Anda di halaman 1dari 57

ABSTRAK

Latar belakang: Kolelitiasis adalah material atau kristal yang terbentuk di dalam
kandung empedu. Cholelitiasis merupakan kondisi yang paling banyak
ditemukan.Kondisi ini menyebabkan 90% penyakit empedu, dan merupakan
penyebab nomor lima perawatan di rumah sakit pada usia muda. Choleltiaisis
biasanya timbul pada orang dewasa, antara usia20- 50 tahun dan sekitar 20%
dialami oleh pasien yangberumur diatas40 tahun. Wanita berusia muda memiliki
resiko 2-6 kali lebih besar mengalami cholelitiasis.Cholelitiasis mengalami
peningkatan seiring meningkatnya usia seseorang.DiIndonesia,cholelitiasis kurang
mendapat perhatian karena sering sekali asimtomatik sehingga sulit di deteksi atau
sering terjadi kesalahan diagnosis. Keluhan klinis yang sering ditemukan adalah
nyeri pada perut kanan atas,nyeri epigastrium, demam,ikterus, mual, muntah.
Tujuan gaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Kolelitiasis di
ruangan Cendana, menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus dalam
proses asuhan keperawatan: Pengkajian, Diagnosa, Tindakan, Implementasi dan
Evaluasi. Sample yang dipilih dalam penelitian ini sebanyak 1 pasien dengan
diagnose medis Kolelitiasis dengan menggunakan teknik Asuhan Keperawatan
dimana studi kasus ini dilakukan di Di Ruang Cendana Rumah Sakit Bayangkara
Drs.Titus Ully Kupang.
Hasil penelitian studi kasus didapatkan 2 masalah keperawatan yang dibahas
yaitu: nyeriakut dan kurang pengetahuan.
Maka dalam yang digunakan adalah proses keperawatan dengan difokuskan pada
nyeri dan pengetahuan.
Kata Kunci: Asuhan Keperawatan,Kolelitiasis
KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena
atas berkat dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Nn.E.SDengan
Kolelitiasis Di Ruang Cendana Rumah Sakit Bayangkara Drs.
TitusUllyKupang”.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini,penulis
banyak mendapatkan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, tidakterlepas
dari bantuan tenaga, pikiran, dan dukungan moril. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada ibu Roswita Viktoria Rambu Roku,SKep,Ns,MSN selaku pembimbing
sekaligus penguji yang dengan penuh kesabaran dan ketelitian sertadengan segala
totalitasnya dalam menyumbangkan ide – ide dengan mengoreksi,merevisi, dan
juga tidak lupa terimah kasih kepada bapak Sabinus B Kedang,S.Kep, Ns, M.Kep
selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan
memberikan masukan demi penyelesain karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata, Penulis menyadari sepenuhnya Karya Tulis Ilmiah ini
masihjauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembacayangbersifat membangun sangat dibutuhkan oleh penulis. Akhir kata,
semoga KaryaTulisIlmiahinidapatdigunakandalamproses
pembelajarandiduniapendidikan.

Kupang,23 Juli2019

Penulis
DAFTARISI

HalamanJudul
Lembarpersetujuan................................................................................… i
LembarPengesahan................................................................................…. ii
LembarKeasliantulisan..........................................................................…. iii
Biodata....................................................................................................…. iv
Abstrak.......................................................................................................... v
KataPengantar........................................................................................…. vi
Daftarisi................................................................................................................viii
Daftarlampiran.............................................................................................. ix
BAB1PENDAHULUAN.....................................................................…... 1
1.1Latar Belakang.......................................................................... 3
1.2Tujuan Penulisan........................................................................ 3
1.3Manfaat.................................................................................….. 4
BAB2TINJAUAN PUSTAKA............................................................….. 5
2.1KonsepTeori.........................................................................….. 5
2.2 Konsep ProsesAsuhan Keperawatan...................................….. 17
BAB3HASILSTUDIKASUSDANPEMBAHASAN.......................….. 24
3.1HasilStudiKasus.................................................................….. 24
3.2Pembahasan...........................................................................….. 30
3.3Keterbatasan..........................................................................….. 31
BAB4PENUTUP..................................................................................….. 32
4.1Kesimpulan............................................................................….. 32
4.2Saran.....................................................................................….. 33
DAFTARPUSTAKA...........................................................................................34
LAMPIRAN
1.Pathway......................................................................................................
2.Genogram....................................................................................................
3.Formatpengkajian......................................................................................
4.Lembarkonsultasi......................................................................................

ix
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang Masalah


Kolelitiasis saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat karena
frekuensi kejadiannya tinggi yang menyebabkan beban finansial maupun beban
sosial bagi masyarakat. Sudah merupakan masalah kesehatan yang penting
dinegara barat. Angka kejadian lebih dari 20% populasi dan insiden meningkat
dengan bertambahnya usia. Cholelitiasis sangat banyak ditemukan pada populasi
umum dan laporan menunjukkan bahwa dari11.840 yang dilakukan otopsi
ditemukan 13,1% adalah priadan 33,7% adalah wanita yang menderita
batuempedu.Di negara barat penderita cholelitiasis banyak ditemukan pada usia
30 tahun, tetapi rata-rata usia tersering adalah 40–50 tahun dan meningkat saat
usia60 tahun seiring bertambah nya usia, dari 20 juta orang dinegarabarat
20%perempuan dan 8% laki-laki menderita cholelitiasis dengan usia lebih dari 40
tahun (Cahyono, 2014). Sekitar 12% dari total penduduk dewasa di negara barat
menderita cholelitiasis jadi sekitar 20 juta jiwa yang menderita
cholelitiasis,disetiap tahunnya ditemukan pasien cholelitiasis sekitar 1 juta jiwa
dan 500.000 jiwa menjalani operasi pengangkatan batu empedu
(cholesistektomiataulaparoscopychole).Cholelitiasis merupakan penyakit penting
dinegara barat.(Sudoyo,2006)
Cholelitiasis merupakan kondisi yang paling banyak ditemukan. Kondisiini
menyebabkan 90% penyakit empedu, dan merupakan penyebab nomor lima
perawatan dirumah sakit pada usia muda.Choleltiaisis biasanya timbul padaorang
dewasa, antara usia20- 50 tahun dan sekitar 20% dialami oleh pasien yang
berumur diatas 40 tahun. Wanita berusia muda memiliki resiko 2-6 kali lebih
besar mengalami cholelitiasis.Cholelitiasis usia seseorang. Sedangkan kejadian
cholelitiasis di negara Asia3%-15% lebih rendah dibandingan negara barat. Di
Indonesia, cholelitiasis kurang mendapat perhatian karena sering sekali
asimtomatik sehingga sulit di deteksi atau sering terjadi kesalahan
diagnosis.Penelitian diIndonesia pada Rumah Sakit

Columbia Asia Medan sepanjang tahun 2011 didapatkan 82kasus cholelitiasis.


(Ginting,2012)
DiIndonesia,cholelitiasis baru mendapat perhatian setelah
diklinis,sementara publikasi penelitian tentang cholelitiasis masih terbatas.
Berdasarkan studi kolesitogra fioral didapatkan laporan
angkainsidensicholelitiasis terjadi pada wanita sebesar 76% dan pada laki-laki
36% usia lebih dari 40 tahun.Sebagian besar pasien dengan batu empedu tidak
mempunyai keluhan. Risiko penyandang batu empedu untuk mengalami gejala
dan komplikasi relatif kecil.Walaupun demikian, sekali batu empedu mulai
menimbulkan serangan nyeri kolik yang spesifikmaka resiko untuk mengalami
masalah dan penyulit akan terus meningkat.(Cahyono,2014)
Kolelitiasis adalah material atau kristal yang terbentuk di dalam kandung
empedu. Keluhan klinisyang sering ditemukan adalah nyeri pada perut kananatas,
nyeri epigastrium,demam, ikterus, mual,muntah. Sampel sebanyak102orang
dipilih secara purposif dari pasien yang berkunjung di bagian Penyakit Dalam
RSUD Koja pada periode 5 Oktober sampai dengan 31 Desember 2015,desain
penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan potong lintang.Hasil disajikan
dalam tabel dan grafik. Frekuensi tertinggi berdasarkan jenis kelamin sebanyak 64
pasien (63 %) adalah perempuan, umur ( > 40 tahun) sebanyak 88 pasien (86 %),
frekuensi tertinggi berdasarkan jumlah anak didapatkan bahwa responden yang
mempunyai tiga anak atau lebih sebesar 52 pasien (52 %), rata-rata nilai indeks
masa tubuh (IMT) sebesar 24,80, tidak ada riwayat keluarga yang menderita
kolelitiasis sebanyak 83 pasien (80%), dengan warna kulit kuning langsat
sebanyak 70 pasien (69 %), keluhan klinis yang tersering adalah dispepsia 61
pasien (60%), dengan nilai rata rata kolesterol total 201 mg/dl. Berdasarkan hasil
penelitian ini disimpulkan bahwa, pasien kolelitiasis di RSUD Koja terjadi lebih
banyak pada pasien perempuan dengan warna kulit kuning langsat (fair) yang
berusia lebih dari 40 tahun,dengan jumlah anak lebih dari tiga orang, memiliki
nilai rata-rata indeks massa tubuh sebesar 24,80, sebanyak 83 pasien kolelitiasis
tidak ditemukan adanya riwayat kolelitiasis dalam keluarga,dan rata-rata
kolesterol 201mg/dl

dengan keluhan utama dispepsia (J.KedoktMeditekVolume23,No.63Juli-September


2017)
Data yang diambil dari Rumah Sakit Bhayangkara Drs.Titus Ully Kupang,
diruang Cendan jumlah pasien yang masuk dari bulan januari sampai
15 juli 2019 sebanyak 207 pasien jumlah pasien diruang Cendana yang
terdiagnosis Kolelitiasis terhitung dari bulan januari 2019 sampai Juli 2019
sebanyak 4 pasien dengan laki – laki 2 orang dan perempuan 2 orang.
Solusi masalah pada pasien dengan Kolelitiasis adalah perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan dapat memberikan informasi tentang bagaimana
tanda gejala, cara pencegahan, cara pengobatan dan penanganan pasien dengan
Kolelitiasis sehingga keluarga juga dapat beperan aktif dalam pemeliharaan
kesehatan baik individu itu sendiri maupun orang lain disekitarnya.
1.2 Tujuan Studi Kasus
Terdiri dari 2(dua) hal yaitu tujuan umum dan tujuan khusus
1.2.1 TujuanUmum
Penulis mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan
Kolelitiasis diruangan Cendana, menggunakan pendekatan proses keperawatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Nn. E.Sdengan Kolelitiasis.
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat pasien dengan
Kolelitiasis.
3. Mampu membuat perencanaan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang
telah ditetapkan pada pasien denganKolelitiasis.
4. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada pasien dengan
Kolelitiasis.
5. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan pada pasien dengan
Kolelitiasis.
6. Mampu mendokumetasi tindakan keperawatan sesuai tahapan proses
keperawatan.
1.3 Manfaat Studi Kasus
1.3.1 Bagi Penulis
Hasil penelitian membuat pengalaman belajar dalam meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan berkaitan dengan pasien dengan Kolelitiasis dan
menambah wawasan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya dalam
mengembangkan penelitian lanjutan terhadap pasien yang menderita dengan
Kolelitiasis.
1.3.2 Bagi Institusi
1. Rumah Sakit
Sebagai masukan dalam melaksanakan 5 tahap proses
keperawatandan meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan pada
pasien, khususnya pasien dengan Kolelitiasis.
2. Bagi Pendidikan
Sebagai sumber bacaan atau referensi untuk meningkatkan kualitas
pendidikan keperawatan dan pelaksanaan 5 tahap proses keperawatan
padapasien,khususnya pasiendengan Kolelitiasis.
BAB2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Teori


2.1.1. Pengertian
Cholelitiasis adalah 90% batu kolesterol dengan komposisi kolesterol
lebihdari 50%, atau bentuk campuran 20-50% berunsurkan kolesterol dan
predisposisidari batu kolesterol adalah orang dengan usia yang lebih dari 40
tahun, wanita,obesitas, kehamilan, serta penurunan berat badan yang terlalu cepat.
(Cahyono,2014)
Cholelitiasisadalah terdapatnya batu di dalam kandung empedu
yangpenyebab secara pasti belum diketahui sampai saat ini, akan tetapi beberapa
faktor predisposisi yang paling penting tampaknya adalah gangguan metabolisme
yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu dan infeksi yang terjadi pada
kandung empedu serta kolesterol yang berlebihan yang mengendap didalam
kandung empedu tetapi mekanismenya belum diketahui secara pasti, faktor
hormonal selama proses kehamilan, dapat dikaitkan dengan lambatnya
pengosongan kandung empedu dan merupakan salah satu penyebab insiden
kolelitiasis yang tinggi, serta terjadinya infeksi atau radang empedu memberikan
peran dalam pembentukan batu empedu.(Rendi,2012)
Cholelitiasis merupakan endapan satu atau lebih komponen diantaranya
empedu kolesterol, billirubin, garam, empedu, kalsium, protein, asam lemak, dan
fosfolipid. Batu empedu biasanya terbentuk dalam kantung empedu terdiri dari
unsur-unsur padat yang membentuk cairan empedu, batu empedu memiliki
ukuran, bentuk dan komposisi yang sangat bervariasi. Batu empedu yang tidak
lazim dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda tetapi insidenya semakin sering
pada individu yang memiliki usia lebih diatas 40 tahun. setelah itu insiden
cholelitiasis atau batu empedu semakin meningkat hingga sampai pada suatu
tingkat yang diperkirakan bahwa pada usia 75 tahun satu dari 3 orang akan
memiliki penyakit batu empedu, etiologi secara pastinya belum diketahui
akantetapi ada faktor predisposisi yang penting diantaranya: gangguan
metabolisme,yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi empedu, adanya
statis
empedu,daninfeksiatauradangpadaempedu.Perubahanyangterjadipadakomposisi
empedu sangat mungkin menjadi faktor terpenting dalam
terjadinyapembentukanbatuempedukarenahatipenderitacholelitiasiskolesterolmen
gekskresiempeduyangsangatjenuhdengankolesterol.Kolesterolyangberlebihan
tersebutmengendapdidalamkandung empedu(dengancarayangbelum diketahui
secara pasti) untuk membentuk batu empedu, gangguan
kontraksikandungempeduatauspasmespingterrodi,ataumungkinkeduanyadapatmen
yebabkan statis empedu dalam kandung empedu. Faktor
hormon(hormonkolesistokinin dan sekretin) dapat dikaitkan dengan keterlambatan
pengosongankandung empedu, infeksi bakteri atau radang empedu dapat menjadi
penyebabterbentuknya batuempedu. Mukus dapat meningkatkan viskositas
empedu danunsur sel atau bakteri dapat berperan sebagai pusat pengendapan.
Infeksi
lebihtimbulakibatdariterbentuknyabatu,dibandingpenyebabterbentuknyacholelitias
is.(Haryono, 2012)
2.1.2. Epidemiologi
Cholelitiasissaatinimenjadimasalahkesehatanmasyarakatkarenafrekuensi
kejadiannyatinggi yang menyebabkan bebanfinansial maupun bebansosial bagi
masyarakat. Sudah merupakan masalah kesehatanyang pentingdinegara barat.
Angkakejadianlebih dari 20% populasi dan insiden meningkatdengan
bertambahnya usia. Cholelitiasis sangat banyak ditemukan pada
populasiumumdanlaporanmenunjukkanbahwadari11.840yangdilakukanotopsidite
mukan 13,1% adalahpriadan 33,7% adalah wanitayang menderita batuempedu.Di
negara barat penderitacholelitiasisbanyak ditemukan pada usia 30tahun, tetapi
rata-rata usia tersering adalah 40–50 tahun dan meningkat saatusia60 tahun
seiringbertambahnyausia, dari 20 juta orang dinegarabarat 20%perempuan
dan8%laki-laki menderita cholelitiasisdenganusia lebih dari 40tahun (Cahyono,
2014). Sekitar 12% dari total penduduk dewasa di negara
baratmenderitacholelitiasisjadisekitar20jutajiwayangmenderitacholelitiasis,disetia
p tahunnya ditemukan pasien cholelitiasis sekitar 1 juta jiwa dan
500.000jiwamenjalanioperasipengangkatanbatuempedu(cholesistektomiataulaparo
scopychole).Cholelitiasis merupakan penyakitpenting dinegara barat.
(Sudoyo,2006)
Cholelitiasis adalah material atau kristal yang terbentuk di dalam
kandungempedu. Keluhan klinisyang sering ditemukan adalah nyeri pada perut
kananatas, nyeri epigastrium,demam, ikterus, mual,muntah. Sampel
sebanyak102orang dipilih secara purposif dari pasienyang berkunjung di bagian
PenyakitDalam RSUD Koja pada periode 5 Oktober sampai dengan 31 Desember
2015,desainpenelitianadalahdeskriptifdenganpendekatanpotonglintang.Hasildisaji
kan dalam tabel dan grafik. Frekuensi tertinggi berdasarkan jenis
kelaminsebanyak 64 pasien (63 %) adalah perempuan, umur ( > 40 tahun)
sebanyak 88pasien (86 %), frekuensi tertinggi berdasarkan jumlah anak
didapatkan bahwaresponden yang mempunyai tiga anak atau lebih sebesar 52
pasien (52 %), rata-rata nilai indeks masa tubuh (IMT) sebesar 24,80, tidak ada
riwayat keluarga
yangmenderitakolelitiasissebanyak83pasien(80%),denganwarnakulitkuninglangsat
sebanyak 70 pasien (69 %), keluhan klinis yang tersering adalah dispepsia61
pasien (60%), dengan nilai rata rata kolesterol total 201 mg/dl. Berdasarkanhasil
penelitian ini disimpulkan bahwa, pasien kolelitiasis di RSUD Koja terjadilebih
banyak pada pasien perempuan dengan warna kulit kuning
langsat(fair)yangberusialebihdari40tahun,denganjumlahanaklebihdaritigaorang,m
emiliki nilai rata-rata indeks massa tubuh sebesar 24,80, sebanyak 83
pasienkolelitiasistidakditemukanadanyariwayatkolelitiasisdalamkeluarga,dandite
mukan bahwa dari seluruh jumlah pasien kadar rata-rata kolesterol 201
mg/dldengankeluhanutamadispepsia.(J.KedoktMeditekVolume23,No.63Juli-
September2017)
Data yang diambil dari RS Bhayangkara Drs. Titus Ully Kupang
Kupang,diruang Cendana, jumlah pasien yang masuk dari bulan januari sampai 15
juli2019 sebanyak 207 pasien, jumlah pasien diruang Cendanayang
terdiagnosisKolelitiasis terhitung dari bulan januari 2019 sampai Juli 2019
sebanyak 4 pasiendenganlaki – laki 2 orangdan perempuan 2 orang.

