Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI

Oleh:
Kelompok 3

ASRIYANA MUSLAN (S.0019.G.002)


AYU ASHARI (S.0019.G.003)
ESTI (S.0019.G.005)
MALIKUL MULKI (S.0019.G.010)
NUR IKNAL STEJERIAWAN (S.0019.G.015)
RATMALIA (S.0019.G.017)

PRODI S1 GIZI
STIKES KARYA KESEHATAN
KENDARI
2020
PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI

PERCOBAAN 1 : GOLONGAN DARAH

Oleh :
Kelompok 3

ASRIYANA MUSLAN (S.0019.G.002)


AYU ASHARI (S.0019.G.003)
ESTI (S.0019.G.005)
MALIKUL MULKI (S.0019.G.010)
NUR IKNAL STEJERIAWAN (S.0019.G.015)
RATMALIA (S.0019.G.017)

PRODI S1 GIZI
STIKES KARYA KESEHATAN
KENDARI
2020
MODUL 1
GOLONGAN DARAH

A. Judul Percobaan : Golongan Darah


B. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui prosedur pemeriksaan golongan darah.
2. Dapat mengidentifikasi jenis-jenis golongan darah.
C. Landasan Teori
Darah merupakan cairan tubuh yang berwarna merah dan terdapat
didalam system peredaran darah hidup manusia. Mengetahuin golongan darah
seseorang sangat penting diketahui untuk kepentingan medis yaitu salah
satunya untuk transfuse. Golongan darah tidak hanya sebagai identitas
individu saja tetapi memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan.
Pemeriksaan pengujian tipe golongan darah direpresentasikan
berdasarkan system ABO dan resus (D), secara umum terdapat 4 jenis
golongan darah dan 2 jenis rhesus golongan darah yang terdapat dalam tubuh
manusia meskipun adanya beberapa jenis penggolongan darah lain lagi yang
diketahui ditemukan pada sebagian kecil kelomok. Tes golongan darah
dilakukan dengan melakukan pengujian aglutinasi atau penggumpalan darah
terhadap antigen yang didifusikan dalam cairan sel darah merah, ada beberapa
metode pendifusian antigen tersebut yaitu dengan slide test, tube test, dan gel
test.
Antigen-anti gen golongan darah yang sangat penting adalah antigen
A, dan B. ciri antigen itu berada pada ujung gula-gula yang melekat pada
rangkaian protein yang menonjol dari hamparan bilipid. Ethylene diamine
tetra acetic acid (EDTA) adalah antikoagulen yang paling sering digunakan.
EDTA dapat digunakan dalam dua bentuk yaitu berupa larutan atau cair dan
berupa zat padat (serbuk). Pemakaian antikoagulan EDTA yaitu 1 mg/1 ml
darah untuk EDTA kering (serbuk) 10 ml darah untuk EDTA cair.
Pada prinsipnya pemeriksaan golongan darah yaitu antigen yang
direaksikan dengan antibodi sama maka akan terbentuk aglutinasi. Didalam
serum terdapat antibodi golongan darah berupa protein globulin. Struktur
antigen dimana struktur tersebut berfungsi untuk membedakan darah.
D. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Kapas alkohol Darah vena
Lancet Serum golongan darah A
Lidi pengaduk Serum golongan darah B
Kaca objek Serum golongan darah AB
Alkohol

E. Prosedur Kerja
1. Bersikan area yang akan diinjeksi dengan kapas alkohol 70%.
2. Lakukan injeksi dengan lancet hingga kedalam lumen vena.
3. Berikan setetes darah ke kaca objek (tetesan pertama di buang).
4. Berikan setetes serum di masing-masing darah.
5. Aduk tetesan masing-masing serum dengan darah tersebut.
6. Amati hasilnya.
F. Hasil dan Perhitungan
No Perlakuan Golongan Golongan Golongan Golongan
darah A darah B darah AB darah O
1 Asriyana +
Muslan
2 Ayu Ashari +
3 Esti +
4 Malikul Mulki +
5 Nuriknal S +
6 Ratmalia +
G. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini adalah tentang pengolongan darah pada
manusia. Dengan tujuan setelah praktikum kali ini kita dapat menjelaskan
penggolongan darah pada manusia. Dengan percobaan menggunakan darah
segar manusia yang di uji dengan serum A dan serum B.
Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam
cairan yang disebut plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai
jaringan pengikat dalam arti luas, karena pada dasarnya terdiri atas usnsur-
unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk plasma. Sel-sel darah
mmerupakan sel-sel hidup, terdapat dua lapisan dalam sel darah. Lapisan atas
berupa cairan darah atau plasma darah. Lapisan bawah merupkan sel-sel
darah yang terdiri dari eritrosit (sel-sel darah merah), leukosit (sel-sel darah
putih), trombosit (keping-keping darah atau sel pembeku darah). Setiap
bagian dari sel-sel darah ini memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.
Fungsi darah secara umum adalah mengangkat zat makanan dan
oksigen keseluruh tubuh dan mengangkat sisa metabolisme ke organ yang
berfungsi untuk pembuangan, mempertahankan tubuh dari serangan bibit
penyakit, mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis,
menjaga stabilitas suhu tubuh, menjaga keseimbangan asam basa jaringan
tubuh untuk menghindari kerusakan.
Sel darah merah (eliktrosit) merupakan bagian utama penyusun sel-sel
darah yang mengandung hemoglobin (Hb) yang menyebapkan darah bewarna
merah. Hemoglobin adalah suatu potein yang mengandung senyawa hemin
(zat besi). Serta hemoglobin juga mempunyai daya ikat terhadap O 2 dan CO2.
Sel darah merah (eliktrosit) berbentuk bikonkav. Sel darah merah berguna
untuk mengikat gas pernapasan dan mengangkutnya atau jarigan.
Likosit merupakan sel yang memiliki fungsi khusus untuk
mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme. Leukosit merupakan
sel yang memiliki sifat seperti amoeba, yaitu bentuknya berubah-ubah
leukosit, dapat bergerak bebas, bahkan dapat keluar dari pembuluh darah dan
masuk kedalam jaringan lain yang terinfeksi mikroorganisme.
Trombosit adalah bagian sel darah yang berperan dalam pembekuan
darah. Jika jaringan tubuh terluka, trombosit pada permukaan akan pecah, dan
mengeluarkan enzim trombokinase. Enzom trombokinase akan mengubah
protobin menjadi thrombin denagn bantuan Ca2+. Thrombin adalah sebuah
enzim yang mengkatalis perubahan fibrinogen (protein plasma yang dapat
larut dalam plasma darah) menjadi fibrin (protein yang tidak dapat larut
dalam plasma darah). Pembentukan benag-benang fibrin menyebapkan luka
tertutup.
Golongan darah merupakan sistem pengelompokan darah yang
didasarkan pada jenis anti gen yang dimilikinya. Sedikitnya ada 48 jenis
antigen yang menjadi dasar dalam penggolongan darah. Tetapi yang paling
umum digunakan adalah sistem penggolongan darah ABO. Pembagaian
golongan darah sistem darah ABO didasarkan pada adanya perbedaan
aglutinogen (antigen) dan agglutinin (antibodi) yang terkandung dalam darah.
Antigen-antigen golongan darah yang sangat penting adalah anti gen
A, dan B. Ciri anti gen itu beradah pada ujung gula-gula yang melekat
langsung pada dinding sel atau melekat pada rangkaian protein yang
menonjol dari hamparan bilipid.
Secara umum darah memiliki 4 golongan yaitu : golongan darah A
dimana golongan darah A mempunyai antigen A dan anti B, golongan darah
B yaitu golonagn darah yang memiliki antigen B dan anti A, golongan darah
O darah yang memiliki anti bodi tetapi tidak memiliki antigen, dan golongan
darah AB golongan darah yang memiliki antigen tetapi tidak memiliki
antibody.
Berdasarkan hasil analisis data maka diketahui probandus dengan
golongan darah A yaitu Malik, golongan darah B yaitu Nur Iknal, golongan
darah O yaitu Asriana, Ayu, Esti, Ratmalia dan golongan darah AB tidak ada.
H. Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan terhadap 6 orang berbeda, kami
dapat menarik suatu kesimpulan bahwa dari 6 darah yang kami uji
menghasilkan Asriana golongan darah O, Esti golongan darah O, Ayu
golongan darah O, Ratmalia golongan darah O, Malikul golongan darah A
dan Nur Iknal golongan darah B.
DAFTAR PUSTAKA

Oktari, Anita dkk. 2016. Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide
Dengan Reagen Serum Golongan Darah A,B,O. Jurnal Teknologi
Laboratoriu . vol.5. No. 2: 49-50. Bandung:Sekolah Tinggi Analis
Bakti Asih
Suryo. 2001. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjag Mada University Press
Swastini, D.A dkk. 2016. Pemeriksaan Golongan Darah Tipe ABO Dengan
Modalitas Dan Gaya Belajar Mahasiswa. Jurnal Dinamika. Vol.7 No.
1:42. Palopo : Universitas Cokroanimoto Palopo
Waluya, Joko.2016. Biologi Dasar.Jember: Universitas Jember
LAMPIRAN
PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI

PERCOBAAN 2 : KADAR GLUKOSA DALAM DARAH

Oleh :
Kelompok 3

ASRIYANA MUSLAN (S.0019.G.002)


AYU ASHARI (S.0019.G.003)
ESTI (S.0019.G.005)
MALIKUL MULKI (S.0019.G.010)
NUR IKNAL STEJERIAWAN (S.0019.G.015)
RATMALIA (S.0019.G.017)

PRODI S1 GIZI
STIKES KARYA KESEHATAN
KENDARI
2020
MODUL 2
KADAR GLUKOSA DARAH

A. Judul Percobaan : Uji kadar glukosa dalam darah


B. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui prosedur pemeriksana glukosa darah.
2. Dapat menentukan jumlah nilai glukosa darah.
C. Landasan Teori
Glukosa darah di dalam tubuh berfungsi untuk bahan baku bagi proses
metabolisme dan juga sumber utama bagi otak. Glukosa merupakan sumber
energy utama bagi otak. Glukosa merupakan salah satu karbohidrat penting
yang digunakan sebagai sumber tenaga. Glukosa dapat diperoleh dari
makanan yang mengandung karbohidrat. Glukosa berperan sebagai molekul
utama bagi pembentukan energi di dalam tubuh, sebagai sumber energi utama
bagi kerja otak dan sel darah merah.
Pemeriksaan kadar glukosa darah dapat menggunakan darah lengkap
seperti serum atau plasma. Serum lebih banyak mengandung air daripada
garam lengkap, sehingga serum berisi lebih banyak glukosa daripada darah
lengkap. Kadar glukosa darah dapat di tentukan dengan berbagai metode
berdasarkan sifat glukosa yang dapat mereduksi ion-ion lengkap tertentu, atau
dengan pengaruh enzim khusus untuk menghasilkan yaitu enzim glukosa.
Enzim glukosa oksidasi merupakan senyawa yang mengubah glukosa
menjadi asam glukonat.
Energi untuk sebagaian besar fungus sel dan jaringan berasal dari
glukosa. Pembentukan energy alternatif juga dapat berasal dari metabolisme
asam lemak. Tetapi jalur ini kurang efisien dibandingkan dengan
pembakaran langsung glukosa. Proses ini juga dihasilkan metabolik-
metabolik asam yang berbahaya apabila dibiarkan oleh beberapa organisme
homeolitik yang dalam keadaan sehat dapat mempertahankan kadar dalam
rentang 70-110 mg/dl dalam keadaan puas.
Metabolisme glukosa menghasilkan asam piruvat, asam laktat, dan
asetil-coenzim A. jika glukosa dioksidasi total maka akan menghasilkan
karbondioksida, air, dan energi yang akan disimpan di dalam hati atau otot
dalam bentuk glikogen. Hati dapat mengubah glukosa yang tidak terpakai
melalui jalur-jalur metabolic lain menjadi asam lemak yang disimpan sebagai
trigliserida atau menjadi asam amino untuk membentuk protein. Hati
berperan dalam menentukan apabila glukosa langsung dipakai untuk
menghasilkan energi, di simpan atau digunakan untuk tujuan struktural.
Glukosa darah dikatakan abnormal apabila kurang atau melebihi nilai
rujukan. Nilai rujukan glukosa adalah pada rentang 60-110 mg/dl. Kadar gula
darah yang terlalu tinggi dinamakan hiperglikemia. Kadar glukosa kurang
dari normal dinamakan hipoglikomia. Dalam tubuh manusia glukosa yang
telah diserap oleh usus halus kemudia akan terdistribusi kedalam semua sel
tubuh melalui aliran darah.
D. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Auto klik Darah
Kapas alcohol Alkohol
Easy touch
Cip

E. Prosedur Kerja
1. Memasang cip pada alat easy touch.
2. Tekan tombol M pada easy touch muncul angka 0 menandakan strip
kosong.
3. Pasang strip pada alat easy touch dan bunyi tanda tip dan muncul tanda
titik dan garis mendatar, menunjukan strip membutihkan darah.
4. Tambahkan darah pada strip sampai bunyi tanda tik.
5. Tunggu kurang lebih 10 detik.
6. Amati dan catat hasilnya.
F. Hasil Percobaan
No Perlakuan Nilai glukosa dalam
darah (mg/dL)
1 Asriyana 99 mg/dL
2 Ayu 105 mg/dL
3 Esti 79 mg/dL
4 Ratmalia 128 mg/dL
5 Malikul 83 mg/dL

6 Nur Iknal 91 mg/dL

G. Pembahasan
Glukosa merupakan salah satu karbohidrat penting yang digunakan
sebagai sumber tenaga. Glukosa dapat diperoleh dari makanan yang
mengandung karbohidrat. Sebagai sumber energi utama bagi kerja otak dan
sel darah merah.
Glukosa dihasilkan dari makanan yang mengandung karbohidrat yang
terdiri dari monosakarida, disakarida dan juga polisakarida. Karbohidrat akan
konversikan menjadi glukosa di dalam hati dan seterusnya berguna untuk
pembentukan dalam energi dalam tubuh. Glukosa tersebut akan diserap oleh
usu halus kemudian dibawah oleh aliran darah dan distribusikan keseluruh sel
tubuh. Glukosa yang disimpan dalam tubuh dapat berupa glikogen yang
disimpan pada plasma darah dalam bentuk glukosa darah. Fungsi glukosa
dalam tubuh adalah sebagai bahan bakar bagi proses metabolisme dan juga
merupakan sumber utama bagi otak.
Energi untuk sebagian besar fungsi sel dan jaringan berasal dari
glukosa. Pembentukan energi alternatif juga dapat berasal dari metabolisme
asam lemak. Proses ini juga dihasilkan metabolit-metabolit asam yang
berbahaya apabila dibiarkan oleh beberapa mekanisme homeolitik yang
dalam keadaan sehat dapat mempertahankan kadar dalam rentang 70-110
mg/dL dalam keadaan puas.
Pada praktikum kali ini kami melakukan pemeriksaan gula darah
menggunakan easy touch. . Masing-masing anggota kelompok di cek kadar
gulanya dengan hail masing-masing tiap orang berbeda. Berbedanya kadar
gula biasa disebabkan oleh beberapa factor diantaranya : dapat dipengaruhi
oleh berat badan, berat badan lebih tinggi maka kadar gula darahnya juga
tinggi. Bisa juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, kadar gula darah cowok
lebih besar dari kadar gula darah cewek karena kandungan protein serta
karbohidrat yang disimpan lebih banyak dari cowok. Faktor lain yang
mempengaruhi yaitu dari makanan yang dimakan, jika makanan yang
dimakan mengandung banyak gizi serta karbohidrat dan protein  seperti nasi
dan telur ceplok meningkat lebih banyak dibandingkan dengan memakan
makanan yang mengandung sedikit protein.
H. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang kami lakukan terhadap 6 sampel darah
berbeda, dapat disimpulkan bahwa dari 6 sampel darah menunjukan kadar
glukosa dalam darah pada Asriyana yaitu 99 mg/dL, Ayu 105 mg/dL, Esti 75
mg/dL, Malikul 83 mg/dL, Nur Iknal 97 mg/dL, Ratmalia 128 mg/dL.
DAFTAR PUSTAKA

Joice L K. (2006). Buku Saku Laboratorium dan Diagnosis dengan Implikasi


Keperawatan. Jakarta : EGC
Marks, D B. (2006). Biokimia Kedokteran Dasar. (terjemahan), Jakarta: EGC.
Sacher, Ronald A, Richard A and Mcpherson. 2006. Tinjauan Klinik, Jakarta :
Penerbit Dian Rakyat
Gandasoebrata.( 2007). Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Penerbit Dian
Rakyat
Sugiyono (2007). Statistika Penelitian. Ed .2. Bandung : Alla Betta
LAMPIRAN
PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI

PERCOBAAN 3 : pH URIN

Oleh :
Kelompok 3

ASRIYANA MUSLAN (S.0019.G.002)


AYU ASHARI (S.0019.G.003)
ESTI (S.0019.G.005)
MALIKUL MULKI (S.0019.G.010)
NUR IKNAL STEJERIAWAN (S.0019.G.015)
RATMALIA (S.0019.G.017)

PRODI S1 GIZI
STIKES KARYA KESEHATAN
KENDARI
2020
MODUL 3
pH URIN

A. Judul Percobaan : Uji pH (derajat keasaman) Pada Urin


B. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui prosedur pemeriksaan pH urin.
2. Dapat menentukan derajat kesamaan urin (pH).
C. Dasar Teori
Urine adalah hasil pembuangan dari metabolisme tubuh melalui
ginjal. Pada keadaan normal, urin yang keluar antara 900-1.500 ml per 24 jam
(bervariasi dengan asupan cairan dan jumlah kehilangan cairan melalui rute
lain). Komposisi urin terdiri dari air, ammonia, urea (20-3 g/24 jam), natrium
klorida, asam urat (0,6 g/24 jam), kreatinin (1-2 g/24 jam), kalium sulfat dan
fosfat.
Fungsi utama urin itu sendiri adalah untuk membuang zat sisa seperti
racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Selain itu urin tidak hanya
merupakan cairan buangan yang di keluarkan oleh tubuh tetapi juga dapat
digunakan untuk mendeteksi adanya suatu penyakit atau infeksi yang terjadi
di dalam tubuh seseorang maka hal tersebut mendasari pemeriksaan urin.
Proses pemeriksaan urin adalah darah dari aorta lalau ke arteri renalis
menuju ke arteri renalis menuju ke afferent renalis dan masuk ke glomerulus,
di dalam glomelurus terbentuk filtrate glamelurus (170 liter/24 jam)
komposisi : darah, sel-sel darah dan protein. Sel darah dan protein tidak dapat
melewati membrane glomerulus kemudian masuk ke tubulus renalis terjai
proses sekresi dan reapsorbsi, air, elektrolit, dan lain-lain. Tubuh memilih
mana yang perlu terbuang dan perlu diambil kembali urea di keluarkan,
protein dan glukosa di reabsorsi kembali sehingga tidak terdapat protein dan
glukosa di dalam urin sehingga membentuk urin (1,5 liter/24 jam ). Volume
urin yang normal ialah 900-2.100 cc/hari.
Urin mempunyai ph yang bersifat asam, yakni rata-rata 5,5-6,5. Ph
normal urin 4,5-8,00. Jika di dapatkan ph yang relatif basa kemungkinan
terdapat infeksi oleh bakteri pemecah urea, sedangkan jika pH yang terlalu
asam kemungkinan terdapat asidosis pada tubulus ginjal atau ada batu asam
urat. Urin bersifat asam (pH <7) karena makanan yang mengandung banyak
protein akan menurunkan pH urin. Sedangkan makanan yang banyak
mengandung sayuran menaikkan pH urin. Pemeriksaan urin dilakukan dengan
menggunakan bahan atau spesimen dari urin dimana pemeriksaan urin dapat
menentukan ataupun mendiagnosa suatu penyakit yang sedang diderita oleh
seseorang. Pemeriksaan urin dapat meliputi pemeriksaan bobot jenis, warna,
bau, pH, mikroskopik dan pemeriksaan zat organik di dalam urin seperti
glukosa, protein, dan lain sebagainya.
D. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Tabung Plastik Urin
Kertas Lakmus
pH Universal
Tissue

