Dibach - Laprak 3 Reaksi Kimia
Dibach - Laprak 3 Reaksi Kimia
JUDUL PERCOBAAN
REAKSI KIMIA
DISUSUN OLEH
DIBACH KHOIRUN NISA KUSUMA
11200960000090
A. Pembakaran
Pembakaran adalah suatu reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung
dengan oksigen membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana.
Contohnya : CO2, H2O dan SO2
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
2C6H14O4(g) + 15O2(g) → 12CO2(g) + 14H2O(g)
C. Penguraian
Suatu reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi zat-zat yang lebih sederhana
Contoh:
2Ag2O(s) → 4Ag(s) + O2(g)
D. Penggantian (Perpindahan tanggal)
Suatu reaksi dimana sebuah unsur pindahan unsur lain dalam suatu senyawa.
1.1. Alat
1. Tabung reaksi 13 buah
1.2. Bahan
1. Larutan Asam Klorida pekat (HCl)
2. Larutan Asam Klorida (HCl) 2N
3. Larutan Perak Nitrat (AgNO3) 1%
4. Larutan Asam Nitrat pekat (HNO3)
5. Larutan Natrium Karbonat (Na2CO3) 5%
6. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 1M
7. Larutan Natrium Klorida (NaCl)
8. Larutan Kalium Nitrat (KNO3)
9. Larutan Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)
10. Larutan Besi (III) Klorida (FeCl3)
11. Lautan Asam Sulfat (H2SO4) 1M
12. Padatan Kalsium Karbonat (CaCO3)
13. Padatan Magnesium (Mg)
14. Padatan Tembaga (Cu)
15. Padatan Alumunium (Al)
16. Ethanol (C2H5OH)
1.1 Hasil
1.2 Pembahasan
Reaksi kimia disebut juga perubahan kimia. Reaksi merupakan salah satu
cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Ada
beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi kimia, diantaranya terjadi
perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas, dan endapan. Reaksi kimia ada
yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat.
Reaksi kimia dapat digambarkan dengan lambang pada suatu persamaan
kimia, dengan rumus reaktan di kiri dan rumus produk di kanan; reaktan dan
produk dipisahkan dengan tanda panah. Persamaan ini harus setara.
Persamaan yang setara mencerminkan hubungan kuantitatif yang benar antara
reaktan dan produk. Suatu persamaan disetarakan dengan menempatkan
koefisien stoikiometri di depan rumus untuk menandakan bahwa jumlah total
setiap jenis atom sama di kedua sisi.
Pada percobaan ke-1 yaitu Magnesium (Mg) dengan Asam klorida (HCl)
menghasilkan reaksi :
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
Pada percobaan ke-2 yaitu Alumunium (Al) dengan Asam klorida (HCl)
menghasilkan reaksi :
Al(s) + 3HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2(g)
Pada percobaan ke-3 yaitu Tembaga (Cu) dengan Asam klorida (HCl)
menghasilkan reaksi :
Pada percobaan ke-4 yaitu Tembaga (Cu) dengan Asam nitrat pekat (HNO3)
menghasilkan reaksi :
Pada percobaan ke-5 yaitu perak nitrat (AgNO3) dengan asam klorida (HCL)
menghasilkan reaksi :
Pada reaksi ini tidak terdapat gas karena dalam reaksinya tidak terbentuk
gas. Pada reaksi ini ditemukan endapan berwarna putih yaitu AgCl. Terjadi
perubahan warna dari bening menjadi putih susu. Pada percobaan kelima juga
mengalami perubahan suhu yaitu reaksi eksoterm, karena tabung reaksi terasa
panas yang artinya ada pertukaran energi dari sistem ke lingkungan.
Pada percobaan ke-6 yaitu Kalsium karbonat (CaCO3) dengan asam klorida
(HCl) menghasilkan reaksi :
Pada reaksi ini terbentuk gas yaitu gas CO 2. Dan pada reaksi ini tidak
terjadi endapan, tidak terjadi perubahan warna (warna tetap bening) , dan tidak
terjadi perubahan suhu.
Pada percobaan ke-7 yaitu Asam sulfat (H2SO4) dengan Natrium Hidroksida
(NaOH) menghasilkan reaksi :
Pada reaksi ini terjadi kenaikan suhu yang bisa dirasakan saat
Pada reaksi ini disebut reaksi netralisasi. Jika HCl dan NaOH
dicampurkan maka ion H+ dan HCl akan bereaksi dengan ion H - dan NaOH
membentuk H2O. reaksi ini disebut reaksi penetralan. Sementara Cl - dan HCl
akan bereaksi dengan Na+ dan NaOH membentuk garam NaCl. Dan di dalam
larutannya HCl dan NaOH akan terurai menjadi ion-ionnya. Dan terjadi
perubahan suhu menjadi panas pada tabung reaksi.
Pada percobaan ini terdapat gas dan terjadi perubahan warna yaitu
berwarna biru terang serta terjadi perubahan suu, dimana tabung reaksi
menjadi terasa panas saat dipegang, yang artinya pada percobaan ini terjadi
reaksi eksoterm yaitu perpindahan energi dari sistem ke lingkungan.
Pada percobaan ke-10 yaitu Besi (III) klorida (FeCl3) dengan Natrium
Hidroksida (NaOH) menghasilkan reaksi :
Pada reaksi ini terjadi perubahan warna dari kuning pekat menjadi warna
merah bata yang merupakan endapan koloid dari Fe(OH) 3. Reaksi ini
termasuk reaksi metatesis. Metatesis adalah reaksi kimia tempat atom atau
gugus bertukar pasangan tanpa disertai perubahan valensi. Persamaan
umumnya adalah :
AB + CD AD + BC. Contohnya adalah reaksi netralisasi. (Pudyaat A, 2002
: 711).
Pada percobaan ke-11 yaitu Natrium karbonat (Na2CO3) dengan Asam sulfat
(H2SO4) menghasilkan reaksi :
Pada percobaan ini tidak terjadi perubahan warna atau perubahan suhu.
Larutan ini tetap bening akan tetapi terdapat gelembung karena natrium
karbonat dan asam sulfat menghasilkan gas yaitu O2.
Pada percobaan ke-12 yaitu Natrium Klorida dengan (NaCl) dengan Perak
nitrat (AgNO3) menghasilkan reaksi :
Pada percobaan ini terdapat perubahan warna menjadi putih susu dan
terdapat endapan berwarna putih juga karena endapan larut dalam larutan
ammonium hidroksida encer. Jika ke dalam larutan tersebut dimasukkan asam
nitrat encer maka terjadi endapan putih.
Pada percobaan ke-13 yaitu Natrium klorida (NaCl) dengan Kalium nitrat
(KNO3) menghasilkan reaksi :
Pada percobaan ini tidak ada perubahan yang terjadi, tetapi apabila
dipanaskan akan terdapat endapan dan bintik putih di dinding gelas kimia,
endapan tersebut adalah NaCl, karena pada suhu tinggi kelarutan NaCl rendah
dan KNO3 tetap terlarut.
Etanol adalah jenis cairan yang mudah menguapkan alcohol yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada percobaan ini etil alkohol
melalui proses pembakaran dan menghasilkan pembakaran sempurna berupa
api berwarna biru kemudian berubah menjadi lebih biru keunguan dan
menghasilkan karbon dioksida dan air. Reaksi ini termasuk reaksi
pembakaran. Pada percobaan ini juga termasuk reaksi eksoterm karena pada
reaksi ini terdapat gas yang mengarah ke lingkungan dan ada perubahan
energi dari sistem ke lingkungan.
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA