Laporan Organik Sintesis Kloroform
Laporan Organik Sintesis Kloroform
MODUL V
NAMA : Muhammad Taufiq Nur
KELOMPOK :2
JUDUL PERCOBAAN : Kloroform (Penggunaan Kaporit
Dalam Substitusi Elektrofilik)
JURUSAN : Kimia
PRODI/KELAS : Kimia/B
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GOROTALO
2018
1
A. Judul : Kloroform (Penggunaan Kaporit Dalam Substitusi Elektrofilik)
B. Tujuan : Membuat kloroform dari aseton dan kaporit melalui reaksi substitusi elektrofilik
C. Dasar Teori
1
Kloroform juga merupakan suatu obat emestetik kuat dan tertua, berupa
cairan dengan bau spesifik, rasanya kemais-manisan, pedas, tidak dapat
terbakar atau eksplosif. Khasiat anastetiknya sangat kuat tetapi karena terlalu
toksik bagi hati dan jantung sehingga hampir tidak digunakan lagi (Tan Huan
Tjai, 1991).
Kloroform adalah obat bius yang lebih efektif daripada nitrous oxide.
Metabolisme kloroform dalam tubuh adalah dosis-tergantung, secara
proporsional lebih tinggi dari eksposur. Kloroform secara ekstensif
dimetabolisme oleh hati. Metabolit kloroform termasuk fosgen, karbena dan
klorin, yang semuanya dapat berkontribusi untuk aktivitas sitotoksik nya.
Penggunaan kloroform berkepanjangan sebagai obat bius dapat menyebabkan
toxaemia. Keracunan akut dikaitkan dengan sakit kepala, kesadaran berubah,
kejang, kelumpuhan pernafasan dan gangguan dari sistem saraf otonom:
pusing, mual, dan muntah yang umum. Kloroform juga dapat menyebabkan
kerusakan tertunda-onset ke jantung, hati dan ginjal. Ketika digunakan dalam
anestesi, pingsan biasanya diawali dengan tahap eksitasi. Ini diikuti oleh
hilangnya refleks, sensasi berkurang dan kehilangan kesadaran keseluruhan.
Mekanisme tindakan anestesi umumnya masih kurang dipahami (Fessenden,
1990).
2
Kaporit atau Kalsium hipoklorit adalah padatan putih yang siap
didekomposisi di dalam air untuk kemudian melepaskan oksigen dan klorin.
Kalsium hipoklorit memiliki aroma klorin yang kuat. Kalsium hipoklorit
utamanya digunakan sebagai agen pemutih atau disinfektan, komponen yang
digunakan dalam pemutih komersial, larutan pembersih, dan disinfektan untuk
air minum, sistem pemurnian air, dan kolam renang.
3
D. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama alat Kategori Gambar Fungsi
1. Gelas kimia 1 Wadah
penampungan
larutan
4
6. Corong 1 Memindahkan
larutan ketempat
lain
9. Kondensor 1 Pendingin
5
13. Kaca arloji 1 Sebagai tempat
suatu zat/bahan
pada proses
penimbangan
2. Bahan
6
318oC - Densitas 2,1
- Titik didih g/cm3
1390 oC - Kelarutan dalam
Air
111g/100mL
E. Prosedur Kerja
100 gr Markalak
Volume destilat = 10
mL
Memasukkan dalam corong pisah
Menambahkan HCl 5 mL
Mengocok dan mendiamkan hingga terbentuk 2
lapisan
7
Mencampurkan dengan air (1:1) kedalam corong pisah
Mengocok dan mendiamkan kembali hingga terbentuk 2 lapisan
Mengambil lapisan bawah (kloroform) dan mencampurkannya dengan
kloroform sebelumnya
Menambahkan air kembali hingga pH netral dan mengambil lapisan
bawahnya
Mendestilasi hingga suhu 80oC
Menampung destilat yang keluar
F. Hasil Pengamatan
No Perlakuan Hasil
1 Menambahkan secara perlahan- Terbentuk suspense berwarna putih
lahan air dan 100 gram markalak gading yang panas dan kental
kedalam labu alas bulat hingga
volume campuran sebanyak 250
mL
2 Menambahkan sedikit demi sedikit Larutan lebih encer dan dan suhu larutan
aseton 44 mL sambil dikocok dan menurun
didinginkan dalam air
3 Merefluks selama 10 menit pada Larutan mendidih dan tidak ada
suhu 40-50 0C perubahan warna dan kekentalan
4 Mendestilasi dengan api kecil Larutan mendidih pada suhu 65 0C
hingga suhu 61-70 0C
5 Menampung destilat yang keluar Destilat yang keluar berwarna bening
pada suhu 61-70 0Csambil dengan volume 10 mL
didinginkan dalam gelas kimia
yang berisi air es
6 Mencampurkan destilat dengan HCl - Larutan HCl dan destilat bercampur
5 mL kedalam corong pisah dan dan sete;ah didiamkan terbentuk 2
mengocok kuat-kuat dan lapisan
8
mendinginkan hingga terbentuk dua - Lapisan bawah kloroform dan lapisan
lapisan atas HCl
7 Mengambil lapisan bawah Air dan kloroform bercampur. Terbentuk
(kloroform) dan mencampurkannya 2 lapisan setelah ditambahkan sedikit
dengan air (1:1) kedalam corong kloroform teknis
pisah kemudian mengocok kembali
serta mendiamkan hingga terbentuk
2 lapisan
8 Mengambil lapisan bawah Larutan bening
(kloroform) dan mencampurkan
dengan kloroform sebelumnya
9 Menambahkan air kembali hingga pH larutan netral
pH netral. Mengulangi perlakuan ke
7
10 Mendestilasi hingga suhu 800C - Destilat yang keluar berwarna bening
kemudian menampung destilat yang - Volume destilat 5 mL
keluar pada suhu 61-800C
9
G. Pembahasan
Kloroform, atau yang juga dikenal sebagai triklorometana adalah senyawa yang
tidak berwarna, berbentuk cairan beraroma manis dengan rumus kimia CHCl 3.
