Anda di halaman 1dari 18

Tugas Kimia Umum

Nama : Augie Davin Siagian


NIM : 012100003
Prodi : Teknokimia Nuklir

Soal:
Tentukan hibridisasi dan bentuk molekul dari PCl5, CH4, BCl3, NH3, XeF4, dan SO2
selengkap-lengkapnya!

Jawab:
1. PCl5
Hibridisasi
 Konfigurasi elektron dari P = [Ne] 3s2 3p3

 Diagram Orbital =
3s2 3p3
 Konfigurasi electron dari Cl = [Ne] 3s2 3p5

 Diagram Orbital =
 Karena atom P ingin berikatan dengan 5 Atom Cl, maka atom P harus menyediakan
5 elektron yang tidak berpasangan dengan cara mengeksitasi 1 elektron yang ada
di kulit 3s menuju kulit 3d
 Diagram Orbital proses eksitasi =
↑↓ ↑ ↑ ↑

3s2 3p3 3d
 Diagram orbital tereksitasi =
↑ ↑ ↑ ↑ ↑

s p d

 Karena sudah terdapat 5 elektron yang tidak berpasangan, maka 1 elektron terluar
subkulit p dari masing-masing atom Cl mengisi subkulit atom P untuk berikatan,
dimulai dari subkulit s menuju p dan terakhir d untuk membentuk ikatan
 Diagram Orbital Berikatan=

Terdapat 5 panah karena jumlah Cl ada 5 (1 panah


mewakili 1 atom Cl)
↑ ↑ ↑ ↑ ↑

↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓

S p3 d1
 Oleh karena itu hibridisasi senyawa PCl5 adalah sp3d, dengan bentuk molekul
bipiramida trigonal.
 Gambar:

Metode VSEPR:
 Konfigurasi elektron dari P = [Ne] 3s2 3p3
 Maka electron valensi dari P berjumlah 5 elektron
 Konfigurasi electron dari Cl = [Ne] 3s2 3p5
 Maka electron valensi dari Cl berjumlah 7 elektron
 Struktur lewis P dan 5 atom Cl:
 Setiap atom Cl membutuhkan 1 elektron untuk mencapai kaidah oktet sehingga
berikatan dengan P, meskipun untuk atom P sudah melebihi kaidah oktet
(penyimpangan oktet unsur periode 3).


 PEI (Pasangan Elektron Ikatan) = 5 dan PEB (Pasangan Elektron Bebas) = 0
 Maka bentuk molekul PCl5 dengan rumus AI5B0 adalah Trigonal Bipiramida
 Foto:

 Bentuk trigonal bipiramida ini mempunyai sudut 90o pada sumbu axial terhadap
equatorial dan sudut 120o terhadap sesama sumbu equatorial. Pada bentuk ini
juga mempunyai bilangan koordinasi 5, karena pendonoran electron dilakukan
oleh 5 atom dengan kepolaran 0. Panjang ikatan antara atom P dengan atom Cl
yang berada di sumbu axial sepanjang 214 pm dan pada sumbu equatorial
sepanjang 202 pm. Panjang ikatan antara atom pusat (P) dengan atom ligan pada
bagian axial (Cl) lebih panjang daripada atom ligan dengan sumbu equatorial (Cl)
akibat atom ligan tidak dapat mendekati atom pusat sedekat mungkin. Hal ini bisa
terjadi apabila ligan-ligan identik (sama). Pada bentuk molekul ini juga terjadi
Berry Pseudorotation dimana 2 atom equatorial bergerak ke depan sedangkan 2
atom axial bergerak ke belakang dengan kecepatan yang sama. Untuk melakukan
gerakan ini diperlukan energy tertentu.

2. CH4
Hibridisasi
 Konfigurasi atom C = [He] 3s2 3p2
 Diagram orbital =

 Konfigurasi atom H = 1s1


 Diagram orbital =

1s1
 Karena C ingin berikatan dengan H, maka C perlu menyediakan 4 elektron yang
tidak berpasangan dengan cara mengeksitasi 1 elektron dari subkulit s menuju
subkulit p
 Diagram orbital eksitasi =
 Karena sudah tersedia 4 elektron yang tidak berpasangan, maka 1 elektron
terluar H bisa berikatan dengan C dengan cara mengisi subkulit atom C yang
elektronnya belum berpasangan

Panah berjumlah 4 mewakili 4 atom hidrogen

 Diagram orbital setelah berikatan (terhibridisasi):

 Karena subkulit s dan p penuh, maka hibridisasinya adalah sp 3 dengan bentuk


Tetrahedral

Metode VSEPR:
 Konfigurasi atom C = [He] 3s2 3p2
 Konfigurasi atom H = 1s1
 Elektron valensi atom C = 4 elektron dan electron valensi atom H = 1 elektron
 Struktur lewis atom C dan H:

