Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR III

JUDUL PERCOBAAN
REAKSI KIMIA

DISUSUN OLEH
DIBACH KHOIRUN NISA KUSUMA
11200960000090

Program Studi Kimia


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2020
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Prinsip Percobaan


1. Terbentuknya zat baru dalam reaksi kimia
2. Munculnya perubahan zat/warna dalam reaksi kimia
1.2. Tujuan Percobaan
1. Mampu mengetahui, mengenal, serta dapat memahami ciri-ciri dalam
mengidentifikasi suatu reaksi kimia.
2. Mampu mengklasifikasikan jenis-jenis reaksi kimia berdasarkan produk
yang dihasilkan.
3. Mampu menjabarkan persamaan reaksi kimia dari suatu reaksi kimia
yang berlangsung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari bangun (struktur) materi


dan perubahan–perubahan yang dialami materi dalam proses-proses alamiah
maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Struktur dan perubahan yang
dialami merupakan bidang kimia yang menyajikan baik suatu dasar untuk
pengetahuan kita akan dunia maupun suatu alat.
Sifat dan perubahan yang terjadi diantara zat – zat ini merupakan daerah
kimia deskriptif. Semua sifat atau sifat intrinsik (karakter apa saja dari zat itu)
atau ekstrinsik (tidak khas dari zat tertentu apa saja) sifat kimia (intrinsik)
dihayatkan dalam perubahan kimia (reaksi kimia) dalam mana zat – zat diubah
menjadi zat lain.
Reaksi kimia (chemical reaction) yaitu suatu proses dimana zat (atau
senyawa) diubah menjadi satu atau lebih senyawa baru. Untuk berkomunikasi
satu sama lain tentang reaksi kimia, para Kimiawan menggunakan cara
standar untuk menggambarkan reaksi tersebut melalui persamaan kimia.
Persamaan kimia menggunakan lambang kimia untuk menunjukkan apa yang
terjadi saat reaksi kimia berlangsung.
(Chang, 2004)

Jenis – jenis reaksi kimia :

A. Pembakaran
Pembakaran adalah suatu reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung
dengan oksigen membentuk senyawa yang mengandung oksigen sederhana.
Contohnya : CO2, H2O dan SO2
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
2C6H14O4(g) + 15O2(g) → 12CO2(g) + 14H2O(g)

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 2


B. Penggabungan (sintetis)
Suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih kompleks terbentuk dari dua atau
lebih zat yang lebih sederhana (baik unsur maupun senyawa).
Contoh:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
CO(g) + 2H2(g) → CH3OH(g)

C. Penguraian
Suatu reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi zat-zat yang lebih sederhana
Contoh:
2Ag2O(s) → 4Ag(s) + O2(g)
 
D. Penggantian (Perpindahan tanggal)
Suatu reaksi dimana sebuah unsur pindahan unsur lain dalam suatu senyawa.

E. Metatesis (pemindahan tanggal) adalah suatu reaksi dimana terjadi


pertukaran antara dua reaksi.
AgNo3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) + NaNO(aq)
Cara teringkas untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan
menulis suatu persamaan kimia berimbang yang merupakan pernyataan
kualitatif maupun kuantitatif mengenai pereaksi yang terlibat. Tiap zat
diwakili oleh rumus molekulnya. Menyatakan banyaknya atom-atom dari tiap
macam dalam suatu satuan zat itu. Rumus molekulnya merupakan kelipatan
bilangan bulat rumus emperis zat itu yang menyatakan jumlahminimal yang
mungkin dalam perbandingan yang benar atom-atom dari tiap macamnya.
Tiga kelas umum reaksi yang dijumpai dengan melaus dalam kimia ialah
reaksi kombinasi langsung, reaksi penukargantian sederhana dan reaksi
penukargantian rangkap.
Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu
persamaan kimia berimbang menmberikan dasar stoikiometri. Perhitungan
stoikiomentri mengharuskan penggunaan bobot atom unsur dan bobot
molekul senyawa. Banyaknya suatu hasil reaksi tertentu yang menurut
perhitungan akan diperoleh dalam suatu reaksi kimia rendemen teoritis untuk
suatu reaksi kimia. Penting untuk mengetahui mana yang merupakan pereaksi
pembatas yakni pereaksi yang secara teoritis dapat bereaksi sampai habis,
sedangkan pereaksi-pereaksi lain berlebih.

