Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya Modul Mata Kuliah Fisiologi dengan judul “Keseimbangan Cairan
dan Elektrolit “, dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan modul ini penulis mendapat banyak masukan, sejak awal
persiapan sampai tahap akhir penyelesaian, maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas masukan dan
dukungannya.
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan modul
ini.
Penulis
1
Mata Kuliah:Fisiologi
DAFTAR ISI
2
Mata Kuliah:Fisiologi
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
Dalam modul ini anda belajar mengenai Keseimbangan cairan dan elektrolit.
Dalam konsep ini anda mempelajari tentang :
1. Pengertian cairan tubuh total
2. Pembagian ruangan cairan dan volume dalam masing-masing ruangan
3. Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler, ekstraseluler
4. Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen)
5. Pengaturan keseimbangan elektrolit
6. Peristiwa difusi, osmosis dan filtrasi
7. Terbentuknya edema
8. Keseimbangan asam basa
RELEVANSI
3
Mata Kuliah:Fisiologi
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Secara umum tujuan instruksional mata kuliah ini anda mampu menjelaskan
dan memahami konsep fisiologis tubuh manusia yang mendasari asuhan
kebidanan.
PETUNJUK BELAJAR
Sebelum mempelajari modul ini, anda harus mereview kembali ingatan
anda mengenai kuliah anatomi, karena hal-hal tersebut berkaitan dengan topic
yang akan kita pelajari ini.
4
Mata Kuliah:Fisiologi
Kegiatan Belajar:
PENDAHULUAN
Air (H0) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di
dalam tubuh manusia.Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa terdiri
dari air.Namun bergantung kepada kandungan lemak dan otot yang terdapat di
dalam tubuh,nilai persentase ini dapat bervariasi antara 50-70% dari total berat
badan orang dewasa.Oleh karena itu maka tubuh yang terlatih dan terbiasa
berolahraga seperti tubuh seorang atlet biasanya akan mengandung lebih
banyak air jika dibandingkan tubuh nonatlet.Di dalam tubuh,sel-sel yang
mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain adalah sel-sel otot dan
organ-organ pada rongga badan,seperti paru-paru atau jantung,sedangkan sel-
sel yang mempunyai konsentrasi air paling rendah adalah sel-sel jaringan
seperti tulang atau gigi.Konsumsi cairanyang ideal untuk memenuhi kebutuhan
harian bagi tubuh manusia adalah mengkonsumsi 1 ml air untuk setiap 1 kkal
konsumsi energi tubuh atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total
jumlah air yang keluar dari dalam tubuh.Secara rata-rata tubuh orang dewasa
akan kehilangan 2.5 L cairan perharinya.Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar
melalui urin,500 ml melalui keluarnya keringat,400ml keluar dalam bentuk uap
air melalui proses respirasi (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama dengan
feces(tinja).Sehingga berdasarkan estimasi ini,konsumsi antara 8-10gelas (1
5
Mata Kuliah:Fisiologi
TUJUAN
6
Mata Kuliah:Fisiologi
URAIAN MATERI
7
Mata Kuliah:Fisiologi
8
Mata Kuliah:Fisiologi
Jumlah 2400-2900
ml/hari
Air memiliki molekul yang kecil, mudah berdifusi, dan bersifat polar
(senyawa elektron) sehingga berkohesi satu dengan yang lainnya membentuk
benda cair serta memiliki sifat termal (pembatas) vital lainnya. Air adalah
pelarut yang sangat baik karena molekulnya dapat bergabung dengan protein,
karbohidrat, gula dan zat yang terlarut lainnya, khusus ion akan sangat
memodifikasi sifat-sinyatnya. Setiap proses katabolisme diperoleh hasil akhir
dan beberapa bentuk sisa matabolit yang lain. Dalam homeostasis, jumlah air
tubuh selalu diupayakan konstan sehingga air tubuh yang keluar akan sama
dengan jumlah air yang masuk.
Air dalam tubuh keluar melalui :
a. Ekskresi ginjal (urine) 1400-1900 ml/hari
b. Ekspirasi pernapasan 350 ml/hari
c. Melalui kulit : - keringat 100 ml/hari
-dengan cara difusi 350 ml/hari
d. Air dalam feses (tinja) 200 ml/hari
Jumlah 2400-2900 ml/hari
Angka tersebut memberikan gambaran bahwa jumlah air yang masuk
kedalam tubuh seimbang dengan cairan yang keluar. Variasi jumlah ini
sangat tergantung pada keadaan suhu udara dan panas. Keringat lebih
banyak, kelembaban rendah, penguapan bertambah membuat
mekanisme haus akan bertambah sehingga menyebabkan jumlah air yang
diminum lebih dari normal.
