0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
60 tayangan2 halaman
Titus Livius (59 SM - 17 M) adalah seorang sejarawan Romawi kuno yang menulis karya sejarah Romawi terkenal, yaitu Ab Urbe Condita Libri. Ia lahir di Venetia, Italia dan belajar filsafat sejarah di Roma. Karyanya membahas sejarah berdirinya Kota Roma serta peristiwa penting di dalamnya dengan mengutamakan kebesaran negara Romawi.
Titus Livius (59 SM - 17 M) adalah seorang sejarawan Romawi kuno yang menulis karya sejarah Romawi terkenal, yaitu Ab Urbe Condita Libri. Ia lahir di Venetia, Italia dan belajar filsafat sejarah di Roma. Karyanya membahas sejarah berdirinya Kota Roma serta peristiwa penting di dalamnya dengan mengutamakan kebesaran negara Romawi.
Titus Livius (59 SM - 17 M) adalah seorang sejarawan Romawi kuno yang menulis karya sejarah Romawi terkenal, yaitu Ab Urbe Condita Libri. Ia lahir di Venetia, Italia dan belajar filsafat sejarah di Roma. Karyanya membahas sejarah berdirinya Kota Roma serta peristiwa penting di dalamnya dengan mengutamakan kebesaran negara Romawi.
Titus Livius dikenal dengan nama Livy (59 SM - 17 M) dilahirkan dan besar pada Romawi kuno di Venetia, Italia dari berbagai sumber tidak ada yang dapat menjelaskan silsilah maupun keadaan keluarganya. Ia merupakan seorang filsuf pada abad Eropa klasik lebih tepatnya pada masa Romawi. Seorang filsuf ini semasa kecilnya pernah menjadi pelajar di Roma ini dikarenakan sebagai bentuk pelarian tidak tertarik mengikuti wajib militer. Dalam menempuh pendidikanya di Roma, ia lebih tertatik mengenai filosofi- filosofi sejarah dan dalam retorika pun juga lebih diunggulkan olehnya. Ini dibuktikan ia seringkali menulis essai filosofis dan membuat pemahaman-pemahaman tentang psikologi manusia sehingga menimbulkan rasa simpati yang diderita oleh rakyat bawah. Dalam karya-karya Titus Livius pun gaya penulisannya agak berbeda dari seorang filsuf terdahulu yaitu Herodotus dan Thucydides. Ia memiliki gayanya tersendiri dalam mendeskripsikan peristiwa yang telah diterbitkan dalam buku yang terkenal yaitu, The History of Rome from its Foundation dan Ab Urbe Condita Libri merupakan catatan sejarah Romawi kuno yang ditulis olehnya. Namanya mulai terkenal ke berbagai penjuru Romawi sejak naiknya Augustus pada 31 SM, ia terkenal karena menulis buku mengenai Romawi, demi melengkapi karyanya yang membahas berdirinya dan sebuah peristiwa di Romawi, dan juga kehidupan masyarakat Romawi ia rela mencari sumber yang benar-benar ia yakini tentunya ini juga menarik simpatik masyarakat setempat. Dalam karyanya The History of Rome from its Foundation membahas mengenai sejarah berdirinya Romawi dan sejarah rakyat Romawi. Dari penelitiannya ini pun ia mencari sumber dari ratusan tahun kebelakang mulai dari awal dan sesuatu yang lingkupnya kecil sampai yang lebih meluas. Dalam pengkajiannya tidak terlepas mengikuti tradisi para filsuf terdahulu, yaitu Thucydides dan Polybius lebih mempertahankan aspek-aspek yang menguntungkan dan bermanfaat dalam pengkajian sejarah, dan dengan cara pengaplikasian sejarah masa lampau dengan masa sekarang (masa Titus Livius)| dan masa yang akan datang. Titus Livius atau Livy ia sebagai sejarawan lebih mengutamakan kebesaran Romawi dan mengesampingkan peranan mengkritik negerinya sendiri. Karena ini juga sebagai bentuk bahwasanya ia benar-benar sangat bengitu tertarik mengenai Romawi bahkan sampai memuja-muja Romawi dengan berkata tidak ada satu pun kota yang lebih besar dari Romawi, tak ada yang lebih kaya dan bermoral dari Romawi. Dapat dikatakan ia mengunggulkan segala hal apapun pada kota ini menurut. Perlu diperhatikan juga ia tidak terlalu melibatkan keberadaan kaisar Augustus pada karya-karyanya. Dalam usaha mengusakan karyanya ia didukungoleh pemerintah atau minimalnya dilindungi oleh para pemimpin pemerintah dan mempunyai hubungan persahabatan dengan kaisar Augustus. Livy pun berusaha semaksimal mungkin mengindari konflik apapun yang sedang terjadi seperti terbunuhnya Pompey dengan Julius Caesar dan tak ingin melibatkan Augustus sebagai bentuk penghormatan. Akan tetapi dalam karyanya terkadang ia bersifat anakronistis yaitu tidak cocok dengan zaman tertentu, ini merupakan dampak dari kurangnya literasi karena tidak menempatkan sebuah sejarah pada masanya sehingga dapat dikatakan menimbulkan polemik seperti halnya salah satu masa kepemimpinan fir’aun tidak ada pada zaman mesozoikum, ia terkadang salah berfikir dalam karyanya berbentuk apapun itu, ia mengira bahwasanya firaun sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Sifatnya terbentuk sepeti itu karena patriotiknya yang berlebihan bahkan terkadang mensikapi dengan berat sebelah terhadap musush-musuh Romawi