2.1.3. Etiologi
MenurutCahyono2014etiologiKolelitiasis yaitu:
1. Supersaturasikolesterolsecaraumumkomposisi
Komposisicairanempeduyangberpengaruhterhadapterbentuknyabat
utergantungkeseimbangankadargaramempedu,kolesteroldanlesitin.
Semakin tinggi kadar kolesterol atau semakin rendah kandungan garamempedu akan
membuat keadaan didalam kandung empedu menjadi jenuhakankolesterol(Supersaturasi
kolesterol).
2. Pembentukanintikolesterol
Kolesterol diangkut oleh misel (gumpalan yang berisi
fosfolipid,garam empedu dan kolesterol). Apabila saturasi, Kolesterol
lebih tinggimaka ia akan diangkut oleh vesikel yang mana vesikel dapat
digambarkansebagai sebuah lingkarandua lapis. Apabila konsentrasi
kolesterol
banyakdandapatdiangkut,vesikelmemperbanyaklapisanlingkarannya,padaa
khirnyadalamkandungempedu,pengangkutkolesterol,baikmiselmaupun
vesikel bergabung menjadi satu dan dengan adanya protein musinakan
membentuk kristal kolesterol, kristal kolesterol terfragmentasi
padaakhirnya akan dilem ataudisatukan.
3. Penurunanfungsikandungempedu
Menurunnyakemampuanmenyemprotdankerusakandindingkandung
empedumemudahkanseseorangmenderotabatuempedu,kontraksiyangmele
mahakanmenyebabkanstatisempedudanakanmembuat musin yang
diproduksi dikandung empedu terakumulasi
seiringdenganlamanyacairanempedutertampungdalamkandungempedu.Mu
sin tersebut akan semakin kental dan semakin pekat sehingga
semakinmenyukitkan proses pengosongan cairan empedu. Beberapa
keadaan
yangdapatmengganggudayakontraksnterilkandungempedu,yaitu:hipomotili
tas empedu, parenteral total (menyebabkan cairan asam
empedumenjadilambat),kehamilan,cederamedulaspinalis,penyakitkencing
manis.
2.1.4. Klasifikasi
Menurut gambaran makroskopis dan komposisi kimianya, batu empedu
digolongkankanatas 3(tiga)golongan. (SylviaandLorraine, 2006)
1. Batukolesterol
Berbentuk oval, multifokal atau mulberry dan mengandung
lebihdari70%kolesterol.Lebihdari90%batuempeduadalahkolesterol (batu)

yang mengandung > 50% kolesterol). Untuk terbentuknya batu kolesteroldiperlukan3


faktor utama :
a. Supersaturasikolesterol
b. Hipomotilitaskandungempedu
c. Nukleasiataupembentukanniduscepat
2. Batupigmen
Batupigmenmerupakan10%daritotaljenisbaruempeduyangmengandung<20
%kolesterol. Jenisnyaantaralain:
a. Batupigmenkalsiumbilirubinan(pigmencoklat)
Berwarna coklat atau coklat tua, lunak, mudah dihancurkan
danmengandungkalsium-
bilirubinatsebagaikomponenutama.Batupigmen cokelat terbentuk akibat
adanya faktor stasis dan infeksi saluranempedu. Stasis dapat disebabkan
oleh adanya disfungsi sfingter Oddi,striktur, operasi bilier, dan infeksi
parasit. Bila terjadi infeksi saluranempedu, khususnya E. Coli, kadar
enzim B-glukoronidase yang
berasaldaribakteriakandihidrolisasimenjadibilirubinbebasdanasamgluko
ronat.Kalsiummengikatbilirubinmenjadikalsiumbilirubinatyangtidaklaru
t.Daripenelitianyangdilakukandidapatkanadanyahubunganeratantarainfe
ksibakteridanterbentuknyabatupigmencokelat.umumnya batu pigmen
cokelat ini terbentuk di saluran empedudalamempeduyangterinfeksi.
b. Batupigmenhitam.
Berwarna hitam atau hitam kecoklatan, tidak berbentuk,
sepertibubuk dan kaya akan sisa zat hitam yang tak terekstraksi.1Batu
pigmenhitamadalah
tipebatuyangbanyakditemukanpadapasiendenganhemolisiskronikatausir
osishati.Batupigmenhitaminiterutamaterdiri dari derivat polymerized
bilirubin. Potogenesis terbentuknya batuini belum jelas. Umumnya batu
pigmen hitam terbentuk dalam
kandungempedudenganempeduyangsteril.
3. Batucampuran
4. Batu campuran antara kolesterol dan pigmen dimana mengandung 20-
50%kolesterol.

2.1.5 Patofisiologi
Pembentukan batu empedu dibagi menjadi tiga tahap: (1)
pembentukanempeduyangsupersaturasi,
(2)nukleasiataupembentukanintibatu,dan(3)berkembang karena bertambahnya
pengendapan. Kelarutan kolesterol merupakanmasalah yang terpenting dalam
pembentukan semua batu, kecuali batu pigmen.Supersaturasi empedu dengan kolesterol
terjadi bila perbandingan asam empedudan fosfolipid (terutama lesitin) dengan
kolesterol turun di bawah harga tertentu.Secara normal kolesterol tidak larut dalam
media yang mengandung air. Empedudipertahankan dalam bentuk cair oleh
pembentukan koloid yang mempunyai intisentral kolesterol, dikelilingi oleh mantel
yang hidrofilik dari garam empedu danlesitin. Jadi sekresi kolesterol yang berlebihan,
atau kadar asam empedu rendah,atauterjadi sekresilesitin, merupakan
keadaanyanglitogenik.
Pembentukanbatudimulaihanyabilaterdapatsuatunidusatauintipengendapan
kolesterol.Pada tingkat supersaturasi kolesterol, kristal kolesterolkeluar dari
larutan membentuk suatu nidus, dan membentuk suatu pengendapan.Pada tingkat
saturasi yang lebih rendah, mungkin bakteri, fragmen parasit, epitelsel yang lepas,
atau partikel debris yang lain diperlukan untuk dipakai sebagaibenih
pengkristalan. Batu pigmen terdiri dari garam kalsium dan salah satu
darikeempatanionini:bilirubinat,karbonat,fosfatdanasamlemak.Pigmen(bilirubin)p
adakondisinormalakanterkonjugasidalamempedu.Bilirubinterkonjugasikarenaadan
yaenzimglokuroniltranferasebilabilirubintakterkonjugasidiakibatkankarenakurang
atautidakadanyaenzimglokuroniltranferasetersebutyangakanmengakibatkanpresipi
tasi/pengendapandaribilirubintersebut.Inidisebabkankarenabilirubintakterkonjugas
itidaklarutdalam air tapi larut dalam lemak.sehingga lama kelamaan terjadi
pengendapanbilirubin tak terkonjugasi yang bisa menyebabkan batu empedu tapi
ini jarangterjadi.
2.1.5. Pathway

Gambar2.1 PathwayGlomerulus Nefritis Akut


2.1.6. ManifestasiKlinis
Gejala klinik kolelitiasis bervariasi dari tanpa gejala hingga
munculnyagejala.Lebihdari80%batukandungempedumemperlihatkangejalaasimpt
omatik (pasien tidak menyadari gejala apapun). Gejala klinik yang
timbulpadaorangdewasabiasanyadijumpaigejala:
1. Nyeripadaperutkananatas
2. Dispepsianonspesifik
3. Mual,muntah
4. Demam
2.1.7. PemeriksaanDiagnostik
1. Radiologi
Pemeriksaan USG telah menggantikan kolesistografi oral
sebagaiprosedurdiagnostikpilihankarenapemeriksaaninidapatdilakukanden
gancepatdanakurat,dandapatdigunakanpadapenderitadisfungsihati dan
ikterus. Disamping itu, pemeriksaan USG tidak membuat pasienterpajan
radiasi inisasi. Prosedur ini akan memberikan hasil yang palingakurat jika
pasien sudah berpuasa pada malam harinya sehingga
kandungempedunyaberadadalamkeadandistensi.Penggunaanultrasoundber
dasarkan pada gelombang suara yang dipantulkan kembali.
PemeriksanUSGdapatmendeteksikalkulidalamkandungempeduatauduktusk
oleduktusyangmengalami dilatasi.
2. Radiografi:Kolesistografi
Kolesistografi digunakan bila USG tidak tersedia atau bila
hasilUSG meragukan. Kolangiografi oral dapat dilakukan untuk
mendeteksibatuempedudanmengkajikemampuankandungempeduuntukmel
akukanpengisian,memekatkanisinya,berkontraksisertamengosongkanisinya
.Oralkolesistografitidakdigunakanbilapasienjaundicekarenalivertidakdapat
menghantarkanmediakontraskekandungempeduyangmengalami obstruksi.
3. Sonogram
Sonogram dapat mendeteksi batu dan menentukan apakah
dindingkandungempedu telah menebal.
4. ERCP(EndoscopicRetrogradeColangiopancreatografi)
Pemeriksaaninimemungkinkanvisualisasistruktursecaralangsung
yang hanya dapat dilihat pada saat laparatomi. Pemeriksaan inimeliputi
insersi endoskop serat optik yang fleksibel ke dalam esofagushingga
mencapai duodenum pars desendens. Sebuah kanula dimasukan
kedalamduktuskoleduktussertaduktuspankreatikus,kemudianbahankontras
disuntikan ke dalam duktus tersebut untuk menentukan keberadaanbatu di
duktus dan memungkinkan visualisassi serta evaluasi percabanganbilier.
5. PemeriksaanLaboratorium
1. Kenaikanserumkolesterol.
2. Kenaikanfosfolipid.
3. Penurunanesterkolesterol.
4. Kenaikanprotrombin serumtime.
5. Kenaikanbilirubintotal,transaminase(Normal< 0,4mg/dl).
6. Penurunanurobilirubin.
7. Peningkatanseldarahputih:12.000-15.000/iu(Normal:5000-10.000/iu).
8. Peningkatan serum amilase, bila pankreas terlibat atau bila ada batu
diduktusutama(Normal: 17-115 unit/100ml).
2.1.8. Penatalaksanaanmedis
Penanganan kolelitiasis dibedakan menjadi dua yaitu penatalaksanaan
nonbedah dan bedah. Ada juga yang membagi berdasarkan ada tidaknya gejala
yangmenyertai kolelitiasis, yaitu penatalaksanaan pada kolelitiasis simptomatik
dankolelitiasisyangasimptomatik.
1 PenatalaksanaanNonbedah
1. Penatalaksanaanpendukungdandiet
Kuranglebih80%daripasien-
pasieninflamasiakutkandungempedusembuhdenganistirahat,cairaninfu
s,penghisapannasogastrik, analgesik dan antibiotik. Intervensi bedah
harus
ditundasampaigejalaakutmeredadanevalusiyanglengkapdapatdilaksana
kan,kecuali jikakondisi pasien memburuk.
Manajementerapi:
1. Dietrendahlemak,tinggikalori,tinggiprotein
2. Pemasanganpipalambungbilaterjadidistensiperut.
3. Observasikeadaanumumdanpemeriksaanvitalsign.
4. Dipasanginfusprogramcairanelektrolitdanglukosauntukmengatasisy
ok.
5. PemberianantibiotiksistemikdanvitaminK(antikoagulopati).
2. Disolusimedis
Oral Dissolution Therapy adalah cara penghancuran batu
denganpemberian obat-obatan oral. Ursodeoxycholic acid lebih dipilih
dalampengobatandaripadachenodeoxycholickarenaefeksampingyangle
bih banyak pada penggunaan chenodeoxycholic seperti
terjadinyadiare,peningkatanaminotransfrasedanhiperkolesterolemiased
ang.
Pemberian obat-obatan ini dapat menghancurkan batu pada
60%pasiendengankolelitiasis,terutamabatuyangkecil.Angkakekambuh
anmencapailebihkurang10%,terjadidalam3-5tahunsetelah terapi.
Disolusi medis sebelumnya harus memenuhi kriteriaterapi nonoperatif
diantaranya batu kolesterol diameternya < 20 mm,batu kurang dari 4
batu, fungsi kandung empedu baik dan duktus sistikpaten. Pada anak-
anak terapi ini tidak dianjurkan, kecuali pada anak-anakdengan risiko
tinggiuntukmenjalani operasi.
3. Disolusikontak
Terapi contact dissolution adalah suatu cara untuk
menghancurkanbatukolesteroldenganmemasukansuatucairanpelarutke
dalamkandungempedumelaluikateterperkutaneusmelaluiheparataualter
natif lain melalui kateter nasobilier. Larutan yang dipakai
adalahmethyl terbutyl eter. Larutan ini dimasukkan dengan suatu alat
khususke dalam kandung empedu dan biasanya mampu
menghancurkan batukandungempedu dalam 24 jam.
Kelemahan teknik ini hanya mampu digunakan untuk kasus
denganbatuyangkolesterolyangradiolusen.Larutanyangdigunakandapat
menyebabkan iritasi mukosa, sedasi ringan dan adanya
kekambuhanterbentuknyakembali batu kandungempedu.
4. LitotripsiGelombangElektrosyok(ESWL)
Prosedur non invasive ini menggunakan gelombang kejut
berulang(Repeated Shock Wave) yang diarahkan pada batu empedu
didalamkandung empeduatauduktus koledokus dengan maksud
memecahbatutersebut menjadi beberapasejumlah fragmen.
5. EndoscopicRetrogradeCholangiopancreatography(ERCP)
PadaERCP,suatuendoskopdimasukkanmelaluimulut,kerongkongan,
lambungdankedalamusushalus.Zatkontrasradioopak masuk ke dalam
saluran empedu melalui sebuah selang
didalamsfingteroddi.Padasfingterotomi,ototsfingterdibukaagaklebar
sehingga batu empedu yang menyumbat saluran akan berpindahke
usus halus. ERCP dan sfingterotomi telah berhasil dilakukan pada90%
kasus. Kurang dari 4 dari setiap 1.000 penderita yang meninggaldan 3-
7% mengalami komplikasi, sehingga prosedur ini lebih
amandibandingkanpembedahanperut.ERCPsajabiasanyaefektifdilakuk
an pada penderita batu saluran empedu yang lebih tua,
yangkandungempedunyatelah diangkat.
2 PenatalaksanaanBedah
1. Kolesistektomiterbuka
Operasi ini merupakan standar terbaik untuk penanganan
pasiendenga kolelitiasis simtomatik. Komplikasi yang paling
bermakna
yangdapatterjadiadalahcederaduktusbiliarisyangterjadipada0,2%pasien
. Angka mortalitas yang dilaporkan untuk prosedur ini kurangdari
0,5%. Indikasi yang paling umum untuk kolesistektomi
adalahkolikbiliaris rekuren, diikuti olehkolesistitis akut.
2. Kolesistektomilaparaskopi
Kolesistektomi laparoskopik mulai diperkenalkan pada tahun
1990dansekaranginisekitar90%kolesistektomidilakukansecaralaparosk
opi. 80-90% batu empedu di Inggris dibuang dengan cara
inikarenamemperkecilresikokematiandibandingoperasinormal (0,1-)

0,5%untukoperasinormal)denganmengurangikomplikasipadajantungdanparu.Kandunge
mpedudiangkatmelaluiselangyangdimasukkanlewat sayatan kecil di dindingperut.
Indikasiawalhanyapasiendengankolelitiasissimtomatiktanpaadanya
kolesistitis akut. Karena semakin bertambahnya pengalaman,banyak
ahli bedah mulai melakukan prosedur ini pada pasien
dengankolesistitisakutdanpasiendenganbatuduktuskoledokus.Secarate
oritis keuntungan tindakan ini dibandingkan prosedur
konvensionaladalah dapat mengurangi perawatan di rumah sakit dan
biaya yangdikeluarkan, pasien dapat cepat kembali bekerja, nyeri
menurun
danperbaikankosmetik.Masalahyangbelumterpecahkanadalahkeamana
n dari prosedur ini, berhubungan dengan insiden komplikasiseperti
cedera duktus biliaris yang mungkin dapat terjadi lebih
seringselamakolesistektomi laparoskopi.
2.1.9. Komplikasi
Komplikasiyangdapatterjadi padapenderitakolelitiasis:
1. Asimtomatik
2. Obstruksiduktus sistikus
3. Kolikbilier
4. Kolesistitisakut
5. Perikolesistitis
6. Peradanganpankreas(pankreatitis)
7. Perforasi
8. Kolesistitiskronis
9. Hidropkandungempedu
10. Empiema kandungempedu
11. Fistelkolesistoenterik
12. Batu empedu sekunder (Pada 2-6% penderita, saluran menciut kembali
danbatuempedu muncul lagi)
13. Ileusbatuempedu(gallstoneileus)
2.2. KonsepAsuhankeperawatan
2.2.1. Pengkajian
Pengkajian merupakantahap awaldari proses keperawatan. Disini, semua data
– data dikumpulkan secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien
saatini.Pengkajianharusdilakukansecarakomprehensifterkaitdenganaspekbiologis,
psikologis,sosial,maupunspritualklien.Tujuanpengkajianadalahuntuk
mengumpulkan informasi dan membuat data dasar klien. Metode utamayang
dapat digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi,
danpemeriksaanfisik sertadiagnostik. (Asmadi, 2008)
1. Identitaspasien
Meliputi:nama,umur,jeniskelamin,alamat,tempattinggal,tem
pattanggallahir,pekerjaandanpendidikan.Kolelitiasisbiasanyaditemukanpad
a20-50tahundanlebihseringterjadianakperempuanpadadibandinganak laki–
laki.(Cahyono, 2014)
2. Keluhanutama
Merupakan keluhan yang paling utama yang dirasakan
olehklien saat pengkajian. Biasanya keluhan utama yang klien rasakan
adalahnyeriabdomen padakuadran kananatas, dan mual muntah.
3. Riwayatkesehatan
1) Riwayatkesehatansekarang
Merupakan pengembangan diri dari keluhan utama melalui
metodePQRST, paliatif atau provokatif (P) yaitu focus utama keluhan
klien,quality atau kualitas (Q) yaitu bagaimana nyeri dirasakan oleh
klien,regional (R) yaitu nyeri menjalar kemana, Safety (S) yaitu posisi
yangbagaimanayang dapat mengurangi nyeri atau klien merasa
nyamandanTime(T)yaitusejakkapanklienmerasakannyeri tersebut.
2) Riwayatkesehatandahulu
kajiapakahklienpernahmenderitapenyakitsamaataupernahmemilikir
iwayat penyakit sebelumnya.
3) Riwayatkesehatankeluarga(genogram)
Mengkajiadaatautidaknyakeluargaklienpernahmenderitapenyakitko
lelitiasis.Penyakitkolelitiasistidakmenurun,karena

penyakitinimenyerangsekelompokmanusiayangmemilikipolamakan dan gaya hidup


yang tidak sehat. Tapi orang dengan riwayatkeluarga kolelitiasis mempunyai resiko
lebih besar dibanding dengantanpariwayat keluarga.
4. Pemeriksaanfisik
1) Pemeriksaan umum. Pemeriksaan tingkat kesadaran, tanda–tanda
vitalyaitutekanan darah, nadi, RR, dan suhu.
2) PemeriksaanFisikHead ToToe
(1) Kulit. Warna kulit apakah normal, pucat atau sianosis, rash
lesi,bintik–bintik,adaatautidak.Jikaadasepertiapa,warna,bentuknya
ada cairan atau tidak, kelembaban dan turgor kulit baikatautidak..
(2) Kepala.SimetrisPadaanakdenganglomelurusnefritisakutbiasanya
ubun-ubuncekung, rambutkering.
(3) Wajah..
(4) Mata. Pada anak dengan glomerulus nefritis akut biasanya
nampakedema pada kelopak mata, konjungtiva anemis, pupil
anisokor, danskelera anemis.
(5) Telinga. Bentuk, ukuran telinga, kesimetrisan telinga, warna,
adaserumen atau tidak, ada tanda – tanda infeksi atau tidak,
palpasiadanyanyeri tekanatau tidak.
(6) Hidung.Bentuk,posisi,lubang,adalendiratautidak,lesi,sumbatan,perd
arahantanda–tandainfeksi,adakahpernapasancupinghidungatau
tidakdan nyeri tekan.
(7) Mulut
Warna mukosa mulut dan bibir, tekstur, lesi dan stomatitis. Langit–
langit keras (palatum durum) dan lunak, tenggorokan, bentuk
danukuranlidah,lesi,sekret,kesimetrisanbibirdantanda–
tandasianosis.
(8) Dada.Kesimetrisan dada,adakahretraksidinding
dada,adakahbunyinapastambahan(sepertironchi,wheezing,crackels)
,adakah
bunyijantungtambahanseperti(murmur),takipnea,dispnea,peningkat
anfrekuwensi,kedalaman(pernafasan kusmaul).
(9) Abdomen. Inspeksi perut tampak membesar, palpasi ginjal
adanyanyeri tekan, palpasi hepar, adakah distensi, massa,
dengarkan bunyibisingusus, palpasi seluruh kuadran abdomen.
Biasanya pada Kolelitiasis terdapat nyeri pada perut bagian
kananatas.
(10) Genitaliadanrectum
a. Lubanganus adaatau tidak
b. Padalaki–
lakiinspeksiuretradantestisapakahterjadihipospadiaatauepispa
dia,adanyaedemaskrotumatauterjadinya herniaserta
kebersihan preputium.
c. Pada wanita inspeksi labia dan klitoris adanya edema
ataumassa, labia mayora menutupi labia minora, lubang
vagina,adakahsecret atau bercak darah.
(11) Ekstremitas. Inspeksi pergerakan tangan dan kaki, kaji
kekuatanotot,palpasi adanyeri tekan, benjolan ataumassa.
2.2.2. DiagnosaKeperawatan
1. Nyeriakutberhubungandenganobstruksi,prosesinflamasi,prosedurbedah,inf
eksi.

2. Kekuranganvolumecairantubuhberhubungandengankehilangancairanaktif.

3. Ketidakseimbangan
nutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandengankurang asupan
makanan

4. Hipertermib.d infeksipadakandungempedu.

5. Kurangpengetahuanberhubungandengan kurangterpaparinformasi.

6. Resikoinfeksib.dprosedurpembedahan.
2.2.3. Perencanaankeperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi/spasme duktus,
prosesinflamasi,prosedur pembedahan.
Intervensi
1. Melakukanpengkajiansecarakomperhensif,observasidancatatlokasi,
beratnya (skala 1-10) dan karakteristik nyeri (menetap, hilangtimbul).
R/untukmengetahuitingkatnyeriyangdirasakansangatpentingkar
enadapat membantumenentukanintervensiyang tepat.
2. Observasitanda -tandavital tiap 8 jam.
R/untukmengetahuiperubahantanda-
tandavitalterutamasuhudannadimerupakansalahsatuindikasipeningkata
nnyeriyangdialami oleh klien.
3. Ciptakanlingkunganyangnyamandantenang.
R/ lingkungan yang nyaman dapat membuat klien
beristirahatdengantenang.
4. Beriposisiyangnyaman.
R/ posisi yang nyaman dapat menghindarkan penekanan
padaareanyeri.
5. Anjurkanpasien untuk melakukanteknik relaksasi.
R/ teknik relaksasi dapat membuat klien merasa nyaman
dandistraksi dapat mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri
sehinggadapatmengurangi nyeriyangdi rasakan.
6. Kolaborasidengandokterpemberrianterapisecarafarmakologis.
R/ obat-obat analgetik akan memblok reseptor nyeri
sehingganyeritidak dapat dipersepsikan.
2. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan
aktif.Intervensi
1. Kajiinputdanoutputcairan.

R/pengkajiantersebutmenjadidasarrencana askepdanevaluasi.

2. TimbangBBsetiaphari.

R/penurunaBBdapat terjadikarenamuntah berlebihan.


3. Bericairanintervenayangterdiridari glukosa,elektrolitdanvitamin.

R/mencegahkekurangancairandanmemperbaikikeseimbanganasambasa
.

4. Anjurkanuntukminumairdenganperlahan.

R/pemberiancairansesuaidengantoleransi klien.

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


b/dketidakmampuanmakan
Intervensi:
1 Catatstatusnutrisipasien,BB,integritasmukosaoral,kemampuanmenelan
,tonus otot, mual muntah.
R/dapatmenentukanintervensiyangtepat.
2 Perhatikandiet.
R/membantu mengidentifikasi kebutuhan/kekuatan khusus.
3 AwasimasukansertaBBsecaraperiodic.
R/mengukurkeefektifan nutrisidancairan.
4 Beri makanan dalam porsi sedikit pada
awalnya.R/merangsangnafsu makan.
5 Berimakanan dengancarayangmenarik.
R/meningkatkankeinginanuntukmakan.
4. Hipertermi b.d proses infeksi pada kandung
empeduIntervensi
1. Lakukan kompres hangat pada area ketiak atau lipatan

paha.R/untuk melepaskan panas melaluikonveksi.

2. Anjurkanpasienmengenakan pakaiantipis.

R/agarpanasdapatdilepaskanmelaluievaporasi.

3. Anjurkanpasienminumsebanyakmungkinairjikatidakdikontraindikasik
an.

R/agarmengganticairanyanghilangkarenapanas.

4. Pantau suhutubuhsetiap30menit–
1jam,nadifrekuensinapas,dantekanandarah.
R/agardapatmeyakinkanperbandingandatayangakurat

5. Kurang pengetahuan berhubungan kurang terpapar


informasiIntervensi
1. Kajipengetahuankliententangpenyakitnya.
R/untukmengetahuitingkatpemahamankliententangpenyaki
tnya.
2. Jelaskanprosespenyakit(tandadangejala).
R/agarkliendapatmengertiprosespenyakityangdialaminya.
3. Jelaskanprogrampengobatanalternatif.
R/agarkliendapatmengetahuipengobatanyangdapatdilakuk
an.
4. Instruksikankapanharus kepelayanankesehatan.
R/agarkliendapatpergikefasilitaspelayanankesehatan.
5. Tanyakankembalipengetahuankliententangpenyakit,prosedurperawata
ndancarapengobatan.
R/mengevaluasikembalipemahamanklien.
6. Resiko infeksi b.d prosedur
pembedahanIntervensi
1. Kajiadanyatanda-tandainfeksi.
R/untukmengetahui adanya gejalaawaldari prosesinfeksi.
2. Observasivitalsign
R/perubahanvitalsignmerupakansatuindikatordanterjadiny
a proses infeksidalam tubuh.
3. Observasikulityangmengalamikerusakan(luka,garisjahitan),alatinfasif(
infus, kateter).
R/deteksidiniperkembanganinfeksi.
4. Kolaborasidengan timmedis untuk pemberianobat antibiotik.
R/antibiotikdapatmenghambatpembentukanselbakterisehingga
proses infeksi tidak terjadi.
2.2.4. Implementasikeperawatan
Implementasiyangmerupakankomponendariproseskeperawatanadalahkategoridar
iprilakukeperawatandimanatindakanyangdiperlukanuntuk
mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan
dilakukandan diselesaikan. Dalam teori, implementasi dari rencana asuhan
keperawatanmengikutikomponenperencanaandariproseskeperawatan.Namundemi
kian,dibanyak lingkungan perawatan kesehatan, implementasi mungkin dimulai
secaralangsungsetelah pengkajian. (Potter&Perry, 2005)
2.2.5. Evaluasikeperawatan
Evaluasiadalahtahapakhirdariproseskeperawatanyangmerupakanperbandin
gan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dantujuan atau
kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi dilakukansecara
berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.Jika
hasil evaluasi menunjukan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisakeluar
dari siklus proses keperawatan. Jika sebaliknya, klien akan masuk kembalidalam
siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang (reassesment) secara
umumevaluasiditunjukan untuk :
1. Melihatdanmenilai kemampuankliendalam mencapaitujuan
2. Menentukanapakahtujuankeperawatantelahtercapaiataubelum
3. Mengkajipenyebabjikatujuanasuhankeperawatanbelumtercapai.
(Asmadi,2008).
Evaluasiformatif:dilakukansetiapkaliselesaimelakukantindakan,mengevaluasip
roseskeperawatanyangtelahdilakukan,danbiasanyaberupacatatan perkembangan.
Evaluasi sumatif : menggunakan rekapan terakhir
secaraparipurna,menggunakancatatannaratif,danpada saatpasienpulangataupindah.
BAB3
HASILSTUDIKASUSDAN PEMBAHASAN

3.1 HasilStudiKasus
PadababiniberisirinciantentangstudikasusasuhankeperawatanpadaNn.
E.SdengandiagnosaKolelitiasisdiruangCendanaRumahSakitBhayangkaraDrs.
Titus UllyKupang
3.1.1 Pengkajian
1. Identitaspasien
Pengkajian dilakukan oleh Maximus Nabu denganauto
AnamnesispadahariMinggu,14juli2019jam09.00WITAdiCendanaRSBhayangk
araDrs.TitusUllyKupang.Nn.E.Slahirpadatanggal13September 1998.
Namaorang tua Ny.R.M alamat Airnona. Nn. E.S dibawahke RS Bhayangkara
Kupang pada hari Minggu, 14 Juli 2019 jam 02.30
WITA.masukdiruangCendanadengan diagnosaKolelitiasis.
1) Keluhanutama
Saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan mengalami
nyeripada perut kanan atas, nyeri yang di rasakan ilang timbul dan tertusuk
-tusuk,skalanyeri5(1-10).PasienKeadaanumumpasientampakmeringis
kesakitan, dengan GCS (Glascow coma scale) : E:4, V:5, M:6dengan total
15 yaitu kesadaran composmentis, dengan tanda–tanda vitalsaat diukur
tekanan darah 100/90 mmHg, suhu tubuh 36,2 0c, nadi 98x/menit,dan
pernapasan20 x/menit.
2) Riwayatkesehatan
Nn. E.S pernah menderita nyeri perut seperti saat ini sejak
tahunlalu namun sudah diperiksakan ke puskesmas dan di beri pengobatan
dansembuh.Namunpada2harilalunyeriyangdirasakantimbullagi,sehingga
Nn. E.S datang memeriksakan kesehatan di RS. BhayangkaraDrs.Titus
UllyKupang.
3) Riwayatkeluarga(Genogram)

Keterangan: :Laki-laki
:Perempuan
:Pasien
:Meninggal
:Tinggalserumah
: Hubungan
keluargaGambar3.1Ge
nogram
DarigenogramdiatasdapatdisimpulkanbahwaNn.E.Smemiliki2saudara
kandung, kakak pertama dan ke dua laki- laki. Bapa dari Nn. E.Smemiliki
5 saudara kandung, kakak pertama laki – laki, yang kedua bapadari Nn.
E.S, anak ke tiga laki-laki, anak ke empat perempuandan anak kelima laki-
laki. Mama dari Nn. E.S memiliki 4 saudara kandung,anakpertama adalah
ibu Nn. E.S, anak ke dua dan ke tiga laki-laki dan anak keempat adalah
perempuan . Kakek dan nenek dari ayah dan ibu Nn.E.Ssudah meninggal.
Nn. E.S tinggal serumah bersama ayah, ibu dan keduakakaknya. Didalam
keluarga tidak ada anggota keluarga yang menderitapenyakitketurunan dan
penyakityangsama seperti Nn. E.S.
4) Riwayatsosial
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan hubungan
dengananggota keluarga baik – baik saja, hubungan pasien dengan teman
sebayabaik – baik juga, pasien juga mengatakan pembawaan pasien secara
umumbaik,lingkungan rumahbersih, aman dannyaman.
5) Kebutuhandasar
pasien mengatakan menyukai semua makanan, pasien juga
senangdengan masakan dari ibu, pasien makan menggunakan piring dan
sendokdan alat – alat makan lainnya. Pola makan pasien setiap hari makan
3x,pagi,siangdanmalam.Polatidurpasienbaikdanteratur.Kebiasaanpasien
sebelum tidur harus mendengar musik, jam tidur siang mulai
darijam14.00siangsampai16.00soredanjamtidurmalammulaidarijam
21.00 malam sampai 05.00 pagi. Personal hygiene pasien baik, mandi
3xsehari pagi, siang dan malam. Keramas 1x sehari, Sikat gigi 2x sehari
pagidan malam. Gunting kuku 1x seminggu. Aktivitas bermain pasien
baik.Eliminasipasien BAB1xseharidanBAK5xsehari.
6) Keadaankesehatansaatini.
Saat pengkajian pasien mengatakan saat ini pasien tidak
mendapattindakan operasi. status nutrisi pasien saat ini nafsu makan baik,
makan 3xsehari,menghabiskanporsimakanyangdiberikandanpasienminum
±1600ml/hari.Statuscairanpasiensaatinibaikdanpasientidakmemiliki
masalah dengan pengeluaran cairan BAK frekuensi baik
selamasakitdenganwarnaurinekuningsepertibiasanya.Obatyangdidapatpasi
en saat ini urdalfalk 250 mg 3x sehari. Saat ini pasien dianjurkan
olehdokter untuk membatasi aktivitas dan harus lebih banyak berbaring
diatastempat tidur, makan, minum, BAB, BAK dan aktifitas lainnya
dilakukandiatas tempat tidur. Hasil pemeriksaan urine pasien tanggal 14
juli2019:ureum : 18 mg/dl, kreatinin: 0,5 mg/dl. Pasien tidak mendapatkan
tindakanpemeriksaanradiologi.
7) Pemeriksaanfisik
Keadaan umum saat dilakukan pengkajian pasien tampak
pucat,saat dilakukan pengukuran tinggi badan pasien 163 cm, berat badan
pasiensaat ini 47 kg, berat badan sebelum sakit 47 kg, status gizi pasien
saat ininormal. Saat pemeriksaan dibagian kepala tidak ditemukan keadaan
yangabnormal, tidak ada tanda – tanda hidrosefalus, pemeriksaan pada
lehertidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran limfe, pemeriksaan pada
matakonjungtivaanemis,skleraputih,pemeriksaanpadatelingakeadaanteling
atampakbersih,tidakadagangguanpendengaran,tidakadaserumen, tidak ada
nyeri tekan pada telinga, pemeriksaan pada hidungsekret tidak ada,
pemeriksaan pada mulut mukosa mulut lembab, lidahlembab, gigi bersih,
pemeriksaan pada dada, simetris, lingkar dada 63cm,pemeriksaan pada
jantungtidak ada bunyi jantung abnormal ( mur – mur),pemeriksaan pada
paru – paru suara napas vesikuler, pemeriksaan padaabdomen di dapatkan
adanya nyeri tekan pada kuadran kanan atas,
bisingusus5x/m,pemeriksaanektermitaspergerakansendibebas,pasienberjal
annormal, kekuatanotot normal, tidakterdapat fraktur.
3.1.2 DiagnosaKeperawatan
Analisadata
Data–data Masalah Penyeba
o b
1 DS:Pasienmengatakannyeripadaperutk Nyeri Proses
ananatas,nyeriyangdirasakan ilang Akut inflamasi
timbul dan tertusuk -tusuk,skala
nyeri 5 (1-10)
DO:Pasientampakmeringiskesakitan
2 DS:Pasienmengatakantidakmengertite Kurang Kurang
ntangpenyakityangsedangdi alami pengetahuan terpaparinfo
pasien rmasi
DO: Pasien tampak kebingungan
ketikaditanyakantentangpenyakitnya
Diagnosa keperawatan ditegakkan berdasarkan data-data yang telah
dikajidengan menetapkan masalah, penyebab, data penunjang. Masalah
keperawatanyangditemukanadalah1.Nyeriakutberhubungandenganprosesinflamasi
ditandai dengan Saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan mengalami
nyeripada perut kanan atas, nyeri yang di rasakan ilang timbul dan tertusuk -
tusuk,skala nyeri 5 (1-10). 2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang
terpaparinformasiyangditandaidenganpasienmengatakantidakmengertitentangtenta
ngproses penyakityangsedangdi alami pasien.
3.1.3 Perencanaankeperawatan
Perencanaankeperawatanmerupakantahapketigadanproseskeperawatan,sete
lah penegakkan diagnosa.
1. Diagnosa keperawatan pertama adalah Nyeri akut berhubungan
denganprosesinflamasi.Intervensilakukanpengkajiansecarakomperhensif,o
bservasi dan catat lokasi, beratnya (skala 1-10) dan karakteristik
nyeri(menetap, hilang timbul),Observasi tanda - tanda vital tiap 8 jam,
ciptakanlingkungan yang nyaman dan tenang, beri posisi yang nyaman,
anjurkanpasien untuk melakukan teknik relaksasi dan kolaborasi dengan
dokterpemberrianterapi secarafarmakologis.
2. Kurangpengetahuanberhubungandengankurangterpaparinformasi.Intervens
i: kaji pengetahuan klien tentang penyakitnya, jelaskan prosespenyakit
(tanda dan gejala), menjelaskan program pengobatan alternatif,tanyakan
kembali pengetahuan klien tentang penyakit, prosedur
perawatandancarapengobatan.
3.1.4 Implementasikeperawatan
Implementasidilakukansetelahperencanaandisusun.Tindakankeperawatandi
lakukanmulai dari tanggal15 juli– 16juli 2019.
Pada hari senin , 15juli 2019 untuk diagnosa pertama nyeri akut
b.dinflamasi, tindakan yang dilakukan pada jam 09.00 mengukur tanda – tanda
vital,tekanan darah 130/70 mmHg, suhu tubuh 36,7oc, nadi 96x/m dan
pernapasan22x/m.Jam10.00melakukanpengkajiannyeri,mengajarkanteknikrelaksa
sinapasdalam,menciptakanlingkunganyangtenang.Untukdiagnosakedua

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi. Tindakanyang


dilakukan mengkaji pengetahuan klien tentang penyakitnya, jelaskan
prosespenyakit(tandadangejala),menanyakankembalipengetahuankliententangpenyakit,p
rosedur perawatan dan carapengobatan.
Pada hari selasa , 16 juli 2019 untuk diagnosa pertama nyeri akut
b.dinflamasi, tindakan yang dilakukan pada jam 09.00 mengukur tanda – tanda
vital,tekanan darah 130/70 mmHg, suhu tubuh 36,7oc, nadi 96x/m dan
pernapasan22x/m.Jam10.00melakukanpengkajiannyeri,mengajarkanteknikrelaksa
sinapasdalam,menciptakanlingkunganyangtenang.UntukdiagnosakeduaKurang
pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
Tindakanyangdilakukanmenanyakankembalipengetahuankliententangpenyakit,pro
sedurperawatan dancarapengobatan.
3.1.5 Evaluasikeperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dalam proses
keperawatanyang digunakan untuk menilai keberhasilan dari tindakan
keperawatan yang
telahdilakukan.Evaluasidilakukanpadapukul14.00WITAberdasarkandiagnosakepe
rawatanyangtelahditetapkandenganmenggunakanmetodeSOAPdanSO APIE.
Evaluasi hasil pada hari senin, 15 juli 2019 untuk diagnosa nyeri akut
b.dprosesinflamasi.Subjektif:pasienmengatakanmasihnyeri,nyeriyangdirasakanila
ngtimbul,skalanyeri4(1-10)tekanandarah130/70mmHg,suhutubuh 36,7oc, nadi
96x/m dan pernapasan 20x/m. Asessment : masalah
belumteratasi.Planing:lanjutkansemuaintervensi.Untukdiagnosadua:kurangpenget
ahuan b.d kurang terpapar informasi. Tindakan yang di lakukan yaitu yaituS :
pasien mengatakan sudah paham tentang sakitnya dan akan merawat denganbaik
dirumah; O: pasien dapat menyebutkan kembali pengertian, tanda dan
gejalasertacaraperawatannantinyadirumah;A:masalahteratasi,P:intervensidihentika
n.
Evaluasi hasil pada hari selasa, 16 juli 2019 untuk diagnosa nyeri akut
b.dprosesinflamasi.Subjektif:pasienmengatakanmasihnyeri,nyeriyangdirasakanila
ngtimbul,skalanyeri3(1-10)tekanandarah120/70mmHg,suhu

tubuh 36,6oc, nadi 88x/m dan pernapasan 20x/m. Asessment : masalah


belumteratasi.Planing: lanjutkan semua intervensi.
3.2 Pembahasan
Dalam pembahasan ini, akan dilihat apakah terdapat kesenjangan
antarateori dengan praktek di lapangan (kasus nyata) pada pasien Nn.
E.Sdengankolelitiasisdi ruangCendanaRSBhayangkaraKupang.
3.2.1 Pengkajian
Pada konsep teori dikatakankolelitiasispemeriksaan dibagian
abdomenInspeksi perut tampak membesar pada saat pemeriksaan fisik. Pada kasus
Nn. E.Stidak ditemukan pembesaranabdomen. Terdapat kesenjangan antara teori
dankasusdimanaNn. E.S tidak didapatkan pembesaranabdomen.
Pada konsep teori manifestasi klinis pasien dengan kolelitiasis. Padakasus
Nn. E.S tidak ditemukan hipertermi. Terdapat kesenjangan antara teori dankasus
dimana Nn E.S tidak mengalami hipertermi suhu tubuh pasien pada
saatpengkajianadalah 36,70C.
Pada konsep teori manifestasi klinis pasien dengan
kolelitiasisditemukanmualmuntah.PadakasusNn.E.Stidakditemukanmualmuntah.T
erdapatkesenjanganantarateoridan kasus.
3.2.2 Diagnosakeperawatan
Menurutteoridiagnosakeperawatanpadaanakdengankolelitiasisditemukandi
agnosasebagaiberikut:Nyeriakutberhubungandenganobstruksi,prosesinflamasi,pro
sedurbedah,infeksi,Kekurangan volumecairantubuh berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif,
Ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandengankurangas
upanmakanan,Hipertermib.dinfeksipadakandungempedu,Kurangpengetahuanberh
ubungandengankurangterpaparinformasi,Resikoinfeksib.dprosedurpembedahan.

PadaNn.E.Sdidapatkan2masalahkeperawatanyaituNyeriakutberhubungand
enganobstruksi,prosesinflamasi,prosedurbedah,infeksi,Kekurangan volume
cairantubuh berhubungan dengan kehilangan cairan
aktifdanKurangpengetahuanberhubungan dengan kurangterpapar informasi.
3.2.3 Intervensikeperawatan
Intervensikeperawatan yang dilakukan oleh mahasiwa sudah sesuai
dantidakadakesenjangan denganteori.
3.2.4 Implementasi
Pada asuhan keperawatan pada Nn. E.S dengan kolelitiasis
implementasiuntukdiagnosaKurangpengetahuanberhubungandengankurangterpap
arinformasihanyadilakukanpadaharipertamakarenapadasaatharikeduaNn.
E.Ssudahmengertitentangpenyakityangdideritanya.
3.2.5 Evaluasikeperawatan
Evaluasi keperawatan yang dilakukan oleh mahasiwa sudah sesuai
dantidak ada kesenjangan dengan teori, yaitu evaluasi sumatif (SOAP) dan
evaluasifomatif(SOAPIE).Evaluasidilakukanpadapukul14.00Witaberdasarkandiag
nosa keperawatan yang telah ditetapkan dengan menggunakan metode
SOAPdanSOAPIE.
3.3 Keterbatasanstudikasus
Dalam penulisan studi kasus yang dibuat, penulis mendapat kendala
yaituminimnyareferensitentangpenyakitkolelitiasissehinggapenulismengalamiban
yak kendala selama melakukan penyusunan dan penulisan studi kasus, danstudi
kasus ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis
mengharapkanmasukandariberbagai pihakagar dapatmenyempurnakanstudi
kasusini.

BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan metode wawancara dan
pemeriksaanfisikmenggunakan format pengkajian Nn. E. S pada hari
Minggu, 14 juli2019di RuangCendanaRS Bhayangkara Drs. Titus
UllyKupang.
2. Diagnosakeperawatan
Diagnosakeperawatanditegakkanpadastudikasusasuhankeperawata
n pada Nn. E. S yaitu Nyeri akut berhubungan dengan prosesinflamasi
dan kurangpengetahuan b.d kurangterpapar informasi.
3. Intervensi
Intervensikeperawatanyangdirencanakanyaitu,lakukanpengkajians
ecarakomperhensif,observasidancatatlokasi,beratnya(skala 1-10) dan
karakteristik nyeri (menetap, hilang timbul),Observasitanda - tanda vital
tiap 8 jam, ciptakan lingkungan yang nyaman dantenang, beri posisi yang
nyaman, anjurkan pasien untuk melakukan
teknikrelaksasidankolaborasidengandokterpemberrianterapisecarafarmako
logis.
4. Implementasi
Implementasi keperawatan dilaksanakan sesuai dengan
intervensiyangtelahdisusunberdasarkankriteriawaktuyangtelahdisusunberd
sarkankriteria jangkapendek.
5. Evaluasi
Evaluasikeperawatanyangdilakukandenganmenggunakanevaluasik
eperawatandimulaidariharisenin,15juli2019dilakukandenganmenggunaka
nmetodeSubyektif,Obyektis,Assesment,danplanning. Selasa, 16 juli 2019
dilakukan dengan menggunakan
metodeSubyektif,Obyektis,Assesment,planning,
implementasidanevaluasi.
4.2 Saran
6. Institusi
Dengan adanya studi kasus ini, diharapkan sebagai bahan acuanatau referensi dalam
memberikan pendidikan kepada mahasiswa mengenaiasuhankeperawatan padapasien
dengan kolelitiasis.
7. Rumahsakit
Dengan adanya studi kasus ini, diharapkan sebagai bahan
acuanatau refrensi dalam memberikan asuhan keperawatan di rumah sakit
padapasiendengan kolelitiasis.
DAFTARPUSTAKA

Cahyono, B. S. 2014. Tatalaksana Klinis di Bidang Gastro dan


Hepatologi.Jakarta : Sugeng Seto. Djumhana,A. 2010. Jurnal Kedokteran
Batu EmpedupadaWanitaLebihBesar.Bandung:FakultaskedokteranUnpad-
RumahSakitHasan Sadikin.
Ginting, S. 2012. A Description Characteristic Risk Factor of the
KolelitiasisdiseaseintheColombiaAsiaMedanHospital.JurnalpenelitianDharm
aAgung(J-
DA).Medan.http://repository.maranatha.edu/12708/10/1110127Journal.pdfdiak
sespadatanggal 20 juli 2019.
Haryono,R.2012.KeperawatanMedikalBedahSistemPencernaan.Yogyakarta:
Gosyen Publishing. J. Kedokt Meditek Volume 23, No.63 Juli-
September2017)
Potter&Perry.
(2005).BukuAjarFundamentalKeperawatan:Konsep,Proses, dan Praktik. Edisi
4. Volume2.Jakarta: EGC
Rendy,M.Clevo&TH,Margareth.2012.AsuhanKeperawatanMedikalBedahdan
Penyakit Dalam.Yogjakarta: NuhaMedika.
ShigemiKamitsuru,PhD,RN,FNI&T.HeatherHerdman,PhD,RN,FNI
(2018) NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi2018-
2020.Edisi 11. Penerbit Buku Kedokteran.EGC
Sudoyo. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edis IV.
JakartaPenerbitIlmu Penyakit Dalam FKUI.
Sylvia A. Price and Lorraine M. Wilson, 2005. Patofisiologi :
konsepklinisproses– proses penyakit. Edisi 6.Jakarta:EGC
TylorM.Cyntia&RalphSparksSheila(2003).DiagnosisKeperawatan
Dengan Rencana Asuhan. Edisi 10. Penerbit Buku Kedokteran.EGC
SUMfIEItDAYAMANUSII'oL,ITCMIKfiC5EHATAN
çax(0580)88002'î6;Email: """ *fKINııONt:sıA

0 a en

0Sgp‹dis
Rpççrd

Perk8SVlnanSuk
uBgngsaP°kerja
an

PeLerjaanHub»nga
ndenganklien
Jtbisitelamin

^P
Lokasi
2. RiwayaıKeİuİJanUtanma
Mulaitimbulnyak¢îuhan
Sifatkeluhan
Lokasi
Y88SPcm°!*didcriia

’Jenis"”"-”--“---•---•-,Waktu.............
g Jjdak

’tcrok*8
’b,Jumlah:....." ”"•”"" - ...'.•...........,waktu............

. •••glkohol
yt,3umlah:.......
&Tidak

,pjnumobat-obaian
o Ya,Denis,......................... Jumlah: .........................

yz,j.p(¢ptiaankeseliotankeliiargahtmfakiorresiko.
• Nadi
I. -Suhubadan

satuLe:&*•. :::::*.-..........Pusing:.....'.)^.....'............
tidak
a‹n@k,ukurandanposisi:
pygl Oabnormal,jelaskan

;tjaha,ielaskan: ........ dakada

.pt9glihatan

_pakaikacainala:0YrJclaskan:............
penglihatan

.Peradaii5a"---
-Operasi:
.Jenis:.................................................................
.\',Ltu.....................................................................
.Tsmpul...............................................................
pondgaan y
.‹ja#ggu„ndenamn:U?g]sl#sk#n:............ tidak

Hidung
.Alert;iRhinniius :DYa,Jclaskan:............ dak

:0Ya,Jelaskafi:............

T<^ggomkandanmulut
-Keadangigi
.Caries ; YA, JelBskBOT...................•
- Memakaigigipalsu :0Y&,JgT85k80'.................•••'-•••
- Gan@6uanbicara :DYa,Jelaskan....-..---'--
- Ganuanmenelan :0Ya,Jelaskan-.....--...-- dak
:flsianosis ¡o,rnormgl
p¡bir
:u siano
11 2b..’*! flofThal
:OEdema fíotmal
:OE‹kma
:DEdema
ld
Pulse: OTstabá Otidaktctaba
:97eraba o‹dktiraba

BI1:EiAbnomial
11:OAbnoimal

:0Ya,Jelaslcan :............
gtntukhada :AlAbnormal,Jelaskan:............ omal
jCq¡;pp;-napasan :Abnormal,(Dispnen,Kussmaul,..............) dak

q„ ÍOtotpemapasan :OYa
y/çggunaanalath&fttMpemapasan: Ya,Jclaskan
pyUS¡ : Cairan . gYa Ü
tidaktidaL
Massa: /á dak
Auskullasi:
nAboormal
,_ormal DAbnormal
• Roíichi- SiYá ad.k
• '\\’hcczin-g *
• Krepitasi : Y*
• kales :Ü Ya
C.lubbíngfingir: OfTllá ) DAbnormal
lWstem£tncemaz*
*Ketuhan
b.Inspeksi:
0ttTtit
- Turgorkulit:F!,/\t›nOfzrijil,Jgl*Sl**l1 -..- ••••'••“

-Kcadaanbibir: erin

WannaMukosA:
ıslak
Mdak
,,yğ,jpjygljfiı:INAhn0rlttlll,Jt.lıtsknjj
L/orma

.tYa,lclasktsn.....,...
;(Jf\ÎIfI0Fl110|,jC{QS|çj\Ij,

t›yqtrah«n :OYa,Jclaskan
cmmqqzoYglttaskan
„ttıtumor/btn8kak:Dda,Jelaski,n......

G.

.Catrûn:DAbh0fmal.Jclaskan

Cyrus • ‹of:aAbnorrnnl,
Jcfaskanpyti:OAbnonnal,Jelaskan ... ... 0nofTh8l
g :EiAbnorınal,Je1aSÎtan.. .... . .. ÜTıozzrıal

kesadaran:....
(E/M/V):...’..‘..’........
anisokor
pJşqg : Abnorınal,Jclaskan.........

