KONTRAK PERKULIAHAN
4. Capaian Pembelajaran MK
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan dan
mampu melakukan penanganan yang benar sesuai dengan kejadian penyakit yang dijumpai pada
ternak di lapangan.
Sub-CP-MK
Mg Tatap
Subpokok Bahasan Tanggal Dosen Pengampu
Ke- Kemampuan Akhir Muka
yang Diharapkan
1 2 3 4 5 6
2. Mahasiswa mampu 1. Definisi biosekuriti, sanitasi, vaksin, 20 Sept 2 x JP drh. Aan Awaludin,
memahami dan vaksinasi, vitamin, dan obat 2019 M.Sc
menjelaskan tentang 2.Program tentang biosekuriti, sanitasi,
pengendalian penyakit vaksinasi dan pengobatan
pada ternak (ruminansia (2 x 50
dan unggas) menit)
3. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 27 Sept 2 x JP drh. Aan Awaludin,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 M.Sc
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit bakterial pada bakterial: Pink eye, Omphalitis, White
ternak ruminansia (sapi, scour disease / colibacillosis (2 x 50
kambing dan domba) menit)
meliputi etiologi, gejala
klinis, sifat penyakit,
penularan, penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan
4. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 4 Okt 2 x JP drh. Aan Awaludin,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 M.Sc
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit bakterial pada bakterial: Salmonellosis, Antraks /
ternak ruminansia (sapi, radang limpa, Brucellosis / bang disease (2 x 50
kambing dan domba) / keluron menular menit)
meliputi etiologi, gejala
klinis, sifat penyakit,
penularan, penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan
5. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 11 Okt 2 x JP drh. Aan Awaludin,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 M.Sc
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit viral pada viral: Bovine ephemeral fever / BEF /
ternak ruminansia (sapi, demam 3 hari (hanya pada sapi), (2 x 50
kambing dan domba) Malignant catarrhal fever / MCF, Foot menit)
meliputi etiologi, gejala and mouth disease / FMD / penyakit
klinis, sifat penyakit, kuku dan mulut (PMK), Jembrana (hanya
penularan, penanganan, pada sapi), Infectious bovine
pencegahan dan rhinotracheitis / IBR (hanya pada sapi
kerugian yang
ditimbulkan
6. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 18 Okt 2 x JP drh. Aan Awaludin,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 M.Sc
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit parasitik pada parasitik: Ringworm, Scabies, Myasis,
ternak ruminansia (sapi, Ptiriasis / Pedikulosis, Fascioliasis / (2 x 50
kambing dan domba) Distomatosis, Ascariasis (umumnya menit)
meliputi etiologi, gejala pada sapi)
klinis, sifat penyakit,
penularan, penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan
7. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 25 Okt 2 x JP drh. Aan Awaludin,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 M.Sc
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkanpenyakit
penyakit karena karena gangguan metabolisme dan
gangguan metabolisme faktor lainnya: Keracunan sianida, Milk (2 x 50
dan faktor lainnya pada fever (pada sapi perah), Bovine menit)
ternak ruminansia (sapi, spongioform encephalopathy / Mad cow
kambing dan domba) / sapi gila hanya pada sapi), Bloat /
meliputi etiologi, gejala Tymphani / kembung
klinis, sifat penyakit,
penularan, penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan
8. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 8 Nov 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 MP
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkanpenyakit
penyakit bakterial pada bakterial: Omphalitis, Infectious coryza /
ternak unggas meliputi snot, Chronic respiratory disease / CRD (2 x 50
etiologi, gejala klinis, sifat menit)
penyakit, penularan,
perubahan organ pasca
mati (nekropsi),
penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan
9. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 15 Nov 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 MP
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit bakterial pada bakterial: Fowl cholera / fowl
ternak unggas meliputi pasteurellosis, Collibacillosis, Avian (2 x 50
etiologi, gejala klinis, sifat salmonellosis / pullorum disease / diare menit)
penyakit, penularan, putih / bacillary white diarrhea
perubahan organ pasca
mati (nekropsi),
penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan
10. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 22 Nov 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 MP
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit viral pada viral: Infectious bronchitis / IB, Infectious
ternak unggas meliputi bursal disease / IBD / Gumboro, (2 x 50
etiologi, gejala klinis, sifat Infectious laryngotracheitis / ILT menit)
penyakit, penularan,
perubahan organ pasca
mati (nekropsi),
penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan
11. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 29 Nov 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 MP
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit viral pada viral: Newcastle disease / tetelo, Marek
ternak unggas meliputi disease, Avian influenza / AI / flu burung (2 x 50
etiologi, gejala klinis, sifat menit)
penyakit, penularan,
perubahan organ pasca
mati (nekropsi),
penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan
12. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 6 Des 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 MP
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit parasitik pada parasitik: coccidiosis / berak darah,
ternak unggas meliputi leucocytozoon / malaria unggas, (2 x 50
etiologi, gejala klinis, sifat cacingan (Ascaridia sp., Heterakis sp., menit)
penyakit, penularan, Syngamus trachea, Oxyspirura mansoni,
perubahan organ pasca Davainea sp., Raillietina sp.), dan
mati (nekropsi), infestasi ektoparasit (kutu, caplak,
penanganan, tungau)
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan
13. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 13 Des 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 MP
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit karena karena gangguan metabolisma dan
gangguan metabolisme faktor lainnya: defisiensi vitamin A, (2 x 50
dan faktor lain pada defisiensi vitamin B, rakhitis menit)
ternak unggas meliputi (pembesaran persendian kostokondral),
etiologi, gejala klinis, sifat aspergillosis, candidiasis, penyakit
penyakit, penularan, jengger putih (Lophophyton gallinae),
perubahan organ pasca acites, keracunan micotoxin, ulser /
mati (nekropsi), bubul pada kaki ayam
penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan
14. Mahasiswa mampu 1. Definisi dan arti dari specimen asal 20 Des 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami, menjelaskan ternak, pelayanan kesehatan ternak dan 2019 MP
dan melakukan karantina hewan
penanganan specimen 2.Penanganan specimen asal ternak
dari ternak unggas serta 3. (2 x 50
mampu memahami dan menit)
menjelaskan tentang
pelayanan kesehatan
ternak dan kesehatan
masyarakat veteriner
Praktikum:
2. Golongan A dimulai tanggal 17 September 2019 (Selasa) 13.00 WIB, Golongan B dimulai tanggal 19
September 2019 (Kamis) 09.00 WIB, Golongan C dimulai tanggal 18 September 2019 (Rabu) 09.00
WIB.
3. Teknisi: Hadi Poernomo, S.Pt., Ahmad Ulul Albab, A.Md (0821 4076 6386)
Materi Praktikum:
5. Praktikum 5: Pengamatan dan memberikan vitamin, obat-obatan untuk ternak unggas dan
ruminansia
6. Praktikum 6: Memberikan vitamin dan obat cacing untuk ternak unggas dan ruminansia
9. Praktikum 8: Pengambilan spesimen untuk sampel pemeriksaan laboratorium (feses dan darah
unggas)
10. Praktikum 9: Pengambilan spesimen untuk sampel pemeriksaan laboratorium (feses dan darah
ruminansia)
13. Praktikum 12: Proses pembuatan vaksin, pelayanan kesehatan ternak, dan karantina hewan
(kunjungan)
8. Strategi Pembelajaran
Strategi perkuliahan yang digunakan dalam mata kuliah ini meliputi :
a. Urutan kegiatan perkuliahan berupa: doa & pendahuluan dengan menyampaikan Sub-CP-
MK-Kemampuan Akhir yang Diharapkan/KAD, penyajian (uraian, contoh, diskusi,
evaluasi), dan penutup (umpan balik, ringkasan materi, petunjuk tindak lanjut, pemberian
tugas di rumah, dan gambaran singkat tentang materi berikutnya).
b. Metode pembelajaran menggunakan :
- Diskusi Kelompok Kecil (Small Group Discussion)
Mahasiswa secara aktif dapat membangkitkan ide, menyimpulkan poin penting,
mengakses tingkat keahlian dan pengetahuan, mengkaji kembali topik kelas sebelumnya,
menelaah latihan, kuis, tugas menulis, memberikan komentar tentang jalannya kelas,
membandingkan teori, isu, dan interpretasi, menyelesaikan masalah, dan curah pendapat
(Brainstroming).
- Studi Kasus (Case Study)
Studi kasus merupakan satu bentuk stimulasi untuk mempelajari kasus nyata di
masyarakat dengan tujuan pembelajaran mengembangkan dan mempertajam kemampuan
analisis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan, serta meningkatkan
pemahaman dan kesadaran tentang pengaruh berbagai nilai/persepsi terhadap
pengambilan keputusan tersebut.
- Belajar Kooperatif (Cooperative Learning)
Belajar kooperatif adalah metode belajar berkelompok yang dirancang oleh dosen untuk
memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Pembentukan
kelompok, materi yang dibahas, langkah-langkah diskusi, serta produk akhir yang harus
dihasilkan, ditentukan, dan dikontrol oleh dosen.
- Pembelajaran Kontekstual (Contextual Instruction)
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi
mata kuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Memotivasi mahasiswa
untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja profesional, atau manajerial,
wirausaha, maupun investor.
c. Media pembelajarannya berupa: LCD projector, whiteboard, artikel aktual di surat
kabar/internet/majalah/jurnal ilmiah, dan kontrak perkuliahan.
d. Waktu perkuliahan : 5 menit pada tahap doa & pendahuluan, 90 menit pada tahap
penyajian, dan 5 menit pada tahap penutup.
9. Tugas
Tugas yang diberikan berupa tugas kelas, tugas proyek, dan tugas rumah.
- Tugas kelas merupakan tugas yang harus diselesaikan di dalam kelas. Diberikan dalam
bentuk Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dan quiz,
- Tugas rumah merupakan pengayaan pada satu kali tatap muka. Tugas rumah dapat berupa
materi soal sebagai latihan. Tugas rumah membahas tentang materi-materi yang secara
umum telah dibahas pada pertemuan sebelumnya, untuk dikumpulkan, dan dibahas pada
pertemuan yang akan datang.
- Tugas proyek merupakan sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan dalam waktu
tertentu. Tugas ini harus diselesaikan di luar kelas. Tugas proyek ini berupa penyusunan
makalah dan studi kasus. Selanjutnya tugas tersebut dipresentasikan di depan kelas.
10. Penilaian
Penilaian akan dilakukan oleh dosen dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Nilai dalam huruf Point Rentang skor
A 4,0 81-100
AB 3,5 76-80
B 3,0 71-75
BC 2,5 66-70
C 2,0 56-65
D 1,5 46-55
E 0 0-45
• Pembobotan nilai adalah sebagai berikut:
Perkuliahan : 40 % (UTS, UAS, Quiz, Tugas)
Praktikum : 60 % (Post test, keaktifan pelaksanaan praktikum, laporan praktikum, tugas
praktikum)
Utama:
1. Tabbu, C. R. 2000. Penyakit Ayam dan Penangulangannya. Yogyakarta: Kanisius.
2. Tabbu, C. R. 2002. Penyakit Ayam dan Penangulangannya. Volume 2. Yogyakarta:
Kanisius.
3. Subronto. 1985. Ilmu Penyakit Ternak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
4. Subronto dan Tjahajati, I. 2001. Ilmu Penyakit Ternak II. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Pendukung:
1. Akoso, T.B. 1996. Kesehatan Sapi. Yogyakarta: Kanisius.
2. Akoso. 1998. Kesehatan Unggas. Yogyakarta: Kanisius.
3. Ardana, L. 2009. Pengambilan Darah pada Unggas. Bandung: DGC Press.
4. Arifin, C. dan Soedarmono. 1982. Parasit Temak dan Cara Penanggulangannya.
Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
5. Baraniah, M. A. 2005. Peran Karantina Hewan dalam Mencegah dan Menangkal
Penyakit Zoonosis. Pusat Karantina Hewan: Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis.
6. Brotowidjoyo, M.D. 1987. Parasit dan Parasitisme. Edisi 1. Jakarta: Media Sarana
Press.
7. Fadilah, R dan Polana, A. 2011. Mengatasi Penyakit pada Unggas. Jakarta: PT
Agromedia Pustaka.
8. Fadilah, R. 2011. Mengatasi 71 Penyakit pada Ayam. Jakarta: Agro Media Pustaka.
9. Gurnadi, R.E. 1988. Teknik Penanganan dan Pengelolaan Ternak Ruminansia Besar.
Bogor: Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
10. Jahja, J. 2000. Ayam Sehat Ayam Produktif 2. Bandung: Armico.
11. Kementerian Pertanian Republik Indonesia Nomor 555/Kpts/TN.240/1986 tentang
syarat-syarat Rumah Pemotongan Hewan dan Usaha Pemotongan Hewan. Badan
Standarisasi Indonesia. Jakarta.
12. Sadikin, M. 2001. Biokimia Darah. Jakarta: Widya Medika.
13. Standarisasi Nasional Indonesia. 1999. Rumah Pemotongan Hewan. Badan
Standarisasi Indonesia. Jakarta.
14. Sudaryani, T. 2003. Teknik Vaksinasi dan Pengendalian Penyakit Ayam. Jakarta:
Penebar Swadaya.
15. Swierczynski, G. 2010. The Search for Parasites in Fecal Specimens.
http://www.atlas-protozoa.com/index.php
Demikian kontrak perkuliahan ini dibuat, agar disetujui dan ditaati oleh semua pihak.
Menyetujui,
Mahasiswa Koordinator Mata Kuliah
Kesehatan Ternak