Anda di halaman 1dari 1

Nama : Andre Rori Makaryn Ginting

Nim : 1801571021
Matkul : Kebudayaan Bali

Kearifan Lokal Bali

Kearifan lokal, terdiri dari dua kata yaitu kearifan (wisdom) atau kebijaksanaan dan lokal (local)
atau setempat. Jadi kearifan lokal adalah gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan,
bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.beberapa contoh kearifan local yang
ada di bali yaitu:

SUBAK

Subak adalah sebuah organisasi yang dimiliki oleh masyarakat petani di Bali yang khusus mengatur
tentang manajemen atau sistem pengairan/irigasi sawah secara tradisional, keberadaan Subak merupakan
manifestasi dari filosofi/konsep Tri Hita Karana.
Tri Hita Karana berasal dari kata "Tri" yang artinya tiga, "Hita" yang berarti kebahagiaan/kesejahteraan
dan "Karana" yang artinya penyebab. Maka dapat disimpulkan bahwa Tri Hita Karana berarti “Tiga
penyebab terciptanya kebahagiaan dan kesejahteraan”. Penerapannya didalam sistem subak yaitu:
 Parahyangan yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan.
 Pawongan yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesamanya.
 Palemahan yakni hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam dan lingkungannya.
Kata "Subak" merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Bali, kata tersebut pertama kali dilihat di
dalam prasasti Pandak Bandung yang memiliki angka tahun 1072 M. Kata subak tersebut mengacu
kepada sebuah lembaga sosial dan keagamaan yang unik, memiliki pengaturan tersendiri, asosiasi-
asosiasi yang demokratis dari petani dalam menetapkan penggunaan air irigasi untuk pertumbuhan padi.

Subak bagi masyarakat Bali tidak hanya sekedar sistem irigasi, tetapi juga merupakan konsep kehidupan
bagi rakyat Bali itu sendiri. Dalam pandangan rakyat Bali, Subak adalah gambaran langsung dari filosofi
Tri Hita Karana tersebut.

Sebagai suatu metode penataan hidup bersama, Subak mampu bertahan selama lebih dari satu abad
karena masyarakatnya taat kepada tradisi leluhur. Pembagian air dilakukan secara adil dan merata, segala
masalah dibicarakan dan dipecahkan bersama, bahkan penetapan waktu menanam dan penentuan jenis
padi yang ditanam pun dilakukan bersama.

Sanksi terhadap berbagai bentuk pelanggaran akan ditentukan sendiri oleh warga melalui upacara atau
ritual yang dilaksanakan di pura. Harmonisasi kehidupan seperti inilah yang menjadi kunci utama
lestarinya budaya Subak di pulau dewata.

Subak, sebagai sistem irigasi di Bali sudah terkenal hingga ke mancanegara. Bahkan UNESCO yang
merupakan organisasi internasional di bidang edukasi, sains dan kebudayaan telah menobatkan Subak
sebagai sebuah situs warisan dunia pada tahun 2012. Subak adalah sebuah organisasi kemasyarakatan
yang dengan khusus mengatur dan mengelola sistem pengairan sawah dalam bercocok tanam di Bali.
Subak diketuai oleh seorang ketua yang dinamai dengan kelian subak. Kelian subak yang juga merupakan
seorang petani ini yang nantinya mengorganisir bagaimana sistem perairan yang cocok untuk daerahnya,
begitu pula ketika musim yang berbeda seperti musim kemarau dan musim penghujan

Anda mungkin juga menyukai