Anda di halaman 1dari 29

TUGAS RANGKUMAN MATERI INDONESIA

(Rangkuman ini disusun sebagai bahan diskusi mata kuliah Bahasa Indonesia
semester 1 kelas A)

Dosen Pengampu : Luthfi Syauki Faznur, M .Pd

Disusun Oleh :
Ardela Dirsanala (112101820000030)

Manajemen Pendidikan
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2021
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan rangkuman ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan rangkuman ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan rangkuman sebagai tugas dari mata kuliah ‘Bahasa Indonesia’

Penulis tentu menyadari bahwa rangkuman ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk rangkuman ini, supaya rangkuman ini nantinya dapat
menjadi rangkuman yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
rangkuman ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa
Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis rangkuman ini.

Demikian, semoga rangkuman ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bekasi, 24 Oktober 2021

Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar I

Daftar Isi II

Kelompok 1 [Teknik Berbicara Dalam Forum Diskusi Ilmiah] 1

Kelompok 2 [Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia] 3

Kelompok 3 [Pengaruh Bahasa Daerah Dan Bahasa Asing Dalam Bahasa Indonesia] 7

Kelompok 4 [Ragam Bahasa Dan Karakteristiknya] 12

Kelompok 5 [Pemakaian Huruf Dan Penggunaan Kata] 15

Kelompok 6 [Menggunakan Kalimat Dan Diksi Atau Pilihan Kata] 17

Kelompok 7 [Ejaan Dan Tanda Baca] 21

Kesimpulan 26
TUGAS RANGKUMAN MATERI INDONESIA
Nama : Ardela Dirsanala

Nim : 11210182000030

Kelas : 1A Manajemen Pendidikan

Tugas : Merangkum Materi Indonesia

 Kelompok 1 [Teknik Berbicara Dalam Forum Diskusi Ilmiah]


 Diskusi adalah pembahasan sebuah perihal atau persoalan, yang mana hal ini
dilakukan oleh dua orang atau lebih. dengan diskusi pula ialah salah satu cara
buat memecahkan persoalan dan mencari kesepakatannya.Penerapan
keterampilan berbicara dalam diskusi kelompok bertujuan buat memperlancar
dan menyukseskan jalannya diskusi. Diskusi kelompok menjadikan seorang
dapat berpikir kritis, memicu keaktifan, dan melatih bekerja dan berpikir
cepat, hal ini pula bertujuan supaya pembicaraan dalam diskusi kelompok
tersebut bisa berkembang serta membuat pemahaman yang baik pada
perbincangan tersebut.Sedangkan diskusi ilmiah.
 terdapat beberapa teknik yang harus diperhatikan ketika berbicara yakni
sebagai berikut :
1. Intonasi
Intonasi ialah irama atau lagu. bunyi berirama tetapi tak dibuatuntuk, kecuali
untuk tujuan eksklusif. Tekanan keras atau lemahnya bunyi nada tinggi atau
rendahnya berbicara.
2. Artikulasi
Artikulasi menyangkut kejelasan istilah, wajib jelas, sehingga praktis
dimengerti audiens. Penggunaan bahasa sehari-hari berbeda menggunakan
bahasa Indonesia bisa dimengerti
3. fokus
ketika bicara diberikan fokus pada beberapa kata. Pengucapan istilah wajib
kentara terdengar, dan gerakan indera ucap mirip pengecap, bibir, serta gigi
harus leluasa.
Seperti:
 gerak yang tertahan menyebabkan bunyi yang keluar
 samar-samar terdengar.
 Volume wajib pas (tidak keras atau lemah)
 Kelancaran bicara serta tidak tersendat
4. pemberian jarak
pemberian jeda atau memutus kalimat waktu bicara, buat memudahkan
audiens mengerti. Penempatan jeda harus sempurna, sehingga tak mengubah
arti.

1
 Adapun beberpa teknik yang dilakukan sebelum memulai berbicara didepan
umum :
 Siap Sebelum Berbicara : 6 hal yang harus diperhatikan yakni
mengapa, siapa, di mana, kapan, apa, serta bagaimana
a. Mengapa : menetapkan sasaran Pembicaraan Membantu pada
menentukan arah pembicaraan serta pula bermanfaat pada menentukan
bahan yang sinkron menggunakan sasaran.
b. Siapa : dengan mengatahui siapa pendengarnya, itu bisa membantu kita
pada menentukan bahan yang akan disampaikan
c. di Mana : menyelidiki wahana yang tersedia, Meneliti gangguan yang
mungkin ada, tata letak kawasan duduk
d. Kapan : mengukur lama waktu pada berbicara menggunakan
memanajemen waktu. Dengan waktu penyelenggaraan sangat
mempengaruhi, agar kita mengetahui berapa lama saat yang
digunakan.
e. Apa : dalam pemilihan bahan perlu diperhatikan: sasaran pembicaraan,
waktu yang tersedia, pendengar, mana bahan yang harus diberikan
serta bahan yang tidak perlu diberikan.
f. Bagaimana: Teknik Penyampaian yang harus diperhatikan yakni
penggunaan kata, penggunaan nada dan bunyi, penggunaan ekspresi
muka, bahasa tubuh, serta gerakan tubuh.
 Faktor yang mempengaruhi kelancaran seorang pada berbicara Kemampuan
atau kelancaran seseorang dalam berbicara itu berberda-beda dan ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:
a. Pengetahuan
Semakin luas pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang maka semakin kaya
perbendaharaan kata yang dapat memberikan dorongan seorang berbicara
lebih lancar.
b. Pengalaman
Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh seorang akan mengakibatkan
seorang itu terbiasa menghadapi segala sesuatunya. Orang yang seringkali
berbicara didepan umum akan berbicara lancar dimanapun, kapanpun, serta
dengan siapapun.
c. Intelegensi
Orang yang intelegensinya rendah umumnya kurang lancar dalam berbicara
serta perbendaharaan bahasa yang baik.
d. Kepribadian
Sifat dan ciri orang akan membedakan dalam hal ia berbicara. Orang yang
mempunyai sifat pendiam, pemalu, tidak percaya diri biasanya kurang lancar
dalam hal berbicara.
e. Biologis
Misal seseorang memiliki kelumpuhan organ bicara, sebagai akibatnya timbuh
kelainan-kelainan, seperti:

2
 Sulit berkata kata desis (lisping), karena ada kelainan pada rahang,
bibir, atau gigi.
 Berbicara tak jelas (slurring), yang ditimbulkan oleh bibir, rahang serta
pengecap yang tidak aktif.
 Berbicara ragu-ragu, gagap disebabkan tidak biasa berbicara dengan
orang banyak.
 Konsep diskusi mempunyai tiga unsur utama yaitu:
 Dilakukan oleh dua orang atau lebih (kelompok).
 terdapat persoalan yang menjadi utama pembicaraan.
 terdapat tujuan yang hendak dicapai, terutama kemajuan ilmu serta
pengetahuan.
 kawasan telah dipengaruhi.
 Waktunya sudah pada tentukan
 Pihak-pihak yang terlibat juga sudah kentara kedudukan serta
manfaatnya.
 Teknik berbicara efektif ialah berbicara secara menarik serta kentara sebagai
akibatnya bisa dimengerti dan mencapai tujuan yang diharapkan pada pada
komunikasi. Teknik berbicara pada dalam berkomunikasi wajib beradaptasi
antara komunikator dan komunikan kepada pesan (message) yang
dipercakapkan. Secara sederhana, teknik berbicara di dalam komunikasi secara
aktif serta efektif artinya menjadi berikut :
1. Menentukan utama masalah untuk dibicarakan
2. Berbicara diiringi menggunakan bantuan motilitas gerik
3. Menyesuaikan situasi menggunakan lawan bicara menggunakan baik
4. Menghargai dan menghormati lawan bicara dengan baik
5. Menganggapi setiap reaksi, saran, usul dari lawan bicara
 Kelompok 2 [Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia]
 Bahasa ialah warisan asal penutur Austronesia buat populasi setengah global,
khususnya di Nusantara, serta terus mengalami perkembangan berasal masa ke
masa, maka telah tidak asing lagi Jika dengan beberapa negara lain kita
mempunyai kemiripan pada penggunaan bahasa karena masih pada satu
rumpun bahasa yang sama. Bahasa Indonesi menjadi bahasa resmi Negara
Kesatuan Republik Indonesia. buat menjaga eksistensi Bahasa Indonesia,
sudah diadakan 11 kali kongres bahasa Indonesia yang bertujuan buat
memelihara dan menjaga eksistensinya di pada perkembangan globalisasi dan
modernisasi.
 pada awal permulaannya, bahasa Indonesia ini dari berasal bahasa melayu,
yang lalu resmi dijadikan sebagai bahasa Nasional Negara Indonesia, sebab
bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Indonesia. Diresmikannya
Bahasa Indonesia menjadi bahasa negara sehari setelah Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia yakni pada tanggal 18 Agustus 1945 serta
bersamaan menggunakan berlakunya konstitusi pada Indonesia.
 Secara linguitic, bahasa Indonesia ini merupakan galat satu ragam dari bahasa
Melayu. Dasar yang dipergunakan adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-

3
 19. Bahasa melayu ini sudah menyebar ke banyak sekali pelosok di Nusantara
bersamaan dengan menyebarnya kepercayaan Islam pada daerah Nusantara.
pada zaman dahulu, bahasa Indonesia melayu dipergunakan menjadi bahasa
perdagangan, baik jalur darat juga samudera , menjadi bahasa antar suku, antar
agama, antar pulau juga antar kerajaan yg digunakan sang raja-raja di
istananya.
 Pertumbuhan dan perkembangan bahasa Melayu ini tampak terlihat kentara
dari aneka macam peninggalan prasasti-prasasti, mirip: prasasti Kedukan
Bukit pada Palembang pada tahun 683; prasasti Talang Tuo pada Palembang
tahun 684; prasasti Kota Kapur pada Bangka Barat tahun 686; prasati Karang
Brahi Bangko di Merangi Jambi tahun 688; serta goresan pena yang terdapat
pada batu Nisan pada Minye Tujoh Aceh tahun 1380.
 menggunakan adanya banyak sekali proses perkembangan, bahasa itu
mengalami perubahan pada penggunaannya sebab dipergunakan menjadi
bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses
pembakuan lainnya, sehinga penamaan bahasa Indonesia mulai
dicanangkannya pada saat Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Diresmikannya penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) oleh presiden Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1972.
 Adapun faktor yang mengakibatkan bahasa Melayu dipilih menjadi galat satu
asal atau ragam bahasa Indonesia adalah:
1. Bahasa Melayu artinya lingua franca pada ketika itu, yakni bahasa
mediator atau penghubung yang digunakan pada semua Asia Tenggara
pada berbagai perkumpulan serta aktivitas-kegiatan kenegaraan.
2. Bahasa Melayu memiliki sistem bahasa yg cukup praktis dipelajari dan
sederhana, sebagai akibatnya bisa digunakan sang banyak sekali suku
yang terdapat pada banyak sekali penjuru negeri ini.
3. aneka macam suku di negara Indonesia, baik suku jawa, sunda, badui,
batak, lampung, betawi serta suku-suku lainnya menerima bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan serta
bahasa nasional.
4. Bahasa Melayu memiliki kemampuan untuk digunakan menjadi bahasa
kebudayaan yang mencakup arti yang sangat luas.
 Asal-usul insan Indonesia bukan hanya dari satu kawasan. Indonesia memiliki
letak strategis, berada di persimpangan jalur perdagangan serta lintas
internasional. Hal itu memungkinkan Indonesia di zaman dahulu disinggahi
oleh banyak penduduk asing. salah satu nenek moyang yang mendominasi
Indonesia diketahui artinya suku Austronesia. Indonesia menjadi keliru satu
daerah tujuan perantauan suku Austronesia setelah mengarungi negara
Taiwan, sepanjang pantai Asia Tenggara (pantai Champa), lalu ke Indonesia,
dan Madagaskar.
 Suku Austronesia menjadi leluhur yang membawa cikal bakal kebudayaan
serta bahasa Indonesia. Suku Austronesia pula turut andil memajukan
pertanian Nusantara kala itu. Mereka mempunyai teknologi irigasi maju

4
 seperti sengkedan serta terasiring. Rumpun Austronesia menyebar serta
menetap hampir di semua Indonesia, kecuali di wilayah timur, mirip Papua,
NTT, Maluku. Dampaknya, bisa dilihat terdapat kesenjangan etnis dan ras.
Itulah mengapa penduduk daerah barat Indonesia sekilas terlihat seperti
dengan penduduk pada Asia Tenggara, tidak sinkron menggunakan wilayah
timur Indonesia.
 Fungsi serta kedudukan Bahasa Indonesia
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan pada rangka memperingati
Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memberikan kemajuan, pertumbuhan,
serta perkembangan bahasa Indonesia Sejak tahun 1928, jua berusaha
memantapkan kedudukan serta fungsi bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
mempunyai kedudukan yang sangat krusial yang tercantum pada dalam:
1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 menggunakan bunyi, ”Kami putra
dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
2. Undang-undang dasar Republik Indonesia 1945 Bab XV (Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan) Pasal 36
menyatakan bahwa “Bahasa Negara artinya Bahasa Indonesia” dengan
begitu, kedudukan bahasa Indonesia dibagi menjadi :
 Bahasa Nasional
Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. akibat Perumusan
Seminar Politik Bahasa Nasional yg diselenggarakan di Jakarta di lepas 25-28
Februari 1975 menegaskan bahwa pada kedudukannya menjadi bahasa
Nasional, bahasa Indonesia berfungsi menjadi berikut:
a. Lambang kebanggaan Nasional.
sebagai lambang kebanggaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai
sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. menggunakan bahasa
nasionalnya, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya
yg dijadikan pegangan hayati. Atas dasar pegangan ini, bahasa Indonesia perlu
kita pelihara serta kita kembangkan pemakaiannya.
b. Lambang ciri-ciri Nasional.
sebagai lambang identitas Nasional, bahasa Indonesia ialah lambang bangsa
Indonesia. menggunakan demikian, bahasa Indonesia dapat mengetahui ciri-
ciri seseorang, yaitu sifat, tingkah laku , dan watak menjadi bangsa Indonesia.
Kita wajib menjaganya, jangan sampai bahasa Indonesia tak membagikan
ilustrasi bangsa Indonesia yang sebenarnya serta bebas berasal unsur-unsur
bahasa lain, terutama bahasa asing.
c. alat pemersatu berbagai suku bangsa.
menjadi alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa
menggunakan latar belakang sosial budaya serta bahasa yang berbeda-beda ke
dalam satu kesatuan yang bulat, bahasa Indonesia memungkinkan banyak
sekali suku bangsa itu mencapai keserasian hidup menjadi bangsa yang
bersatu menggunakan tidak perlu meninggalkan ciri-ciri suku serta kesetiaan
pada nilai-nilai sosial budaya dan latar belakang bahasa wilayah yang

5
bersangkutan. Bahkan dengan bahasa nasional kita, kita dapat meletakkan
kepentingan nasional jauh pada atas kepentingan wilayah atau golongan.
d. alat penghubung antarbudaya serta antardaerah.
menggunakan bahasa Indonesia seorang bisa saling bekerjasama satu
menggunakan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman menjadi
dampak berbeda-bedadisparitas latar belakang sosial budaya serta bahasa
dapat dihindari. Bagi pemerintah, segala kebijakan serta taktik yang berafiliasi
menggunakan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, serta
kemanan akan simpel diinformasikan pada rakyat.
 Bahasa Negara (Bahasa Resmi Negara Kesatuan Republik
Indonesia)
pada yang akan terjadi Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan
bahwa di dalam kedudukannya menjadi bahasa negara, bahasa Indonesia
befungsi menjadi:
a. Bahasa remi kenegaraan.
Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan artinya
digunakannya bahasa Indonesia pada naskah proklamasi kemerdekaan RI
1945. Mulai waktu itu bahasa Indonesia dipergunakan pada segala upacara,
insiden serta kegiatan kenegaraan baik secara ekspresi maupun tulisan.
Termasuk ke pada aktivitas-aktivitas itu ialah penulisan dokumen-dokumen
serta putusan-putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan
badan-badan kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan.
b. Bahasa pengantar dalam global pendidikan.
Bahasa Indonesia digunakan menjadi bahasa pengantar pada lembaga-lembaga
pendidikan baik formal maupun non formal mulai berasal taman kanak-kanak
hingga menggunakan Perguruan Tinggi. buat memperlancar aktivitas belajar
mengajar, bahan ajar yang berbentuk media cetak hendaknya jua berbahasa
Indonesia. Hal ini dapat dilakukan menggunakan menerjemahkan kitab -buku
yg berbahasa asing. bila hal ini dilakukan, sangat membantu peningkatan
perkembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa ilmu pengetahuan serta
teknolologi (Iptek).
c. Bahasa resmi buat kepentingan perencanaan dan aplikasi
pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah.
Bahasa Indonesia dipakai pada korelasi antarbadan pemerintah serta
penyebarluasan berita kepada warga yang sama latar belakang sosial budaya
serta bahasanya. Sehubungan menggunakan itu, hendaknya diadakan
penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa.
Tujuan penyeragaman serta peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan
yang disampaikan bisa dengan cepat dan sempurna diterima oleh rakyat.
d. alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
pada penyebarluasan ilmu dan teknologi terkini supaya jangkauan
pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu serta teknologi, baik melalui buku-
kitab pelajaran, buku-buku terkenal, majalah-majalah ilmiah juga media

6
cetak lainnya, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia. pelaksanaan ini
mempunyai korelasi timbal-balik menggunakan manfaatnya menjadi bahasa
ilmu yg dirintis melalui lembaga-lembaga pendidikan, khususnya pada
perguruan tinggi.
 Saat ini fungsi bahasa Indonesia sudah bertambah. Bahasa Indonesia bisa
berfungsi sebagai bahasa media massa baik yang cetak maupun elektronik.
Media massa pun menjadi tumpuan dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia
secara baik.
 Kelompok 3 [Pengaruh Bahasa Daerah Dan Bahasa Asing Dalam Bahasa
Indonesia]
 pengaruh bahasa asing tak bisa dihindarkan dalam korelasi pribadi
antarbangsa serta antarbahasa sebab sebuah bahasa yang masih berkembang
memerlukan tambahan kosa istilah agar sebagai bahasa yang mantap secara
linguistik, sosial serta politik. namun, pendukung bahasa penerima yang tidak
mempunyai kahati-hatian akan dapat menjerumuskan bahasanya pada situasi
yang tidak menguntungkan. Bentuk serapan yang dianggap menyebarkan
bahasa penerima secara positif adalah bentukan yang tunduk pada sistem
bahasa penerima, bukan pada sistem bahasa yang mempengaruhinya.
 dari pembahasan diatas bisa di simpulkan bahwa pada zaman globalisasi ini
bahasa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik asal
bahasa wilayah juga bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa
Indonesia pertanda adanya kontak atau hubungan antarbahasa sebagai
akibatnya ada penyerapan bahasa-bahasa asing ke pada bahasa Indonesia.
Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tak selalu diidentikkan
menggunakan dampak negatif sebab terselip hal positif, yakni dapat
mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya pada tuturan yang pada
dalamnya terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab pada pendengaran
dibandingkan menggunakan padanan bahasa Indonesianya. namun, diharapkan
adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara intensif agar
identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis sang kosakata dari
bahasa asing sehingga diharapkan kelak tidak lagi terdapat perihal bahwa
kosakata bahasa asing lebih akrab pada indera pendengaran para pengguna
bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Indonesia itu sendiri. di situasi
bangsa Indonesia ketika ini yang masih merupakan negara berkembang
sehingga menyarankan penggunaan bahasa asing agar dapat bersaing dengan
bangsa-bangsa maju lainnya. tetapi bahasa Indonesia ialah sebagai bahasa
pemersatu bangsa. tidak boleh diabaikan serta tetap wajib dipertahankan
keberadaannya (dalam konteks bahasa baku atau bahasa Indonesia yang baik
serta benar). seluruh itu tergantung balik kepada setiap individu warga
Indonesia dan jangan hingga bahasa asing menggeser bahasa nasional bangsa
Indonesia. Keanekaragaman budaya serta bahasa daerah mempunyai peranan
dan imbas terhadap bahasa Indonesia dikarenakan masyarakat dalam
berkomunikasi setiap hari lebih cenderung menggunakan bahasa wilayah
dibandingkan memakai bahasa Indonesia yang standar serta merasa canggung

7
 bila bahasa Indonesia itu dipergunakan buat berkomunikasi dalam kehidupan
sehari-hari.
 dampak Positif bahasa daerah :
a. Bahasa Indonesia mempunyai banyak kosakata.
b. menjadi kekayaan budaya bangsa Indonesia.
c. menjadi identitas serta ciri khas dari suatu suku dan wilayah.
d. menyebabkan keakraban dalam berkomunikasi.
 dampak Negatif bahasa daerah :
a. Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh wilayah lain.
b. rakyat negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi
kesulitan sebab terlalu banyak kosakata.
c. masyarakat menjadi kurang paham pada memakai bahasa Indonesia
yang baku sebab telah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
d. dapat mengakibatkan kesalahpahaman.
 pengaruh positif bahasa asing terhadap Bahasa Indonesia
Adanya bahasa asing terutama bahasa Inggris bisa menambah perbendaharaan
bahasa Indonesia dengan adanya kata serapan. dengan ini bahasa Indonesia
mampu semakin berkembang karena adanya tuntutan jaman (era globalisasi).
kata serapan ini sendiri ialah kata dalam bahasa asing yang telah di-Indonesia-
kan. model istilah serapan yang seringkali kita gunakan, artist [bahasa Inggris]
– artis [bahasa Indonesia]. Jadi terlihat bahwa bahasa Indonesia akan semakin
kaya menggunakan adanya istilah-istilah baru yang berasal dari bahasa asing.
Mungkin hal ini tidak terlalu signifikan pengaruhnya terhadap bahasa
Indonesia. Bangsa Indonesia bisa bersaing secara global dengan penggunaan
bahasa asing yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. juga akibat
postitif berasal bahasa asing ini semakin banyak orang yang mampu
berkomunikasi dalam bahasa Inggris maka akan semakin cepat jua proses
transfer ilmu pengetahuan, menguntungkan dalam aneka macam aktivitas
(pergaulan internasional, usaha, sekolah serta lain sebagainya), memperoleh
dua atau lebih bahasa menggunakan baik melalui termin perkembangan
bahasa yang relatif sama meskipun setiap anak bisa mencapai tahap-tahap tadi
pada usia yang tidak selaras.
 pengaruh negatif bahasa asing terhadap Bahasa Indonesia
Mulai tergesernya bahasa Indonesia sebab sebagian besar masyarakat
Indonesia lebih mementingkan buat mengkaji bahasa asing yang lebih
menjanjikan buat kedudukan dan taraf ekonomi yang lebih baik. menjadi
model, sebagian besar (hampir semua) perusahaan mengutamakan pelamar
bisa berbahasa Inggris namun jarang perusahaan yang mengutamakan dapat
berbahasa Indonesia. Tatanan bahasa Indonesia yang baik serta sahih sebagai
kacau sebab adanya dampak bahasa asing. Hal ini terlihat dari terciptanya
bahasa kombinasi sebab pada ketika ini sebagai suatu tren, mirip model open
house serta stop juga adanya adonan kalimat bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia. Hal lain yang terlihat yaitu tak diperhatikannya penggunaan bahasa
Indonesia yang baik serta sahih (bahasa standar), penggunaan bahasa

8
Indonesia tidak tertata dan dipergunakan dalam tujuan supaya bisa dimengerti
saja. Selain itu jua dapat mengurangi kekaedahan serta keabsahan bahasa
Indonesia, rakyat Indonesia semakin lama kelamaan akan lupa bahwa bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan, bisa melunturkan semangat
nasionalisme serta sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri, menurunnya
derajat bahasa Indonesia.
 ada beberapa peran bahasa daerah di dalam persatuan bangsa, yaitu: sebagai
lambang kebanggaan nasional, menjadi sarana perhubungan antara budaya
serta daerah, menjadi bahasa pengantar resmi pada forum-forum pendidikan,
menjadi penunjang bahasa nasional, dan sebagai asal bahan pengembangan
bahasa nasional.
 Pengertian bahasa dari Wibowo artinya sistem simbol bunyi yang bermakna
serta berartikulasi (dihasilkan oleh indera ucap) yang bersifat arbitrer dan
konvensional, yang dipakai menjadi indera berkomunikasi sang sekelompok
insan untuk melahirkan perasaan dan pikiran (Wahyu Wibowo, 2001: 3).
Sedangkan wilayah artinya daerah sekeliling atau yang termasuk di
lingkungan suatu kota (daerah dan sebagainya) (Wjs Poerwo Darminto, 1993:
220). asal pengertian pada atas dapat disimpulkan bahwa bahasa daerah
merupakan simbol atau suara yang bermakna dan berartikulasi yang
dipergunakan pada lingkungan suatu kota atau wilayah yang dipakai menjadi
bahasa penghubung antar wilayah pada wilayah Republik Indonesia. Bahasa
wilayah adalah bagian dari kebudayaan Indonesia yang hayati sesuai dengan
penjelasan Undang Undang Dasar 45 yang berafiliasi dengan bab XV pasal
36.
 Bahasa daerah adalah bahasa tradisional di sebuah daerah yang menjadi
warisan turun temurun bagi rakyat pemakai pada tempat bahasa itu digunakan
(Jos Daniel Parera, 1989: 16).
 di dalam kedudukanya menjadi bahasa daerah, mirip bahasa Jawa, bahasa
Sunda, bahasa Bali, bahasa Bugis, bahasa Makassar serta sebagainya. Bahasa
wilayah berfungsi: lambang pujian wilayah, lambang identitas wilayah, sarana
perhubungan pada dalam keluarga serta masyarakat daerah, sarana
pengembangan serta pendukug kebudayaan daerah, bahasa wilayah dapat
dipergunakan sebagai bahasa pengantar dalam termin awal pendidikan apabila
diperlukan dalam penyampaian pengetahuan dan /atau keterampilan tertentu.
(Solihin Manan: 8).
 Adapun kedudukan bahasa daerah yaitu : penunjang bahasa nasional, asal
bahan pengembanagan bahasa nasional, bahasa pengantar pada taraf
permulaan di Sekolah Dasar di wilayah tertentu buat memperlancar pedagogi
bahasa Indonesia serta mata pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa daerah ini
secara sosial politik merupakan bahasa kedua.
 pengaruh Bahasa Sansekerta
mirip yang kita ketahui berasal pelajaran sejarah, bahasa Sansekerta telah
dipakai di Nusantara semenjak masa lampau. Bahasa Sansekerta tercatat
paling awal masuk ke Nusantara (Indonesia). Bahasa ini digunakan mula-mula

9
pada galat satu peradaban tertua, peradaban Sungai Indus, serta menyebar ke
hampir seluruh global besamaan meyebarnya kepercayaan Hindu. salah satu
tempat menyebarnya kepecayaan Hindu merupakan daerah Asia Tenggara.
Kerajaan Sriwijaya, asal namanya pun telah memakai Bahasa Sansekerta.
hingga pada masa kerajaan-kerajaan Islam, Bahasa Sansekerta masih dipakai,
misalnya merupakan nama-nama raja pada Jawa. Beberapa kata serapan
berasal bahasa Sansekerta diantaranya: bencana (vāñcana), anugerah
(anugraha), pakaian (bhūṣaṇa), payudara (payodhara), sahaja (sahaja), istana
(āsthāna), istri (strī), dsb.
 pengaruh bahasa Tionghoa
korelasi ini sudah terjadi semenjak abad ke-7 waktu para saudagar Cina
berdagang ke Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, serta Kalimantan Timur,
bahkan hingga jua ke Maluku Utara. di ketika Kerajaan Sriwijaya ada serta
kukuh, Cina membuka hubungan diplomatik dengannya buat mengamankan
perjuangan perdagangan serta pelayarannya. pada tahun 922 musafir Cina
melawat ke Kerajaan Kahuripan pada Jawa Timur. semenjak abad ke-11
ratusan ribu perantau meninggalkan tanah leluhurnya dan menetap di banyak
bagian Nusantara (Kepulauan Antara, sebutan bagi Indonesia). yang disebut
menggunakan bahasa Tionghoa ialah bahasa di negara Cina (banyak bahasa).
Empat di antara bahasa-bahasa itu yang di kenal pada Indonesia yakni Amoi,
Hakka, Kanton, dan Mandarin. hubungan yang begitu lama dengan penutur
bahasa Tionghoa ini mengakibatkan perolehan kata serapan yang banyak jua
dari bahasa Tionghoa, tetapi penggunaannya tidak dipergunakan sebagai
perantara keagamaan, keilmuan, dan kesusastraan di Indonesia sehingga beliau
tidak terpelihara keasliannya dan sangat mungkin banyak beliau berbaur
dengan bahasa di Indonesia. contohnya: anglo, bakso, cat, giwang, kudapan
manis/ kuih, sampan, memahami, dsb.
 pengaruh bahasa Arab serta Persia
Bahasa Arab dibawa ke Indonesia mulai abada ke 7 oleh saudagar berasal
Persia, India, dan Arab yang jua sebagai penyebar agama Islam. Kosakata
bahasa Arab yang adalah bahasa pengungkapan agama Islam mulai
berpengaruh ke dalam bahasa Melayu terutama sejak abad ke-12 saat banyak
raja memeluk kepercayaan Islam. kata-kata serapan asal bahasa Arab
contohnya abad, bandar, daftar, edar, kursi, gairah, anugerah, hakim, ibarat,
jilid, suci, mimbar, sehat, taat, paras, koran, dsb. karena banyak pada antara
pedagang itu ialah penutur bahasa Parsi maka tidak sedikit kosakatanya pula
di akhirnya diserap, mirip acar, baju, domba, kenduri, piala, saudagar, topan,
dsb.
 pengaruh bahasa Portugis
Masa penjajahan pada Indonesia pertama kali dimulai oleh masuknya bangsa
Portugis yang ingin mencari rempah-rempah yang pada ketika itu nilainya
sangat tinggi. Bahasa Portugis dikenali warga penutur bahasa Melayu
semenjak bangsa Portugis menduduki Malaka di tahun 1511 sehabis setahun
sebelumnya dia menduduki Goa. Portugis disingkirkan Belanda yang tiba

10
kemudian dan Portugis wajib menyingkir ke daerah timur Nusantara. Meski
demikian, pada abad ke-17 bahasa Portugis sudah menjadi bahasa penghubung
antaretnis pada samping bahasa Melayu. kata-kata serapan yang berasal dari
bahasa Portugis seperti algojo, bangku, dadu, gardu, meja, picu, renda, tenda,
dsb.
 pengaruh bahasa Belanda
Belanda mendatangi Nusantara di awal abad ke-17 ketika ia mengusir Portugis
berasal Maluku pada tahun 1606, lalu beliau menuju ke pulau Jawa serta
daerah lain di sebelah barat. sejak itulah, secara bertahap Belanda menguasai
banyak wilayah di Indonesia. Bahasa Belanda tidak sepenuhnya dapat
menggeser kedudukan bahasa Portugis, karena pada dasarnya bahasa Belanda
lebih sukar buat dipelajari, lagipula orang-orang Belanda sendiri tak suka
membuka diri bagi orang-orang yang ingin memepelajari kebudayaan Belanda
termasuk bahasanya. Hanya saja pendudukannya semakin luas meliputi
hampir di seluruh negeri dalam kurun saat yang lama (± 350 tahun
penjajahan). Belanda jua ialah asal utama dalam menimba ilmu bagi kaum
pergerakan. sang sebab itu, komunikasi gagasan kenegaraan di waktu negara
Indonesia didirikan poly mengacu di bahasa Belanda. istilah-istilah serapan
asal bahasa Belanda seperti abodemen, bangrut, bicu, ember, formulir, tekor,
dsb.
 pengaruh bahasa Jepang
Pendududkan Jepang pada Indonesia yang selama tiga 1/2 tahun tidak
meninggalkan warisan yang bisa bertahan melawati beberapa angkatan.
istilah-istilah serapan dari bahasa Jepang yang dipergunakan umumnya
bukanlah hasil hubungan bahasa di masa pendudukan, melainkan pengaruh
kekuatan ekonomi serta teknologinya. istilah serapan asal bahasa Jepang
diantaranya: udang kering, judo, karaoke, kimono, samurai, dsb.
 pengaruh bahasa Inggris
Bangsa Inggris tercatat pernah menduduki Indonesia yaitu ketika Raffles
menginvasi Batavia (kini Jakarta) di tahun 1811. istilah serapan dari bahasa
Inggris ke dalam kosa istilah Indonesia umumnya terjadi pada zaman
kemerdekaan Indonesia, namun ada pula kata-istilah Inggris yg telah dikenal,
diserap, dan diubahsuaikan pelafalannya ke dalam bahasa Melayu sejak zaman
Belanda yang di ketika Inggris berkoloni pada Indonesia antara masa
kolonialisme Belanda.. kata-istilah itu mirip badminton, kiper, gol, bridge,
dsb. Banyaknya kosakata bahasa Inggris yang diserap kedalam bahasa
Indonesia dikarenakan bahasa Inggris telah diakui menjadi bahasa
internasional atau bahasa dunia. dengan semakin pesatnya ilmu pengetahuan
serta teknolgi yang sebagian besar informasinya ditulis pada bahasa Inggris,
beberapa kata-istilah penting akan tertulis dalam bahasa Inggris pula.
 ada dua cara penyerapan kata-istilah dan ungkapan-ungkapan asal bahasa
inggris ke pada bahasa Indonesia. Cara 1 artinya menggunakan menyerap
secara seluruhnya, baik pada ejaan juga di ucapannya. Cara ke 2 ialah dengan
menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. berikut adalah dapat dipandang

11
 beberapa macam pola penyerapan istilah-istilah pada bahasa inggris ke dalam
bahasa Indonesia.
 Kelompok 4 [Ragam Bahasa Dan Karakteristiknya]
 Linguistik memusatkan perhatian pemerian atau deskripsi fungsi bahasa pada
struktur bahasa, sedangkan sosialingustik lebih memusatkan di fungsi bahasa
yang digunakan dalam warga .Bachman berkata ragam bahasa adalah variasi
bahasa dari pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan,
berdasarkan hubungan pembicara, serta dari medium pembicara.
 Ragam bahasa artinya variasi bahasa berdasarkan pemakaian, yang berbeda-
beda menurut topik yang dibicarakan, berdasarkan hubungan pembicara, mitra
bicara, orang yang berbicara, dan menurut media pembicara.
 Ragam lisan serta tulis Ragam bahasa lisan artinya bahan yang didapatkan alat
ucap (organ of speech) menggunakan fonem menjadi unsur dasar.
 Ragam bahasa lisan ialah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media
lisan, terkait sang ruang dan saat sebagai akibatnya situasi pengungkapan
dapat membantu pemahaman.
 Ragam bahasa tulis merupakan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan menggunakan huruf sebagai unsur dasarnya.menggunakan kata lain
dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur rapikan
bahasa seperti bentuk istilah ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata,
kebenaran penggunaan ejaan, serta penggunaan tanda baca dalam
megungkapkan ide.
 Ragam bahasa tulis ialah ragam bahasa yang pemakaiannya melalui media
tulis, tidak terkait ruang dan saat sehingga dibutuhkan kelengkapan struktur
agar bisa dipahami dengan mudah serta benar.
 Ragam bahasa tulis mempunyai kaidah yang baku dan teratur seperti tata cara
penulisan (ejaan), rapikan bahasa, kosa kata, kalimat dll.
 Ragam standar dan non baku Ragam baku merupakan ragam bahasa yang
dilembagakan serta diakui oleh sebagian besar warga pemakainya menjadi
bahasa resmi serta sebagai kerangka rujukan norma bahasa pada
penggunaannya.
 Ragam sosial serta fungsional Ragam sosial dapat didefinisikan menjadi
ragam bahasa yang sebagian tata cara dan kaidahnya berdasarkan atas
kesepakatan beserta dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam
masyarakat.
 Bahasa Indonesia yang Baik serta benar.
Meskipun telah sering didengar, ternyata belum seluruh orang memahami
makna istilah baik serta benar dalam berbahasa. tak seluruh bahasa yang baik
itu benar atau kebalikannya. Bahasa yang baik merupakan yang sesuai
menggunakan situasi. menjadi indera komunikasi, bahasa wajib dapat efektif
memberikan maksud kepada lawan bicara.
ada lima ragam bahasa yang bisa digunakan sesuai situasi menjadi berikut:
 Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat
 Ragam resmi (formal); dipergunakan pada situasi resmi

12
 Ragam konsultatif/perjuangan (consultative); dipergunakan dalam
pembicaraan yang terpusat di transaksi atau pertukaran isu
 Ragam santai (casual); dipergunakan dalam suasana tak resmi
 Ragam akrab (intimate); dipergunakan antara orang yang
mempunyai korelasi sangat akrab.
Bahasa yang benar ialah bahasa yang sesuai menggunakan kaidah bahasa
standar, baik kaidah buat bahasa baku tertulis maupun standar lisan.
 Pengertian sosiolinguistik
kata sosiolinguistik asal dari kata sosio serta linguistik. Sosio berarti rakyat,
sedangkan linguistik artinya kajian bahasa. Jadi, sosialinguistik merupakan
kajian bahasa yang menempatkan bahasa bekerjasama dengan pemakaiannya
dalam rakyat. dalam konsep yang sangat awam ini, terdapat 3 unsur yang
fundamental untuk dipahami, yaitu bahasa, masyarakat, serta korelasi antara
keduanya.
 Ragam bahasa timbul seiring dengan timbulnya perubahan di pada rakyat.
Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang digunakan sinkron.
Keperluannya. sang karena banyaknya variasi, supaya tidak mengurangi
fungsi Bahasa menjadi alat komunikasi yang efisien, pada bahasa muncul
prosedur untuk memilih variasi tertentu yang cocok buat keperluan tertentu,
dalam hal ini disebut ragam standar (Subarianto, 2000).
 Ragam Bahasa Tujuan pembelajaran ini ialah agar pemakai bahasa bisa tahu
aneka macam variasi bahasa Indonesia sesuai pemakai, serta pemakaian
bahasa.
 Bahasa Indonesia ragam ilmiah memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Cendekia
Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat cendekia. artinya, bahasa ilmiah itu
mampu dipergunakan secara sempurna buat mengatakan yang akan terjadi
berpikir logis. Bahasa yang cendekia bisa membuat pernyataan yang sempurna
serta akurat sebagai akibatnya gagasan yang disampaikan
penulis bisa diterima secara sempurna oleh pembaca. Kalimat-kalimat yang
dipergunakan mencerminkan ketelitian yang objektif sebagai akibatnya suku-
suku kalimatnya mirip dengan proposisi
akal. sebab itu, apabila sebuah kalimat dipergunakan untuk berkata dua butir
gagasan yang mempunyai hubungan kausalitas, gagasan bersama
hubungannya itu harus tampak secara jelas pada kalimat yang mewadahinya.
contoh :
a. sebab sulit, maka pengambilan data dilakukan secara tidak langsung.
berdasarkan para pakar psikologi bahwa korteks adalah pusat otak
yang paling rumit.
b. karena sulit, pengambilan data dilakukan secara tidak langsung. dari
para ahli psikologi korteks adalah sentra otak yang paling rumit.
Kecendekiaan jua berafiliasi dengan kecermatan memilih kata. Suatu istilah
dipilih secara cermat jika kata itu tidak mubazir, tidak rancu, dan bersifat

13
idiomatis. Pilihan istilah maka serta bahwa pada model a. termasuk mubazir.
sang karena itu, kata tadi perlu dihilangkan sebagaimana contoh.
2. Lugas dan kentara
Sifat lugas dan kentara dimaknai bahwa bahasa Indonesia mampu
menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan sempurna. untuk itu, setiap
gagasan diungkapkan secara langsung sebagai akibatnya makna yang
disebabkan artinya makna lugas. Pemaparan bahasa Indonesia yang lugas akan
menghindari kesalahpahaman serta kesalahan menafsirkan isi kalimat.
Penulisan yang bernada sastra pun perlu dihindari. Gagasan akan simpel
dipahami jika dituangkan dalam bahasa yang jelas serta hubungan antara
gagasan yang satu dengan yang lain juga kentara. Kalimat yang tidak jelas
umumnya akan ada di kalimat yang sangat panjang.
Perhatikan contoh kalimat lugas di bawah ini!
a. Para pendidik yang kadang kala atau bahkan acapkali kena getahnya
oleh ulah sebagian,anak-anak mempunyai tugas yang tidak bisa
dikatakan ringan.
b. Para pendidik yang kadang-kadang atau bahkan seringkali terkena
akibat ulah sebagian anak-anak mempunyai tugas yang berat.
Kalimat a. bermakna tidak lugas. Hal itu tampak di pilihan kata kena getahnya
serta tak bisa dikatakan ringan.ke 2 ungkapan itu tak mampu mengatakan
gagasan secara lugas.kedua ungkapan itu dapat diganti terkena akibat serta
berat yang mempunyai makna langsung, mirip kalimat b.
3. Menghindari Kalimat Fragmentaris
Bahasa Indonesia ragam ilmiah jua menghindari penggunaan kalimat
fragmentaris.Kalimat fragmentaris ialah kalimat yang belum terselesaikan.
Kalimat terjadi antara lain sebab adannya keinginan penulis menggunakan
gagasan pada beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan gagasan yang
diungkapkan.
4. Bertolak dari Gagasan
Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Bahasa Indonesia ragam
ilmiah memiliki sifat bertolak dari gagasannya. merupakan , penonjolan
diadakan di gagasan atau hal yang diungkapkan serta tidak di penulis.
Implikasinya, kalimat-kalimat yang dipergunakan didominasi sang kalimat
pasif sehingga kalimat aktif menggunakan penulis sebagai pelaku perlu
dihindari.
Perhatikan contoh kalimat bertolak dari gagasan pada bawah ini!
a. dari uraian tersebut penulis bisa menyimpulkan bahwa menumbuhkan
serta membina anak berbakat sangat penting.
b. dari uraian pada atas dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan serta
membina anak berbakat sangat krusial.
contoh kalimat a. berorientasi pada penulis. Hal itu tampak pada pemilihan
istilah penulis (yang menjadi sentral) di kalimat tadi. contoh b. berorientasi di
gagasan dengan menyembunyikan kehadiran penulis. buat menghindari
hadirnya pelaku dalam paparan,disarankan memakai kalimat pasif. Orientasi

14
pelaku yang bukan penulis yang tak berorientasi pada gagasan jua perlu
dihindari. oleh karena itu, paparan yang melibatkan pembaca pada kalimat
perlu dihindari.
 Berikut ialah fungsi ragam bahasa Indonesia pada kapasitasnya sebagai bahasa
nasional, yakni:
1. untuk menyatukan ribuan bahasa yang sangat bervariasi pada negara
Indonesia.
2. menjadi alat pemersatu hubungan antar budaya serta antar-regional.
3. untuk menyatukan beragam kelompok etnis yang berbeda.
4. Simbol kebanggaan nasional
5. Simbol identitas nasional
 Kelompok 5 [Pemakaian Huruf Dan Penggunaan Kata]
 Ejaan bahasa Indonesia memakai 26 huruf didalam abjadnya berasal A hingga
Z. Beberapa diantaranya ialah perjuangan memajukan bahasa Indonesia
sebagai akibatnya dapat mengikuti perkembangan kosa katanya. huruf-huruf
tersebut terdiri asal huruf vocal alfabet , konsonan, huruf diftong dan
gabungan huruf konsonan. pada EYD, ada hukum-hukum buat bisa dianggap
ejaan yang sempurnya. Yakni: pemenggalan istilah pada istilah dasar,
penulisan huruf mirip pengunaan alfabet modal atau huruf besar , alfabet
tebal serta pengunaan alfabet miring. Pengunaan istilah pada penulisannya
perlu diperhatikan istilah dasar, kata turunan, istilah depan, serta bentuk
partikel.
 Pemakaian huruf antara lain tentang alfabet abjad, huruf vokal,alfabet
konsonan huruf konsonan, alfabet diftong, adonan huruf
konsonan,pemenggalan istilah, pemakaian alfabet kapital serta huruf miring.
 Pemakaian huruf modal diantaranya yaitu huruf modal atau huruf besar
digunakan menjadi huruf pertama kata di awal kalimat. contohnya: dia
mengantuk.
 Huruf kapital digunakan sebegai huruf pertama petikan eksklusif. misalnya:
adik bertanya,”Kapan kita kembali?”.
 Huruf modal dipakai menjadi alfabet pertama dalam ungkapan yang
bekerjasama menggunakan nama, yang kuasa serta kitab suci, termasuk
istilah ganti buat tuhan. alfabet modal digunakan sebagai huruf pertama
nama gelar kehormatan, keturunan, serta keagamaan yang diikuti nama
orang. contohnya: Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin.
 Alfabet modal dipakai sebagai alfabet pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama instansi, atau nama daerah. contohnya: Wakil Presiden
Adam Malik.
 Alfabet modal dipakai menjadi alfabet pertama unsur-unsur nama orang.
contohnya: Amir Hamzah, Dewi Sartika.
 Alfabet modal dipakasi menjadi alfabet pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa. contohnya: bangsa Indonesia. huruf modal dipakai

