Anda di halaman 1dari 9

KESEHATAN TERNAK

KONTRAK PERKULIAHAN

Nama / Kode Mata Kuliah : Kesehatan Ternak / TNK3604


SKS : 3 (2-1)
Pengampu : drh. Aan Awaludin, M.Sc
Ir. Achmad Marzuki, MP
Teknisi : Hadi Poernomo, S.Pt
Ahmad Ulul Albab, A.Md
Semester : III (tiga)
Program Studi : Produksi Ternak (Program D3)
Jurusan : Peternakan
Institusi : Politeknik Negeri Jember
Pertemuan Kuliah / Waktu : Jum’at / 07.00 – 08.50 WIB
Tempat Pertemuan : Ruang Teknik 4.2
Jam Pertemuan : Teori: 1 JP = 2 x 50 menit
Praktikum: 1 JP = 1 x 170 menit
1. Manfaat Mata Kuliah
Mata kuliah Kesehatan Ternak merupakan mata kuliah untuk mahasiswa vokasi di
bidang peternakan yang mempelajari aspek-aspek dan pengetahuan tentang kesehatan pada
ternak ruminansia dan non ruminansia. Dengan mempelajari kesehatan ternak maka mahasiswa
akan mendapatkan dasar-dasar pengetahuan yang bermanfaat untuk bisa melanjutkan dan
mematangkan pengetahuan di mata kuliah peternakan lainnya.

2. Deskripsi Mata Kuliah


Merupakan mata kuliah untuk mahasiswa vokasi di bidang peternakan yang mempelajari
hal-hal terkait dengan kesehatan pada ternak ruminansia dan unggas berisi paparan tentang
pengenalan ternak sehat dan sakit secara klinis dan fisiologis, pemahaman tentang pencegahan
penyakit (biosekuriti, biosafety, sanitasi, vaksinasi), pengenalan beberapa penyakit pada hewan
ternak (bakterial, viral, parasitik, gangguan metabolisme dan faktor lainnya) beserta
penanganan serta pencegahannya, penanganan specimen asal ternak dan menjelaskan arti
penting pelayanan kesehatan ternak serta kesehatan masyarakat veteriner.

3. Capaian Pembelajaran Prodi


Mahasiswa mampu menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri. Menguasai konsep penyelesaian masalah peternakan yang berbasis
ilmu dengan metode ilmiah. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan
terukur dalam melakukan jenis pekerjaan di bidang peternakan sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi sistem
produksi peternakan yang efektif dan efisien baik secara individu maupun tim dengan
pendekatan secara komprehensif, serta mampu bertanggungjawab terhadap pencapaian hasil
kerja organisasi. Mampu menguasai dan menjelaskan kesehatan ternak sebagai bagian dari ilmu
pengetahuan yang mnempunyai arti penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang peternakan.

4. Capaian Pembelajaran MK
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan dan
mampu melakukan penanganan yang benar sesuai dengan kejadian penyakit yang dijumpai pada
ternak di lapangan.

5. Kompetensi yang Diharapkan


Mahasiswa menguasai dasar-dasar pengetahuan dalam mata kuliah kesehatan ternak
untuk bisa memudahkan mahasiwa dalam menempuh dan belajar mata kuliah berikutnya yang
memerlukan pengetahuan tentang kesehatan ternak.

6. Kajian Materi Pembelajaran


Kajian materi pembelajaran mata kuliah Kesehatan Ternak meliputi : pengenalan ternak
sehat dan sakit, pencegahan dan pengobatan penyakit pada ternak ruminansia dan non
ruminansia yang meliputi meliputi etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, penularan, perubahan
organ pasca mati (nekropsi), penanganan, pencegahan dan kerugian yang ditimbulkan, dan
penanganan specimen asal ternak serta menjelaskan tentang pelayanan kesehatan ternak dan
kesehatan masyarakat veteriner.

