Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nurul Aulia Munthe

Nim : 5191142015
Kelas : 2 C
Uts : Profesi Pendidikan

1. MENGAPA SAUDARA SEBAGAI CALON GURU PERLU MEMAHAMI


PROFESI KEPENDIDIKAN? JELASKAN 5 (LIMA) ALASANNYA.

1. Untuk mengetahui mengapa pekerjaan guru dikatakan sebagai profesi.

Menurut Arni Muhammad dan Asmidir ilyas (2005:10) bahwa profesi pada
hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang menyatakan bahwa
seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayan karena orang
tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Dan dari penjelasan itu dapat
ditarik kesimpulan bahwa pekerjaan guru adalah profesi. Karena seorang guru
sanggup dan rela mengabdikan dirinya untuk mendidik peserta didiknya agar berguna
bagi dirinya sendiri, orang lain dan negaranya.

2. Untuk mengetahui hakikat guru sebagai profesi.

Setelah itu bahwa pekerjaan seorang guru adalah sebuah profesi, maka juga harus
tagu bagaimana hakikat guru sebagai profesi. Sehingga berguna bagi bagi diri saya
sendiri dan calon guru nantinya. Menurut arni muhammad dan Asmidir Ilyas
(2005:20) bahwa hakekat guru sebagai profesi adalah memahami tentang harkat dan
martabat guru, kompetensi apa saja yang harus dimiliki guru agar dapat menjadi guru
yang profesional, wadah atau organisasi profesi apa saja yang dapat dijadikan tempat
bagi guru memperjuangka hak-haknya dan juga untuk meningkatkan wawasan dan
profesionalismeya, dan memahami norma yang harus dipedomani dan dipatuhi yakni
Kode Etik Guru.
a. Harkat dan martabat guru
Dengan mengetahui hakikat guru sebagai profesi, saya selaku calon pendidik
menjadi tahu harkat dan martabat sebagai seorang guru. Kemudian bagaimana
saya menjaga harkat dan martabat tersebut, lalu meningkatkan apresiasi
masyarakat terdapat profesi guru.
b. Kompetensi guru
Sebagai pendidik saya tidak hanya mendidik, yaitu membantu anak didik
mengembangkan pribadinya, memperluas pengtahuannya, dan melatih
keterampilannya dalam berbagai bidang. Akan tetapi saya harus memiliki
kemampuan yang disebut kompetensi guru yang harus dipenuhi.
c. Kode etik guru
Kode Etik Guru Indonesia ( Arni Muhammad dan Asmidir Ilyas, 2005: 31)
adalah sebagai berikut :
 Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
seutuhnya yang berjiwa pancasila.
 Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional
 Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai
bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
 Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan
masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung
jawab bersama terhadap pendidikan.
 Guru memelihara hubungan se-profesi semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial
 Guru secara bersama sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sebagai sara peninjang dan pengabdian.
 Guru nelaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan.

3. Dalam profesi pendidikan ternyata juga berkaitan dengan bimbingan dan konseling
(BK). Oleh karena itu saya sebagai calon guru ingin tahu bagaimana ikut mendukung
dan berpartisipasi dalm program bimbingan dan konseling sekolah yang beguna untuk
mengatasi masalah-masalah yang dihasapi oleh peserta didik. Saya bisa membantu
guru pembimbing (BK) mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling dengan memberikan data siswa tersebut.

4. Setelah tugass dan tanggung jawab dan wewenang guru, saya selaku calon guru
menjadi tahu apa yang harus dilakukan sebagai seorang guru. Apa yang menjadi tugas
dan wewenang yang harus saya pertanggung jawabkan atas tugas yang telah diberikan
kepada saya.

5. Untuk mengetahui bagaimana menjadi guru yang ideal dan profesional dan
berperan dalam administrasi pendidikan.

2. MENGAPA PEKERJAAN GURU DISEBUT SUATU PROFESI, JELASKAN?


DILENGKAPAI URAIAN SAUDARA SECARA RINCI APA SYARATSYARAT
SUATU PEKER-JAAN ATAU JABATAN DISEBUT DENGAN PROFESI?
Jawab:
S
Karena pekerjaan yang menuntut orang memenuhi kriteria-kriteria tersebut disebut
sebagai “profesi”. Dengan demikian dikatakan bahwa seorang guru adalah salah satu
profesi, yang mewajibkan pengembangannya”profesional”. Guru sbagai jabatan
dan/atau pekerjaan sudah diakui sebagai profesi di Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang dinyatakan secara tegas dan jelas pada Undang-Undang (UU)
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal dan UU Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan dosen, yang mewajibkan setiap pengembangannya
harus memenuhi kriteria dan/ atau persyarat-persyaratan tertentu, diantaranya adalah:
1. Memiliki kualisifikasi akemik
2. Memiliki kompetensi
3. Memilki sertifikat pendidik
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Dan memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

3. PEKERJAAN GURU BERDASARKAN KLASIFIKASINYA DIKELOMPOKAN


SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL.
a. SEBUTKAN DAN JELASKAN 5 (LIMA) PERBEDAAN ANTARA JABATAN
FUNGSIONAL DENGAN JABATAN STRUKTURAL? SERTA BERIKAN
CONTOHNYA.
b. MENGAPA PEKERJAAN GURU DIABAIKAN OLEH SISWA DAN
MASYARAKAT ? JELASKAN.
c. BAGAIMAN PENDAPAT SAUDARA TENTANG KEWIBAWAAN GURU
SAAT INI DI SEKOLAH DAN DIMATA MAYARAKAT ?
d. JELASKAN HAK DAN KEWAJIBAB SISWA DAN GURU BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG SISDIKNAS NO. 20/2003.
Jawab :
a. - Jabatan struktural yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur
organisasi, sedangkan jabatan fungsional yaitu jabatan teknis yang tidak
tercantum dalam struktur organisasi

- Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat dengan urutan


jabatan struktural terendah adalah eleson ivb, sedangkan jabatan
fungsional dilihat dari sudut pandang tugas dan fungsi pekerjaannya

- Sedangkan jabatan struktural tertinggi adalah eleson 1a, PNS dengan


jabatan struktural wajib menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam
rangka memeimpin suatu satuan organisasi K/L/PD sedangkan jabatan
fungsional juga tidak terlepas dari keberadaan strutur organisai dan sangat
diperlukan oleh K/L/PD

- Jabatan struktural hanya diduduki oleh mereka yang berstatus sebagai PNS
sedangkan jabatan fungsional adlah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Peegawai Negeri Sipil.

- Eleson dan jenjang pangkat jabatan strutural sesuai PP no. 13 Tahun 2002:
Perubahan atas PP no. 100 tahun 2000 tentang Penangkatan PNS dalam
jabatan struktural. Sedangkan Produk hukum yang mengatur pengangkatan
dalam jabatan fungsional adalah PP no. 40 Tahun 2010: Perubahan ats
peraturan pemerintah No. 16 tahun 1994 tentang jabatan fungsional
pegawai negeri sipil, PP No. 16 tahun 1994 dan Keppres No. 87 tahun
1999.

Contoh: Jabatan struktural : Seketaris jenderal, Kepala biro, dan staf ahli.
Jabatan fungsional : Guru, dosen, doktr, perawat,bidan, apoteker,
b. Menurut saya, karena kebanyakan guru di Indonesia saat ini kurang memiliki
kompetensi sebagai seorang guru. Sebagaimana Depdikbud (1980) merinci 10
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap guru :
•         Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep dasar keilmuan
•         Pengelolaan program belajar mengajar
•         Pegelolaan kelas
•         Penggunaan media dan sumber pembelajaran
•         Penguasaan landasan-landasan kependidikan
•         Pengelolaan interakasi belajar-mengajar
•         Penilaian prestasi siswa
•         Pengenalan fungsi dan program bimbingan dan konseling
•         Pengenalan dan penyelenggaraan administrasi sekolah
•  Pemahaman prinsip-prinsip dan pemanfaatan hasil penelitian pendidikan untuk
kepentingan peningkatan mutu pengajaran
Dari sepuluh kompetensi dasar tersebut ada beberapa yang tidak dimiliki oleh
guru. Dan juga guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak
dilaksanakan sepenuhnya. Dan kebanyakan masyarakat menganggap profesi
sebagai guru adalah hal yang biasa.
c. Menurut saya, kewibawaan guru disekolah saat ini turun. Dimana peserta didik
sekarang tidak lagi memandang guru seperti teman yang dalam berbicara
terkadang peserta didik tersebut tidak sopan kepada gurunya. Dan sekarang
kebanyakan guru measa akan takut kepada siswa dan juga orang tua siswa, dan
sudah banyak kejadian bahwa guru benar benar tidak dihargai oleh orang tua
siswa.
d. Menurut UU Sisdiknas No.20/2003 hak dan kewajiban pendidik dan tenaga
kependidikan adalah

Pasal 39
(1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
(2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Pasal 40
1. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
- penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai
- penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
- pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas
- perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas
hasil kekayaan intelektual; dan
- kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
- menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis
- mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan
- memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