15
 menjadi alfabet pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, serta
peristiwa sejarah.
 Alfabet kapital dipakai menjadi alfabet pertama nama geografi. huruf kapital
dipakai menjadi huruf pertama semua unsur nama negara, forum pemerintah
serta ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata mirip dan .
contohnya Republik Indonesia, Majelis Permusyawaratan rakyat.
 Alfabet kapital dipakai sebagai alfabet pertama setiap unsur bentuk ulang
tepat yang terdapat di nama badan, forum pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi. contohnya: perserikatan Bangsa-
Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
 Huruf modal digunakan sebagai alfabet pertama seluruh istilah (termasuk
semua unsur istilah ulang tepat) pada pada nama buku, majalah, surat
informasi, serta judul karangan, kecuali kata seperti di, ke,dari, dan , yang,
serta untuk yang tak terletak di posisi awal.
 Huruf kapital digunakan menjadi huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, dan sapaan.
 Huruf kapital dipakai menjadi alfabet pertama istilah penunjuk hubungan
relasi mirip bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai
dalam penyapaan dan pengacuan. contohnya: “Kapan Bapak berangkat?”
tanya Harto.
 Alfabet kapital digunakan menjadi huruf pertama kata ganti Anda, contohnya:
Sudahkah Tahukah Anda? Pemakaian huruf miring antara lain: huruf
miring pada cetakan digunakan buat menuliskan nama buku, majalah, dan
surat liputan yang dikutip pada tulisan, contohnya: majalah Bahasa dan
Kesusastraan, kitab Negarakertagama.
 Huruf miring pada cetakan dipakai buat menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian istilah, istilah, atau kelompok kata. misalnya: huruf pertama kata
abad adalah a, beliau bukan menipu, namun ditipu.
 Alfabet miring pada cetakan digunakan buat menuliskan istilah nama
ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah diadaptasi ejaannya. misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.
 pada penulisan sebuah karya ilmiah, skripsi ataupun makalah, keliru satu hal
yang perlu diperhatikan merupakan penulisan kata maupun kalimat yang
sempurna. dengan penulisan istilah yang sempurna maka pembaca tidak akan
mengalami galat tafsir terhadap istilah dasar yang sudah diberi imbuhan dan
isi berasal goresan pena tadi dapat tersalurkan kepada pembaca, sebagai
akibatnya tujuan penulis bisa tersampaikan ke pembaca.
 Pemakaian huruf serta penggunaan kata sangat penting pada penulisan karya
ilmiah. keliru pada menggunakan istilah akan mengakibatkan kesalahan yang
sangat fatal yang tanpa disadari walaupun sebelumnya belum mengetahui hal
tersebut. seperti menyebabkan makna ganda . wahana belajar dan ulet
berlatih artinya jalan keluar dari masalah yang terkadang ada dampak keliru
dalam penggunaan istilah.

16
 berdasarkan yang tertera pada panduan ejaan bahasa indonesia yang
disempurnakan yang termasuk pada penulisan istilah yaitu: istilah dasar,
turunan, ulang, adonan kata, kata ganti, kata depan, istilah si dan oleh,
partikel istilah, singkatan, dan angka lambang bilangan. yang dimana
mempunyai fungsi serta cara-cara untuk mengakibatkan penulisan istilah yang
benar serta baik.
 untuk penulisan istilah yang benar, kita bisa berpedoman pada EYD bahasa
Indonesia.
 Kelompok 6 [Menggunakan Kalimat Dan Diksi Atau Pilihan Kata]
 Bahasa yang dipergunakan mempunyai karakter berbeda-beda sehingga
penggunaan bahasa tersebut berfungsi menjadi sarana komunikasi dan
identitas suatu masyarakat tersebut. menjadi makhluk sosial kita tak mampu
terlepas dari berkomunikasi dengan sesama pada setiap kegiatan. pada
kehidupan bermasyarakat sering kita jumpai saat seorang berkomunikasi
dengan pihak lain tetapi pihak lawan bicara menangkap isu dikarenakan
pemilihan kata yang kurang sempurna ataupun dikarenakan salah paham.
 Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci primer pengarang pada
menulis gagasan atau ungkapan. penguasaan pada pengolahan kata juga
merupakan kunci utama dalam membentuk tulisan yang latif, bisa dibaca dan
inspirasi yang ingin disampaikan penulis bisa dipahami menggunakan baik.
istilah yang sempurna akan membantu seseorang mengatakan dengan
sempurna apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun
menggunakan tulisan. Pemilihan kata jua wajib sinkron dengan situasi kondisi
dan tempat penggunaan kata?istilah itu. Pembentukan kata atau istilah adalah
kata yang mengatakan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas
pada bidang eksklusif. berdasarkan konklusi pada atas, maka dapat
disimpulkan bahwa diksi mempunyai persamaan yaitu sama-sama penulis
ingin menyampaikan sesuatu pada hasil karya tulisannya menggunakan
maksud supaya pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis.
 Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan
pentingnya penggunaan bahasa, terutama pada tata cara pemilihan kata atau
diksi. Terkadang kita pun tak mengetahui pentingnya dominasi bahasa
Indonesia yang baik dan yang sahih, sehingga saat kita berbahasa, baik lisan
maupun tulisan, seringkali mengalami kesalahan dalam penggunaan kata,
frasa, paragraf, dan wacana.
 Supaya tercipta suatu komunikasi yang efektif serta efisien, pemahaman yang
baik wacana penggunaan diksi atau pemilihan istilah dirasakan sangat penting,
bahkan mungkin penting, terutama buat menghindari kesalapahaman
dalam berkomunikasi.
 Diksi atau pilihan kata pada praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan
kesanggupan sebuah istilah dapat juga frasa atau kelompok kata untuk
menimbulkan gagasan yang sempurna di khayalan pembaca atau
pendengarnya.

17
 Indonesia memiliki bermacam-macam suku bangsa serta bahasa. Hal itu pula
disertai menggunakan di kehidupan sehari-hati. suku bangsa yang mempunyai
banyak bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang
dipergunakan juga memiliki karakter berbeda-beda sehingga penggunaan
bahasa tersebut berfungsi menjadi sarana komunikasi serta ciri-ciri suatu
warga tadi. menjadi makhluk sosial kita tidak bisa terlepas berasal
berkomunikasi menggunakan sesama pada setiap kegiatan. pada kehidupan
bermasyarakat acapkali kita jumpai waktu seorang berkomunikasi
menggunakan pihak lain tetapi pihak lawan bicara kesulitan menangkap isu
dikarenakan pemilihan kata yang kurang sempurna ataupun dikarenakan salah
paham.
 Pemilihan kata yang sempurna ialah sarana pendukung dan penentu
keberhasilan pada berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal
pilih-menentukan kata, melainkan lebih mencakup bagaimana dampak kata
tersebut terhadap makna dan berita yang ingin disampaikan. Pemilihan kata
tidak hanya dipergunakan pada berkomunikasi tetapi juga digunakan dalam
bahasa tulis (jurnalistik). pada bahasa tulis pilihan kata (diksi) menghipnotis
pembaca mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih.
 Diksi merupakan ketepatan pemilihan kata di pengaruhi oleh kemampuan
pangguna bahasa yang terkait dengan kemampuan yang memahami,
mengetahui, menguasai serta penggunaan kata aktif dan efektif kepada
pembaca serta pendengarnya.
 kesimpulan utama mengenai diksi, diantaranya menjadi berikut :
a. Pilihan kata atau diksi meliputi pengertian kata-istilah mana yg
digunakan untuk menyampaikan gagasan, bagaimana menghasilkan
pengelompokkan kata-kata yang sempurna.
b. Pilihan istilah atau diksi merupakan kemampuan membedakan secara
tepat nuansa-perbedaan makna makna asal gagasan yang ingin
disampaikan serta kemampuan menemukan bentuk yang sinkron atau
cocok menggunakan situasi serta nilai rasa yang dimiliki kelompok
masyarakat pendengar.
c. Pilihan istilah yang sempurna serta sinkron hanya dimungkinkan
penguasaan sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan istilah
bahasa.
 Bahasa terbentuk dari beberapa tataran gramatikal, yaitu asal tataran terendah
hingga tertinggi, yaitu kata, frase, klausa, kalimat. saat menulis serta berbicara,
kata ialah kunci pokok pada menghasilkan tulisan serta ucapan.
 Maka dari itu kata - kata pada bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik,
agar ide dan pesan seorang dapat dimengerti dengan baik.
 kata – kata yang dipergunakan pada komunikasi wajib dipahami dalam
konteks alinea dan wacana. tidak dibenarkan menggunkan istilah – istilah
menggunakan sesuka hati, tetapi wajib mengikuti kaidah – kaidah yang benar.
 Diksi atau pilhan kata ialah kemampuan membedakan secara tepat perbedaan
makna makna dari gagasan yang ingin disampaikan serta kemampuan buat

18
 menemukan bentuk yang sinkron (cocok) menggunakan situasi dan nilai rasa
yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
 Pilihan kata yang tepat serta sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa
sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata itu.
 Diksi berfungsi sebagai alat supaya tidak terjadi kesalah pahaman antara
pembaca atau penulis terhadap pendengar atau pembaca pada berkomunikasi.
 Diksi mempunyai beberapa syarat-syarat ketepatan agar mengakibatkan
khayalan yang sinkron antara pembicara serta pendengar.
 Fungsi diksi secara awam merupakan agar masyarakat bisa berkomunikasi
dengan baik serta sahih agar terhindar dari galat penafsiran dan
kesalahpahaman antara pembicara/penulis menggunakan pendengar/pembaca.
 Gaya bahasa atau langgam bahasa dan sering jua disebut majas merupakan
cara penutur menyampaikan maksudnya.
 dalam bahasa standar (bahasa baku) dapatlah dibedakan menjadi : Gaya
bahasa resmi, gaya bahasa tidak resmi, serta gaya bahasa dialog
 menurut Moeliono, Idiom ialah ungkapan bahasa yang ialah tidak secara
pribadi dapat dijabarkan dari unsur-unsurnya. Sedangkan menurut Badudu,
idiom artinya bahasa yang teradatkan. oleh karena itu, setiap istilah yang
membentuk idiom berarti di dalamnya telah terdapat kesatuan bentuk serta
makna.
 Sinonim
 Pilihan kata yang mempunyai persamaan makna dinamakan sinonim. Penulis
yang memakai istilah sinonim umumnya bermaksud buat lebih menyesuaikan
aktualisasi diri yang ingin diungkapkan dengan apa yang dikatakan /
dituliskan. contoh: meninggal (aktualisasi diri pengungkapan kata yang kasar)
serta wafat (ekspresi pengungkapan kata yg lebih halus)
 Antonim
Pilihan kata yang mempunyai makna berlawanan dianggap antonim. Antonim
ini adalah kebalikan asal sinonim. contoh : kata antonim dari luas ialah sempit.
 Polisemi
Frasa kata yang mempunyai banyak makna dinamakan polisemi. contoh :
istilah kepala yang bisa dimaknai menjadi bagian tubuh yang terletak pada
atas leher. kepala pula bisa dimaknai menjadi bagian yang terletak di sebelah
atas atau pun depan.
 Homograf
kata- istilah yang memiliki tulisan sama namun mempunyai arti tidak sama
begitu jua bunyinya dinamakan dengan homograf. contoh : memahami
(memahami ini bisa dimaknai menjadi makanan serta juga mengethui atau
tahu sesuatu.
 Homofon
kata-kata yang mempunyai suara yang sama tetapi maknanya berbeda begitu
jua ejaanya dinamakan homofon. contoh : massa serta masa (meskipun
bunyinya saat diucapkan sama, namun waktu ditulis maka memiliki arti yang
tidak sama di mana massa ialah artinya berat sementara masa ialah waktu).

19
 Homonim
Homonim merupakan istilah-kata yg mempunyai ejaan yang sama tapi
bunyinya tidak sinkron begitu juga maknanya. contoh : Asep dan asep. (Asep
yang pertama adalah nama orang, sementara asep kedua, bagi orang dengan
logat bahasa Betawi yang kental, asap bisa jua diucapkan asep. Keduanya
mempunyai ejaan yang sama, tapi beda makna serta bunyi).
 Hiponim
kata yang maknanya telah tercakup di dalam istilah lainnya ialah definisi dari
hiponim. contoh : Bawal yang telah termasuk ke dalam makna kata ikan.
 Hipernim
Hipernim adalah kebalikan dari definisi hiponim, yang berarti sebuah istilah
telah mencakup makna istilah lain. contoh : kata “sempurna” sudah meliputi
kata baik, bagus, indah serta sebagainya.
 Denotatif
Makna denotasi adalah makna yang coba diungkapkan pada alam masuk akal
secara eksplisit. masuk akal yang dimaksud pada makna denotasi artinya
makna yang sinkron menggunakan apa adanya. Denotasi sendiri adalah suatu
pengertian yang dikandung sebuah istilah secara objektif. contoh :
a. Chris John sahih-benar membanting tulang lawannya sampai tangan
sang lawan menjadi patah.
b. sebaiknya Ani wajib menghindari kebiasaan menggigit jari, sebab Bila
dibiarkan mampu hingga tua sangat tak baik.
c. Angga wajib berlatih angkat kaki sesudah terpeleset pada kamar
mandi.
d. Pak Dani mempunyai sapi perah yang sangat banyak pada kandangnya.
e. Terlalu lama menyimpan buku di dalam lemari yang kotor mampu
menyebabkan kutu pada buku
f. Jari Adi terbakar saat beliau sedang asyik bermain api bersama
sahabat-temannya.
g. Paman sedang berusaha untuk naik tangga memperbaiki genteng
rumah yang bocor.
h. Meja hijau merupakan meja yang identik dengan meja tenis
i. Tangan kanan Aji terkilir serta kini ia kesakitan.
 Konotatif
Makna konotasi adalah makna yang diungkapkan secara kultural atau
emosional yang bersifat subjektif. Kalimat konotasi menempel dalam suatu
frase sebagaimana dijelaskan pada Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Secara sederhananya, makna konotasi ialah frase atau kata yang memiliki
makna kata yang tidak sebenarnya. Konotasi sendiri dibagi menjadi dua, yakni
konotasi positif serta makna konotasi negatif. buat makna konotasi positif,
maka kalimat ini mempunyai makna menyanjung sementara makna konotasi
negatif bermakna mencela atau menyindir. Makna konotasi sendiri timbul dari
sikap langsung, sikap sosial, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada
sebuah makna yang telah terkonsep.

20
a. semua permasalahan yang terdapat pada perusahaan ini wajib
diselesaikan dengan kepala dingin. (kepala dingin adalah tak emosi
serta sabar)
b. banyak sekali tikus kantor yang merajalela di Indonesia, kpk harus
lebih jeli lagi.(tikus kantor ialah koruptor)
c. Perusahaan ABD yang terkenal itu akhirnya mulai gulung tikar dan
tidak mampu membayar karyawannya. (gulung tikar adalah bangkrut)
d. Dudung artinya anak yg nakal dan senang bermuka tembok. (bermuka
tembok ialah tidak tahu malu)
e. Dodit benar-benar orang yang pemalas dan berotak udang. (otak
udang ialah bodoh)
f. Dani harus segera angkat kaki dari rumah kontrakannya Bila tidak
ingin diusir secara paksa (angkat kaki ialah dipaksa keluar/pulang)
g. Danial lebih senang makan dengan telur mata sapi daripada telur yang
diceplok. (telur mata sapi merupakan telur ceplok).
h. Rani menjadi besar kepala sesudah menjadi juara berturut-turut pada
kompetensi biologi. (besar kepala adalah arogan)
i. saat belia ibu menjadi kembang desa yang banyak dikagumi. (kembang
desa artinya gadis pujaan)
 Kelompok 7 [Ejaan Dan Tanda Baca]
 sesudah kita memahami apa yang telah di paparkan di atas,kita dapat merogoh
sebuah konklusi bahwa bahasa itu tak terlepas asal yang namanya rapikan
ejaan dan tanda baca.dan ternyata ejaan dantanda baca itu saling
keterkaitan.serta ejaan itu ternyata mengalami beberapa termin sampai
menjadi yang sempurna,dimana yang kitagunakan ketika ini.
 Penggunaan tanda baca perlu diperhatikan dalam penulisan karya tulis atau
karya ilmiah.
 Masing masing tanda baca mempunyai aturan serta tata letak penggunaanya,
sebagai akibatnya kita wajib cermat pada memakai tanda baca serta
menempatkan tanda baca di aturan yang sudah pada memutuskan
 Penggunaan ejaan yang disempurnakan (E Y D) sangat diperlukan dalam
penulisan karya tulis ilmiah agar sebuah karya tulis ilmiah tadi bisa tersusun
menggunakan baik dan mudah dipahami.
 dari berbagai macam konklusi, maka penggunaan tanda baca perlu buat
dipahami serta dipelajari lebih detail supaya penggunaan tanda baca pada
karya ilmiah yang kita buat menjadi benar serta mudah dipahami oleh orang-
orang yang akan membaca karya tulis kita.
 dalam hal pembuatan karangan ilmiah, kesalahan huruf serta tanda baca
seringkali muncul. dan pada pada penulisan tanda baca tak jarang sekali kita
lalai serta melakukan kesalahan pada penulisanya. sebagai akibatnya
menjadikan karangan atau karya ilmiah kita menjadi sebuah karya yang
kurang baik karena ada kesalahan pada penulisannya. dari berbagai kesalahan
itu, sebenarnya para penulis karya ilmiah bisa untuk membuat tulisannya, tapi
mereka acapkali lalai serta ceroboh pada penggunaan tanda baca. sebab apa,

21
 tanda baca selalu pada anggap sepele pada penggunaanya sehingga kadang
menjadikan kalimat itu sebagai kacau dan tidak sama arti. Suatu contoh kita
ambil kalimat “kucing makan tikus mati”. pada konteks kalimat ini Jika tidak
kita beri pemisah tanda baca maka akan menjadikanya sulit buat dipahamai.
dari kalimat “kucing makan tikus mati” siapakah yang mati dalam konteks
kalimat ini?, akan tetapi jika kita ganti konteks kalimat ini dengan pemberian
tanda baca seperti ini ”kucing makan, tikus mati”, siapakah yang mati pada
konteks kalimat ini?, lalu jika kita pakai konteks kalimat ini ”kucing makan
tikus, mati”, siapakah yang mati dalam konteks kalimat ini?. Kucing makan
tikus mati merupakan salah satu contoh kalimat yang banyak persepsi bila kita
salah menggunakan pertanda bacanya. oleh sebab itu, pemakaian tanda baca
pada penyusunan kalimat sangat perlu untuk diperhatikan.
 Ejaan artinya penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang
distandardisasikan. Lazimnya, ejaan memiliki tiga aspek, yakni aspek
fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan alfabet dan
penyusunan abjad.
 Aspek morfologi yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis
serta aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran tanda baca (Haryatmo
Sri, 2009). pada Kamus awam Bahasa Indonesia dinyatakan, ejaan adalah cara
atau aturan menuliskan kata-kata menggunakan alfabet . misalnya kata “huruf”
dahulu adalah “hoeroef”. istilah itu sudah diatur dengan ejaan yang sesuai dan
kini yang dipergunakan adalah “alfabet ”.
 Ejaan terdapat dua macam, yakni ejaan fenetis serta ejaan fomenis. Ejaan
fenotis ialah ejaan yang berusaha menyatakan setiap bunyi bahasa
menggunakan alfabet , dan mengukur serta mencatatnya dengan alat
pengukur bunyi bahasa (diagram).
 Dengan demikian ada banyak lambing atau huruf yang digunakan buat
menyatakan suara-suara bahasa itu. Ejaan fonemas merupakan ejaan yang
berusaha menyatakan setiap fonem dengan satu lambing atau satu alfabet ,
sehingga jumlah lambing yang diperlukan tak terlalu banyak Bila
dibandingkan dengan jumlah lambing pada ejaan fonetis (Barus sanggup,
2013).
 Tanda Titik (.)
tanda baca yang satu ini hampir selalu bisa dijumpai dalam sebuah kalimat.
menjadi penanda akhir asal rangkaian kata, tanda titik lazim diletakkan di
akhir sebuah kalimat. tetapi, terdapat pula beberapa penulisan serta pemakaian
tanda baca titik (.) lainnya yang harus kamu pahami. dipakai buat mengakhiri
singkatan yang belum resmi. dengan contoh, tanda ini ditaruh setelah yang
ialah singkatan yang terhormat, hlm. yang ialah singkatan dari laman, ataupun
a.n. yang ialah singkatan asal atas nama.
tanda titik (.) tidak digunakan di judul ataupun fakta pengirim juga tujuan di
surat. dipakai buat membatasi singkatan di gelar sarjana menggunakan bidang
yang diambilnya, contohnya S.Pd yang artinya sarjana pendidikan, S.E yang
adalah sarjana ekonomi, maupun S.Hum yang artinya singkatan dari sarjana

22
humaniora. dipakai buat mengakhiri angka ataupun alfabet di bentuk laporan
ataupun tabel. dipakai dalam daftar pustaka menjadi pembatas antara fakta
yang satu dengan yang lain.
 Contoh: Knight, John. 2001. perempuan ciptaan Ajaib. Bandung: Indonesia
Publishing House. digunakan menjadi pembatas buat nomor atau bilangan
ribuan ataupun kelipatannya dan dipakai di pembatas jam dan menit pada
hitungan waktu.
contoh: waktu ini, jumlah penduduk Jakarta hampir menembus 11.000.000
jiwa.
 Tanda Tanya (?)
tidak terlalu sulit memakai serta meletakkan tanda baca yang satu ini pada
kalimat. Berfungsi sebagai penunjuk kalimat tanya, tanda tanya kerap
menggantikan posisi tanda titik (.) di akhir kalimat. Hanya saja, Bila (.) lebih
mengarah di kalimat pernyataan, tanda tanya (?) cenderung menunjuk di
kalimat yang bersifat pertanyaan.
 Tanda Seru (!)
Satu lagi tanda baca yang acapkali menggantikan posisi tanda titik (.) di akhir
kalimat artinya pertanda seru (!). tanda baca yang satu ini membentuk sebuah
kalimat menjadi bersifat perintah atau seruan. tapi, penggunaan tanda seru (1)
pula biasa berfungsi buat menegaskan, mengajak, atau memengaruhi seorang.
 Tanda Koma (,)
terdapat beberapa fungsi dari tanda koma (,) yang cenderung ditemukan dalam
percakapan ataupun kalimat sehari-hari. berikut ini adalah pemakaian dan
penulisan tanda koma (,) yang tepat pada bahasa Indonesia. menjadi pemerinci
dalam sebuah kalimat yang mempunyai subjek, objek, maupun keterangan
yang lebih dari dua. Pemakaiannya selalu berada di akhir kata yang dirincikan.
spesifik di kata terakhir, pastikan (,) berada sebelum dan maupun atau yang
menjadi istilah hubung.
 Contoh: ibu membeli ayam, telur, sayuran, serta bumbu dapur pada pasar.
menjadi pemisah antara anak kalimat yang letaknya berada mendahului induk
kalimat.
 Contoh: karena hujan lebat dan tidak membawa payung, Rina menjadi telat
pulang ke rumah. menjadi pemisah antara petikan kalimat eksklusif dengan
kalimat utama. Jika petikannya berada belakang pengujar, tanda koma (,)
diletakkan sebelum petikan eksklusif. namun, Jika petikan kalimat
langsungnya mendahului pengujar, tanda koma (,) diletakkan pada akhir
petikan, sebelum tanda kutip (“).
 Contoh: Melihat Andy tiba di rumah dengan kondisi basah kuyub, ibu lantas
berkata, “kamu pasti tidak bawa payung.”
“kamu pasti tidak bawa payung,” kata ibu ketika melihat Andy tiba di rumah
dengan kondisi basah kuyub. menjadi pemisah antara nama menggunakan
gelar.

23
contoh: Akhirnya, dia berhasil menjadi sarjana dan sekarang beliau bergelar
Ayuningtias, S.E. sebagai pemisah nama pengarang yang dibalik pada daftar
pustaka.
 Contoh: Christian, Diego. 2016. kepada Gema. Jakarta: Gramedia Pustaka
utama. menjadi pembatas antara satu keterangan dengan keterangan lain yang
ada pada catatan kaki.
 Contoh: Sutan Takdir Alisjahbana, tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Pustaka rakyat, 150), hlm. 20. Mengapit fakta tambahan di dalam
kalimat.
contoh: laki-laki yang hampir berusia 80 tahun tersebut, Pak Kusnan, rutin
berjalan pagi keliling kompleks tiap harinya.
 Tanda Titik dua (:)
Meskipun jarang ditemui di kalimat sehari-hari, kenyataannya tanda baca yang
satu ini masih krusial dipergunakan pada beberapa tipe tulisan, mirip berikut
ini. dipakai untuk membatasi antara sebuah liputan dengan rinciannya.
 Contoh: Menjelang tahun ajaran baru, bunda sibuk membelikan kamu
perlengkapan sekolah: seragam, sepatu, peralatan tulis, juga tas. digunakan
pada dialog di naskah drama yang membatasi antara pengujar dan kalimat
yang diucapkan. digunakan sebagai batas antara penerbit dengan kota penerbit
pada daftar pustaka. dipakai sebagai pembatas keterangan dalam tulisan yang
bersifat laporan.
 Contoh: Nama :
tempat Tangga lahir :
Alamat :
 Tanda Titik Koma (;)
pada dasarnya, pertanda baca yang satu ini bersifat hampir sama dengan tanda
koma (,) di dalam kalimat. tetapi, titik koma (;) baru digunakan Jika ada dua
penempatan tanda koma (,) yang keliru satunya bersifat lebih tinggi daripada
yang lain. contohnya di kalimat beragam yang memiliki rincian di dalamnya.
 Contoh: Sebelum pergi berlibur; aku telah menyiapkan berbagai perlengkapan
yang diharapkan, mulai dari pakaian, tiket hotel, kamera, hingga alat-alat
mandi.
 Tanda Hubung (-)
tanda baca yang satu ini juga termasuk yang tak jarang dijumpai
penggunaannya pada kalimat sehari-hari. ini dia artinya kondisi-kondisi yang
membuat tanda hubung harus dicantumkan pada sebuah kalimat. digunakan
menjadi penghubung antara kata-kata yang mengalami pengulangan.
 Contoh: Anak-anak bermain di taman hingga menjelang senja. dipakai
menjadi penghubung antara imbuhan Indonesia menggunakan istilah asing.
 Contoh: Riasan wajahnya begitu rapi sebab di-make up langsung oleh perias
profesional.
 Tanda Pisah (—)
Sepintas indikasi baca yang satu ini mirip dengan pertanda hubung (-), hanya
saja bentuknya lebih panjang. tetapi, tentu penggunaannya tidak sinkron. ini

24
dia merupakan pemakaian serta penulisan tanda pisah (—) yang sempurna
pada bahasa Indonesia. seperti fungsi pertanda koma (,); tanda baca yang satu
ini pula digunakan menjadi pengapit kabar tambahan dalam sebuah kalimat.
menjadi pengganti kata hingga atau sampai dalam keterangan waktu.
 Contoh: acara perpisahan pada malam itu berlangsung pukul 20.00—23.00.
 Tanda Petik (‘…’)
terdapat dua pemakaian tanda petik yang penting dalam kalimat pada bahasa
Indonesia, seperti berikut ini. digunakan mengapit istilah yang maknanya
bersifat konotatif atau tak sebenarnya. digunakan untuk mengapit makna kata
yang memang dicantumkan pada kalimat.
 Tanda Kutip (“…”)
tanda baca yang satu ini sebenarnya artinya penggunaan ganda berasal
pertanda petik. Hanya saja, kegunaannya jauh tidak sama berasal tanda petik.
Beberapa pemakaian tanda kutip (“…”) yang tepat kalimat di bahasa
Indonesia adalah menjadi berikut. digunakan buat mengapit judul rubrik, judul
makalah, bab buku, atau judul karangan lain yang berlum diterbitkan.
 Contoh: Skripsinya berjudul “Analisis Perbandingan Dongeng-dongeng
Nusantara menggunakan Cerita rakyat dari Negara Lain”. digunakan sebagai
pengapit kalimat langsung.
 Contoh: Pak RT menyampaikan, “Mulai bulan depan, besar iuran kebersihan
akan ditingkatkan menjadi dua kali lipat daripada semulai.”
 Tanda Garis Miring (/)
seringkali dianggap menjadi tanda baca yang kurang formal, sebenarnya garis
miring (/) punya peran penting pada persuratan, yaitu menjadi pembatas pada
nomor surat. Selain itu, intinya fungsi tanda baca ini adalah menggantikan
kata tiap.

25
Kesimpulan
Sangat banyak sekali pengetahuan ataupun wawasan yang dapat diambil dari materi
kelompok 1 sampai kelompok 7 yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik
melalui lisan ataupun tulisan mulai dari mengenal tanda baca, ejaan, ragam bahasa, sejarah
bahasa indonesia, diksi, kata serapan, dan masih banyak lagi. Dan dengan kita merangkum
materi dapat lebih mudah bagi kita untuk mengerti dan memahami sesuatu materi tersebut.

26

Anda mungkin juga menyukai