berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu ialah, apakah sesuatu itu memiliki kegunaan dari kehidupan nyata. Tokoh-tokoh Filsafat Pragmatisme
Charles Shander Peirce
William James
John Dewey Charles Shander Peirce
Charles mempunyai gagasan bahwa suatu hipotesis itu
benar bila bisa diterapkan dan dilaksanakan menurut tujuan kita.
Charles memformulasikan tiga prinsip-prinsip lain yang
menjadi dasar bagi pragmatisme sebagai berikut : 1. Kebenaran ilmu pengetahuan sebenarnya tidak lebih dari pada kemurnian opini manusia 2. Yang kita namakan “universal” adalah yang pada akhirnya setuju dan menerima keyakinan dari “community of knowers” 3. Filsafat dan matematika harus dibuat lebih praktis dengan membuktian bahwa problem-problem dan kesimpulan-kesimpulan yang terdapat dalam filsafat dan matematika merupakan hal yang nyata bagi masyarakat. William James
Menurut james , pragmatisme adalah mengajarkan
bahwa yang benar ialah apa yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan perantaraan akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis.
William james juga mengajukan prinsip-prinsip
dasar terhadap pragmatisme. Prinsip – prinsip Dasar Pragmatisme
1. Dunia tidak hanya terlihat menjadi spontan , berhenti
dan tak dapat di prediksi tetapi dunia benar adanya 2. Kebenaran tidaklah melekat dalam ide-ide tetapi sesuatu yang terjadi pada ide-ide dalam proses yang dipakai dalam situasi kehidupan nyata. 3. Manusia bebas untuk meyakini apa yang menjadi keinginannya tidak berlawanan dengan pengalaman praktisnya maupun penguasaan ilmu pengetahuannya. 4. Nilai akhir kebenaran tidak merupakan satu titik ketentuan yang absolut, tetapi semata-mata terletak dalam kekuasaannya mengarahkan kita kepada kebenaran-kebenaran yang lain tentang dunia tempat kita tinggal didalamnya Jhon Dewey
Instrumentalisme adalah suatu usaha untuk menyusun
suatu teori yang logis dan tepat dari konsep-konsep, pertimbangan-pertimbangan penyimpulan. Sikap Dewey dapat dipahami dengan sebaik-baiknya dengan meneliti tiga aspek dari yang kita namakan instrumentalisme. 1. Temporalisme, berarti ada gerak dan kemajuan nyata dalam waktu 2. Futurisme, mendorong kita untuk melihat hari esok dan tidak pada hari kemarin 3. Milionarisme, bahwa dunia dapat dibuat lebih baik dengan tenaga kita Kekuatan Pragmatisme
Filsafat pragmatisme mengarahkan aktivitas
manusia untuk hanya sekedar mempercayai pada hal yang sifatnya riil, indriawi, dan yang memanfaatkannya bisa dinikmati secara pragmatis dalam kehidupan sehari-hari Pragmatisme telah berhasil mendorong berfikir yang liberal, bebas, dan selalu menyaksikan segala yang ada Pragmatisme tidak mengakui adanya sesuatu yang sakral dan mitos. Kelemahan Pragmatisme
Pragmatisme sudah mengingkari sesuatu yang
transcendental (bahwa tuhan jauh diluar alam semesta) Pragmatisme menciptakan pola pikir masyarakat yang matrealisme. Masyarakat Pragmatisme menderita penyakit humanisme.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Metode Ilmiah Adalah Mekanisme Atau Cara Mendapatkan Pengetahuan Dengan Prosedur Yang Didasarkan Pada Suatu Struktur Logis Yang Terdiri Atas Tahapan Kerja