Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Nuraini Amalia P (20108244049)
2. Margareta Vriska M (20108244035)
3. Eka Amanda A (20108241113)
4. Desy Fitriawati (20108241075)
5. Yosi Prastiwi (20108241032)
6. Siska Dyah S (20108244052)
7. Muhammad Risqi Q.A (20108244061)
PGSD 3B
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Media Pembelajaran SD yaitu Ibu Evy Nur Rochmah S.Pd., M.Pd.
yang telah membimbing dan memberikan tugas ini. Dalam Penyusunan makalah ini kami
menyadari bahwa terdapat kekurangan dan kesalahan penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini menjadi lebih baik.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual 5
B. Tujuan dan Manfaat Media Audio Visual 5
C. Langkah-Langkah Penyusunan Media Berbasis Audio Visual 6
D. Kelebihan dan Kekurangan Media Berbasis Audio Visual 7
E. Cara Mengatasi Kelemahan Media Berbasis Audio Visual 8
BAB III PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media seharusnya
merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, para pendidik perlu mempelajari bagaimana
menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan tujuan pembelajaran. Pada
kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan,
diantaranya: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar bagi guru sebagai
pendidik, kesulitan untuk mencari media dan jenis media yang tepat, biaya yang
sebagian besar guru keluhkan, dan lain-lain.
Ada banyak jenis media pembelajaran yang bisa dipakai seperti: media visual,
media audio, media audio visual, media cetak, dan lain-lain. Setiap orang memiliki tipe
dan cara yang disuka untuk membantu mereka belajar dengan optimal, sebagian lebih
memahami pelajaran melalui media visual, sebagian lebih memahami pelajaran melalui
audio, sebagian lebih cepat memahami dengan media cetak, dan lain-lain lebih cepat
dengan menggunakan media audio visual. Maka dari itu guru harus mampu
menentukan dan memilih media yang tepat agar materi pelajaran dapat dijangkau
dengan mudah oleh siswa. Media audio visual merupakan jenis media yang dapat
diterima oleh indra penglihatan dan pendengaran. Media audio visual menampilkan
film atau gambar bersuara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media pembelajaran audio visual?
2. Apa tujuan dan manfaat media pembelajaran audio visual?
3. Bagaimana langkah-langkah penyusunan media berbasis audio visual?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan media berbasis audio visual?
5. Bagaimana cara mengatasi kelemahan media berbasis audio visual?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran audio visual.
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat media pembelajaran audio visual.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan media berbasis audio visual.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media berbasis audio visual.
5. Untuk mengetahui cara mengatasi kelemahan media berbasis audio visual.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Pada bagian ini dijelaskan empat fase penyusunan media pembelajaran audio visual
yaitu
1. Fase Perencanaan,
Fase perencanaan meliputi langkah-langkah yaitu
(1)penentuan topik, Penentuan topik adalah langkah awal dalam fase perencanaan.
Penentuan topik harus sesuai dengan materi pembelajaran dan disesuaikan
dengan kemampuan peserta didik agar penentuan topik tidak salah sasaran
(2)pemilihan strategi, Pemilihan strategi sebagai langkah kedua harus disesuaikan
dengan topik yang telah ditentukan dan peserta didik sebagai sasarannya. Guru
harus menggunakan berbagai metode dan teknik untuk mengkombinasikan kata,
tulisan, visual, serta audio yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan. Guru
dalam memilih strategi harus disesuaikan dengan kemampuan guru untuk bisa
menguasai strategi yang dipilih. Guru tidak boleh boleh memilih strategi yang
tidak guru kuasai agar guru tidak kesulitan saat menggunakan strategi tersebut.
(3)penentuan gagasan pokok, Penentuan gagasan pokok harus sesuai dengan topik
yang telah ditentukan. Gagasan pokok ditampilkan dalam bentuk tunggal,
lengkap, serta kalimat yang menyimpulkan intisari pesan. Gagasan pokok dapat
berbentuk definisi formal, proses, atau kepercayaan. Gagasan pokok boleh
dinyatakan atau diulang di dalam program atau boleh dihilangkan sesuai
keinginan guru. Sesudah gagasan pokok sudah dibuat, guru dapat mengerjakan
garis besar isi materi.
(4)pembuatan papan cerita. Papan cerita merupakan alat untuk merencanakan
penampilan audio visual. Papan cerita digunakan untuk mengatur alur cerita yang
akan ditampilkan kepada peserta didik. Papan cerita berisi urutan panel gambar.
Setiap panel atau susunan kerangka papan cerita menggambarkan titik kunci
dalam materi audio visual yang ditampilkan. Isi papan cerita dapat diperbaiki,
ditata kembali, atau dihilangkan sampai ditemukan suatu cerita visual yang sesuai
topik dan menarik. Contoh: Power point bersuara, video bergambar.
2. Fase Produksi
Fase produksi meliputi dua langkah yaitu :
(1)pengambilan gambar, efek, dan perekaman suara, Pengambilan gambar bisa
secara langsung dengan cara menggunakan kamera atau mengambil gambar yang
sudah ada untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Pengambilan efek bisa
menggunakan aplikasi yang terdapat pilihan efek. Penggunaan efek bertujuan
agar gambar yang ditampilkan lebih menarik. Pemberian efek bisa dengan
menggunakan gambar atau suara. Perekaman suara digunakan untuk pemberian
informasi dalam video atau film. Pemberian suara bertujuan agar informasi yang
ditampilkan itu mudah dipahami. Perekaman suara juga digunakan untuk video
atau film yang membutuhkan dialog percakapan.
(2)sinkronisasi atau penyuntingan. Langkah terakhir fase produksi adalah
sinkronisasi atau penyuntingan. Sinkronisasi digunakan agar hasil pengambilan
gambar sesuai dengan perekaman suara. Tahap penyuntingan bertujuan agar
video atau film sesuai dengan topik yang telah ditentukan. Guru dalam
menyunting video atau film harus teliti agar guru dapat mengetahui bila ada
6
kesalahan di dalam video atau film. Guru harus memperbaiki ketika ditemukan
kesalahan dan menyunting kembali agar tidak terdapat kesalahan di dalam video
atau film.
3. Fase Kegiatan Tindak Lanjut
Fase kegiatan tindak lanjut meliputi dua langkah yaitu
(1) penyiapan cara menggunakan. Langkah penyiapan digunakan agar guru dapat
menguasai materi yang ada di dalam video atau film. Langkah penyiapan dalam
memahami cara menggunakan bertujuan agar guru yang tidak bisa menggunakan
video atau film tidak mengalami kesulitan. Guru yang tidak bisa menggunakan
video atau film diberi pengarahan menggunakan video atau film untuk media
pembelajaran.
(2) penilaian program. Langkah Penilaian program dilakukan dengan cara yang
mudah yaitu menerjemahkan tujuan ke dalam instrumen evaluasi. Penilaian
program dilakukan terhadap materi serta strategi yang digunakan dalam
penyusunan program langkah penilaian program bertujuan agar video atau film
yang digunakan agar diketahui kelebihan dan kekurangan video atau film
tersebut.
4. Fase Penilaian dan Kesimpulan
Fase ini merupakan fase terakhir penyusunan media pembelajaran audio visual.
Pada fase terakhir video atau film di evaluasi ulang untuk penyempurnaan media
pembelajaran. Setelah video atau film dievaluasi, video atau film dijadikan
simpulan.
7
media audio visual cenderung di tempat. Oleh karena itu, dalam meletakkan media
harus disesuaikan dengan ruangan yang digunakan agar dapat didengar maupun dilihat
dengan jelas. Media audio visual termasuk dalam media yang cukup mahal. Sehingga,
pemanfaatan media tersebut dapat dioptimalkan.
8
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran berbasis audio visual merupakan kombinasi dari
media audio dan visual. Media audio visual berguna untuk menunjang kegiatan
pembelajaran dan penyajian bahan ajar kepada peserta didik. Media ini
mempunyai tujuan yaitu untuk mengembangkan kemampuan kognitif dengan
memberi rangsangan gambar bergerak dan suara, serta menyampaikan pesan
untuk mempengaruhi sikap dan emosi. Selain itu media berbasis audio visual
bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan kognitif, serta menyampaikan
pesan untuk mempengaruhi sikap dan emosi. menumbuhkan motivasi belajar
peserta didik, menarik perhatian peserta didik saat penyampaian materi, dan
memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan berkesan
B. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis susun, semoga memberikan
manfaat dan dapat menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai media
berbasis audio visual. Demi keberlangsungan makalah ini tentunya penulis
membutuhkan dukungan baik berupa kritik maupun saran dari pembaca. Penulis
juga mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan yang tidak disengaja pada
penyusunan makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dasar, J. P. (2016). Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Ketuntasan Belajar IPS Materi
Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, Dan Transportasi Siswa Kelas IV
SDN 20 Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar, 3(4), 22–33.
Herdiana. (2013). Media Audio Visual. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.
Fitria, Ayu. (2014). Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Anak Usia Dini.
Cakrawala Dini. vol 5(2)
Genta Aria Purabaya, 2013, Eksperimen Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap
Pemahaman Belajar Siswa Smk Pada Mata Diklat, Ilmu Bahan Bangunan
10