TANAMAN
ACARA 1. PENYEMAIAN
Disusun Oleh :
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara penyemaian benih tanaman dikotil dan monokotil
2. Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan benih
BAB II. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Padi Sawi
Hari
Tinggi Tinggi
Pengamata Ulangan
Tanaman Jumlah Daun Tanaman Jumlah Daun
n
(cm) (cm)
1 0 0 0,5 0
Jumat, 5
2 0 0 0,8 0
Maret 2021
3 0 0 0,4 0
1 3,4 0 2,2 0
Senin, 8
2 3,9 0 1,8 0
Maret 2021
3 4,3 0 2,1 0
1 6 0 5 0
Kamis, 11
2 8 0 3,6 0
Maret 2021
3 10 0 3,4 0
1 17 1 6 1
Minggu, 14
2 17 1 4 1
Maret 2021
3 18,2 1 4 1
1 21 1 8,5 2
Rabu, 17
2 20,5 1 6,5 2
Maret 2021
3 22 1 6,4 2
1 21,5 2 11,3 3
Sabtu, 20
2 22 2 8,2 2
Maret 2021
3 21 2 8,1 3
1 21,8 3 13,3 4
Selasa, 23
2 22,8 3 10,8 4
Maret 2021
3 22,7 3 10 4
1 22,5 3 14 4
Jumat, 26
2 24,5 3 11,5 4
Maret 2021
3 23 3 11,4 4
1 21,5 2 17,1 5
Senin, 29
2 23,5 2 14 4
Maret 2021
3 22,7 2 14 5
1 22 2 18,1 5
Kamis, 1
2 24,5 2 14,5 5
April 2021
3 22 2 14,8 6
Minggu, 4 1 22,1 2 18,9 7
April 2021 2 24,9 2 14,5 4
3 22,4 2 15,5 7
1 22 2 17,1 6
Rabu, 7 April
2 23,3 2 14 5
2021
3 22,5 2 15,4 4
C. Pembahasan
3. Pengamatan Pertumbuhan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun
selama kurang lebih 1 bulan, diketahui kedua tanaman baik padi maupun sawi
mengalami pertumbuhan yang normal dengan penambahan tinggi dan jumlah daun di
setiap pengamatannya. Untuk sawi, bibit mengalami penambahan tinggi 2 - 3 cm di
setiap pengamatannya. Jumlah daunnya juga bertambah sebanyak 1 helai di setiap
pengamatan. Sedangkan untuk bibit padi, pertumbuhannya lebih cepat dibanding bibit
sawi. Di pengamatan awal, bibit padi bisa tumbuh 3 – 5 cm di setiap pengamatannya.
Bahkan di pengamatan keempat bibit padi mengalami penambahan tinggi hingga 10
cm dibanding pengamatan sebelumnya. Hal tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh
gen tanaman padi itu sendiri yang memungkinkan tanaman padi bisa tumbuh lebih
cepat dibandingkan tanaman sawi.
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke
generasi selanjutnya. Dalam kasus ini, gen akan menentukan kemampuan
metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan
berkembang cepat sesuai dengan periodenya. Meskipun faktor dari gen sangat
penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang menentukan pola pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Bisa jadi bibit padi tersebut bisa tumbuh dengan cepat
karena pengaruh hormon yang dimilikinya.
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi
di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata
dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya. Namun dalam
kasus pertumbuhan bibit padi ini, kemungkinan hormon auksinlah yang sangat
berperan dalam penambahan tinggi bibit padi tersebut, karena peran utama hormon
auksin adalah untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
Sangat dimungkinkan bila hormon auksin yang ada dalam bibit padi tersebut bekerja
lebih maksimal dibanding hormon auksin pada bibit sawi sehingga bibit padi bisa
tumbuh lebih cepat.
Dari tabel hasil pengamatan di atas, diketahui bahwa tinggi tanaman dan
jumlah daun berkurang di akhir pengamatan. Di akhir pengamatan, kami mendapati
pucuk tanaman padi yang mengering dan mudah patah, kemudian pada tanaman sawi
daunnya cenderung menguning dan layu. Hal tersebut dikarenakan tanaman tersebut
jarang disiram air, yang menyebabkan tanaman kekurangan unsur hara. Unsur hara
merupakan senyawa organik atau anorganis yang ada di dalam tanah atau dengan kata
lain nutrisi yang terkandung dalam tanah. Unsur hara sangat dibutuhkan untuk
tumbuh kembang tanaman.
Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat di golongkan menjadi 2 bagian
yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar. Yang termasuk unsur hara makro
adalah N, P, K, Ca, S dan Mg. Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah kecil/sedikit. Yang termasuk unsur hara
mikro adalah Fe, Cu, Zn, Mn, Mo, B, Na, Cl.
Di akhir pengamatan, kami juga mendapati tanaman sawi yang kami semai
terserang hama kutu daun. Kutu daun atau Aphis brassicae biasanya hidup
berkelompok di bawah daun, berwarna hijau, dan diliputi semacam tepung berlilin.
Salah satu cara yang kami lakukan untuk mengatasi kutu daun yang menyerang
tanaman sawi kami antara lain dengan melakukan pemangkasan di daerah-daerah
tertentu yang terserang hama kutu daun, sehingga tidak menyebar ke daerah yang
lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Aprimal, T. (2018). Rancang Bangun Alat Bantu Penyemai Bibit Padi Otomatis
Skala Laboratorium (Proses Pembuatan). Other thesis, Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Cara Menyemai Benih Padi Agar Cepat Tumbuh. (n.d.). Retrieved April 17, 2021,
from http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85702/Cara-Menyemai-Benih-
Padi-Agar-Cepat-Tumbuh/
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman.
(2019). Retrieved April 17, 2021, from https://www.corteva.id/berita/faktor-
faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-tan.html
Fungsi Unsur Hara Bagi Tanaman – Website Resmi BPP Liliriaja. (n.d.). Retrieved
April 20, 2021, from https://bppliliriaja.soppengkab.go.id/fungsi-unsur-hara-
bagi-tanaman/
Hama tanaman Petsai/Sawi (Brassica Chinencis L dan Pengendaliannya. (n.d.).
Retrieved April 20, 2021, from
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/87623/-Hama--tanaman-Petsai-Sawi--
Brassica--Chinencis-L-dan-Pengendaliannya/
Nurmala, T., & Irwan, A. W. (2007). Pangan Alternatif Berbasis Serealia Minor.
panduan cara menanam sawi. (n.d.). Retrieved April 17, 2021, from
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/74811/panduan-cara-menanam-sawi-/
Penyemaian – SAYURANKITA. (n.d.). Retrieved April 21, 2021, from
https://sayurankita.com/2018/10/29/penyemaian/
Penyemaian Benih untuk Program Ketahanan Pangan Kagama Balikpapan. (n.d.).
Retrieved April 21, 2021, from https://kagama.id/penyemaian-benih-untuk-
program-ketahanan-pangan-kagama-balikpapan/
Rukmana, R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta : Kanisius.
Safitri, J., Meilina, P., & Nurbaya Ambo, S. (2018). Implementasi Augmented
Reality Sebagai Pembelajaran Pertumbuhan Tanaman Dikotil Dan Monokotil.
Teknologi Informatika Dan Komputer, 9(1), 32–38.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/just-it/article/view/3230
Sukma, D. U. I. I. D. (2017). Struktur Benih Dan Tipe Perkecambahan. 1–23.
Tiku, G. V. 2008. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah Menurut Sistem Mina
Padi dan Non Mina Padi. [Skripsi]. Program Studi Manajemen Bisnis. Fakultas
Pertanian, IPB.