Senyawa ini paling dikenal untuk digunakan dalam sejarah sebagai anestesi umum,
meskipun sekarang ini telah dikurangi penggunaannya karena masalah keamanan.
Saat ini kloroform atau triklorometana lebih sering digunakan dalam berbagai proses
industri, termasuk pembuatan plastik, pendingin, dan pelarut. Kloroform ini
ditemukan dalam jumlah kecil dalam air dan udara, sebagian besar berasal dari
sumber alami. Kloroform adalah racun dan cepat melepaskan uap bila terkena udara,
sehingga harus ditangani dengan hati-hati.
Kloroform adalah senyawa organik cair yang mudah menguap, tidak berwarna,
memiliki bau yang tajam dan menusuk, Bila terhirup dapat menimbulkan kantuk.
Kloroform mempunyai berat molekul 119,38 gr/mol. Titik didih 61,20. Titik lebur -
63,50. Massa jenis 1,49 gr/cm3. Kelarutan dalam air 0,82 gr/l. Viskositas 0,542 cP.
Kloroform dapat digunakan sebagai obat bius dan dapat digunakan sebagai pelarut
dalam industri ataupun di labolatorium. Dalam percobaan ini, reaksi yng digunakan
dalam proses pembentukan kloroform adalah reaksi subtitusi. Reaksi ini ini terjadi
karena adanya spesi yang bersifat elektronegatif dan tertarik kearah atom yang
bermuatan posistif.
Percobaan dalam mensintesis kloroform bahan dasar yang digunakan adalah
aseton dan bubur kaporit namun dalam praktikum ini digunakan markalak. Markalak
dibuat terlebih dahulu dengan campuran aseton sebanyak 44 ml dan bubur kaporit
100 gr dalam wadah yang akan digunakan merefluks sampel, yang di dalamnya di
tambahkan batu didih yang berfungsi untuk mempercepat proses pendidihan dan
sekaligus membantu proses pemanasan secara menyeluruh. Setelah itu campuran
10
direfluks untuk mendapatkan kloroform murni. Adapun saat direfluks digunakan
penangas air karena suhu dari pelarut yakni aseton adalah 56,67 °C yang berarti
dibawah 100 °C direfluks selama 10 menit, dihitung saat tetes pertama kloroform
jatuh ke dalam labu. Perefluksan dihentikan setelah mencapai waktu yang telah
ditentukan.
11
seharusnya dipisahkan dengan menggunakan basa dalam corong pisah sehingga
terbentuk lapisan dimana kloroform berada di lapisan bawah karena kloroform
mengandung berat jenis yang lebih kecil.
12
Dalam corong pisah terbentuk dua lapisan, berdasarkan literature, kloroform
berada dilapisan bawah dikarenakan berat jenisnya lebih besar. Setelah berada
didalam corong pisah, dilakukan pengocokan agar gas yang terdapat didalam corong
pisah dapat dikeluarkan dan lapisan dapat terpisah dengan baik. Setelah dilakukan
pengocokan, lapisan akan dipisahkan dengan mengambil lapisan bawah atau
kloroform.
13
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dan beberapa teori dapat disimpulkan bahwa
Kloroform dapat dibuat dengan bahan dasar aseton dan bubur kaporit .
Pembuatan bubur kaporit berguna untuk pembentukan gas Cl2 yang berperan
pada pembentukan kloroform. Pada pembuatan kloroform ini dilakukan
beberapa tahap pemisahan, refluks, destilasi, dan ekstraksi. Dari praktikum
yang telah dilakukan, berhasil didapatkan kloroform meskipun dalam jumlah
yang tidak banyak.
14
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Joan S. Fessenden. 1990. Kimia Organik 3rd Edition. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Maycek, M. J., 1991. Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi II. Jakarta: Widya
Medika.
15