Anda di halaman 1dari 13

SAP PENYULUHAN

PENCEGAHAN LUKA DEKUBITUS DI RUANGAN INTERNE PRIA


RSUP DR. M.DJAMIL PADANG

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Baiq Maziza Adawiach M, S.Kep 6. Novita Irmawati, S.Kep

2. Islami Fikri, S.Kep 7. Restia Afrizah, S.Kep

3. Fiola Raflita Dewi, S.Kep 8. Melati Ananda, S.Kep

4. Messi Ratna Sari, S.Kep 9. Lidia Purma Sari, S.Kep

5. Shinta Nengsih Mahardika, S.Kep

PEMBIMBING AKADEMIK I (…………………………)

PEMBIMBING AKADEMIK II (…………………………)

PEMBIMBING KLINIK (…………………………)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG


PROGRAM PROFESI STUDI NERS
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Dekubitus


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Dekubitus Pada Pasien Di Interne Pria
Peserta : Keluarga Klien di Interne Pria
Waktu : 30 menit

1. Latar Belakang
Kita kehilangan sekitar satu gram sel kulit setiap harinya karena gesekan
kulit pada baju dan aktivitas higiene yang dilakukan setiap hari seperti mandi.
Dekubitus dapat terjadi pada setiap tahap umur, tetapi hal ini merupakan
masalah yang khusus pada lansia. Khsusnya pada klien dengan imobilitas.
Seseorang yang tidak im-mobil yang tidak berbaring ditempat tidur sampai
berminggu-minggu tanpa terjadi dekubitus karena dapat berganti posisi
beberapa kali dalam sejam. Penggantian posisi ini, biarpun hanya bergeser,
sudah cukup untuk mengganti bagian tubuh yang kontak dengan alas tempat
tidur. Sedangkan immobilitas hampir menyebabkan dekubitus bila
berlangsung lama. Terjadinya ulkus disebabkan ganggual aliran darah
setempat, dan juga keadaan umum dari penderita (Nurahman,2016)

2. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama lebih kurang 30 menit,
keluarga klien mampu memahami penjelasan yang diberikan oleh penyaji.

3. Tujuan Instruksional Khusus


a. Keluarga klien mampu menjelaskan pengertian dekubitus
b. Keluarga klien mampu memahami penyebab dekubitus
c. Keluarga klien mampu memahami tempat terjadinya decubitus
d. Keluarga klien mampu memahami tanda dan gejala dekubitus
e. Keluarga klien mampu memahami faktor resiko dekubitus
f. Keluarga klien mampu menjelaskan pencegahan dekubitus

4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Demonstrasi

5. Sasaran
Keluarga Klien di Wing A dan Wing B Interne Pria

6. Media
a. Infokus
b. Leaflet

7. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Senin, 13 Desember 2021
Jam : 10.30– 11.00 WIB
Tempat : Ruang Pertemuan Wing A Interne Pria
RSUP.Dr.M.Djamil
Padang

8. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Seluruh Mahasiswa kelompok III
a. Moderator : Restia Afrizah, S.Kep
b. Penyaji : Melati Ananda, S.Kep
c. Fasilitator : -Messi Ratna Sari, S.Kep
- Lidia Purmasari, S.Kep
- Shinta Nengsih Mahardika,S.Kep
- Novita Irmawati,S.Kep
- Islami Fikri, S.Kep
- Baiq Maziza Adawiach Mandala,S.Kep
d. Observer : -Fiola Raflita Dewi, S,Kep

9. Uraian Tugas
a. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan

b. Moderator
- Membuka acara penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok
- Memperkenalkan pembimbing akademik dan kepala ruangan,serta
pembimbing klinik
- Menyimpulkan hasil penuluhan
- Menutup acara penyuluhan

c. Penyaji
Menyampaikan penyuluhan keluarga klien

d. Fasilitator
- Memfasilitasi peserta agar berperan aktif
- Memotivasi peserta untuk bertanya
- Membantu menjawab pertanyaan
- Membuat absensi penyuluhan

e. Observer
- Mengobservasi kegiatan penyuluhan tepat waktu/tidak
- Megobservasi peserta aktif/tidak
- Mengobservasi persiapan kelompok terhadap kegiatan penyuluhan

10. Setting Tempat

LAYAR PA PK KARU
A
P
M

F K K K K F

F K K K K F

F K K K K F

Keterangan : O
M : Moderator
P : Penyaji
K : Keluarga
F : Fasilitator
O : Observer KARU : Kepala Ruangan
PA : Pembimbing Akademik
PK : Pembimbing Klinik
11. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


.
1. 5 menit Pembukaan
 Mengucapkan  Menjawab salam
salam  Memperhatikan
 Memperkenalan
mahasiswa  Memperhatikan
 Memperkenalan
pembimbing
akademik, kepala
ruangan dan
pembimbing klinik
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
 Menjelaskan  Memperhatikan
kontrak waktu dan
kontrak bahasa
2. 20 menit Pelaksanaan
 Menggali  Menjelaskan
pengetahuan pengetian
keluarga tentang dekubitus
pengertian  Memperhatikan
dekubitus
 Memberikan
reinforcement
positif
 Menjelaskan materi
tentang pengertian
dekubitus
 Menggali
pengetahuan  Menjelaskan
keluarga terkait materi
penyebab dekubitus penyebab
 Memberikan dekubitus
reinforcement  Memperhatikan
positif
 Menjelaskan materi
tentang penyebab
dekubitus
 Menggali
pengetahuan
keluaga tentang  Menjelaskan
tempat terjadinya materi tempat
dekubitus terjadinya
 Memberikan dekubitus
reinforcement  Mempehatikan
positif
 Menjelaskan materi
tentang tempat
terjadinya deubitus
 Menggali
pengetahuan
keluarga tentang
tanda dan gejala  Menjelaskan
dekubitus materi tanda dan
 Memberikan gejala dekubitus
reinforcement  Memperhatikan
positif
 Menjelaskan materi
tentang tanda dan
gejala decubitus
 Menggali
pengetahuan
keluarga tentang
faktor resiko  Menjelaskan
dekubitus materi faktor
 Memberikan resiko decubitus
reinforcement  Memperhatikan
positif
 Menjelaskan
penanganan tentang
faktor resiko
decubitus
 Menggali
pengetahuan
keluarga tentang
langkah-langkah
pencegahan  Menjelaskan
dekubitus langkah langkah
 Menjelaskan pencegahan
langkah-langkah dekubitus
pencegahan  Memperhatikan
dekubitus
 Tanya jawab terkait
dekubitus
 Menjawab
pertanyaan
keluarga
 Bertanya

 Mendengarkan

3. 5 menit  Penutup
 Menyimpulkan dan  Mendengarkan
menutup diskusi
 Mengucapkan  Menjawab salam
salam
12. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
-Peserta (keluarga pasien) dan mahasiswa menghadiri penyuluhan
- Tempat media serta alat oenyuluhan tersedia sesuai rencana

b. Evaluasi Proses
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
- Peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
- Peserta yang hadir berperan aktif selama kegiatan berlangsung

c. Evaluasi Hasil
-Diharapkan 75% dari peserta yang hadir mampu menyebutkan pengertian
dekubitus
- Diharapkan 75% dari peserta yang hadir mampu menyebutkan penyebab
dekubitus
-Diharapkan 75% peserta yang hadir mampu menyebutkan tempat
terjadinya decubitus
-Diharapkan 75% peserta yang hadir mampu menyebutkan tanda dan
gejala dekubitus
-Diharapkan 75% dari peserta yang hadir mampu menyebutkan faktor
resiko dekubitus
-Diharapkan 75% dari peserta yang hadir mampu meyebutkan pencegahan
dekubitus yang telah dijelaskan
MATERI
TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM

A. Pengertian Teknik Relaksasi Nafas Dalam


Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit,
bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada
suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi
darah setempat. Walaupun semua bagian tubuh mengalami dekubitus, bagian
bawah dari tubuhlah yang terutama beresiko tinggi dan membutuhkan
perhatian khsus. Area yang biasa terjadi dekubitus adalah tempat diatas
tonjolan tulang dan tidak dilindungi oleh cukup dengan lemak sub kutan,
misalnya daerah sakrum, daerah trokanter mayor dan spina ischiadica superior
anterior, daerah tumit dan siku. Dekubitus merupakan suatu hal yang serius,
dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada penderita lanjut usia.
Dinegara-negara maju, prosentase terjadinya decubitus mencapai sekitar 11%
dan terjadi dalam dua minggu pertama dalam perawatan. (Nurahman,2016)
Usia lanjut mempunyai potensi besar untuk terjadi dekubitus karena
perubahan kulit berkaitan dengan bertambahnya usia antara lain:
•Berkurangnya jaringan lemak subkutan
•Berkurangnya jaringan kolagen dan elastin
•Menurunnya efesiensi kolateral kapiler pada kulit sehingga kulit menjadi lebih
tipis dan rapuh.
(Nurahman,2016)

