Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PLAGIARISME

DOSEN PENGAMPU : ZULHAIDA ENDRIANI.MS., S.H., M.H.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

AFRIDAYANI

ERIKA NUR SETYANINGRUM

MAULANA MARDIAN FAHREZA

NUR KHASANAH

RIAN NOVAL

YULI SAPUTRI

LOKAL 3H MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, karena telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia dengan judul “Plagiarisme”. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas dari Dosen Bahasa Indonesia. Selain itu, kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Zulhaida Endriani, SH, MH yang telah
memberikan tugas ini kepada kami. Sehingga dapat menambah wawasan kami dan pembaca.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Namun tidak
lepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan dari segi penyusun
bahasa maupun yang lainnya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami persilahkan
kepada pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami. Agar kami dapat
memperbaiki makalah Bahasa Indonesia ini.

Pekanbaru,17 Oktober 2021

i
BIODATA ANGGOTA KELOMPOK

NAMA : Afridayani

NIM : 12070120612

TTL : Sumber Sari, 01-04-2002

MOTTO : Baik menjadi orang penting


dan penting menjadi orang
baik

NAMA : Erika Nur Setyaningrum

NIM : 12070123106

TTL : Rimbo Makmur, 14-06-2001

MOTTO : Teruslah berjalan walau


banyak rintangan yang
menghadang

NAMA : Maulana Mardian Fahreza

NIM : 12070111744

TTL : Padang, 10-06-2002

MOTTO : Ketika akhirat ku kejar


dunia pun kan ku dapat

ii
NAMA : Nur Khasanah

NIM : 12070127262

TTL : Gunung Sari, 07-03-2002

MOTTO : Tinggalkan pikiran yang


membuatmu lemah dan
peganglah pikiranmu yang
memberi kekuatan bagi mu

NAMA : Rian Noval

NIM :12070117665

TTL : Pekanbaru, 11-11-2000

MOTTO : Ubah pikiranmu dan kau


dapat mengubah duniamu

NAMA : Yuli Saputri

NIM : 12070126596

TTL : Salo, 03-07-2001

MOTTO : Jadilah pemenang kehidupan


dalam dirimu sendiri

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i

BIODATA ANGGOTA KELOMPOK 1………………………………………………......ii-iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….iv

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1

I.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………1-2

I.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………..3

I.3 Tujuan Penulis……………………………………………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………4

II.1 Mengapa tindakan plagiarisme dapat terjadi…………………………………………....4

II.2 Kerugian yang di sebabkan oleh pelaku plagiarisme.………………………………...5-7

II.3 Cara kita menghindari plagiarisme..…………………………………………………8-10

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….11

III.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………11

III.2 Saran………………………………………………………………………………….12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Plagiarisme merupakan salah satu tindak kejahatan akademik, karena didalamnya terdapat
unsur pencurian berupa pencurian ide-ide dan gagasan tanpa mencantumkan sumber aslinya.
Hal tersebut sangatlah bertentangan dengan prinsip pendidikan yang ingin menciptakan
sumber daya manusia yang berilmu dan berakhlak mulia. Kegiatan copy dan paste meruakan
cara yang mudah dan cepat dalam membuat suatu karya tulis. Saat ini plagiator di Indonesia
sudah menjamur terutama dikalangan mahasiswa. Oleh karena itu perlu pemahaman bersama
mahasiswa dan dosen terkait plagiarisme. Hal ini dilakukan untuk menghindari diri dari
praktik-praktik plagiat.

Menurut Kramer et al dan Wray menyatakan bahwa palgiarisme terjadi ketika seorang
penulis mengambil karya intelektual seperti gagasan, pendapat, temuan, simpulan data,
kalimat dan kata-kata orang lain sehingga pembaca menganggap bahwa karya intelektual itu
merupakan karya penulis tersebut.