4. JELASKAN MASALAH-MASALAH YANG SERING DIALAMI GURU DALAM


MELAKSANAKAN PROFESINYA DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT
YANG MULTIDIMENSIONAL SAAT INI!
Jawab:
Menurut saya, keberagaman karakteristik suatu masyarakat menyebabkan sulitnya
seorang guru berinteraksi dengan masyarakat yang multidimensional(masyarakat
yang terdiri dari berbagai latar belakang kehidupan) tersebut.dan disana bagi seorang
guru diperlukan kepiawaian dalam sosialisasi dengan masyarakat yang berbeda-beda.
Dan disana seorang guru masi melakukan adabtasi agar mampu menghadapi
masyarakat multidimensional
5. COBA SAUDARA ILUSTRASIKAN UPAYA-UPAYA APA YANG DAPAT
SAUDARA LAKUKAN UNTUK MENGANGKAT HARKAT DAN MARTABAT
GURU DAN MUTU PENDIDIKAN YANG MASIH RENDAH SAAT INI DAN
DEMI MASA DEPAN?
Jawab :
Jika saya sebagai pengambil kebijakan maka saya akan mengambil kebijakan sebagai
berikut :
a) Kualitas guru harus ditingkatkan melalui pendidikan dan sertifikasi guru.
b) Kesejahteraan guru harus diperhatikan terutama guru-guru yang mengajar di
daerah terisolir.
c) Jika saya sebagai pemerintah maka saya akan melebihi anggaran untuk
pendidikan sehingga dapat menyediakan kelengkapan sarana dan prasarana
pendidikan bagi sekolah-sekolah di Indonesia.
d) Harus tetap menjalankan dengan kokoh dan tanggung jawab atas profesi yang
dimiliki

6. JELASKAN DENGAN RINCI 4 (EMPAT) KOMPETNSI YANG PERLU DIKUSAI


SEORANG GURU BERDASARKAN PP NO 74 TAHUN 2008? UNTUK
MEMENUHI KOMPETENSI TERSEBUT UPAYA APA YANG HARUS
DILAKUKAN?
Jawab:
Pasal 3
1. Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan,dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dikuasai,dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakantugas
keprofesionalan.
2. Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
3. Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat holistik.
4. Kompetensi pedagogik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kemampuan
Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurangkurangnya
meliputi:
a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
b. pemahaman terhadap peserta didik
c. pengembangan kurikulum atau silabus
d. perancangan pembelajaran
e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogi
f. pemanfaatan teknologi pembelajaran
g. evaluasi hasil belajar; dan
h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
5. Kompetensi kepribadian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya
mencakup kepribadian yang:
a. beriman dan bertakwa
b. berakhlak mulia
c. arif dan bijaksana
d. Demokratis
e. Mantap
f. Berwibawa
g. Stabil
h. Dewasa
i. Jujur
j. sportif menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat

secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri dan mengembangkan diri secara mandiri
dan berkelanjutan.

7. PROFESI KEPENDIDIKAN ADALAH MERUPAKAN SUATU BAGIAN


INTEGRAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN.
a. COBA SAUDARA BERI ILUSTRASI TENTANG PERSEPSI SISWA DAN
GURU TENTANG BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH YANG
SELAMA DILAKUKAN?
Jawab :
- Siswa menganggap bahwa siapa yang berurusan dengan BK maka dia adalah siswa
bermasalah.
- Siswa beranggapan BK sebagai tempat dimana hanya untuk orang-orang yang
bermasalah.
- Guru juga sering menyuruh siswanya yang terlambat harus melapor kepada guru BK.
- Dan jika ada siswa yang kesurupan itu harus ditangani oleh guru BK.
- Dan jika ada siswa yang bermasalah seperti cabut atau sering absen itu haru ditangani
sepenuhnya oleh guru BK.

b. JELASKAN MINIMAL 3 (TIGA) FUNGSI BIMBINGAN.JAWABAN


SAUDARA DILENGKAPI CONTOH KONKRIT DAN FAKTA AKTUAL
DILAPANGAN!
Jawab :
Fungsi Bimbingan dan Konseling menurut Prayitno (1994) adalah :

