Fisioterapi Dada Dan Steem Inhaler Aromatheraphy Dalam Mempertahankan Kepatenan Jalan Nafas Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Fisioterapi Dada Dan Steem Inhaler Aromatheraphy Dalam Mempertahankan Kepatenan Jalan Nafas Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Corresponding author:
Daya
daya.icu@gmail.com
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020
e-ISSN: 2723-8067
DOI: 10.26714/nm.v1i2.5770
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 100-107 101
Fenomena yang terjadi di rumah sakit, Menurut Dornish dkk dalam Zulnely,
pasien selalu diberi obat untuk mengatasi Gusmailina dan Kusmiati (2015)
sesak napas dan mengencerkan dahak, menyebutkan bahwa minyak atsiri
tanpa mempertimbangkan terapi non eucalyptus dapat dimanfaatkan sebagai
farmakologi. Medikamentosa (obat) yang obat herbal diantaranya untuk mengurangi
diberikan banyak memberikan efek sesak nafas karena flu atau asma dengan
samping, misalnya menimbulkan takikardi, cara mengoleskan pada dada, mengobati
tidak bisa tidur ataupun respon alergi. sinus dengan cara menghirup uap air
Fisioterapi dada dan batuk efektif adalah hangat yang telah diteteskan minyak
tindakan mandiri perawat yang bisa eucalyptus serta melegakan hidung
dilakukan mudah dan murah yang dapat tersumbat dengan cara menghirup aroma
dilakukan di rumah sakit. Kedua tindakan minyak eucalyptus (Zulnely et al., 2015).
tersebut tidak memiliki efek samping (Nur,
2015). RSUP dr. Kariadi Semarang rajawali 3B
merupakan bangsal infeksi dimana pasien-
Penelitian Ariasti (2014) menunjukan pasien infeksi pernafasan banyak ditemui
adanya pengaruh pemberian fisioterapi disana. Sebagian besar pasien infeksi
dada terhadap kebersihan jalan napas pada saluran pernafasaan ataupun penyakit paru
pasien ISPA di Desa Pucung Eromoko obstruktif kronis mengalami hipersekresi
Wonogiri. Penelitian lain juga menunjukan secret, dimana reflek batuk meningkat dan
hasil bahwa pemberian fisiterapi dada terjadi sesak nafas. Efek dari batuk sendiri
dapat meningkatkan pengeluaran sputum adalah mengeluarkan droplet dimana
dan bersihan paru. Didapatkan bahwa pada kemungkinan menjadi sumber infeksi.
kelompok intervensi pagi hari 63,6% Penggunaan terapi steem inhalation aroma
responden mengalami keluaran sputum therapic yang dikombinasi dengan
sebanyak 4 – 6 ml sedangkan 36,4% nya fisioterapi dada diharapkan meningkatkan
mengalami keluaran sputum sebanyak 2 – 3 pengeluaran sputum dan mengatasi
ml. Sedangkan pada kelompok intervensi masalah kebersihan jalan nafas.
siang hari keluaran sputum dari 11
responden seluruhnya sebanyak 1 < 2 ml (D METODE
Ariasti et al., 2014; Nur, 2015).
Karya ilmiah ini adalah studi kasus dengan
Beberapa penelitian juga menyatakan asuhan keperawatan yang menerapkan
penggunaan steem inhaler berdampak pada fisioterapi dada dan steem inhaler
dilatasi bronkus dan mengencerkan dahak. aromatherapy. Studi kasus ini dilakukan
Putri (2017) menyatakan dalam studi kasus terhadap 2 pasien dengan penyakit paru
keperawatan bahwa pemberian inhalasi obstruktif kronis dengan kriteria inkusi; (1)
uap mengencerkan dahak dan membantu Terjadi masalah kebersihan jalan nafas
dahak keluar dengan mudah (Putri, 2016). (terdapat sekret); (2) Terjadi kenaikan
Penggunaan inhalasi akan lebih nyaman respiratory rate; (3) Teradapat bunyi paru
digunakan jika digunakan aromaterapi dari tambahan; (4) bersedia menjadi responden.
minyak astiri, dimana minyak astiri juga Penulis melakukan terapi inhalasi dengan
memiliki banyak kelebihan. Penelitian memanaskan air sampai keluar uap,
menyatakan bahwa upaya untuk kemudian ditaruh di sebuah baskom dan
menghambat penyebaran kuman dicampur dengan minyak kayu putih
tuberculosis (TB) dengan metode terapi sampai mengeluarkan bau segar. Setelah itu
inhalasi pada pasien menggunakan ekstrak pasien menghirup uap yang sudah dibuat
minyak eucalyptus citriodora (Soyingbe et tersebut selama 15 menit kemudian pasien
al., 2017). Hasil yang diperoleh adalah dilakukan fisioterapi dada selama 10 menit
Eucalyptus citriodora terbukti menghambat dan diajarkan batuk efektif. Kemajuan
penyebaran TB Paru lebih dari 90%. kondisi pasien diukur menggunakan jumlah
Daya - Fisioterapi Dada dan Steem Inhaler Aromatheraphy dalam Mempertahankan Kepatenan Jalan Nafas
Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 100-107 102
sekret yang dikeluarkan sekali shift saat itu penyakit penyerta yang dialami kasus I.
juga selama tiga hari berturut-turut dan Pemilihan diagnosa prioritas adalah
dinilai dengan auskultasi suara paru. Terapi ketidakbersihan jalan nafas berhubungan
dilakukan 1 jam sebelum diberikan terapi dengan produksi mucus berlebih pada
bronkodilator. Indikator keberhasilan dari kasus I,II; nyeri kronis berhubungan dengan
terapi adalah berkurangnya jumlah sekret agen cedera biologis pada kasus II, ansietas
yang dikeluarkan serta tidak ada bunyi berhubungan dengan perubahan status
nafas tambahan yang disertai penurunan kesehatan pada kasus I dan gangguan pola
respiratory rate dan kenaikan SpO2. tidur berhubungan dengan ketidakpuasan
tidur pada kasus II.
HASIL
Intervensi untuk mengatasi
Kasus I adalah Tn. D 59 tahun dengan PPOK. ketidakbersihan jalan nafas berupa
Klien mengatakan sesak selama 3 hari dan fisioterapi dada dan steem inhaler with
tidak bisa melakukan aktifitas. Klien aromatheraphy. Intervensi tersebut
mengatakan sesak berkurang jika berbaring diberikan pada pasien kasus I dan kasus II
di tempat tidur menggunakan 3 bantal. dilakukan 1 jam sebelum diberikan
Klien juga mengeluh tangannya sering bronkodilator. Pertama adalah pemberian
bergetar. Klien memiliki riwayat penyakit steem inhaler yaitu uap air panas yang
DM tipe II. Hasil pemeriksaan menunjukan diberikan aroma terapi minyak kayu putih
bunyi nafas ronchi basal halus, hantaran selama 15 menit kemudian dilanjutkan
positif, bunyi jantung S1 dan S2 dan retraksi dengan fisioterapi dada selama 10 menit.
dada positif . Vital sign menunjukan HR : 80 Kedua pasien memiliki kekuatan batuk
bpm; RR : 25 rpm; S : 36,80C; TD : 110/70 efektif yang baik, dapat melakukannya
mmHg; SpO2 98% on O2 nasal canul 3 sendiri dan dianjurkan untuk menampung
L/min. Hasil rontgen menunjukan dahak ditempat yang disediakan. Jumlah
vaskularisasi meningkat, corak meningkat, dahak akan dikumulatifkan per hari.
gambaran PPOK. Pasien menjadi cemas Intervensi dilakukan sehari satu kali,
dengan keadaannya dan mudah panik. selama tiga hari berturut-turut. Intervensi
diberikan 25 menit/24jam 1 jam sebelum
Kasus II Tn. R 56 tahun mengatakan sesak pemberian obat bronkodilator pada pasien.
sudah 5 hari kemudian dibawa ke IGD RSDK
tidak mempunyai penyakit penyerta seperti Evaluasi terhadap kepatenan jalan nafas
diabetes, asthma, ataupun penyakit dilakukan setiap hari dengan mengukur
keturunan yang lainnya. Pasien mengatakan jumlah sputum serta auskultasi paru pasien.
tidak bisa tidur karena sesak terus menerus. Pengeluaran sputum pasien I dan II selama
Hasil pemeriksaan didapatkan bunyi nafas tiga hari berturut-turut digambarkan pada
ronchi basal halus, hantaran positif, bunyi grafik 1 dibawah ini.
jantung S1 dan S2, retraksi negatif. Vital sign
menunjukkan HR : 78 bpm; RR : 24 rpm; S : Grafik 1 menunjukan penurunan jumlah
36,70C; TD : 120/80 mmHg; SpO2 99% dan sputum. Pada kasus I hari pertama jumlah
mendapatkan O2 nasal canul 3lpm. Pasien sputum yang ditampung dalam penampung
juga mengatakan nyeri dengan P: Nyeri adalah 3 cc, kemudian dihari kedua adalah 2
datang saat sesak; Q: Seperti tertimpa cc dan dihari ke 3 adalah 2 cc. Sementara
benda berat; R: Nyeri dada; S: Skala 4; T: kasus ke II dihari pertama didapatkan 2 cc,
Nyeri terus menerus selama sesak. hari kedua adalah 2 cc dan hari ketiga 1 cc.
Pengeluaran sputum rata-rata dalam tiga
Hasil laboratorium darah rutin kedua hari adalah 1cc. Pemberian fisioterapi dada
pasien adalah normal, hanya saja gula darah dan steem inhaler with aromatheraphy
sewaktu pasien kasus I cenderung tinggi dapat mengatasi masalah bersihan jalan
yaitu 190mg/dl. Hal tersebut dikarenakan nafas pada kedua pasien.
Daya - Fisioterapi Dada dan Steem Inhaler Aromatheraphy dalam Mempertahankan Kepatenan Jalan Nafas
Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 100-107 103
Evaluasi kepatenan jalan nafas juga dilihat hari ke 3 pada ke 2 kasus. Hemodinamik
dari hemodinamik dan suara nafas bersih yang stabil meski sudah dilakukan tapering
(vesicular)/terjadinya pengurangan bunyi oksigen menjadi 1 liter/menit. Saturasi
suara nafas tambahan. Evaluasi suara nafas oksigen juga diatas 94% selama 3 hari
dan hemodinamik selama tiga hari perawatan. Pemberian fisioterapi dada dan
berturut-turut. Tabel 1 menunjukan bahwa steem inhaler with aromatheraphy dapat
selama tiga hari terdapat perbaikan yang mengatasi masalah bersihan jalan nafas
dinilai dari bunyi suara nafas vesicular di pada kedua pasien.
Tabel 1
Bunyi Suara Nafas dan Hemodinamik Kasus I dan II dengan PPOK yang diberikan Terapi Fisioterapi Dada dan
Steem Inhaler
Kasus Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
Kasus I Ronchi Basal : Nyaring Ronchi Basal : berkurang Nafas Vesicular
HR : 80 bpm HR : 83 bpm HR : 78 bpm
RR : 25 rpm RR : 23 rpm RR : 22 rpm
SpO2 : 98% SpO2 : 98% SpO2 : 98 %
O2 : 3 Liter/Menit O2 : 2 Liter/Menit O2 : 1 Liter/Menit
Kasus II Ronchi Basal : Nyaring Ronchi Basal : berkurang Nafas Vesicular
HR : 78 bpm HR : 72 bpm HR : 80 bpm
RR : 24 rpm RR : 24 rpm RR : 21 rpm
SpO2 : 99% SpO2 : 96 % SpO2 : 97 %
O2 : 3 Liter/Menit O2 : 2 Liter/Menit O2 : 1 Liter/Menit
3 3
2,5
2 2 2 2
1,5
1 1
0,5
0
Hari ke 1 Hari Ke 2 Hari ke 3
Kasus I Kasus II
Grafik 1
Produksi Sputum Pasien Kasus I dan II dengan PPOK yang diberikan Terapi Fisioterapi Dada dan Steem Inhaler
Daya - Fisioterapi Dada dan Steem Inhaler Aromatheraphy dalam Mempertahankan Kepatenan Jalan Nafas
Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 100-107 104
Daya - Fisioterapi Dada dan Steem Inhaler Aromatheraphy dalam Mempertahankan Kepatenan Jalan Nafas
Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 100-107 105
Daya - Fisioterapi Dada dan Steem Inhaler Aromatheraphy dalam Mempertahankan Kepatenan Jalan Nafas
Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 100-107 106
Daya - Fisioterapi Dada dan Steem Inhaler Aromatheraphy dalam Mempertahankan Kepatenan Jalan Nafas
Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis
Ners Muda, Vol 1 No 2, Agustus 2020/ page 100-107 107
Experimental and Applied Animal Sciences. Zulfa, A. (2017). emanfaatan Minyak Kayu Putih
https://doi.org/10.20454/jeaas.2017.1287 (Melaleuca leucadendra Linn) sebagai
Alternatif Pencegahan ISPA: Studi Etnografi di
Suryono, A., Nugraha, F. S., Akbar, F., & Armiyati, Y.
Pulau Buru. Jurnal Kefarmasian Indonesia.
(2020). Combination of Deep Breathing
Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2).
Relaxation and Murottal Reducing Post
Chemotherapy Nausea Intensity in Zulnely, Z., Gusmalina, & Kusmiati, E. (2015).
Nasopharyngeal Cancer (NPC) Patients. Media Prospek Eucaliptus citriodora sebagai minyak
Keperawatan Indonesia, 3(1), 24. atsiri potensial. Prosiding Seminar Nasional
https://doi.org/10.26714/mki.3.1.2020.24-31 Masyarakat Biodiversitas Indonesia.
Universitas Sebelas Maret, 1, 120–126.
Tahir, R. (2019). isioterapi Dada Dan Batuk Efektif
Sebagai Penatalaksanaan Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Nafas Pada Pasien TB Paru Di
RSUD Kota Kendari. Health Information, 11(1).
Daya - Fisioterapi Dada dan Steem Inhaler Aromatheraphy dalam Mempertahankan Kepatenan Jalan Nafas
Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis