Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE

PADA NY. E DI RS BHAYANGKARA ANTON SOEDJARWO

DISUSUN OLEH

JADA TRI YOPY NADIANI

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI SARJANA TERAPAN

2021/2022
ANALISA DATA

ETIOLOGI PROBLEM
NO D A T A
1 DS : Kuman masuk ke Hipertermia
- Pasien mengatakan dalam tubuh D.0130
     demam sejak 4 hari yang lalu.
- Pasien mengatakan kepala pasien
sakit dan pusing. Proses infeksi

DO :
- Pasien tampak menggigil Menyerang pusat
- Pasien tampak pucat panas di hipotalamus
- Pasien tampak lemah
TTV
     TD = 113/72 mmHg Seluruh badan panas
S: 40,1°C
N: 106 x/menit
SP02 : 98%
Akral teraba hangat
Mukosa bibir kering

 
2 DS : Ketidakcukupan Intoleransi
- Pasien mengatakan susah untuk energi untuk aktivitas
beraktivitas melakukan aktivitas D.0056
- Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari
sebagian di bantu oleh keluarga
- Pasien mengatakan sulit untuk
bergerak akibat lemah yang Kelemahan
dirasakan
DO :
- Pasien tampak lemah Mengeluh lelah
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak terbaring lemah di
tempat tidur Gangguan metabolik
    Tanda – tanda vital
TD : 113/72 mmHg
S: 40,1°C Intoleransi aktivitas
N: 106 x/menit
SP02 : 98%

      

3 DS: asupan nutrisi ridak Defisit Nutrisi


cukup untuk (D.0019)
- Pasien mengatakan tidak ada nafsu
memenuhi kebutuhan
untuk makan
metabolisme
- Pasien mengatakan hanya makan
sedikit saja
- Pasien mengatakan selesai makan
faktor psikologis
langsung merasa mual

DO:
nafsu makan menurun
- Pasien tampak lemah
- Porsi makan yang di habiskan
pasien ¼ porsi dari porsi yang di
defisit nutrisi
sajikan
- BB sebelum sakit 75 kilogram
- BB saat sakit 74 kilogram
- Pasien terpasang infus RL 20 tpm

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ( infeksi virus dengue )
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ( keengganan untuk makan )

INTERVENSI

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Hipertermia Setelah dilakukan Observasi
berhubungan asuhan keperawatan  Identifikasi - Untuk
dengan proses selama 1x 24 jan di penyebab mengetahui
penyakit harapkan Suhu tubuh hipertermia (mis. penyebab
( infeksi virus agar tetap berada Dehidrasi, terjadinya
dengue ) pada rentang normal terpapar hipertermia
dengan kriteria lingkungan
hasil : panas,
 Menggigil penggunaan
menurun incubator)
 Kulit merah  Monitor suhu - Untuk
menurun tubuh mengetahui
 Suhu tubuh perkembangan
membaik suhu tubuh
 Tekanan darah  Monitor kadar - Untuk
membaik elektrolit mengetahui
jumlahnkadar
elektrolit
Terapeutik
 Sediakan - Agar pasien
lingkungan yang merasa lebih
dingin nyaman

 Longgarkan atau
- Agar pasien
lepaskan pakaian
merasa
nyaman

- Untuk
 Basahi dan kipasi mengurangi
permukaan tubuh hawa panas
pada tubuh

 Berikan cairan - Agar pasien

oral tidak dehidrasi

- Agar
 Lakukan
mempercepata
pendinginan
n masa
eksternal (mis,
penyembuhan
kompres dingin
pasien
pada dahi, leher,
dada, abdomen,
aksila) - Diberikan jika
 Berikan oksigen, pasien merasa
jika perlu sesak

Edukasi - Untuk melatih


 Anjurkan tirah pergerakan
baring atau cara
berbaring yang
benar
Kolaborasi
- Untuk
 Kolaborasi
mempercepat
pemberian cairan
masa
dan elektrolit
penyembuhan
intravena, jika
perlu
Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen energi
aktivitas tindakan ( I.05178 )
berhubungan keperawatan selama
Observasi
dengan 3x24 jam diharapkan
kelemahan intoleransi aktivitas - Untuk
- Identifikasi
dapat menurun mengetahui
gangguan
dengan kriteria gangguan yang
fungsi tubuh
hasil : menyebabkan
yang
- Keluhan lelah kelelahan pada
mengakibatka
dapat menurun pasien
n kelelahan
- Perasaan lemah
dapat menurun
- Bertujuan
- Monitor
untuk
kelelahan fisik
mengetahui
dan emosional
tingkat
kelelahan dan
emosional
- Bertujuan
untuk
- Monitor pola
mengetahui
dan jam tidur
pola tidur
cukup pada
pasien
- Agar
mengetahui
- Monitor lokasi
lokasi
dan
ketidaknyaman
ketidaknyama
an yang di
nan selama
rasakan pasien
melakukan
saat
aktivitas
melakukan
aktivitas

Terapeutik
- Agar pasien
- Sediakan merasa lebih
lingkungan nyaman
nyaman dan
rendah dengan
stimulus ( mis. lingkungan
Cahaya, suara,
kunjungan ) Nya
- Agar bisa
- Lakukan
latihan rentang melakukan
gerak pasif gerakan secara
dan/atau aktif
mandiri
- Agar pasien
- Berikan
aktivitas lebih rilexs
distraksi yang
- Agar pasien
menyenangkan
- Fasilitasi lebih nyaman
duduk di sisi
untuk
tempat tidur,
jika tidak melakukan/mel
dapat
atih gerakan
berpindah atau
berjalan

Edukasi
- Agar pasien
- Anjurkan tirah melakukan
baring
aktivitas
mandiri
- Agar pasien
- Anjurkan
melakukan lebih nyaman
aktivitas dalam
secara
bertahap melakukan
aktivitasnya

Kolaborasi
- Untuk
- Kolaborasi membantu
dengan ahli
gizi tentang menambah
cara asupan yang
meningkatkan
asupan makan baik untuk
pasien
Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi
berhubungan asuhan keperawatan ( I.03119 ) - Untuk
dengan faktor selama 3x24 jam di mengetahui
psikologis harapkan status Observasi perkembangan
( keengganan nutrisi dapat  Identifikasi status nutrisi pada
untuk makan ) membaik dengan nutrisi pasien
kriteria hasil : - Untuk
1. Porsi mengetahui
makanan apakah pasien
yang  Identifikasi alergi memiliki alergi
dihabiskan dan intoleransi makanan
meningkat makanan - Untuk
2. Kekuatan otot meningkatkan
mengunyah nafsu makan
meningkat  Identifikasi pasien
3. Perasaan makanan yang - Untuk
cepat disukai mengontrol
kenyang asupan nutrisi
menurun  Monitor asupan pasien
4. Frekuensi makan
makan - Agar tidak
membaik terjadinya
Terapeutik konstipasi
 Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah - Untuk

konstipasi menambah

 Berikan makanan nutrisi pasien

tinggi kalori dan


tinggi protein - Untuk melatih
aktivitas pada

Edukasi pasien

 Anjurkan posisi
duduk, jika
- Untuk
mampu
mempercepat
Kolaborasi
masa
 Kolaborasi
penyembuhan
dengan ahli gizi
pada pasien
untuk
menentukan
jumlah kalori dan
jenis nutrient
yang dibutuhkan,
jika perlu

IMPLEMENTASI

NO TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


1. 05 – 01 - 2022 Hipertermia  mengidentifikasi S:
berhubungan dengan penyebab hipertermia  Pasien mengatakan
proses penyakit (mis. Dehidrasi, terpapar demam sejak 4 hari
( infeksi virus dengue ) lingkungan panas, yang lalu.
penggunaan incubator)  Pasien mengatakan
 Memonitor suhu tubuh kepala pasien sakit
 Memonitor kadar dan pusing
elektrolit  Pasien mengatakan
merasa mual
 melakukan pendinginan  Pasien mengatakan
eksternal (mis, kompres nyeri ulu hati
dingin pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila) O : TTV
     TD = 113/72 mmHg
S: 40,1°C
N: 106 x/menit
SP02 : 98%
Akral teraba hangat
Mukosa bibir kering

A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

2. 05 – 01 - 2022 Intoleransi aktivitas - Identifikasi gangguan S:


berhubungan dengan fungsi tubuh yang - Pasien
kelemahan mengakibatkan mengatakan susah
kelelahan untuk beraktivitas
- Monitor pola dan jam - Pasien
tidur mengatakan
- Monitor lokasi dan aktivitas sebagian
ketidaknyamanan di bantu oleh
selama melakukan keluarga
aktivitas - Pasien
- Sediakan lingkungan mengatakan sulit
nyaman dan rendah untuk bergerak
stimulus ( mis. akibat lemah
Cahaya, suara, yang dirasakan
kunjungan ) O:
- Lakukan latihan - Pasien tampak
rentang gerak pasif lemah
dan/atau aktif - Pasien tampak
- Anjurkan tirah baring pucat
- Anjurkan melakukan - Pasien tampak
aktivitas secara terbaring lemah
bertahap di tempat tidur
- Kolaborasi dengan ahli    Tanda – tanda vital
gizi tentang cara TD : 113/72 mmHg
meningkatkan asupan S: 40,1°C
makan N: 106 x/menit
SP02 : 98%
RR : 22 x/menit
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
h

3. 05 – 01 - 2022 Defisit nutrisi  Mengidentifikasi status S:


berhubungan dengan nutrisi - Pasien
faktor psikologis  Mengidentifikasi alergi mengatakan tidak
( keengganan untuk dan intoleransi makanan ada nafsu untuk
makan )  Mengidentifikasi makanan makan
yang disukai - Pasien
 Memonitor asupan makan mengatakan

 Memonitor berat badan hanya makan

 Memonitor hasil sedikit saja

pemeriksaan laboratorium - Pasien


mengatakan
selesai makan
langsung merasa
mual
O:
- Pasien tampak
lemah
- Porsi makan yang
di habiskan
pasien ¼ porsi
dari porsi yang di
sajikan
- BB sebelum sakit
75 kilogram
- BB saat sakit 74
kilogram
- Terpasang infus
RL 24 tpm (A)
-
A: Masalah belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan

1. 06 – 01 - 2022 Hipertermia - mengidentifikasi S:


berhubungan dengan penyebab hipertermia  Pasien mengatakan
proses penyakit (mis. Dehidrasi, demam sudah
( infeksi virus dengue ) terpapar lingkungan berkurang
panas, penggunaan  Pasien mengatakan
incubator) tidak merasa pusing
- Memonitor suhu tubuh lagi
- Memonitor kadar  Pasien mengatakan
elektrolit mual berkurang
- Melakukan  Pasien mengatakan
pendinginan eksternal nyeri ulu hati
(mis, kompres dingin berkurang
pada dahi, leher, dada,
abdomen, aksila) O : TTV
     TD = 120/80 mmHg
S: 38,8°C
N: 79 x/menit
SP02 : 99%
Akral teraba hangat
Mukosa bibir kering

A : masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2 06 – 01 - 2022 Intoleransi aktivitas - Identifikasi gangguan S:
berhubungan dengan fungsi tubuh yang - Pasien
kelemahan mengakibatkan mengatakan
kelelahan sudah bisa untuk
- Monitor pola dan jam beraktivitas
tidur - Pasien
- Monitor lokasi dan mengatakan
ketidaknyamanan aktivitas sebagian
selama melakukan masih di bantu
aktivitas oleh keluarga
- Sediakan lingkungan - Pasien
nyaman dan rendah mengatakan
stimulus ( mis. pergerakan
Cahaya, suara, aktivitas sudah
kunjungan ) mulai membaik
- Lakukan latihan
rentang gerak pasif O:

dan/atau aktif
- Pasien tampak
- Anjurkan tirah baring masih lemah
- Anjurkan melakukan - Pasien tampak
aktivitas secara sudah mulai aktif
bertahap bergerak
- Pasien tampak
lebih segar
    Tanda – tanda vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 79 x/menit
Suhu : 38,8 ˚C
RR : 20 x/menit

A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
3 06 – 01 - 2022 Defisit nutrisi  Mengidentifikasi status S:
berhubungan dengan nutrisi - Pasien
faktor psikologis  Mengidentifikasi makanan mengatakan
( keengganan untuk yang disukai sudah mulai nafsu
makan )  Memonitor asupan makan makan

 Memonitor berat badan - Pasien


mengatakan
makan sudah
mulai bertambah
porsi
- Pasien
mengatakan
selesai makan
masih merasa
mual
O:
- Pasien tampak
segar
- BB 74.8 kg
- Pasien terpasang
infus RL 24 tpm
(A)
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

1. 07 – 01 - 2022 Hipertermia  mengidentifikasi S:


berhubungan dengan penyebab hipertermia - Pasien
proses penyakit (mis. Dehidrasi, terpapar mengatakan
( infeksi virus dengue ) lingkungan panas, sudah tidak
penggunaan incubator) demam
 Memonitor suhu tubuh - Pasien
mengatakan mual
sudah menghilang
- Pasien
mengatakan
sudah tidak nyeri
ulu hati
O:
TTV:
TD: 120/70 mmHg
N: 90x/menit
T: 36,9°C
 Terpasang infus
RL 24 tpm (A)
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
2 07 – 01 - 2022 Intolerasi aktivitas - Identifikasi gangguan S:
berhubungan dengan fungsi tubuh yang - Pasien
kelemahan mengakibatkan mengatakan
kelelahan sudah bisa untuk
- Monitor pola dan jam beraktivitas
tidur - Pasien
- Sediakan lingkungan mengatakan
nyaman dan rendah aktivitas sudah
stimulus ( mis. tidak di bantu
Cahaya, suara, oleh keluarga
kunjungan ) - Pasien
- Lakukan latihan mengatakan
rentang gerak pasif pergerakan
dan/atau aktif aktivitas
membaik
O:
- Pasien tampak
segar
- Pasien tampak
sudah beraktivitas
secara mandiri
Ta tanda – tanda vital
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 79 x/menit
Suhu : 36.9 ˚C
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
3 07 – 01 - Defisit nutrisi - Pasien
2022 berhubungan dengan  Mengidentifikasi status mengatakan
faktor psikologis nutrisi sudah nafsu
( keengganan untuk  Memonitor asupan makan makan
makan )  Memonitor berat badan - Pasien
mengatakan
makan sudah
mulai bertambah
porsi
- Pasien
mengatakan
selesai makan
sudah tidak mual

O:
- Pasien tampak
segar
- BB 75 kg
- Infus di lepas
A: Masalah teratasi,
pasien di pulangkan
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai