DibuatOleh:
Helison : 21117059
Larisa : 21117073
KELAS PSIK 3B
PROGRAMSTUDI S1 KEPERAWATAN
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
PEMBAHASAN 3
A.Pengertian Reproduksi 3
B.Ayat-ayat dan Hadits Mengenai Reproduksi 3
C.Pengetian Kontrasepsi 8
D.Jenis Kontrasepsi 8
E.Hukum Kontrasepsi dalam Islam 9
F. Adab Al Firasy (Etika Ranjang) 11
G. Pemaksaan Seksual dalam Keluarga 13
Kesimpulan 15
Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
PEMBAHASAN
A. Pengertian Reproduksi
Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi.
Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk
kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh
pendahulunya.
Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
Reproduksi seksual adalah reproduksi dengan penggabungan sel kelamin jantan dan betina.
Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme
yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual Pembahasan reproduksi dalam ilmu
kedokteran cukup luas, pembahasan tersebut antara lain mencakup anatomi fisiologi, proses
pembuahan dan perkembangan janin, hormon-hormon yang berkaitan dan lain-lain.
Proses reproduksi manusia erat kaitannya dengan proses kejadian manusia itu sendiri
sebagai keturunan atau generasi selanjutnya. Dalam al-Quran dan hadis telah disebutkan hal-hal
yang berhubungan dengan reproduksi. Pada dasarnya manusia adalah makhluk biologis sehingga
kecenderungan untuk bereproduksi tidak dapat dipungkiri karena hal tersebut telah diberikan
Allah kepada manusia.
Berbicara mengenai reproduksi tentu tidak dapat dihindari adanya keterlibatan antara
dua jenis kelamin yang berbeda atau antara suami dan istri. Dalam hal reproduksi masing-masing
orang harus mengetahui cara dan ketentuannya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh syariat,
karena jika seseorang mengabaikan hal tersebut maka akan mendatangkan mudharat bagi dirinya
sendiri.
Kita harus menterjemahkan kata bahasa Arab Nutfah dengan kata "setetes
sperma," Perlu diterangkan bahwa "Nutfah" berasal dan akar kata yang berarti:
mengalir; kata tersebut dipakai untuk menunjukkan air yang ingin tetap dalam wadah,
sesudah wadah itu dikosongkan. Jadi kata itu menunjukkan setetes kecil, dan di sini
berarti setetes air sperma, karena dalam ayat lain diterangkan bahwa setetes itu adalah
setetes sperma. Dalam bahasa Arab Mani juga berarti Sperma.
Suatu ayat lain menunjukkan bahwa setetes air itu ditaruh di tempat yang tetap (Qarar)
yang berarti alat kelamin.
Surat Al-Mu’minun (23) ayat 13.
Artinya: "Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim)."
Kata tersebut menunjukkan tempat yang terhormat, tinggi dan kokoh yaitu
rahim. Bagaimanapun, maksudnya adalah tempat membesarnya manusia dalam
organisme ibu. Tetapi yang lebih penting ialah bahwa ide tentang setitik cair yang
diperlukan untuk pembuahan, sesuai tepat dengan Sains yang kita ketahui sekarang.
Banyak ahli tafsir seperti Hamidullah mengira bahwa campuran itu adalah
campuran unsur lelaki. Begitu juga ahli-ahli tafsir kuno yang tidak memiliki ide
sedikitpun tentang fisiologi pembuahan, khususnya kondisi-kondisi biologi wanita-
wanita. Mereka itu mengira bahwa kata "campuran" hanya menunjukkan bertemunya
unsur lelaki dan wanita.
Tetapi ahli tafsir modern seperti penulis Muntakhab yang diterbitkan oleh
Majlis Tertinggi Soal-soal Islam di Cairo mengoreksi cara para ahli tafsir kuno dan
menerangkan bahwa setetes sperma mengandung banyak unsur-unsur.
Al-Qur-an juga berbicara tentang cairan yang membuahi dan yang terdiri dari
bermacam-macam unsur, ia memberi tahu kepada kita bahwa terjadinya manusia
adalah karena sesuatu yang dapat dikeluarkan dari cairan tersebut. Ini adalah arti surat
As-Sajadah (32) ayat 8.
Artinya: "Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina
(air mani)."
Kata bahasa Arab yang diterjemahkan di sini sebagai sari (Quint essence)
berarti suatu bahan yang dikeluarkan atau keluar dari bahan lain dan merupakan bagian
yang terbaik daripada bahan itu. Bagaimanapun cara menterjemahkannya, maksudnya
adalah satu bagian daripada suatu keseluruhan.
Yang menyebabkan pembuahan telur atau memungkinkan reproduksi
adalah sebuah sel panjang yang besarnya 1/10.000 (sepersepuluh ribu) milimeter. Satu
daripada beberapa juta sel yang dikeluarkan oleh manusia dalam keadaan normal dapat
masuk dalam telor wanita (ovule). Sejumlah yang sangat besar tetap dijalan dan tidak
sampai ke trayek yang menuntun dari kelamin wanita sampai ke telor (ovule) di dalam
rendahan rahim (uterus dan trompe). Dengan begitu maka hanya bagian sangat kecil
daripada cairan yang menunjukkan aktivitas sangat komplit.
3. Nidasi Sel Telur di Dalam Rahim
Telur yang sudah dibuahkan dalam Tuba fallopi turun bersarang di dalam
Rahim (uterus). Inilah yang dinamakan "bersarangnya telur."
Qur-an menamakan uterus tempat telur dibuahkan itu Rahim.
Surat Al-Hajj (22) ayat 5.
Artinya: "…Dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang kami kehendaki sampai
waktu yang sudah ditentukan..."
"Sesuatu yang melekat" adalah terjemahan kata bahasa Arab: 'alaq. Ini adalah arti
yang pokok. Arti lain adalah "gumpalan darah" yang sering disebutkan dalam
terjemahan Qur-an. Ini adalah suatu kekeliruan yang harus kita koreksi.
Manusia tidak pernah melewati tahap "gumpalan darah." Ada lagi terjemahan 'alaq
dengan "lekatan" (adherence) yang juga merupakan kata yang tidak tepat. Arti pokok
yakni "sesuatu yang melekat" sesuai sekali dengan penemuan Sains modern.
Ide tentang "sesuatu yang melekat" disebutkan dalam 4 ayat lain yang membicarakan
transformasi urut-urutan semenjak tahap "setetes sperma" sampai sempurna.
C. Pengetian Kontrasepsi
Kontrasepsi ialah pencegahan kehamilan dengan mencegah terjadinya konsepsi.
Terdapat berbagai cara kontrasepsi, antara lain kontrasepsi suntikan, kontrasepsi
oral, kontrasepsi intravaginal, kondom, dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
atau intrauterine device (I.U.D), operasi tubektomi atau vasektomi) atau cara
konvensional
D. Jenis Kontrasepsi
1. Kontrasepsi Hormonal Oral
Kontrasepsi ini mengandung estrogen atau progestin atau gabungan estrogen dan
progestin.Kontrasepsi hormonal oral dewasa ini banyak tersedia untuk penggunaan
klinik
2. Kontrasepsi Hormonal Jangka Panjang
Suntikan KB. Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang
dibedakan menjadi duamacam yaitu DMPA (depot medroksiprogesterone asetat) dan
kombinasi
3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) / Intra Uterine Device (IUD) Alat ini terdiri
dari plastik dan tembaga kecil yang dimasukkan ke dalam Rahim. Alat ini akan
menghentikan proses pembuahan sel telur di Rahim.
4. Metode Kontap (Kontrasepsi Mantap)
1) Metode Operasi Wanita (Tubektomi) Tuba falopi adalah struktur
berbentuk pipa yang menjadi jalur perjalanan telur setelah dilepaskan
dari indung telur (ovarium).
2) Metode Operasi Pria (Vasektomi) Vasektomi adalah prosedur bedah
sederhana yang menutup tabung penyalur sperma (vas deferens) yang
terletak di skrotum sehingga sperma tidak bercampur dengan cairan
mani (semen) yang diejakulasi
Hadits Terkait:
د بنPPرة وزيPPة عن اىب هريPPد عتبPPل بن عبPP اهلPدPحدثنا عبد اهلل بن مسلمه عن مالك عن ابن شهاب عن عبي
ان زنت:الP ق.نPل حتصPة اذا زنت ومPئل عن األمPلم سPه وسPخالد اجلهيىن "ان رسول اهلل صلى اهلل علي
مث "ان زنت فالدوها مث ان زنت فبيعوها ولو بضفري, مث ان زنت فاجلدوها,فاجلدوها.
Artinya: Dan Abi Hurayyah dan Zaid Ibnu Khalid al-Juhayni, bahwasanya
Rasulullah saw. berkata jika seorang budak wanita berzina dan tidak muhsan
maka jilidlah, kemudian jika dia berzina, maka jilidlah jika dia berzina lagi maka
juallah dia meskipun dengan harga murah.
Kesimpulan
hubungan seksual dimana pelaku memanfaatkan ketergantungan korban yang seharusnya
dilindungi sebab kekerasan seksual dengan kekerasan fisik menimbulkan sakit, luka, atau
cedera. Kita menyimpulkan bahwa sebagian ulama madzhab memandang azl sebagai
kekerasan seksual dan apabila dilakukan dengan persetujuan istri, azl sendiri belum
dianggap sebagai tindak pidana
Saran
banyaknya praktik-praktik pelecehan perempuan yang dilakukan oleh suami kepada istri belum
atau kurang disadari perempuan itu sendiri karena kuatnya pranata sosial dalam
masyarakat yang membuatnya tidak sadar bahwa hal tersebut perlu ditinjau kembali.
Islam mengajarkan nilai-nilai persamaan hak dan kewajiban antara suami istri sesuai tugas dan
tanggung jawab masing-masing. Pola relasi yang harmonis antara suami dan istri dalam
rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah adalah pola relasi yang diharapkan
oleh Islam.
DAFTAR PUSTAKA
✔ HAK-HAK REPRODUKSI DALAM PANDANGAN ISLAM, Evra Willya STAIN MANADO, 2012
✔ PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PEREMPUAN: Sebuah Strategi Mencegah
Berbagai Resiko Masalah Reproduksi Remaja, Hasyim Hasanah, 2016
✔ KONTRASEPSI DALAM KAJIAN ISLAM, Gemy Nastity Handayany,2013
✔ HADITS AL-WALAD LI AL-FIRASY SEBAGAI PENETAPAN NASAB ANAK, Asriaty, 2010
✔ Bentuk-bentuk pemaksaan hubungan seksual suami terhadap istri UU No 23 Tahun
2004 dan fikih islam, Kurniawan, Farid. 2010