Kriteria yang pasti untuk mengenali suatu perubahan kimia didasarkan


pada pemahaman mendalam dan informasi yang diperoleh dalam
perkembangan ilmu kimia deskriptif. Tiga macam perubahan yang selalu
menyertai reaksi kimia. Ketika reaksi berlangsung pereaksi berubah menjadi
hasil reaksi yang mempunyai : sifat, susunan dan energi dalam yang berlainan.
Ciri – ciri yang menyertai suatu reaksi kimia diantaranya :

1. Terjadi Perubahan Warna

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 3


Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi
dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan
pembentukan ikatan-ikatan bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan
ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan
sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi. Reaksi
kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi
eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi
endotermis.
Contoh: Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika
bernafas panas yang ada dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga
tubuh menjadi dingin.

2. Terjadi Perubahan Suhu


Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi
dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan
pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk
memutuskan ikatan diperlukan energi. Reaksi kimia yang menghasilkan
energi dalam bentuk panas disebut dengan reaksi eksotermis, sedangkan
reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi endotermis. Reaksi kimia
terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dbngan sistem, tempat di luar sistem
disebut dengan lingkungan.Pada reaksi eksotermis, terjadi perpindahan energi
panas dari sisitem ke lingkungan.Pada reaksi endotermis terjadi perpindahan
energi panas dari lingkungan ke sistem.

3. Terjadi Pembentukan Endapan


Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-kadang
terbentuk suatu sneyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah dari
larutannya. Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat).

4. Terjadi Pembentukan Gas


Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk ditunjukkan
dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang direaksikan.
Adanya gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam sulfida (H2S)
dan amonia (NH3) yang berbau busuk.

BAB III METODE PERCOBAAN

1.1. Alat
1. Tabung reaksi 13 buah

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 4


2. Rak tabung reaksi 1 buah
3. Spatula 3 buah
4. Cawan porselin 1 buah
5. Korek api 1 buah
6. Pipet tetes 1 buah

1.2. Bahan
1. Larutan Asam Klorida pekat (HCl)
2. Larutan Asam Klorida (HCl) 2N
3. Larutan Perak Nitrat (AgNO3) 1%
4. Larutan Asam Nitrat pekat (HNO3)
5. Larutan Natrium Karbonat (Na2CO3) 5%
6. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 1M
7. Larutan Natrium Klorida (NaCl)
8. Larutan Kalium Nitrat (KNO3)
9. Larutan Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)
10. Larutan Besi (III) Klorida (FeCl3)
11. Lautan Asam Sulfat (H2SO4) 1M
12. Padatan Kalsium Karbonat (CaCO3)
13. Padatan Magnesium (Mg)
14. Padatan Tembaga (Cu)
15. Padatan Alumunium (Al)
16. Ethanol (C2H5OH)

1.3. Prosedur Percobaan


Pada percobaan ini, hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat
dan dan bahan yang diperlukan. Dalam percobaan ini yang kita lakukan
adalah mengamati perubahan yang terjadi setelah zat direaksikan.
Percobaan ke-1, dicampurkan padatan Mg sebanyak 0,1 gram dengan
larutan HCl pekat sebanyak 2ml di dalam tabung reaksi dan amati
perubahan apa yang terjadi. Percobaan ke-2, dicampurkan padatan Al
sebanyak 0,1 gram dengan larutan HCl pekat sebanyak 2ml di dalam
tabung reaksi dan amati perubahan apa yang terjadi. Percobaan ke-3,
campurkan padatan Cu sebanyak 0,1 gram dengan larutan HCl pekat
sebanyak 2ml di dalam tabung reaksi dan amati perubahan apa yang
terjadi. Percobaan ke-4, campurkan padatan Cu sebanyak 0,1 gram dengan
larutan HNO3 pekat sebanyak 2ml di dalam tabung reaksi dan amati
perubahan apa yang terjadi. Percobaan ke-5, campurkan larutan AgNO3 1%
sebanyak 2ml dengan larutan HCl 2N sebanyak 2ml di dalam tabung
reaksi dan amati perubahan apa yang terjadi. Percobaan ke-6, campurkan
padatan CaCO3 sebanyak 0,1 gram dengan larutan HCl 2N sebanyak 2ml
di dalam tabung reaksi dan amati perubahan apa yang terjadi. Percobaan
ke-7, campurkan larutan H2SO4 1M sebanyak 2ml dengan larutan NaOH
1M sebanyak 2ml di dalam tabung reaksi dan amati perubahan apa yang
terjadi. Percobaan ke-8, campurkan larutan HCl 2N sebanyak 2ml dengan
Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 5
larutan NaOH 1M sebanyak 2ml di dalam tabung reaksi dan amati
perubahan apa yang terjadi. Percobaan ke-9, campurkan larutan CuSO 4
sebanyak 2ml dengan larutan NaOH 1M sebanyak 2ml di dalam tabung
reaksi dan amati perubahan apa yang terjadi. Percobaan ke-10, campurkan
larutan FeCl3 sebanyak 2ml dengan larutan NaOH 1M sebanyak 2ml di
dalam tabung reaksi dan amati perubahan apa yang terjadi. Percobaan ke-
11, campurkan larutan Na2CO3 5% sebanyak 2ml dengan larutan H2SO4
1M sebanyak 2ml di dalam tabung reaksi dan amati perubahan apa yang
terjadi. Percobaan ke-12, campurkan larutan NaCl sebanyak 2ml dengan
larutan AgNO3 1% sebanyak 2ml di dalam tabung reaksi dan amati
perubahan apa yang terjadi. Percobaan ke-13, campurkan larutan NaCl
sebanyak 2ml dengan larutan KNO3 sebanyak 2ml di dalam tabung reaksi
dan amati perubahan apa yang terjadi. Terakhir, Percobaan ke-14,
masukkan sedikit ethanol ke cawan porselin lalu bakar dengan korek api
dan amati perubahan apa yang terjadi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil

No. Reaksi Hasil Reaksi Hasil Pengamatan


1. Mg(s) + HCl(aq) Mg(s) + 2HCl(aq) → Terjadi perubahan
MgCl2(aq) + H2(g) warna menjadi putih
susu, disertai endapan
dan terdapat
gelembung; tabung
terasa panas
2. Al(s) + HCl(aq) Al(s) + 3HCl(aq) → AlCl3(aq) Terjadi perubahan
+ H2(g) warna menjadi keruh
dan terdapat
gelembung serta
tabung menjadi terasa
panas
3. Cu(s) + HCl(aq) Cu(s) + 2HCl(aq) Warna tetap bening
CuCl2(aq) + H2(g) dan tidak terdapat
gelembung
4. Cu(s) + HNO3(l) Cu(s) +  4HNO3(l) Terlarut, lama
Cu(NO3)2(aq) + 2NO2(g) + kelamaan berubah
2H2O(l) warna menjadi hijau
dan ada gas berwarna
kuning menempel di
tabung reaksi
5. AgNO3(aq) + HCl(aq) AgNO3(aq) + HCl(aq) Terjadi perubahan

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 6


AgCl(s) + HNO3(aq) warna menjadi putih
susu disertai endapan
dan tabung reaksi
terasa panas
6. CaCO3(aq) + HCl(aq) CaCO3(aq) + 2HCl(aq) Larutan berwarna
CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l) bening dan terdapat
gelembung; timbulnya
gas dari dalam larutan
7. H2SO4(aq) + NaOH(aq) H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) Mudah larut, tidak
Na2SO4(aq) + H2O(l) terjadi perubahan
warna dan tidak ada
endapan serta tabung
terasa panas

8. HCl(aq) + NaOH (aq) HCl(aq) + NaOH(aq) Mudah larut, tidak


NaCl(aq) + H2O(l) terjadi perubahan

9. CuSO4(aq) + NaOH(aq) CuSO4(aq) + 2NaOH(aq) Terdapat perubahan


Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq) warna menjadi biru
terang dan disertai
endapan
10. FeCl3(aq) + NaOH(aq) FeCl3(aq) + 3NaOH(aq) Terjadi perubahan
Fe(OH)3(s) + 3NaCl(aq) warna menjadi warna
kuning yang lebih
gelap
11. Na2CO3(aq) +H2SO4(aq) Na2CO3(aq) + H2SO4(aq) Terdapat gelembung
Na2SO4(aq) + H2O(l) + dan mudah larut;
CO2(g)

12. NaCl(aq) + AgNO3(aq) NaCl(aq) + AgNO3(aq) Terjadi perubahan


AgCl(s) + NaNO3(aq) warna menjadi putih
susu dan terdapat
endapan
13. NaCl(aq) + KNO3(aq) NaCl(aq) + KNO3(aq) Mudah larut dan tidak
KCl(aq) + NaNO3(aq) ada perubahan

14. C2H5OH(l) + O2 (g) C2H5OH(l) + O2(g) Terdapat warna biru


2CO2(g) + 3H2O(l keunguan; api terus
menyala dan
membesar; cawan
porselin menjadi

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 7


panas

1.2 Pembahasan
Reaksi kimia disebut juga perubahan kimia. Reaksi merupakan salah satu
cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Ada
beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi kimia, diantaranya terjadi
perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas, dan endapan. Reaksi kimia ada
yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat.
Reaksi kimia dapat digambarkan dengan lambang pada suatu persamaan
kimia, dengan rumus reaktan di kiri dan rumus produk di kanan; reaktan dan
produk dipisahkan dengan tanda panah. Persamaan ini harus setara.
Persamaan yang setara mencerminkan hubungan kuantitatif yang benar antara
reaktan dan produk. Suatu persamaan disetarakan dengan menempatkan
koefisien stoikiometri di depan rumus untuk menandakan bahwa jumlah total
setiap jenis atom sama di kedua sisi.
Pada percobaan ke-1 yaitu Magnesium (Mg) dengan Asam klorida (HCl)
menghasilkan reaksi :
Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)

Dari pengamatan yang dilakukan terdapat endapan, terjadi perubahan


warna dari HCl yang awalnya berwarna bening dan Mg yang awalnya
berwarna keabuan setelah dicampurkan keduanya menghasilkan warna putih
susu, dan terdapat gelembung. Gelembung ini disebabkan karena hidrogen
berbentuk gas, maka hidrogen ini akan keluar dalam bentuk gelembung dari
larutan HCl menuju permukaan cairan. Karena reaksi ini adalah reaksi
eksoterm, maka reaksi ini akan menghasilkan panas. Reaksi eksoterm yaitu
perpindaha energi dari sistem ke lingkungan.

Pada percobaan ke-2 yaitu Alumunium (Al) dengan Asam klorida (HCl)
menghasilkan reaksi :
Al(s) + 3HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2(g)

Pada saat percobaan mereaksikan larutan tersebut, Alumunium melebur


dan mulai habis bereaksi sehingga terjadi perubahan larutan menjadi warna
putih keruh, serta didapati larutan tersebut mengeluarkan gelembung. Terjadi
juga perubahan suhu. Pada reaksi kedua ini terjadi reaksi eksoterm
dikarenakan pada saat menyentuh tabung reaksi, tabung reaksi terasa panas
dimana pada saat itu terjadi pertukaran energi dari sistem ke lingkungan
karena terjadi pelepasan kalor dari suatu sistem ke lingkungan yang
menyebabkan suhu menjadi naik.

Pada percobaan ke-3 yaitu Tembaga (Cu) dengan Asam klorida (HCl)
menghasilkan reaksi :

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 8


Cu(s) + 2HCl(aq) →CuCl2(aq) + H2(g)
Pada saat mereaksikan Tembaga dengan Asam klorida tersebut tidak
mengalami pelarutan karena tembaga tidak larut dalam air atau uap air dan
asam-asam encer seperti HCl encer dan lain lain, tetapi HCl pada saat
mendidih melarutkan logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini
disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks CuCl-(aq) yang mendorong reaksi
kesetimbangan bergeser ke arah produk.

Pada percobaan ke-4 yaitu Tembaga (Cu) dengan Asam nitrat pekat (HNO3)
menghasilkan reaksi :

Cu(s) + 4HNO3(l) →Cu(NO3)2(aq) + 2NO2(g) + 2H2O(l)

Pada saat mereaksikan Tembaga dengan Asam nitrat terjadi perubahan


warna menjadi hijau kebiruan karena timbulnya gas NO yang menghasilkan
warna kuning menempel pada tabung dan karena logam Cu telah habis
bereaksi.

Pada percobaan ke-5 yaitu perak nitrat (AgNO3) dengan asam klorida (HCL)
menghasilkan reaksi :

AgNO3(aq) + HCl(aq) →AgCl(s) + HNO3(aq)

Pada reaksi ini tidak terdapat gas karena dalam reaksinya tidak terbentuk
gas. Pada reaksi ini ditemukan endapan berwarna putih yaitu AgCl. Terjadi
perubahan warna dari bening menjadi putih susu. Pada percobaan kelima juga
mengalami perubahan suhu yaitu reaksi eksoterm, karena tabung reaksi terasa
panas yang artinya ada pertukaran energi dari sistem ke lingkungan.

Pada percobaan ke-6 yaitu Kalsium karbonat (CaCO3) dengan asam klorida
(HCl) menghasilkan reaksi :

CaCO3 + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)

Pada reaksi ini terbentuk gas yaitu gas CO 2. Dan pada reaksi ini tidak
               
terjadi endapan, tidak terjadi perubahan warna (warna tetap bening) , dan tidak
terjadi perubahan suhu.

Pada percobaan ke-7 yaitu Asam sulfat (H2SO4) dengan Natrium Hidroksida
(NaOH) menghasilkan reaksi :

H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) Na2SO4(aq) + H2O(l)

          Pada reaksi ini terjadi kenaikan suhu yang bisa dirasakan saat

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 9


memegang tabung reaksi dan tidak terjadi perubahan warna. Pada percobaan
ke-7 bisa disebut reaksi netralisasi dimana reaksi yang asam dan basa bereaksi
dalam larutan untuk menghasilkan garam dan air. Dalam hal ini H2SO4
berwarna bening, setelah penambahan NaOH juga tetap berwarna bening dan
tidak terjadi perubahan apapun.
Pada percobaan ke-8 yaitu Asam klorida (HCl) dengan natrium hidroksia
(NaOH) menghasilkan reaksi :

HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)

Pada reaksi ini disebut reaksi netralisasi. Jika HCl dan NaOH
               
dicampurkan maka ion H+ dan HCl akan bereaksi dengan ion H - dan NaOH
membentuk H2O. reaksi ini disebut reaksi penetralan. Sementara Cl - dan HCl
akan bereaksi dengan Na+ dan NaOH membentuk garam NaCl. Dan di dalam
larutannya HCl dan NaOH akan terurai menjadi ion-ionnya. Dan terjadi
perubahan suhu menjadi panas pada tabung reaksi.

Pada percobaan ke-9 yaituTembaga (II) sulfat (CuSO4) dengan Natrium


hidroksida (NaOH) menghasilkan reaksi :

CuSO4(aq) + 2NaOH(aq) Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)

          Pada percobaan ini terdapat gas dan terjadi perubahan warna yaitu
berwarna biru terang serta terjadi perubahan suu, dimana tabung reaksi
menjadi terasa panas saat dipegang, yang artinya pada percobaan ini terjadi
reaksi eksoterm yaitu perpindahan energi dari sistem ke lingkungan.

Pada percobaan ke-10 yaitu Besi (III) klorida (FeCl3) dengan Natrium
Hidroksida (NaOH) menghasilkan reaksi :

FeCl3(aq) + 3NaOH(aq) Fe(OH)3(s) + 3NaCl(aq)

Pada reaksi ini terjadi perubahan warna dari kuning pekat menjadi warna
               
merah bata yang merupakan endapan koloid dari Fe(OH) 3. Reaksi ini
termasuk reaksi metatesis. Metatesis adalah reaksi kimia tempat atom atau
gugus bertukar pasangan tanpa disertai perubahan valensi. Persamaan
umumnya adalah :
AB + CD  AD + BC. Contohnya adalah reaksi netralisasi. (Pudyaat A, 2002
: 711).         