B. Penyebab Dekubitus
Luka tekan atau dekubitus disebabkan oleh penekanan pada daerah tonjolan
tulang dalam jangka waktu yang lama. Dekubitus merupakan injury terlokalisir
pada kulit dan jaringan yang ada di bawahnya pada daerah tonjolan tulang,
sebagai akibat dari tekanan. Jadi kekuatan tekanan, gaya geser, dan kekuatan
gesekan merupakan kunci dalam penyebab luka tekan atau dekubitus.
(Nurahman,2016)
Adapun penyebab dekubitus:
a. Faktor intrinsik : Penuaan (regenerasi sel lemah), sejumlah penyakit yang
menimbulkan seperti kencing manis, gizi buruk, kurang gizi, terlalu gemuk
atau terlalu kurus, (Nurahman,2016)

b. Faktor Ekstrinsik : Kebersihan tempat tidur, alat-alat tenun yang kusut dan
kotor, tirah baring lama, pemakaian alat-alat kesehatan, duduk yang buruk,
posisi yang tidak tepat, perubahan posisi yang kurang. (Nurahman,2016)

C. Tempat Terjadinya Dekubitus


a. Posisi Terlentang
• Daerah Belakang Kepala
• Daerah tulang belikat
• Daerah bokong dan tumit
b. Posisi Miring
• Daerah Pinggir kepala ( terutama daun
telinga)
• Bahu
• Sikut
• Daerah pangkal paha
• Pergelangan kaki
• Bagian atas jari - jari kaki
c. Posisi tengkurap
• Dahi
• Lengan atas
• Tulang iga
• Lutut
(Nurahman,2016)
D. Tanda dan Gejala Dekubitus
Derajat I
• Perubahan suhu kulit ( lebih dingin atau hangat)
• Perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lebih lunak)
• Gatal dan nyeri
• Yang berkulit putih : warna merah menetap,biru atau ungu
Derajat II
• Hilangnya lapisan kulit
• Luka melepuh dan dangkal
Derjat III
• Hilangnya lapisan kulit secara lengkap
• Luka lebih dalam
Derajat IV
• Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dan luas
• Kerusakan pada otot dan tulang
(Nurahman,2016)

E. Faktor Resiko Dekubitus


Dekubitus dapat terjadi pada pasien dengan gangguan mobilitas seperti
stroke, fraktur tulang belakang atau penyakit degenerative. Dekubitus juga
dapat terjadi pada pasien dengan gangguan neurologis karena imobilisasi yang
lama, dan berkurangnya kemampuan sensorik.
Kondisi pasien yang beresiko tinggi mengalami luka dekubitus diantaranya:
1. Pasien yang tidak dapat bergerak (misalnya lumpuh, sangat lemah,
dipasung).
2. Pasien yang tidak mampu merasakan nyeri, karena nyeri merupakan suatu
tanda yang secara normal mendorong seseorang untuk bergerak.
3. Pasien dengan kerusakan saraf (misalnya akibat cedera, stroke, diabetes),
penurunan kesadaran dan koma bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan
untuk merasakan nyeri.
4. Pasien yang mengalami kekurangan gizi (malnutrisi) tidak memiliki
lapisan lemak sebagai pelindung dan kulitnya tidak mengalami pemulihan
sempurna karena kekurangan zat-zat gizi yang penting.
5. Pasien yang mengalami pemaparan kelembaban dalam jangka panjang
(karena berkeringat, air kemih atau tinja) bisa merusak permukaan kulit dan
memungkinkan terjadinya dekubitus.
(Nurahman,2016)

F. Pencegahan Dekubitus
Karena dekubitus lebih mudah dicegah daripada diobati, maka sedini mungkin
harus dicegah dengan cara :
1. Hilangkan tekanan dengan menganjurkan pasien melakukan perubahan
posisi minimal tiap 2 jam. Contohnya : duduk diatas tempat tidur Merubah
posisi miring ke kanan dan ke kir
2. Meminimalkan atau mengurangi kelembaban dengan mengganti pakaian
dan sprei
3. Jika pasien BAB atau BAK, bersihkan sampai feses atau urinnya tidak
tersisa atau menempel pada kulit karena akan menyebabkan iritasi.
4. Laporkan segera apabila terdapat daerah kemerahan pada kulit
5. Jaga agar kulit tetap kering
6. Jaga agar alas kasur tetap kering
7. Beri perhatian khusus pada daerah – daerah yang beresiko terjadi
dekubitus seperti punggung, bagian-bagian tulang yang menonjol, bagian
pantat dan tumit kaki.
8. Masase daerah yang berisiko dekubitus dengan menggunakan lotion atau
minyak zaitun.
9. Jangan gunakan lotion pada kulit yang sudah terkena luka dekubitus atau
luka terbuka.
(Nurahman,2016)
DAFTAR PUSTAKA

Nurachman, Elly . 2016. Pencegahan dan Perawatan Dekubitus . Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai