TUJUAN PENDIDIKAN DALAM QS. ALI IMRAN: 138-139 DAN QS. AL-FATH:29
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Tafsir Tarbawiy
Dosen Pengampu: Drs. H. Gunawan B. Dulumina, M.Pd.I.
Oleh :
Kelompok 3
1. Khairunnisa ( 201010194 )
2. Sarifah Nurul Arpah ( 201010193 )
3. Moh. Yuhyi H.Daiyaras ( 201010192 )
4. Khalid Haroqih ( 201010197 )
5. Tenri Cai ( 201010181 )
6. Zahra Albahar ( 201010199 )
7. Mila Karmila ( 201010196 )
8. Nurfatia ( 201010201 )
KELAS PAI 6
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah
memberikan berlimpah nikmat berupa kesehatan jasmani maupun rohani kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi akhir zaman Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Kami menyadari tersusunnya makalah ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah kami
sendiri, melainkan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, kami menghaturkan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan pahala yang setimpal dan menjadikan
amal sholeh bagi semua pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin Ya Rabbal’alamin.
Kelompok III
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan jelas memiliki tujuan.
Sehingga diharapkan dalam penerapannya ia tak kehilangan arah dan pijakan. Dalam
perkembangannya teori-teori tentang tujuan pendidikan islam menjadi perhatian yang cukup
besar dari para pakar pendidikan.
Begitu banyak ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang membahas dan memberi penjelasan
tentang tujuan pendidikan islam. Sepeti contoh beberapa ayat yang akan dibahas dalam
makalah ini, yaitu QS. Ali imran ayat 138-139 dan QS. Al-Fath ayat 29.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tafsir dalam QS. Ali Imran: 138-139
2. Untuk mengetahui tafsir dalam QS. Al-Fath: 29
1
BAB II
PEMBAHASAN
َْ ُ ََُْ ْ َُ ْ َ ََ ْ ُ َ ََ
َْ ْ اَل ْع َل ْو َن ا ْن ُك ْن ُت ْم ُّم ْؤمن
ي ِ ِ ِ وَل ت ِهنوا وَل تحزنوا وانتم
Artinya:
139. Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab
kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.
2
Sedangkan Prof. Hamka dalam tafsirnya juga mengatakan bahwa memperhatikan
orang memperoleh penjelasan, petunjuk, dan pengajaran bagi orang yan bertakwa. Dari
sini kita dapat mengetahui lagi betapa luasnya arti takwa. Pokok arti, ialah memelihara
(wiqayah). Maksud yang pertama, ialah takwa kepada Allah, memelihara hubungan dengan
Allah dan takut kepada-Nya. Tetapi dalam ayat ini kta bertemu lagi dengan arti yang lain,
yaitu memelihara, menjaga, awas, dan waspada. Maka dengan demikian takwa kepada
Allah tidaklah cukup sekedar dengan ibadat shalat, berzakat dan berpuasa saja. Tetepi
termasuk lagi dalam rangka ketakwaan ialah kewaspadaan menjaga agama dari intaian
musuh. Taat kepada komando pimpinan, sebab kalau kalah karena tidak ada kewaspadaa,
jangan Allah yang disalahkan, tetapi salahkanlah diri sendiri yang lengah.
Memang penafsiran para penafsir pada ayat 138-139 surah Al-Imran di atas hanya
sebagian menyinggung permasalahan pendidikan, hal itu dapat dimaklumi karena para
penafsir dalam menafsirkan ayat tersebut mengunakan sudut pandang secara umum. Namun
apabila di dalam memahami ayat tersebut menggunakan sudut pandang pendidikan maka akan
diketahui tujuan pendidikan yang terdapat pada ayat tersebut.
3
Adapun dari surah Al-Imran 138 “(Al Quran) Ini adalah penerangan bagi seluruh
manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” dapat kita ketahui
bahwa tujuan pendidikan disini ialah agar manusia mengetahui jalan hidup yang lurus dan
benar, dimana Al-Quran lah yang menjadi pendidik dan menjadi penerang jalan hidup
manusia. Dan tujuan pendidikan pada ayat 139 “Janganlah kamu bersikap lemah” yaitu agar
manusia menjadi orang yang kuat, sehat jasmani dan rohani, “dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati” yaitu agar manusia bahagia dan tentram hidup didunia dan diakhirat, kemudian
dilanjutkan dengan “padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi” yaitu agar derajat
manusia bertambah tinggi. Dan kesimpulan tujuan pendidikan yang ada pada ayat 139 ini
yaitu agar manusia menjadi orang yang benar-benar beriman kepada Allah, dengan semakin
tingginya pendidikan yang manusia dapatkan diharapkan manusia tersebut semakin kuat
imannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sehingga tujuan pendidikan tidak akan
tercapai apabila seseorang yang mendapatkan pendidikan lebih tinggi bukannya bertambah
imannya namun imannya semakin berkurang.
Selain itu orang yang mendapatkan pendidikan tidak akan tercapai tujuannya apabila
nantinya tidak menjadi orang yang dapat mengambil pelajaran dari sejarah, tidak menjadi
orang yang jalan hidup yang lurus dan benar, tidak menjadi orang yang kuat serta sehat
jasmani dan rohani, tidak menjadi orang bahagia dan tentram hidup di dunia dan di akhirat,
tidak menjadi orang yang derajatnya bertambah tinggi.
Artinya:
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama
mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan
4
keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah
sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang
diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya,
kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas
batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah
hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang
mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.
Pada ayat ke-29, Allah Subhanahu Wa Ta’ala. menyatakan tentang sikap Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam beserta orang beriman. Mereka bersikap keras kepada orang-orang kafir dan
berlemah lembut kepada sesama orang beriman. Sifat keras Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
beserta orang beriman bukan tanpa alasan. Hal ini karena orang-orang kafir telah melakukan
penindasan, penganiayaan serta merenggut hak-hak orang beriman. Di samping itu, orang-
orang kafir telah berulang kali melanggar perjanjian terhadap orang beriman.
Sementara itu, sikap sebaliknya ditunjukkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang
beriman terhadap sesamanya. Demikianlah semestinya orang beriman, karena pada dasaranya
orang beriman itu bersaudara, mereka laksana satu kesatuan yang saling menguatkan. Oleh
sebab itu, sesama saudara haruslah bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang.
Kemudian, pada ayat tersebut dijelaskan tentang bagaimana wajah orang-orang beriman
yang terdapat tanda sujud. Maksdunya adalah, wajahnya penuh dengan ketenangan,
kedamaian dan memancarkan cahaya kebaikan. Karena pada dasarnya sujud adalah simbol
tawadhu dan kerendahan hati. Bukankah posisi kepala tunduk sampai mencium tanah? Itu
adalah bentuk kerendahan hati dan pengakuan bahwa sejatinya manusia rendah di hadapan-
Nya, sehingga manusia tak pantas sombong. Wajah yang tampak bekas sujud adalah wajah
yang tak menampakkan keangkuhan dan kesombongan.
Sifat orang beriman ini tidak hanya termaktub di dalam al-Qur’an, tetapi juga telah Allah
wahyukan di dalam Taurat dan Injil. Orang beriman itu laksana benih, yang awalnya tidaklah
berarti apa-apa , sangat rentan namun ia tumbuh menjadi tanaman yang kuat dan indah
sehingga tampak menyenangkan dan menggembirakan. Demikianlah semestinya orang
5
beriman, di mana pun dia berada dia akan menebar kebahagiaan, menghadirkan kesejukan
dan kedamaian. Hanya orang-orang kafir dan zalim lah yang tidak menyenangi hal yang
demikian, karena hatinya penuh dengan noda dan kotoran. Seperti Iblis yang hatinya dipenuhi
dengan noda keangkuhan dan kesombongan, ia tak lagi dapat melihat keindahan Adam alaihis
salam sebagai ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sehingga ia tetap melihat dirinya lebih
baik dan enggan untuk memberi penghormatan.
Jadi, pendidikan mengantarkan manusia untuk memiliki prinsip yang teguh, mampu
mengambil sikap sesuai dengan konteks yang dihadapi, atau dalam istilah lain, mampu
menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Tujuan pendidikan lainnya berdasarkan ayat di atas adalah kerendahan hati, tidak angkuh.
Pendidikan bertujuan melahirkan pribadi-pribadi yang menebar perdamaian, cinta dan kasih
sayang. Tentu semua itu tidak diperoleh serta merta. Sebagaimana digambarkan ayat tentang
orang beriman laksana benih kemudian tumbuh menjadi tanaman yang kuat dan
menyenangkan penanamnya. Begitulah pendidikan, harus melalui proses, tahapan demi
tahapan sampai pada akhirnya menuju kesempurnaan.
Pendidikan memang bukan sesuatu yang instan, bahkan tak jarang awalnya tak begitu
indah tapi akhirnya menjadi indah. Sebagaimana benih, ia tidak terlihat indah, tapi ketika ia
sudah tumbuh, mengeluarkan dedaunan, lalu berbuah atau berbunga, tampaklah
keindahannya. Ini sejalan dengan yang pernah dikatakan filsuf dari Yunani,
Aristoteles, “Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis”. Wallahu a’lam.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya, bahwa didalam Surat Ali Imran ayat 138-139 mengandung perintah
untuk melakukan persiapan, menyediakan segala sesuatunya termasuk dengan tekad dan
semangat yang benar, di samping keteguhan hati dan tawakkal kepada Allah. Supaya kita
bisa meraih keberhasilan dan mendapatkan apa yang kita inginkan, seta dapat
mengembalikan kerugian atau kegagalan-kegagalan yang telah diderita.
Pada Surat Al Fath ayat 29 ini mengandung perintah untuk mewujudkan rasa hormat
dan rasa kasih sayang sesama manusia, menunjukkan bahwa seorang hamba haruslah selalu
sujud dan taubat kepada Allah Swt, serta mengingatkan kepada manusia untuk selalu
menyenangkan orang lain.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Dan juga jika terdapat kesalahan mohon dapat dimaafkan dan memakluminya, karena
kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://anwarstain-anwar.blogspot.com/2013/11/tujuan-pendidikan-dalam-surat-al-imran.html
https://dirmanrasyid.wordpress.com/2020/10/18/tafsir-tarbawy-tujuan-pendidikan-dalam-qs-al-
fath-ayat-28-29/