Pada percobaan ke-11 yaitu Natrium karbonat (Na2CO3) dengan Asam sulfat
(H2SO4) menghasilkan reaksi :

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 10


Na2CO3(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + H2O(l) + CO2(g)

Pada percobaan ini tidak terjadi perubahan warna atau perubahan suhu.
Larutan ini tetap bening akan tetapi terdapat gelembung karena natrium
karbonat dan asam sulfat menghasilkan gas yaitu O2.
Pada percobaan ke-12 yaitu Natrium Klorida dengan (NaCl) dengan Perak
nitrat (AgNO3) menghasilkan reaksi :

NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)

          Pada percobaan ini terdapat perubahan warna menjadi putih susu dan
terdapat endapan berwarna putih juga karena endapan larut dalam larutan
ammonium hidroksida encer. Jika ke dalam larutan tersebut dimasukkan asam
nitrat encer maka terjadi endapan putih.

Pada percobaan ke-13 yaitu Natrium klorida (NaCl) dengan Kalium nitrat
(KNO3) menghasilkan reaksi :

NaCl(aq) + KNO3(aq) KCl(aq) + NaNO3(aq)

          Pada percobaan ini tidak ada perubahan yang terjadi, tetapi apabila
dipanaskan akan terdapat endapan dan bintik putih di dinding gelas kimia,
endapan tersebut adalah NaCl, karena pada suhu tinggi kelarutan NaCl rendah
dan KNO3 tetap terlarut.

Pada percobaan terakhir yaitu Etanol (C2H5OH) dengan cara pembakaran


menghasilkan reaksi :

C2H5OH(l) + O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(l

         Etanol adalah jenis cairan yang mudah menguapkan alcohol yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada percobaan ini etil alkohol
melalui proses pembakaran dan menghasilkan pembakaran sempurna berupa
api berwarna biru kemudian berubah menjadi lebih biru keunguan dan
menghasilkan karbon dioksida dan air. Reaksi ini termasuk reaksi
pembakaran. Pada percobaan ini juga termasuk reaksi eksoterm karena pada
reaksi ini terdapat gas yang mengarah ke lingkungan dan ada perubahan
energi dari sistem ke lingkungan.
 

BAB V KESIMPULAN

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 11


Kesimpulan dari percobaan ini yaitu:
1. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan bahwa reaksi kimia antara
Mg(s) + HCl(aq), Al(s) + HCl(aq), Cu(s) + HNO3(l), AgNO3(aq) + HCl(aq),
CuSO4(aq) + NaOH(aq), FeCl3(aq) + NaOH(aq), NaCl(aq) + AgNO3(aq), dan
C2H5OH(l) + O2 (g) ditandai dengan adanya perubahan warna.
2. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan bahwa reaksi kimia antara
Mg(s) + HCl(aq), Al(s) + HCl(aq), AgNO3(aq) + HCl(aq), H2SO4(aq) + NaOH(aq), dan
C2H5OH(l) + O2 (g) ditandai dengan adanya perubahan suhu.
3. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan bahwa reaksi kimia antara
Mg(s) + HCl(aq), AgNO3(aq) + HCl(aq), CuSO4(aq) + NaOH(aq), dan NaCl(aq) +
AgNO3(aq) ditandai dengan adanya pembentukan endapan
4. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan bahwa reaksi kimia antara
Mg(s) + HCl(aq), Al(s) + HCl(aq), CaCO3(aq) + HCl(aq), dan Na2CO3(aq) +H2SO4(aq)
ditandai dengan adanya pembentukan gas.

DAFTAR PUSTAKA

Nurhasni. dkk. 2019. Modul Praktikum Kimia Dasar 1. Jakarta: tidak


diterbitkan.

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga

Qamariah, Nur. Laporan Praktikum Reaksi Kimia.


https://www.academia.edu/17013655/laporan_praktikum_reaksi_kimia.
Diakses pada tanggal 3 November 2020

Rosa, Desi. Laporan Praktikum Reaksi-Reaksi Kimia.


https://www.academia.edu/12373392/LAPORAN_PRAKTIKUM_REAKSI_
REAKSI_KIMIA. Diakses pada tanggal 3 November 2020

Basri, S. 1996. Kamus Kimia, Jakarta: Rineka Cipta

Laporan Praktikum Kimia Dasar I | 12

Anda mungkin juga menyukai