Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ADMINISTRASI KESISWAAN DAN BIMBINGAN KONSELING


: Diajukan untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Administrasi pendidikan
Dosen Pengampu: Pitrotussa’adah, S.H.I., M.Ag.

Disusun oleh kelompok :


Eva Yuniar

Resti Fatimah

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-MA’ARIF CIAMIS
2020 M / 1441 H
Jl. Umar Sholeh Imbanagara Raya Ciamis 46211
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik dan inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna
memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan ini dapat selesai sesuai
dengan waktunya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Agung Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada
sunnahnya Amin.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya ada hambatan yang selalu


mengiringi namun atas kerja sama dan diskusi, akhirnya semua hambatan dalam
penyusunan makalah ini dapat teratasi.

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk


menambah wawasan khususnya dalam studi Administrasi Kesiswaan dan adapun
metode yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini adalah berdasarkan
pengumpulan sumber informasi dari berbagai sumber buku,karya tulis dan media
massa yang mendukung dengan tema makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih


pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf
apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata
ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat
kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.

Ciamis, 06 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………….... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 2
C. Tujuan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. ADMINISTRASI KESISWAAN....................................... 3
1. Pengertian administrasi kesiswaan…………………. 3
2. Tujuan dan manfaat dari administrasi kesiswaan....... 4
3. Ruang lingkup administrasi kesiswaan....................... 5
4. Hal penting dalam administrasi kesiswaan.................. 10
B. ADMINISTRASI BIMBINGAN KONSELING……….... 10
1. Penggertian bimbingan dan konseling......................... 10
2. Pemahaman sekolah terhadap administrasi bimbingan
konseling..................................................................... 11
3. Prinsip bimbingan dan konseling................................ 13
4. Tujuan bimbingan konseling....................................... 13
5. Fungsi bimbingan konseling........................................ 14

BAB III PENUTUP………………………………………………………. 16


A. Kesimpulan.............................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 17

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Administrasi merupakan sesuatu yang sangat penting di dunia yang semakin


kompleks dan majemuk seperti saat ini. Melalui fungsi-fungsinya, administrasi
membantu masyarakat di dunia untuk mencapai tujuan dengan cara efektif dan
efisien. Fungsi-fungsi administrasi mulai dari planning, organizing, directing,
actuating, dan controlling merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. Sehingga keterkaitan antarfungsi tersebut memudahkan seorang
pemimpin atau leader untuk menyusun dan mencapai tujuannya secara maksimal.

Dalam dunia pendidikan pun tidak dapat dilepaskan dengan administrasi.


Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sangatlah tergantung dari
komponen-komponen pendukung dari proses pendidikan di sekolah tersebut,
seperti siswa atau peserta didik, pendidik atau guru, kurikulum, serta sarana
prasarana. Semua komponen tersebut haruslah saling mendukung guna mencapai
keberhasilan dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah.

Salah satu komponen yang sangat penting bagi penyelenggaraan pendidikan


adalah siswa atau peserta didik. Sebagai komponen penting dalam
penyelenggaraan pendidikan, dalam proses input dari siswa itu haruslah
direncanakan sebaik mungkin, guna mendapatkan input yang berkualitas.
Sehingga administrasi kesiswaan merupakan suatu keharusan yang harus
dilakukan dalam rangka mencapai penyelenggaraan pendidikan yang efisien dan
efektif. Dalam makalah kali ini, akan dibahas berbagai hal yang berkaitan
administrasi kesiswaan seperti halnya pengertian, proses, tujuan, dan lain
sebagainya.

1
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian administrasi kesiswaan?
b. Apa saja tujuan dan manfaat dari administrasi kesiswaan?
c. Bagaimana ruang lingkup administrasi kesiswaan?
d. Hal – hal penting apa saja dalam administrasi kesiswaan?
e. Apa pengertian bimbingan dan konseling?
f. Bagaimana pemahaman sekolah terhadap administrasi BK?
g. Apa saja prinsip – prinsip bimbingan dan konseling?
h. Apa saja tujuan bimbingan konseling?
i. Apa fungsi bimbingan konseling?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian administrasi kesiswaan
b. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari administrasi kesiswaan
c. Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi kesiswaan
d. Untuk mengetahui hal penting dalam administrasi kesiswaan
e. Untuk mengetahui pengertia bimbingan dan konseling
f. Untuk mengetahui pemahaman sekolah terhadap administrasi BK
g. Untuk mengetahui prinsip bimbingan konseling
h. Untuk mengetahui tujuan bimbingan konseling
i. Untuk mengetahui fungsi bimbingan konseling

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. ADMINISTRASI KESISWAAN
1. Pengertian Administrasi Kesiswaan

Sebelum membahas lebih mendalam mengenai administrasi kesiswaan,


akan lebih baik ketika mengetahui apa yang dimaksud dengan administrasi dan
juga siswa atau peserta didik.

Secara etimologis, perkataan adminitrasi berasal dari bahasa


latin ad dan minitrare yang berarti melayani (to service), sedangkan dari bahasa
Inggris adalah administrastion atau to admininter yang berarti untuk mengatur,
dan mengarahkan. Sehingga Administrasi dapat dimaknai sebagai kegiatan untuk
melayani, membantu, mengatur, dan mengarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu.

Menurut Drs. Ngalim Purwanto, administrasi adalah suatu proses dari


semua kegiatan bersama dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik
secara material, personal, maupun spiritual dalam usaha mencapai suatu tujuan
bersama secara efektif dan efisien.

Berdasarkan pengertian di atas, peserta didik/siswa adalah


orang atau individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya agar tumbuh dalam menerima pelajaran yang
diberikan pendidik.

Setelah mengetahui pengertian administrasi secara benar dan luas


serta mengetahui pengertian siswa dalam sistem pendidikan, maka dapat diketahui
bahwa administrasi kesiswaan adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan
segala aktivitas yang berkaitan dengan siswa, yaitu mulai dari masuknya siswa
sampai dengan keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah atau lembaga (Hendyat
S dan Wasty S,1982:98).

3
Gaffer MS membagi administrasi kesiswaan pada tiga bidang, antara lain:

1. Pupil Inventory

Adalah gambaran data siswa yang ada dalam lembaga sekolah untuk
mengetahui keadaan-keadaan siswa yang akan masuk sekolah dan juga  untuk
mengetahui pertumbuhan jumlah penduduk terutama pada usia anak sekolah. Data
ini untuk menyusun perencanaan sarana prasarana, tenaga guru, termasuk juga
perencanaan keuangan untuk anggaran biaya sekolah tersebut. Dan data pupil
Inventory dapat digunakan menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang.
(semua data harus ada pada administrator pendidikan/sekolah).

2. Pupil Accounting

Adalah data mengenai keterangan perilaku siswa di sekolah, terutama


masalah absensi. Seperti, mengapa siswa terlambat masuk sekolah, atau mengapa
siswa tidak masuk sekolah, masalah ini guru harus mengetahui penyebab-
penyebabnya sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

3. Pupil Personel Service

Adalah pelayanan dan usaha-usaha sekolah untuk mengembangkan


prestasi siswa, pelayanan tersebut berupa bimbingan konseling yaitu dengan
memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada siswa, sehingga para siswa sadar
tentang potensi bakat mintanya, kemampuannya dan mampu memecahkan
masalah-masalahnya sendiri (tanpa paksaan), termasuk juga dengan kesadaranya
sendiri dapat mengaplikasikan pelajaran yang telah diajarkan dalam kehidupanya
sehari-hari.

2. Tujuan dan Manfaat dari Administrasi Kesiswaan


1) Melakukan pencatatan murid semenjak dari proses penerimaan sampai
saat murid meninggalkan sekolah karena sudah tamat mengikuti
pendidikan pada sekolah itu, serta menunjang proses pembelajaran
sehingga lancar, teratur, dan memberikan kontribusi pada tujuan
pendidikan.

4
2) Dapat mengetahui kuantitas dan kualitas siswa yang ada.
3) Dapat memetakan asal siswa baik itu daerah asal ataupun sekolah asal
siswa, serta setelah lulus kita juga dapat memetakan penyebaran lulusan
siswa tersebut.
4) Dapat membuat suatu lingkungan pembelajaran yang nyaman, karena
adanya tata tertib yang tetrulis untuk siswa.
3. Ruang Lingkup Administrasi Kesiswaan

Administrasi kesiswaan merupakan kegiatan-kegiatan pencatatan siswa atau


peserta didik mulai dari siswa mulai masuk sekolah hingga siswa meninggalkan
sekolah karena lulus atau alasan lainnya.

Kepala sekolah atau lembaga pendidikan sebagai leader hendaknya mampu


untuk mempersiapkan atau merencanakan hal-hal yang berkaitan dengan
administrasi kesiswaan. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah :

a) Penerimaan Peserta Didik

Dalam penerimaan siswa baru ini perlu direncanakan dengan baik, agar
penerimaan siswa baru dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam
hal ini, juga harus memperhatikan hari-hari libur sekolah atau hari Ahad, agar
tidak terjadi tabrakan dengan regristrasi siswa yang lama.

Kegiatan penerimaan siswa baru biasanya dikelola oleh panitia penerimaan siswa
baru (PSB) atau panitia penerimaan murid baru (PMB). Dalam kegiatan ini
Kepala Sekolah membentuk panitia atau menunjuk beberapa orang Guru untuk
bertanggung jawab pada tugas tersebut. Setelah para siswa diterima lalu dilakukan
pengelompokan dan orientasi sehingga secara fisik, mental dan emosional siap
untuk mengikuti pendidikan di sekolah.

Ketika berbicara mengenai penerimaan Peserta didik, haruslah


memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

5
1) Kebijakan Penerimaan Peserta Didik

Kebijakan penerimaan peserta didik baru, memuat aturan mengenai jumlah


peserta didik yang dapat diterima di lembaga pendidikan tersebut sesuai dengan
kondisional lembaga pendidikan tersebut, seperti daya tampung, kriteria yang
dapat diterima, sarana prasarana, tenaga kependidikan yang ada, jumlah peserta
didik yang tinggal kelas, dsb. Selain itu kebijakan penerimaan peserta didik baru
juga memuat mengenai sistem penerimaan, waktu penerimaan, serta personalia-
personalia yang akan terlibat dalam proses penerimaan.

2) Sistem Penerimaan Peserta Didik

Ada dua macam sistem penerimaan peserta didik baru, yaitu sistem
promosi dan sistem seleksi:

 Sistem promosi merupakan sistem penerimaan yang tidak menerapkan


seleksi dalam penerimaan peserta didik baru. Sehingga setiap siswa yang
telah mendaftar, akan secara langsung diterima oleh lembaga pendidikan
tersebut sebagai peserta didik baru.
 Sistem seleksi adalah sistem penerimaan peserta didik baru yang
menerapkan seleksi atau penyaringan terhadap peserta didik yang telah
mendaftar. Ada tiga macam sistem seleksi, yaitu melalui seleksi DANEM,
seleksi Penelusuran Minat dan Bakat (PMDK), dan seleksi berdasar hasil
ujian masuk.
3) Kriteria Penerimaan Peserta Didik

Kriteria adalah patokan-patokan yang menentukan bisa atau tidaknya


seseorang untuk diterima sebagai peserta didik. Kriteria penerimaan peserta didik
ada tiga macam, kriteria acuan patokan (standard criterian referenced), kriteria
acuan norma (Norm criterian referenced), dan kriteria berdasar daya tampung
sekolah.

Kriteria acuan patokan merupakan penerimaan berdasarkan syarat atau


kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan kriteria acuan norma

6
adalah penerimaan berdasarkan keseluruhan prestasi yang diperoleh, dijumlah,
dan direrata. Kriteria berdasar daya tampung sekolah adalah penerimaan
berdasar daya tampung yang telah ditentukan sehingga memenuhi kriteria ketika
didalam cakupan daya tampung yang telah ditentukan.

Konsekuensi dari adanya kriteria ini adalah ketika ada calon peserta didik
yang tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan, maka calon peserta didik
akan dinyatakan gagal atau tidak diterima.

4) Prosedur Penerimaan Peserta Didik

Penerimaan peserta didik merupakan aktivitas penting dalam administrasi


kesiswaan, karena kualitas input dari peserta didik sangat tergantung dari proses
penerimaan peserta didik ini.

Berikut ini adalah prosedur penerimaan peserta didik di lembaga pendidikan atau
sekolah yakni pembentukan kepanitiaan penerimaan peserta didik baru, rapat
penentuan peserta didik baru, pembuatan, pemasangan, atau pengiriman
pengumuman, pendaftaran peserta didik baru, seleksi, penentuan peserta didik
yang diterima, pengumuman dan registrasi peserta didik yang diterima.

b) Pencatatan Peserta Didik

Setelah melalui proses seleksi penerimaan, peserta didik yang dinyatakan lolos
haruslah dicatat sebagai siswa baru di sekolah atau lembaga pendidikan tersebut.
Catatan-catatan yang dimaksud adalah

1) Buku Induk atau buku Pokok

Buku yang digunakan untuk mencatat data semua anak yang pernah atau
sedang mengikuti pembelajaran di sekolah tersebut. Buku induk biasanya
dicatat dalam buku besar. Buku induk merupakan kumpulan data siswa
sepanjang masa di sekolah itu. Dalam buku induk ini juga berisi data prestasi
siswa dari tahun ke tahun. Catatan dalam buku induk ini harus jelas, bersih
dan rapi.