Menurut Suganda (2006) plagiarisme tumbuh subur di Indonesia, baik di kalangan


perguruan tinggi (akademik) maupun di kalangan publikasi ilmiah adalah disebabkan oleh:
(1) kurangnya pelatihan atau sosialisasi yang mengakibatkan orang tidak tahu tentang tata
cara menulis yang baik dan taat asas; (2) kurangnya akses kepada sumber kepustakaan; (3)
rendahnya apresiasi atau rasa hormat kepada sesama penulis; dan (4) rendahnya atau tidak
adanya sanksi bagi seorang plagiat. Pentingnya penelitian tentang plagiarisme karena
plagirisme dianggap merugikan, bukan saja bagi si penulis yang karyanya dibajak, tetapi juga
menyebabkan kurangnya kreativitas dan menyebabkan terbentuknya mental yang buruk bagi
mereka yang melakukannya. Plagiarisme menyebabkan rendahnya kreativitas pada pelakunya
dan menjadikan hasil belajar yang kurang maksimal.1

Menurut peraturan menteri pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 ( dikataka: "Plagiat


adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh
kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan
atau seluruh karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai. Perilaku ketidak jujuran akademis ini akan semakin serius
dampaknya terutama bagi lingkungan ketika pelakunya memasuki jenjang pendidikan
iversitas. Perilaku ketidakjujuran akademis ini ternyata terjadi secara universal, baik di
negara-negara maju tapi juga terjadi di negara berkembang.

Menurut Wikipedia plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau
pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah
ölah karangan dan pendapat sendiri Dalam mengurangi praktik plagiarisme terdapat dua

1
FW Putro, 2016, Latar Belakang Masalah Plagiarisme, (12-11-2021, 15:00)

1
metode yang dapat dilakukan, yaitu dengan mencegah plagiarisme atau mendeteksi
plaganisme. Mencegah plagiarisme berarti melakukan tindakan pencegahan agar plagiarisme
tidak terjadi, sedangkan mendeteksi plagiarisme berarti menemukan tindakan plagiarisme
yang telah terjadi. Menurut Hexam (dalam Suganda, 2006), seseorang dianggap sudah
melakukan plagiarisme jika dalam tulisannya ia telah menggunakan lebih dari empat kata
yang diambilnya dari suatu tulisan orang lain, padahal dalam tulisannya tersebut ia tidak
menyertakan tanda kutip, sebagai bentuk dari pengutipan langsung.

Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, terutama di era teknologi yang semakin
canggih dan diciptakan untuk membantu memudahkan kehidupan manusia khususnya dalam
memenuhi kebutuhan informasi. Mudahnya mengakses informasi di internet berdampak pada
kebiasaan buruk dalam memperoleh informasi itu sendiri. Masyarakat, khususnya mahasiswa
yang berada di lingkungan akademik kini dimanjakan oleh kemudahan tersebut namun tidak
dimanfaatkan dengan bijak karena masih ada segelintir orang yang berlaku curang dengan
mengambil tulisan orang lain yang ada di internet tanpa mencantumkan sumbernya sehingga
hal tersebut dapat dikatakan sebagai tindakan plagiarisme. Kemudahan yang didapat dari
kemajuan teknologi, terutama teknologi komunikasi yang memungkinkan orang menyimpan
dan mengakses data bukan saja secara lebih cepat, melainkan lebih mudah, disatu sisi
menimbulkan efek negatif, yang artinya bahwa dengan kemudahan mengakses informasi dari
internet dapat mengakibatkan efek negatif yaitu membiasakan individu meng copy paste
informasi dari internet, perilaku tersebut membuat orang-orang makin malas untuk datang ke
perpustakaan dalam mencari informasi.

Dalam dunia akademik, plagiarisme yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen atau peneliti
dianggap sebagai kecurangan akademik atau penipuan akademis. Pelakunya dapat dikenakan
sanksi akademik dalam berbagai bentuk, dari yang ringan hingga berat seperti dikeluarkan
sebagai sivitas akademika. Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar guru besar ia
diwajibkan membuat diktat bahan ajar atau buku, namun dalam pelaksanaanya ia melakukan
kecurangan karena diduga telah menjiplak beberapa makalah mahasiswa pasca sarjana dan
bahan makalah para pakar politik, yang kemudian dijadikan diktat yang diakui sebagai karya
tulisnya.

