TINJAUAN LITERATUR
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu
sendiri segera setelah lahir (Kementrian Kesehatan, 2021). Menurut WHO (2018)
dalam (Lyellu, 2020) inisiasi menyusu dini didefinisikan sebagai inisiasi menyusui
dalam waktu 1 jam setelah kelahiran, merupakan salah satu intervensi kunci dalam
mengakhiri kematian bayi dan anak yang dapat dicegah serta meningkatkan
NO PERNYATAAN Ya Tidak
1 Apakah suami mendampingi selama persalinan?
2 Apakah ibu melakukan IMD?
3 Apakah ibu memberikan ASI Eksklusif
4 Dukungan Suami / keluarga
a. Emosional
1. Apakah suami/ keluarga mendampingi ibu waktu menyusui?
2. Apakah suami / keluarga memuji waktu ibu menyusui?
3. Apakah suami/keluarga memberi sentukan waktu ibu menyusui?
4. Apakah suami / keluarga memberi sentuhan pada bayi?
b. Instrumen:
1. Apakah suami /keluarga mengatur posisi duduk / tidur ibu waktu
menyusui?
2. Apakah suami / keluarga mengatur posisi tidur bayi?
3. Apakah suami / keluarga menganti popok bayi waktu bayi
BAK/BAB?
4. Apakah suami / keluarga menyediakan makan / minum setelah
ibu menyusui?
D Penilaian
1. Apakah suami / memuji ibu waktu menyusui?
2. Apakah suami / keluarga menilai pertumbuhan bayi?
3. Apakah suami / keluarga mendampingi ibu waktu
memeriksakan bayi ke klinik?
4. Apakah suami / keluarga menjelaskan pentingnya
memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan bayi?
15 Dukungan petugas kesehatan
1. Apakah petugas kesehatan pernah menjelaskan IMD?
2. Apakah petugas kesehatan membimbing ibu selama IMD?
3. Apakah petugas menjelaskan tentang ASI Eksklusif?
4. Apakah petugas kesehatan memantau ibu am memberikanASI
Eksklusif?
Silakan jawab sesuai dengan kondisi Anda
16 Apakah saat ini bayi masih menyusu
17 Mulai kapan bayi diberi makanan tambahan
18 Bila bayi tidak menyusu apa alasanya
Enhanced recovery after surgery atau peningkatan pemulihan setelah operasi adalah
konsep yang awalnya dikembangkan untuk pasien yang menjalani operasi kolorektal
tetapi telah diadopsi oleh spesialisasi bedah lainnya dengan hasil positif yang serupa.
Adopsi peningkatan pemulihan setelah operasi pada pasien kebidanan dengan cepat
mendapatkan popularitas (Ituk, 2018). Enhanced recovery after caesarean section
adalah jalur perawatan multimodal dirancang untuk meningkatkan hasil pasca operasi,
mengurangi tingkat komplikasi dan penurunan lama tinggal di rumah sakit pada pasien
persalinan caesar di unit obstetric (Sultan, 2020).
2.2.2.1 Pre-Operative
Edukasi dan konseling kepada pasien dan model pengambilan keputusan bersama
diperlukan untuk keberhasilan implementasi program ERACS. Keterlibatan pasien
secara aktif dapat dicapai dengan pendidikan pra operasi yang komprehensif dan tepat
waktu yang mencakup penyediaan materi pendidikan yang dapat diakses melalui
internet atau dibawa pulang yang memungkinkan pasien untuk mengenal konsep
ERACS. Edukasi pasien mencakup informasi tentang prosedur dan apa yang
diharapkan selama operasi, manajemen nyeri, tujuan pemberian makan dini dan
mobilisasi. Informasi juga harus diberikan tentang menyusui, termasuk layanan
dukungan laktasi yang tersedia, lama tinggal, dan kriteria pemulangan. Pasien dapat
diberikan daftar ceklist berisi tindakan dan tujuan yang dapat mereka gunakan untuk
melacak kemajuan mereka sendiri selama tahap pemulihan.
2.2.2.2 Intra-Operative
2.2.2.3 Post-Operative
Pasien setelah menjalani operasi segera diberikan asupan oral dini untuk mendorong
kembalinya fungsi usus dan ambulasi dini. Pemberian analgesia pasca operasi yang
memadai merupakan komponen integral dari protokol ERACS. Analgesia pascaoperasi
yang efektif merupakan faktor kunci dalam memfasilitasi mobilisasi dini pascaoperasi.
Pelepasan kateter urin pada wanita yang melahirkan sesar dalam waktu 24 jam atau
kurang dari itu. Perencanaan pulang atau discharge planning termasuk pasien
dihubungi dalam waktu 24 jam setelah keluar dari rumah sakit untuk menilai
kesejahteraan ibu dan bayi baru lahir dan untuk menjawab pertanyaan atau masalah apa
pun.
2.3 Kelebihan Operasi Caesarean dengan Metode ERACS
Bollag (2020) melaporkan dalam edisi terbaru dari International Journal of Obstetric
Anesthesia (IJOA), level nyeri sebelum dan sesudah tindakan ERACS terdapat
penurunan yang signifikan dalam penggunaan analgesik opioid, serta melaporkan skor
nyeri yang tidak berubah secara keseluruhan. Penelitian Sultan (2020) melaporkan dari
11 studi yang dipublikasikan, mayoritas penelitian menunjukkan pengurangan rawat
inap (6/7 studi) dan pengurangan biaya (2/2 studi) dengan ERACS dibandingkan
dengan perawatan standar. Satu studi menunjukkan perbaikan dalam tingkat menyusui
rawat jalan dengan ERACS. Satu studi menunjukkan ikatan ibu-neonatal rawat inap
yang lebih baik. Penelitian Teigen (2019) menunjukkan bahwa lama rawat pascaoperasi
yang berkurang secara signifikan bila dibandingkan dengan perawatan standar, dengan
rata-rata lama rawat inap 73,5 jam vs 75,5 jam dari operasi. Ketika pasien disurvei 6
minggu pascapersalinan, kelompok ERACS lebih merasa bahwa harapan mereka
terpenuhi dan mereka mengalami pemulihan pasca operasi lebih awal, serta melaporkan
keberhasilan menyusui dini dan melanjutkan menyusui saat di rumah.
Puasa makanan padat 6 jam pra bedah, minum hingga 2 jam pra bedah
Minum teh manis hangat 2 jam pra bedah
Edukasi menggunakan pamflet atau diskusi
Edukasi IMD menggunakan pamflet atau edukasi
Optimalisasi Hb (periksa darah rutin)
Riset menunjukkan bahwa kontak kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi segera setelah lahir
membantu untuk memulai menyusui dini dan meningkatkan kemungkinan pemberian ASI
eksklusif selama satu hingga empat bulan kehidupan serta durasi menyusui secara
keseluruhan. (WHO, 2019)
Bollag, L., & Nelson, G. (2020). Enhanced Recovery After Cesarean (ERAC) - beyond the pain
scores. International journal of obstetric anesthesia, 43, 36–38.
https://doi.org/10.1016/j.ijoa.2020.05.006
Lyellu, H.Y., Hussein, T.H., Wandel, M. et al. Prevalence and factors associated with early initiation of
breastfeeding among women in Moshi municipal, northern Tanzania. BMC Pregnancy Childbirth 20, 285
(2020). https://doi.org/10.1186/s12884-020-02966-0
Kementerian Kesehatan (2021). Panduan Pos Kesehatan Desa bagi Kader Kesehatan.
https://promkes.kemkes.go.id/download/jrb/files51949buku_saku_poskesdes.pdf
WHO. (2019). Early initiation of breastfeeding to promote exclusive breastfeeding. e-Library of Evidence for
Nutrition Actions (eLENA). https://www.who.int/elena/titles/early_breastfeeding/en/
Ituk, U., & Habib, A. S. (2018). Enhanced recovery after cesarean delivery. F1000Research, 7, F1000
Faculty Rev-513. https://doi.org/10.12688/f1000research.13895.1
Simamaora, Z., A. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) di Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018. Skripsi.
Sultan, P.; Sharawi, N.; Blake, L.; Carvalho, B. (2020). Enhanced recovery after caesarean
delivery versus standard care studies: a systematic review of interventions and outcomes.
International Journal of Obstetric Anesthesia, (),
S0959289X20300340–. doi:10.1016/j.ijoa.2020.03.003
Teigen NC, Sahasrabudhe N, Doulaveris G, Xie X, Negassa A, Bernstein J, Bernstein PS. (2019).
Enhanced recovery after surgery at cesarean delivery to reduce postoperative length of stay:
a randomized controlled trial. Am J Obstet Gynecol. 2020 Apr;222(4):372.e1-372.e10. doi:
10.1016/j.ajog.2019.10.009. Epub 2019 Oct 26. PMID: 31669738.
Wiyati, N. (2020). PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI
PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2020. Karya Tulis Ilmiah.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3463/1/laporan%20karya%20tulis%20ilmiah.pdf
Patel, K., Zakowski, M. (2021). Enhanced Recovery After Cesarean: Current and Emerging
Trends. Curr Anesthesiol Rep 11, 136–144 https://doi.org/10.1007/s40140-021-00442-9