7. Daftar Kajian Materi Tiap Pertemuan

Sub-CP-MK
Mg Tatap
Subpokok Bahasan Tanggal Dosen Pengampu
Ke- Kemampuan Akhir Muka
yang Diharapkan

1 2 3 4 5 6

1 Mahasiswa mampu 1.Kontrak Kuliah 13 Sept 2 x JP drh. Aan Awaludin,


menjelaskan arti penting, 2.Definisi ruang lingkup kesehatan hewan 2019 M.Sc
manfaat dan ruang 3.Peranan kesehatan hewan dalam dunia
lingkup dari mata kuliah peternakan
Kesehatan Hewan (2 x 50
sebagai salah satu ilmu menit)
pengetahuan yang
mempunyai peranan
dalam perkembangan
dunia peternakan

2. Mahasiswa mampu 1. Definisi biosekuriti, sanitasi, vaksin, 20 Sept 2 x JP drh. Aan Awaludin,
memahami dan vaksinasi, vitamin, dan obat 2019 M.Sc
menjelaskan tentang 2.Program tentang biosekuriti, sanitasi,
pengendalian penyakit vaksinasi dan pengobatan
pada ternak (ruminansia (2 x 50
dan unggas) menit)

3. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 27 Sept 2 x JP drh. Aan Awaludin,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 M.Sc
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit bakterial pada bakterial: Pink eye, Omphalitis, White
ternak ruminansia (sapi, scour disease / colibacillosis (2 x 50
kambing dan domba) menit)
meliputi etiologi, gejala
klinis, sifat penyakit,
penularan, penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan

4. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 4 Okt 2 x JP drh. Aan Awaludin,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 M.Sc
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit bakterial pada bakterial: Salmonellosis, Antraks /
ternak ruminansia (sapi, radang limpa, Brucellosis / bang disease (2 x 50
kambing dan domba) / keluron menular menit)
meliputi etiologi, gejala
klinis, sifat penyakit,
penularan, penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan

5. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 11 Okt 2 x JP drh. Aan Awaludin,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 M.Sc
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit viral pada viral: Bovine ephemeral fever / BEF /
ternak ruminansia (sapi, demam 3 hari (hanya pada sapi), (2 x 50
kambing dan domba) Malignant catarrhal fever / MCF, Foot menit)
meliputi etiologi, gejala and mouth disease / FMD / penyakit
klinis, sifat penyakit, kuku dan mulut (PMK), Jembrana (hanya
penularan, penanganan, pada sapi), Infectious bovine
pencegahan dan rhinotracheitis / IBR (hanya pada sapi
kerugian yang
ditimbulkan

6. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 18 Okt 2 x JP drh. Aan Awaludin,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 M.Sc
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit parasitik pada parasitik: Ringworm, Scabies, Myasis,
ternak ruminansia (sapi, Ptiriasis / Pedikulosis, Fascioliasis / (2 x 50
kambing dan domba) Distomatosis, Ascariasis (umumnya menit)
meliputi etiologi, gejala pada sapi)
klinis, sifat penyakit,
penularan, penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan

7. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 25 Okt 2 x JP drh. Aan Awaludin,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 M.Sc
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkanpenyakit
penyakit karena karena gangguan metabolisme dan
gangguan metabolisme faktor lainnya: Keracunan sianida, Milk (2 x 50
dan faktor lainnya pada fever (pada sapi perah), Bovine menit)
ternak ruminansia (sapi, spongioform encephalopathy / Mad cow
kambing dan domba) / sapi gila hanya pada sapi), Bloat /
meliputi etiologi, gejala Tymphani / kembung
klinis, sifat penyakit,
penularan, penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan

UJIAN TENGAH SEMESTER

8. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 8 Nov 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 MP
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkanpenyakit
penyakit bakterial pada bakterial: Omphalitis, Infectious coryza /
ternak unggas meliputi snot, Chronic respiratory disease / CRD (2 x 50
etiologi, gejala klinis, sifat menit)
penyakit, penularan,
perubahan organ pasca
mati (nekropsi),
penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan

9. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 15 Nov 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 MP
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit bakterial pada bakterial: Fowl cholera / fowl
ternak unggas meliputi pasteurellosis, Collibacillosis, Avian (2 x 50
etiologi, gejala klinis, sifat salmonellosis / pullorum disease / diare menit)
penyakit, penularan, putih / bacillary white diarrhea
perubahan organ pasca
mati (nekropsi),
penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan

10. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 22 Nov 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 MP
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit viral pada viral: Infectious bronchitis / IB, Infectious
ternak unggas meliputi bursal disease / IBD / Gumboro, (2 x 50
etiologi, gejala klinis, sifat Infectious laryngotracheitis / ILT menit)
penyakit, penularan,
perubahan organ pasca
mati (nekropsi),
penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan

11. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 29 Nov 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 MP
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit viral pada viral: Newcastle disease / tetelo, Marek
ternak unggas meliputi disease, Avian influenza / AI / flu burung (2 x 50
etiologi, gejala klinis, sifat menit)
penyakit, penularan,
perubahan organ pasca
mati (nekropsi),
penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan

12. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 6 Des 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 MP
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit parasitik pada parasitik: coccidiosis / berak darah,
ternak unggas meliputi leucocytozoon / malaria unggas, (2 x 50
etiologi, gejala klinis, sifat cacingan (Ascaridia sp., Heterakis sp., menit)
penyakit, penularan, Syngamus trachea, Oxyspirura mansoni,
perubahan organ pasca Davainea sp., Raillietina sp.), dan
mati (nekropsi), infestasi ektoparasit (kutu, caplak,
penanganan, tungau)
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan

13. Mahasiswa mampu 1. Etiologi, gejala klinis, sifat penyakit, 13 Des 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami dan penularan, penanganan, pencegahan 2019 MP
menjelaskan berbagai dan kerugian yang ditimbulkan penyakit
penyakit karena karena gangguan metabolisma dan
gangguan metabolisme faktor lainnya: defisiensi vitamin A, (2 x 50
dan faktor lain pada defisiensi vitamin B, rakhitis menit)
ternak unggas meliputi (pembesaran persendian kostokondral),
etiologi, gejala klinis, sifat aspergillosis, candidiasis, penyakit
penyakit, penularan, jengger putih (Lophophyton gallinae),
perubahan organ pasca acites, keracunan micotoxin, ulser /
mati (nekropsi), bubul pada kaki ayam
penanganan,
pencegahan dan
kerugian yang
ditimbulkan
14. Mahasiswa mampu 1. Definisi dan arti dari specimen asal 20 Des 2 x JP Ir. Achmad Marzuki,
memahami, menjelaskan ternak, pelayanan kesehatan ternak dan 2019 MP
dan melakukan karantina hewan
penanganan specimen 2.Penanganan specimen asal ternak
dari ternak unggas serta 3. (2 x 50
mampu memahami dan menit)
menjelaskan tentang
pelayanan kesehatan
ternak dan kesehatan
masyarakat veteriner

UJIAN AKHIR SEMESTER

Praktikum:

1. Dimulai minggu ke-3 September 2019.

2. Golongan A dimulai tanggal 17 September 2019 (Selasa) 13.00 WIB, Golongan B dimulai tanggal 19
September 2019 (Kamis) 09.00 WIB, Golongan C dimulai tanggal 18 September 2019 (Rabu) 09.00
WIB.

3. Teknisi: Hadi Poernomo, S.Pt., Ahmad Ulul Albab, A.Md (0821 4076 6386)

Materi Praktikum:

1. Praktikum 1: Mengenal ternak sehat & sakit pada ternak unggas

2. Praktikum 2: Mengenal ternak sehat & sakit pada ternak ruminansia

3. Praktikum 3: Biosekuriti dan Sanitasi

4. Praktikum 4: Vaksinasi pada ternak unggas dan ruminansia

5. Praktikum 5: Pengamatan dan memberikan vitamin, obat-obatan untuk ternak unggas dan
ruminansia

6. Praktikum 6: Memberikan vitamin dan obat cacing untuk ternak unggas dan ruminansia

7. UJIAN TENGAH SEMESTER

8. Praktikum 7: Penanganan ektoparasit

9. Praktikum 8: Pengambilan spesimen untuk sampel pemeriksaan laboratorium (feses dan darah
unggas)

10. Praktikum 9: Pengambilan spesimen untuk sampel pemeriksaan laboratorium (feses dan darah
ruminansia)

11. Praktikum 10: Bedah bangkai (nekropsi) unggas

12. Praktikum 11: Penanganan sampel organ

13. Praktikum 12: Proses pembuatan vaksin, pelayanan kesehatan ternak, dan karantina hewan
(kunjungan)
8. Strategi Pembelajaran
Strategi perkuliahan yang digunakan dalam mata kuliah ini meliputi :
a. Urutan kegiatan perkuliahan berupa: doa & pendahuluan dengan menyampaikan Sub-CP-
MK-Kemampuan Akhir yang Diharapkan/KAD, penyajian (uraian, contoh, diskusi,
evaluasi), dan penutup (umpan balik, ringkasan materi, petunjuk tindak lanjut, pemberian
tugas di rumah, dan gambaran singkat tentang materi berikutnya).
b. Metode pembelajaran menggunakan :
- Diskusi Kelompok Kecil (Small Group Discussion)
Mahasiswa secara aktif dapat membangkitkan ide, menyimpulkan poin penting,
mengakses tingkat keahlian dan pengetahuan, mengkaji kembali topik kelas sebelumnya,
menelaah latihan, kuis, tugas menulis, memberikan komentar tentang jalannya kelas,
membandingkan teori, isu, dan interpretasi, menyelesaikan masalah, dan curah pendapat
(Brainstroming).
- Studi Kasus (Case Study)
Studi kasus merupakan satu bentuk stimulasi untuk mempelajari kasus nyata di
masyarakat dengan tujuan pembelajaran mengembangkan dan mempertajam kemampuan
analisis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan, serta meningkatkan
pemahaman dan kesadaran tentang pengaruh berbagai nilai/persepsi terhadap
pengambilan keputusan tersebut.
- Belajar Kooperatif (Cooperative Learning)
Belajar kooperatif adalah metode belajar berkelompok yang dirancang oleh dosen untuk
memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Pembentukan
kelompok, materi yang dibahas, langkah-langkah diskusi, serta produk akhir yang harus
dihasilkan, ditentukan, dan dikontrol oleh dosen.
- Pembelajaran Kontekstual (Contextual Instruction)
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi
mata kuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Memotivasi mahasiswa
untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja profesional, atau manajerial,
wirausaha, maupun investor.
c. Media pembelajarannya berupa: LCD projector, whiteboard, artikel aktual di surat
kabar/internet/majalah/jurnal ilmiah, dan kontrak perkuliahan.
d. Waktu perkuliahan : 5 menit pada tahap doa & pendahuluan, 90 menit pada tahap
penyajian, dan 5 menit pada tahap penutup.
9. Tugas
Tugas yang diberikan berupa tugas kelas, tugas proyek, dan tugas rumah.
- Tugas kelas merupakan tugas yang harus diselesaikan di dalam kelas. Diberikan dalam
bentuk Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dan quiz,
- Tugas rumah merupakan pengayaan pada satu kali tatap muka. Tugas rumah dapat berupa
materi soal sebagai latihan. Tugas rumah membahas tentang materi-materi yang secara
umum telah dibahas pada pertemuan sebelumnya, untuk dikumpulkan, dan dibahas pada
pertemuan yang akan datang.
- Tugas proyek merupakan sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan dalam waktu
tertentu. Tugas ini harus diselesaikan di luar kelas. Tugas proyek ini berupa penyusunan
makalah dan studi kasus. Selanjutnya tugas tersebut dipresentasikan di depan kelas.

10. Penilaian
Penilaian akan dilakukan oleh dosen dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
Nilai dalam huruf Point Rentang skor
A 4,0 81-100
AB 3,5 76-80
B 3,0 71-75
BC 2,5 66-70
C 2,0 56-65
D 1,5 46-55
E 0 0-45
• Pembobotan nilai adalah sebagai berikut:
Perkuliahan : 40 % (UTS, UAS, Quiz, Tugas)
Praktikum : 60 % (Post test, keaktifan pelaksanaan praktikum, laporan praktikum, tugas
praktikum)

11. Bahan Bacaan

Utama:
1. Tabbu, C. R. 2000. Penyakit Ayam dan Penangulangannya. Yogyakarta: Kanisius.
2. Tabbu, C. R. 2002. Penyakit Ayam dan Penangulangannya. Volume 2. Yogyakarta:
Kanisius.
3. Subronto. 1985. Ilmu Penyakit Ternak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
4. Subronto dan Tjahajati, I. 2001. Ilmu Penyakit Ternak II. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Pendukung:
1. Akoso, T.B. 1996. Kesehatan Sapi. Yogyakarta: Kanisius.
2. Akoso. 1998. Kesehatan Unggas. Yogyakarta: Kanisius.
3. Ardana, L. 2009. Pengambilan Darah pada Unggas. Bandung: DGC Press.
4. Arifin, C. dan Soedarmono. 1982. Parasit Temak dan Cara Penanggulangannya.
Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
5. Baraniah, M. A. 2005. Peran Karantina Hewan dalam Mencegah dan Menangkal
Penyakit Zoonosis. Pusat Karantina Hewan: Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis.
6. Brotowidjoyo, M.D. 1987. Parasit dan Parasitisme. Edisi 1. Jakarta: Media Sarana
Press.
7. Fadilah, R dan Polana, A. 2011. Mengatasi Penyakit pada Unggas. Jakarta: PT
Agromedia Pustaka.
8. Fadilah, R. 2011. Mengatasi 71 Penyakit pada Ayam. Jakarta: Agro Media Pustaka.
9. Gurnadi, R.E. 1988. Teknik Penanganan dan Pengelolaan Ternak Ruminansia Besar.
Bogor: Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
10. Jahja, J. 2000. Ayam Sehat Ayam Produktif 2. Bandung: Armico.
11. Kementerian Pertanian Republik Indonesia Nomor 555/Kpts/TN.240/1986 tentang
syarat-syarat Rumah Pemotongan Hewan dan Usaha Pemotongan Hewan. Badan
Standarisasi Indonesia. Jakarta.
12. Sadikin, M. 2001. Biokimia Darah. Jakarta: Widya Medika.
13. Standarisasi Nasional Indonesia. 1999. Rumah Pemotongan Hewan. Badan
Standarisasi Indonesia. Jakarta.
14. Sudaryani, T. 2003. Teknik Vaksinasi dan Pengendalian Penyakit Ayam. Jakarta:
Penebar Swadaya.
15. Swierczynski, G. 2010. The Search for Parasites in Fecal Specimens.
http://www.atlas-protozoa.com/index.php

Demikian kontrak perkuliahan ini dibuat, agar disetujui dan ditaati oleh semua pihak.

Menyetujui,
Mahasiswa Koordinator Mata Kuliah
Kesehatan Ternak

Abidi Zaky Nurrahman drh. Aan Awaludin, M.Sc.


NIM. C31180094 NIP. 19810905 201404 1 001
Mengetahui,
Ketua
Program Studi Produksi Ternak

Nur Kholis, S.Pt., M.P.


NIP. 19780103 200812 1 001

Anda mungkin juga menyukai