Untuk menekan tingkat plagiarisme maka perlu adanya kepedulian terhadap plagiarisme di
lingkungan umum ataupun pendidikan. Plagiarisme yang merupakan perbuatan kurang terpuji
sehingga alangkah pentingnya kita mengetahui bagaimana cara mengatasi permasalahan
tersebut.Semua hal ini harus dipahami sebagai kejujuran intelektual yang tidak akan
menurunkan bobot karya tulis kita. Sebutkanlah dengan jujur, sumber rujukan yang kita
gunakan, atau melakukan kutipan, sehingga akan terlihat jelas, bagian mana dari karya kita
yang merupakan ide atau gagasan orang lain, dan yang mana yang merupakan ide atau
gagasan kita sendiri sehingga dengan semua orang mempunyai midset seperti itu akan lebih
mengurangi dari permasalahan plagiarisme ini.2

2
Chesirecat1000, Desember 2010, Makalah Plagiarisme, (12-11-2021, 16:10)

2
I.2 RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa tindakan plagiarisme dapat terjadi ?


2. Apa saja kerugian yang di sebabkan oleh pelaku plagiarisme dalam suatu karya tulis ?
3. Bagaimana cara kita menghindari plagiarisme ?

I.3 TUJUAN PENULIS

Untuk mengetahui dan memahami tentang :

1. Tindakan plagiarisme
2. Kerugian yang disebakan oleh pelaku plagiarisme
3. cara kita menghindari plagiarisme.

3
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 MENGAPA TINDAKAN PLAGIARISME DAPAT TERJADI

Kata plagiarisme berasal dari bahasa Latin “plagiare” yang berarti mencuri. Menurut
sastrawan Ajib Rosidi sebagaimana dikutip Teuku Kemal Fasya, plagiat adalah pengumuman
sebuah karya pengetahuan atau seni oleh ilmuwan atau seniman kepada publik atas semua
atau sebagian besar karya orang lain tanpa menyebutkan nama sang pengarang yang diambil
karyanya (Soelistyo, 2011, p.17). Serupa dengan definisi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia disebutkan bahwa “Plagiat” adalah pengambilan karangan orang lain dan
menjadikannya seolah-olah karangan sendiri. Sedangkan “Plagiarisme” adalah penjiplakan
yang melanggar hak cipta.” (Soelistyo, 2011, p.19).3

Secara defenitif, Lako (2012) menyatakan bahwa plagiarisme merupakan tindakan


menjiplak, mencuri atau mengambil ide, hasil karya atau tulisan orang lain, baik seluruh,
sebagian besar maupun sebagian kecil, untuk dijadikan ide atau karya tulis tanpa
menyebutkan nama penulis dan sumber aslinya. Berdasarkan pendapat tersebut, ada beberapa
bentuk plagiarism, yaitu mencuri ide dan menjiplak ide tanpa sitasi.perbuata menjiplak
memiliki dua kemungkinan, jika dilakukan secara sengaja, maka menyerupai tindakan
mencuri ide dan jika dilakukan secara tidak sengaja, maka ia alpa dalam menulis sitasi
(Amilia,2018).

Pada umumya plagiator menyatakan tidak mengetahui bahwa tindakan yang dilakukannya
adalah plagiat. Mereka beranggapan jika sudah memberikan kepustakaan, maka sudah cukup
walaupun kalimat sama sekali tida di ubah. Di dunia perkulihan, sering kali terjadi
plagiarisme karena tugas yang dan tidak sesuai dengan waktu yang tersedia, sehingga
terjadilah copy paste. (Herqutanto, 2013).

Didunia akademik sering terjadinya plagiarisme. Karena beban yang diterima oleh peserta
didik sangat berlebihan dan tidak sesuai dengan waktu yang tersedia, sehigga terjadilah copy
paste. Apa lagi jika peserta didik tersebut tidak menyertakan sitasi yang digunakannya. Tugas
kelompok adalah salah satu penyebab terjadinya tindakan plagiarisme.4

Pengertian plagiarisme secara etimologis berasal dari bahasa Inggris. Tepatnya dari kata
plagiarism yang berarti pencurian karya tulis, sama seperti pengertian plagiarisme dalam
bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian plagiarisme adalah
peniruan suatu karya yang melanggar hak cipta.

3
San Limantoro, 2013, Definisi Plagiat dan Plagiarisme, (10-11-2021, 20:30)
4
GC Adiyati, 2020, Penyebab Dan Dampak Bagi Seseorang Yang Melakukan Tindakan Plagiarisme, (04-10-
2021, 20:00)

4
Definisi Plagiarisme Menurut Para Ahli

Definisi plagiarisme menurut para ahli yang pertama adalah dari Ridhatillah, di tahun
2013 beliau menilai bahwa plagiarisme adalah tindakan penyalahgunaan dan perampasan
sebuah ide untuk kemudian diakui menjadi milik sendiri. Sedangkan bagi Suyanto dan Jihad
di tahun 2011, plagiarisme adalah tindakan mencuri gagasan hasil penelitian orang lain, untuk
kemudian disajikan seolah-olah milik sendiri.5

Beberapa tindakan plagiat yang terjadi disekitar kita. Tindakan plagiat akan mencoreng
dan memburamkan dunia akademis dan tidak berlebihan jika plagiarisme dikatakan sebagai
kejahatan intelektual. Ada beberapa alasan pemicu atau factor pendorong terjadinya tindakan
plagiarism yaitu :

1. Terbatasya waktu untuk menyelesaikan sebuah karya yang menjadi sebuah beban
tanggung jawab seseorang, sehingga terdorong utuk copy paste karya orang lain.
2. Rendahnya minat baca dan minat melakukan analisis terhadap sumber referensi yang
dimiliki.
3. Kurangnya pemahaman tentang kapan dan bagaimana harus melakukan kutipan.
4. Kurangnya perhatian dari dosen terhadap persoalan plagiarisme

II.2 KERUGIAN YANG DI SEBABKAN OLEH PELAKU PLAGIARISME

Menurut Sastroasmoro, plagiarisme dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa jenis


diantaranya plagiarisme berdasarkan aspek yang dicuri (berupa plagiarisme ide; plagiarisme
isi; plagiarisme kata, kalimat, dan paragraf; serta plagiarisme total). Yang kedua plagiarisme
berdasarkan sengaja maupun tidak sengaja. Yang ketiga, plagiarisme berdasarkan proporsi
kata, kalimat, dan paragraf dimana terdapat plagiarisme ringan dengan persentase plagiarisme
kurang dari 30%, plagiarisme sedang dengan persentase plagiarisme 30 s.d 70%, dan
plagiarisme berat atau total dengan persentase plagiarisme diatas 70%. Selain itu,
Sastroasmoro juga mengklasifikasikan plagiarisme berdasarkan polanya yakni plagiarisme
kata demi kata maupun plagiarisme mosaik.

Walaupun terlihat sederhana, plagiarisme bersifat merugikan. Plagiarisme dikategorikan


sebagai tindakan pelanggaran hak cipta. Pemerintah mengupayakan hal tersebut dengan
membuat ketentuan Undang-Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Pasal 72 ayat 1
yang menerangkan bahwa pelaku plagiat, plagiator akan ditindak pidana penjara paling
sedikit satu tahun dan dikenakan denda paling sedikit satu juta rupiah atau pidana penjara
paling lama tujuh tahun dengan denda sebesar lima miliar rupiah.

Undang-Undang sudah disusun, pasal-pasal juga sudah dipersiapkan bagi para plagiator,
namun tetap saja masih banyak orang yang melakukan tindakan tersebut. Sangat disayangkan
juga, kebanyakan orang masih belum sadar terhadap akibat yang ditimbulkan oleh

5
Yasa, Februari 2021, Apa Itu Plagiarisme, (10-11-2021, 20:00)

5
plagiarisme sehingga masyarakat bisa dibilang cukup sering melakukan tindakan plagiarisme
dalam kehidupannya tanpa memikirkan apa dampak yang ditimbulkan. Ironisnya, Indonesia
sebagai negeri sejuta budaya yang seharusnya masyarakatnya dapat menggali suatu
kreativitas dari budaya-budayanya sendiri, justru terjebak dalam kebiasaan memplagiat karya
orang. Tidak perlu jauh-jauh, contoh nyatanya adalah suatu tindak plagiat untuk mengikuti
budaya-budaya luar seperti membentuk boy band ataupun girl band dengan konsep yang
sama persis dengan band-band lain yang sudah ada. Membuat suatu grup tentu boleh-boleh
saja. Namun, sebagai bangsa yang kaya seharusnya kita dapat membuat suatu konsep yang
lebih kreatif, yang berisi nilai-nilai budaya bangsa sendiri, dan tentunya berbeda dengan
karya-karya yang sudah ada sebelumnya.

Dari sisi pembuat karya, dampak yang paling jelas terlihat adalah plagiarism dapat
merugikan mereka dari segi finansial. Mereka akan kehilangan royalty dari karya-karya
mereka. Kerugian plagiarisme tidak hanya menimpa si pembuat karya. Dari hal yang saya
paparkan di paragraf sebelumnya, menurut saya plagiator justru lebih merugi dalam hal ini.
Dalam menciptakan suatu karya yang baik tentu dibutuhkan kreatifitas yang baik pula.
Namun, dengan plagiarisme, plagiator akan kehilangan kreativitas dan orijinalitas dalam
mebuat suatu karya. Mereka, plagiator, akan selalu menjadi followers, bukan leader. Dengan
demikian, plagiarisme merugikan semua pihak yang terlibat.6

Kerugian yang disebabkan oleh pelaku Plagiarisme adalah :

1. Sumber reputasi yang buruk


Dampak pertama yang akan dirasakan oleh pelaku Plagiarisme adalah mempunyai
reputasi yang buruk.

2. Menurunkan rasa percaya diri


Kebiasaan dalam melakukan tindakan Plagiarisme juga dapat menurunkan rasa
percaya diri seseorang. Karena sudah biasa menjiplak hasil karya orang lain.

3. Menyuburkan sifat pemalas


Kebiasaan dalam melakukan tindakan Plagiarisme juga dapat membuat seseorang
semakin malas untuk mengeluarkan ide-idenya. Karena sudah biasa untuk mengcopy
paste hasil orang lain tanpa capek berfikir.

4. Sumber hambatan terhadapa kreativitas


Tindakan Plagiarisme juga berdampak pada tumpulnya kreativitas. Karena
kemampuan untuk menyampaikan gagasan maupun ide-idenya menjadi sulit untuk
dilakukan.

6
Syarifah Kusumadewi, 22 Agustus 2013 23:18, Plagiarisme Merugikan Semua Pihak,( 04-10-2021, 21:00)

6
Dalam buku Bahasa Indonesia : Sebuah Pengantar Penulis Ilmiah, Felicia Utorodewo dkk,
menggolongkan hala-hal berikut sebagai tidakan plagiarisme

1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisa sendiri


2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemeikiran sendiri
3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri
5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa meyebutkan
asal usulnya.
6. Meringkas dan memparaphrase tanpa meyebutkan sumbernya, dan
7. Meringkas dan memparaphrase dengan menyebutkan sumbernya, tetapi rangkaian
kalimat dan pilihan kataya masih terlalu sama dengan sumbernya.

 Yang digolongka sebagai plagiarisme :


1. Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas bahwa
teks tersebut diambil persis dari tulisan lain.
2. Megambil gagasan orang lain tanpa memberikan notasi yang cukup tentang
sumbernya.