E. Prosedur Kerja
1. Celupkan kertas lakmus kedalam urin yang telah di sediakan.
2. Amati perubahan warna lakmus.
3. Lakukan pengujian dengan menggunakan ph universal
4. Amati hasilnya.
F. Hasil dan Perhitungan
No Perlakuan Nilai pH urin
1 Asriyana Muslan pH 6 (asam)
G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan terhadap urin dengan
keasaman (pH). Penetapan pH diperlukan pada gangguan keseimbangan asam
basa, karena dapat memberi kesan tentang keadaan dalam badan. Ph urin
normal berkisar antara 4,5-8,0. Selain itu, penetapan pH pada infeksi saluran
kemih dapat memberi petunjuk kearah etiologi. Pada infeksi oleh Escherichia
Coli biasanya urin bereaksi asam, sedangkan pada infeksi dengan kuman
proteus yang dapat merombak ureum menjadi amoniak akan menyebabkan
urin bersifat basa (Wilmar, 2000).
H. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang kami lakukan pada 1 sampel urin, dapat
disimpulkan bahwa dari 1 sampel tersebut menghasilkan pH urin Asriyana
Muslan 6 (asam).
DAFTAR PUSTAKA

Wilmar, M. (2006). Praktikum Urin, Penuntun Praktikum Biokomia. Jakarta:


Widya Medika.
LAMPIRAN

PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI


PERCOBAAN 4 : TEKANAN DARAH DAN NADI

Oleh :
Kelompok 3

ASRIYANA MUSLAN (S.0019.G.002)


AYU ASHARI (S.0019.G.003)
ESTI (S.0019.G.005)
MALIKUL MULKI (S.0019.G.010)
NUR IKNAL STEJERIAWAN (S.0019.G.015)
RATMALIA (S.0019.G.017)

PRODI S1 GIZI
STIKES KARYA KESEHATAN
KENDARI
2020
MODUL 4
TEKANAN DARAH DAN NADI

A. Judul Percobaan : Pemeriksaan Tekanan Darah dan Nadi


B. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui prosedur pemeriksaan tekanan darah dan nadi.
2. Dapat menentukan nilai tekanan darah dan frekuensi nadi.
C. Landasan Teori
Tekanan darah merupakan kekuatan pendorong bagi darah agar dapat
beredar keseluruh tubuh untuk memberikan darah segar tang mengandung
oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh. Tekanan darah berfariasi pada
berbagai keadaan, salah satunya perubahan posisi.
Pada manusia, darah dikompa melalui 2 sistem sirkulasi terpisah
dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemis. Ventrikel
kanan jantung memompa darah yang kurang oksigen ke paru-paru melalui
sirkulasi pulmonal dimana CO2 dilepaskan dan oksigen masuk kedarah.
Darah yang mengandung oksigen kembali ke sisi kiri jantung dan dipompa
keluar dari ventrikel kiri menuju orto melalui sirkulasi sistemis dimana
oksigen akan di pasok seluruh tubuh.tekanan darah rata-rata orang dewasa
mudah yang sehat (sekitar 20 tahun) adalah 120/80 mmHg. Nilai pertama
(120) merupakan sistolik dan nilai kedua (80) merupakan tekanan darah
diastolik.
Denyut nadi merupakan manifestasi dari kemampuan jantung
indikator dari denyut jantung adalah denyut nadi. Jadi, untuk melihat denyut
jantung dapat dilihat dari deyut nadi yang merupakan hambatan dari denyut
jantung. Denyut tersebut dihitung tiap menitnya dengan hitungan repitesi
(kali per menit) atau dengan denyut nadi maksimal adalah 220- umur.
Untuk mengetahui kecepatan denyut nadi seseorang dapat dilkaukan
dengan pulse rate yaitu dengan cara menghitung perubahan tiba-tiba dari
tekanan yan g dirambatkan sebagai gelombang pada dinding darah sedangkan
pengukuran dapat dilakukan pada : arteri karotis (daerah leher), terletak
dileher dibagian bawah lobus telinga. Sedangkan arteri radialis (pergelangan
tangan), terletak sepanjang tulang radialis, lebih muda terasa diatas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relative muda dan sering dipakai secara
rutin. Tekanan darah dan denyut nadi memiliki normalitas yang dihitung
selama 15 detik, kemudian dikalikan 4 untuk mendapatkan denyut jantung
permenit.
D. Alat dan Bahan
1. Tekanan darah
Alat Bahan
Tensimeter -
Stetoskop -
2. Denyut Nadi
Alat Bahan
Jam tangan

E. Prosedur Kerja
1. Tekanan darah
Pemilihan sphygmomanometer (blood pressure cuff) adalah alat yang
digunakan untuk pengukuran darah yang terdiri dari cuff, bladder dan alat
ukur air raksa. Dalam melakukan pemeriksaan harus diperhatikan :
a) Lebar dari bladder kira-kira 40% lingkar lengan atas (12-14 cm pada
dewasa).
b) Panjang bladder kira-kira 80% lingkar lengan atas.
c) Sphygmomanometer harus dikalibrasi secara rutin.

1) Persiapan pengukuran tekanan darah pada saat akan memulai pemeriksaan,


sebaiknya :
a) Pasien dalam kondisi tenang.
b) Pasien diminta untuk tidak merokok atau minum yang mengandung
kafein minimal 30 menit sebelum pemeriksaan.
c) Istirahat sekitar 5 menit setelah melakukan aktifitas fisik ringan.
d) Lengan yang diperiksa harus bebas dari pakaian.
e) Raba arteri brachialis (lipatan siku) dan pastikan bahwa pulsasinya
cukup.
f) Pemeriksaan tekanan darah bisa dilakukan dengan posisi pasien
berbaring, duduk, maupun berdiri tergantung dari tujuan pemeriksaan.
Hasil pemeriksaan tersebut dipengaruhi oleh posisi pasien.
g) Posisikan lengan sedemikian sehingga arteri brachialis kurang lebih
pada level setinggi jantung.
h) Jika pasien duduk, letakan lengan pada meja sedikit diatas pinggang
dan kedua kaki menapak dilantai.
i) Apabila menggunakan tensi meter air raksa usahakan agar posisi
manometer selalu vertikal, dan pada waktu membaca hasilnya, mata
harus segaris horizontal dengan level air raksa.
j) Pengulangan pengukuran dilakuakn beberapa menit setelah pengukuran
pertama.
2) Pengukuran tekanan darah
Tekanan sistolik, ditentukan bedasarkan bunyi korotkoff 1,
sedangkan diastotik pada korotkoff 5. Pada saat cuff dinaikan tekananya,
selama manset menekan lengan denagn sedikit sekali tekanan sehingga
arteri tetap terdistensi dengan darah, tidak ada bunyi yang terdengar
melaui stetoskop. Kemudian tekanan dalam cuff dikurangi secara perlahan.
Begitu tekanan dalam cuff turun dibawah tekanan sistolis aka nada darah
yang mengalir melalui arteri yang terletak dibawah cuff selama puncak
tekanan sistolik dan kita mulai mendengar bunyi berdetak dalam arteri
yang sinkron dengan denyut jantung. Bunyi-bunyi pada setiap denyutan
tersebut bunyi korotkoff.
2. Denyut nadi
1) Meletakkan lengan yang akan diperiksa dalam keadaan rileks.
2) Merabah arteri radialis dengan cara meletakan 2 jari (jari telunjuk dan
jari tengah) atau 3 jari (jari manis) pada pulsasi radial dan sedikit di
tekan.
3) Menghitung frekuensi denyut nadi minimal 15 detik (bila denyutan nadi
teratur, tetapi bila tidak teratur maka tidak dihitung dalam 1 menit dan
dicocokkan dengan denyut jantung).
4) Amati hasil pengukuran.
F. Hasil dan Perhitungan
1. Tekanan darah
No Nama probandus Nilai Tekanan Darah (Mmhg)
.
1. Malikul Mulki 120/80

2. Denyut nadi
No Nama probandus Frekuensi Nadi
.
1. Malikul Mulki 40/menit

G. Pembahasan
1. Tekanan darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arterik.
Tekanan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti curah jantung,
ketegangan arterik, volume, dan laju serta kekuatan (fiskositas) darah.
Tekanan darah terjadi akibat fenomena siklis. Tekanan puncak terjadi saat
jantung beristrahat. Tekanan darah biasanya di gambarkan sebagai rasio
tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya
berkisar dari 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah
normal biasanya 120/80 mmHg.
Secara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah
sistolik (angka atas) yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan denyut
jantung sehingga iya akan memompa darah dengan tekanan terbesar, dan
diastolic (angka bawah) yang merupakan tekanan tenahan pada saat jantung
mengembang antar denyut, terjadi pada saat jantung dalam keadaan istrahat.
Tekanan darah normal sangat dibutuhkan untuk mengalirkan darah keseluruh
tubuh, yaitu untuk mengangkut oksigen dan zat-zat gizi. Tekanan darah ada
dalam pembulu darah, sedangkan tekanan darah tertinggi ada dalam bakteri
terbesar.
2. Denyut Nadi
Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut atau detak jantung yang
dapat dipalpasi (diraba) dipermukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Pada
jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (Sino Atrial).
Waktu istrahat, jantung berdenyut kira-kira 70 kali kecepatannya berkurang
waktu tidur dan bertambah karena emosi, kerja, demam, dan banyak
rangsangan lainnya. Denyut nadi seseorang akan terus meningkat bila suhu
tubuh meningkat kecuali bila pekerja yang bersangkutan telah beraklimatisasi
terhadap suhu udara yang tinggi. Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa
adalah 180 sampai 200 denyut per menit dan keadaan ini biasanya hanya
dapat berlangsung dalam waktu beberapa menit. Tempat merabah denyut nadi
adalah pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari tangan,
dileher sebelah kiri atau kanan depan otot sterno cleido mastoidues, dada
sebelah kiri tepat diapet jantung dan dipelipis. Factor –faktor yang
mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, keadaan kesehatan,
riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikat kerja, faktor fisik dan
kondisi psikis.
H. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa
aktifitas fisik dapat mempengaruhi kenaikan denyut nadi. Denyut nadi yang
signifikan ini merupakan hasil dari respon kardiovaskular terhadap adanya
kontraksi otot. Kerja ini juga berfungsi untuk mengangkut O2 yang dibutuhkan
oleh otot untuk melakukan kontraksi selama latihan. Sedangkan, dari data
hasil praktikum tekanan darah dapat disimpulkan bahwa praktikan memiliki
tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg.

DAFTAR PUSTAKA
Ganong WF. 2003. Review of medical physiology. Ed 21. United States : The
McGraw-Hill Companies Inc

Muffichatum. 2006. Hubungan Antara Tekanan Pana, Denyut Nadi dan


Produktifitas Kerja Pada Pekerja Pandai Besi Paguyuban Wesi Aji
Dororejo batang. http://digilib.ac.id .diakses tanggal 2 September
2019.

LAMPIRAN
PRAKTIKUM
ANATOMI DAN
FISIOLOGI
PERCOBAAN 5 : POSISI ANATOMI TUBUH MANUSIA

Oleh :
Kelompok 3

ASRIYANA MUSLAN (S.0019.G.002)


AYU ASHARI (S.0019.G.003)
ESTI (S.0019.G.005)
MALIKUL MULKI (S.0019.G.010)
NUR IKNAL STEJERIAWAN (S.0019.G.015)
RATMALIA (S.0019.G.017)

PRODI S1 GIZI
STIKES KARYA KESEHATAN
KENDARI
2020
MODUL 5
POSISI ANATOMI TUBUH MANUSIA

A. Judul Percobaan : Penentuan Letak Anatomi Tubuh Manusia


B. Tujuan Percobaan
Mengetahui dan menentukan posisi tubuh manusia.
C. Landasan Teori
Sikap anatomi adalah suatu keadaan di mana tubuh berdiri tegak
dengan kedua lengan di sisi terbuka dan telapak tangan menghadap kedepan,
kepala tegak, dan mata tertuju lurus kedepan, serta jari kaki menghadap
kedepan.
(Gambar Ekstensi Anatomi Manusia)
D. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Mistar Mahasiswa
Matras dan kasur

E. Prosedur Kerja
1. Posisi tubuh
Anatomi (berdiri)
a) Lakukan posisi berdiri tegak dengan mata juga memandang lurus.
b) Telapak tangan, tangan menggantung pada sisi-sisi tubuh dan
menghadap kedepan.
c) Jari kaki menunjuk kurus kedepan.
d) Tungkai kaki lurus sempurna.
1) Supine (terlentang)
a) lakukan posisi berbaring.
b) Wajah menghadap ke atas.
2) Pronae (tengkurap)
a) Lakukan posisi berbaring.
b) Punggung menghadap ke atas.
c) Wajah menghadap ke bawah.
3) Litotomi
a) Lakukan posisi tubuh berbaring terlentang.
b) Paha diangkat vertikal dan betis lurus horizontal.
c) Tangan biasanya dibentangkan seperti sayap.
d) Lutut dan panggul dalam posisi tertekuk.