7
2) Buku klapper

Buku klaper ini membantu buku induk yang memuat data siswa yang
penting-penting. Pengisiannya dapat diambil dari buku induk, tetapi tidak
selengkap buku induk. Kegunaan utama buku klaper adalah untuk memudahkan
mencari data siswa, apalagi jika belum diketahui nomer induknya.

3) Buku Presensi kelas

Buku yang setiap hari diisi guna mencatat siswa yang hadir atau tidak
hadir, untuk selanjutnya dihitung persentase kehadiran tiap akhir bulan.

4) Buku catatan Bimbingan dan penyuluhan

Buku ini untuk mancatat siswa yang meminta bimbingan dan yang telah
mengikuti bimbingan dan penyuluhan.

5) Buku catatan prestasi Belajar Siswa


 Buku daftar nilai, merupakan buku yang digunakan guru untuk mencatat
nilai mentah yang didapat dari ulangan harian atau ulangan umum
sertanilai lainnya.
 Buku legger, buku yang memuat semua nilai untuk semua mata pelajaran
dalam periode tertentu. Buku legger diisi oleh seorang wali kelas yang
mendapat nilai dari guru-guru lain yang mengajar   di kelas yang
diampunya.
6) Buku raport
Buku yang memuat laporan hasil belajar siswa yang bersangkutan dalam
mengikuti pembelajaran di sekolah tersebut.
7) Buku Mutasi

Buku yang digunakan untuk mencatat adanya murud-murid yang pindah.

c) Pengelompokan peserta didik

Sebagian besar siswa dikelompokan berdasarkan sistem kelas. Di sekolah


dasar ada 6 pengelompokkan kelas, sedangkan pada sekolah lanjutan tingkat

8
pertama dan tingkat atas baik sekolah umum/kejuruan ada 3 pengelompokkan
kelas dan diberikan pelajaran dengan sistem klasikal.

d) Orientasi Peserta Didik

Setelah mengikuti proses seleksi dan diterima dan melakukan pendaftaran ulang
untuk dicatat sebagai peserta didik, maka peserta didik baru memasuki masa
orientasi.

Yang dimaksud dengan orientasi adalah pengenalan. Pengenalan ini meliputi


lingkungan fisik dan lingkungan sosial sekolah. Lingkungan fisik adalah sarana
prasarana seperti laboratorium, lapangan olah raga, koperasi sekolah, dan fasilitas-
fasilitas sekolah lainnya. Sedangkan lingkungan sosial yang dimaksud adalah 
kepala sekolah, guru dan staf serta teman sekelas dan sebaya, serta kakak
kelasnya.

e) Tata Tertib Peserta Didik

Tata tertib siswa ini memuat mengenai aturan-aturan yang menyatakan


boleh-tidak boleh, benar-tidak benar, layak-tidak layak, untuk ditaati oelh peserta
didik dan mengandung hukuman sebagai konsekuensi bagi siswa yang melanggar
aturan-aturan yang telah ditentukan.

Tujuannya agar terdapat suatu standar tingkah laku, menjunjung tinggi


citra peserta didik, serta dapat mewujudkan suatu kedisplinan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran di sekolah.

f) Evaluasi Peserta didik

Evaluasi hasil belajar peserta didik perlu dilakukan agar diketahui


perkembangan mereka dari waktu ke waktu. Alasan lain perlu dilakukan evaluasi
adalah tingkat pemahaman dan penguasaan peserta didik mengenai pelajaran,
letak kesulitan, kemampuan guru dalam mengajar dapat diketahui setelah adanya
evaluasi, selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pengelompokan
peserta didik.

9
4. Hal-hal Penting dalam Administrasi Kesiswaan

Dalam kegatan Administrasi Peserta Didik ada beberapa hal yang sangat
penting, yaitu pembinaan Peserta Didik, Mangkal Kenakalan Anak/Remaja
(Juvenile Delinquency), dan Penanggulangan Penyalagunaan Narkotika, ganja,
morfin, alkohol, dan sebagainya.

Maksud pembinaan perserta didik adalah mengusahakan agar merka dapat


tumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional berdasarkan Pancasila.

B. ADMINISTRASI BIMBINGAN KONSELING


1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Pengertian Bimbingan secara umum merupakan usaha –usaha untuk


memberikan penerangan agar yang menerima bimbingan lebih mengetahui,lebih
menghargai, mempunyai perasaan yang lebih senang dan menumbuhkan sikap
yang lebih menghargai terhadap segala sesuatu yang disampaikan dalam
bimbingan.

Dengan kata lain bimbingan yang bersifat umum ini diberikan oleh
pemerintah atau lembaga-lembaga pemerintah atau lembega –lembaga pemerintah
dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kehidupan rakyat pada
umumnya dan yang menjadi dasar sasaran biasanya kehidupan
keluarga,kesehatan,latihan-latihan keterampilan dan sebagainya.

Setelah kita mengetahui dan memahami bimbingan dalam arti umum perlu
kita mengetahui dan memahami bimbinagn dalam arti khusus. Yang dimaksud
bimbingan dalam arti khusus disini ialah bimbingan yang diberikan dalam bidang
pendidikan. Bimbingan seperti ini biasanya diberikan disekolah kepada siswa yang
prioritasnya adalah siswa yang mempunyai masalah atau
menghadapimkesulitan,baik dalam pelajaran , dalamm tingkah laku, dalam

10
pergaulan dengan teman-temannya maupun masalah yang ada dirumahnya nampak
disekolah.

Pengertian bantuan dalam pendidikan atau bimbingan tidak dipaksakan


kepada siswa yang memerlukannya melainkan atas kesadaran sendiri yang timbul
pada diri siswa yang mengalami kesulitan. Jadi bantuan disini adalah usaha-usaha
yang dulakukan oleh yang memberikan bimbingan sehingga secara berangsur-
angsur siswa yang dibimbing menyadari bakat-bakat yang ada padanya,
kemampuan-kemapuannya, kekurangan-kekurangannya , kelebihan-kelebihannya,
keterbatasan-keterbatasannya, sehingga akhirnya yang dibimbing akan mampu
memahami dirinya, memahami dunianya dan ia sanggup mengembangkan diri
sesuai dengan bakat-bakat dan kemampuan-kemampuan yang ada padanya.
Perkembangann seperti ini disebut perkembangan yang optimal.

konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan


tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai
persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang
dihadapi oleh konseli/klien.

Pengertian bimbingan konseling adalah Pelayanan bantuan untuk peserta


didik baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam
hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Dengan demikian,
setiap bimbingan itu pasti konseling dan setiap konseling belum tentu bimbingan

2. Pemahaman Sekolah terhadap Administrasi Bimbingan Konseling.

Agar pelayanan bimbingan konseling dapat terselenggara dengan lancer


dan sebaik-baiknya , maka disamping mempertimbangkan organisasi dan tenaga
personal yang baik, juga perlu adanya perlengkapan administrasi bagi
terselenggaranya pelayanan bimbingan. Perlengkapan administrasi ini harus
tersedia agar kegiatan pelayanan dapat terselenggara dengan lancar.

11
Dalam garis besarnya perlengkapan administrasi serta tata laksana
bimbingan konseling yang diperlukan disekolah adalah yang bertalian dengan
pengumpulan data siswa,penyimpananan data siswa,yang berhubungan dengan
pelaksanaan bimbingan,administrasi bimbingan dan fasilitas fisik.

a) Alat-alat pengumpul data, Perlengkapan ini disebut alat-alat pengumpul


data, antara lain :

Pedoman wawancara, pedoman observasi, angket,daftar cek atau check list,


daftar isian , sosoimetri, kartu pemeriksaan badan, blangko laporan studi atau
penelitian kasus ,beberapa test minat, test hasil belajar ,buku pribadi dan
sebaginya.

b) Alat-alat penyimpan data

Data siswa yang telah terkumpul harus disimpan baik dan teratur
agarmempermudah jika sewaktu-waktu diperlukan. Alat penyimpan data ini dapat
bersifat individual atau perseorangan dan dapat juga secara berkelompok, misalnya
dikelompokkan menurut kelas ,jenis kelamin, masalah yang dihadapi atau harus
dipecahkan , dansebagainya.

c) Ruang bimbingan.

Untuk pelaksanaan bimbingan konseling diperlukan perlengkapan fisik


khusus yang terdiri atas ruangan beserta prelengkapan lainnya yang diperlukan
seperti : meja,kursi,lemari,radio,alat perekam dan sebagainya.

d) Perelengkapan pelaksanaan bimbingan

Seperti : balngko surat laporan bulanan, mingguan, surat undangan dan


sebaginya, agenda surat,arsip surat-suarat, catatan kegiatan harian, dan buku tamu.

12
3. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling (BK)

Didalam pembahasan berikut ini kami kemukakan prinsip bimbingan


menurut Sitti Rahayu Haditono diantaranya :

1) Bimbingan dan Konseling dimaksudkan untuk anak-anak , orang dewasa


dan orang-orang yang sudah tua.

2) Tiap aspek dari pada kepribadian seseorang menentukan tingkah laku orang
itu.Sehingga usaha bimbingan yang bertujuan untuk memajukan
penyesuaian individu, harus berusaha pula memajukan individu itu dalam
semua aspek-aspek tadi.

3) Usaha-usaha bimbingan dalam prinsipnya harus menyeluruh kesemua


orang, tentumempunyai masalah-masalah

4) Berhubungan dengan prinsip nomor dua maka semua guru di sekolah


seharusnya menjadi seorang pembimbing,karena semua siswa selalu
mebutuhkan pertolongan atau bimbingan.

5) Sebaiknya semua usaha pendidikan adalah bimbingan, sehingga alat-alat


dan tehnik mengajar juga sebaiknya mengandung suatu dasar pandangan
bimbingan.

4. Tujuan Bimbingan konseling


a) Tujuan Umum

Tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai


dengan tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya
manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Depdikbud, 1994 : 5).

13
b) Tujuan Khusus

Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk


membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek
pribadi, sosial, belajar dan karier.
Bimbingan pribadi – sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pribadi – sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri,
dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan
dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk
mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.

5. Fungsi Bimbingan konseling

a) Fungsi Pencegahan (preventif)

Layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan artinya :


merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi
pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar
terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya.

b) Fungsi pemahaman

Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang
akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai
dengan keperluan pengembangan siswa pemahaman ini mencakup

 Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri,


orangtua, guru, dan guru pembimbing.

 Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalam


lingkungan keluarga dan sekolah) terutama oleh siswa sendiri,
orangtua, guru, dan guru pembimbing.

c) Fungsi Perbaikan

14
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin
saja siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi
perbaikan itu berperan, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan
menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami
siswa.

d) Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan

Fungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat
membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan
pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

administrasi kesiswaan adalah merupakan suatu penataan atau pengaturan


segala aktivitas yang berkaitan dengan siswa, yaitu mulai dari masuknya siswa
sampai dengan keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah atau lembaga (Hendyat
S dan Wasty S,1982:98).

Ruang Lingkup Administarsi Kesiswaan adalah, Penerimaan Peserta didik,


Pencatatan peserta didik, Orientasi peserta didik, Pengelompokan peserta didik,
Evaluasi peserta didik, Tata tertib peserta didik

Pedoman dan pendekatan konseling mengetengahkan bahwa aktivitas ini


berlangsung antara dua person yaitu konselor dan klien . sasaran utama adalah
klien mengekspresikan apa yang terpendam dalam ingatannya kemudian diarahkan
oleh konselor untuk menciptakan kehidupan yang lebih layak. Proses konseling
berlangsung bersifat tatap –muka. Klien menginginkan pertolongan dan terapi atau
penyembuhan. Untuk itu perlu saling pengertian dan kerja sama adalah merupakan
ikatan utama. Untuk memberikan bantuan atau pertolongan yang baik konselor
sedapat mungkin mendalami psiko analisa.

Faktor yang terpenting dalam pendekatan konselor adalah bukan berteori


tetapi aktivitas praktis dengan memperhatikan spesifikasi watak dan latar belakang
masalah yang terjadi dari setiap individu klien. Dengan memperhatikan
kesemuanya itu maka dapat disimpulkan bahwa konselor akan memberikan
bantuan dan membina hubungan persaudaraan sebagai klien dan koselor menuju
kesembuhan abadi. Dengan persyaratan bahwa semua rahasia adalah milik
bersama yang tidak boleh disebar luaskan kepada siapapun. Saling percaya adalah
titik sukses pendekatan penyembuhan dari konselor kepada seorang klien.

16
DAFTAR PUSTAKA

 Subroto, Suryo, 1984,  “Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di


Sekolah”, Jakarta: Bina Aksara.
 Mulyasa,E., 2012, “Manajemen Berbasis Sekolah”, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
 Imron,Ali , 2012, “Managemen Peserta Didik Berbasis Sekolah”, Jakarta:
Bumi Aksara.

 Prayitno ( Dewa Ketut Sukardi ) , Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di


Sekolah,

17

Anda mungkin juga menyukai