9
Mata Kuliah:Fisiologi
VOLUME DARAH
10
Mata Kuliah:Fisiologi
Darah mengandung cairan ekstrasel (cairan plasma) dan cairan intrasel (cairan
di dalam eritrosit). Tetapi, karena darah terdapat di dalam suatu kamar
tertutupnya sendiri –sistem sirkulasi– volume dan dinamika khususnya sangat
penting.
Volume darah rata-rata orang dewasa normal hampir tepat 5000 ml. Kira-kira
3000 ml dari jumlah ini adalah plasma, dan sisanya, 2000 ml, adalah sel darah
merah. Tetapi, nilai ini sangat bervariasi pada berbagai orang; serta jenis
kelamin, berat badan, dan banyak faktor yang mempengaruhi volume darah.
11
Mata Kuliah:Fisiologi
Dengan cara yang sama dapat di ukur volume plasma, dengan menyuntikkan zat
yang akan tersebar di dalam plasma tetapi tak memasuki sel-sel darah merah.
Darah disentrifusi dan ditentukan konsentrasi zat pemeriksa di dalam plasma.
Salah satu zat yang paling luas digunakan untuk mengukur volume plasma
adalah zat warna yang dinamai T-1824. Zat warna ini melekat ke protein plasma
sehingga tak meninggalkan plasma. Juga sering disuntikkan albumin radioaktif
untuk tujuan yang sama. Sekali volume plasma telah ditentukan maka volume
darah dapat ditentukan dengan mengukur hematokrit (rasio sel-sel darah
terhadap plasma) lalu mengunakan ini untuk mengkalkulasikan volume darah
dari volume plasma.
12
Mata Kuliah:Fisiologi
Tetapi, molekul protein dan beberapa molekul non-elektrolit sangat besar jika
dibandingkan dengan ion kecil yang jauh lebih banyak tersebut. Oleh karena itu,
dipandang dari segi massa, protein dan non-elektrolit merupakan kira-kira 90
persen dari unsur terlarut di dalam plasma, sekitar 60 persen di dalam cairan
interstisial, dan sekitar 97 persen di dalam cairan intrasel.
Gambar 25–3 melukiskan distribusi non-elektrolit di dalam plasma, dan
sebagian terbesar dari zat yang sama ini juga ada dalam konsentrasi hampir
sama di dalam cairan interstisial, kecuali beberapa senyawa lemak yang ada di
dalam darah dalam partikel besar yang tersuspensi, lipoprotein.
Cairan Ekstrasel. Menunjuk kembali Gambar 25–1 dapat dilihat bahwa cairan
ekstrasel, baik plasma darah maupun cairan interstisial, mengandung ion
natrium dan klorida dalam jumlah besar, ion bikarbonat dalam jumlah agak
besar, tetapi hanya sejumlah kecil ion kalium, kalsium, magnesium, fosfat, sulfat,
dan asam organik. Di samping itu, plasma mengandung protein dalam jumlah
besar sedangkan cairan interstisial hanya mengandung protein dalam jumlah
jauh lebih kecil.
13
Mata Kuliah:Fisiologi
14
Mata Kuliah:Fisiologi
Cairan Intrasel. Dari gambar 25–2 juga segera terlihat bahwa cairan intrasel
hanya mengandung jumlah kecil ion natrium dan klorida serta hampir tidak
mengandung ion kalsium; tetapi ia mengandung ion kalium dan fosfat dalam
jumlah besar serta ion magnesium dan sulfat dalam jumlah cukup besar,
semuanya hanya ada dalam konsentrasi kecil did alam cairan ekstrasel. Lagi
pula, sel-sel mengandung protein dalam jumlah besar, kira-kira empat kali
jumlahnya di dalam plasma.
15
Mata Kuliah:Fisiologi
16
Mata Kuliah:Fisiologi
17
Mata Kuliah:Fisiologi
18
Mata Kuliah:Fisiologi
19
Mata Kuliah:Fisiologi
Tekanan osmotik. Adalah daya dorong air yang dihasilkan oleh partikel-
partikel zat terlarut didalamnya. Gerakan molekul-molekul pelarut melalui
membrane kearah zat pelarut yang lebih kental tidak merembes melalui
membran. Volume setiap kompartemen bukan hanya ditentukan oleh jumlah air
yang ada dan dapat melintasi sel, tetapi terutama ditentukan oleh komposisi
kimiawinya yang saling berkaitan.
a. Setiap kompartemen cairan memiliki satu zat larut utama yang oleh
berbagai mekanisme sebagian besar terikat dalam kompartemen itu dan
dengan tekanan osmotik mengatur volume kalium untuk ruang
20
Mata Kuliah:Fisiologi
21
Mata Kuliah:Fisiologi
22
Mata Kuliah:Fisiologi
23
Mata Kuliah:Fisiologi
24
Mata Kuliah:Fisiologi
25
Mata Kuliah:Fisiologi
4. Magnesium (Mg2+)
Ditemukan pada cairan intrasel dan tulang, berperan dalam
metabolisme sel, sintesis DNA, regulasi neuromuscular dan fungsi
jantung.
Sumbernya didapat dari makanan seperti sayuran hijau, daging
dan ikan.
Diabsorpsi dari usus halus, peningkatan absorpsi dipengaruhi oleh
vitamin D han hormon paratiroid.
5. Keseimbangan Fosfor (PO4-)
Merupakan anion utama cairan intrasel, ditemukan juga di cairan
ekstrasel, tulang, otot rangka, dan jaringan saraf.
Sangat berperan dalam berbagai fungsi kimia, terutama fungsi
otot, sel darah merah, metabolisme protein, lemak dan
karbohidrat, pembentukan tulang dan gigi, regulasi asam basa,
regulasi kadar kalsium.
Diabsorpsi dari usus halus dan banyak ditemukan dari makanan
daging, ikan, susu.
26
Mata Kuliah:Fisiologi
27
Mata Kuliah:Fisiologi
28
Mata Kuliah:Fisiologi
F. Terbentuknya edema
Terkumpulnya cairan didalam jaringan interstisial atau di dalam berbagai
rongga tabuh lebih dari jumlah yang biasa akibat gangguan pertukaran cairan
dan elektrolit antara plasma dengan jaringan interstisial. Jika edema mengumpul
dalam rongga dinamakan efusi, misalnya efusi pericardium dan efusi pleura,
sedangkan penimbunan cairan dalam rongga peritoneum dinamakan asites.
Edama yang terjadi diseluruh tubuh dinamakan anasarka.
Edema bisa terjadi karena faktor-faktor berikut ini:
1. Tekanan darah kapiler
Tekanan darah meningkat sehingga darah seperti diperas ke jaringan. Hal
ini dapat terjadi karena:
a. Bendungan vena cava inferior dan vena dalam panggul yang
menyebabkan edema pada kaki misalnya pada ibu hamil. Pada kasus
payah jantung (decompensatio cordis), bendungan bersifat
menyeluruh akibat kegagalan ventrikel jantung memompakan darah
29
Mata Kuliah:Fisiologi
30
Mata Kuliah:Fisiologi
31
Mata Kuliah:Fisiologi
edema paru yang berat dapat menimbulkan keadaan seperti edema pada
otak. Waktu terjadi edema otak, otak akan membengkak dan tertekan oleh
oleh tulang tengkorak sehingga menghambat aliran darah di otak, keadaan
seperti ini dapat mengakibatkan kematian.
Tempat-tempat khusus penumpukan cairan adalah sebagai berikut :
1. Hydrosefalus : penumpukan cairan dalam rongga kepala.
2. Glukoma : cairan dalam rongga mata.
3. Efusi pleural : tertumpuknya cairan dalam rongga pleura.
4. Efusi perikandrial : tertumpuknya cairan dalam lapisan jantung.
5. Asites : tertumpuknya cairan dalam rongga perut.
6. Hidrocel : tertumpuknya cairan abnormal dalam kantong testis yang
sebelumnya rongga itu tidak ada cairan, cairan ini di produksi oleh testis
itu sendiri.
7. Kista ovarium : terkumpulnya cairan dalam rongga ovarium yang
sebelumnya rongga itu tidak ada cairan, cairan direproduksi oleh
ovarium.
32
Mata Kuliah:Fisiologi
33
Mata Kuliah:Fisiologi
34
Mata Kuliah:Fisiologi
antara konsentrasi ion hidrogen dan asam karbonat. Konsentrasi asam karbonat
(H2CO3) tergantung pada jumlah CO2 yang didapat dalam darah.
Basa
Basa adalah senyawa kimia yang menerima ion hidrogen. Contoh basa antara
lain natrium hidroksida, kalium hidroksida, amion laktat, asetat, dan ion
karbonat. Basa kebalikan dari asam, basa adalah substansi yang dapat
menangkap atau bersenyawa dengan ion hidrogen dari sebuah larutan (akseptor
proton). Basa yang kuat seperti natrium hidroksida (NaOH) terurai dengan
mudah dalam larutan dan bereaksi kuat dengan asam. Basa dapat menerima ion
hidrogen untuk membentuk H2CO3, demikian juga HPO4 adalah suatu basa karena
ia dapat menerima satu ion hidrogen untuk membentuk H 2PO4. Protein dalam
tubuh berfungsi sebagai basa karena asam amino yang membangun protein
dengan muatan akhir negative siap meneria ion-ion hidrogen.
Sistem Dapar (buffer)
Buffer adalah larutan yang terdiri atas dua atau lebih zat kimia yang mencegah
terjadinya perubahan yang signifikan pada konsentrasi ion hidrogen (Ph). Jika
asam atau basa ditambahkan dalam larutan akan terjadi sistem buffer yang
terdiri atas asam lemah seperti asam karbonat dan garam asam seperti natrium
bikarbonat. Tujuan dari suatu buffer adalah untuk mengganti asam lemah
dengan asam kuat atau basa kuat dengan basa lemah.
Dalam mencegah penurunan pH yang membahayakan, yang menjadi masalah
adalah produksi asam tetap, karena asam ini umumnya asam kuat dan
ekskresinya melalui ginjal lebih lamban dan membutuhkan pendaparan jangka
panjang misalnya protein jaringan. Dapar jangka pendek berkemampuan
35
Mata Kuliah:Fisiologi
terbatas, tetapi dapat mendapar beban asam dalam beberapa detik atau
beberapa menit misalnya sistem dapar bikarbonat plasma.
1. Pendapatan cepat
Bertindak sebagai pedal rem yang bekerja segera terhadap penurunan pH
akibat suatu pembebanan asam buffer yang terdapat dalam darah.
a. Sistem dapar bikarbonat, bertanggung jawab atas pendaparan sekitar
40% beban asam melalui pendaparan dalam darah dan cairan
interstisial. CO2 normalnya dihembuskan keluar lewat paru-paru
sehingga memperkecil perubahankonsentrasi ion hidrogen. Dengan
demikian dapat memperkecil Ph. Ion bikarbonat dipakai habis dalam
mendapar ion hidrogen. Sistem dapar bikarbonat adlah kemampuan
meregenerasi bikarbonat.
b. sel darah merah, bertindak sebagai sistem dapar cepat melalui reaksi
karbonat hemoglobin. Eritrosit juga permeabel bebas bagi CO 2
sehingga baik asam volatile maupun dpar hemoglobin dapat
mencegah meningginya pH yang normalnya terjadi akibat
deoksigenasi hemoglobin (membuang O2 dari hemoglobin).
2. Pendapatan lambat
Alkane (bikarbon jenuh) menyerap komponen utama suatu beban asam
tetap sekitar 60% selanjutnya diekskresikan melalui ginjal, dapr jangka
panjang adalah protein jaringan, fosfat organik intraseluler dan fosfat
tulang.
36
Mata Kuliah:Fisiologi
37
Mata Kuliah:Fisiologi
38
Mata Kuliah:Fisiologi
a. Asidosis metabolik
Ditandai dengan berkurangnya bikarbonat plasma dan asidemia yang
beratnya bervariasi. Kecepatan timbulnya asidosis berkaitan dengan
“gap”(kesenjangan waktu) anion. Sebab-sebab asidosis metabolik
adalah sebagai berikut.
Diare yang berat : pengeluaran natrium bikarbonat yang
berlebihan menyebabkan perpindahan sistem buffer
bikarbonat ke sisi asam sehingga menyebabkan asidosis
metabolik.
Muntah : muntahan isi lambung menyebabkan kehilangan
asam dan menimbulkan alkalosis. Muntah isi gastrointestinalis
bagian bawah menyebabkan kehilangan alkali sehingga
menimbulkan asidosis metabolik.
Uremia : biasa terjadi pada penyakit ginjal berat, merupakan
kegagalan ginjal dalam membersihkan tubuh dari asam normal
yang terbentuk setiap hari oleh proses metabolik.
