Anda di halaman 1dari 26

Untuk terwujudnya good government atau kepemerintahan yang baik maka setiap badan publik dalam

penyelenggaan tugas dan fungsinya wajib menerapkan asas transparansi kepada masyarakat. asas
transparansi yang dimaksud mencakup aspek transparansi informasi, traspransi prosedur, dan transpaan
proses pengenddalian kebijakan pelaksanaannya.

Tujuan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintah adalah memberikan dan menjamin hak
masyarkat pegguna/subjek hukum untuk mendapatkan informasi publik dalam rangka:

a) Akuntabilitas publik yang menjamin hak setiap orang untuk mengetahui rencana dan prosedur
pengambilan keputusan publik serta alasan pengambilan kebijaan publik.

b) Mendorong partispasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik.

c) Mendorong peningkatan kualitas aspirasi masyarakat dalam memberikan masukan sebagia


pengambilan kebijakan publik.

d) Memastikan bahwa setiap orang atau subjek hukum mengatahui alasan dibuatnya kebijakan publik
yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak.

e) Meningkatkan kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemerintah.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan transparansi dapat menimalisir
penyimpangan-penyimpangan penggunaan dana, mencegah ketidakpercayaan publik dan tercapainya
tujuan.

Humanitarian Forum Indonesia (HFI) mengungkapkan 6 prinsip transparansi, yaitu :

1. Adanya informasi yang mudah dipahami dan diakses oleh masyarakat, meliputi informasi mengenai
dana, cara pelaksanaan, dan bentuk bantuan atau program.

2. Adanya publikasi dan media mengenai proses kegiatan dan detail keuangan.

3. Adanya laporan berkala mengenai pendayagunaan sumber daya dalam perkembangan proyek yang
dapat diakses oleh umum.

4. Laporan tahunan

5. Website atau media publikasi organisasi

6. Pedoman dalam penyebaran informasi

Manfaat dari adanya transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antar pemerintah,
masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi
yang akurat dan jelas. Beberapa manfaat penting adanya transparansi lainnya adalah sebagai berikut:

1. Mencegah terjadinya korupsi yang dilakukan oleh para stakeholders dalam sebuah organisasi.

2. Lebih mudah mengindentifikasi kelemahan dan kekuatan kebijakan.

3. Meningkatkan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik sehingga masyarakat akan lebih
mampu mengukur kinerja lembaga.

4. Meningkatkan kepercayaan terhadap komitmen lembaga untuk memutuskan kebijakan tertentu.


5. Menguatnya hubungan sosial baik antara masyarakat dengan masyarakat ataupun masyarakat
dengan pemangku kebijakan, karena kepercayaan masyarakat terhadap lembaga.

6. Mampu mendorong iklim investasi yang kondusif dan meingkatkan kepastian usaha.

Indikator Transparansi

Terdapat enam indikator yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat transparansi penyelenggaraan
suatu pemerintahan, yaitu:

1. Indikator pertama, sistem pemberian informasi pada publik. Adanya sistem keterbukaan dan
standarisasi yang jelas dan mudah dipahami dari semua proses-proses penyelenggaraan pemerintahan.
Jika terkait dengan proses penyelenggaraan pelayanan publik, maka informasi seperti persyaratan,
biaya, waktu dan prosedur yang ditempuh dalam mengurus suatu dokumen (misalkan izin usaha) harus
dipublikasikan secara terbuka dan mudah diketahui oleh yang membutuhkan.

2. Indikator kedua, adanya mekanisme yang memfasilitasi pertanyaan, usulan ataupun kritik publik
tentang proses-proses dalam penyelenggaraan pemerintahan. Aturan dan prosedur tersebut bersifat
“simple, straight forward and easy to apply” dan mudah dipahami oleh pengguna.

3. Indikator ketiga, adanya mekanisme pelaporan maupun penyebaran informasi penyimpangan


tindakan aparat publik di dalam kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. merupakan kemudahan
memperoleh informasi mengenai berbagai aspek penyelenggaraan pelayanan publik. Informasi tersebut
bebas didapat dan siap tersedia (freely and readily available).

4. Indikator keempat, adanya laporan pertanggungjawaban yang tepat waktu.

5. Indikator kelima, tersedianya laporan mengenai pendapatan, pengelolaan keuangan, dan aset yang
mudah diakses.

6. Indikator keenam, adanya pengumuman kebijakan mengenai pendapatan, pengelolaan keuangan dan
aset.

Dalam upaya menciptakan masyarakat informasi (information society) yang memiliki hak dalam
mengawasi jalannya pemerintahan, maka dikeluarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Melalui Undang-Undang tersebut, berbagai masalah transparansi
informasi, khususnya yang terkait ataupun dikuasai oleh badan-badan publik harus dibuka untuk
masyarakat sebagai pemohon atau pengguna informasi publik.

Tiga aspek penting dalam transparansi publik, yaitu:

1. adanya kebijakan terbuka terhadap pengawasan;

2. adanya akses informasi sehingga masyarakat dapat menjangkau setiap segi kebijakan pemerintah;
dan

3. berlakunya prinsip check and balance (antar lembaga eksekutif dan legislatif).

Itulah ulasan mengenai apa itu transparansi, tujuan dan manfaatnya, serta indikatornya. Transparansi
menjadi salah satu karakteristik dari good governance.
Adapun pengawasan dan penyelenggaraan pemerintah diperlukan untuk menjamin agar pelaksanaan
kegiatan pemerintahan berjalan sesuai rencana dan sesuai dengan ketentuan peraturan-peraturan
undangan yang berlaku. Selain itu dalam rangka mewujudkan good governance and clean government,
pengawasan juga diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien,
transparan, akuntabel serta bersih dan bebas dari praktik-praktik KKN. Pengawasan terhadap
penyelenggaran pemerintahan tersebut dapat dilakukan melalui pengawasan secara dalam,pengawasan
masyarakat, dan pengawasan secara fungsional

Whistle blowing (peniup peluit atau pengadu masalah/saksi pelapor) adalah tindakan pegawai
pemerintah yang melaporkan perbuatan tidak etis yang dilakukan oleh pegawai pemerintah lainnya,
sering kali laporan tersebut dianjurkan adanya undang-undang yang melindungi si peluit. Akan tetapi,
tidak jarang anjuran ini terhapus oleh pemecatan yang biasa dilakukan terhadap mereka yang meniup
peluit itu. Meskipun peniup-peniup peluit hanya melaporkan informasi yang menurut anggapan hampir
semua orang harus dilaporkan, mereka dapat menjadi sasaran pembalasan dendam pihak pimpinan
(pelaku perbuatan tidak etis). Oleh karena itu, pelapor, saksi, dan korban harus dilindungi dengan
peraturan perundang-undangan.

Menurut Elias (2008) Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
beberapa orang karyawan untuk melaporkan kecurangan yang terjadi dalam organisasi baik yang
dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain.

Contoh kasus:

Kasus PT. Sarinah Persero

Contoh kasus terjadi di PT.Sarinah Persero pada tahun 2015. Ferry M.Pasaribu mengadukan perbuatan
Direktur Utama PT Bumi Cassava yakni Utama Ismail Ibrahim dan serta Manager Divisi Perdagangan PT
Sarinah Persero yakni Purnama Karna Utama atas dugaan pembelian singkong kering. Dari kerjasama
terselubung tersebut menimbulkan kerugian negara sekitar Rp 4,4 miliar.

Itulah penjelasan mengenai fenomena whistleblower. Untuk tetap menjaga integritas dan nama baik
perusahaan, sudah selayaknya perusahaan memperhatikan kode etik dan legalitas hukum dalam setiap
operasionalnya. Karena hal ini akan berpengaruh kepada perkembangan dan budaya perusahaan secara
keseluruhan.

SUMBER: BMP ADPU4533

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/administratum/article/viewFile/11796/11388)

Sebagai ajaran filsafat, Pancasila mencerminkan nilai dan pandangan mendasar dan hakiki rakyat
Indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan, yakni Tuhan Maha Pencipta. Asas
ketuhanan ini sebagai asas fundamental dalam kesemestaan dan dijadikan asas fundamental
kenegaraan (negara atas Ketuhanan Yang Maha Esa). Asas-asas ini mencerminkan kepribadian bangsa
Indonesia yang religius dan atau teisme religius. Demikian pula untuk sila-sila yang lain, yang secara
bulat dan utuh mencerminkan asas kekeluargaan, cinta sesama, dan cinta keadilan.

Suatu sistem filsafat pada tingkat perkembangan tertentu melahirkan ideologi, yakni seperangkat nilai
ide dan cita-cita beserta pedoman dan metode mewujudkannya. Umumnya ideologi selalu
mengutamakan asas-asas kehidupan politik dan kenegaraan sebagai satu kehidupan nasional yang
bertujuan mewujudkan kesejahteraan. Secara teoretis filosofis, ideologi bersumber pada sistem filsafat
dan merupakan pelaksanaan sistem filsafat.

Dengan kata lain, suatu sistem filsafat dikembangkan dan dilaksanakan oleh suatu ideologi. Atas dasar
konsep teoretis ini, tidak mungkin suatu bangsa menganut dan melaksanakan suatu sistem ideologi yang
tidak bersumber pada filsafat hidup atau filsafat negara mereka sendiri. Pancasila sebagai filsafat hidup
bangsa menjadikan Pancasila juga merupakan ideologi bangsa Indonesia.

Aktualisasi Pancasila bisa dilakukan secara objektif dan subjektif. Aktualisasi Pancasila secara objektif
dimaksudkan sebagai bentuk penjabaran nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam bentuk norma-norma
pada setiap aspek penyelenggaraan negara, baik dalam bidang legislatif, eksekutif, dan yudikatif maupun
pada semua bidang kenegaraan lain. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila secara objektif terutama berkaitan
dengan peraturan perundang-undangan Indonesia.

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila secara subjektif dimaksudkan sebagai upaya merealisasi penjabaran nilai-
nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma ke dalam diri setiap pribadi, perseorangan, setiap warga
negara, setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa, dan setiap orang Indonesia. Aktualisasi nilai-
nilai Pancasila secara subjektif dapat tercapai bila nilai-nilai Pancasila tetap melekat dalam hati sanubari
bangsa Indonesia.

Di dalam mengaktualisasi nilai-nilai Pancasila sangat mungkin ditemukan adanya masalah yang berkaitan
dengan hidup kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Untuk itu solusi terbaik untuk mengatasi
persoalan kebangsaan adalah dengan kembali pada nilai-nilai Pancasila.
Thomas R. Dye (2001) menguraikan proses kebijakan publik dalam beberapa tahapan, di antaranya
(Parsons, 2005: 154):

1. Identifikasi masalah kebijakan

2. Penyusunan agenda

3. Perumusan kebijakan

4. Pengesahan kebijakan

5. Implementasi kebijakan

6. Evaluasi kebijakan

Perumusan kebijakan adalah langkah yang paling awal dalam proses kebijakan publik secara
keseluruhan. Oleh karena itu apa yang terjadi pada fase ini akan sangat menentukan berhasil tidaknya
kebijakan publik yang dibuat itu pada masa yang akan datang. Perlu diingat pula bahwa perumusan
kebijakan publik yang baik adalah perumusan yang berorientasi pada implemantasi dan evaluasi, sebab
sering kali para pengambil kebijakan beranggapan bahwa perumusan kebijakan publik yang baik adalah
sebuah konseptual yang sarat dengan pesan-pesan ideal dan normatif, namun tidak membumi (Putra,
2001).

Dalam tataran konseptual perumusan kebijakan tidak hanya berisi cetusan pikiran atau pendapat para
pemimpin yang mewakili anggota, tetapi juga berisi opini publik (publik opinion) dan suara publik (publik
voice), seperti dijelaskan oleh Parsons (1997). Hal ini disebabkan oleh proses pembuatan kebijakan pada
esensinya tidak pernah bebas nilai (value free) sehingga berbagai kepentingan akan selalu
mempengaruhi proses pembuatan kebijakan.

Mengevaluasi kebijakan yang sarat dengan nilai dan bahkan menggunakan nilai tertentu untuk
melaksanakan penilaian adalah upaya untuk menakar atau menimbang apakah nilai dampak kebijakan
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Parons (1995) menyebutkan adanya dua dimensi dalam evaluasi
kebijakan yaitu:

1. Bagaimanakah kebijakan akan dinilai terhadap tujuan yang telah ditetapkan.

2. Dampak nyata kebijakan.

Evaluasi kebijakan tidak perlu hanya dibatasi pada aspek dampak kebijakan, tetapi dapat juga pada
aspek perumusan dan implementasinya. William N. Dunn menjelaskan adanya tiga fungsi utama evaluasi
kebijakan, yaitu:

1. Menyediakan informasi yang sahih dan dapat dipercaya tentang kinerja kebijakan, yakni sejauh mana
kebutuhan, nilai, dan peluang telah terealisir lewat aksi publik.

2. Memberikan konstribusi terhadap klarifikasi dan kritik kepada nilai yang menjadi dasar penetapan
tujuan dan sasaran kebijakan.

3. Memberikan kontribusi terhadap penerapan metode analisis kebijakan, misalnya dalam menstruktur
masalah dan rekomendasi alternatif yang diusulkan.
Evaluasi proses dan dampak.

Peran evaluasi proses adalah untuk mengetahui apakah para pelaksana kebijakan (badan pemerintah)
dapat mempertemukan antara rencana dan tujuan kebijakan sebagaimana telah ditetapkan semula.
Dapat diorientasikan terhadap isu-isu seperti pemeriksaan atau audit, yaitu menilai apakah kelompok
sasaran menerima sumber-sumber pelayanan sebagaimana diamanatkan oleh kebijakan. Evaluasi proses
dapat diidentikkan dengan evaluasi tahap implementasi.

Evaluasi dampak berusaha untuk mengukur dan menilai apakah suatu tujuan kebijakan telah dapat
dicapai. Analisis dampak kebijakan menggunakan jenis evaluasi yang khas, yaitu evaluasi kuantitatif.

Menurut Rossi, dkk. ada empat jenis evaluasi kebijakan, yaitu:

1. Ex-ante evaluation, evaluasi yang dilakukan ketika program atau kebijakan itu sedang dirancang atau
didesain.

2. On-going evaluation, evaluasi yang dilaksanakan ketika proses implementasi program atau kebijakan
melakukan monitoring.

3. Ex-post evaluation, evaluasi yang dilakukan dengan menilai dampak yang terjadi setelah pelaksanaan
kebijakan.

4. Cost-effectiveness evaluation, evaluasi yang dikeluarkan dengan menghitung besarnya biaya yang
dikeluarkan dibandingkan dengan mandata atau keuntungan yang diperoleh.

Penilaian dampak kinerja kebijakan dimaksudkan untuk menakar sejauh mana implementasi kebijakan
telah menghasilkan dampai sebagaimana yang diinginkan oleh mereka yang akan menerima manfaat
(benefi-ciaries) dari kebijakan tersebut.

ADPU4410

Rangkuman 1

Organisasi merupakan suatu sistem yang berproses secara terbuka. Artinya sistem tersebut tidaklah
statis. Sebagai sistem yang berproses maka organissi memiliki peluang untuk melakukan perubahan atau
masukan ataupun pengaruh dari lingkungan sekitar. Untuk itu organisasi seharusnya terbuka terhadap
masukan masukan yang ada. di katakan terbuka karena sebagai suatu sistem, organiasi mendapat
masukan atau di pengaruhi sumber energi dari lingkungan sekitarnya, misalnya modal material,
informasi, sumber tenaga manusiwi (masukan/input). Masukan tadi diolah menjadi suatu hasil produksi
melalui proses transformasi dan untuk selanjutnya diteruskan sebagai suatu keluaran (output) berupa
barang atau jasa yang di gunakan oleh pengguna. Para pengguna ini nantinya akan memberikan umpan
yang dapat berperan sebagai masukan dalam proses selanjutnya. Umpan balik tadi sesungguhnya
berperan sebagai suatu mekanisme yang turut mengatur kehidupan suatu organisasi.
Dari definisi para ahli dapat di simpulkan bahwa pengembangan organisasi merupakan:

Perubahan terencana

Perorientasi pada persoalan dan usaha pemecahan

Menggunakan pendekatan kesisteman

Bagian itegral dari proses manajemen

Usaha yang di lakukan secara terus menerus

Memberikan perhatian utama kepada peningkatan

Berorintasi pada pelaksanaan

Lingkungan dimana organisasi tidaklah statis, tetapi dinamis berubah rubah mengikuti trend
perkembangan zaman , perubahan yang terjadi pada lingkungan penuh ketidakpastian, bila organisasi
akan tetap eksis, maka organisasi harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungan. Untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan setiap orgaaniasi harus berusaha belajara
agar lebih responsif terhadap lingkungan maupun tuntutan dari dalam organisasi.

Dengan mengetahui keadaan lingkungan organisasi dapat mengantisipasi dan mengambil keputusan
keputusan yang tepat dalam kemajuan organisasi, sebagaimana dinyatakan sondang P. Siagian bahwa
organisasi hanya akan berkembang maju apabila organisasi cepat tanggap terhadap perubanhan yang
pasti akan terjadi.

Salah satu upaya agar organisasi dapat mempersiapkan diri menghadapi perubahan adalah dengan
mempelajari PO. PO adalah pendekatan yang terprogram dan sistemik dalam mewujudkan perubahan,
dimana di dalamnya terkandung unsur unsur dan teknik untuk melakukan perubahan secara terencana,
mencakup seluruh organisasi, berdampak jangka panjang, melibatkan manajemen puncak, dan
menggunakan berbagai bentuk intervensi berdasarkan pendekatan perilaku.

RANGKUMAN 2

Diagnosis adalah proses untuk mengerti suatu fungsi dari arus sistem, yang pada kegiatan tersebut
melibatkan pengumpulan informasi yang bersangkutan dengan operasi organisasi yang sedang berjalan,
meneliti data tersebut dan mengambarkan penarikan kesimpulan untuk peningkatan dan perubahan
yang potensial, hasil diagnosis yang efektif menyediakan pengetahuan yang sistematis bagi organisasi
untuk mendesain intervensi yang sesuai. Banyak organisasi organisasi lainnya dalam melakukan
pengembangan dan perubahan organisasi tidak melakukan diagnosis organisasi secara benar, sehingga
menyebabkan keterhambatan dalam proses dalam proses perubahan dan perkembangan. Apapun
bentuk perubahan yang dilakukan oleh organisasi, baik itu secara radical change ataupun incremental
change, kebutuhan akan mendiagnosis organisasi perlu untuk merencanakan langkah selanjutnya yang
lebih strategis ,. Diagnosis merupakan lamgkah yang sangant penting dalam perubahan dan
pengembangan organisasi, untuk itu dalam tulisan ini, menyajikan suatu definisi diagnosis secara umum
serta model diagnosis organisasi.
Sebagai suatu sistem yang berperoses organisasi selalu mengalami perubahan, perubahan tersebut
terjadi karena organisasi berada pada kondisi kettidakseimbagan atau mengalami syautu masalah.
Untuk mengarah satu persatu perasalahan organisasi sehingga ditemukan penyebab sebenarnya
diperlukan suatu cara yaitu mendiiagnosis.

Dalam melakukan mendiagnosis, analisis sungguh sungguh sangant di perlukan untuk melihat mana data
yang relevan dan mana data yang tidak relevan. Mana yang menjadi sebab utama dan mana pula yang
menjadi penyebab sampingan. Melalui diagnosis akan ditemukan persoalanyang sebenarnya dan
bagaimana stategi untuk memecahkannya. Dalam kaitanya sondang P. Siagian menyatakan diagnosis
terhadap suatu permasalahan menuntut pendekatan yang sistematik yang meliputi seluruh proses yang
terdapat dalam pengelolaan organisasi.

Dalam proses diagnosis informasi yang akurat dan handal sangat di oerlukan agar dapat menentukan
permasalahan organisasi setepat tepatnya dan dapat mencairkan jala keluar sesuai dengan
permasalahan yang ada. Informasi yang akurat dapat di peroleh bila dalam melakukan diagnosis
digunakan konsultan yang profesional yang mampu berpikir rasional, objektif dan bebas dari ketrkaitan
emosional. Segala infomasi yang di peroleh dalm proses diagnosis harus dilakukan pengolahan terlebih
dahulu yaitu analisis data. Kegiatan analisis data ini akan melibatkan konsultan dan klien secara bersama
sama yang akan menghasilkan identifikasi dalam permasalahan. Langkah langkah dalam mendiagnosis
adalah; mengidentifikasi wilayah permalahan sementara, mengumpulkan data, analisis data, umpan
balik data, mengidentifikasi wilayah permasalahan yang dianggap menjadi sumber, memotivasi klien
menyelesaikan masalah, mendiagnosis permasalahan yang telah di temukan dan mencari jalan keluar
untuk menentukan perubahan.

RANGKUMAN 3

Globalisasi telah mempengaruhi situasi dan kondisi lingkungandunia yang terdampak pula pada
organisasi. Perubahan perubahan terhadap organisasi tersebut mencakup komponen struktur
organisasi, komponen teknologi dan komponen sumber daya manusianya.

Globalisasi berdampak pada seluruh ukuran organisasi( besar atau kecil) dan tipe organisasi ( sederhana,
fungsional dan divisional) yang ada di dunia. Dunia sebagai suatu supersiste, terbentuk dari sistem
sistem( negara negara, ideologi,agama, sosial, politik dan sebagainya yang saling melengkapi, saling
membutuhkan dan salin bergantungan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Model model pengelolaan perubahan bagi organisasi antara lain: reenginering, total quality
manajemen , kaizen, balanced scored card dan benchmarking.

Manajemen kualitas atau total quality management adalah suatu filsafat manajemen yang di dorang
oleh kebutuhan dan harapan para pelanggan serta menintikbertkan pada perbaikan yang berkelanjutan
dalam proses perkerjaan.

Reengineering adalah perubahan radikal bagi suatu organisasi secara mendasar, atas usualan pihak
manajemen atas dengan terobosan inovasi baik teknik proses produksi ataupun bidang lainya, yang
dapat menghasilkan output tertentu tertentu.
Benchmarking merupakan studi banding yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk memperoleh
pengetahuan tentang praktik praktik kerja terbaik agar nantinya hasil dari pembelajaran tersebut dapat
di praktikan untuk mencapai kinerja dan hasil produksi barang ataupun jasa yang pada nilai tertinggi
sesuai harapan dan tujuan organisasi.

Balanced score card memberikan metode pengukuran kinerjanyang komprehensif dan integralistik
sebagai laporan manajemen yang siap pakai dan siap dianalisis secara cepat dan dapat juga dikatakan
balanced score card adalah suatu pengukuran yang memberikan informasi bernilai dan komprehensif
meliputi: a. Pengukuran (kinerja) keuangan dari aktivitas atau tindakan bisnis yang telah diambil
sebelumnya dan b. Pengukuran operasional yang meliputi kepuasan pelanggan, proses internal, inovasi
organisasi dan perbaikan kegiatan operasional yang mengukur faktor faktor pembentuk kinerja
keuangan mendatang.

Balanced scorecard yang merupakan sistem menajemen strategis merujuk pada sistem dari suatu proses
yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplemtasikan strategi dalam
penyediaan costumer value yang terbaik untuk mewujudkaan visi organisasi dan untuk mengelola
strategi jangka panjang.

Kenggulan sistem balanced scorecard; a. Memotivasi personel untuk berfikir dan bertindak strategis
dalam membawa perusahaan (organisasi) dalam menuju masa depan,b. Menghasilkan bussiness plan
yang komprehensif yang tidak terpaku dalam sistem finansial saja, tetapi juga mnegukur aspek
nonfinansial, c. Menghasilakan business plan yang koheran

RANGKUMAN 4

Intervensi ialah kegiatan yang diharapkan dapat mewujudkan organisasi yang lebih baik dalam arti lebih
adaptif, lbih produktif, dan lebih efektif mehadapi berbagai tantangan dan tuntutan yang timbul
secarainternaldalam organisasi sendiri dan dalam lingkungan ekternal organisasi yang bersangkutan.

Dalam merencanakan kegiatan intervensi yang perlu mendapatkanperhantian adalah kesiapan kilen
untuk melakukan perubahan, kepastian bawahan perubahan tersebut masih dalam batas wilayah
kekusaan dan kewenangan organisasi, kesiapan sumber sumber internal untuk membantu mengatur,
memonitor dan memelihara proses perubahan.

Ada empat macam teknik intervensi dalam mengelola perubahan di dalam suatu kelompok atau
antarkelompok dalam rangka pengembangan keorganisasian yaitu:

Pembinaan tim( team budding) 2. Pengembangan hubungan antarkelompok(intergrup training), 3.


Pertemuan konfrontasi keorganisasian( organizational conformantation meeting), 4. Pencerminan
organisasi( organizational mirroring).
Tujuan pembinaan tim adalah dapat menciptakan tingkat dan intensitas interaksi yang tinggi diantara
para anggota kelompok yang dikuti dengan terjadinya suasana saling mempercayai dan sifat saling
terbuka. Apa yang menjadi fokus perhatian dari pembinaan tergantung dari sasaran dan tujuan yang
ingin di ciptakan serta persepsi tentang masalah yang dihadapi dan harus diselesaikan oleh kelompok
tersebur.

Salah saru pendekatan yang di gunakan dalam rangka pengembangan kerja sama kelompok adalah
pendekatan pemecahan masalah. Pendekatan masalah dapat dilaksanakan dengan cara masing masing
kelompok kerja membuat suatu daftar yang mengambarkan pandangan serta persepsi kelompok
terhadap kinerja dirinya sendiri, persepsi kelompok tentang kelompok lain dan anggapan kelompok
tersebut.

Salah satu tujuan dari pengembangan kerja sama antarkelompok adalah dimaksudkan untuk mengubah
sikap dan persepsi yang ada dalam suatu kolompok terhadap kolompok kelompok lain dalam organisasi.
Karena apabila suatu kelompok atau unit kerja yang karena memandang atau mempersepsikan secara
keliru mengenai kelompok lain akan dapat menghambat kegiatan organisasi secara keseluruhan.

Pertemuan konfrontasi organisasi merupakan salah satuteknik dalam pengembangan keorganisasian,


yang mengabungkan dan menyatukan seluruh manajer organisasi dengan tujuan membahas masalah
keefektifan tujuan organisasi yang telah direncanakan.

Sedangkan pencerminan organisasi organiasai ini di desain untuk memperbaiki efetivitas kelompok
independent.

RANGKUMAN 5

Perencanaan dalam manajemen SDM sangat penting karena tanpa perencanaan yang matang maka
tujuan dan harapan organisasi dapat tidak di laksanakan, selain itu penggerak organisasi adalah orang
atau SDM sehingga organisasi harus mempriotaskan penngembangan SDM sesuai dengan kebutuhan
organisasi.

Merencanakan kebutuhan karyawan SDM berkaitan dengan hal hal antara lain mendaptkan dan
memperhatikan jumlah dan mutu karyawan yang diperlukan, mengidentifikasi tuntutan ketrampilan dan
cara memenuhinya, menghadapi kelebihan atau kekuarangan karyawan, mengembangkan tatanan kerja
yang fleksibel, serta meningkatkan pemanfaatan karyawan.

Perencanaan SDM di pengaruhi oleh faktor internal dan ekternal organisasi. Adapun faktor internal
antara lain; visi dan misi organisasi.,anggaran organisasi atau sistem informasi manajemen. Dengakan
fkator eksternal antara lain; situasi politik, masalah ekonomi,masalah sosial dan budaya atau pengguna
teknologi.

Untuk memiliki pegawai yang tepat dan mempuntai kinerja yang tinggi serta memenuhi standara
kualifikasi harus di peroleh melalui proses rekrutmen yang tepat dan efektif. Agar dapat melakukan
proses rekrutmen pegawai yang secara tepat dan efektif, harus tersedia informasi yang memadai serta
berkelanjutan mengenai jumlah serta kualifikasi pegawai. Perencanaan rekrutmen merupakan langkah
yang penting dalam proses penjaringan calon tenaga kerja yang potensial bagi organisasi atau
perusahaan. Proses ini sering kali menimbulkan konsekuensi biaya operasional yang cukup tinggi. Oleh
karena itu, setelah keputusan rekrutmen dilakukan maka pihak manajemen tidak boleh salah dalam
mengambil keputusan yang berhubungan dengan penerima tenaga kerja.

Pada umumnya organisasi mengabungkan penerapan model internal dan eksternal dalam melakukan
proses rekrutmen pegawai. Sumber ekternal lebih di utamakan bagi organisasi organisasi yang bergerak
dalam lingkungan yang berubah secara cepat dan kondisi yang kompetitif. Sebaliknya bagi organisasi
organisasi yang berada di dalam lingkungan yang berubah secara pelan, lebih mengutamakan promosi
yang dilakukan dari organisasi itu sendiri.

Pada umunya istilsh pengembangan dikaitkan dengan adanya suatu proses aktif untuk mengubah suatu
kondisi tertentu keadaan lain yang lebih baik. Dengan demikian dalam pengembangan tersirat adanya
keinginan adanya suatu perubahan kearah yang lebih baik. Pengembangan SDM akan dapat berjalan
dengan baik apabila dilakukan secara ternecana, sadar dan sistemik, yaitu melalui suatu pendidikan dan
pelatihan. Dibandingkan dengan pengembangan maka program pelatihann bertujuan untuk
memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk
kebutuhan masa kini. Sedangkan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap
memangku jabatan tertentu di waktu yang akan mendatang.

RANGKUMAN 6

Perencanaan strategis merupakan reflksi atau penjabaran dari misi organisasi. Misi organisasi
merupakan penjabaran dari visi organisasi. Visi organisasi, misi organisasi dan perencanaan strategis
terdapat hubungan yang sangat erat, ketga unsur tersebut menjadi komponen dasar dari segala
tindakan, arah dan tujuan organisasi. Menurut mintzbeng, pemikiran tentang karakteristik aliran
startegis terbagi menjadi prescriptive dan descriptive. Perncanaan strategis di definiskan sebagai
sejumlah keputusan akan masa depan. Tujuan dari perncanaan formal strategis antara lain; mengubah
arah organisasi, mempercepat pertumbuhan dan memperbaiki keuntungan, mebuang divisi yang
kinerjanya buruk, menyampaikan masalah masalah strategis kepada manajemen puncak sebagai bahan
pertimbangan dan mengonsetrasikan sumber sumber daya pada hala hal yang penting, manfaat dengan
adanya perencanaan strategis bagi organisasi antara lain; perencanaan strategis merupakan cara yang
efektif untuk melihat organisasi sebagai suatu sistem, perncanaan strategis menghembuskan masalah
masalah utama organisasi kepihak manajemen puncak dan lainya.

Lingkungan di mana organisasi berada terdiri atas lingkungan industri, yaitu lingkungan dimana
organisasi melakukan operasionalisasinya atau lingkungan yang berkaitan dengan aktivitas organisasi
tersebut. Dan lingkungan makro yaitu dunia di luar batas batas organisasi, biasanya mengandung empat
segmen, yaitu politik, hukum, sosial ekonomi dan teknologi. tujuan penting dalam mempelajari
lingkungan adalah untuk mendefiniskan berbagai peluang dan ancaman. Selain itu dengan memahami
lingkungan organisasi maka organisasi dapat memiliki pedoman untuk mengantisipasi masa depan,
memberikan masukan yang sangat penting untuk manajemen strategik, dan membantu merumuskan
pemikirn strategik dalam organisasi.

Untuk memahami lingkungan organisasi, diperlukan keahlian dalam menganalisis lingkungan yang dapat
di lakukan dengan cara mengidentifikasi, menelusuri, memproyeksikan dan menilai perubahan penting
yang ada dalam lingkungan melalui 4 kerangka analisis yaitu; 1.) mengindra( scanning), 2) memantau, 3)
meramalkan, 4) menilai. Setelah organisasi dapat menganalisis lingkunganya barulah organisasi dapat
menilai dirinya sendiri, mengetahui dimana kekuatan dan kelemahanya, peluang dan ancaman apa yang
ada. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman, organisasi dapat menetapkan
strategik apa yang harus di milki organisasi agar visi dan misi yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Teknologi adalah alat utama meminimalkan kerja tangan manusia ( manusal), meningkatakan
produktivitas para tenaga kerja, dan dapat mendatangkan kemaslahatan hidup yang lebih berkualitas
baik. Konsekunsi perubahan teknolohi harus diakui terjadi pula terhadap ekologi, sosiologi dan psikologi.
Hubungan organisasi dengan teknologi terletak pada pemahaman bahwa organisasi tidak hanya
merupakan suatu sistem teknik dan sosial saja, tetapi juga membutuhkan penyusunan dan
pengintregasian kegiatan kegiatan manusia di sekitar berbagai teknologi

RANGKUMAN 7

Struktur organisasi adalah bentuk organisasi secara keseluruhan yang merupakan gambaran mengenai
kesatuan dari berbagai segmen organisasi, yang masing masing di pengaruhi oleh salah satu dari faktor
faktor.

Komponen komponen dasar struktur organisasi menurut child ada empat, tiga dari komponen pertama
dari definisi merupakan elemen elemen yang bersifat statis, sedangkan komponene elemen ke empat
bersifat dinamis.

Ada dua bentuk model struktur organisasi yakni struktur fungsional dan struktur produk. Dua bentu
model organisasi fungsional dan struktur produk kadang kadang terpaksa di sesuiakan bentuknya karena
tuntutan dari lingkungan. Dikenal dua macam bentuk penyesuaian yaitu struktur organisasi geografis
dan struktur campuran(hibrida) dengan karakteristik masing masing.

Pengertian staf selalu mengacu pada adanya beberapa orang pegawai yang memilki seperangkat aturan
kerja dan berkerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen organisasi adalah suatu upaya mendayagunaan sumber daya manusia, sumber daya alam,
sumber daya modal maupun teknologi yang ada untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah di
programkan.

Manajemen berfungsi untuk menggerakan berbagai kegiatan organisasi di dalam mencapai tujuan,
menata suatu kehidupan serta menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul kearah yang sesuai
dengan maksud dan tujuan pendirian organisasi.

Ada tiga pendekatan dalam strategis kerja/perencanaan kerja yakni pendekatan mekanik, pendekatan
faktor manusia dan pendekatan motivasi.

Filsafah taylor adalah memisahkan secara tegas antara kinerja fisik( back work) dan kinerja otak( brain
work) yang lebih menekankan pada gagasan bahwa pengumpulan dan analisis data yang sistematis
merupakan cara terbaik untuk mempelajari cara penyesuiaan suatu perkerjaan seefesien mungkin.

Manajer/ pemimpin semestinya mengetahai bagaimana organisasinya bergerak maju. Pemimpin harus
menyaring berbagai motode untuk pengukuran prestasi. Bermacam macam alat pengendalian perlu di
ketahui sehingga dia mengetahui sejauh mana dia telah mencapai sasaran.
Berdasarkan studi penelitian di temukan bahwa pada organisasi yang besar, hubungan teknologi dan
struktur ternyata bersifat terbatas, juga pengaruh teknologi terhadap struktur lebih terasa pada bagian
dari suatu organisasi ataupun organisasi yang ukuranya kecil.

RANGKUMAN 8

Pada awal revolusi industri organisasi sebagai entitas yang mandiri lepas dari lingkunga. Organisasi di
anggap sebagai kumpulan orang yang berkerja untuk mencapai tujuan. Manusia di anggap hanya
sebagai faktor produksi yang tidak meliliki jiwa. Perkembangan selanjutnya adalah munculnya aliran
yang mengkoreksi pandangan bahwa manusia bukanlah faktor produksi semata, manusia memiliki jiwa
yang perlu di perlakukan dengan baik dalam organisasi.

Tahap selanjutnya di temukan bahwa organisasi tidak berdiri sendiri. Organisasi merupaka entitas yang
memilki jiwa dan merupakan bagian dari lingkungan. Ini lah tonggak organisasi moderen. Pada masa
moderen in terdapat dua pendangan dominan yaitu organisasi di pandang sebagai sistem dan organisasi
di pandang sebagai kontingensi dari lingkungan. Perkembang teknologi dan informasi telah merubah
tatanan sosial karena teknologi dalam masyarakat telah tumbuh jaringan antar manusia dan antar
organisasi,. Pengetahuan menjadi bagian penting dalam organisasi. Oleh karena itu kemudian munculah
pandangan bahwa komponen organisasi adalah pengetahuan. Organisasi yang menempatkan
pengetahan sebagai komponen terpentingnya disebut organisasi belajar.

Berdasarkan literature, paling tidak terdapat enam istilah yang berhubungan dengan penciptaan,
penggunaan, penyimpanan dan distribusi, istilah istilah tersebut adalah learning organization,
organizational learning, knowledge creating company, the learning company, knowledge management,
dan the knowing organization. Tokoh yang mempopulerkan konsep organisasi belajar adalah chris
argyris dan peter M. Senge. Organisasi belajar di definisikan sebagai kemampuan organisasi
memperoleh pengetahuan menginterpretasikan pengetahuan, mentrnsfer pengetahuan dan
mempertahankan pengetahuan. Terdapat paing tidak lima variabel yang mempengaruhu organisasi
belajar yaitu sistem infomasi, struktur organisasi, pengembangan SDM, budaya oranisasi dan
kepemimpinan, variabel tersebut memberikan pengaruh yang kuat terhadap organisasi belajar, dalam
literatur, penciptaan pengetahan merupakan komponen penting dalam organisasi belajar.

Terdapat berbagai cara yang umum di gunakan untuk mentrnsformasi organisasi. Namun langkah
tersebut umumnya adalah melakukan diagnosis, menyusun rencana, mengimplementasikan perubahan,
dan melakukan evaluas perubahan. Ada dua gaya proses perubahan dari kiline dan sauders menyatakan
perlu 10 langkah untuk bertrnsformasi langkah tersebut adalah menilai budaya belajar organisasi,
menyebar rasa optimis( positif), menjadikan tempat kerja sebagai tempat yang aman untuk berfikir,
menghargai pengambilan resiko, membatu orang orang agar mampu menjadi sumber bagi yang lain,
meletakan kekuatan belajar kedalam perkerjaan, merumuskan visi, mebawa visi ke kehidupan,
mengubungkan visi kesistem dalam memulai perubahan.
Isu strategis dalam situasi internasional sangat mempengaruhi pelaksanaan politik luar negeri Indonesia,
diantaranya :

1. Politik dan Keamanan di Asia Pasifik

Berakhirnya perang dingin dekorasi baru dalam politik internasional. Begitu pula bagi negrara-negara di
kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia yang terlibat di dalamnya. Isu keamanan di Asia Pasifik
melahirkan persepsi yang cenderung mendua. Di satu pihak, ada optimisme bahwa berakhirnya konflik
ideologi dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi akan berdampak positif terhadap hubungan
antarbangsa di kawasan Asia Pasifik. Pihak lain muncul sikap pesimis terutama berkaitan dengan
prospek kawasan dalam jangka panjang. Berakhirnya perang dingin situasi ketidakpastian yang
disebabkan oleh kekurangannya kehadiran Amerika Serikat serta beberapa kekuatan daerah baru
seperti Jepang, Cina, Korea Selatan dan Korea Utara.

2. Demokratisasi dan Hak Asasi Manusia

Hubungan antaranegara kini lebih diwarnai oleh isu-isu non ideologis. Berakhirnya konflik ideologi
mencuatkan masalah demokratisasi dan hak asasi manusia. Sejak tahun 1980-an, arus demokratisasi
semakin menyebar dan menguat di dunia. Banyak negara-negara dengan otoriter sistem berganti
menjadi sistem demokrasi. Contohnya di Asia Tenggara, dimulai dengan Filipina, sebuah kekuatan rakyat
(People's power) berhasil menggulingkan kekuasaan otoriter Presiden Ferdinand Marcos pada tahun
1986. Kemudian, Indonesia, sebuah gerakan reformasi pada tahun 1997 berhasil menggulingkan
pemerintahan Presiden Soeharto yang telah berjalan selama 30 tahun.

3. Lingkungan Hidup

Isu perlindungan lingkungan hidup kali ini menjadi isu nasional, regional dan global. Mencuatnya isu
lingkungan hidup didasari oleh suatu kesadaran internasional bahwa pertumbuhan ekonomi terus
menerus. Indonesia harus memperhatikan masalah ini. Isu lingkungan baik domestik, regional dan
internasional, mempengaruhi pembangunan ekonomi dan stabilitas politik. Misalnya, kasus perusakan
lingkungan di pertambangan Freeport, sebuah pertambangan emas di Papua, memasukkan Indonesia
sebagai negara perusak lingkungan, kebakaran hutan di Kalimantan yang mengganggu hubungan baik
dengan negara tetangga. Penanganan yang tepat atas masalah lingkungan hidup akan memberi dampak
positif bagi pelaksanaan politik luar negeri.
4. Terorisme

Dasar terorisme diartikan sebagai “kekerasan yang ditujukan kepada pemerintah atau pemerintah yang
bertindak sesuai keinginan kelompok tertentu dan menggunakan kekerasan yang ketakutan di dalam
masyarakat”. Isu terorisme adalah isu yang harus disikapi oleh Pemerintah Indonesia. Peristiwa bom Bali
pada tahun 2001 lalu diikuti oleh peledakan bom di sejumlah tempat termasuk di depan Kebudes
Australia pada tahun 2004 menjadikan Indonesia sebagai salah satu target serangan teroris. Sejauh ini
tujuan politik yang ingin dicapai oleh aksi-aksi terorisme di Indonesia belum jelas, namun diduga aksi
terorisme di Indonesia terkait dengan jaringan terorisme internasional.

Sekian jawaban dari saya, terimakasih

Sumber referensi : BMP ISIP4213/Modul 9 hal 9.72-9.73

Jurnal tersebut membahas tentang dampak Teknologi Informasi terhadap perubahan lingkungan bisnis
yang dilakukan oleh MIT dalam penelitian tersebut disimpulkan

- Teknologi Informasi merupakan Enabler perubahan fundamental cara orang bekerja

- Teknologi Infortnasi merupakan Enabler integrasi Fungsi Bisnis untuk Semua Tingkat dalam dan antar
Organisasi

- Teknologi Informasi menyebabkan pergeseran dalam iklim bersaing di banyak industri.

- Teknologi Informasi menawarkan Kesempatan Strategik baru untuk Organsisasi yang bersedia menilai
kembali misi dan operasi mereka

- Aplikasi Teknologi Informasi yang berhasil membutuhkan perubahan manajemen dan struktur
organisasi

- Tantangan utama manajemen tahun 1990-an adalah bagaimana memimpin Organisasi mereka melalui
Transformasi yang dibutuhkan untuk maju dalam lingkungan persaingan global

Kemajuan teknologi informasi telah banyak berdampak pada organisasi. Pada umumnya organisasi
menggunakan teknologi canggih adalah untuk mendukung sistem informasi para eksekutif, membentuk
dan memperkuat jaringan kelompok, serta memperbaiki informasi alir kerja. Penggunaan teknologi
informasi juga berpengaruh pada desain organisasi, yaitu struktur menjadi lebih datar, sentralisasi atau
desentralisasi menjadi lebih tinggi, koordinasi menjadi semakin baik, tugas administratif akan berkurang,
rasio staf administrasi bertambah. Demikian pula dengan desain pekerjaan dimana pekerjaan akan
berubah menjadi semakin sederhana

1. Reformasi BUMN sangat berkaitan dengan restrukturisasi BUMN. Reformasi BUMN bertujuan untuk
memperbaiki kinerja dan kondisi-kondisi yang dirasakan menghambat perekonomian dan memperburuk
keuangan pemerintah. Maka, untuk memperbaiki hal tersebut, salah satu reformasi yang dilakukan
adalah dengan merestrukturisasi BUMN. Restrukturisasi BUMN adalah salah satu kebijakan reformasi
dalam rangka memperbaiki kinerja dan efisiensi perseroan yang mengakibatkan meningkatnya
kemampuan untuk bersaing. Dengan dilakukannya restrukturisasi BUMN maka akan mengurangi beban
Negara, mendorong terbentuknya good governance dan peningkatan value BUMN.

2. Privatisasi berdasarkan UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN, Privatisasi adalah penjualan saham
persero, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan
nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi Negara dan masyarakat serta memperluas kepemilikan
saham oleh masyarakat. Pengertian lain tentang privatisasi adalah pemindahan kepemilikan aset-aset
milik Negara kepada swasta dan asing.

Maksud dan tujuan privatisasi sesuai UU No.19 Tahun 2003 pasal 74 yaitu memperluas kepemilikan
masyarakat atas persero, meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan, menciptakan struktur
industry yang sehat dan kompetitif, menciptakan persero berdaya saing dan berorientasi global dan
menumbuhkan iklim usaha, ekonomi makro dan kapasitas pasar. Dengan dilakukannya privatisasi
diharapkan akan terjadi perubahan atas budaya perusahaan sebagai akibat dari masuknya pemegang
saham baru, baik melalui penawaran umum ataupun melalui penyertaan langsung.

Alasan pemerintah melakukan privatisasi adalah sebagai berikut:


Respon terhadap kritis fiscal. Besarnya intervensi pemerintah dalam perekonomian magakibatkan beban
pemerintah dalam APBN semakin besar.

Meningkatkan efisiensi dalam operasi BUMN

Revitalisasi instrument pemerintah. BUMN sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi dan pemenuhan
kebutuhan public tidak dapat dilaksanakan secara bersamaan

Membangun koalisi

Depolitisasi ekonomi dan social. Depolitisasi menjadikan hubungan antara pemerintah dan swasta
sejajar.

Privatisasi yang diinginkan pemerintah mengacu pada peningkatan penyebaran kepemilikan kepada
masyarakat umum dan swasta baik asing maupun domestic. Ini menandakan bahwa privatisasi berkaitan
dengan pendanaan, pasar, teknologi maupun kapabilitas untuk bersaing dalam pasar akibat
penghapusan monopoli. Selai itu pula, privatisasi harus mempunyai dimensi jangka panjang yaitu hasil
privatisasi diharapkan memotong biaya-biaya krisis sehingga pemulihan dapat berlangsung.

Sumber : BMP ADPU4337

pertimbangan- pertimbangan dalam penilaian Amdal

1. Keseimbangan lingkungan proyek

Jika proyek tersebut mengganggu keseimbangan lingkungan maka rencana proyek tersebut perlu
ditunda dulu bahkan digagalkan terlebih dahulu jika memang fatal dampaknya.

2. Tersedianya rencana induk pengembangan

Rencana induk pengembangan ini berfungsi sebagai upaya menjaga keseimbangan lingkungan serta
menjaga keserasian kawasan proyek dengan aspek sosial budaya pada kawasan sekitar proyek.

3. Konteks sosial budaya pada kawasan proyek dan sekitarnya.

Kawasan proyek sebagai bagian dari kawasan sosial budaya masyarakat sekitar, perlu menghargai,
melestarikan dan menjaga pemeliharaan kawasan sosial budaya masyarakat sekitar sebagai refleksi
proyek yang berwawasan lingkungan, misalnya pelestarian potensi budaya, pelestarian peninggalan
budaya yang bernilai sejarah, jalur-jalur historis bangsa, membangun prasarana pengembangan sistem
dan pemasaran hasil ekonomi, sosial dan budaya masyarakat sekitar.

Contoh. Proyek pembuatan pasar daerah, yang belum ada adalah tempat pembuangan sampah ( TPA )
yang nanti akan berakibat menyebarnya penyakit disekitar kawasan pasar daerah tersebut dikarenakan
lingkungan yang kotor.

Seperti itu uraian menimpa fenomena whistleblower. Buat senantiasa melindungi integritas serta nama
baik industri, telah selayaknya industri mencermati kode etik serta legalitas hukum dalam tiap
operasionalnya. Sebab perihal ini hendak mempengaruhi kepada pertumbuhan serta budaya industri
secara totalitas.

Rangkuman 1

Organisasi ialah sesuatu sistem yang berproses secara terbuka. Maksudnya sistem tersebut bukanlah
statis. Selaku sistem yang berproses hingga organissi mempunyai kesempatan buat melaksanakan
pergantian ataupun masukan maupun pengaruh dari area dekat. Buat itu organisasi sepatutnya terbuka
terhadap masukan masukan yang terdapat. di katakan terbuka sebab selaku sesuatu sistem, organiasi
menemukan masukan ataupun di mempengaruhi sumber tenaga dari area sekitarnya, misalnya modal
material, data, sumber tenaga manusiwi( masukan/ input). Masukan tadi diolah jadi sesuatu hasil
penciptaan lewat proses transformasi serta buat berikutnya diteruskan selaku sesuatu keluaran( output)
berbentuk benda ataupun jasa yang di pakai oleh pengguna. Para pengguna ini nantinya hendak
membagikan umpan yang bisa berfungsi selaku masukan dalam proses berikutnya. Umpan balik tadi
sebetulnya berfungsi selaku sesuatu mekanisme yang ikut mengendalikan kehidupan sesuatu organisasi.

Dari definisi para pakar bisa di simpulkan kalau pengembangan organisasi ialah:

 Pergantian terencana

 Perorientasi pada perkara serta usaha pemecahan

 Memakai pendekatan kesisteman

 Bagian itegral dari proses manajemen

 Usaha yang di jalani secara terus menerus


 Membagikan atensi utama kepada peningkatan

 Berorintasi pada pelaksanaan

Area dimana organisasi bukanlah statis, namun dinamis berganti rubah menjajaki trend pertumbuhan
era, pergantian yang terjalin pada area penuh ketidakpastian, apabila organisasi hendak senantiasa
eksis, hingga organisasi wajib fleksibel serta sanggup menyesuaikan diri dengan pergantian area. Buat
menyesuaikan diri dengan pergantian area tiap orgaaniasi wajib berupaya belajara supaya lebih
responsif terhadap area ataupun tuntutan dari dalam organisasi. Dengan mengenali kondisi area
organisasi bisa mengestimasi serta mengambil keputusan keputusan yang pas dalam kemajuan
organisasi, sebagaimana dinyatakan sondang P. Siagian kalau organisasi cuma hendak tumbuh maju
apabila organisasi kilat paham terhadap perubanhan yang tentu hendak terjalin.

Salah satu upaya supaya organisasi bisa mempersiapkan diri mengalami pergantian merupakan dengan
menekuni PO. PO merupakan pendekatan yang terprogram serta sistemik dalam mewujudkan
pergantian, dimana di dalamnya tercantum faktor faktor serta metode buat melaksanakan pergantian
secara terencana, mencakup segala organisasi, berakibat jangka panjang, mengaitkan manajemen
puncak, serta memakai bermacam wujud intervensi bersumber pada pendekatan sikap.

RANGKUMAN 2

Penaksiran merupakan proses buat paham sesuatu guna dari arus sistem, yang pada aktivitas tersebut
mengaitkan pengumpulan data yang bersangkutan dengan pembedahan organisasi yang lagi berjalan,
mempelajari informasi tersebut serta mengambarkan penarikan kesimpulan buat kenaikan serta
pergantian yang potensial, hasil penaksiran yang efisien sediakan pengetahuan yang sistematis untuk
organisasi buat mendesain intervensi yang cocok. Banyak organisasi organisasi yang lain dalam
melaksanakan pengembangan serta pergantian organisasi tidak melaksanakan penaksiran organisasi
secara benar, sehingga menimbulkan keterhambatan dalam proses dalam proses pergantian serta
pertumbuhan. Apapun wujud pergantian yang dicoba oleh organisasi, baik itu secara radical change
maupun incremental change, kebutuhan hendak mendiagnosis organisasi butuh buat merancang
langkah berikutnya yang lebih strategis,. Penaksiran ialah lamgkah yang sangant berarti dalam
pergantian serta pengembangan organisasi, buat itu dalam tulisan ini, menyajikan sesuatu definisi
penaksiran secara universal dan model penaksiran organisasi.

Selaku sesuatu sistem yang berperoses organisasi senantiasa hadapi pergantian, pergantian tersebut
terjalin sebab organisasi terletak pada keadaan kettidakseimbagan ataupun hadapi syautu
permasalahan. Buat menuju satu persatu perasalahan organisasi sehingga ditemui pemicu
sesungguhnya dibutuhkan sesuatu metode ialah mendiiagnosis.

Dalam melaksanakan mendiagnosis, analisis sangat sangat sangant di perlukan buat memandang mana
informasi yang relevan serta mana informasi yang tidak relevan. Mana yang jadi karena utama serta
mana pula yang jadi pemicu sampingan. Lewat penaksiran hendak ditemui persoalanyang sesungguhnya
serta gimana stategi buat memecahkannya. Dalam kaitanya sondang P. Siagian melaporkan penaksiran
terhadap sesuatu kasus menuntut pendekatan yang sistematik yang meliputi segala proses yang ada
dalam pengelolaan organisasi.

Dalam proses penaksiran data yang akurat serta profesional sangat di oerlukan supaya bisa memastikan
kasus organisasi setepat tepatnya serta bisa mencairkan jala keluar cocok dengan kasus yang terdapat.
Data yang akurat bisa di peroleh apabila dalam melaksanakan penaksiran digunakan konsultan yang
handal yang sanggup berpikir rasional, objektif serta leluasa dari ketrkaitan emosional. Seluruh infomasi
yang di peroleh dalm proses penaksiran wajib dicoba pengolahan terlebih dulu ialah analisis informasi.
Aktivitas analisis informasi ini hendak mengaitkan konsultan serta klien secara bersama sama yang
hendak menciptakan identifikasi dalam kasus. Langkah langkah dalam mendiagnosis merupakan;
mengenali daerah permalahan sedangkan, mengumpulkan informasi, analisis informasi, umpan balik
informasi, mengenali daerah kasus yang dikira jadi sumber, memotivasi klien menuntaskan
permasalahan, mendiagnosis kasus yang sudah di temukan serta mencari jalur keluar buat memastikan
pergantian.

RANGKUMAN 3

Globalisasi sudah pengaruhi suasana serta keadaan lingkungandunia yang terdampak pula pada
organisasi. Pergantian pergantian terhadap organisasi tersebut mencakup komponen struktur
organisasi, komponen teknologi serta komponen sumber energi manusianya. Globalisasi berakibat pada
segala dimensi organisasi( besar ataupun kecil) serta jenis organisasi( simpel, fungsional serta divisional)
yang terdapat di dunia. Dunia selaku sesuatu supersiste, tercipta dari sistem sistem( negeri negeri,
pandangan hidup, agama, sosial, politik serta sebagainya yang silih memenuhi, silih memerlukan serta
salin bergantungan serta silih pengaruhi satu sama lain.

Model model pengelolaan pergantian untuk organisasi antara lain: reenginering, total quality
manajemen, kaizen, balanced scored card serta benchmarking. Manajemen mutu ataupun total quality
management merupakan sesuatu filsafat manajemen yang di dorang oleh kebutuhan serta harapan para
pelanggan dan menintikbertkan pada revisi yang berkepanjangan dalam proses perkerjaan.
Reengineering merupakan pergantian radikal untuk sesuatu organisasi secara mendasar, atas usualan
pihak manajemen atas dengan terobosan inovasi baik metode proses penciptaan maupun bidang lainya,
yang bisa menciptakan output tertentu tertentu.

Benchmarking ialah riset banding yang dicoba oleh sesuatu organisasi buat mendapatkan pengetahuan
tentang aplikasi aplikasi kerja terbaik supaya nantinya hasil dari pendidikan tersebut bisa di praktikan
buat menggapai kinerja serta hasil penciptaan benda maupun jasa yang pada nilai paling tinggi cocok
harapan serta tujuan organisasi. Balanced score card membagikan tata cara pengukuran kinerjanyang
komprehensif serta integralistik selaku laporan manajemen yang siap gunakan serta siap dianalisis
secara kilat serta bisa pula dikatakan balanced score card merupakan sesuatu pengukuran yang
membagikan data bernilai serta komprehensif meliputi: a. Pengukuran( kinerja) keuangan dari kegiatan
ataupun aksi bisnis yang sudah diambil tadinya serta b. Pengukuran operasional yang meliputi kepuasan
pelanggan, proses internal, inovasi organisasi serta revisi aktivitas operasional yang mengukur aspek
aspek pembuat kinerja keuangan mendatang.
Balanced scorecard yang ialah sistem menajemen strategis merujuk pada sistem dari sesuatu proses
yang digunakan oleh manajer serta karyawan buat merumuskan serta mengimplemtasikan strategi
dalam penyediaan costumer value yang terbaik buat mewujudkaan visi organisasi serta buat mengelola
strategi jangka panjang.

Kenggulan sistem balanced scorecard; a. Memotivasi personel buat berfikir serta berperan strategis
dalam bawa industri( organisasi) dalam mengarah masa depan, b. Menciptakan bussiness plan yang
komprehensif yang tidak terpaku dalam sistem finansial saja, namun pula mnegukur aspek nonfinansial,
c. Menghasilakan business plan yang koheran

RANGKUMAN 4

Intervensi yakni aktivitas yang diharapkan bisa mewujudkan organisasi yang lebih baik dalam makna
lebih adaptif, lbih produktif, serta lebih efisien mehadapi bermacam tantangan serta tuntutan yang
mencuat secarainternaldalam organisasi sendiri serta dalam area ekternal organisasi yang bersangkutan.
Dalam merancang aktivitas intervensi yang butuh mendapatkanperhantian merupakan kesiapan kilen
buat melaksanakan pergantian, kepastian bawahan pergantian tersebut masih dalam batasan daerah
kekusaan serta kewenangan organisasi, kesiapan sumber sumber internal buat menolong
mengendalikan, memonitor serta memelihara proses pergantian.

Terdapat 4 berbagai metode intervensi dalam mengelola pergantian di dalam sesuatu kelompok
ataupun antarkelompok dalam rangka pengembangan keorganisasian ialah:

Pembinaan regu( team budding) 2. Pengembangan ikatan antarkelompok( intergrup training), 3.


Pertemuan konfrontasi keorganisasian( organizational conformantation meeting), 4. Pencerminan
organisasi( organizational mirroring). Tujuan pembinaan regu merupakan bisa menghasilkan tingkatan
serta keseriusan interaksi yang besar diantara para anggota kelompok yang dikuti dengan terbentuknya
atmosfer silih mempercayai serta watak silih terbuka. Apa yang jadi fokus atensi dari pembinaan
bergantung dari target serta tujuan yang mau di mengadakan dan anggapan tentang permasalahan yang
dialami serta wajib dituntaskan oleh kelompok tersebur. Salah saru pendekatan yang di pakai dalam
rangka pengembangan kerja sama kelompok merupakan pendekatan pemecahan permasalahan.
Pendekatan permasalahan bisa dilaksanakan dengan metode masing masing kelompok kerja membuat
sesuatu catatan yang mengambarkan pemikiran dan anggapan kelompok terhadap kinerja dirinya
sendiri, anggapan kelompok tentang kelompok lain serta asumsi kelompok tersebut.

Salah satu tujuan dari pengembangan kerja sama antarkelompok merupakan dimaksudkan buat
mengganti perilaku serta anggapan yang terdapat dalam sesuatu kolompok terhadap kolompok
kelompok lain dalam organisasi. Sebab apabila sesuatu kelompok ataupun unit kerja yang sebab
memandang ataupun mempersepsikan secara galat menimpa kelompok lain hendak bisa membatasi
aktivitas organisasi secara totalitas. Pertemuan konfrontasi organisasi ialah salah satuteknik dalam
pengembangan keorganisasian, yang mengabungkan serta menyatukan segala manajer organisasi
dengan tujuan mangulas permasalahan keefektifan tujuan organisasi yang sudah direncanakan.
Sebaliknya pencerminan organisasi organiasai ini di desain buat membetulkan efetivitas kelompok
independent.

RANGKUMAN 5

Perencanaan dalam manajemen SDM sangat berarti sebab tanpa perencanaan yang matang hingga
tujuan serta harapan organisasi bisa tidak di laksanakan, tidak hanya itu penggerak organisasi
merupakan orang ataupun SDM sehingga organisasi wajib mempriotaskan penngembangan SDM cocok
dengan kebutuhan organisasi.

Merancang kebutuhan karyawan SDM berkaitan dengan perihal perihal antara lain mendaptkan serta
mencermati jumlah serta kualitas karyawan yang dibutuhkan, mengenali tuntutan ketrampilan serta
metode memenuhinya, mengalami kelebihan ataupun kekuarangan karyawan, meningkatkan tatanan
kerja yang fleksibel, dan tingkatkan pemanfaatan karyawan.

Perencanaan SDM di mempengaruhi oleh aspek internal serta ekternal organisasi. Ada pula aspek
internal antara lain; visi serta misi organisasi., anggaran organisasi ataupun sistem data manajemen.
Dengakan fkator eksternal antara lain; suasana politik, permasalahan ekonomi, permasalahan sosial
serta budaya ataupun pengguna teknologi.

Buat mempunyai pegawai yang pas serta mempuntai kinerja yang besar dan penuhi standara kualifikasi
wajib di peroleh lewat proses rekrutmen yang pas serta efisien. Supaya bisa melaksanakan proses
rekrutmen pegawai yang secara pas serta efisien, wajib ada data yang mencukupi dan berkepanjangan
menimpa jumlah dan kualifikasi pegawai. Perencanaan rekrutmen ialah langkah yang berarti dalam
proses penjaringan calon tenaga kerja yang potensial untuk organisasi ataupun industri. Proses ini kerap
kali memunculkan konsekuensi bayaran operasional yang lumayan besar. Oleh sebab itu, sehabis
keputusan rekrutmen dicoba hingga pihak manajemen tidak boleh salah dalam mengambil keputusan
yang berhubungan dengan penerima tenaga kerja.

Pada biasanya organisasi mengabungkan pelaksanaan model internal serta eksternal dalam
melaksanakan proses rekrutmen pegawai. Sumber ekternal lebih di utamakan untuk organisasi
organisasi yang bergerak dalam area yang berganti secara kilat serta keadaan yang kompetitif.
Kebalikannya untuk organisasi organisasi yang terletak di dalam area yang berganti secara pelan, lebih
mengutamakan promosi yang dicoba dari organisasi itu sendiri.

Pada umunya istilsh pengembangan berhubungan dengan terdapatnya sesuatu proses aktif buat
mengganti sesuatu keadaan tertentu kondisi lain yang lebih baik. Dengan demikian dalam
pengembangan tersirat terdapatnya kemauan terdapatnya sesuatu pergantian kearah yang lebih baik.
Pengembangan SDM hendak bisa berjalan dengan baik apabila dicoba secara ternecana, siuman serta
sistemik, ialah lewat sesuatu pembelajaran serta pelatihan. Dibanding dengan pengembangan hingga
program pelatihann bertujuan buat membetulkan kemampuan bermacam keahlian serta metode
penerapan kerja tertentu buat kebutuhan masa saat ini. Sebaliknya pengembangan bertujuan buat
mempersiapkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu di waktu yang hendak mendatang.

RANGKUMAN 6

Perencanaan strategis ialah reflksi ataupun penjabaran dari misi organisasi. Misi organisasi ialah
penjabaran dari visi organisasi. Visi organisasi, misi organisasi serta perencanaan strategis ada ikatan
yang sangat erat, ketga faktor tersebut jadi komponen dasar dari seluruh aksi, arah serta tujuan
organisasi. Bagi mintzbeng, pemikiran tentang ciri aliran startegis dibagi jadi prescriptive serta
descriptive. Perncanaan strategis di definiskan selaku beberapa keputusan hendak masa depan. Tujuan
dari perncanaan resmi strategis antara lain; mengganti arah organisasi, memesatkan perkembangan
serta membetulkan keuntungan, mebuang divisi yang kinerjanya kurang baik, mengantarkan
permasalahan permasalahan strategis kepada manajemen puncak selaku bahan pertimbangan serta
mengonsetrasikan sumber sumber energi pada hala perihal yang berarti, khasiat dengan terdapatnya
perencanaan strategis untuk organisasi antara lain; perencanaan strategis ialah metode yang efisien
buat memandang organisasi selaku sesuatu sistem, perncanaan strategis menghembuskan
permasalahan permasalahan utama organisasi kepihak manajemen puncak serta lainya.

Area di mana organisasi terletak terdiri atas area industri, ialah area dimana organisasi melaksanakan
operasionalisasinya ataupun area yang berkaitan dengan kegiatan organisasi tersebut. Serta area makro
ialah dunia di luar batasan batasan organisasi, umumnya memiliki 4 segmen, ialah politik, hukum, sosial
ekonomi serta teknologi. tujuan berarti dalam menekuni area merupakan buat mendefiniskan
bermacam kesempatan serta ancaman. Tidak hanya itu dengan menguasai area organisasi hingga
organisasi bisa mempunyai pedoman buat mengestimasi masa depan, membagikan masukan yang
sangat berarti buat manajemen strategik, serta menolong merumuskan pemikirn strategik dalam
organisasi.

Buat menguasai area organisasi, dibutuhkan kemampuan dalam menganalisis area yang bisa di jalani
dengan metode mengenali, menelusuri, memproyeksikan serta memperhitungkan pergantian berarti
yang terdapat dalam area lewat 4 kerangka analisis ialah; 1.) mengindra( scanning), 2) memantau, 3)
meramalkan, 4) memperhitungkan. Sehabis organisasi bisa menganalisis lingkunganya barulah
organisasi bisa memperhitungkan dirinya sendiri, mengenali dimana kekuatan serta kelemahanya,
kesempatan serta ancaman apa yang terdapat. Dengan mengenali kekuatan serta kelemahan,
kesempatan serta ancaman, organisasi bisa menetapkan strategik apa yang wajib di milki organisasi
supaya visi serta misi yang sudah diresmikan bisa tercapai.
Teknologi merupakan perlengkapan utama meminimalkan kerja tangan manusia( manusal),
meningkatakan produktivitas para tenaga kerja, serta bisa mendatangkan kemaslahatan hidup yang
lebih bermutu baik. Konsekunsi pergantian teknolohi wajib diakui terjalin pula terhadap ekologi,
sosiologi serta psikologi. Ikatan organisasi dengan teknologi terletak pada uraian kalau organisasi tidak
cuma ialah sesuatu sistem metode serta sosial saja, namun pula memerlukan penataan serta
pengintregasian aktivitas aktivitas manusia di dekat bermacam teknologi

RANGKUMAN 7

Struktur organisasi merupakan wujud organisasi secara totalitas yang ialah cerminan menimpa kesatuan
dari bermacam segmen organisasi, yang masing masing di mempengaruhi oleh salah satu dari aspek
aspek.

Komponen komponen dasar struktur organisasi bagi child terdapat 4, 3 dari komponen awal dari definisi
ialah elemen elemen yang bertabiat statis, sebaliknya komponene elemen ke 4 bertabiat dinamis.

Terdapat 2 wujud model struktur organisasi ialah struktur fungsional serta struktur produk. 2 bentu
model organisasi fungsional serta struktur produk kadangkala kadangkala terpaksa di sesuiakan
wujudnya sebab tuntutan dari area. Diketahui 2 berbagai wujud penyesuaian ialah struktur organisasi
geografis serta struktur kombinasi( hibrida) dengan ciri masing masing.

Penafsiran staf senantiasa mengacu pada terdapatnya sebagian orang pegawai yang memilki
seperangkat ketentuan kerja serta berkerja buat menggapai tujuan organisasi.

Manajemen organisasi merupakan sesuatu upaya mendayagunaan sumber energi manusia, sumber
energi alam, sumber energi modal ataupun teknologi yang terdapat buat mewujudkan sesuatu tujuan
yang sudah di programkan.

Manajemen berperan buat menggerakan bermacam aktivitas organisasi di dalam menggapai tujuan,
menata sesuatu kehidupan dan menuntaskan bermacam kasus yang mencuat kearah yang cocok dengan
iktikad serta tujuan pendirian organisasi.

Terdapat 3 pendekatan dalam strategis kerja/ perencanaan kerja ialah pendekatan mekanik,
pendekatan aspek manusia serta pendekatan motivasi.
Filsafah taylor merupakan memisahkan secara tegas antara kinerja raga( back work) serta kinerja
otak( brain work) yang lebih menekankan pada gagasan kalau pengumpulan serta analisis informasi yang
sistematis ialah metode terbaik buat menekuni metode penyesuiaan sesuatu perkerjaan seefesien bisa
jadi.

Manajer/ pemimpin semestinya mengetahai gimana organisasinya bergerak maju. Pemimpin wajib
menyaring bermacam motode buat pengukuran prestasi. Berbagai berbagai perlengkapan pengendalian
butuh di tahu sehingga ia mengenali sepanjang mana ia sudah menggapai target.

Bersumber pada riset riset di temukan kalau pada organisasi yang besar, ikatan teknologi serta struktur
nyatanya bertabiat terbatas, pula pengaruh teknologi terhadap struktur lebih terasa pada bagian dari
sesuatu organisasi maupun organisasi yang ukuranya kecil.

RANGKUMAN 8

Pada dini revolusi industri organisasi selaku entitas yang mandiri lepas dari lingkunga. Organisasi di
anggap selaku kumpulan orang yang berkerja buat menggapai tujuan. Manusia di anggap cuma selaku
aspek penciptaan yang tidak meliliki jiwa. Pertumbuhan berikutnya merupakan timbulnya aliran yang
mengkoreksi pemikiran kalau manusia tidaklah aspek penciptaan semata, manusia mempunyai jiwa
yang butuh di perlakukan dengan baik dalam organisasi.

Sesi berikutnya di temukan kalau organisasi tidak berdiri sendiri. Organisasi merupaka entitas yang
memilki jiwa serta ialah bagian dari area. Ini lah tonggak organisasi moderen. Pada masa moderen in ada
2 pendangan dominan ialah organisasi di pandang selaku sistem serta organisasi di pandang selaku
kontingensi dari area. Perkembang teknologi serta data sudah merubah tatanan sosial sebab teknologi
dalam warga sudah berkembang jaringan antar manusia serta antar organisasi,. Pengetahuan jadi bagian
berarti dalam organisasi. Oleh sebab itu setelah itu munculah pemikiran kalau komponen organisasi
merupakan pengetahuan. Organisasi yang menempatkan pengetahan selaku komponen terpentingnya
diucap organisasi belajar.

Bersumber pada literature, sangat tidak ada 6 sebutan yang berhubungan dengan penciptaan,
pemakaian, penyimpanan serta distribusi, sebutan sebutan tersebut merupakan learning organization,
organizational learning, knowledge creating company, the learning company, knowledge management,
serta the knowing organization. Tokoh yang mempopulerkan konsep organisasi belajar merupakan chris
argyris serta peter Meter. Senge. Organisasi belajar di definisikan selaku keahlian organisasi
mendapatkan pengetahuan menginterpretasikan pengetahuan, mentrnsfer pengetahuan serta
mempertahankan pengetahuan. Ada paing tidak 5 variabel yang mempengaruhu organisasi belajar ialah
sistem infomasi, struktur organisasi, pengembangan SDM, budaya oranisasi serta kepemimpinan,
variabel tersebut membagikan pengaruh yang kokoh terhadap organisasi belajar, dalam literatur,
penciptaan pengetahan ialah komponen berarti dalam organisasi belajar.

Ada bermacam metode yang universal di pakai buat mentrnsformasi organisasi. Tetapi langkah tersebut
biasanya merupakan melaksanakan penaksiran, menyusun rencana, mengimplementasikan pergantian,
serta melaksanakan evaluas pergantian. Terdapat 2 style proses pergantian dari kiline serta sauders
melaporkan butuh 10 langkah buat bertrnsformasi langkah tersebut merupakan memperhitungkan
budaya belajar organisasi, menyebar rasa optimis( positif), menjadikan tempat kerja selaku tempat yang
nyaman buat berfikir, menghargai pengambilan efek, membatu orang orang supaya sanggup jadi
sumber untuk yang lain, meletakan kekuatan belajar kedalam perkerjaan, merumuskan visi, mebawa visi
ke kehidupan, mengubungkan visi kesistem dalam mengawali pergantian.

Anda mungkin juga menyukai