Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN INDIVIDU PELAKSANAAN PROSES PENYELESAIAN MASALAH

DI WISMA ANTAREJA RSJ.DR. SOEROYO MAGELANG

DISUSUN OLEH:
DWI LISTYOWATI ( 011191011)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

PEMBIMBING AKADEMI PEMBIMBING KLINIK


A. PENGKAJIAN MASALAH
FUNGSI ASPEK METODE SUMBER HASIL KAJIAN
KAJIAN DATA
PENGARAHA gaya Wawancara Kepala Gaya kepemimpinan
N kepemimpinan ruangan di Wisma Antareja
mengunakan gaya
kepemimpinan
demokratis.
Kepemimpinan
demokratis adalah
kemampuan
mempengaruhi orang
lain agar bersedia
kerjasama untuk
mencapai tujuan yang
ditetapkan dengan
cara berbagai
kegiatan yang akan
dilakukan ditentukan
bersama-sama antara
pimpinan dan
bawahan. Dimana
gaya kepemimpinan
itu tidak ada satu
pihak yang lebih
mendominasi
disbanding pihak
yang lainnya dalam
proses pengambilan
keputusan. Gaya
kepemimpinan ini
tidak menunjukan
system hireaki
karaktristik gaya
kepemimpinan:
•Anggota
kelompok
didorong
untuk
berbagai
gagasan dan
pendapat
meski
keputusan akir
tetap pada
pemimpin
•Anggota
kelompok
terlibat dalam
setiap
mengambil
keputusan

Motivasi Wawancara Kepala Peningkatan motivasi


ruangan sudah dilakukan oleh
tim perawat melalui
komunikasi verbal.
Komunikasi verbal
itu sendiri adalah
komuniksi yang cara
penyampainnya
secara tulis atau bisa
dengan lisan.
Kemudian tim
perawat melakukan
pengarahan,
menanyakan masalah,
mehkomunikasikan
masalah dan cara
mengatasi masalah
yang dihadapinya
secara bersama –
sama.
Komunikasi Wawancara Kepala Untuk mendapatkan
ruangan informasi dilakukan
secara wawancara
atau secara
komunikasi verbal.
Asuhan keperawatan
yang
didokumentasikan
diberitahukan pada
saat timbang terima
dan ditindaklanjuti
oleh perawat yang
bertugas di shift
selanjutnya.
Misal, perawat pada
shift pagi
menyerahkan
timvang terima
kepada perawat yang
jaga shift siang.
Pendlegasian Wawancara Kepala Pendelegasian
masalah ruangan masalah di wisma
Antareja, kepala
ruangan akan
melakukan
pendelegasian pada
PN( primary nurse),
pada saat kepala
ruangan tidak bisa
hadir pada hari
tersebut.
Misalnya, pada saat
rapat kepala ruangan
tidak hadir maka akan
ada pendelegasian
wewedang pada
PN( primary nurse)
Supervisi Wawancara Kepala Didalam ruangan
ruangan Wisma Antareja
terdapat 2 cara
supervise
diantaranya:
•Secara
langsung:
asuhan
keperawatan,
terapi
aktivitas
kelompok,
penkes
•Tidak
langsung:
melihat
perkembangan
pasien melalui
dokumentasi
CCPT
Untuk evaluasi kepala
ruangan akan
mengevaluasi
PN( primary nurse)
dan PA sedangkan
PN dapat
mengevaluasi PA.
Manajemen wawancara Kepala Cara menyelesaikan
konflik ruangan masalah dengan cara
penyelesaian secara
Bersama – sama.
Untuk masalah dalam
skala besar akan
diadakan rapat antar
anggota untuk
menemukan solusi
dari masalah yang
ada. Jika ada konflik
antar anggota maka
akan diselesaikan
secara pribadi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Data Masalah yang Ditemukan : keterlambatan perawat yang berjaga diwisma
Antareja
2. Pengembangan Data ( teori/ standar/ pedoman, dll:
1. Pemahaman konflik
Konflik selalu ada dalam menunjang terjadi perubahan atau ada setiap perubahan
itu terjadi konflik dapat diartikan sebuah pertentangan sejak zaman dulu hingga
sekarang konflik masih sering terjadi bahkan Kian meluas dalam berbagai hal konflik
juga dapat terjadi dalam dunia keperawatan dan yang lainnya. Pengertian konflik
sendiri diungkapkan oleh berbagai ahli seperti:
1. Konflik dikenal sebagai fenomena alami yang memperkuat organisasi dengan
mendamaikan mendapat pendapat yang berbeda dan menyelesaikan paham
golongan
2. Konflik diartikan sebagai bentuk perselisihan antara sikap bermusuhan atau
kelompok penentang ide-ide
3. Konflik diartikan sebagai perselisihan atau perjuangan yang timbul akibat
terjadi ancaman keseimbangan antara perasaan, pikiran, hasrat dan perilaku
seseorang
4. Konflik sebagai masalah internal dan eksternal yang terjadi sebagai akibat dan
perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau keyakinan dari 2 orang atau lebih.
2. Penyebab
Banyak penyebab yang dapat memicu terjadinya konflik biasanya paling sering
terjadi antara suatu kelompok hingga organisasi dan banyak faktor yang dapat
menyebabkan konflik itu muncul baik yang berasal dari dalam diri individu atau
merespon terhadap perubahan yang terjadi. Mempertahankan keinginan atau
merubahnya juga dapat menimbulkan konflik baik dalam diri maupun dalam
organisasi. Faktor-faktor yang bertanggung jawab terhadap terjadinya konflik yaitu:
1. Perilaku menentang,sebagai bentuk dari ancaman terhadap suatu dialog
rasional dapat menimbulkan gangguan protokol penerimaan atau interaksi
dengan orang lain berupa verbal dan nonverbal. Contohnya perilaku
menentang seperti menolak, menggerutu, sepatu and smooth dan menolak
untuk berpartisipasi.
2. Stress timbul,disebabkan oleh haknya stressor dalam lingkungan kerja kondisi
stress dapat menyebabkan adanya tekanan mental pada seseorang yang yang
yang bila bersinggungan pada sedikit saja masalah dapat memicu terjadinya
konflik
3. Kondisi ruangan terlalu sempit atau tidak kondusif dalam melakukan kegiatan
rutin sehingga mudah terjadi konflik baik antara pengunjung pasien di
ruangan yang sempit atau hubungan moton di dalam lingkungan tersebut.
4. Kewenangan antara dokter dan perawat yang berlebihan dan tidak saling
mengindahkan unsul-unsulan. Contohnya adanya jarak yang jauh antara
dokter dan perawat dapat memperlambat penyembuhan pasien mungkin
disebabkan oleh keengganan perawat menyampaikan perkembangan pasien
dan sifat Ketus dokter kepada perawat yang menyebabkan terjadinya
keengganan.
5. Penyebab lainnya diakibatkan oleh adanya perbedaan nilai dan keyakinan
antara tim kesehatan atau antara tim kesehatan dengan keluarga pasien seperti
terjadi eksidusifisme yaitu pemikiran kelompok tertentu memiliki
kemampuan yang lebih dibandingkan kelompok lain.
6. Komunikasi, penyampaian Informasi yang tidak seimbang dapat merusak
tatanan organisasi maupun suatu hubungan penggunaan bahan dan media
yang tidak efektif akan menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial maupun
konflik yang.

3. Definisi manajemen konflik


Manajemen konflik adalah proses perencanaan untuk menghindari kemungkinan
konflik dan untuk menangani konflik yang terjadi dengan cara mengidentifikasi
penyebab pengaruh serta jenis konflik. Konflik dapat positif Jika manajemen konflik
dikelola dengan baik( Wirawan, 2013)
Manajemen konflik bertujuan untuk menghasilkan resolusi konflik yang cepat dan
efektif efisien sehingga ada perasaan puas dan kembali ke keadaan semula dari orang
yang berkonflik tersebut( Wirawan, 2013).
a. Prespektif pencegahan konflik
Pencegahan konflik merupakan upaya yang dilakukan untuk mendeteksi
konflik sedini mungkin sehingga tidak terjadi konflik yang bersifat negatif
pencegahan ini bisa dilakukan dengan beberapa kegiatan seperti pelatihan yang
mampu mengurangi pemicu konflik yang bisa terjadi.
b. Perspektif penyelesaian konflik
Tujuan dari penyelesaian konflik ini dimana pihak yang terlibat konflik
mampu mengakhiri konflik dengan cara positif melalui berbagai strategi gaya
manajemen konflik maupun mediasi.
c. Perspektif rekonsiliasi konflik
Rekonsilisasi konflik bertujuan memulihkan hubungan dengan menangani
penyebab konflik dan berupaya membuat interaksi baru yang bertahan lama cara
kelompok yang mengalami konflik.

4. Cara berkompromi atau mengatasi konflik


a. Pencegahan atau penyangkalan terhadap adanya konflik
b. Akomodasi atau membiarkan pihak lain secara total memilih penyelesaian
c. Kompetensi atau secara agresif mendorong cara-cara untuk mencapai tujuan
untuk menang dari konflik
d. Kolaborasi atau secara aktif mencari keuntungan pribadi namun tidak
melangkahi dan merugikan kepentingan orang lain
5. Peran manajemen konflik dalam organisasi
Dalam sebuah organisasi pekerjaan individu maupun sekelompok pekerja saling
terkait dengan pekerjaan pihak-pihak lain Ketika suatu konflik muncul di dalam
sebuah organisasi penyebabnya selalu diidentifikasi sebagai komunikasi yang kurang
baik demikian pula Ketika suatu keputusan yang buruk dihasilkan komunikasi yang
tidak efektif selalu menjadi kambing hitam.
Salah menjadi tuntutan dalam dalam posisi dan kewajiban untuk selalu
dihadapkan pada konflik. Ini harus menjadi tujuan seseorang dalam semua
komunikasi yang lebih efektif lagi agar tidak menjadi konflik baru.

3. Rumusan Masalah:
Manajemen konflik merupakan suatu cara dalam suatu organisasi untuk
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Konflik merupakan sesuatu yang tidak
dapat dihindarkan di kehidupan bahkan dalam kehidupan manusia senantiasa
dihadapkan dan bergelut dengan konflik. Begitu juga dengan organisasi anggota nya
juga senantiasa menghadapi konflik

C. PRIORITAS MASALAH

D. IDENTIFIKASI MASALAH

- Kepala ruang dan PN( primary


nurse
- Perawat pelaksana

Kedatangan perawat yang


menyebabkan terjadinya
hambatan pada saat akan
melakukan operan shift

METHODE:

Melakukan manajemen konflik pada


masalah yang terjadi dan memecahkan
masalah agar tidak terdapat konflik lagi
E. RENCANA PENYELESAIAN MASALAH
Penyebab masalah Intervensi penyelesaian masalah
Beberapa perawat di Wisma antareja datang Dapat melakukan manajemen konflik Salah
terlambat dari waktu kerja yang sudah satu cara dengan melakukan komunikasi yang
ditentukan,kemudian pada saat operan shift baik antara perawat yang mempunyai konflik
waktunya dari ketentuan tidak selalu tepat tersebut kemudian kita bisa melakukan
kemudian bisa mundur beberapa waktu komunikasi secara baik-baik kepada perawat
sehingga menyebabkan terjadinya konflik yang memiliki konflik selanjutnya
antara anggota perawat yang bekerja di mendengarkan secara aktif kepada perawat
Wisma antareja yang memiliki konflik. Hal ini merupakan hal
yang penting untuk mengelola konflik.
Metode manajemen konflik antara lain:
Mengurangi konflik bisa dengan cara
mendinginkan persoalan terlebih dahulu.
Kemudian dengan membuat perawat yang
sedang mengalami konflik bersama atau
dalam satu kelompok sehingga para anggota
di dalam kelompok tersebut bersatu untuk
membuat mereka berdamai dan tidak ada
konflik lagi yang terlibat di dalam kelompok
tersebut.
Penyelesaian manajemen konflik juga bisa
Pikirkan hubungan baik yang harus dijaga,
Cari sumber masalah, Jangan menyalahkan
orang lain, sering mendengar dan sedikit
berbicara serta mampu menyelesaikan
masalah secara bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Buku SOP di Wisma Antareja, RSJ.DR.SOEROYO MAGELANG
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/4e-
MANAJEMEN%2520KONFLIK(revJan
%2703).doc&ved=2ahUKEwiR19OjyrP0AhXCjOYKHRMDBbEQFnoECA4QAQ&usg=A
OvVaw2rYqw_CKaXG7Ni92xDTw_D
https://id.scribd.com/doc/312742589/Lp-Jiwa-Dpd
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.ukh.ac.id/index.php/KN/article/download/711
/445/&ved=2ahUKEwj0u9v6yrP0AhVUgdgFHVutCWQQFnoECBIQAQ&usg=AOvVaw2t
DBVuR9FIWnuhAXWnSaOf
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal3.stiesemarang.ac.id/index.php/jurnal/article/d
ownload/106/80&ved=2ahUKEwjIhuy9zLP0AhXFT2wGHVibCxIQFnoECAUQAQ&usg=
AOvVaw2ubalbS8-mcH3mAKrXkXzS

Anda mungkin juga menyukai