MELTING
scrap charging
melting process
chemical anlysis
Operator Dyeing
SDD
Operator Winding
Logistik Logistik
Operator Loading Unloading
Operator Dyeing
Drugstoreman
Dyehouse
Chemicalman
Operator Dryer
Bonding
Autopacking
Trolley mover
Enginering Boiler
Waterman
Office HR
Penggilingan Kedelai
Proses Pemasakan
Proses Penyaringan
Jobdesk
Melakukan penggulungan benang dari mesin cheese center (mesin gulung benang) dipindah
ke cone(untuk Polyester) tie cone (foot wear) dengan panjang tertentu sesuai target
Menerima dan mengangkut barang yang dikirim ke Pabrik,Pengiriman bisa berupa Grey
thread, make up material, kardus kemasan kemudian di susun di Rak penyimpanan
Memuat benang mentah (dari keranjang/ Trolley kerangkeng dimasukan ke dalam Spindle
kemudian di Press (manual/alat). Lanjut dengan proses membongkar (unloading)benang yang
sudah dicelup (benang basah)
Memasukan Dyestuff dan chemical ke dalam mesin tergantung ukuran mesin, benang masuk
mesin (hoist/tangan) kemudian dikunci, setelah selesai benang dikeluarkan dari mesin
Sesuai instruksi akan menimbang bahan kimia, mengambil Dyestuff dan dipindahkan ke
dalam toples stainless. Penyimpanan Dyestuff ada Rak bawah, Rak Patenoster,toples stainless
Mencari, menyiapkan dan Chemical,memindahkan dari pipa Blagdon, ditampung di teko dan
ditimbang dan dibawa ke jendela transit untuk diambil D &C
Memeras benang dengan Detin, mengambil Trolley dari area loading ke area pemerasan,
mengambil perbenang dimasukan ke dalam spindel Detin, setelah diperas benang diambil
dan dimasukan ke tray Mesin Drying.
Pembawa dan pemindah Dyestuff dan chemical dari jendela transit dan conveyor ke area
mesin
Merubah benang yang awalnya fla terbuka menjadi tertutup,memindahkan package benang
ke kriling,kemudian lanjut proses menarik dimasukan take up spindle baru dijalankan mesin
bonding bersama dengan larutan bonding, hasil akhir bentuk package benang menjadi bobin
Winding (penggulungan) benang yg sudah di bonding (bobin) dirubah menjadi bentuk SSM
Memasukan benang yang sudah digulung kemudian dimasukan ke dalam kardus, menyiapkan
kardus
Yang menyiapkan benang untuk untuk proses Autopacking setelah di winding dikumpulkan
kemudian ditarik ke area Autopacking (khusus mesin Autopacking)
Menjaga boiler tetap aktif, semua parameter berfungsi (safety, sistem kerja)kontrol
paramater tiap setengah jam
Memastikan kualitas air (PH dll) yang bisa digunakan di Dyehouse
Admin
Jobdesk
Biji kedelai pilihan yang sudah dipilih kemudian kedelai dicuci sampai bersih. Setelah dicuci,
kemudian kedelai direndam dalam air kurang lebih selama 8 jam. Setelah proses perendaman
selesai, buang air rendaman kacang kedelai, lalu kedelai dicuci kembali dengan air sampai
benar-benar bersih.
Kedelai yang sudah bersih lalu digiling sampai halus (lembut) menggunakan mesin giling
kedelai. Pada proses ini akan dihasilkan bubur kedelai hasil penggilingan kedelai tadi.
Bubur kedelai kemudian direbus kedalam bak pemasakan. Bubur kedelai direbus dengan
mengalirkan uap panas yang dialirkan melalui pipa-pipa tungku. Bubur kedelai direbus hingga
masak pada suhu 70-80C (biasanya ditandai dengan gelembung kecil yang muncul pada
kedelai yang dimasak)
Setelah bubur kedelai direbus dan mengental, dilakukan proses penyaringan dengan
menggunakan kain saring. Tujuan dari proses penyaringan ini adalah memisahkan antara
ampas atau limbah padat dari bubur kedelai dengan filtrat yang diinginkan. Pada proses
penyaringan ini bubur kedelai yang telah mendidih dan sedikit mengental, selanjutnya
diambil menggunakan wajan untuk dialirkan melewati kain saring yang ada diatas bak
penampung
Dari proses penyaringan diperoleh filtrat putih seperti susu yang kemudian akan diproses
lebih lanjut. Filtrat yang didapat kemudian ditambahkan asam cuka dalam jumlah tertentu.
Fungsi penambahan asam cuka adalah mengendapkan dan menggumpalkan protein tahu
sehingga terjadi pemisahan antara whey dengan gumpalan tahu. Setelah ditambahkan asam
cuka terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas (whey) dan lapisan bawah (filtrat/endapan
tahu). Endapan tersebut terjadi karena adanya koagulasi protein yang disebabkan adanya
reaksi antara protein dan asam yang ditambahkan.
Proses pencetakan dan pengepresan merupakan tahap akhir pembuatan tahu. Cetakan yang
digunakan terbuat dari kayu berukuran 70x70cm yang diberi lubang berukuran kecil di
sekelilingnya. Lubang tersebut bertujuan untuk memudahkan air keluar saat proses
pengepresan. Sebelum proses pencetakan yang harus dilakukan adalah memasang kain saring
tipis di permukaan cetakan. Setelah itu, endapan yang telah dihasilkan pada tahap sebelum,
dipindahkan dengan menggunakan alat semacam wajan secara pelan-pelan.
Setelah proses pencetakan selesai, tahu yang sudah jadi dikeluarkan dari cetakan dengan cara
membalik cetakan dan kemudian membuka kain saring yang melapisi tahu. Setelah itu tahu
dipindahkan ke dalam bak yang berisi air agar tahu tidak hancur. Sebelum siap dipasarkan
tahu terlebih dahulu dipotong sesuai ukuran. Pemotongan dilakukan di dalam air dan
dilakukan secara cepat agar tahu tidak hancur
Identifikasi Bahaya Potensial
Fisika Biologi Kimia Ergonomi
1 Sindu
2 Ronny
3
Melati
4 Roscoe
5 Ferdy
6 Amran
7 Syamsul
8 Astrid
9 Anzak
10 Rinda
11 Okki
12 Finna
13 Desi
14 Hendra
15 Indah
16 M.azhari
No Undian PIC
1 Desi
2 Sindu
3 Finna
4 Roscoe
5 M. Azhari
6 Ferdy
7 Nisrin
8 Indra
9 Danu
10 Indah
11 Astrid
12 Bram
13 Syamsul
14 Annisa
15 Hendra
16 Amran
17 Oki
No Undian PIC
Desi, Nisrin
Amran, Rony
Danu, Bram
Melati, Indah
Finna, Roscoe