Anda di halaman 1dari 4

KONSEP DASAR KEPERAWATAN II

“DIAGNOSA KEPERAWATAN”

Dosen Pengampu :

Sri Hayati, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun Oleh :

Ira riana 88190007


Juliana fatimah 88190001
Mauly redita A 88190013
Nabila afilia 88190016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
ARS UNIVERSITY BANDUNG
2020
Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Luka akibat jatuh → Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri pada menyerang kulit dan
kedua kaki yang luka. subkutan →sistem
- Pasien mengatakan nyeri saat imun berespon →
kaki diluruskan apabila kaki reaksi ag-ab →
ditekuk dan diusap- usap terasa eritema lokal pada
lebih nyaman. kulit → lesi →
- Pasien mengatakan nyeri seperti kerusakan integritas
di tusuk- tusuk, nyeri terasa kulit → reaksi
setiap saat dan terkadang rasa inflamasi →
nyeri menyebar ke pinggang. kekuatan otot, Reaksi
- Rasa nyeri terasa setiap hari antigen, antibodi →
sejak 10 hari yang lalu. pelepasan mediator
kimia → mengintasi
DO : ujung saraf bebas →
- Terdapat luka pada tungkai kaki nyeri.
kiri, keadaan luka terdapat pus,
kemerahan, serta bengkak di
daerah luka.
- Pasien mengeluh sulit tidur dan
tampak meringis.
- Derajat nyeri pasien adalah 7
dari 10
2. DS : Luka akibat jatuh → Gangguan Integritas
- Pasien mengatakan nyeri pada menyerang kulit dan kulit
kedua kaki yang luka subkutan →sistem
- Nyeri terjadi setiap saat dan imun berespon →
terkadang rasa nyeri menyebar reaksi ag-ab →
hingga ke pinggang. eritema lokal pada
kulit → lesi →
DO : kerusakan integritas
- Pada ekstremitas bawah kulit.
tepatnya pada tungkai kiri
terdapat luka dengan luas 11×9
cm dengan kedalaman 2-3 cm
dan pada tungkai kanan juga
terdapat luka dengan luas 5×3
cm dengan kedalaman ¿1 cm.
- Keadaan luka pada daerah
tersebut terdapat banyak pus,
kemerahan pada sekitar luka,
dan bengkak pada daerah luka.
- Adanya bengkak dan kemerahan
pada kaki pasien mengakibatkan
pasien tidak bisa berdiri dengan
lama akibatnya pasien harus
berbaring dan merasa lemas.
- Derajat nyeri pasien adalah 7
dari 10.
3. DS : Pola kebiasaan sehari Gangguan nutrisi
- Pasien makan 2-3 kali sehari – hari → makan 2-3
dengan nasi, sayur dan lauk kali sehari → kurang
pauk. aktivitas fisik harian
- Pasien makan sendiri dan 1 atau berolahraga →
porsi makanan selalu habis sering mengemil →
setiap kali makan. kelebihan konsumsi
- Pasien minum air putih 6-7 gula → gangguan
gelas perhari (+- 1500 cc) nutrisi → obesitas.
- Pasien mengatakan tidak
memiliki alergi makanan atau
minuman dan mengurangi
jumlah asupan garam karena
penyakit hipertensinya.

DO :
- IMT ¿30 kg/m2 ( pada dewasa /
lansia) atau lebih dari presentil
untuk usia dan jenis kelamin.
- Tebal lipatan kulit trisep ¿25
mm.
- Terdapat penurunan berat badan
dari 78 kg menjadi 76 kg.
- Tinggi pasien 158.
- Usia 78 tahun.

4. DS : Adanya luka → Hambatan mobilitas


- Pasien mengatakan dirumah terputusnya jaringan fisik.
tidak pernah berjemur dan →kerusakan sel →
berolahraga. merangsang reseptor
- Tidak ada aktivitas dilakukan nyeri → nyeri saat
pasien. bergerak →
- Pasien mengatakan selama di hambatan mobilitas
rawat di rumah sakit, pasien fisik.
sering berjemur 15 menit setiap
pagi dan berolahraga ringan
menggunakan alat fisioterapi.

DO :
- Pasien menggunakan alat
fisioterapi dan dibantu oleh
perawat.
- Pasien tidak kuat berjalan jauh
sering merasa capek.
- BAK menggunakan komocher.
- BAB menggunakan kursi roda
khusus.

Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik.
2. Gangguan integritas kulit berhungan dengan penurunan mobilitas.
3. Gangguan nutrisi berhubungan dengan aktivitas fisik (obesitas).
4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan otot.

Anda mungkin juga menyukai