
• Mempertahankan sikap terbuka : dalam arti tidak melipat kaki
atau tangan. Hal ini menunjukkan sikap keterbukaan bidan tetap
terjaga untuk berkomunikasi.
• Tetap relaks : sikap relaks dapat mengontrol keseimbangan antara
ketegangan dan relaksasi dalam meberikan respons pada klien.
Dalam hal ini bidan harus berusaha mengeri klien dengan cara
mendengarkan apa yang disampaikan oleh klien.
2. Menunjukkan penerimaan.
Menerima disini tidak berarti menyetujui tetapi siap mendengarkan tanpa
menunjukan sikap keraguan atau ketidak setujuan.
3. Menanyakan pertanyaan yang terkait.
Hal ini untuk mengetahui informasi yang spesifik mengenai apa yang
disampaikan oleh klien. Pertanyaan yang disampaikan harus berkaitan
dengan topik yang dibicarakan.
6. Memfokuskan.
Untuk membatasi bahan pembicaraan percakapan menjadi lebih spesifik
dan dimengerti.
7. Menyatakan hasil observasi.
Yaitu memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan
hasil pengamatannya sehingga klien dapat mengetahui apakah
pesannya diterima dengan benar atau tidak.
8. Menawarkan informasi.
Memberikan tambahan informasi merupakan tindakan penyuluhan
kesehatan untuk klien.
9. Memberikan kesempatan kepada klien untuk diam. Diam
disini untuk memberikan bidan atau klien untuk
mengorganisasi pikirannnya.
10. Meringkas.
Yaitu pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara
singkat. Hal ini bermanfaat untuk membantu mengingat topik yang
telah dibahas sebelum melanjutkan ke topik selanjutnya.
✓ Fase pra-interaksi
Dimulai sebelum kontak pertama dengan klien.
✓ Fase orientasi
Dimulai pada kontak pertama dengan klien.
✓ Fase kerja
Fase ini bidan dan klien mengeksplorasi stresor yang tepat dan
mendukung perkembangan kesadaran diri dengan menghubungkan
persepsi, pikiran, perasaan, dan perbuatan klien.
✓ Fase terminasi
Fase ini merupakan fase yang sangat sulit dan sangat penting karena
hubungan saling percaya dan hubungan intim yang terapeutik sudah
terbina dan berada pada tingkay optimal. Hal ini menjadi tantangan
bidan untuk mendapatkan kepercayaan klien.
Berikut tugas bidan pada setiap fase :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. http://vileppusdik.kemkes.go.id/poltekkesmalang/
2. Yulifah, Rita, Yuswanto,TJA.2009.Komunikasi dan Komnseling dalam
kebidanan.Jakarta:Salemba Medika