Anda di halaman 1dari 23

BASIC LIFE

SUPPORT
(BLS) EMCC
© FoN UPH 2021
➢ Kematian jantung mendadak atau cardiac
arrest → Berhentinya fungsi jantung secara
tiba-tiba pada seseorang yang telah atau
belum diketahui menderita penyakit

REVIEW jantung.

➢ Hal ini terjadi ketika sistem kelistrikan


CARDIAC jantung menjadi tidak berfungsi dengan
baik dan menghasilkan irama jantung yang

ARREST tidak normal (American Heart Association,


2020).

➢ Secara klinis, keadaan henti jantung


ditandai dengan tidak adanya nadi dan
tanda-tanda sirkulasi lainnya.
USA &
Kanada:
350.000
kasus/tahun
PERKI (2016)
Indonesia:
300.000-350.000
PREVALENSI kasus/tahun

Survival Rate
Penyebab → OHCA di
Terlambatnya Indonesia: 12%
pelaporan dan (AHA, 2015)
pemberian tindakan
Resusitasi Jantung Paru
(AHA, 2020)
Ada sumbatan atau penyempitan pada arteri coroner, Jantung berhenti berdetak tiba-tiba, mungkin karena malfungsi
pemutusan atau kekurangan aliran darah ke jantung, sistem elektrik jantung atau perubahan mendadak lainnya pada
mengakibatkan kerusakan karena kurangnya oksigen. sistem sirkulasi.

Dapat terjadi beberapa jam atau hari sebelum Dapat terjadi beberapa saat saja sebelum
gejala dapat dideteksi kehilangan kesadaran dan pingsan
• Nyeri dada • Mual • Collapse • Tidak ada nafas
• Kelelahan • Sulit bernafas • Penurunan • Tidak ada nadi
• Lemas kesadaran
Tindakan dasar yang bertujuan
untuk menyelamatkan nyawa “PENANGANAN
setelah henti jantung henti napas. CEPAT DAN TEPAT
Tindakan berupa memberikan
kompresi dada berkualitas tinggi,
DAPAT
memberikan ventilasi yang sesuai, MENYELAMATKAN
dan menyediakan penggunaan AED
lebih awal (AHA. 2020)
NYAWA PASIEN”
D • DANGER

R • RESPONSE

S • SHOUT CALL EMS/CALL FOR HELP

C • CHEST COMPRESSION

A • AIRWAY

B • BREATHING
DANGER →
Aman Pasien, Aman Lingkungan,
Aman Penolong

RESPONSE →
Jika tidak ada orang
Mengecek respons pasien lain untuk memanggil
bantuan,
kompresi pasien
selama 5 siklus
SHOUT CALL EMS/CALL dahulu,
FOR HELP → lalu penolong dapat
meninggalkan pasien
Berteriak memanggil pertolongan atau sementara untuk
EMS memanggil bantuan.
❑ Kaji Pernapasan
➔ Lihat pengembangan
dada
✓ Jika klien bernafas,
Dilakukan monitor klien sampai
secara simultan bantuan datang
Kaji selama 5-10 ✓ Jika klien tidak
Pernafasan detik → bernafas/only gasping
dan Nadi (Agonal Gasp) ➔
Untuk
meminimalkan Tanda cardiac arrest
delay
❑ Kaji Pulse ➔
✓ Palpasi arteri karotis.
Jika arteri karotis tidak
teraba, mulai high
quality CPR.
1 ❑ Posisi tangan ➔ Pada bagian setengah bawah sternum

❑ Perbandingan kompresi dan ventilasi tiap siklus ➔


➢ Dewasa ➔ 30 kompresi : 2 ventilasi
➢ Neonatus dan anak ➔ 15 kompresi : 2 ventilasi (2 penolong)
➢ Neonatus dan anak ➔ 30 kompresi : 2 ventilasi (1 penolong)

❑ Dilakukan untuk meningkatkan alirah darah ke jantung, otak,


dan organ tubuh lain

❑ Agar kompresi bisa efektif, maka tempatkan klien di


permukaan datar dan keras, seperti lantai, atau patslide
❑ Teknik dasarnya sama ❑ Kompresi untuk bayi ➔ ❑ Kompresi pada anak
seperti pada orang (1) Teknik dua jari di atas dada usia 1-8 tahun ➔
dewasa (2) Teknik dua jari jempol Dengan menggunakan
melingkari dada (2 penolong) satu tangan
2 ❑ Jalan napas harus terbuka agar pernapasan menjadi efektif

❑ Metode yang digunakan ➔


➢ Head tilt chin lift ➔ Kepala menengadah, dagu terangkat
➢ Jaw thrust ➔ Membuka rahang; Dilakukan jika curiga cedera
kepala atau leher untuk mengurangi pergerakan pada leher
dan tulang belakang

Head Tilt Chin Lift Jaw Thrust


3 ❑ Dalam 1 siklus CPR ➔
Kompresi : Ventilasi = 30 kompresi : 2 nafas
❑ Tiap bantuan pernafasan dilakukan dalam 1 detik
❑ Inspeksi pengembangan dada setiap diberikan bantuan
pernafasan
❑ Segera lanjutkan kompresi dada setelah bantuan pernafasan
dalam waktu kurang dari 10 detik.

Pocket Mask Bag-Valve-Mask (BVM)


1) Segera lakukan kompresi, setelah memastikan adanya cardiac arrest selama 5-
10 detik.
2) Kompresi dengan kuat dan cepat.
✓ Kecepatan kompresi ➔ 100-120x/menit
✓ Kedalaman kompresi ➔ 2 inch (5 cm) pada dewasa; 1 ½ inch (4cm) pada bayi.
3) Recoil sempurna setiap akhir kompresi.
4) Minimalkan interupsi saat kompresi.
5) Berikan ventilasi yang efektif untuk mengembangkan dada. Hindari ventilasi
berlebih (hiperventilasi).
Alat portable,
ringan, mampu
mengidentifikasi
ritme jantung Posisi Orang Dewasa
lethal, yang
digunakan untuk
memberi elektrik
shock ke jantung
dan
mengembalikan
irama normal
jantung post Posisi Anak-anak
cardiac arrest.
❑ Korban tidak memberi respon/tidak menunjukan reaksi
❑ Teriaklah untuk mendapatkan pertolongan terdekat
❑ Amankan lokasi kejadian
❑ Aktivasi system tanggap darurat melalui telepon seluler ❑ Berikan nafas buatan
❑ Amankan pasien
(bila tersedia) ➔ 1 nafas buatan
❑ Amankan penolong
❑ Ambil AED dan perawatan gawat darurat (atau minta
✓ Bernafas setiap 5-6 detik atau
seseorang melakukannya) tidak sekitar 10-16 nafas
✓ Bernafas
normal normal buatan/menit
✓ Ada ✓ Ada ❑ Aktifkan system
❑ Perhatikan apakah korban tidak bernafas atau
➢ Pantau pasien denyut denyut tanggap darurat (jika
tersengal/ bernafas tidak normal
hingga penolong belum dilakukan)
❑ Periksa denyut nadi (secara bersamaan) apakah denyut
tiba setelah 2 menit
benar terasa dalam 10 detik
❑ Terus berikan nafas
✓ Nafas terhenti
buatan, periksa
✓ Tidak ada denyut
denyut kurang lebih
RJP setiap 2 menit. Jika
❑ Mulai siklus 30 kompresi dan 2 ventilasi AED tersedia tidak ada denyut,
❑ Gunakan AED segera setelah tersedia mulai RJP

❑ Periksa irama jantung


❑ Lakukan 1 kejut listrik segera ❑ Irama jantung harus dikejut
listrik ❑ Segera lanjutkan RJP kurang
❑ Lakukan dengan RJP selama kurang
lebih 2 menit hingga AED
lebih 2 menit hingga AED
menginstruksikan pemeriksaan
menginstruksikan pemeriksaan
❑ Bila pasien mulai ✓ Tidak, irama.
irama. ✓ Ya, irama bergerak, berikan irama tidak ❑ Lanjutkan hingga penolong BLS
❑ Lanjutkan hingga penolong terlatih harus posisi mantap dapat mengambil alih atau korban
BLS mengambil alih atau korban dikejut
dikejut mulai bergerak
mulai bergerak listrik
listrik
Pastikan pasien
tidak
mengalami
trauma leher!
Perhatikan proses Basic Life Support pada video di
bawah ini:

EMCC – BLS

https://www.youtube.com/watch?v=wyPOn6gBcis
▪ American Heart Association. (2015). Kejadian Penting: American Heart
Association tahun 2015 Pedoman CPR dan ECC.
▪ American Heart Association. (2020). Kejadian Penting: American Heart Association
tahun 2020 Pedoman CPR dan ECC.

Anda mungkin juga menyukai