2. Letak atau sikap anatomi


1) Superior : atas
2) Inferior : bawah
3) Anterior : depan
4) Posterior : belakang
5) Proksimal : atas, lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal
anggota (mendekati badan)
6) Distal : bawah, lebih jauh dari batang tubuh atau ujung anggota.
7) Dekstra : bagian kanan
8) Sinistra : bagian kiri
9) Dorsal : bagian belakang ruas tulang belakang
10) Ventral : bagian depan ruas tulang belakang
11) Kranial : lebih dekat pada kepala (bagian kepala)
12) Kaudal : lebih dekat pada kaki/ekor
13) Lateral : bagian samping
14) Sentral : bagian pusat
15) Perifer : bagian pinggir atau tepi
16) Asendens : bagian yang naik
17) Desendens : bagian yang turun
18) Transversal : melintang
19) Longitudinal : membujur ( ke arah ukuran panjang)
20) Viseral : selaput bagian dalam
21) Parietal : selaput bagian luar
22) Internal : bagian dalam
23) Eksternal : bagian luar
24) Superfisial : dangkal atau mendekati
25) Profunda : dalam atau lebih jauh dari permukaan
26) Medial : bagian tengah atau lebih dejat pada garis tengah
27) Lateral : lebih jauh dari garis tengah

3. Bidang anatomi
1) Bidang median
Membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri (bidang yang
melalui aksis longitudinal dan aksis digital).
2) Bidang sagital
Membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik tertentu ( tidak
membagi tepat dua bagian). Sejajar dengan bidang median.
3) Bidang horizontal atau transversalis
Membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah
(inferior).
4) Bidang kornial atau frontalis
Membagi tubuh menjadi bagian depan (frontal) dan belakang
(dorsal).
4. Arah gerakan
1) Fleksi : gerakan menekuk atau membengkokkan
2) Ekstensi : gerakan meluruskan setelah fleksi
3) Adduksi : gerakan mendekati tubuh
4) Abduksi : gerakan menjauhi tubuh
5) Elevasi : gerakan mengangkat
6) Depresi : gerakan menurunkan
7) Inversi : gerakan memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh
8) Eversi : gerakan memiringkan telapak kaki ke luar tubuh
9) Supinasi : gerakan mengadahkan tangan
10) Pronasi : gerakan menelungkupkan tangan
11) Rotasi : gerakan memutar sendi
12) Sirkumduksi : gerakan gabungan dari fleksi, ekstensi, abduksi, dan
adduksi.
F. Pembahasan
Praktikum anatomi dan fisiologi manusia di unit pertama ini adalah
untuk mengetahui posisi anatomi manusia. Selain itu jugaa dari pratikum ini
praktikan daapaat mengenal istilah-istilah dasar yang biasa digunakan dalam
mempelajari anatomi. Banyak bagian tubuh yang terletak simetris. Misalnya
anggota gerak mata dan telinga paru-paru dan ginjal. Limpa terletak di
sebelah kanan, pankreas terletak sebagian di kiri dan sebagian di kanan Ini
disebut dengan posisi anatomi. Maka letak berbagai bagian tubuh dilukiskan
dengan memperbandingkannya dengan pada garis-garis dan bidang-bidang
khayal (imajiner).
Praktikan dalam praktikum ini mengenal bagian-bagian tubuh
manusia, yang dalam praktikum ini menggambar berbagai arah potongan
bidang tubuh manusia juga mendapat penjelasan mengenal berbagai
peristilahan anatomi yang berkenaan dengan arah potongan bidang tubuh
manusia. Istilah-istilah ini penting untuk diketahui karena dengan mengetahui
istilah-istilah yang sering digunakan dalam ilmu anatomi mahasiswa bisa
mengenali daerah tubuh secara tepat. Kegiatan praktikum dilakukan dengan
mengamati arah potongan bidang tubuh manusia dari gambar yang ada pada
buku penuntujuk praktikum dan pengamatan langsung pada salah seorang
anggota kelompok sebagai probandus. Probandus tersebut berdiri tegak
dengan posisi kedua tangan disisi terbuka, kepala tegak dan mata tertuju lurus
ke depan, kaki sedikit dibuka selebar bahu. Dari gambar dan posisi probandus
tersebut kita dapat mengetahui berbagai istilah yang berkenaan dengan arah
potongan bidang tubuh manusia seperti potongan medial, potongan
transversal, dan potongan frontal.
Tubuh manusia dapat dibagi menjadi beberapa bidang yakni bidang
medial, bidang transversal, dan bidang frontal. Medial bidang adalah arah
potongan yang membagi tubuh menjadi dua bagian yaitu bagian kanan dan
bagian kiri. Bidang transversal yaitu arah potongan yang membagi tubuh
menjadi dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah. Adapun bidang
frontal atau bidanng coronal adalah arah potongan yang membagi tubuh
menjadi dua bagian yaitu bagian depan dan bagian belakang.
Adapun menurut Brooker (1992)Bidang anatomi adalah bidang yang
melalui tubuh dalam posisi anatomi. Istilah Lokasi Anatomi sebagai berikut:
a) Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian
kanandan kiri.
b) Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari
titik tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar
dengan bidang median.
c) Bidang horizontal atau transversal: bidang yang terletak melintang
melalui tubuh (bidang X-Y). Bidang ini membagi tubuh menjadi
bagian atas (superior) dan bawah (inferior).
d) Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak
lurus terhadap bidang median atau sagital. membagi tubuh menjadi
bagian depan (frontal) dan belakang (dorsal).
Selain istilah yang berkenaan dengan penampang atau bidang tubuh,
dikenal juga istilah yang berkenaan dengan bagian-bagian tubuh manusia
seperti istilah dorsalis/posterior (lebih ke belakang/bagian belakang),
ventralis/ anterior (lebih ke depan/bagian depan),  kaudalis (lebih dekat
berhubungan dengan ekor), kranialis (lebih dekat berhubungan dengan
kepala), dekstra (bagian kanan), dan sinistra (bagian kiri).
G. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa praktikan telah
mengamati dan membedakan bagian-bagian anatomi tubuh. Praktikan dalam
praktikum ini mengenal bagian-bagian tubuh manusia, yang dalam
praktikum ini menggambar berbagai arah potongan bidang tubuh manusia
juga mendapat penjelasan mengenai berbagai peristilahan anatomi yang
berkenaan dengan arah potongan bidang tubuh manusia. Istilah-istilah ini
penting untuk diketahui karena dengan mengetahui istilah-istilah yang sering
digunakan dalam ilmu anatomi mahasiswa bisa mengenali daerah tubuh
secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Brooker, C. 1992. Human Struktur and function,mosby. Jurnal Internasional


London. Diakses pada tanggal 29 Agustus 2020.

Martini, FH. 2001. Fundamental of Anatomy and Physiologi. New


Jerseyy: Prentic-Hall Inc. Diakses pada tanggal 29 Agustus 2020.

Pearce, Evelyn C. 2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta:


Gramedia.

Pack, Phillip E. 2003. Anatomi Dan Fisiologi. Bandung: Pakar Raya.

Sudibjo, prijo dkk. 2011. Diktat Anatomi Manusia.Jurnal IPTEK Olahraga


Volume 14 No 1.Diakses pada tanggal 29 Agustus 2020.

Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi manusia. PT. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. EGC. Jakarta.


LAMPIRAN
PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI

PERCOBAAN 6 : ORGAN SISTEM GASTROINTESTINAL

Oleh :
Kelompok 3

ASRIYANA MUSLAN (S.0019.G.002)


AYU ASHARI (S.0019.G.003)
ESTI (S.0019.G.005)
MALIKUL MULKI (S.0019.G.010)
NUR IKNAL STEJERIAWAN (S.0019.G.015)
RATMALIA (S.0019.G.017)

PRODI S1 GIZI
STIKES KARYA KESEHATAN
KENDARI
2020
MODUL 6
ORGAN SISTEM GASTROINTESTINAL

A. Judul Percobaan : Anatomi dan Saluran Pencernaan


B. Tujuan Percobaan :
1. Untuk mengetahui letak dan ukuran dari sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui jalur- jalur sistem pencernaan
C. Landasan Teori
Sistem pencernaan adalah sistem saluran yang dimulai dari mulut,
faring, kerongkongan (esofagus), lambung. Usus halus, usus besar, dan anus.
Bagian atau organ ini adalah organ yang secara umum merupakan saluran
pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi mencerna makanan sehingga dapat
dimanfaatkan oleh tubuh sebagai energi dalam melaksanakan aktifitas.

Saluran pencernaan merupakan system saluran yang dimulai dari


mulut sampai ke anus. Rongga mulut atau cavity mempunyai panjang 15-20
cm. di dalam mulut mulai terjadi proses pencernaan. Dalam mulut terdapat
ptyalin, maltase, dan musin. Sekresi air ludah/saliva 500-1500 ml/hari dengan
pH 6.4. Esophagus mempunyai panjang ± 25 cm, diameter 2,5 cm, pH 5-6,
tidak terdapat enzim ataupun absorbs.

Proses pencernaan dimulai dari mulut, tempat dimana makanan


dihancurkan sambiil diaduk dengan lidah. Kelenjar air liur dan sekresi enzim
amylase (ptyalin) yang dapat menguraikan karbohidrat. Ludah juga
mengandung musin, yang berfungsi “melumas” makanan sehingga makanan
lebih mudah ditelan. Dalam kerongkongan (esophagus) yang panjangnya ±
5cm, makanan kemudian didorong dengan gerakan peritaltik melalui katub
gestroesofagus pada ujung esophagus ke arah lambung gerakan berombak ini
yang terdiri dari gerakan kontraksi dan relaksasi ditimbulkan oleh otot-otot
pada dinding esophagus.

D. Alat dan Bahan


Alat Bahan
Pisau Bisturi
Kantong Plastik
Tissue Kelinci
Mistar
Plastik Mika
Gunting
Handschoem

