ت لَهُ َما ُ قُ ْل.صلَّيَا َجالِ َسي ِْن َ ثُ َّم َدخَاَل َو.ْت َر ُجلَ ْي ِن يَقُوْ َما ِن أَ َما َم ْال َم ْس ِج ِد ُ َرأَي ُم َح َّم ٌد و َرا َء ال َمس ِْج ِد
َ (warooal masjidi) =
َ َ ُ ْ
ُق ال َموْ تَ َوال َحيَاةَ لِيَ ْبل َو ُك ْم أيُّ ُك ْم أحْ َسن ْ َّ هَّلِل
َ َ اَل َح ْم ُد ِ ال ِذيْ َخل:صاَل ِة ْ َّ بَ ْع َد ال di belakang masjid
ُ هللا ى َّ ل ص
َ ِ هللا ل ُ س ر
ْْ انَ َ ُو َ
ك . م ُ
ك اَ ق ْ
ت َ أ هللا دنْ
ِ َ ِ ْ َ َ ع م ُ
ك مر ْ
ك َ أ ّ
ن ِ إ :ىَ ل اع َ َ َ . َع َماًل
َ ت ل اَ قو Muhammad telah datang
َ
ُج ِعلَت لِ َي ا رْ ضُ طهُوْ رًا َو َم ْس ِجدًا:َُعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُوْ ل
َ أْل ْ
َر َج َع األُ ْستَا ُذ Pemahaman terhadap jumlah, memberi bekal
ustadz telah kembali kepada kita di dalam mengetahui makna suatu
JUMLAH
ayat atau hadist. Karena perlu diketahui,
Jumlah dalam bahasa arab berarti "kalimat" di perubahan kata, harokat, letak dan posisi kata
dalam bahasa Indonesia, yakni kalimat yang Ada jumlah yang sempurna, mengindikasikan dalam jumlah sangat mempengaruhi dalam
mempunyai faidah sempurna. adanya jumlah yang tidak sempurna , yang biasa pengartian dan pemaknaan suatu ayat. Salah
disebut dengan sibhul jumlah ()ش'''''به الجملة. dalam penempatan kata, salah pula maksud
Contoh : yang diinginkannya.
ُ آ َم ْن Sibhul jumlah merupakan susunan kata yang
ِت بِاهلل Sebagai contoh adalah apa yang ada di dalam
menyerupai jumlah atau bisa disebut juga kalimat
Aku beriman kepada Allah al-qur’an surat al-a’rof : 180
أَ ْعطَي ُم َح َّمداً لَبَننًا tak sempurna. Sibhul jumlah terdiri dari dua
Aku memberi Muhammad susu macam:
وهللِ ْاألَ ْس َمآ ُ'ء ْال ُح ْسنَى
َ
1. َجا ٌر َو َمجْ رُوْ ٌر (jaarun wa (walillahil asmaa’ul husna)
Sehingga dari kalimat di atas, yang mempunyai majruurun)
predikat dan objek disebut juga dengan jumlah Adalah susunan kata yang terdiri dari huruf jer Jika kita artikan secara per kata, maka artinya
mufidah (مفيدة )جملةatau kalimat sempurna. dan isim adalah “dan kepunyaan Allah nama-nama yang
indah”.
Jumlah mufidah atau kalimat sempurna di dalam Contoh : Akan tetapi, jika kita memahami ayat di atas
bahasa arab terbagi menjadi dua, yaitu jumlah
ٌ ْ ظَر (dzorof wa mudhoofun َعلَى ال َّس َما ِ'ء di atas langit
ismiyyah dan jumlah fi’liyyah 2. اف ِإلَ ْي ِه
ٌ ضَ ف َو ُم
ilaihi) َِمن dari Allah
1. Jumlah ismiyyah adalah jumlah yang awal
Adalah susunan kata yang terdiri dari kata ِهللا
katanya berupa isim.
keterangan berupa waktu atau tempat dan
Contoh :
isim فِي السُّوْ ِق di dalam pasar
ُم َح َّم ٌد نَبِ ٌّي
Muhammad adalah seorang nabi dengan kaidah-kaidah bahasa arab yang benar,
Contoh :
ٌاَألُ ْستَا ُذ َم ِريْض kita dapat mengetahui bahwa ada yang kurang
ustadz itu sakit di dalam pengartian tersebut, dimana
2. Jumlah fi’liyyah adalah jumlah yang awal pengartian yang benar adalah “dan hanya
ال َم ْن ِز ِل أ َما َم (amaamal kepunyaan Allah lah nama-nama yang indah”.
katanya adalah fi’il
Perbedaannya ada pada kata “hanya”. Namun Mendengar jawaban itu, sang anak
ini sangat fatal, jika dikatakan sesuai dengan menyanggah dengan mengatakan “aku tidak "malaikat dan ruh naik kepadanya"
pengartian yang pertama, bisa bermaksud bertanya, melainkan menunjukkan
mengindikasikan adanya makhluk lain yang kekaguman”. 4. َار
ٍ ن ِم ْن ٌُش َواظ َعلَ ْي ُك َما يُرْ َس ُل.
nama-namanya indah seperti nama Allah (yursalu alaikuma syuwaadzun minnaari)
ta’ala, yang berarti mensejajarkan Allah Lalu sang ayah berkata “klo begitu ucapkanlah
dengan makhluknya di dalam nama yang "keduanya ditimpa panas dari neraka"
indah. َما اَحْ سَنَ ال َّس َما َ'ء (maa ahsanas
samaa’i) = betapa indahnya langit-langit 5. ًّ'ا4َحًي ُ َما ُد ْم
ـت َوال َّزكَو ِة صاَل ِة َ ْ َوأَو.
َّ صانِ ْي بِال
Padahal maksud ayat ini tidak demikian, (wa awshhoonio bissholaati wazzakaati
dimana hanya Allah lah yang mempunyai Dari kedua contoh ini, sangat jelaslah manfaat maa dumtu hayyan)
nama-nama yang indah, dan tidak ada yang kita mengetahui berbagai kaidah di dalam
menandingi bahkan sejajar dengan Allah bahasa arab salah satunya dalam pembahasan 6. ُم ْؤ ِم ٌن َوهُ َو ِح ْينَ يَ ْزنِ ْي اَل يَ ْزنِ ْي ال َّزانِ ْي.
walaupun dalam hal nama. jumlah. Adapun untuk pembahasan mengenai (laa yaznizzaani hiina yazni wa huwa
Sehingga dari hal ini, kita bisa mengambil alasan pengartian dan pembacaan dari kedua muminum)
pelajaran, jangan sekali-kali menggunakan contoh di atas, insyaAllah pada pembelajaran
َ
ِ لس اَل ُم َع َل ْي ُك ْم أهْ َل ال ِّد َي
ار م َِن َّ َا
nama yang khusus untuk Allah sebagai nama selanjutnya. 7.
untuk anak-anak kita bahkan untuk hewan-
hewan peliharaan kita, karena hal tersebut Soal latihan, tentukan jenis jumlah mufidah ْؤ ِم ِني َْن ْال ُم.
bisa termasuk penghinaan terhadap Allah dari kalimat berikut (assalamu'alaikum ahladdiyaar
ta’ala. minal muminiina)
............ 1. ًاح َدة
ِ َو ًِملَّة إِاَّل ِ َّالن
ار فِ ْي ُكلُّهُ ْم.
8. يَو ُم اأْل َحَ ِد
ْ ْ هَ َذا ْال
يَو ُم
Contoh yang lain adalah kisah yang diutarakan (kullukum finnaari illa millatan waa (haadzal yaumu yaumul ahadi)
oleh bapak ilmu nahwu pertama, Abul Aswad hidatan)
Adduali, dimana ketika ia sedang berjalan-jalan
dengan anaknya di malam hari, sang anak "semuanya masuk neraka kecuali satu
terlihat menghadapkan wajahnya kelangit golongan (yakni, alhussunnah wal jama'ah)"
seraya berkata :
ِّ اَل تَ َزا ُل طَائِفَةٌ ِم ْن أُ َّمتِ ْي ظَا ِه ِر ْينَ َعلَى ْال َح.
2. ق
َما اَحْ َسنُ ال َّس َما ِ'ء (maa ahsanus (laa tazaalu thooifatun min ummati
samaa’I ??) = apa yang bagus dilangit ?? dzoohiriina 'alal haqqi)
Maka sang ayah pun menjawab: "akan senantiasa ada dari umatku yang
selalu menampakkan kebenaran"
نجومها
(nujuumuha) = bintang-bintangnya 3. فِ ْيهَا الرُّ وْ ُح َو ُْال َماَل ئِ َكة تَ ْع ُر ُج.
(ta'rujul malaaikatu warruuhu fiihaa)