Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya Madrasah Diniyah yang belum
faham dengan prosedur dan hubungan pendirian Madrasah Diniyah dengan
Kementerian Agama, dan juga Madrasah Diniyah masih belum merata secara garis
besar dalam kesejahteraan Pendidik maupun sarana prasarana. Penelitian ini
menggunakan metode observasi, metode ini terbagi menjadi dua yaitu observasi non
partisipan dan observasi berstruktur, karena madin melihat dari kacamata yang objektif
terhadap beberapa lembaga madrasah yang diobservasi masih banyak satu dan lain hal
yang perlu dibenahi oleh pihak berwenang atas faktor-faktor yang belum terjamah oleh
pemerintahan. Tantangan yang dihadapi Madin justru menjadi imun sebagai lembaga
yang lebih mengedepankan fungsi sosialnya pada masyarakat, terutama masyarakat
pedesaan.
Kata Kunci : Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA);Pendirian
MDTA;PEKAPONTREN
Abstract :
This research is motivated by the large number of Madrasah Diniyah who do
not understand the procedures and the relationship between the establishment of
Madrasah Diniyah and the Ministry of Religion, and also that Madrasah Diniyah is still
not evenly distributed in the welfare of educators and infrastructure. This study uses the
observation method, this method is divided into two, namely non-participant
observation and structured observation, because Madin sees from an objective
perspective on several madrasah institutions that are observed there are still many
things that need to be addressed by the authorities on factors that have not been
touched by the government. The challenge faced by Madin is to become immune as an
institution that prioritizes its social functions in society, especially rural communities.
Keyword : Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah ( MDTA );Estabilishment of
MDTA;PEKAPONTREN
Hubungan antara pendirian MDTA dengan Kementerian Agama Bidang PEKAPONTREN
hari antara pukul 14.30 hingga pukul berfungsi sebagai pengganti, penambah,
17.00 dengan tipe peserta didik yang dan atau pelengkap pendidikan formal
Selatan, dan Kabupaten Lebak di Barat. siswa putus sekolah Drop Out (DO).
Dengan luas wilayah 3.934,47 km, Selain itu pembangunan sekolah –
Kabupaten Sukabumi merupakan sekolah baru juga terus dilaksanakan
Kabupaten terluas di Jawa Barat. Batas dalam upaya untuk meningkatkan
wilayah Kabupaten Sukabumi 40 % sumber daya manusia yang berkualitas
berbatasan dengan lautan dan 60% di Kabupaten Sukabumi. Dari tahun ke
merupakan daratan. Saat ini Kabupaten tahun jumlah sekolah di Kabupaten
Sukabumi terdiri atas 47 kecamatan, Sukabumi cenderung mengalami
yang dibagi lagi atas sejumlah 364 desa peningkatan pada semua jenjang.
dan 3 kelurahan. Diikuti dengan peningkatan jumlah guru
hampir pada semua jenjang pendidikan.
Kebijakan pembangunan
Kabupaten Sukabumi dalam konteks Selain lembaga pendidikan yang
reformasi, otonomi dan globalisasi ada dibawah naungan Dinas Pendidikan
diarahkan pada kebijakan investasi seperti tersebut di atas, Pemerintah
sumberdaya manusia yang mencakup Sukabumi juga memiliki ribuan
bidang pendidikan, kesehatan, dan pendidikan keagamaan yang ada
ekonomi. Indeks Pembangunan dibawah binaan Kementerian Agama
Manusia (Human Development Index) baik yang bersifat formal maupun
yang diukur berdasarkan parameter nonformal. Berdasarkan data emis
pendidikan, kesehatan, dan daya beli Kementerian Agama Kabupaten
masyarakat merupakan instrumen Sukabumi, pada tahun 2017 MDT
global yang saat ini digunakan untuk berjumlah 2428 yang tersebar di 47
mengukur tingkat kemajuan kecamatan, dengan rician sebagaimana
sumberdaya manusia suatu bangsa. pada gambar berikut:
Perkembangan MDT di
Kabupaten Sukabumi menunjukan hal
yang positif, namun perkembangan
tersebut belum didukung oleh kualitas
ustadz dan kepala madrasah yang
memadai, baik kuantitas maupun
kualitas. Baik Ustadz maupun kepala
Madrasah banyak yang belum
memenuhi kualifikasi yang disyaratkan
oleh Standar Pelayanan Minimal
(SPM). Menurut SPM, MDT di setiap
Kabupaten/Kota harus memiliki kepala
dengan kualifikasi akademik
S1/DIV/pendidikan pesantren, dan
minimal tersedia 1 (satu) orang guru
sekolah formalnya. Disamping itu juga kalimat maupun bentuk proposal yang
bahwa pendidikan formal juga penting tidak ditentukan.
bagi setiap pendidik pada zaman
Pengajuan dilakukan setelah
sekarang, karena setiap lembaga
Madrasah Diniyah Takmiliyah
pendidikan membutuhkan bukti untuk
Melaksanakan kegiatan pendidikan
pengajuan-pengajuan pendidik maupun
dengan syarat-syarat sebagai berikut :
lembaga pendidikannya. Dilembaga
pendidikan MDTA khususnya Tersedia Pengelola, terdiri dari;
pendiriannya dilakukan sangat mudah, - Kepala Madrasah Diniyah
Pada prinsipnya izin operasional Takmiliyah
madrasah diniyah takmiliyah bernama - Guru, Sekurang-kurangnya 2
piagam terdaftar madrasah diniyah (dua) orang
takmiliyah. dalam piagam terdaftar - Tenaga administrasi, sekurang-
dimaksud terdapat nomor statistik kurangnya 1(satu) orang
diniyah takmiliyah (NSDT) berupa kode - Tersedia tempat belajar dan
unik bagi identitas lembaga madin yang kelengkapannya;
mana kalau penomoran dilakukan - Tersedia calon santri sekurang-
dengan benar maka tidak akan ada kurangnya 15 (lima belas)
dobel nomor statistik pada madrasah orang;
diniyah takmiliyah di seluruh indonesia. - Bersedia dan sanggup
menyelenggarakan dan
Dalam buku pedoman
mengelola Madrasah Diniyah
penyelenggaraan madrasah diniyah
Takmiliyah dibuktikan dengan
takmiliyah termaktub tata cara
surat pernyataan dari Kepala
pengajuan izin operasional. dalam
Madrasah Diniyah Takmiliyah;
pengajuannya tidaklah berbelit belit
maupun sulit dan telah disebutkan Secara lebih teknis, persyaratan
secara terperinci hal – hal yang harus yang disebutkan diatas diatur oleh
dilampirkan dalam pengajuan. Akan Kankemenag dengan memperhatikan
tetapi tidak diberikan contoh proposal kebutuhan dan dinamika masyarakat
pengajuan izinnya. Dengan begitu sekita. biasanya akan ditambahkan
secara prinsip ada pengajuan dari syarat berupa :
lembaga secara resmi dengan kata
Hubungan antara pendirian MDTA dengan Kementerian Agama Bidang PEKAPONTREN
Agama Islam pada Sekolah. Kamarudin belajar delapan jam itu, jangan
Amin mengatakan, mata pelajaran dibayangkan siswa akan berada di kelas
Pendidikan Agama Islam yang hanya 2 sepanjang hari. Guru akan mendorong
sampai dengan 3 jam pelajaran di siswa untuk belajar dengan berbagai
sekolah-sekolah umum memang sangat metode seperti bermain peran dan dari
terbatas. Karenanya, kalau tidak bermacam-macam sumber belajar, bisa
ditambah, waktu yang tersedia tidak dari seniman, petani, ustadz, pendeta.
cukup untuk membekali peserta didik Banyak sumber yang bisa terlibat, tetapi
tentang pemahaman keagamaan. guru harus tetap bertanggung jawab
"Diniyah sebenarnya menjadi pada aktivitas siswanya. Kebijakan itu
kebutuhan masyarakat. Karena itu pula, merupakan implementasi dari program
harus dipastikan keberadaan Madrasah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Diniyah Takmiliyah tidak boleh justru yang menitik beratkan lima nilai utama,
tergradasi oleh pelaksanaan 5 hari yaitu religius, nasionalis, gotong
sekolah," tutur Kamaruddin. royong, mandiri, dan integritas.
Kamaruddin menambahkan, bentuk Penguatan karakter tersebut tidak berarti
pendidikan sejenis MDT juga siswa akan belajar selama delapan jam
ditemukan di Negara-negara Barat, di kelas. Namun, siswa akan didorong
sekalipun tidak sama persis. Hal ini melakukan aktivitas yang
menunjukkan, negara-negara Barat pun menumbuhkan budi pekerti serta
merasakan hal sama, yaitu perlunya keterampilan abad 21. Tak hanya di
tambahan belajar agama, khususnya sekolah, lingkungan seperti surau,
bagi para imigran. Oleh karena itu, masjid, gereja, pura, lapangan sepak
MDT perlu mendapatkan dukungan bola, museum, taman budaya, sanggar
sebagai salah satu upaya pendidikan seni, dan tempat-tempat lainnya dapat
karakter bangsa. menjadi sumber belajar. Proporsinya
lebih banyak ke pembentukan karakter,
Madrasah diniyah justru
sekitar 70 persen dan pengetahuan 30
diuntungkan karena akan tumbuh
persen. Untuk itu kegiatan guru
dijadikan sebagai salah satu sumber
ceramah di kelas harus dikurangi
belajar yang dapat bersinergi dengan
digantikan dengan aktivitas positif,
sekolah dalam menguatkan nilai
termasuk mengikuti madrasah diniyah,
karakter religius, melalui pendidikan
Hubungan antara pendirian MDTA dengan Kementerian Agama Bidang PEKAPONTREN
Http://Www.Sukabumikab.Go.Id/H
ome/