 Untuk memenuhi kaidah oktet, maka atom C berikatan dengan 4 atom H


menggunakan ikatan kovalen tunggal dan masing-masing atom H berikatan
dengan 1 elektron atom C untuk memenuhi kaidah duplet
 PEB = 0, PEI = 4, maka rumus bentuk molekul AB4I0 dengan bentuk tetrahedral
 Gambar:

 Bentuk molekul tetrahedral pada metana mempunyai sudut ikatan antara H-C-H
sebesar 109.5o dengan jarak ikatan C-H sebesar 108.70 pm. Bentuk ini
digambarkan dengan atom pusat yang berada di tengah dikelilingi 4 substituen
yang terletak di sudut bangun tetrahedral. Bentuk ini mempunyai bilangan
koordinasi 4 dengan kepolaran 0. Pada bentuk molekul ini pula dapat terjadi
inversi atom karbon dimana seluruh ikatan substituent akan berkumpul dalam 1
sisi. Atom karbon akan berada di puncak sedangkan substituent berada di sudut,
seperti pada gambar berikut:

Biasanya, inversi ini disebut dengan Inversi Walden dengan ketentuan senyawa
dimana atom C merupakan atom C yang khiral atau mengikat 4 substituen yang
berbeda. Karena CH4 bukan merupakan senyawa khiral, maka pada senyawa CH4
tidak dapat terjadi inversi Walden.
Pada CH4, empat orbital hibrida sp3 tumpang tindih dengan orbital hidrogen 1s,
menghasilkan empat ikatan (sigma) (yaitu, empat ikatan kovalen tunggal)
dengan panjang dan kekuatan yang sama.
3. BCl3
Hibridisasi
 Konfigurasi atom B [He] 2s2 2p1
 ↑↓ ↑

2S2 2p
 Konfigurasi atom Cl = [Ne] 3s2 3p5
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑

3S2 3p5
 Agar B dapat berikatan dengan 3 atom Cl maka, atom B harus menyediakan 3
elektron yang tidak berpasangan sehingga dapat dilakukan dengan mengeksitasi
1 elektron pada subkulit 2s menuju subkulit 2p
 Diagram orbital proses eksitasi =
 ↑↓ ↑

S p

 Diagram orbital eksitasi =


 ↑ ↑ ↑

S p
 Karena sudah tersedia 3 elektron yang tidak berpasangan, maka masing-masing
atom Cl bisa berikatan dengan atom B dengan mengisi setiap orbital yang kosong
yang elektronnya tidak berpasangan dengan 1 elektron
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑

 ↑ ↑ ↑

S p

 ↑↓ ↑↓ ↑↓

S p2
 Hibridisasi nya yaitu sp2 dengan bentuk trigonal planar
 Gambar:
Metode VSEPR:
 Konfigurasi atom B [He] 2s2 2p1
 Konfigurasi atom Cl = [Ne] 3s2 3p5
 Struktur lewis Boron =

 Struktur lewis Klor =

 Kemudian 3 atom Cl berikatan dengan atom B, sehingga masing-masing atom Cl


memenuhi kaidah oktet. Namun, terjadi penyimpangan pada Boron karena tidak
memenuhi kaidah oktet apabila berikatan dengan 3 atom Cl dengan jumlah total
electron = 6 elektron
 Gambar =

 PEB = 0, PEI = 3, maka rumus bentuk molekulnya adalah AI3B0 dengan bentuk
trigonal planar
 Gambar =
 Bentuk ini mempunyai model 1 atom sebagai atom pusat dan tiga substituent
lain yang berikatan dengan atom pusat dengan sudut ikatan 120 o sehingga
seakan-akan membentuk bangun segitiga sama sisi. Bentuk molekul ini
mempunyai kepolaran 0

4. NH3
Hibridisasi
 Konfigurasi atom N = [He] 2s2 2p3
 Konfigurasi atom H = 1s1
 Diagram orbital atom N =

 Diagram orbital atom H


S
 Karena atom N ingin berikatan dengan H maka 1 elektron dari masing-masing
atom H mengisi orbital 2p
↑↓ ↑ ↑ ↑

S p

↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓

S p3
 Hibridisasi sp3 berbentuk tetrahedral
Teori VSEPR =
 Konfigurasi atom N = [He] 2s2 2p3
 Konfigurasi atom H = 1s1
 Struktur lewis atom N =

 Struktur lewis atom H

 Agar memenuhi aturan oktet, atom N mengikat 3 elektron dari atom H dan untuk
memenuhi aturan duplet, masing-masing atom H mengikat 1 elektron dari atom
N dengan menggunakan ikatan kovalen tunggal (penggunaan electron bersama)

 PEI = 1, PEB = 3, maka sesuai rumus bentuk molekul AI3B1, bentuk molekul NH3
adalah segitiga piramida
 Piramida trigonal adalah geometri molekul dengan satu atom di puncak dan tiga
atom di sudut-sudut dasar trigonal, menyerupai tetrahedral. Panjang ikatan N-H
bernilai 101.7 pm. Pada gambar di atas, pasangan electron bebas digambarkan
sebagai benda bulat berwarna kuning. Tiga atom hidrogen ditolak oleh pasangan
elektron bebas sedemikian rupa sehingga geometri terdistorsi menjadi piramida
trigonal (piramida 3-sisi biasa) dengan sudut ikatan 107.8°. Inilah yang
menyebabkan mengapa terjadi perbedaan bentuk molekul antara teori VSEPR
dengan hibridisasi. Bentuk ini juga mempunyai bilangan koordinasi 3, dengan
polaritas >0.

5. XeF4
Hibridisasi
 Konfigurasi electron Xe = [Kr] 4d10 5s2 5p6
 Konfigurasi electron F = [He] 2s2 2p5
 Diagram orbital electron terluar Xe =

 Diagram orbital electron terluar F =


↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑

2s 2p
 Karena Xe ingin berikatan dengan F, maka Xe harus menyediakan 4 elektron tidak
berpasangan dengan cara mengeksitasi 2 elektron terluar dari subkulit 5p,
tepatnya di 5py dengan bilangan kuantum magnetic 0 dan 5pz dengan bilangan
kuantum +1
 Diagram orbital proses eksitasi =
↑↓ ↑↓ ↑↓
↑↓

 Diagram orbital tereksitasi =


↑↓ ↑↓ ↑ ↑ ↑ ↑

S p d

 Karena sudah tersedia 4 elektron yang tidak berpasangan, maka 1 elektron dari
setiap atom F pada subkulit 2p dapat berikatan dengan electron yang ada di
subkulit 5p dan 5d pada atom Xe
↑↓ ↑↓ ↑ ↑ ↑ ↑

S p d

↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑

1 elektron dari atom F yang berikatan dengan atom Xe diwakilkan dalam 1 tanda
panah*
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓

S p3 d2
 Maka, hibridisasi dari XeF4 adalah sp3d2 dengan bentuk molekul octahedral
 Gambar =
 Geometri molekul oktahedral menggambarkan bentuk senyawa dengan enam
atom atau kelompok atom atau ligan yang tersusun secara simetris di sekitar atom
pusat, yang menentukan simpul simpul oktahedron. Sudut ikatan antar ligan-atom
pusat-ligan bernilai 90o dengan bilangan koordinasi 6 dan polaritas 0.

Teori VSEPR:
 Konfigurasi electron Xe = [Kr] 4d10 5s2 5p6
 Konfigurasi electron F = [He] 2s2 2p5
 Elektron valensi Xe = 8
 Elektron valensi F = 7
 Struktur lewis Xe =

 Struktur lewis F =

 Agar F memenuhi kaidah oktet, maka masing-masing atom F berikatan dengan 1


elektron dari atom Xe. Namun, terdapat penyimpangan pada atom Xe karena
melebihi oktet, hal ini disebabkan karena jari-jari kovalen yang besar dan
electron valensi berjumlah 8.
 Struktur lewis XeF4 =
 PEI = 4, PEB = 2, sesuai teori VSEPR rumus bentuk molekul AI4B2 dengan bentuk
Segi empat planar
 Suatu bentuk molekul dikatakan segiempat planar jika dalam molekul terdapat lima
buah atom dan semua atom berada pada bidang datar yang sama. Atom pusat dikelilingi
oleh empat atom lain yang berada pada sudut-sudut segiempat. Sudut ikatan yang
dibentuk antara dua ikatan yang melalui pusat sama besar, yaitu 90°. Contohnya,
molekul XeF4. Pada bentuk ini bilangan koordinasinya yaitu 4 dengan kepolaran 0.
Terdapat sedikit perbedaan antara bentuk molekul hibridisasi dan VSEPR. Sekilas
keduanya memiliki kemiripan dengan sudut ikatan yang sama yaitu 90o dan atom pusat
berada di tengah dan kepolaran 0 akibat gaya dari electron yang memiliki kutub
berlawanan arah. Namun, terdapat perbedaan bilangan koordinasi, dimana bilangan
koordinasi dinyatakan sebagai jumlah atom yang bersebelahan dengan atom pusat
(penentuan dengan menghitung jumlah atom yang terikat dengan atom pusat bagi
senyawa poliatomik). Artinya, dengan bilangan koordinasi oktahedral, yaitu 6
seharusnya Xe memiliki ikatan dengan 6 ligan, namun nyatanya hanya 4 yang berikatan.
Sisanya adalah 2 PEB seperti pada gambar di atas, dimana yang berwarna kuning adalah
daerah dari PEB. Maka dari itu, domain yang terhitung seharusnya 4 ligan terikat dan 2
PEB. Perbedaan ini karena pada bentuk molekul hibridisasi menganggap PEB sebagai
ligan yang terikat juga.

6. SO2
Hibridisasi
 Konfigurasi atom S = [Ne] 3s2 3p4
 Konfigurasi atom O = [He] 3s2 3p4
 Diagram orbital atom S =
 Diagram orbital atom O =

 Sesuai dengan teori domain electron, apabila S ingin berikatan dengan O, maka S
harus menyedia 3 domai electron yang tidak berpasangan dengan cara
mengeksitasi 1 elektron dari subkulit 3p menuju 3s

↑↓ ↑ ↑
↑↓

 Diagram orbital tereksitasi


↑↓ ↑ ↑ ↑ ↑

S p d
 Orbital hibrida S yang terbentuk =
↑↓ ↑ ↑ ↑ ↑

S p p p d
 Orbital hibrida O yang terbentuk =
↑↓ ↑↓ ↑ ↑

S p p p
 Orbital hibrida yang terbentuk adalah s p p. Tersisa 1 p dan 1 d dikarenakan energy
subkulit mereka lebih tinggi dibandingkan energy subkulit yang membentuk
hibridisasi.
 Orbital hibrida yang terbentuk pada atom O adalah s p p
 Terjadilah ikatan σ antara orbital p atom O yang membentuk orbital hibrida dengan
atom S (Ikatan sigma atau “σ” adalah
↑↓ ↑↓ ↑ ↑

S p p p

↑↓ ↑ ↑ ↑ ↑

S p p p d
2 elektron atom O yang berikatan diwakili dengan 2 panah*
 Sehingga membentuk orbital =
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑

S p p p p
 Masih ada 1 elektron dari O yang belum berikatan, sehingga 1 elektron yang tersisa
membentuk ikatan dengan orbital atom S yang tidak terhibridisasi dengan jenis
ikatan 𝜋
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑

↑↓ ↑↓ ↑ ↑

Dengan diagram orbital akhir =


↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓

S p p p d
 Karena orbital hibrida sudah terpenuhi, maka hibridisasi dari SO 2 adalah sp2
dengan bentuk trigonal planar

Teori VSEPR
 Konfigurasi atom S = [Ne] 3s2 3p4
 Konfigurasi atom O = [He] 3s2 3p4
 Elektron valensi atom S = 6
 Elektron valensi atom O = 6
 Struktur lewis atom S =
 Struktur lewis atom O =

 Agar O memenuhi kaidah oktet, masing-masing atom O berikatan dengan atom S


dengan memberikan 2 elektron agar digunakan bersama. Namun, terjadi
penyimpangan aturan oktet pada atom S dengan jumlah electron total = 10,
karena unsur-unsur periode 3 (termasuk S) lebih dapat dapat menampung > 8
elektron pada kulit terluar (kulit M)


 PEB = 1, PEI = 2
 Sesuai dengan rumus bentuk molekul AI2E1 maka bentuk SO2 adalah Bent
(bengkok)


 Bentuk Bent atau bengkok biasanya juga dikenal dengan bentuk ‘V’. Sudut ikatan
yang terbentuk dari ikatan O=S=0 adalah 119o dengan jari-jari ikatan 143.1 pm.
Sekilas terlihat mirip dengan trigonal planar akan tetapi memiliki perbedaan
dimana polaritas bentuk Bent >0 karena memiliki momen dipol yang disebabkan
oleh PEB pada satu kutub karena ada dua elektron pada Sulfur yang tidak terpakai
dalam ikatan kovalen pada sulfur. Saat pasangan elektron valensi dipaksa ke sisi
berlawanan dari atom karena gaya tolak menolak elektron pada ikatan kovalen, tidak bisa
membentuk garis lurus. Ini karena adanya dua elektron dari sulfur yang tidak terpakai,
yang juga menolak elektron. Bentuk ini juga memiliki bilangan koordinasi 2.
Perbedaan antara bentuk molekul hibridisasi dengan molekul VSEPR disebabkan
karena seakan pada teori hibridisasi electron bebas dari atom S dianggap sebagai
ligan yang terikat sehingga membentuk trigonal planar, sedangkan pada VSEPR
electron bebas tidak dianggap sebagai ligan terikat dan akibat gaya tolak menolak
yang membuat bentuknya menjadi bengkok.

Anda mungkin juga menyukai