Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI BLOK 13

PARASIT PENYEBAB KELAINAN NEUROLOGIS

Pengampu:

Dr. dr. Yunita Armiyanti, M.Kes

Penyusun:

KELOMPOK TUTORIAL G

1. Afifatul Farihah 182010101002


2. Alif Fazduani 182010101003
3. Elfindri Okgandita Veranie 182010101022
4. Resy Metri Belizani 182010101037
5. Rifaldy Nabiel Erisadana 182010101083
6. Yumna Rifda H 182010101087
7. Ammara Rona A. 182010101119
8. Bayu Dwi Cahyono 182010101119
9. Winie Septhia Dwicahyandari 182010101142
10. Khotibul Umam Maulana 162010101129

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2020
PENDAHULUAN

Di bagian pendahuluan, tuliskan hal-hal berikut ini:

1. Nematoda: ciri-ciri umum, taksonomi (klasifikasi) cacing Nematoda penyebab


kelainan neurologis (Angiostrongylus cantonensis, Strongyloides stercoralis, Toxocara
spp, Gnatosthoma spinigerum, Baylisascaris procyionis).

2. Cestoda: ciri-ciri umum, taksonomi (klasifikasi) cacing Cestoda penyebab kelainan


neurologis (Taenia solium, Echinococcus granulosus).

3. Trematoda: ciri-ciri umum, taksonomi (klasifikasi) cacing Trematoda penyebab


kelainan neurologis (Paragonimus westermani, Schistosoma spp).

4. Protozoa : ciri-ciri umum, taksonomi (klasifikasi) Protozoa penyebab kelainan


neurologis (Plasmodium falciparum, Entamoeba histolytica, Acanthamoeba histolytica,
Balamuthia mandrillaris, Naegleria fowlerii)
NEMATODA

Dibagian ini isilah kolom gambar dengan satu gambar dari satu stadium parasite misalnya
cacing dewasa, telur, larva, kista dll. Masing-masing spesies harus lengkap gambar berbagai
stadiumnya. Isilah kolom keterangan dengan ciri-ciri morfologi dari gambar selengkap-
lengkapnya. Di atas tabel ditulis nama spesiesnya seperti contoh dibawah ini.

Angiostrongylus cantonensis

No Keterangan Gambar

1 Cacing dewasa
● Memiliki bentuk filiform (seperti
benang)
● Cacing jantanya berukuran
±7,7 mm dengan diameter 0,30
mm
● cacing betina ± 12,8 mm dan
diameter 0,36 mm
Cacing Betina
● Organ genitalia pada cacing
jantan berupa bursa kopularis
● cacing betina berupa vulva
yang terletak di ujung posterior
● Pada bagian kepala terdapat 3
buah labia, 2 diantaranya
terletak di bagian dorsal,
Cacing Jantan
sedang yang 1 buah terletak di
bagian lateral

2. Telur
Sitoplasma jernih seperti telur
hookworm
3 Larva

Larva: 0.5 mm x 0.025 mm -> infektif bagi


manusia
Strongyloides Stercoralis

No Keterangan Gambar

1 Cacing dewasa Adult Male

● Cacing dewasa Strongyloides


stercoralis dapat ditemukan di
manusia pada duodenum atau
yeyunum sebagai inang
● Cacing betina hidup di dalam
mukosa usus
● Cacing jantan hidup di lumen usus
● Cacing betina memiliki panjang
2,0—3,0 mm bahkan hingga 1 m
dan memiliki tubuh lebih ramping
● Cacing jantan memiliki panjang
hingga 0,75 mm
● Pada betina terdapat : oesophagus
filariform type, gravid : uterus
berisi telur seperti petai
● Jantan : bentuk free living,
mempunyai 2 spikulae, dan
eosophagus rhabditiform type
Adult Female
2. Telur
● Telur Strongyloides stercoralis
memiliki bentuk oval berdinding
tipis dengan panjang 50–58 mcm
dan lebar 30–34 mcm
● Seperti hookworm

3 Larva
Larva Rhabditiform L1
● Memiliki panjang 180—380 µm,
dengan saluran bukal pendek,
esofagus rhabditoid (dibagi
menjadi tiga bagian) memanjang
1/3 dari tubuh panjang, dan
primordium genital yang menonjol
● Larva rhabditiform stadium kedua
(L2) lebih panjang dan memiliki
rasio esofagus / usus yang lebih
kecil
● Memiliki panjang hingga 600 µm.
Ekornya berlekuk dan
perbandingan esofagus dengan
usus adalah 1: 1
● Larva L3 infektif ditemukan di
tanah dan menyerang inang
manusia dengan penetrasi
Larva Rhabditiform L2
langsung ke kulit. Mereka dapat
ditemukan dalam spesimen
pernapasan selama kasus
autoinfeksi.

Larva Filariform L3
Baylisacaris procyosnis

No Keterangan Gambar

1 Cacing Dewasa Cacing Dewasa


· Cacing dewasa
Baylisascaris Procyonis
hanya ditemukan pada
definitive host
· Cacing jantan berukuran 9-
11cm dengan ujung
posterior melengkung,
cacing betina berukuran
lebih besar yaitu 20-22cm
· They have the typical large
and robust form of ascarid
worms
· Cacing betina
mengeluarkan 115.000-
Cacing Betina Dewasa
179.000 telur dalam sehari
· Tidak memiliki cervical
alae
2 Larva Hatching Larva of Baylisascaris

Larva in a brain tissue of mouse


Telur Unembryonated Egg
· Telur Baylisascaris
procyonis memiliki bentuk
agak oval berdinding tebal
dan berukuran 80-85 µm
by 65-70 µm

· Seperti telur Ascaris


lumbricoides

Embryonated Egg

Toxocara spp.
Gnathostoma spinigerum

● Telur: bentuknya seperti telur Hookworm, Mempunyai tonjolan di salah satu


kutubnya.
● Cacing dewasa: Panjang badan sekitar 31 mm Bibir besar dan berlobus tiga. Bulbus
kepala cacing dilengkapi dengan 6-11 baris kait-kait. 2/3 tubuh bagian anterior
mempunyai spina-spina kutikula.
● Larva meninggalkan saluran usus dan memasuki otot untuk menjadi larva stadium
tiga lanjut, dengan panjang tubuh 3–4 mm
CESTODA

Echinococcus granulosus

No Keterangan Gambar

1 Cacing dewasa

a) Ukuran kecil, panjang 1.2-7 mm


b) Hanya terdiri dari 3-4 segmen
(Skoleks, leher dan strobila)
c) Skoleks mempunyai 4 buah
sucker
d) Rostellum dilengkapi dua deret
kait ikat (25-50 kait)

R : Rostellum 1) Scolex

S : Suckers 2) Immature Proglottid

TE : Testes 3) Mature Proglottid

CS : Cirrus sac 4) Gravid Proglottid

OV : Ovaries

GP : Gravid Proglottid

UT : Branched Uterus
2 Hydatid Cyst

a) Dinding terdiri dari 3 lapis, yaitu:


● Lapisan Kutikulum
● Lapisan Germinativum
● Brood capsule
b) Isi kista : cairan, kepala dengan
kait-kait
A : Host tissue

B : Laminated layer

C : Germinal Layer

D : Brood Capsule

E : Protoscolices

F : Hooklets

Taenia Solium

No Keterangan Gambar

1 Cacing Dewasa

a. panjang 2-m
b. scolex bulat, diameter 1 mm
c. mempunyai 4 sucker (alat penghisap),
rostellum bulat, dikelilingi 2 baris hocklets
(kait-kait) ± 22-32 buah
d. leher pendek, ½ panjang scolex
2 Proglotid
1. Immature
2. Matyre
3. Gravid (Panjang >1,5 L; cabang uterus
berjumalah 7-12, berisi telur)

Kumpulan proglotidà STROBILA


Alat kelamin :

jantan : vasa efferens, testis, cup genital à terletak di


bag.dorsal
IMATUR
betina : ovarium (3 lobus) disamping genital pore,
uterus di anterior dengan telur2nya

MATUR

GRAVID
TREMATODA

Paragonimus Wertermani

No Keterangan Gambar

1. Cacing dewasa

a) Bersifat hermaprodit

b) Sistem reproduksi
ovipar

c) Bentuk menyerupai
daun dan berukuran 7-
12 x 4-6 mm dengan
ketebalan tubuh antara
3-5 mm

d) Memiliki batil isap


mulut (oral sucker) dan
batil isap perut

e) Uterus pendek
berkelok-kelok

f) Testis bercabang,
berjumlah 2 buah

g) Ovarium berlobus
terletak di atas testis

h) Kelenjar vitelaria
terletak di 1/3 tengah
badan
2. Telur

a) Ukuran 80-120x40-60 µm

b) Bentuk oval, berwarna


kuning kecoklatan

c) Operkulum besar dan


mendatar, berisi morula

d) Telur berada dalam


sputum/feses

e) Dinding 2 lapis
TREMATODA

Schistosoma haematobium

No Keterangan Gambar

1 Cacing dewasa

a. Cacing jantan panjangnya 10 –


15 mm
b. Cacing betina panjangnya 20
mm
c. Di belakang ventral sucker
cacing jantan terdapat 4 – 5
testis
d. Ovarium cacing betina terletak
di pertengahan tubuh posterior

2
Telur

a. Ukuran 120 - 150 µm


b. Bentuk oval, salah satu
kutubnya membulat
c. Dilengkapi dengan spina
terminal yang terletak di kutub
yang lain
d. Kulit tipis dan halus
e. Warna abu-abu atau kuning
pucat
f. Berisi embrio besar bersilia
yang diliputi memran
TREMATODA

Schistosoma japonicum

No Keterangan Gambar

1 Cacing dewasa

a. Kulit tubuhnya halus, tidak ada


tuberkel
b. Cacing jantan panjangnya 12 –
20 mm, mempunyai 6 – 8 testis
c. betina panjangnya + 26 mm,
ovarium terletak di tengah
tubuhnya

2
Serkaria

a. Ekor bercabang

3
Telur

a. Bulat agak lonjong dengan


tonjolan di bagian lateral dekat
kutub
b. Warna transparan atau kuning
pucat
c. Ukuran 100 x 65 µm
d. Telur berisi embrio besar
bersilia
e. Tanpa operkulum

TREMATODA
Schistosoma mansoni

No Keterangan Gambar

1 Cacing dewasa
a. Tubuh tertutup kulit yang
memiliki tuberkel kasar
b. Cacing jantan panjangnya 6,4 –
12 mm, mempunyai 8 – 9 testis
c. Cacing betina panjangnya 7,2 –
17 mm, ovarium terletak di
pertengahan tubuh bagian
anterior

2
Telur

a. Ukuran 150 µm
b. Bentuk oval, dengan salah
satu kutub membulat dan yang
lain lebih runcing
c. Spina terletak lateral dekat
dengan bagian yang membulat,
besar, segititga
d. Kulit sangat tipis dan halus
e. Warna kuning pucat
f. Berisi embrio bersilia, diliputi
membran

PROTOZOA

No Keterangan Gambar
1. Plasmodium Falciparum

Stadium trofozoit muda:

a) Eritrosit tak membesar

b) Bentuk cincin halus

c) Sitoplasma agak tebal, warna biru

d) Inti merah, kadang ada 2 inti

e) Kadang tampak infeksi multiple


(dalam 1 eritrosit ada >1 parasit)

f) titik-titik Maurer

bentuk accole : parasit di tepi


eritrosit, seperti melekat pada
eritrosit

Stadium skizon muda: (jarang


ditemukan dalam darah tepi)

a) Inti membelah jumlah 2-6

b) Eritrosit tak membesar

c) Pigmen berwarna coklat hitam

Stadium skizon matang:

a) Parasit mengisi 2/3 eritrosit


b) Merozoit 8-24, Pigmen coklat
kemerahan
c) Inti padat, kecil
d) Plasma biru
e) Pigmen disekitar inti

Stadium gametosit :
Makrogametosit

a) Eritrosit tak membesar


b) Bentuk pisang agak lonjong
c) Inti padat, kecil
d) Plasma biru
e) Pigmen disekitar inti

Mikrogametosit

a) Bentuk sosis/pisang
b) Inti tidak padat
c) Plasma biru pucat/merah muda
d) Pigmen tersebar

NEGLEIRA FOWLERI

Trophozoites of Naegleria
fowleri are small in size,
ranging from 10 to 35um in
size. They are characterized by
a limax-like appearance and
have a sticky posterior end
that consists of trailing
filaments.

● Have a thick wall that


has pores
● A mucoid plug seals the
pores of the cyst wall
● The encysted cell
contains a nucleus and
several cytoplasmic
vacuoles
● Contain several
organelles commonly
found on other
eukaryotic cells - rough
endoplasmic reticulum,
and a less pronounced
nucleolus

Anda mungkin juga menyukai