E. Prosedur Kerja
1. Siapkan hewan percobaan.
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Bentangkan hewan diatas meja lalu sembelih lehernya dan tunggu sampai
hewan tersebut tidak bergerak.
4. Bedah bagian dada sampai pada bagian perut hingga lapisan kulit terbuka.
5. Keluarkan organ dalam hewan tersebut.
6. Kemudian ukur panjang dan lebar dari organ-organ tersebut.
F. Hasil dan Perhitungan
Organ yang Ukuran
No
diamati Panjang Lebar
1 Lambung 7,4 cm 5,4 cm
2 Usus halus 240 cm 0,1 cm
3 Usus besar 143 cm 0,1 cm
4 Hati 6,4 cm 3 cm
5 Jantung 2,6 cm 1,5 cm
6 Paru-paru 4,3 cm 2,5 cm
(kanan)
7 Paru-paru (kiri) 5,3 cm 3,5 cm
8 Empedu 1 cm 0,5 cm
9 Ginjal 2,6 cm 1,7 cm
10 Panjang Kelinci 44 cm 15 cm
G. Pembahasan
Saluran pencernaan adalah suatu sistem yang diamati dari mulut,
hingga anus. Makanan harus mengalami berbagai perubahan dalam saluran
cerna hingga diperoleh bentuk- bentuk sederhana yang dapat diabsorbsi
dalam darah untuk selanjutnya diangkut oleh darah atau limfah ke sel – sel
tubuh. Perubahan menjadi bentuk sederhana ini dilarutkan melalui proses
pencernaan dalam saluran cerna. Pencernaan makanan terjadi didalam saluran
cerna yang panjangnya 8 – 9 cm. Saluran cerna merupakan sistem yang
sangat kompleks yang melakukan berbagai fungsi : menerima ,
menghaluskan, dan mentransportasi bahan – bahan yang dimakan, sekresi
enzim cerna, asam, mukus, empedu, dan bahan lain. Pencernaan bahan –
bahan yang makan , absorbsi dan tranportasi produk hasil cerna, serta
transport penyimpanan dan ekskresi produk – produk sisa.
Pencernaan dilakukan melalui perubahan mekanik dan kimiawi ,
secara mekanik makanan dihancurkan melalui proses pengunyahan dan
proses peristaltik. Proses pengunyahan memperluas permukaan makanan
sehingga enzim pencernaan dapat bekerja lebih baik. Secara kimiawi
makanan dihancurkan oleh enzim – enzim pencernaan. Enzim – enzim ini
dikeluarkan oleh air ludah ke mulut, melalui cairan lambung ke lambung,
melalui cairan usus halus ke usus halus, disamping itu cairan empedu yang
dikeluarkan oleh kantong empedu membantu pencernaan dan absorbsi
didalam sel- sel dinding usus halus. Asam klorida yang ada dilambung juga
membantu pencernaan .
Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi
sari makanan yang siap diserap tubuh. Proses pencernaan terjadi pada
karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan vitamin, mineral, serta air
langsung diserap dan digunakan oleh tubuh. Proses ini dilakukan oleh sistem
pencernaan yang terdiri atas saluran dan kelenjar pencernaan .
Saluran pencernaan terdiri atas rongga mulut, esofagus, lambung, usus
halus, usus besar, dan anus. Rongga mulut dilapisi oleh sel – sel epitel pipih.
Pada rongga mulut terdapat lidah, kelenjar ludah, dan gigi. Lidah tersusun
oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa. Tonjolan yang terdapat
pada permukaan disebut Papila yang berfungsi sebagai indra pengecap.
Gerakan lidah berfungsi untuk mencampur makanan dengan cairan saliva /
ludah dan mendorong makanan masuk ke esofagus. Kelenjar saliva terdiri
dari 3 pasang kelenjar yaitu Glandula Parotis, Glandula Submandibularis,
dan Glandula Sublingualis. Cairan saliva mengandung Enzim Ptialin
( Amilase ) yang bekerja pada suasana netral. Enzim ini berfungsi untuk
mengubah amilum menjadi maltosa.
Selanjutnya makanan menuju ke esofagus. Esofagus berbentuk tabung
otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjang dari akhir rongga mulut
hingga lambung. Esofagus terdiri dari otot lurik dan otot polos. Otot esofagus
tersusun secara memanjang dan melingkar sehingga bila terjadi kontraksi
secara bergantian akan terjadi gerak peristaltik membentuk bulatan makanan
yang disebut Bolus. Gerak peristaltik membuat makanan terdorong menuju
lambung.
Dari esofagus makanan yang sudah halus menuju ke lambung.
Lambung berupa kantong besar yang terdapat pada rongga perut sebelah kiri ,
tepatnya dibawah diafragma dan didepan pankreas. Lambung terdiri atas
bagian Kardia yang terletak disebelah atas dekat hati, Fundus adalah bagian
yang membulat dan letaknya ditengah, dan Pilorus adalah bagian yang
letaknya dekat usus. Pada daerah antara esofagus dan lambung terdapat otot
melingkar yan disebut Spinkter Kardia yang akan terbuka secara reflex
apabila ada makanan yang menuju ke lambung. Lambung merupakan organ
yang pertama mencerna protein secara kimiawi. Lambung menghasilkan
getah lambung yang berisi HCl , enzim pencernaan, dan mukosa ( Lendir ).
Dinding lambung juga mensekresikan hormon pencernaan, yaitu
Gastrin. HCl berfungsi membunuh kuman yang masuk ke lambung,
memberikan suasana asam dalam lambungdan mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi proteosa dan
pepton. Terdapat juga enzim Renin berfungsi mengumpalkan kasein dalam
susu dan Lipase Gastrik untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan
gliserol. Mukosa atau lendir berfungsi melindungi dinding lambung dari
abrasi dan memiliki kemampuan regenerasi bila terjadi luka.
Dari lambung lemak dan protein dituntaskan dalam usus halus untuk
selanjutnya diabsorbsi oleh vili (Jonjot) usus halus. Usus halus terdiri atas
tiga bagian, yaitu duodenum (usus duabelas jari), yeyunum (usus kosong),
ileum (usus serap). Didinding usus halus banyak mengandung kelenjar –
kelenjar mukosa yang mampu menghasilkan sekitar 3 liter getah/hari. Hasil
sekresi kelenjar bersifat alkalis (pH 8-9) yang berfungsi menetralkan
makanan dari asam getah lambung dan mengubah pH usus halus ke pH
optimal agar enzim pankreas bekerja.
Usus besar (kolon) dilapisi oleh membran mukosa tanpa lipatan
kecuali pada rektum. Fungsi utama organ ini adalah mengabsorbsi air,
membentuk massa feses, dan membentuk lendir untuk melumasi permukaan
mukosa. Dalam sistem pencernaan, posisi kolon mula-mula naik yaitu di
mulai dari apendiks (usus buntu) kemudian mendatar dan turun kembali
sampai poros usus (rektum). Kolon yang mengarah ke atas di sebut kolon
ascendens, kolon mendatar disebut transpersum, dan yang mengarah ke
bawah disebut descendes.
Pengeluaran feses melalui anus disebut proses defekasi. Lubang anus
terdiri atas spinkter anus yang berupa otot polos dibagian dalamnya dan otot
lurik dibagian luar. Pada saat lambung dan usus halus terisi kembali oleh
makanan, terjadilah rangsangan pada kolon untuk proses defekasi.
Rangsangan ini disebut reflex gastrokolik yang secara sadar dapat dirasakan.
Bila kita melakukan kontraksi (mengejang) dinding perut dan otot bagian
dalam secara refleks akan mengendur. Hal tersebut mengakibatkan otot kolon
dan rektum berkontraksi sehingga feses dapat terdorong keluar.
Kelenjar pencernaan adalah kelenjar yang menghasilkan hormon dan
enzim pencernaan. Kelenjar ini dapat berupa kelenjar endokrin dan eksokrin.
Contoh kelenjar endokrin adalah lambung yang menghasilkan hormon
gastrin, usus halus yang menghasilkan kolesistokinin, serta pangkreas yang
menghasilkan insulin dan glucagon.
Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar yang dimiliki oleh
tubuh. Hati berfungsi sebagai pengatur keseimbangan nutrisi dalam darah dan
sebagai organ yang mengsekresikan empedu. Empedu mengandung garam
empedu, pigmen empedu, air, kolesterol, dan lesipin. Garam empedu
berfungsi menurunkan tegangan permukaan butiran lemak agar dapat di
emulsikan dan mudah diserap. Selain itu empedu juga menghasilkan pigmen
bilirubin (memberikan warna kuning pada air seni) dan pigmen biliverdin
(memberikan warna coklat kekuningan pada feses).
Cara hati mengatur keseimbangan nutrisi dalam darah adalah berkerja
sama dengan insulin dan glukagon yang dihasilkan oleh pankreas (pulau
Langerhans). Insulin berfungsi mengubah mengubah glukosa menjadi
glikogen, bila kadar gula darah tinggi. Sedangkan jika kadar gula dalam darah
rendah hormon glukagon akan mengubah glikogen menjadi glukosa.
H. Kesimpulan
1. Sistem pencernaan manusia terdiri dari : mulut kerongkongan
lambung usus halus usus besar anus.
2. Panjang lambung pada kelinci yaitu 7,4 cm dan lebarnya yaitu berkisar
5,4.
3. Panjang usus halus pada kelinci yaitu 240 cm dan lebarnya yaitu 0,1 cm.
4. Panjang usus besar pada kelinci yaitu 143 cm dan lebarnya yaitu 0,1 cm.
5. Panjang hati pada kelinci yaitu 6,4 cm dan lebarnya yaitu 3 cm.
6. Panjang jantung pada kelinci yaitu 2,6 cm dan lebarnya yaitu 1,5 cm.
7. Panjang paru-paru kanan pada kelinci yaitu 4,3 cm dan lebarnya yaitu
2,5 cm.
8. Panjang paru-paru kiri pada kelinci yaitu 5,3 cm dan lebarnya yaitu 3,5
cm.
9. Panjang Empedu pada kelinci yaitu 1 cm dan lebarnya yaitu 0,5 cm.
10. Panjang Ginjal pada kelinci yaitu 2,6 cm dan lebarnya yaitu 1,7 cm.
11. Panjang kelinci 44 cm dan lebar kelinci 15 cm.
DAFTAR PUSTAKA

Evelyn C, Pearce. 2004. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT. Gramedia.
Jakarta.

Malole, M.BM. 1989. Penggunaan Hewan – Hewan Percobaan Di


labaoratorium. Bogor.

Petrus,Adryanto.1987. Fisiologi Manusia. EGC. Jakarta.

Setiadi. 2007. Anatomi Dan Fisiologi Manusia. EGC. Jakarta.

Tim Penyusun. 2014. Penuntun Anatomi Dan Fisiologi Manusia. Sekolah Tinggi
Ilmu Farmasi. Makassar.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai