Anda di halaman 1dari 7

Kelompo Nama LP Kasus Video

k
13 Melania Ernesta Mikku Thalasemia 1 Pemasangan Infus
Meriana Dangga Mesa Leukimia 2 Pemasangan Infus
Mikael Dairo Bili Anemia 3 Pemasangan Infus
Murtiana Rade Lede Hemofilia 4 Pemasangan Infus
14 Naomi Christine E. DHF 5 Pemasangan Infus
Malo
Nartia Rami Deta Thalasemia 1 Pemasangan Infus
Natalia Pedi Kalunga Leukimia 2 Pengukuran GCS
Oki Karaji Dawi Ngana Anemia 3 Pengukuran GCS
15 Petrus Mete Hemofilia 4 Pengukuran GCS
Risnawati Gaddi Ate DHF 5 Pengukuran GCS
Riyani Thalasemia 1 Pengukuran GCS
Rosliance Umbu Pati DHF 5 Pengukuran GCS

Kasus 1
Talasemia
Pasien adalah seorang anak perempuan berusia 4 tahun 9 bulan yang dirawat dibagian Ilmu Kesehatan
Anak Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS), Makassar dengan diagnosa talasemia β HbE. Pasien
masuk rumah sakit tanggal 11 April 2020 dengan gejala utama pucat yang dapat diperhatikan sejak tiga
bulan sebelum masuk rumah sakit, ialah: kepucatan(+), gejala ikterus (+), demam (–), menggigil (–),
kejang (–), batuk (–), sesak (–), mual (–), muntah(–). Rasa lemah (–), kelelahan (–), gelisah (–) BAB:
kepadatan biasa, warna kuning. BAK: lancar, warna kuning. Limpa teraba S 1, Hati teraba 4 cm bac,terduga
penyakit limfadenopati (+), anak malas makan dan minum.
Hasil daftar tanya jawab riwayat sakit terkumpul hal sebagai berikut: transfusi darah PRC delapan
(8) kali; keluarga menderita penyakit yang sama (–); penyakit perdarahan dalam keluarga disangkal;
penyakit keganasan dalam keluarga disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi umum: sakit sedang, gizi kurang, sadar. ttv: TD: 90/60 mmHg, Nadi:
100×/mnt, Suhu: 36,5ºC, Pernapasan: 32×/menit, Berat Badan: 17 kg, Tinggi Badan: 108 cm.
Pemeriksaan laboratoris didapakan
Hb: 7,7 g/dL,
MCV: 52,9 fl,
MCH: 17,7 pg,
MCHC: 33,5 g/dL jumlah keseluruhan bilirubin: 1,41 mg/dL,
bilirubindirek: 0,47 mg/dL,
retikulosit: 1,85%
feritin: 1012 ng/mL.
Hapusan darah tepi terkesan mikrositik
hipokrom dengan tanda hemolitik disertai leukosit
tanda infeksi
HbA
2: 52,4%,
HbF: 37,3% sehingga pasien didiagnosis talasemia β HbE
Kasus 2
Leukimia
seorang anak laki-laki umur 10 tahun 10 bulan, murid SD kelas 4, datang ke rumah sakit dibawa
ibunya dengan keluhan pucat, sesak nafas , demam . Demam pertama sekali muncul sejak 3
bulan , turun naik dan sembuh sebentar lalu kambuh lagi . Sejak satu minggu yang lalu, demam
tinggi terus menerus tidak turun-turun walaupun telah minum obat . Ibu mengeluh anak juga
menderita pucat sejak 1 bulan ini makin lama makin pucat .Sejak 1 minggu ini ditemukan
pembesaran kelenjar disekitar leher disertai sesak nafas , bercak biru pada tungkai atas dan
bawah .Dua hari yang lalu ibu melihat muka anaknya merah dan sembab . Anak juga mengeluh
sakit pada tulang, mual dan tidak mau makan dan minum hanya sedikit . Ibu mengeluhkan perut
anak membesar dan anaknya semakin lemah, lebih banyak tidur
kesadaran kompos mentis, pucat tanpa ikterus , muka merah , suhu 400C, nafas cepat dan dalam,
nadi cepat, dan isi cukup dan tekanan darah 110/70 mmHg
 mulut dan bibir merah , kotor
 ditemukan pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher disertai distres pernafasan
 hepatosplenomegali , venectasi
 ditemukan bercak biru menyebar pada kedua tungkai atas maupun bawah
 Hasil pemeriksaan laboratorium darah lengkap ditemukan :
- Hb 6.8 g/dl,
- leukosit 2516 145.000/ul,
- trombosit 17.000/ul,
- hitung jenis : -/1/2/2/95/-
- dan ditemukan blast pada sediaan darah tepi
Kasus 3
Anemia Aplastik
Seorang anak perempuan umur 8 tahun, datang berobat dengan keluhan pucat dan demam
sejak 1 minggu yang lalu. Demam tinggi pada malam hari disertai batu pilek, sejak 3 hari
yang lalu tampak bercak2 biru di kedua tungkai. Pada paginya bab berwarna hitam, lunak
sebanyak + 1 gelas dan sejak itu px tampak lemas. kesadaran somnolen, suhu 39 0C, nafas
dangkal, nadi cepat, TD 70/40 mmHg. Os tampak pucat
pemeriksaan abdomen lemas, nyeri (-), bising usus (+) ,pada ekstremitas terdapat ekimosis 2
buah (5X5 cm dan 3X4 cm)
Pemeriksaan darah
leukosit 2,5 ×10³/µL,
hemoglobin 7,1 g/Dl,
trombosit rerata 7 ×10³/µL
netrofil reratanya 0,4 ×10³/µL.13
Kasus 4
Hemophilia
Seorang laki-laki usia 46 tahun suku Bali dirujuk dari RS swasta dengan keluhan berak hitam
dan muntah darah dengan kecurigaan hemofilia. Berak hitam sejak 13 hari sebelum masuk
rumah sakit dengan konsistensi lengket dan bau khas, dengan volume 3-4 gelas perhari.
Muntah darah kehitaman seperti kopi dan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, frekuensi
3-4 kali dan volume seperempat gelas tiap kali muntah. Disertai nyeri ulu hati yang telah
lama diderita sebelum timbul keluhan berak hitam. Nyeri ulu hati dirasakan panas tidak
menjalar ke bagian tubuh yang lainnya, nyeri terasa membaik setelah minum obat sakit
maag. Penderita kadang-kadang mengeluh mual. Badan terasa lemah sejak sakit, sehingga
penderita terganggu aktifitas sehari-harinya.
Riwayat sakit sebelumnya, penderita telah dirawat selama 13 hari di rumah sakit swasta dan
telah menerima transfusi darah sebanyak 15 kantung. Terdapat riwayat minum obat-obatan
anti nyeri karena keluhan nyeri sendi lutut. Pada tahun 1984 penderita pernah mengalami
perdarahan yang hebat setelah cabut gigi, saat itu penderita dirawat di RS Sanglah.
Penderita sering mengalami perdarahan sejak usia 5 tahun terutama setelah terbentur atau
terjatuh. Tidak ada riwayat penyakit kuning sebelumnya. Penderita tidak mengkonsumsi
alkohol atau jamu. Riwayat penyakit keluarga, saudara kandung laki-laki penderita
mengalami keluhan perdarahan yang sama dan telah meninggal dunia saat usia anakanak.
Pada pemeriksaan fisik penderita tampak lemah dengan kesadaran compos mentis, tekanan
darah 80mmHg / palpasi setelah dilakukan pemberian 1 liter cairan tensi terangkat menjadi
100/70 mmHg, frekuensi nadi 120 kali/menit lemah, respirasi 24 kali/menit dan temperatur
axilla 36,70 C.
Mata tampak anemis, tidak ada ikterus. JVP : PR + 0 cmH20, tidak ada pembesaran kelenjar.
Bibir tampak pucat, Ekstremitas teraba hangat, odema pada kedua tungkai inferior. Tampak
hematom pada lengan atas kiri dengan diameter 5 cm.
Pemeriksaan penunjang laboratorium darah lengkap menunjukkan
leukosit 10,9 K/uL (normal: 4,5-11 K/uL),
hemoglobin 1,7 gr/dl (normal: 13.5-18.0gr/dl),
hematokrit 14,3 % (normal: 40-54%),
MCV
82,4 fl (normal: 80-94 fl),
MCH 28,7 pg (normal: 27- 32 pg),
trombosit 66 K/ul (normal: 150-440 K/uL).

Hasil pemeriksaan faal hemostasis :


waktu perdarahan : 2,0 menit (normal: 1-3 menit),
waktu pembekuan : 14,0 menit (normal: 5-15 menit),
waktu protrombin (PT) : 21 detik (normal: 12- 18 detik),
APTT : 96 detik (normal: 22.6-35 detik).
AST 27 mg/dl (normal: 14-50mg/dl),
ALT 33 mg/dl(normal: 11-64 mg/dl),
bilirubin total 0,6 mg/dl(normal :0,0-1,0 mg/dl),
bilirubin direk 0,1 mg/dl(normal: 0,0-0,3 mg/dl),
cholesterol 26 mg/dl (normal:110-200 mg/dl),
albumin 0,8 mg/dl (normal 4.0-5.7mg/dl).
Kasus 5
DHF
Seorang anak laki-laki, usia 15 tahun dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda karena sesak napas yang dialami sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit, sesak dirasakan semakin memberat. Sebelumnya pasien mengalami demam
sejak 3 hari. Pasien merasa lemas, berkeringat dingin, dan episode muntah 3 kali. Buang air
kecil terakhir 24 jam sebelum masuk rumah sakit.
Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran komposmentis, nadi 116 kali/menit reguler, dan
teraba lemah, peningkatan laju pernapasan 34 kali/menit, tekanan darah 100/80 mmHg, dan
temperatur 36,3°C. Berat badan 105 kg, dan tinggi badan 165 cm, didapatkan IMT 38,5.
Berdasarkan kurva CDC, Indeks Massa Tubuh per Umur (IMT/U) >Persentil 95th yang
berarti obesitas. Berat badan ideal pasien adalah 58,5 kg.
Pemeriksaan auskultasi pada thorax ditemukan suara paru kanan vesikuler menurun
dibanding kiri,
Pemeriksaan darah lengkap
trombosit 39.000/mm3
hematokrit 49,2%.
Hasil urinalisis didapatkan adanya proteinuria (protein +2).
Pemeriksaan foto polos dada didapatkan penumpulan sudut kostofrenikus kanan yang
menandakan adanya efusi pleura kanan

Anda mungkin juga menyukai