Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

Komunikasi Terapeutik pada Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Fisik

Dosen Pengampu : Ns. Arif Rohman Mansur, S. Kep., M. Kep.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Kelas A3

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS
Anggota

1. Salsabila rahmadani 2011312004 15. Novelin At Thahirah A 2011312046

2. Reni Wahyuni 2011311033 16. Nurul Fadhilah Putri 2011312055

3. Nurul Sakinah 2011311024 17. Najma Kemala 2011312010

4. Tumiar Tamara Nathania 2011313010 18. Yunita Trisca 2011312007

5. Muhammad Usamah Prasetiyo 2011311027 19. Refni oktaviani 2011313013

6. Mutia Salsabilla 2011311018 20. Ultri Jafriami Putri 2011313016

7. Rahmadoni Saputra 2011311012 21. Wulan Umairah 2011312067

8. Vony Wilya Alfanes 2011311030 22. Putri Anisa Fazira 2011312019

9. Sabilla Khairani 2011311039 23. Syakila lysandra 2011311054

10. Nurlita Sholatul Aini 2011312028 24. Salwa Azzahra Imanda 2011312079

11. Wanda Azzahra 2011312022 25. Qorifa Azzahra 2011312073

12.Robiatul adawiyah 2011311006 26. Tiara Syafni 2011313037

13. Rinne febriani 2011312049 27. Rahmi Dwi Syaputri 2011312064

14. Naura salsabila afina 2011311015 28. Roza Armayuni 2011311054


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat, rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang diberikan kepada kami. Sholawat
beserta salam juga kami haturkan kepada kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Semoga kita s
emua mendapat syafaat Beliau di Yaumil Akhir kelak. Amin ya Robbal ‘Alamin.

Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Komunikasi Keperawatan II dan dengan judul makalah ini adalah “Komunikasi Terapeutik pada
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Pasien Gangguan Fisik”

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Ns. Arif Rohman Mansur, S. Kep., M. Kep. sel
aku dosen pengajar dan kepada teman-teman anggota kelompok yang sudah membantu dalam pe
nulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna serta masih dapat kekurangan da
n kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Maka kami berharap adanya masukan dari berbagai pi
hak untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dipergunakan laya
k sebagaimana mestinya.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................................................II
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................................1
1. Tujuan umum...............................................................................................................................1
2. Tujuan Khusus.............................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah.......................................................................................................................2
D. Manfaat.......................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Komunikasi Terapeutik pada Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Pasien Gangguan Fisik3
BAB III............................................................................................................................................8
PENUTUP.......................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN...........................................................................................................................8
B. SARAN.......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi adalah bagian yang penting dalam kehidupan dan menyatu dengan
kehidupan kita. Setiap saat, manusia selalu berkomunikasi dan menggunakannya dalam
berinteraksi dengan manusia lain Kata-kata yang diucapkan seseorang adalah komunikasi,
diamnya seseorang adalah komunikasi, tertawanya seseorang adalah komunikasi, dan
menangisnya seseorang adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi, kehidupan kita akan
interaktif dan menjadi lebih dinamis, Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang
paling mendasar dan menjadi alat kerja utama bagi setiap perawat untuk memberikan
pelayanan/asuhan keperawatan karena perawat secara terus menerus selama 24 jam bersama
pasien.
Dalam setiap aktivitasnya, perawat menggunakan komunikasi. Pengetahuan tentang
komunikasi dan komunikasi terapeutik sangat penting terkait dengan tugas-tugas Anda dalam
melakukan asuhan keperawatan dan dalam melakukan hubungan profesional dengan tim
kesehatan lainnya. Sebagai calon perawat ahli madya, keterampilan dasar yang penting harus
Anda kuasai adalah komunikasi. Penguasaan tentang komunikasi terapeutik dalam praktik
keperawatan akan memungkinkan Anda melaksanakan praktik keperawatan secara berkualitas

B. Tujuan

1. Tujuan umum
Untuk memenuhi tugas Komunikasi Dalam Keperawatan II, tentang Komunikasi
terapeutik dengan gangguan fisik.
2. Tujuan Khusus
Tujuan dibuatnya makalah ini agar mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
a. Komunikasi teraupetik pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien gangguan
fisik pada fase pengkajian
b. Komunikasi teraupetik pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien gangguan
fisik pada fase diagnosis

1
c. Komunikasi teraupetik pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien gangguan
fisik pada fase intervensi
d. Komunikasi teraupetik pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien gangguan
fisik pada fase implementasi
e. Komunikasi teraupetik pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien gangguan
fisik pada fase evaluasi

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana komunikasi teraupetik pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien


gangguan fisik pada fase pengkajian
2. Bagaimana komunikasi teraupetik pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien
gangguan fisik pada fase diagnosa
3. Bagaimana komunikasi teraupetik pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien
gangguan fisik pada fase intervensi
4. Bagaimana komunikasi teraupetik pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien
gangguan fisik pada fase implementasi
5. Bagaimana komunikasi teraupetik pada pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien
gangguan fisik pada fase evaluasi

D. Manfaat

Memberikan dan meningkatkan wawasan tentang Komunikasi terapeutik dengan


gangguan fisik.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Komunikasi Terapeutik pada Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Pasien


Gangguan Fisik

Komunikasi terapeutik dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan


macam-macam gangguan kebutuhan dasar manusia akibat masalah fisik (gangguansistem
tubuh) dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia dan gangguan kejiwaandengan
menggunakan tahap-tahap proses keperawatan mulai pengkajian, diagnosiskeperawatan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

a) Menerapkan komunikasi dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan


gangguanfisik (gangguan sistem tubuh) yang berdampak pada gangguan
kebutuhan dasar manusia
1) Menerapkan komunikasi pada tahap pengkajian klien dengan gangguan
kebutuhan dasar manusia (oksigen /nutrisi /eliminasi / pemberian
pengobatan).
2) Menerapkan komunikasi pada tahap diagnosis keperawatan klien dengan
gangguan kebutuhan (oksigen/nutrisi/eliminasi/pemberian pengobatan).
3) Menerapkan komunikasi pada tahap perencanaan klien dengan
gangguankebutuhan (oksigen/nutrisi/eliminasi/pemberian pengobatan).
4) Menerapkan komunikasi pada tahap implementasi klien dengan
gangguankebutuhan (oksigen/nutrisi/eliminasi/pemberian pengobatan).
5) Menerapkan komunikasi pada tahap evaluasi klien dengan gangguan
kebutuhan(oksigen/nutrisi/eliminasi/pemberian pengobatan).

b) Menerapkan komunikasi dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan


gangguankejiwaan
Menerapkan komunikasi pada tahap pengkajian klien dengan gangguan
kejiwaan(kecemasan).
3
1) Menerapkan komunikasi pada tahap diagnosis keperawatan klien
dengangangguan kejiwaan (kecemasan).
2) Menerapkan komunikasi pada tahap perencanaan klien dengan
gangguankejiwaan (kecemasan).
3) Menerapkan komunikasi pada tahap implementasi klien dengan
gangguankejiwaan (kecemasan).
4) Menerapkan komunikasi pada tahap evaluasi klien dengan gangguan
kejiwaan(kecemasan).

c) Menerapkan komunikasi dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan


gangguan kebutuhan dasar manusia dampak gangguan fisik (gangguan sistem
tubuh).
1) Menerapkan komunikasi tahap pengkajian pada klien dengan
gangguankebutuhan dasar manusia (oksigen) :
Telah kita pahami bahwa pengkajian adalah tahap pertama
dalammelakukan asuhan keperawatan. Pada pasien dengan gangguan
kebutuhanoksigen tujuan keperawatan diarahkan untuk memberikan
oksigen tubuh agarindividu dapat melangsungkan kehidupannya. Sebelum
menerapkan komunikasiterapeutik pada pasien dengan gangguan oksigen
dan agar komunikasi dapatefektif, diharapkan Anda memahami aspek-
aspek yang penting dikaji pada pasien.
Adapun aspek yang penting dikaji pada pasien dengan
gangguankebutuhan oksigen adalah riwayat kesehatan/perawatan,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
 Riwayat kesehatan/perawatan
Untuk mengetahui riwayat kesehatan/perawatan, teknik
pengumpulan datayang penting digunakan adalah wawancara. Data
yang perlu dikaji adalahmasalah pernapasan (sesak, tidak toleransi
aktivitas, wheezing), riwayat penyakit pernapasan yang pernah
dialami (bronchitis,asma, dll), gaya hidup (merokok) masalah
cardiopulmonal, dan obat-obatan yang biasa digunakan. 

4
 Pemeriksaan fisik dan penunjang
Pemeriksaan fisik pasien dengan gangguan oksigenasi dilakukan
dengancara/teknik inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi
(mengetuk), danauskultasi (mendengarkan). Cara pengumpulan
data dengan berbagai teknik ini juga memerlukan kemampuan
perawat dalam melakukan komunikasi terapeutik. Pemeriksaan
penunjang yang penting adalah pengambilan darah vena, darah
arteri, tes fungsi paru, dan sputum. Semua pemeriksaan ini
memerlukankemampuan perawat dalam berkomunikasi.
Contoh komunikasi tahap pengkajian sebagai berikut.
Perawat:
“Sejak kapan ibu merasa sesak semakin berat?”
“Pada saat apakah sesak akan terjadi?”

 Menerapkan komunikasi tahap diagnosis keperawatan pada klien


dengangangguan kebutuhan (oksigen)
Setelah melakukan pengumpulan data, selanjutnya dikelompokkan
dandianalisis untuk menentukan diagnosis atau masalah
keperawatan. Diagnosis/masalah keperawatan yang telah
ditetapkan penting disampaikankepada pasien agar mereka
kooperatif dalam perawatan. Beberapa diagnosis/masalah
keperawatan yang sering muncul adalah tidak efektifnya bersihan
jalan napas, ketidakefektifan pola napas, dan gangguan pertukaran
gas.
Contoh komunikasi tahap diagnosis keperawatan:
Perawat
“Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan diketahui
bahwa kadar hb ibu rendah sehingga kemampuan angkut oksigen
ke jaringan kurang yang mengakibatkan ibu merasa sesak”

5
“Sesak yang ibu alami karena adanya gangguan pada transportasi
oksigen.”

 Menerapkan komunikasi tahap perencanaan pada klien dengan


gangguan kebutuhan (oksigen/nutrisi/eliminasi/pemberian
pengobatan)
Aktivitas penting dalam perencanaan adalah menetapkan tujuan
dan rencanatindakan keperawatan. Beberapa aktivitas yang
direncanakan dan harusdikomunikasikan antara lain pengaturan
posisi, latihan napas dan batuk efektif, humidifier dan nebulizer,
serta suctioning. Rencana ini perlu dikomunikasikan kepada pasien
agar mereka kooperatif dan dapat memberikan persetujuan terkait
tindakan yang direncanakan.
Contoh komunikasi tahap perencanaan:
Perawat:
“Saluran napas ibu tidak bersih, saya merencanakan untuk
melakukan pengajaran tentang latihan napas dan batuk efektif.”
“Untuk mengencerkan lendir dan membebaskan jalan napas ibu,
saya akan melakukan nebuilizer 2 kali sehari pagi dan sore.”
 Menerapkan komunikasi tahap Implementasi pada klien dengan
gangguankebutuhan (oksigen)
Sesuai dengan rencana, beberapa tindakan yang dilakukan kepada
pasiendengan gangguan kebutuhan oksigen, antara lain pengaturan
posisi, latihan napasdan batuk efektif,humidifier dan nebulizer,
serta suctioning. Sebelum melakukantindakan ini, penting bagi
perawat untuk melakukan komunikasi terapeutik
untukmemberikan penjelasan terkait tujuan dan tindakan yang
akan dilakukan.
Contoh komunikasi tahap implementasi:
Perawat:

6
“Saya akan mulai mengajarkan bagaimana cara bernapas dan batuk
yang efektif. Apakah ibu sudah siap?”

 Menerapkan komunikasi tahap evaluasi pada klien dengan


gangguan kebutuhan(oksigen)
Tahap terakhir proses keperawatan adalah evaluasi. Aktivitas
inidilakukan untuk mengukur pencapaian keberhasilan asuhan dan
tindakan yangtelah dilakukan sesuai standar. Pada pasien dengan
gangguan oksigen,komunikasi perlu dilakukan untuk
mengetahui respons subjektif pasien terkaitterpenuhinya kebutuhan
oksigen.
Contoh komunikasi tahap evaluasi :
Perawat:
“Setelah dilakukan nebulizer, jalan napas ibu telah kembali terbuka
sehingga tidakada lagi suara napas yang keluar saat ibu bernapas.”

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Komunikasi adalah suatu proses menyampaikan pesan yang dilakukan oleh


seseorang kepada pihak lain yang bertujuan untuk menciptakan persamaan pikiran antara
pengirim dan penerima pesan. Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama
antara perawat klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien yang
mempengaruhi perilaku pasien. Secara langsung, gangguan fisik diakibatkan oleh
penyebab fisik. Dari situ diketahui bahwa gangguan psikologis seharusnya disembuhkan
dengan sarana psikologi seperti psikoterapi dan terapi perilaku, sedangan gangguan fisik
disembuhkan secara medis.

B. SARAN

Saran-saran yang ingin penulis sampaikan dengan penulisan makalah ini yaitu :
a. Perawat harus bisa menghadapi klien dengan gangguan fisik agar terjadi hubungan
terapeutik dengan klien. Walaupun pasien mempunyai gangguan persepsi sensori,
perawat harus merawat klien dengan baik dan mengetahui teknik-teknik komunikasi
yang harus lebih diperhatikan.
b. Perawat mampu menguasai cara-cara berkomunikasi dengan pasien yang terganggu
fisiknya dengan lebih efektif karena telah mengetahui bagaimana terapeutik
berkomunikasi dengan pasien gangguan fisik serta mengetahui hambatan yang akan
ditemui pada saat akan berkomunikasi.
c. Perawat mampu menerapkan tehnik-tehnik komunikasi, cara berkomunikasi, tahapan
komunikasi serta faktor yang menghambat komunikasi pada pasien gangguan fisik

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/433864964/Komunikasi-Terapeutik-Dengan-Gangguan-Fisik.
diakses 30 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai