OLEH
KELOMPOK 3
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
ii
Edukator Klinis Fisioterapi Instruktur Klinis Fisioterapi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
ii
DAFTAR ISI....................................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
iii
DAFTAR TABEL............................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
vii
A. Latar Belakang..........................................................................
A. Kerangka Teori.........................................................................
iv
D. Patofisiologi Sectio Caesarea...................................................
10
11
18
G. Penatalaksanaan Fisioterapi......................................................
20
22
23
23
B. Pemeriksaan Fisioterapi............................................................
23
C. Diagnosis Fisioterapi.................................................................
27
D. Problem Fisioterapi...................................................................
27
27
v
F. Intervensi Fisioterapi.................................................................
27
G. Evaluasi Fisioterapi...................................................................
29
H. Home Program..........................................................................
29
I. Kemitraan..................................................................................
29
30
LAMPIRAN ....................................................................................................
31
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
22
viii
DAFTAR TABEL
25
26
27
29
ix
x
DAFTAR LAMPIRAN
31
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Manuaba, 2012). Persalinan
dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
normal jika tidak melalui lubang vagina. Bisa melalui pembedahan atau
preeklamsi dan hipertensi. Sedangkan faktor dari janin adalah letak lintang
pecah dini. Sedangkan indikasi dari janin adalah fetal distres dan janin besar
dan eksternal :
1. Struktur Eksternal
a. Perineum
diafragma pelvis dan ditutup dengan kulit. Pada area ini mengandung
lubang yaitu anus, vagina dan urethra juga merupakan bagian dari
b. Vulva
yaitu mons pubis, labia mayora dan minora, vestibula, dan klitoris
1) Mons Pubis
berwarna hitam, kasar, dan ikal pada masa pubertas, yaitu sekitar
2010).
2) Labia Mayor
yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons
Labia mayor memiliki panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-
(lubang vagina). Pada permukaan arah lateral kulit labia yang tebal,
medial (arah dalam) labia mayor licin, tebal, dan tidak ditumbuhi
mayor sensitive terhadap nyeri, sentuhan, dan suhu tinggi. Hal ini
3) Labio Minor
4
4) Vestibulum
tidak seperti dengan struktur pada pria (Filho, J.C., et.al., 2016).
5) Klitoris
2. Struktur Internal
a. Ovarium
ovarium berwarna merah muda putih, dengan panjang 3-4 cm, lebar
mesovarian dan bebas; dan dua ekstremitas, uterine dan tubal (Filho,
subur (umumnya setiap bulan), satu atau lebih ovum matur dan
b. Tuba Fallopi
tuba, sebagian oleh silia, tetapi terutama oleh peristaltic lapisan otot.
(Prawirohardjo, 2010).
c. Uterus
panjang 6.5-7.5 cm, lebar 4.5-5.5 cm, dan tebalnya 2.5-3 cm. Selama
Uterus memiliki tiga bagian yaitu fundus (di atas tuba fallopi), korpus
7
dan serviks. Korpus dan serviks dipisahkan oleh istmus (Filho, J.C.,
et.al., 2016).
d. Vagina
wanita. Saluran fibromuskular dengan panjang 7-10 cm, dan lebar 2.5-
(Prawirohardjo, 2010).
BAB II
PATOFISIOLOGI
A. Kerangka Teori
Kegagalan
Remodeling a.
spiralis
Hipoksia
Plasenta
Kerusakan
Endotel
Pre-Eklampsia
Berat
Sectio
Caesarea
caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada
dinding uterus melalui depan perut atau vagina. Atau disebut juga
membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi
untuk melahirkan janin dari dalam rahim. Dalam operasi caesar, ada tujuh
lapisan yang diiris pisau bedah, yaitu lapisan kulit, lapisan lemak, sarung
otot, otot perut, lapisan dalam perut, lapisan luar rahim, dan rahim. Setelah
bayi dikeluarkan, lapisan itu kemudian dijahit lagi satu per satu, sehingga
jahitannya berlapis-lapis.
persalinan operasi sesar di sebuah negara adalah sekitar 5-15% per 1000
operai sesar sebesar 9.8% dari total 49.603 kelahiran sepanjang tahun 2010
sampai dengan 2013, dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (19.9%) dan
menyebabkan bayi tidak dapat lahir secara normal salah satunya adalah
tidak terjadi atau kurang sempurna, maka akan terjadi kegagalan remodeling
memasuki darah ibu yang memicu gejala klinis preeklampsia (Aroisa, A.,
2017).
bagi ibu maupun janin, komplikasi pada ibu seperti solusio plasenta,
serviks, preeklamsi dan hipertensi. Sedangkan faktor dari janin adalah letak
lintang dan letak bokong. Dari beberapa faktor sectio caesarea diatas dapat
tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin yang dapat menyebabkan
yang merupakan jalan yang harus dilalui oleh janin ketika akan lahir
yang efektif sehingga membawa akibat yang serius bagi ibu maupun
janinnya.
kepala janin belum masuk ke dalam pintu atas panggul pada ibu hamil
13
kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih diatas tekanan yang
distolik naik dengan 15 mmHg atau lebih, atau menjadi 100 mmHg atau
dilakukan minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam pada kedaan istirahat
(Prawirohardjo, 2010).
epigenetik.
janin lahir hidup dan trauma pada janin seminimal mungkin (Mochtar,
cc/24 jam, proteinuria lebih dari 3 gr/liter. Pada keluhan subjektif pasien
perdarahan pada retina dan trombosit kurang dari 100.000/mm. Pada ibu
tanda persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu. Sebagian
memiliki gejala yang sama yaitu keluarnya cairan dan tidak ada keluhan
bau yang khas, namun berbeda dengan bau air seni. Alirannya tidak
terlalu deras keluar serta tidak disertai rasa mules atau sakit perut. Akan
terdeteksi jika si ibu baru merasakan perih dan sakit jika si janin bergerak
(Rohani, 2011).
dari 4.000 gram pada saat lahir dan 0,5 % memiliki berat badan lebih dari
4.500 gram. Ada beberapa faktor ibu yang menyebabkan bayi besar,
yaitu ibu dengan diabetes, kehamilan post-term, obesitas pada ibu, dan
lain-lain. Untuk mencegah trauma lahir, maka bedah sesar elektif harus
lebih dari 4500 gram dan pada wanita nondiabetes dengan taksiran berat
17
janin lebih dari 5000 gram (Rohani, 2011). Kelahiran pervaginam untuk
akses segera kepada staf anastesi dan tim resusitasi neonatus. Sangat
Posisi kepala antara fleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi
belakang kepala.
kelahiran satu bayi. Selain itu, bayi kembar pun dapat mengalami
pembukaan, adanya tumor dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali
diagnosis yaitu :
1. Anamnesis
tekanan darah sistol diatas 140 mmHg dan diastol sama atau diatas 100
denyut nadi, pernafasan, dan suhu untuk menilai dan mengontrol kondisi
19
paska operasi.
3. Pemeriksaan Postur
dialami. Untuk pasien 1-2 hari pasca operasi sesar, masih berada diatas
5. Palpasi
Dalam hal ini, diperiksa dibagian sekitar insisi. Selain itu juga diperiksa
bagian tungkai apakah ada pembengkakan atau tidak, juga dinilai kontrur
6. Pemeriksaan Spesifik
a. Pemeriksaan Nyeri
Analogue Scale (VAS), nyeri yang dinilai pada saat pasien diam, pada
dan ekspirasi, terkait dengan pola nafas pasien pasca operasi sesar.
c. Pitting Oedem
berat.
f. Pemeriksaa Lab
G. Penatalaksanaan Fisioterapi
1. Komunikasi Terapeutik
2. Breathing Exercise
3. Pumping Action
4. Kegel Exercise
fungsi pelvic floor yang melemah selama kehamilan dan proses persalinan.
6. Early Mobilization
PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
1. Anemnesis (History Taking)
Sectio Caesarea
2. Inspeksi Statis dan Dinamis
akibat Pre-
3. Pemeriksaan Fungsi Gerak
Eklampsia Berat
Dasar
4. Palpasi
5. Pemeriksaan Vital Sign PROBLEM FISIOTERAPI
6. Pemeriksaan Nyeri
7. Pengukuran Lingkar Thoraks 1. Nyeri
8. Pitting Oedem 2. Kecemasan
9. Pemeriksaan kekuatan otot 3. Oedem
abdominal 4. Kelemahan otot Abdominal
10.Zung Self Rating Anxiety Scale 5. Gangguan ADL
11.Pemerisaan Lab
MODALITAS TERPILIH
1. Komunikasi Terapeutik
2. Breathing Exercise
3. Pumping Action
4. Kegel Exercise
5. Pelvic Tilt Exercise
MANAJEMEN FISIOTERAPI
Nama : Ny. IK
Usia : 38 tahun
Pekerjaan : Guru
Alamat : Polman
1. Chief of Complaint
2. History Taking
a. Nyeri perut bekas jahitan setelah operasi sesar 1 hari yang lalu
b. Saat ini merupakan kehamilan pertama (G:1, P:0, A:0) dengan usia
2012
e. Saat ini pasien merasa cemas akan nyeri dan keadaan bayi yang masih
diruangan NICU.
g. Pasien telah melakukan terapi insulin sejak 2012. Hasil lab terakhir (4
3. Asymmetric
a. Inspeksi statis:
kedua
b. Inspeksi dinamis:
1) Pasien sudah mampu miring kanan dan miring kiri, tetapi belum
c. PFGD
Tidak dilakukan
d. Palpasi
1) Suhu : Normal.
4) Tenderness :-
4. Restrictive
a. Limitasi ROM :-
sebagai Guru
d. Limitasi rekreasi :-
b. Osteorthrogen :-
c. Neurogen :-
d. Psikogen : Kecemasan.
6. Spesific Test
2) Nadi : 105x/menit
3) Suhu: : 37,7o c
4) Pernapasan ; 25 x/menit
b. Pemeriksaan Nyeri
Interpretasi : Normal
26
d. Pitting Oedem
Hasil : 29
g. Pemeriksaan Lab
Kimia Darah
GDS 154 140 mg/dl
Hematologi
C. Diagnosis Fisioterapi
D. Problem Fisioterapi
E. Tujuan Fisioterapi
a. Mengurangi nyeri.
b. Mengurangi kecemasan.
c. Mengurangi oedem
F. Intervensi Fisioterapi
G. Evaluasi Fisioterapi
N Setelah 1x terapi
Problem Alat Ukur Interpretasi
o Sebelum Sesudah
1. Nyeri pada VAS Nyeri diam : 3 Nyeri diam : 2 Ada
area sekitar Nyeri gerak : 6 Nyeri gerak : 6 penurunan
insisi Nyeri tekan : 5 Nyeri tekan : 5 nyeri
30
N Setelah 1x terapi
Problem Alat Ukur Interpretasi
o Sebelum Sesudah
1. Nyeri pada VAS Nyeri diam : 3 Nyeri diam : 2 Ada
area sekitar Nyeri gerak : 6 Nyeri gerak : 5 penurunan
insisi Nyeri tekan : 5 Nyeri tekan : 4 nyeri
2 Udem Pitting 3+ 2+ Mengalami
Udem Penurunan
Sumber: Data Primer
H. Home Program
bekas insisi
I. Kemitraan
1. Dokter Obgyn,
2. Bidan, dan
3. Perawat.
DAFTAR PUSTAKA
32
33
LAMPIRAN
a. PERNYATAAN SKOR