 Yang tidak tergolong plagiarisme :


1. Menggunakan informasi berupa fakta umum
2. Menuliskan kembali opini orang lain dengan memberikan sumber jelas
3. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian
kutipan dan menuliskan sumbernya.7

Contoh perilaku plagiarisme dalam karya ilmiah sebagai berikut :

1. Tahun 1999, kasus plagiat Dr. ISA, mahasiswa S3 di universitas terkemuda di


Yogyakarta dan lulus pascasarjana. Disertasinya disinyalir sebagai pejiplak skripsi S1
atas nama MN, alumnus universitas terkemuka di Surabaya. Pada akhirnya gelar yang
didapat ISA dicopot oleh universitas tempat meselesaikan studinya.
Tahun 2010, seorang professor muda Hubungan Internasional (HI) di salah satu
PTS terkemuka. Professor tersebut melakukan plagiat dari jurnal ilmiah Australia.
Tulisan plagiat tersebut sebelumnya dimuat dalam Koran The Jakarta Post yang
kemudia di tarik kembali oleh The Jakarta Post setelah menerima laporan adanya
plagiat.8

2. Kasus plagiat Prof Dr AABP dianggap benar-benar berat. Gara-gara melakukan


plagiarisme, AABP akan diberhetikan secara tidak hormat.

7
Agus Damanik, 16 April 2020, Plagiarisme, (10-10-2021, 20:15)
8
Yasa, Februari 2021, Apa Itu Plagiarisme, (10-11-2021, 20:00)

7
3. Karya Hamka berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk yang dituduh Abdulloh
SP sebagai karya plagiarime dari Novel Magdalena Kary Manfaluthi.

4. Dalam buku plagiat-plagiat di MIT (1992). Ismer Fanay mengungkapkan secara detail
tesis Yahya Muhaimin yag dijiplakdari karya Lance Catatles, Gibson, Sutter dan
Robinson.9

5. Kasus yang dialami oleh Siti Fadilah Supari. Dirinya pernah mendapat tuduhan
sebagai seorang plagiat. Tulisan Fadilah yang berjudul Cholesterol-Lowering Effect of
Soluble Fibre as an adjunct to Low Calories Indonesian Diet in Patients with
Hypercholesterolamia ketika melakukan seminar di Pusat Jantung Nasional Harapan
Kita, Jakarta pada tanggal 29 Oktober 2002. Apa yang ditulis mirip dengan karya
James W. Anderson yang berjudul Long-term Cholesterol Lowering Effect of
Psyllium as An Adjunct to Diet Therapy in The Treatment of Hypercholesterolamiai
yang dimuat di American Jurnal of Clinical Nutrition.10

II.3 CARA KITA MENGHINDARI PLAGIARISME

Beberapa upaya telah dilakukan institusi perguruan tinggi untuk menghindarikan


masyarakat akademisnya, dari tindakan plagiarisme, sengaja maupun tidak sengaja. Berikut
ini, pencegahan dan berbagai bentuk pengawasan yang dilakukan antara lain (Permen Diknas
No. 17 Tahun 2010 Pasal 7): Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi) dilampiri dengan
surat pernyataan dari yang bersangkutan, yang menyatakan bahwa karya ilmiah tersebut tidak
mengandung unsur plagiat.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari plagiarisme

1. Sertakan sitasi
Ketika seseorang menggunakan gagasan ataupun opini yang bukan buah pikir
sendiri, hal tersebut juga termasuk plagiarisme walaupun penulis tidak menggunakan
kata-kata yang sama persis. Penyertaan sitasi di sini yang artinya penulis harus
memberikan keterangan dari mana informasi yang didapat. Sumber tersebut tidak
hanya untuk buku, jurnal ataupun skripsi, namun juga sitasi untuk gagasan yang
berasal dari internet juga harus dicantumkan.

2. Catat berbagai sumber daftar pustaka sejak awal


Daftar pustaka adalah salah satu kewajiban yang tidak boleh dilupakan ketika
menulis sebuah karya tulis. Dengan mendata apa saja sumber yang dipakai sejak awal,
maka jika ada kesalahan akan mudah untuk diminimalisir, selain itu akan sangat
membantu dalam penyusunan daftar pustaka.

9
Wadah Kita, 17 Agustus 2019, Makalah Plagiarisme,( 12-10-2021, 20:30)
10
Yasa, Februari 2021, Apa Itu Plagiarisme, (10-11-2021, 20:00)

8
3. Lakukan paraphrase
Tulisan yang hanya menggunakan kutipan langsung lebih berpotensi dianggap
melakukan plagiarisme. Cara menyikapinya adalah dengan melakukan paraphrase
yang artiya meggunakan susunan kalimat sendiri tetapi tetap mencantumkan sitasi dari
sumber asliya. Paraphrase juga lebih mudah untuk dilakukan sebab formatnya tidak
serumit jika menggunakan cara pengutipan langsung.

4. Lakukan interpretasi
Untuk memperkuat gagasan yang disampaikan, terkadang ada pendapat yang harus
dijadikan bahan pembanding. Dalam hal ini bisa jadi analisisnya terlalu rumit
sehingga membutuhkan interpretasi tambahan.

5. Menggunakan aplikasi antiplagiarisme


Apabila penulis masih merasa khawatir dengan hasil akhir karya tulisnya, maka
aplikasi atiplagiarisme dapat dicoba. Dengan meggunakan aplikasi antiplagiarisme,
tulisan yang dihasilkan bisa dibandingkan dengan tulisan-tulisan yang sudah terbit
sebelumya. Aplikasi antiplagiarisme akan menunjukkan berapa persen tigkat
kemiripan yang ditemukan.11

6. Kerjakan tugas secepat mungkin


Cara termudah untuk meghindari plagiarisme adalah kerjakan tugas secepat
mungkin. Dengan begitu kamu mempunyai banyak waktu untuk menyelesaikan tugas
tersebut tanpa terburu-buru.

7. Baca ulang
Ada baiknya jika kamu membaca ulang tugas yang sudah kamu kerjakan. Cara
tersebut juga bisa digunakan untuk mengindari perilaku plagiarisme.

8. Kutipan
Salah satu cara yang mudah untuk menghindari plagiarisme adalah dengan
menggunakan kutipan langsung. Kutipan langsung adalah jenis kutipan yang ditulis
dengan menggunakan kalimat yang sama persis dengan kalimat aslinya.

9. Beri nilai tambahan


Tidak seharusnya kita selalu bergantung pada semua informasi yang kita dapat dari
berbagai sumber. Kita juga bisa memberi nilai tambah dengan memasukkan ide-ide
yang kita dapat dari sudut pandang kita.

11
Dimas Tjitrodimedjo, 2018, 5 Tips Menghindari Plagiarisme Dalam Menulis, (31-10-2021, 20:00)

9
10. Tentukan buku yang hendak anda baca
Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan satukan dengan penjepit. Tulis
judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, jumlah halaman pada
kertas kecil paling depan. Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda
dapatkan pada kertas-kertas kecil tersebut. Setelah selesai membaca buku, anda fokus
pada catatan anda. Ketika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku yang
telah anda baca, fokuslah pada kertas catatan.12

12
HC Indonesia Editor, 6 Januari 2021, 8 Tips Untuk Menghindari Plagiarisme (28-10-2021, 21:10)

10
BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Kata plagiarisme berasal dari bahasa Latin “plagiare” yang berarti mencuri. Plagiarisme
atau sering disebut plagiat adalah suatu tindakan penjiplakan atau pengambilan karangan, ide,
pendapat dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seoalah karangan dan pendapat
sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindakan pidana karena mencuri hak cipta orang lain.

Plagiarisme adalah sebuah kejahatan atau tindakan salah, dilakukan dengan cara mencuri
ide milik orang lain sehingga seakan-akan ide tersebut adalah milik sendiri. Orang yang
membuat karya tulis seharusnya bertanggung jawab atas orisinalitas karyanya, sehingga
plagiarisme dikatakan sebagai hal yang seharusnya dihindari.

Walaupun terlihat sederhana, plagiarisme bersifat merugikan. Plagiarism dikategorikan


sebagai tindakan pelanggaran hak cipta. Pemerintah mengupayakan hal tersebut dengan
membuat ketentuan Undang-Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Pasal 72 ayat 1
yang menerangkan bahwa pelaku plagiat, plagiator akan ditindak pidana penjara paling
sedikit satu tahun dan dikenakan denda paling sedikit satu juta rupiah atau pidana penjara
paling lama tujuh tahun dengan denda sebesar lima miliar rupiah.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari plagiarisme

1. Sertakan Sitasi
2. Catat Berbagai Sumber Daftar Pustaka Sejak Awal
3. Lakukan paraphrase
4. Lakukan Interpretasi
5. Menggunakan Aplikasi Antiplagiarisme
6. Kerjakan Tugas Secepat Mungkin
7. Baca Ulang
8. Kutipan
9. Beri Nilai Tambahan

III.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, penulis mengajukan beberapa saran
terkait dengan tindakan pencegahan dalam mengurangi terjadinya plagiarisme. Menurut
kami, semua karya selalu didasari oleh karya yang sudah ada kemudian di kembangkan atau
diperbarui. Untuk itu didalam pengembangannya kita juga membutuhkan informasi atau
referensi dari berbagai sumber sehingga dapat menghasilkan suatu karya yang baru dan jauh
dari kegiatan plagiarisme.

11
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya plagiarisme tersebut,
yaitu: sebagai berikut:

1. Bila ingin mengutip langsung satu kalimat gunakan dua tanda kutip, dengan
menyebutkan sumbernya.
2. Tidak lupa mencantumkan daftar pustaka atas karya yang dirujuk, dengan menuliskan
secara detail sumber yang digunakan.
3. Menerapkan sanksi bagi karya yang melakukan tindakan plagiarisme di kalangan
civitas akademik.

Saran Dalam peulisan suatu karya ilmiah, tentu tidak lepas dari bayangbayang tindakan
plagiat. Oleh karena itu dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya kita harus :

1. Memperhatikan apa itu plagiat, agar karya ilmiah yang kita ciptakan tidak
mengaandung unsur plagiat.
2. Dalam penulisan krya ilmiah sebaiknya diberi unsur-unsur tambahan (seperti apa
yang dibahas dalam materi makalah) agar kita tahu apa yang kita lakukan agar karya
yang kita ciptakan tidak mengandung unsur plagiat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Latar Belakang

http://eprints.ums.ac.id/44969/2/04.%20BAB%20I.pdf FW Putro, 2016 (di akses pada 12-11-


2021, 15:00)

https://id.scribd.com/doc/46065523/Makalah-plagiarisme Chesirecat1000, Desember 2010 (di


akses pada 12-11-2021, 16:10)

Mengapa Tindakan Plagiarisme Dapat Terjadi

https://xerpihan.id/blog/291/apa-itu-plagiarisme-simak-pengertian-dan-jenis-jenis-
plagiaisme-di-sini/ Yasa, Februari 2021 (di akses pada 10-11-2021, 20:00)

https://kc.umn.ac.id San Limantoro, 2013 ( di akses pada 10-11-2021, 20:30)

http://conference.um.ac.id/index.php/apfip/article/download/375/328 GC Adiyati, 2020 (di


akses pada 04-10-2021, 20:00)

Kerugian Yang Di Sebabkan Oleh Pelaku Plagiarisme

http://www.kompasiana.com/syarifahkusumadewi/plagiarisme-merugikan-semua
pihak_5529338cf17e61264c8b45a9 Syarifah Kusumadewi, 22 Agustus 2013 23:18 (di akses
pada 04-10-2021, 21:00)

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Plagiarisme Agus Damanik, 16 April 2020 (di akses pada 10-10-


2021, 20:15)

http://rizkiimaratus.blogspot.com/2019/08/contoh-makalah-plagiarisme.html Wadah Kita, 17


Agustus 2019 (di akses pada 12-10-2021, 20:30)

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Plagiarisme#:~:text=Yang%20digolongkan%20sebagai%20pl
agiarisme%3A,memberikan%20anotasi%20yang%20cukup%20tentang (di akses pada 25-10-
2021, 20:05)

Cara Kita Menghindari Plagiarisme

http://tessy.id/news/single?slug=5-tips-menghindar-plagiarisme-dalam-menulis Dimas
Tjitrodimedjo, 2018 (di akses pada 31-10-2021, 20:00)

http://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/before-you-leave/8-tips-untuk-menghindari-
plagiarisme/ HC Indonesia Editor, 6 Januari 2021 (di akses pada 28-10-2021, 21:10)

13

Anda mungkin juga menyukai