1)    Fungsi pemahaman
Merupakan landasan dari kegiatan bimbingan dan konseling. Karena dengan
memahami siswa dan permasalahannya besar kemungkinan jalan keluar dari
pemecahan masalah akan dapat ditemui sehingga diharapkan siswa dapat terlepas
daripermasalahan yang dialaminya.
2)    Fungsi pencegahan
Yaitu pelayanan bimbingan dan konseling dapat dimanfaatkan untuk menghindari
individu dari permasalahan-permasalahan yang mungkin akan menimpan individu
tersebut, yang identik dengan slogan kesehatan “mencegah lebih baik dari pada
mengobati.
3)    Fungsi pengentasan
Yaitu pelayanan yan dimanfaatkan untuk membantu individu terlepasa dari masalah
yang dihadapinya
4)    Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Yaitu pelayanan yang dapat dimanfaatkan untuk memelihara dan mengembangkan
segala yang baik yang ada pada diri individu, baik berupa potensi sebagai bawaan
ataupun hasil perkembangan yang diperoleh dari belajar.
5)    Fungsi advokasi
Yaitu pelayanan bimbingan yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan
perlindungan  pada individu, terhadap tindakan yang tidak adil yang dikenakan
kepada mereka, terutama perlindungan terhadap hak pendidikan anak.

Asas-asas bimbingan dan konselingmenurut prayitno (1987) adalah :


1) Asas Kegiatan,
yaitu Bimbingan dan Konseling harus dapat membantu membangkitkan peserta didik
agar berusaha melakukan kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
2) Asas Kedinamisan,
yaitu Bimbingan dan Konseling hendaknya dapat membantu terjadinya perubahan
yang lebih baikdan mampu kearah pembaruan pada diri peserta didik.
3) Asas Keterpaduan,
yaitu Bimbingan dan Konseling hendaknya dapat memadukan aspek kepribadian
peserta didik dan proses layanan yang dilakukan.
4) Asas Kenormatifan,
yaitu usaha Bimbingan dan Konseling harus sesuai dengan norma-norma yang
berlaku, baik norma agama, norma adapt, norma hokum atau Negara, norma ilmu, dan
norma kebiasan sehari-hari.
5) Asas Keahlian,
yaitu Bimbingan dan Konseling adalah layanan professional sehingga perlu dilakukan
oleh ahli yang khusus dididik untuk melakukan tugas ini.
6) Asas Ali Tangan,
Bila usaha yang dilakukan telah optimal tetapi belum berhasil atau masalahnya diluar
kewenangannya, maka penanganannya dapat dialihtangankan pihak lain yang
berwenang.
7) Asas Tutwuri Handayani,
yaitu Bimbingan dan Konseling hendaknya secara keseluruhan dapat memberikan
rasa aman, mengembangkan keteladanan, memberi rangsangan dan dorongan serta
kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk maju sesuai dengan
potensinya.

c. JELASKAN TUJUAN, MANFAAT, DAN SASARAN PELAYANAN


BIMBINGAN KONSELING DISEKOLAH? BERIKAN CONTOHNYA.
Jawab :

Tujuan bimbingan dan konseling dibagi 4, yaitu:


1.   Sekolah
 Menysusun dan menyesuaikan data tentang siswa.
 Sebagai penengah antara sekolah dan masyarakat.
 Mengadakan penelitian tentang siswa dan latar belakang siswa.
 Menyelenggarakan program test.
 Membantu menyelenggarakan kegiatan penataran bagi guru dan staf
lainnya.
 Menyelenggarakan pendidikan lanjutan bagi siswa yang sudah tamat
(tambahan keterampilan).

2.    Siswa
 Membantu siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang
dimiliki.
 Membantu sosialisasi dan sensitifikasi siswa terhadap kebutuhannya.
 Membantu siswa untuk mengembangkan motif dan motivasi belajar.
 Memberikan dorongan dalam mengarahkan diri, pemecahan masalah, dan
pengambilan keputusan dalam pendidikan.
 Mengembangkan sikap dan nilai secara menyeluruh serta puas dengan
keadaan hidup.
 Membantu siswa dalam memahami tingkah laku manusia.
 Membantu siswa dalam memperoleh kepuasan diri.
 Membantu siswa untuk seimbang dalam aspek jasmani, rohani, emosi, dan
sosial.
 Membantu siswa mendapat kesempatan dalam mengembangkan
potensinya di lingkungan dan di masyarakat.

3.    Guru
 Membantu guru dalam keseluruhan program pendidikan.
 Membantu guru dalam usaha memahami perbedaan individu siswa.
 Merangsang dan mendorong penggunaan prosedur  dan teknik bimbingan.
 Membantu dan mengenalkan pentingnya keterlibatan diri dalam
keseluruhan program pendidikan.
 Membantu guru dalam berkomunikasi dengan siswa.

4.    Orang tua siswa


 Membantu orang tua dalam menghadapi masalah hubungan antara siswa
dengan keluarga.
 Membantu dalam memperoleh pengertian tentang masalah siswa serta
bantuan yang dapat diberikan.
 Membina hubungan baik antara keluarga dan sekolah.
 Membantu memberikan pengertian terhadap orang tua tentang program
pendidikan pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai