Dzoelkivly Raden Lihimi (18302052) Tugas Akhir Manajemen Pariwisata
Dzoelkivly Raden Lihimi (18302052) Tugas Akhir Manajemen Pariwisata
DISUSUN OLEH :
NAMA : DZOELKIVLY RADEN LIHIMI
NIM : 18 302 052
KELAS : MANAJEMEN V-A
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
memberikan banyak kenikmatnya kepada saya. Sehingga saya mampu
menyelesaikan Makalah ini sesuai dengan waktu yang saya rencanakan.
saya sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu
pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan.
Oleh karena itu, saya mohon maaf atas segala kekurangannya.
2
DAFTA ISI KATA
Cover……………………………………………………………………1
pengantar……………………………………………….………………2
Daftar isi……...…………………………………….…………………..3
BAB 1
PENDAHULUAN…………………………………………………...…4
BAB 2
PEMBAHASAN………………………………………………………..5
1.1 Tindakan pemerintah dalam bidang kepariwisataan………...5
1.2 Organisasi pariwisata nasional………………………………...7
1.3 Unsur – unsur angakatan udara dalam pariwisata……….....10
1.4 Usaha perjalanan………………………………………………16
BAB 3 PENUTUP…………..
………………………………………………...19
KESIMPULAN……………………………………………………….19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………20
3
BAB 1 PENDAHULUAN
Pariwisata berasal dari dua kata, yakni Paridan Wisata. Paridapat diartikan
sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisatadapat
diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan
kata ”travel” dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata ”Pariwisata”dapat
diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari
suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan
”Tour”. (Yoeti, 1991:103). Sedangkan menurut RG. Soekadijo (1997:8),
Pariwisata ialah segalakegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan
wisatawan.
4
BAB 2 PEMBAHASAN
6
1.2 Organisasi Kepariwisataan Nasional
Organisasi-organisasi Kepariwisataan Nasional yang ada di Indonesia, antara lain:
1. Kementerian Pariwisata
Lembaga yang dibentuk oleh pemerintah pusat yang menetapkan kebijakan dan
peraturan pemerintah tentang pengembangan pariwisata di Indonesia seperti Sapta
pesona Wisata. Berkantor pusat di Jakarta dan dipimpin oleh seorang menteri.
7
profesi sebagai pramuwisata. HPI merupakan asosiasi tingkat nasional, provinsi
dan kabupaten/kota.
8
Himpunan Penulis Pariwisata (HPP) merupakan organisasi untuk menghimpun
para penulis pariwisata serta meningkatkan kepariwisataan Indonesia. Didirikan
pada tanggal 12 Maret 1977 dan berkantor pusat di Jakarta.
9
1.3 Unsur – unsur angakatan udara dalam pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu sektor prioritas yang memiliki peran penting
dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Bahkan sektor pariwisata melebihi
sektor migas serta industri lainnya apabila dikelola dengan baik. Dengan demikian,
banyak negara di dunia untuk berlomba- lomba mengembangkan potensi-potensi
pariwisata yang dimilikinya sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan negara
(Yoeti, O. 2008: 1).
10
Gambar 1
Sistem Pariwisata
Pada gambar diatas menjelaskan bahwa peran transportasi sangat penting dalam
sistem kepariwisataan dimana sektor transportasi membawa wisatawan dari asal
wisatawan menuju daerah tujuan wisatawan.
Pada sisi lain, kondisi geografi Indonesia mempunyai lingkup sebagai negara
kepualauan, dan memiliki banyak gunung membuat transportasi mengambil bagian
penting dalam menghubungkan antar wilayah di Indonesia.
11
membawa barang melewati jalan setapak. Seiring dengan berkembangkan
perdagangan, jalan diratakan atau dilebarkan untuk mengakomodir aktivitas.
Alat transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor seperti jenis dan
spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan, tujuan perjalanan, ketersediaan alat
transportasi, ukuran kota dan kerapatan permukiman, faktor sosial-ekonomi.
Contoh moda transportasi darat adalah kendaraan bermotor, kereta api,
gerobak yang ditarik oleh hewan (kuda, sapi,kerbau), atau manusia.
2. Transportasi air merupakan alat transportasi yang menggunakan media
sungai, danau dan laut sebagai landasan operasionalnya. Alat transportasi
air contohnya seperti kapal,tongkang, perahu dan rakit.
3. Transportasi udara. dalah merupakan alat angkutan mutakhir dan tercepat.
Transportasi ini menggunakan pesawat udara sebagai alat angkutan
sedangkan udara atau angkasa sebagai jalur atau jalannya. Alat transportasi
udara dapat menjangkau tempat – tempat yang tidak dapat ditempuh dengan
alat transportasi darat atau alat transportasi laut, di samping mampu bergerak
lebih cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta praktis bebas
hambatan. Contoh alat transportasi udara misalnya pesawat terbang,
helikopter, balon udara, dll.
Sementara itu, prasarana transportasi dibagi menjadi tiga aspek yaitu transportasi
darat, Laut dan udara :
Stakeholder Transportasi
12
Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan
secara langsung dengan suatu kebijakan, program, dan proyek. Mereka harus
ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan,
kaitannya dengan tranportasi darat, pihak-pihak yang terkait dalam mewujudkan
keterpaduan antara moda transportasi jalan, sungai dan danau serta penyeberangan,
sebagai upaya untuk menghubungkan seluruh wilayah tanah air dalam rangka
memantapkan perwujudan Wawasan Nusantara dan memperkokoh ketahanan
nasional, pihak-pihak tersebut adalah DPR/D, pemerintah (Kemenhub, kemenPU)
dalam pengambilan dan implementasi kebijakan, swasta dan masyarakat dengan
mendorong dan memfasilitasi terbentuknya forum kerjasama antar daerah dalam
rangka perencanaan transportasi nasional dengan melibatkan partisipasi
masyarakat. Stakeholder transportasi di bidang pariwisata dapat dibilang
kompleks. Disisi pemerintah terdapat pemerintah pusat (kementerian pariwisata,
kementerian perhubungan, Ditjen Imigrasi, kementerian kehutanan untuk destinasi
taman nasional, kementerian kelautan dan perikanan untuk destinasi kelautan) dan
pemerintah daerah (dinas terkait di provinsi dan daerah). Sementara itu pada sisi
swasta terdapat biro perjalanan, agen perjalanan, perusahaan penerbangan,
perusahaan perkapalan dan perusahaan untuk transportasi darat. Kebijakan
pemerintah harus mengakomodasi keinginan tiap – tiap stakeholder transportasi.
Pengidentifikasian fungsi tiap stakeholder, kemudian rumusan pola transportasi
dan pengembangan serta komitmen merupakan kunci keberhasilan integrasi antar
stakeholder.
Dalam kesempatan beberapa bulan yang lalu, dalam menghadapi MEA dan
tantangan global lainnya pemerintah menetapkan sasaran 20 juta wisatawan
mancanegara pada tahun 2019. Sasaran tersebut tentu membutuhkan upaya yang
ekstra mengingat kunjungan wisatawan pada tahun 2015 sebesar 10,40 Juta
wisman. Artinya dalam 4 tahun kedepan dari tahun 2015, pemerintah dan
stakeholder terkait harus bekerja keras untuk mencapai sasaran yang nilainya 2 kali
lipat dari kondisi saat ini.
Salah satu upaya dalam mewujudkan 20 juta wisman adalah penambahan daya
dukung tambahan pariwisata. Daya dukung tambahan tersebut terkait
dengan kapasitas kursi penerbangan langsung dari luar negeri serta kapasitas daya
tampung akomodasi (hotel dan akomodasi lainnya).
Dari data www.bps.go.id selama lima tahun terakhir menunjukkan bahwa wisman
yang datang ke Indonesia sebanyak rata-rata 71.45% melalui udara. Di samping itu
13
penerbangan ke Indonesia secara rata-rata mengalami load faktor sekitar 68%
(67,95%).
Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi saat ini, persebaran destinasi pariwisata
indonesia berada menyebar di lintas pulau dan menggunakan transportasi yang
beragam. Seperti contoh, wisatawan mancanegara yang akan mengunjungi pulau
komodo, mereka harus terbang menggunakan pesawat menuju bandara Soekarno –
Hatta, kemudian terbang menuju bandara ngurah rai, Bali dan dilanjutkan ke
bandar udara komodo, labuan bajo. Perjalanan tidak berhenti sampai situ,
wisatawan harus naik ojeg / taksi ke pelabuhan labuan bajo, kemudian dilanjutkan
perjalanan dengan menggunakan kapal untuk menuju pulau komodo selama 4 jalm.
Sehingga estimasi total dari perjalanan wisatawan menuju labuan bajo adalah 2 – 3
hari, menggunakan transportasi darat, laut dan udara. Ilustrasi tersebut
menggambarkan untuk menikmati destinasi wisata Indonesia perlu transportasi
yang beragam.
Posisi saat ini mennggambarkan bahwa kapasitas transportasi yang ada mampu
menampung 10,40 juta wisman. Untuk mendongkrak kunjungan wisman menjadi
20 juta pada tahun 2019 (4 tahun mendatang) harus mempertimbangkan aspek
daya dukung transportasi menuju destinasi pariwisata. Aspek tersebut meliputi
kapasitas transportasi antar pulau menuju destinasi pariwisata dan kapasitas
transportasi lokal pada destinasi pariwisata. Selain kapasitas / daya tampung, aspek
yang perlu diperhatikan adalah kelayakan / kualitas transportasi. Kualitas
transportasi dapat dikontrol oleh pemerintah melalui lisensi kelayakan komponen
transportasi. Lisensi tersebut harus benar – benar dimonitor dengan baik oleh
14
semua stakeholder karena berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan dalam
menggunakan moda transportasi. Sarana dan prasarana seperti jalan raya,
pelabuhan, dan bandara menuju destinasi wisata perlu dikembangkan baik dari
kapasitas maupun dari kualitas. Pegembangan infrastruktur prasarana transportasi
akan memperlancar pergerakan manusia sehingga mempengaruhi kepuasan
perjalanan wisata.
Aspek SDM dalam transportasi dapat berupa penyiapan sumber daya manusia
melalui sekolah kejuruan / perguruan tinggi terapan di bidang transportasi,
manajemen lisensi terhadap profesi di transportasi serta manajemen pengelolaan
sumber daya manusia.
15
1.4 Usaha perjalanan
Biro perjalanan adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang mengatur, dan
menyediakan pelayanan bagi seseorang,sekelompok orang, untuk melakukan
perjalanan dengan tujuan utama berwisata.
Cabang biro perjalanan umum adalah Salah satu unit Biro Perjalanan Umum, yang
berkududukan sama dengan kantor pusatnya atau diwilayah lain, yang melakukan
kegiatan sama dengan kantor pusatnya.
Perwakilan adalah, Biro perjalanan umum, agen perjalanan, badan usaha lainnya
atau perorangan, yang di tunjuk oleh suatu biro perjalanan umum yang
berkedudukan di wilayah lain untuk melakukan kegiatan yang diwakilkan, baik
secara tetap maupun sementara.
Biro Perjalanan Wisata (BPW) dan Asosiasi Perjalanan Wisata (APW) berada
dibawah naungan ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel
Agencies).
16
Fungsi Biro Perjalanan Umum
1. Fungsi Umum Dalam hal ini biro perjalanan merupakan suatu badan usaha
yang dapat memberikan penerangan atau informasi tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan dunia perjalanan pada umumnya dan perjalanan
wisata pada khususnya.
2. Fungsi khususnya.
3. Biro perjalanan sebagai perantara. Dalam kegiatannya ia bertindak atas
nama perusahaan lain dan menjual jasa-jasa perusahaan yang diwakilinya.
Karena itu ia bertindak di antara wisatawan dan industri wisata.
4. Biro perjalanan sebagai badan usaha yang merencanakan dan
menyelenggarakan tour dengan tanggung jawab dan resikonya sendiri.
5. Biro perjalanan sebagai pengorganisasi yaitu dalam menggiatkan usaha ia
aktif menjalin kerjasama dengan perusahaan lain baik dalam dan luar negeri.
Fasilitas yang dimiliki di manfaatkansebagai dagangannya.
17
itu harus ada perjanjian khusus yang mengatur hubungan kerja sehingga jelas
tugas, kewajiban dan hak masing-masing pihak, sehingga bagi wisatawan travel
agent merupakan
Tour Operator
18
BAB 3 PENUTUP
Kesimpalan
Dari Penulisan Makalah Di Atas Dapat Disimpulkan Bahwa Pariwisata
Merupakan Sumber Pendapatan Yang Dapat Terus Diperbaharui Dan
Diremajakan, Bentuk Peremajaan Daerah Wisata Ini Dapat Berupa Renovasi,
Dan Perawatan Secara Teratur, Oleh Sebab Itu Maka Pariwisata Merupakan
Investasi Yang Penting Pada Sektor Non Migas Bagi Indonesia. Pariwisata
Yang Merupakan Investasi Ekonomi Masa Depan Akan Secara Otomatis
Mempermudah Perputaran Barang Dan Jasa Pelayanan Di Tempat Wisata.
Lebih Jauh Lagi Pariwisata Akan Meningkatkan Stabilitas Ekonomi
Nasional, Namun
19
DAFTAR PUSTAKA
https://travel.kompas.com/read/2019/03/19/110700827/6-langkah-pemerintah-
tingkatkan-devisa-pariwisata-indonesia?page=all
https://eprints.uny.ac.id/22540/3/BAB%20I.pdf
https://www.kanalpengetahuan.com/organisasi-kepariwisataan-nasional-
indonesia
http://dishub.jabarprov.go.id/artikel/view/653.html
https://lhyia.wordpress.com/2017/08/06/makalah-jasa-biro-perjalanan-wisata/
20