Anda di halaman 1dari 4

Muslimah, Kamu Cantik Dengan Hijabmu

Maulidya Shafira

Tahun 2017, Tak bisa dipastikan kapan tepatnya, yang jelas hari itu, hari dimana aku
memutuskan untuk mengakhiri semuanya, dan jika ada mesin waktu penghapus masa lalu,
rasanya ingin sekali kuhapus masa-masa menyedihkan itu. Sungguh, untuk mengingatnya
lagi saja sebenarnya membuatku takut dan malu, terutama kepada Rabb-ku.

Ada begitu banyak hal yang terjadi sebelum dan setelah aku berhijab, sulit sekali dilewati,
sering merasa kesal dengan masalah yang terjadi, putus asa, bahkan ada niatan untuk melepas
hijabku kembali, Astaghfirullah. Namun, lagi-lagi Allah kasih petunjuk sehingga aku masih
mampu mempertahankan kewajibanku sebagai Muslimah.

Tak mudah memang, yang kulakukan ini butuh proses yang lama, niat, juga keseriusan,
memang harus dipaksa awalnya, hingga lambat laun akhirnya bisa, sisanya tinggal istiqomah,
semoga Allah terus kasih hidayah ini, biar bisa tebar kebaikan juga buat Muslimah lainnya
agar mau dan segera berhijab.

Aku juga sangat berterima kasih untuk seseorang yang pernah datang dihidupku di masa lalu,
yang sudah memberi sedikit warna bahagia, karena mereka akhirnya aku sadar, yang
kulakukan ini demi kebaikan. Belum lengkap ya rasanya, jika kalian membaca ceritaku tapi
tak kenal namaku, hehe.

Hai, aku Maulidya Shafira, panggil saja sesuka kalian, boleh mbak boleh kakak hehe, usiaku
Alhamdulillah 20 Tahun dan masih muda hehe, anak pertama dari dua bersaudara. Saat ini
aku bekerja di salah satu Store Elzatta Hijab di Jakarta Pusat. Buat yang tinggal di
Jabodetabek boleh mampir loh hehe.

Pernah nggak sih terlintas di pikiran kalian sebagai anak pertama dan juga kakak dari
adiknya, untuk menjadi panutan di keluarga? Kira-kira apa yang bisa kalian kasih contoh baik
buat sang adik? Terus, kalian merasa punya tanggung jawab besar nggak sama orang tua?
Apa sih yang bisa kalian kasih buat mereka?.

Teman... Siapa sih sosok yang menginspirasi kalian buat berhijab? Pasti ada dong? Entah
teman, orang tua, atau lawan jenis yang kalian taksir? Hayoo ngaku? Aku juga awalnya
begitu, mantap berhijab karena seorang lelaki yang ku taksir hehe, tapi setelah tahu semua
yang terjadi hanyalah semu, akhirnya aku perbaiki lagi niat hijrahku.

Jujur ya, aku berhijab mulai dari kelas 1 SMP, itu pun hanya di sekolah, ketika sudah di luar
sekolah aku merasa bebas melakukan hal apa saja terutama melepas hijab, memakai pakaian
yang tidak menutup aurat dan bergaul dengan banyak teman terutama laki-laki.

Tahun 2015, pada pertengahan kelas 1 SMK, saat itu sedang diadakan pagelaran seni,
kebetulan aku sangat menyukai Seni Tari, salah satu guru Seni Tari mengajakku bergabung
dengan tim Tari sekolah untuk acara wisuda kelas 3, aku sangat antusias mengikutinya, tanpa
berpikir panjang aku menyetujui tawaran itu.

Waktu berlalu, tahun 2017 aku kenal dengan seseorang, akhlaknya baik, setelah bertemu
dengannya aku jadi mengaguminya, karenanya pula hatiku tergerak untuk mau berhijab,
menutup aurat sepenuhnya, bukan lagi buka tutup hijab seperti kulkas yang banyak
dibicarakan orang-orang, tapi kali ini aku mantap berhijab.

Sampai pada Tahun 2019, banyak sekali perubahan yang terjadi setelah aku berhijab, dimana
aku harus memilih pertemanan yang baik, pekerjaan yang membolehkan aku memakai
pakaian syari, juga menjaga diri dari segala godaan indahnya nikmat dunia, aku menahan itu
semua, tapi tetap saja aku tak kuat berdiri sendiri.

Pernah suatu hari aku merasa sangat hancur, akan masalah yang datang bertubi-tubi, aku
mencoba mencari tahu ada apa dengan diriku, berkali-kali hampir ingin menyerah, menangis
setiap malam, diam-diam, bahkan untuk menceritakan masalahku kepada orang tua saja aku
tak berani. Aku pasrah, benar-benar lelah, aku berdoa agar diberikan petunjuk terbaik-Nya.

Siangnya, aku tertidur, di tengah perjalanan mimpiku, aku seperti terkungkung dalam satu
ruangan kecil, gelap, dan pengap, tidak ada satu pun orang disana, hanya aku. Terdengar
seseorang dari balik bayang-bayang berbicara. Samar-samar, aku mencoba mendekat pada
bayangan itu, masih tak terlihat sosoknya, masih sangat gelap.

Tiba-tiba suara yang entah dari mana asalnya itu meneriakiku, membuat aku tersentak kaget
dan takut akan ucapannya, semakin lama, seseorang itu berbicara sangat keras hingga
memekakkan telinga. Tidak kudengar jelas yang dibicarakan, yang ku ingat dia berkata
"PAKAI JILBABMU!! PAKAI JILBABMU!! PAKAI JILBABMU!!"
Suara yang sangat menyeramkan itu membuat dadaku terasa sesak, seperti terhimpit oleh
ribuan beban, selang beberapa menit aku terbangun, dengan perasaan takut dan jantung yang
berdebar tak teratur, keringat membasahi seluruh tubuhku, kemudian aku beranjak
membersihkan badan, Shalat dan memohon ampun, aku benar-benar takut saat itu..

Setelah kejadian itu, aku mencoba periksa kembali niat awalku berhijab, kenapa selalu
masalah yang datang, kenapa bukan kebahagiaan? Dari sana aku belajar, ternyata aku salah,
yang kulakukan bukan karena niatku kepada Allah, tapi karena ingin didekatkan oleh hamba-
Nya yang ternyata datang hanya memberi angan-angan.

Mulai saat itu aku kembali perbaiki diri, kembali meniatkan hijrahku hanya untuk Allah
semata, hingga sekarang Tahun 2020, aku rutinkan berdoa dan berdzikir untuk mendekatkan
diri kepada-Nya, berdamai dengan diri sendiri, Alhamdulillah aku mendapat kejutan yang
tidak terduga setiap harinya. Terima kasih Ya Allah, sungguh berharap pada-Mu takkan
membuatku kecewa.

Nah buat kalian yang masih ragu berhijab, jangan takut ya, kita semua sama kok, berproses,
dan nggak mudah, namanya juga belajar pasti terkadang capek, nggak apa istirahat dulu,
nanti berjuang lagi. Kalau hatimu mulai tersentuh melihat Muslimah mengenakan hijabnya,
mungkin itu salah satu hidayah dari Allah, sebab hidayah itu dijemput bukan ditunggu.

Namanya juga belajar ya nggak langsung instan, mulai saja dengan memakai rok, atasan dan
kerudung segi empat, bisa dicoba memakai gamis dijadwal, semisal seminggu sekali setiap
hari Jumat, nanti lama kelamaan bisa jadi kebiasaan, sembari memperbaiki pakaian kita juga
bisa belajar memperbaiki akhlak, ikut teman ke kajian atau melihat ceramah di Youtube.

Ketika aku berniat dan mantap berhijrah, aku pun harus siap, meninggalkan segala
fatamorgana dunia, meninggalkan masa lalu , juga memilih pekerjaan yang sesuai dengan
prinsipku. Sekarang aku sadar pentingnya menjaga diri juga menjaga pandangan, sebagai
seorang Muslimah yang ingin dicintai TuhanNya.

Kini aku sadar, yang kukejar bukan lagi pujian dari seseorang, melainkan bukti taatku kepada
Allah SWT. Keindahan dunia terlalu fana jika terus menerus dipuja, apa yang kudapatkan?
Tidak ada, hanya kesenangan dunia yang bisa berubah secepat kedipan mata. Siksaannya
sangat pedih di neraka, aku tak mau menyia-nyiakan waktu yang sudah diberikan-Nya.
Siapa bilang Muslimah berhijab nggak bisa berkarya? Kamu bisa kok asal kamu yakin, tetap
istiqomah dengan hijabmu, tak usah pedulikan penilaian manusia, karena cantik
sesungguhnya hanya terlihat dimata Allah, dengan ketaatan serta akhlak budiman.

Ayo Muslimah jangan sia-siakan waktumu di dunia hanya untuk hal yang tak guna, aku bisa
kamu juga pasti bisa! Semangat ya jangan menyerah, Allah selalu bersamamu, love yourself
be your bestself.

Anda mungkin juga menyukai