Diabetes melitus : kekurangan ssekresi insulin oleh pancreas
sehingga menghalangi penggunaan normal glukosa untuk
metabolisme. Lemak dipecah menjadi asam asetoasetat untuk
mendapatkan energi pengganti glukosa. Pada saat bersamaan,
konsetrasi asam asetoasetat dalam cairan ekstrasel meningkat
sangat tinggi dan sejumlah besar asam diekskresikan ke dalam
urine.
39
Mata Kuliah:Fisiologi
b. Alkalosis respiratorik
Alkalosis respiratorik disebabkan oleh segala stimulus selain asidosis
yang meningkatkan ventilasi alveolar dengan mengurangi PaCO 2.
Penyebab alkalosis respiratorik adalah sebagai berikut :
Sistem susunan saraf pusat. Penyakit pembuluh darah otak
misalnya meningitis/ensefalitis, tumor otak, dan lain-lain.
Respirasi. Penyakit pada saluran respirasi misalnya : emboli
paru, pneumonia, edema paru stadium awal, dan lain-lain.
Alkalosis respiratorik kronik relative jarang terjadi karena
sebagian besar keadaan yang mengakibatkan alkalosis
respiratorik (hilangnya CO2 dalam tubuh) hanya berlangsung
singkat.
2. Bikarbonat plasma yang meninggi
Keadaan ini biasanya dapat dibedakan berdasarkan gambaran kliniknya,
bila merupakan dapat dilakukan pemeriksaan p H darah yang cenderung
alkalemik pada alkalosis metabolik dan asidemik pada asidosis
respiratorik.
a. Alkalosis metabolik
Diakibatkan oleh setiap kondisi yang cenderung meninggikan CO 2
plasma total dan bikarbonat plasma.
Alkalosis metabolik peka klorida
Terjadinya pada situasi dimana kehilangan klorida melebihi
natrium misalnya muntah-muntah atau pengisapan gastrik
klorida hilang bersama ion hidrogen. Karena tidak tersedia
klorida untuk direabsorpsi bersama natrium, ginjal
40
Mata Kuliah:Fisiologi
41
Mata Kuliah:Fisiologi
b. Asidosis respiratorik
Kelainan klinik memberikan petunjuk diagnosisnya pada kebanyakan kasus.
Mekanisme terjadinya pada pasien dengan kegagalan ginjal yang menjalani
operasi dengan relaksan otot adalah kelebihan asam karbonat yang ditandai
dengan peningkatan primer dari PaCO2 (hiperkapnea) sehingga terjadi
penurunan pH PaCO2>45 mmHg dan pH>7,35. Kompensasi ginjal
mengakibatkan peningkatan HCO3 serum. Asidosis respiratorik dapat timbul
secara akut ataupun kronik. Hipoksemia (PaO 2 rendah) selalu menyertai asidosis
respiratorik jika pasien bernafas dalam udara ruangan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah
merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan
dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan
elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan
intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan
dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan
elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
42
Mata Kuliah:Fisiologi
saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka
akan berpengaruh pada yang lainnya.
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap untuk melakukan
respons terhadap keadaan fisiologis dan lingkungan. Keseimbangan cairan
adalah essensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya yang sangat besar
untuk menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya
dengan proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan
adanya lingkungan sel yang relatif konstan tapi dinamis. Kemampuan tubuh
untuk mempertahankan keseimbangan cairan dinamakan “homeostasis”.
43
Mata Kuliah:Fisiologi
LATIHAN
Latihan ini bukan Tes, atau mengukur penguasaan Anda terhadap kegiatan
belajar 1 dari modul media pembelajaran ini. Latihan ini sebagai pengayaan agar
Anda lebih mendalami kuliah keseimbangan cairan dan elektrolit, yang
didasarkan dengan berbagai pertimbangan, diluar pertimbangan utama yaitu
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Perhatikan tugas Anda!
1. Anda diminta untuk memperhatikan cara mempertahankan keseimbangan
cairan dan elektrolit pada manusia yang terjadi sehari hari, apa saja dan
pelajari mekanismenya!
2. Perhatikan sekeliling saudara mengenai proses perpindahan cairan tubuh
yang terjadi dan pelajari mekanismenya!
Selamat Mengerjakan !
RANGKUMAN
44
Mata Kuliah:Fisiologi
6. Terbentuknya edema
7. Keseimbangan asam basa
TES
FORMATIF
A.
B. GLOSARIUM
C.
45
Mata Kuliah:Fisiologi
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
46