Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran 4 PDF Free
Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran 4 PDF Free
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Perencanaan Pembelajaran
Dosen Pengampu: Dra. Muntholi’ah, M. Pd.
Disusun Oleh:
Ahmad Fatoni (113111096)
Hidayatin Khoiriyah (113111112)
Manshur Hidayat (113111123)
Nidaun Ilal Fauziyah (113111134)
Waras Sriyanti (113111168)
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan dalam Sistem Pengajaran
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap
proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Terdapat dua pendekatan terhadap
pembelajaran yaitu yang berpusat kepada guru (teacher centered approaches) dan
yang berpusat kepada siswa (student centered approaches).2
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang mempunyai
pengertian : 1. Suatu keseluruhan yang tesusun dari sekian banyak bagian. 2
Hubungan yang berlangsung di antara satuan satuan atau komponen komponen
secara teratur. Dari kedua pengertian itu dapat di tarik satu pengertian lagi bahwa
sistem adalah suatu keseluruhan / keutuhan yang terdiri atas sejumlah bagian, atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur yang biasa juga disebut sebaga
sub sistem.3
1 Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group,
2008), hal. 9.
2 Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 380.
3 M. Chabib Thoha dan Abdul mu’ti, PBM-PAI DI SEKOLA Heksistensi dan proses beajar-mengajar
pendidikan agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka belajar offset,1998), hal. 3-4.
2
Istilah sistem sering didefinisikan suatu bangunan atau organisasi atau
lembaga yang terdiri dari sub komponen/elemen, yang berinteraksi,
berinterdependensi, dimana salah satu elemen/komponen rusak atau hilang maka
akan mengganggu komponen yang lainnya serta mengganggu kualitas kinerja dari
organisasi tersebut.4 Sistem bukanlah “cara” atau “metode” seperti yang banyak
dikatakan orang. Cara hanyalah sebagian kecil dari suatu sistem. Jadi yang dimaksud
dengan sistem adalah sebagai suatu kesatuan komponen yang satu sama lain saling
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.5
Pendekatan sitem (System Approach), adalah suatu proses yang dengan
kebutuhan diidentifikasi, problem dipilih, syarat-syarat pemecahan problem
diidentifikasi, pemecahan dipilih dari beberapa alternatif, metode dan alat dicari dan
diterapkan, hasil evaluasi, dan revisi yang diperlukan terhadap seluruh bagian dari
sistem tersebut dilaksanakan, sedemikian rupa sehingga kebutuhan dapat tercapai.6
Makna sistem dalam pembelajaran berarti adanya pemahaman atau asumsi
guru bahwa pembelajaran harus didukung oleh berbagai elemen secara utuh dan
komprehensif, meninggalkan salah satu elemen akan menimbulkan kegagalan proses
pembelajaran. Artinya dalam pembelajaran guru tidak cukup hanya menguasai materi
saja, guru juga tidak cukup hanya pandai menggunakan media dan metode saja, tetapi
guru harus benar-benar mampu melaksanakan semua faktor yang ada dalam
pembelajaran secara komprehensif.7
Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan pengajar yang
menekankan hubungan sistematik antara berbagai komponen dalam pengajaran.
Hubungan sistematik mempunyai arti bahwa komponen yang terpadu dalam suatu
pengajaran sesuai dengan fungsinya saling berhubungan satu sama lain dan
membentuk kesatuan. Hubungan sistematik atau penekanan kepada sistem,
merupakan ciri pertama dari pengajaran ini. Ciri kedua adalah penekanan kepada
perilaku yang dapat di ukur atau di amati.8
B. Unsur-unsur Sistem
Keberadaan unsur dalam sistem memiliki kedudukan yang sangat penting.
Agar perencanaan dalam sebuah sistem dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan
unsur-unsur yang harus ada didalamnya, berikut unsur-unsur dalam suatu sistem
yaitu:
4 Saekhan Muchith, Pembelajaran Kontekstual, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), hal. 17.
5 Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group,
2008), hal. 1-2.
6 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 46.
7 Saekhan Muchith, Pembelajaran Kontekstual..., hal. 18.
8 R.Ibrahim dan Nana syaodih S., Perencanaan Pembelajaran, (Jakata: Rineka Cipta, 2003), hal. 51.
3
1. Input (masukan) yaitu unsur-unsur yang sumber-sumbernya diterapkan atau
dimanfaatkan, misalnya: sumber, biaya, personal.
2. Output (keluaran) yaitu hasil konversi dari proses suatu sistem, misalnya: hasil,
produk atau keuntungan.9
Adapun unsur-unsur dalam sistem pembelajaraan yaitu:
1. Siswa
Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahka untuk membelajarkan siswa agar
dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, maka proses
pengembangan dan desain pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat dari segala
kegiatan. Artinya keputusan-keputusan yang diambil dalam perencanaan dan
desain pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa yang bersangkutan, baik
sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan bakat, motivasi belajar, dan gaya
belajar siswa itu sendiri.
2. Tujuan
Tujuan adalah unsur terpenting dalam pembelajaran setelah unsur siswa sebagai
subyek belajar. Tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari visi dan misi
lembaga pendidikan itu sendiri. Misalnya,
a. Melatih siswa agar memiliki kemampuan tinggi dalam bidang tertentu
b. Mengajarkan keterampilan dasar bagi siswa
c. Memberikan jaminan agar menjadi lulusan tenaga kerja yang efektif dalam
bidang tertentu, memiliki kreativias yang tinggi dan sebagainya.
Adapun tujuan yang bersifat khusus yang direncanakan oleh guru meliputi:
a. Pengetahuan, informasi, serta pemahaman sebagai bidang kognitif
b. Sikap dan apresiasi, sebagai tujuan bidang afektif
c. Berbagai kemampuan sebagai bidang psikomotorik.
Dalam konteks pembelajaran, tujuan khusus dirumuskan sebagai teknik untuk
mencapai tujuan pendidikan.
3. Kondisi
Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang dirancang agar siswa dapat
mencapai tujuan khusus seperti yang telah dirumuskan. Pengalaman belajar harus
mendorong siswa aktif belajar baik secara fisik maupun nonfisik. Merencanakan
pembelajaran salah satunya adalah menyediakan kesempatan pada siswa untuk
belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri.
4. Sumber-sumber belajar
Sumber belajar berkaitan dengan segala yang memungkinkan siswa dapat
memperoleh pengalaman belajar. Didalamnya meliputi lingkungan fisik seperti
tempat belajar, bahan dan alat yang dapat digunakan, personal seperti guru,
C. Ciri-ciri Sistem
Dari pengertian sistem yang telah dijabarkan di atas dapat diambil ciri utama
suatu sistem, yaitu:
1. Setiap sistem memiliki tujuan
Setiap sistem pasti memiliki tujuan. Tujuan manusia sebagai organisme adalah
agar dapat melaksanakan tugas kehidupannya. Tujuan keberadaan lembaga
pendidikan adalah agar dapat melayani setiap anak didik untuk mencapai setiap
tujuan pendidikannya. Jadi dengan demikian, setiap sistem memiliki tujuan yang
pasti. Tujuan itulah yang menggerakkan sistem.
2. Setiap sistem memiliki fungsi
Untuk mencapai tujuan, setiap sistem memiliki fungsi tertentu. Misalnya, agar
manusia dapat melaksanakan tugas kehidupannya. Adapun agar proses
pendidikan berjalan dan dapat mencapai tujuan secara optimal diperlukan fungsi
perencanaan, fungsi administrasi, fungsi kurikulum, fungsi bimbingan, dan lain
6
Unsur-unsur serta ciri sistem pasti ada dalam suatu sistem, karena adanya
sistem tidak akan lepas dari unsur dan ciri tersebut. Aplikasi dalam pembelajaran
berarti suatu proses untuk menerapkan makna sistem dalam proses pembelajaran.
Aplikasi dalam pembelajaran mengandung makna:
1. Adanya pemahaman secara utuh, komprehensif dan terpadu, bahwa proses
pembelajaran itu sangat tergantung dari berbagai elemen, jika salah satu elemen
terganggu atau rusak maka akan mengganggu keberhasilan proses pembelajaran.
Dengan demikian guru mampu memberdayakan seluruh elemen yang ada dalam
pembelajaran.
2. Adanya sifat dan sikap keterbukaan yang dimiliki guru dan siswa, yaitu adanya
kesediaan untuk menerima kritik atau informasi dari luar, kita harus menerima
kritik atau masukan dari pendapat orang lain. Jika merasa dirinya benar dan orang
lain salah maka sistem tidak akan bisa diterapkan dalam proses pembelajaran.
Jika berfikir sistem diterapkan dalam pembelajaran, maka seorang guru harus
melakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran (tujuan instruksional). Tujuan adalah suatu
rencana atau rumusan yang akan diperoleh. Rumusan tujuan akan sangat
membantu guru dalam menentukan arah atau strategi dalam pembelajaran.
Dengan demikian, menentukan tujuan pembelajaran berarti menentukan arah
tentang proses pembelajaran
2. Melakukan proses pengumpulan data dan proses analisisnya. Data yang
dikumpulkan adalah data menyangkut tentang (a) anak didik yang meliputi
kemampuan awalnya (entry behavior), tingkat perhatian, kualitas motivasi,
konsentrasi, kedisiplinan, latar belakang sosial, ekonominya. (b) data tentang
materi pelajaran (mata pelajaran) yang meliputi jenis materinya baik bersifat
logika, etika, dan lain-lain. (c) data tentang guru yang meliputi masalah
kompetensi kepribadian, sosial, profesional dan pedagogik, gaya yang dilakukan
dalam mengajar, cara mengevaluasi, kemampuan pengelola kelas dan
kemampuan memahami landasan kependidikan. (d) data tentang sistem
kepemimpinan yang meliputi pola dalam menyusun perencanaan, cara dalam
mengidentfikasi permasalahan, cara mengambil keputusan. Seluruh data tersebut
dianalisis sehingga nantinya dapat dijadikan pedoman dalam proses
pembelajaran.
3. Hasil analisis terhadap data tersebut di atas, kemudian dijadikan dasar atau
landasan guru dalam menyusun materi dan melakukan proses pembelajaran agar
proses pembelajaran benar-benar berjalan secara efektif dan efisien. 15
16 M. Chabib Thoha dan Abdul Mu’ti, PBM-PAI DI SEKOLA Heksistensi dan..., hal. 181-182.
8
bertakwa kepaa tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat ,berilmu, cakap, kreatif,
mandiri ,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Menurut tafsir (2002), bagi umat islam dan khususnya dalam pendidikan
islam, kompetensi iman dan taqwa serta memiliki akhlak mulia tersebut sudah lama
disadari kepentinganya, dan sudah diimplementasikan dalam lembaga pendidikan
islam. dalam pandanngan islam, peran kekholifahan manusia dapat direalisasikan
melalui tiga hal yaitu:
1. Landasan yang kuat berupa iman dan takwa
2. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Akhlak mulia
Dari beberapa pendapat diatas, maka pendekatan sistem pengajaran PAI
adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi , saling
berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan
generasi-generasi yang berwawasan luas beriman dan bertakwa serta memiliki
akhlak yang mulia.17
IV. KESIMPULAN
Pendekatan sitem pengajaran adalah suatu proses ternsfer ilmu yang
membutuhkan identifikasi, problem dipilih, syarat-syarat pemecahan problem
diidentifikasi, pemecahan dipilih dari beberapa alternatif, metode dan alat dicari dan
diterapkan, hasil evaluasi, dan revisi yang diperlukan terhadap seluruh bagian dari sistem
tersebut dilaksanakan, sedemikian rupa sehingga kebutuhan dalam pembelajaran dapat
tercapai.
Unsur-unsur dalam suatu sistem yaitu input (masukan) dan output (keluaran).
Adapun unsur dalam sistem pembelajaran yaitu: Siswa, tujuan, kondisi, sumber-sumber
belajar dan hasil belajar. Keberadaan unsur-unsur ini dalam sistem memiliki kedudukan
yang sangat penting, karena perencanaan dalam sebuah sistem akan berjalan dengan baik
bilamana ada unsur-unsur didalamnya.
Selain memiliki unsur sistem juga memilki ciri. Ciri-ciri sistem tersebut meliputi:
sistem memiliki tujuan, sistem memiliki fungsi, serta sistem memiliki komponen.
Sistem pengajaran adalah termasuk dalam jenis sistem terbuka, adapun ciri-cirinya yaitu:
Mengimport energi, materi, dan informasi dari luar. Memiliki proses pendidikan akan
memproses para siswa/ mahasiswa sebagai bahan mentah dalam proses belajar mengajar
untuk menjadi bahan jadi beupa lulusan-lulusan. Merupakan kejadian yang berantai,
V. PENUTUP
10
DAFTAR PUSTAKA
11