Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UJI KOMPETENSI 2

PEMBELAJARAN TERPADU DI SD
I NYOMAN SUARSANA ( NIM : 859645951 )
1. Tiga model pembelajaran sekolah dasar yang diterapkan di Indonesia yaitu :
A. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Pendekan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian dikembangkan
menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata
pelajaran yang terkait. Dari subtema tersebut diharapakan aktivitas siswa dapat
berkembang dengan sendirinya.
Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah sebagai berikut:

a. Peyeleksiaan tema sesuai dengan minat maka akan memotivasi siswa untuk
belajar.

b. Lebih mudah dilakukan oleh yang kurang atau belum berpengalaman

c. Dapat memotivasi siswa, membantu siswa untuk melihat keterhubungan

d. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke


dalam semua bidang isi pelajaran.
Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba sebagai berikut:

a. Kesulitan yang paling serius dengan model webbed terletak pada pemilihan satu
tema.

b. Tema yang digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif agar menjadi berarti,
juga relevan dengan kontent.

c. Cenderung merumuskan tema yang dangkal.

d. Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada
pengembangan konsep
Contoh model pembelajaran ini dapat dilihat dalam contoh peta pikiran yang tiga mata pelajaran
dipadukan dalam satu topik

Bahasa Indonesia
Ipa Membaca teks tentang proklamasi
Adaptasi mahluk hidup dengan kemerdekaan
lingkungan

Bekerjasama mencapai
tujuan

Ips
upaya mempertahankan,
mengisi kemerdekaan
B. Model Keterhubungan (connected)
Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan
topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain
Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah:
a. Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan
gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu
aspek.

b. Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus menerus sehingga terjadi


internalisasi.

c. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji,


mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur-angsur
dan memudahkan transfer atau pemindahan ide-ide tersebut dalam memecahkan
masalah.

Adapun kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah:


a. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait,
walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).

b. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran tetap
terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran.

c. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam suatu mata


pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang
lebih global dengan mata pelajaran lain.
Contoh model pembelajaran ini dapat dilihat pada peta konsep dibawah ini

Konsep pada TOPIK dalam satu subtema Konsep pada


subtema lain muatan IPS subtema lain
muatan ips muatan ips

C. Model keterpaduan ( integrated )


Pembelajaran integrated (terpadu) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran
maupun antar mata pelajaran.
Kelebihan model pembelajaran ini diantaranya :

1. Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi.


2. Satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa menjadi kaya
akan pengetahuan dari apa yang telah diajarkan guru melalui model integrated.
3. Memotivasi siswa dalam belajar
4. Tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting
dalam satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu
Kelemahannya :

1. Terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap, dan keterampilan
yang diprioritaskan.
2. Tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun
pelaksanaannya.
3. Pengintegrasian kurikulum dengan konsep-konsep dari masing-masing bidang
studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
4. Dalam penerapannya ,sulit menerapkan tipe ini secara penuh.

Contohnya dapat dilihat dalam peta konsep berikut ini

Melaksanakan
kewajiban dan
MATEMATIKA
Membaca wacana Mengidentifikasi titik tanggungjawab menjaga
tentang lingkaran pusat, jari- sebuah penemuan
jari,diameter,busur,
talibusur, tembereng dan
juring

Penemuan yang
mengubah
dunia
Bahasa Indonesia
Mengidentifikasi kalimat Pkn
efektif dari bacaan Hak, kewajiban dan
tanggungjawab sebagai
warganegara

Mengidentifikasi hak, kewajian dan


tanggungjawab yang terdapat
dalam wacana tentang lingkaran

2. Contoh kegiatan inti dalam membentuk pengalaman belajar siswa


Pembelajaran tema 5 kelas 6 dengan topik Ayo Belajar Berwirausaha

Menyajikan laporan tentang posisi dan peranan Indonesia di bidang ekonomi


dalam lingkup ASEAN

• Siswa diminta membaca kalimat pengantar di buku.


• Siswa membaca senyap teks berjudul “Kreativitas yang Membuahkan Hasil”
• Siswa diminta menjawab pertanyaan berdasarkan teks, yaitu: .
 menjelaskan jenis usaha yang dijalankan Ibu Made Yuliani.
 menuliskan bahan yang digunakan Ibu Made untuk menjalankan usahanya.
 menuliskan manfaat usaha tersebut bagi masyarakat dan lingkungan
 menuliskan hal yang dapat dipelajari dari cara Ibu Made berwirausaha.
• Siswa diajak untuk mempelajari MEA dengan membaca teks yang tersedia.
• Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan teks, yaitu menuliskan:
 hal yang mereka ketahui tentang MEA.
 hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha dalam menghadapi MEA.
 hal yang perlu disiapkan oleh tenaga kerja Indonesia agar mampu berpartisipasi di
MEA.
 pendapat siswa tentang apa yang harus dilakukan oleh pelajar dari sekarang agar
nanti ketika sudah menyelesaikan pendidikan mampu ikut berpartisipasi di MEA.
 manfaat MEA bagi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.
• Siswa mendiskusikan jawaban mereka secara berpasangan
Melakukan percobaan tentang benda medan magnet

• Siswa diminta memperhatikan gambar cendera mata dari magnet yang tersedia di buku.
• Guru mengajukan pertanyaan:
 Bagaimana cendera mata tersebut dapat menempel di pintu kulkas?
 Apakah pintu kulkas termasuk benda magnetis atau benda nonmagnetis? Mengapa?
 Di mana lagi kamu dapat menempelkan cendera mata di atas?
• Siswa melakukan percobaan tentang medan magnet, dengan lankah-langkah:
 mengidentifikasi tujuan percobaan.
 menyiapkan alat dan bahan.
 membaca langkah-langkah melakukan percobaan.
• Siswa kemudian membuat laporan berdasarkan percobaan di buku, yaitu menuliskan:
 tujuan percobaan.
 alat dan bahan.
 langkah-langkah percobaan.
 hasil percobaan.
 kesimpulan.
• Siswa kemudian mempresentasikan laporan percobaan dalam kelompok.

Mempraktikkan mengisi teks formulir pengiriman barang

• Siswa diminta memperhatikan contoh formulir pengiriman barang untuk dalam negeri
berikut yang terdapat di buku,
• Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan teks formulir tersebut, yaitu menuliskan:
(HOTS)
 informasi penting yang tercantum dalam formulir pengiriman barang.
 alasan pentingnya mencantumkan kode pos dalam formulir pengiriman barang.
 akibat yang akan terjadi jika alamat penerima barang tidak ditulis dengan lengkap.
 alasan perlunya mencantumkan nomor telepon pengirim dan penerima dalam
formulir tersebut.

3. CONTOH LEMBAR KERJA SISWA


I.
II.

III.

Anda mungkin juga menyukai