Nim : 13211.19.006
Mineral
Siapa sangka cumi-cumi mengandung banyak mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh didalamnya? Kandungan mineral dalam cumi mentah maupun yang telah
diolah nyatanya hampir serupa. Namun, untuk kandungan natrium, cumi yang
sudah diolah akan memiliki kandungan natrium yang lebih tinggi sekitar 260
miligram. Selain natrium, ada berbagai mineral lainnya yang terkandung dalam
cumi, seperti fosfor, zat besi, dan juga selenium. Satu porsi cumi-cumi
mengandung 10 persen zat besi, 25 persen fosfor, dan juga 50 persen selenium.
Vitamin
Baik cumi mentah maupun cumi yang sudah diolah, keduanya memiliki
kandungan vitamin B12 yang cukup tinggi. Vitamin B12 menjadi salah satu jenis
vitamin yang dapat membantu tubuh untuk memproduksi sel darah merah dan
menjaga kesehatan sistem saraf. Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin,
sehingga sangat baik jika kamu mengonsumsi cumi-cumi dengan porsi yang tepat
untuk memenuhi kebutuhan vitamin.
5. Roti Gandum
Berikut ini adalah beberapa kandungan gizi yang terdapat dalam roti gandum.
Informasi nilai gizi untuk ukuran porsi 1 irisan regular. Kalori 67 kkal Lemak
1,07 g Lemak jenuh 0,23 gram Lemak tak jenuh ganda 0,24 gram Lemak tak
jenuh tunggal 0,5 gram Kolesterol 0 mg Protein 2,37 gram Karbohidrat 12,3 gram
Serat 1,1 gram Gula 1,43 gram Sodium 138 mg Kalium 53 mg
6. Daging Bebek
kandungan gizi daging bebek lengkap yang bisa Anda peroleh ; Energi: 321 kal
Protein: 16 gram (g) Lemak: 28,6 g Kalsium: 15 miligram (mg) Fosfor: 188 mg
Besi: 1,8 mg Natrium: 54 mg Kalium: 199 mg Tembaga: 0,21 mg Selenium: 13,9
mikrogram (mcg) Seng: 1,2 mg Retinol (Vit. A): 273 mcg Tiamin (Vit. B1): 0,10
mg Riboflavin (Vit. B2): 0,28 mg Niasin: 4,3 mg
7. Kepiting
Mirip seperti lobster, kepiting adalah sumber protein dan asam lemak omega-3
melimpah. Di tiap 100 gram kepiting bagian kakinya saja, sudah memenuhi 35-
39% kebutuhan protein harian seseorang. Berbeda jenis maka akan berbeda pula
kandungan kepitingnya.
Lebih jauh lagi, kandungan kepiting dalam 100 gram daging kepiting Alaskan
king crab adalah berisi nutrisi sebagai berikut: Kalsium: 5% AKG Copper: 131%
AKG Magnesium: 15% AKG Fosfor: 22% AKG Potasium: 6% AKG Selenium:
73% AKG Zinc: 69% AKG Vitamin B12: 497% AKG
8. Ikan lele
Lemak
Ikan lele mengandung lemak sebesar 1,1 gram/100 gram. Jumlah tersebut sangat
sedikit dibandingkan lemak pada daging sapi atau daging ayam. Sebaiknya,
daging lele dikonsumsi dengan cara dikukus untuk mempertahankan kandungan
asam omega 3.
Protein
Selain daging sapi dan daging ayam, tahukah Ibu, lele juga merupakan sumber
protein hewani yang baik? Kandungan protein dalam lele sekitar 18,7 gram/100
gram.
Kaya Vitamin B
Kandungan gizi lele lainnya adalah vitamin B. Di dalam daging lele, terdapat
kandungan tiamin (Vitamin B1) sebesar 0,1 mg, serta riboflavin (Vitamin B2)
sebesar 0,05 mg.
Fosfor
Sekitar 260 miligram fosfor terkandung dalam 100 gram lele. Dengan jumlah
yang demikian, maka Ibu bisa memenuhi 30 persen kebutuhan mineral untuk
tubuh setiap harinya.
Kandungan gizi lele lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan di antaranya adalah
kalsium, zat besi, natrium, dan niasin
9. Kerang
Lemak: 1 gram atau 1 persen dari angka kecukupan gizi, Protein: 11 gram atau 22
persen dari AKG harian- Asam lemak omega-3: 168 miligram- Zat besi: 12
miligram atau 66 persen dari AKG Vitamin B12: 42 mikrogram atau 700 persen
dari AKG Vitamin A: 10 mikrogram atau 9 persen dari AKG- Vitamin C: 11,1
miligram atau 18 persen dari AKG- Kalsium: 78,2 miligram atau 7 persen dari
AKG Kalium: 533,8 miligram atau 15 persen dari AKG
10. Tahu
Kandungan gizi dalam 100 gram tahu: Air : 82,2 gram Energi : 80 kal Protein :
10,9 gram Lemak : 4,7 gram Karbohidrat : 0,8 gram Serat : 0,1 gram Kalsium:
223 mg Fosfor : 183 mgBesi : 3,4 mg Natrium : 2 mg Kalium : 50,6 mg
Tembaga : 0,19 mgSeng : 0,8 mgBetakaroten : 118 mcg Thiamin : 0,01 mg
Riboflavin : 0,08 mg Niasin : 0,1 mg
2. Sifat Umum komponen bahan makanan berdasarkan
A. Sifat karbohidrat dalam bahan pangan
Pada umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih, yang sukar larut
dalam pelarut organik, tetapi larut dalam air ( kecuali beberapa sakarida ).
Sebagian besar karbohidrat dengan berat melekul yang rendah, manis rasanya.
Karena itu, juga digunakan istilah gula untuk zat-zat yang tergolong
karbohidrat.Terdapat tiga golongan karbohidrat yang utama yaitu :
monosakarida,oligosakarida dan polisakharida. Kata sakarida diturunkan dari
bahasa Yunani yang berarti gula. Monosakarida atau gula sederhana, terdiri dari
hanya satu unit polisakharida aldehida atau keton. D-glukosa adalah monosakarida
yang paling banyak dijumpai di alam. Oligosakarida (bahasa Yunani oligos yang
artinya sedikit ) terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan
bersama-sama oleh ikatan kovalen. Diantaranya yang paling dikenal adalah
disakarida yang mempunyai dua unit monosakarida
B. Sifat Lemak dalam bahan pangan
Lemak adalah salah satu senyawa organik golongan ester yang banyak terdapat
dalam tumbuhan, hewan, atau manusia. Istilah lemak biasanya digunakan
kandungan asam karboksilat yang berwujud padat sedangkan asam karboksilat
yang berwujud cair disebut minyak. Lemak umumnya bersumber dari hewan,
sedangkan minyak dari tumbuhan.
Beberapa contoh lemak adalah lemak sapi, margarin, mentega. Sedangkan contoh
dari minyak adalah minyak kelapa, minyak kedelai, dan minyak jagung. Lemak
pada tubuh manusia biasanya terdapat pada jaringan bawah kulit di sekitar perut,
jaringan lemak sekitar ginjal yang mencapai 90%, sedangkan pada jaringan otak
sekitar 7,5 sampai 70%.
Perbedaan lemak dan minyak dipengaruhi oleh susunan asam lemaknya. Lemak
banyak mengandung asam lemak jenuh, sedangkan minyak banyak mengandung
asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak memiliki
ikatan rangkap. Sedangkan asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang
memiliki ikatan rangkap.
C. Sifat protein dalam bahan pangan
Setiap protein memiliki karakteristik fungsional yang masing-masing berbeda
dimana karakteristik dari fungsional protein dapat mempengaruhi kualitas produk
pangan yang dihasilkan. Pengujian karakteristik fungsional perlu dilakukan agar
pengaplikasiannya tepat dalam produk pangan. Dalam penelitian ini pengujian
karakteristik fungsional dari protein surimi dan surimi bubuk ikan mujair
(Oreochromis mossambicus) dengan melakukan pengukuran konsentrasi protein,
kelarutan protein, dan karakteristik fungsional protein. Karakteristik fungsional
yang dianalisa adalah daya ikat air (Water Holding Capacity), daya gel, daya
emulsi, pembusaan.