A. Laporan Kasus
1. PENGKAJIAN
a. Pegumpulan Data
1) Identitas Klien
Nama : An. A
Agama : Islam
Pendidikan : Pelajar
Cibatu, Cisaat
No. RM : 337695
Nama : Tn. J
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Cibatu, Cisaat
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan
nya sudah demam di sertai batuk dan pilek kurang lebih 7 hari, klien
buang air besar yang cair, kemudian pada tanggal 27 Maret klien dibawa
di temukan masalah demam dengan panas tinggi disertai batuk dan pilek
pada klien. Pada saat di kaji tanggal 28 Maret 2019, data yang diperoleh
pada saat di kaji klien nampak lemas, suhu tubuh klien meningkat 38,5°C
sebelumnya.
3) Riwayat kesehatan keluarga
penyakit yang sama seperti klien serta tidak ada anggota keluarga yang
d. Genogram
Gambar 3.1
Genogram
Keterangan :
: laki- laki
: perempuan
: klien
: garis keturunan
1) Antenatal
dengan bidan.
2) Intranatal
Ibu klien mengatakan bayi terlahir dengan spontan dan pada saat
3) Postnatal
Pada saat lahir keadaan tubuh klien normal, tidak ada kelainan,
1) Pertumbuhan :
Berat badan sekarang 17 kg, tinggi badan 113 cm, lingkar kepala
52 cm, lingkar lengan atas 15 cm, pertumbuhan gigi klien baik, dan klien
2) Perkembangan :
a. Personal sosial
vertikal
c. Bahasa
d. Motorik kasar
c. Riwayat imunisasi
Tabel 3.1
Riwayat imunisasi
Tabel 3.2
1) Keadaan umum
Kesadaran : Composmentis
2) Antropometri
Lingkar kepala : 52 cm
Berat badan : 17 Kg
BB (Kg)
IMT = TB (m)x TB (m)
17
=
1,13 𝑥 1,13
17
= 1.28
= 13,28
Jadi hasil dari penghitungan IMT (Indek Masa Tubuh) klien
a. Kepala
b. Mata
c. Hidung
penciuman baik dengan bisa mencium bau kayu putih dan tidak
d. Mulut
gusi dan tidak dapat pemebesaran tonsil dan tidak ada nyeri
tekan.
e. Telinga
f. Leher
g. Dada/thorax
h. Abdomen
8x/mnit.
i. Genetalia
1. Atas
tpm.
2. Bawah
perkampungan
terjalin harmonis
Tabel 3.3
Pemeriksaan penunjang
Tabel 3.4
Pengobatan
Tabel 3.6
DIAGNOSA KEPERAWATAN
29/03 1 07.00S : S : orang tua klien mengatakan bahwa kien sudah tidak panas lagi
O : - bibir kering (–)
- Suhu 37
- Tidak mengigil
- Kulit normal
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
S :orang tua klien mengatakan bahwa kien sudah tidak panas lagi
2
O : - Suhu 37
- Tidak mengigil
- Tidak berkeringat
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
3 S : orang tua klien mengataka bahwa klien sudah tidak rewel
O : - klien tidak pernah menangis
- Tidurnya nyenyak
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
B. PEMBAHASAN
Ruang Arafah II RSI AS SYIFA dari tanggal 28 Maret 2019 sampai dengan 30
keperawatan.
1. Pengkajian
awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis
dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
Pada hasil pengkajian pada An.A masalah kesehatan yang muncul adalah
anak mengalami kenaikan suhu tubuh yang tinggi disertai batuk, pilek, serta
buang air yang cair, dari hasil analisa antara teori dan kasus terdapat
penulis demam yang tinggi antara 39°𝐶 − 40°𝐶 kadang disertai kejang dan
terjadi penurunan produksi urine karena demam tinggi. Hal ini terjadi karena
klien sudah mendapatkan perawatan sehingga saat penulis melakukan
pengkajian muncul masalah demam tetapi dengan suhu 38°C. Adapun analisa
hal ini penulis bekerja sama dengan perawat ruangan dan keluarga klien untuk
memantau keadaan klien, lalu kesulitan lain adalah dalam hal berkomunikasi
dengan klien, karena klien masih terbaring lemas dan hanya bisa menjawab
seadanya, ditambah pula faktor umur yang masih berusia 5 tahun, faktor ini
2. Diagnosa keperawatan
toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan
pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya
penunjang lain secara tepat dan holistik. Beberapa hal khusus perlu diperhatikan
pada demam adala cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan
dan gejala lain yang menyertai demam. Demam belum terdiagnosa adalah suatu
minggu dan suhu badan diatas 38,5 derajat celcius dan tetap belum didapat
penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan
diagnosa yang muncul dari hasil pengkajian An.A adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan hipertermi
3. Intervensi keperawatan
muncul maslaah prioritas yaitu masalah yang mengancam jiwa dan masalah
itu harus segera di intervensikan oleh perawat lalu masalah aktual dan
yaitu mengkaji kenaikan suhu tubuh klien, kolaborasi pemberian terapi obat
melakukan perencanaan yaitu : Kaji suhu tubuh dan nadi setiap 4 jam sekali,
pantau warna kulit dan suhu, berikan dorongan untuk minum sesuai pesanan,
oleh perawat untuk mengatasi masalah kesehatan klien dan mencapai tujuan
masalah bersihan jalan nafas tidak efektif yaitu : mengkaji kenaikan suhu
direncanakan.
5. Evaluasi keperawatan