/şarasthesia ! Ya.Jelaskan .........................

t.eniaıN•rves :DAbROnTıal,Jelaskan rmalnonnnl


:.Rcfle••5 "l*JAbnum›al,Jc1askan.........
tist¢mMusculoske

t.Kclzi»anEkstrcmitas:Öada,Jclaskan................
c.flyerictot:EJada
J.NyeriScndi : ada
c.Itefl¢ksisenJi:abn‹›rınal,Jcl‹lskiln....'-.-.'-'-''
f.ktkuatanotot
.pJ¡tpj n‹›rn›.al

* sh:Oada,Jclaskan...............
n

@Tidak »omsĘ

Ęp°mhescranKelenjar:Üada.J¢l¢sItn......
c.main—latn ' ' . ....................................

j1.Sistem!tepr°du<si
§Wanit-aSiKltsmenstruasi:
• keadaanpayućiara.’iiAbnormal,Jelaskai.........
#Rj$J'yØfeØȚjĘgfl.........,.......... .. ,...,...,..............,.......-......

• Pcnge!uaranp•n'aginá:0Abnomal,1eîaskan.....................anomal

c.Pría :P«mbesarangr°^l^! ad" "!'“ ^“


ȘĄȘ|ĘȚȘ.„,„„„ ..,..........,...................................
t.Kebissaan

Ba t8mIaIı
b.PenıbâhanSelamasakit:

gt;en5airbesar(BAB)
t.Kebiasaan..........İ.J.,..j.i$'<*
Wam#: ##kuo*sidalamseharı
Konsistensi
b.Feruhahansclamasai‹it;....

o|ah taga yang

D. l•tirshat dan
tidur7idur malam ',.2.-.î...b..ü...f.u............
ia/nBangunjam:..
..
Tidursiangjam:

-Apakahm‹ıdahtcrhan°‹n:
ApayangdanatmehoIr›nguntuklidurnyaman:

ı.8iapaorangyangpenting/teröekat
ibedah

s•i•ma Sakit
IkoI

gøycriLsaanD8Øh

NilaiNormal

HasilPemerÌkSaan
NilsiNormal Tanțgol
I-obalati,danlain-lain)
(›
1. Diagnosakeperawatan
 Analisadata
Data–data Masalah Penyeba
o b
1 DS:Pasienmengatakannyeripadaperutk Nyeri Proses
ananatas,nyeriyangdirasakan ilang Akut inflamasi
timbul dan tertusuk -tusuk,skala
nyeri 5 (1-10)
DO:Pasientampakmeringiskesakitan
2 DS:Pasienmengatakantidakmengertite Kurang Kurang
ntangpenyakityangsedangdi alami pengetahuan terpaparinfo
pasien rmasi
DO:Pasientampakkebingunganketikad
itanyakantentang
penyakitnya
 Diagnosakeperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi ditandai
denganpasien mengatakan mengalami nyeri pada perut kanan atas,
nyeriyang di rasakan ilang timbul dan tertusuk - tusuk, skala nyeri
5 (1-10)dan pasien tampak meringis kesakitan.
2. Kurangpengetahuanberhubungandengankurangterpaparinformasi
yang di tandai dengan pasien mengatakan tidak mengertitentang
tentang proses penyakit yang sedang di alami dan
pasientampakkebingunganketikaditanyakan tentangpenyakitnya.
2. IntervensiKeperawatan
 Prioritasmasalah
Prioritasmasalahpada Nn.E.Sadalahnyeri akut
 Intervensikeperawatan
DIAGNOSAKEP. TUJUAN INTERVENSI
NO
Nyeriakutberhubungand Goal: NIC1:Manajemennyeri
Pasien akan bebas dari nyeri selama
enganprosesinflamasi 1. Lakukan pengkajian nyeri
dalamperawatan
Objektif: secarakomperhensif
Dalam jangka waktu 1 x 30
2. Berilingkunganyangnyaman
menitperawatanpasien akan
menunjukanoutcomes: 3. Observasi adanya petunjuk
1. Nyeriyangdilaporkan(4)
nonverbalmengenainyeri atau
2. Ekspresiwajahnyeri(5)
3. Tekanandarah (5) ketidaknyamanan
4. Frekuensinapas(5)
4. Anjurkankepadapasienuntukistirahatyangcuku
5. Frekuensinadi(5)
p
Keterangan:
5. Ajarkanteknikrelaksasi
(1) berat
(2) cukupberat 6. Kolaborasidengandokterpemberrianterapisecar
(3) sedang
afarmakologis
(4) ringan
(5) tidakada
Kurangpenge Goal:Pasienakanmening- 1. Berikanpenilaiantentangtingkatpengetahuanpa
tahuanberhubungan katkanpengetahuanyangadekuat selamadalam siententangprosespenyakityangspesifik
dengankurang perawatan
2. Gambarkanprosespenyakit,dengancarayangtep
terpaparinformasi Objektif:Dalamjangkawaktu1x15menitpengetahu
at
an pasien tentang penyakitnya dapat
ditingkatkandengan kriteriahasil: 3. Identifikasikemungkinanpenyebab,dengancara
NOC: yangtepat
1. Pasien dan keluarga menyatakan
4. Sediakan informasi pada pasien
pemahamantentangpenyakit,kondisi,prognosis
tentangkondisi,dengancarayangtepat
danprogrampengobatan
5. Berikanpendidikankesehatan
2. Pasiendankeluargamampumelaksanakanprose
duryangdijelaskansecarabenar 6. Hindariharapanyangkosong

Pasien dan keluarga mampu 7. Instruksikanpasienmengenaltandadangejala


menjelaskankembaliapayangdijelaskanperawatat untukmelaporkanpadapemberiperawatankeseha
autenagakesehatanlainnya. tan,dengancarayangtepat
3. ImplementasidanevaluasiKeperawatan
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
NO DX
1 5 juli 10.00 1 1. Melakukanpengkajiannyerisecarakompe S:PasienmengatakanmasihmengalaminyeriP:
2019 rhensif proses inflamasi
11.15 2. Memberilingkunganyangnyaman Q:SifatnyeriyangdirasakantajamR:p
11.30 3. Mengbservasiadanyapetunjuknonverbal erut kanan bagian atas
mengenainyeriatauketidaknyamanan S:Skalanyeri4(1-10)
4. Menganjurkankepadapasienuntukistirah T:NyeriyangdirasakanilangtimbulO:
11.40 atyangcukup Pasien tampakmeringis kesakitan,
5. Mengajarkanteknikrelaksasi HasilTTV:TD:130/70mmHg, N:
11.50 6. Mengobservasi 96x/m,S: 36,7 °C, RR: 22x/m
12.00 TTV:TD: 130/70 A:Masalahbelumteratasi
mmHgNadi: 96 x/m P:LanjutkansemuaintervensiNICmanajemennyeri
Suhu:36,7 °C
RR : 22x/m
12.15 2 1. Memberikanpenilaiantentangtingkatpen S:Pasienmengatakansudahagakmengertidenganpen
getahuanpasiententangprosespenyakitya gertian, penyebab, tanda dan gejala
ngspesifiktentanggambarkanprosespeny darikolelitiasis
akit,dengancarayangtepat O: pasien tampak paham dan mampu
menyebutkankembali pengertian, penyebab, tanda
2. Mengidentifikasi
dan gejala darikolelitiasis
12.30 kemungkinanpenyebab,dengancarayang A:MasalahteratasisebagianP
tepat :Lanjutkanintervensi
12.45
3. Menyediakaninformasipadapasiententa
ngkondisi,dengancarayangtepat
13.00
4. Memberikanpendidikankesehatan
13.07
5. Mengindariharapanyangkosong

13.15 6. Menginstruksikanpasienmengenaltanda
dangejalauntukmelaporkanpadapemberi
perawatankesehatan,dengancarayangtep
at
2 6 juli 08.00 1 1. Melakukanpengkajiannyerisecarakompe S:PasienmengatakanmasihmengalaminyeriP:
2019 rhensif proses inflamasi
08.15 2. Memberilingkunganyangnyaman Q:SifatnyeriyangdirasakantajamR:p
08.30 3. Mengbservasiadanyapetunjuknonverbal erut kanan atas
mengenainyeriatauketidaknyamanan S:Skalanyeri3(1-10)
4. Menganjurkankepadapasienuntukistirah T: Nyeri yang di rasakan ilang
09.00 atyangcukup timbulO:Pasientampaksudahtidakmeringisl
5. Mengajarkanteknikrelaksasi agi
10.30 6. Mengobservasi HasilTTV:TD: 120/70x/m,N:88 x/m,S: 36,6°C,
12.00 TTV:TD: 120/70 RR: 20x/m
mmHgNadi: 88 x/m A: Masalah teratasi
Suhu: 36,6° C sebagianP:Lanjutkansemuaint
RR: 20x/m ervensi
12.15 2 1. Memberikanpenilaiantentangtingkatpen S: Pasien mengatakan sudahmengerti
getahuanpasiententangprosespenyakitya denganpengertian,penyebab,tandadangejal
ngspesifiktentanggambarkanprosespeny adarikolelitiasis
akit,dengancarayangtepat O: pasien tampak paham dan mampu
menyebutkankembali pengertian, penyebab, tanda
2. Mengidentifikasi
12.30 dan gejala darikolelitiasis
kemungkinanpenyebab,dengancarayang A:Masalahteratasi
tepat P:Intervensidihentikan
12.45
3. Menyediakaninformasipadapasiententa
ngkondisi,dengancarayangtepat
12.50
4. Memberikanpendidikankesehatan
13.00
5. Mengindariharapanyangkosong

13.15 6. Menginstruksikanpasienmengenaltandad
angejalauntukmelaporkanpadapemberip
erawatankesehatan,
dengancarayangtepat
REPUBLIKlIJ0OtJE8IA
JURUSAN ’*^ERAWA1Ai‹PRODI DIPLOMA III
Jl. P$8tA.Ta\TOLilibä ItuQangTalp.(0380)g8188O

LEMBAR
KONSULTASlBIMBINGANKARYATULiSIL
MlnH

ASISWA :MaximusNabu
PO.5303201111216
pp IMBING.RoswitnViktoriaRambuRom,SKep,Ns.,MSN

REKOMENDASIPEMBIMBINGPARAFPRMBIMBfNG/PENGUJI
6

Anda mungkin juga menyukai