Student Notebook P4 (K7)
Student Notebook P4 (K7)
PEMICU
Ali (17 tahun), Utsman (17 tahun) dan Raihanah (17 tahun) sudah bersahabat yang sejak
SMP sampai SMA dan selalu bersama. Saat ini mereka semua sudah duduk di bangku SMA.
Ketiganya selalu berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Ali memiliki Tinggi Badan (TB)
175 cm dengan Berat Badan (BB) 73 kg dengan postur tubuh tinggi dan perawakan besar.
Sejak kecil, Ali hobi berolahraga basket dan renang serta masih melakukannya hingga
sekarang minimal seminggu 2 kali di akhir pekan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 sampai
sebelum dzuhur. Susu merupakan minuman favoritnya. Ia juga senang makan sayur dan
buah. Sedangkan Utsman memiliki TB 168 cm dan BB 45 kg. dengan postur sedang dan
kurus. Utsman tidak suka berolahraga, kebanyakan aktivitasnya adalah bermain game di
rumah. Utsman jarang meminum susu serta tidak suka makan sayur dan buah. Raihanah
memiliki TB 160 cm dan BB 65 kg. Ia suka minum susu serta makan buah dan sayur.
Raihana berolahraga 1 minggu sekali. Pada saat mereka berusia 13 tahun mereka memiliki
tinggi yang hampir sama bahkan Raihanah tampak lebih tinggi dari Ali dan Utsman. Orang
tua mereka juga memiliki tinggi yang hampir sama.
1) KLARIFIKASI ISTILAH
-
4) ANALISIS MASALAH
5) HIPOTESIS
1. Perbedaan tinggi dan berat badan pada Ali, Utsman dan Raihanah dipengaruhi oleh
perbedaan asupan nutrisi dan aktivitas fisik.
2. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh jenis kelamin,
3. Olahraga, aktivitas luar ruangan dan asupan nutrisi berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan tulang.
6) LEARNING ISSUES
1. Bagaimana struktur anatomi dari tulang dan otot?
2. Bagaimana struktur histologi dari tulang dan otot?
3. Bagaimana struktur biokimia dari tulang dan otot?
4. Bagaimana proses pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan dari tulang?
5. Apa saja faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tulang?
6. Bagaimana pengaruh olahraga dan aktivitas luar ruangan pada pertumbuhan tulang dan
postur tubuh seseorang?
7. Bagaimana pengaruh asupan nutrisi dan pada pertumbuhan tulang dan postur tubuh
seseorang?
8. Bagaimana pengaruh jenis kelamin pada pertumbuhan tulang dan postur tubuh seseorang?
7) ANSWER LEARNING ISSUES
1. Struktur Anatomi Tulang
Histologi Otot
3. Tulang merupakan jaringan ikat termineralisasi. Tulang terdiri atas bahan organik (protein)
& anorganik. Bahan organik yaitu protein antara lain kolagen Tipe I (90-95%) dan Tipe V
(sedikit) dan bahan anorganik/mineral terdiri atas kristalin hidrosiapatit Ca10[PO4]6[OH]2),
dimana mengandung natrium, magnesium, karbonat, fluorida, 99% kalsium tubuh. Kristalin
hidrosiapatit akan memberi kekuatan dan kelenturan. Protein utama tulang berupa kolagen
tipe I (merah), terdiri motif protein yaitu poly-Asp danpoly-Glu yang mengikat kalsium dan
memberi kerangka bagi mineralisasi. Struktur makromolekul berupa proteoglikan4.
Komposisi biokimia jaringan otot yaitu otot lurik terdiri atas serabut sel otot berinti banyak,
dikelilingi membran yang peka terhadap listrik membentuk sarkolema yang direntangkan
terdiri miofibril dalam sarkoplasma terdapat dalam cairan intrasel, serta mengandung ATP
dan fosfokreatin. Sarkomer merupakan unit fungsional otot, sarkomer ini akan berulang
sepanjang poros fibril jarak 1500-2500 nm. Bila dilihat menggunakan mikroskop terdiri atas
pita A (gelap) dan I(terang) berselang-seling, sedangkan pada pita A (zona H) bersifat kurang
padat dan pita I terbagi 2 dibatasi garis z.
4. Secara umum, sistem tulang rangka berkembang dari mesoderm paraksial dan
mesoderm lempeng lateral (lapisan parietal). Mesoderm paraksial membentuk serangkaian
jaringan tersegmentasi yang memblok di kedua sisi tabung saraf, yang dikenal sebagai
somitomer di regio kepala dan somit dari regio oksipital ke kaudal. Somit berdiferensiasi
menjadi bagian ventromedial, sklerotom, dan bagian dorsolateral, dermomiotom. Di akhir
minggu keempat, sel-sel sklerotom menjadi polimorfik dan membentuk jaringan yang
tersusun longgar, yang disebut mesenkim, atau jaringan ikat embryonal. Sel-sel mesenkim
memiliki ciri bermigrasi dan berdiferensiasi dalam berbagai cara. Sel-sel ini dapat menjadi
fibroblas, kondroblas, atau osteoblas (sel pembentuk-tulang).
Proses pembentukan tulang :
1. Mesoderm paraksial – Somit – Sklerotom – Mesenkim – Osteoblast (sel pembentuk
tulang) – Osteosit
2. Lapisan Mesoderm - tulang gelang bahu dan panggul, tulang ekstremitas dan sternum.
Mesenkim di dermis berdiferensiasi langsung menjadi tulang, suatu proses yang dikenal
sebagai osifikasi intramembranosa. Namun pada sebagian besar tulang, termasuk dasar
tengkorak dan ekstremitas, sel-sel mesenkim mula-mula membentuk model kartilago hialin,
yang kemudian mengalami penulangan oleh osifikasi endokondral1.
6.
7.
8.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Sandler T.W. Medical Embryologi 12th Edition. Baltimore: Wolters Kluwer; 2012. p.
71, 133-134.
2. Sherwood L. Sherwood's Introduction to Human Physiology 8th Edition (Indo)
Brooks/Cole, Cengage Learning; 2013. p. 708-709.
3. Netter F. H. Atlas Of Human Anatomy 7th Edition. Singapore: Elsevier. p. 51.
4. Wulandari E, Hendarmin L. A. Integrasi Biokimia dalam Modul Kedokteran
[Internet]. [cite 2021 Nov 18]. Available from :
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38256/8/BAB
%207%20Muskuloskeletal.pdf
5.