Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS

TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER


2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Putri Delli

Nomor Induk Mahasiswa/NIM: 835459487

Tanggal Lahir : 23 Mei 1995

Kode/Nama Mata Kuliah : PKN14317/ Hak Asasi Manusia (HAM)

Kode/Nama Program Studi : 118 / PGSD-S1

Kode/Nama UPBJJ : 14 Padang

Hari/Tanggal UAS THE : 21 Januari 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Putri Delli


NIM : 835459487
Kode/Nama Mata Kuliah : PKN14317/ Hak Asasi Manusia (HAM)

Fakultas : FKIP
Program Studi : PGSD-S1
UPBJJ-UT : 14 Padang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Payakumbuh, 21 Januari 2022
Yang Membuat Pernyataan

(Putri Delli)
Nama Mahasiswa

No. Soal Skor


1 Di Indonesia, untuk mewujudkan penegakan HAM dibentuklah lembaga perlindungan HAM. 25
Salah satu lembaga adalah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
a. Bagaimana lembaga ini melaksanakan tugasnya?
Jawaban :
Cara melaksanakan tugas :
 Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan hak asasi
manusia;
 Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
 Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia;
 Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah;
 Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional; dan
 Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah

b. Bagaimana wewenang dan perannya? Jelaskan pendapat saudara!


Jawaban :
Tugas dan wewenang Komnas HAM terbagi menjadi 4 bagian sebagai berikut:
1) Untuk melaksanakan fungsi Komnas HAM dalam bidang pengkajian dan penelitian,
Komnas HAM bertugas dan berwenang melakukan: Pengkajian dan penelitian
berbagai instrumen internasional hak asasi manusia dengan tujuan memberikan
saran-saran mengenai kemungkinan aksesi dan atau ratifikasi; Pengkajian dan
penelitian berbagai peraturan perundang-undangan untuk memberikan rekomendasi
mengenai pembentukan, perubahan, dan pencabutan peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan hak asasi manusia; Penerbitan hasil pengkajian
dan penelitian; Studi kepustakaan, studi lapangan dan studi banding di negara lain
mengenai hak asasi manusia; Pembahasan berbagai masalah yang berkaitan
dengan perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia; Kerja sama
pengkajian dan penelitian dengan organisasi, lembaga atau pihak lainnya, baik
tingkat nasional, regional, meupun internasional dalam bidang hak asasi manusia.

2) Untuk melaksanakan fungsi Komnas HAM dalam bidang penyuluhan, Komnas HAM
bertugas dan berwenang melakukan: Penyebarluasan wawasan mengenai hak
asasi manusia kepada masyarakat Indonesia; Upaya peningkatan kesadaran
masyarakat tentang hak asasi manusia melalui lembaga pendidikan formal dan non-
formal serta berbagai kalangan lainnya; Kerja sama dengan organisasi, lembaga
atau pihak lainnya, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional dalam
bidang hak asasi manusia.

3) Untuk melaksanakan fungsi Komnas HAM dalam bidang pemantauan, Komnas


HAM bertugas dan berwenang melakukan: Pengamatan pelaksanaan hak asasi
manusia dan penyusunan laporan hasil pengamatan tersebut; Penyelidikan dan
pemeriksaan terhadap peristiwa yang timbul dalam masyarakat yang berdasarkan
sifat atau lingkupnya patut diduga terdapat pelanggaran hak asasi manusia;
Pemanggilan kepada pihak pengadu atau korban maupun pihak yang dilakukan
untuk dimintai dan didengar keterangannya; Pemanggilan saksi untuk diminta
didengar kesaksiannya, dan kepada saksi pengadu diminta menyerahkan bukti yang
diperlukan; Peninjauan di tempat kejadian dan tempat kejadian dan tempat lainnya
yang dianggap perlu; Pemanggilan terhadap pihak terkait untuk memberikan
keterangan secara tertulis atau menyerahkan dokumen yang diperlukan sesuai
dengan aslinya dengan persetujuan Ketua Pengadilan; Pemeriksaan setempat
terhadap rumah, pekarangan, bangunan, dan tempat-tempat lainnya yang diduduki
atau dimiliki pihak tertentu dengan persetujuan Ketua Pengadilan; Pemberian
pendapat berdasarkan persetujuan Ketua Pengadilan terhadap perkara tertentu
yang sedang dalam proses peradilan, bilamana dalam perkara tersebut terdapat
pelanggaran hak asasi manusia dalam masalah publik dan acara pemeriksaan oleh
pengadilan yang kemudian pendapat Komnas HAM tersebut wajib diberitahukan
oleh hakim kepada para pihak.

4) Untuk melaksanakan fungsi Komnas HAM dalam bidang mediasi, Komnas HAM
bertugas dan berwenang melakukan: Perdamaian kedua belah pihak; Penyelesaian
perkara melalui cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan penilaian ahli;
Pemberian saran kepada para pihak untuk menyelesaikan sengketa melalui
pengadilan; Penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi
manusia pada Pemerintah untuk ditindaklanjuti penyelesaiannya; Penyampaian
rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia kepada DPR RI
untuk ditindaklanjuti.

2 Penyelesaian kasus atau sebuah pelanggaran internasional hingga pada proses pengadilan yaitu 25
melalui beberapa tahapan. Tahapan ini harus diikuti oleh pihak-pihak yang terlibat dalam
peradilan HAM Internasional. Tahapan pertama, adalah langkah pengkajian.

Jelaskan proses ini!


Jawaban :
1. Penuntut Umum, setelah mengevaluasi informasi yang tersedia kepadanya, dapat memulai
suatu penyelidikan kecuali kalau ia menentukan bahwa tidak ada dasar yang masuk akal
untuk melanjutkannya berdasar Statuta ini. Dalam memutuskan apakah akan memulai suatu
penyelidikan.

2. Kalau, setelah penyelidikan, Penuntut Umum menyimpulkan bahwa tidak ada alasan cukup
untuk suatu penuntutan ... Penuntut Umum memberi tahu Sidang Pra-Peradilan dan Negara
yang menyerahkan perkara tersebut berdasarkan Pasal 14, atau Dewan Keamanan,
mengenai suatu kasus berdasarkan pasal 13, ayat (b), tentang kesimpulannya serta alasan-
alasan untuk kesimpulan tersebut.

3. (a) Atas permintaan Negara yang melakukan penyerahan berdasarkan Pasal 14 atau
Dewan Keamanan berdasarkan pasal 13, ayat (b), Sidang Pra-Peradilan dapat meninjau
keputusan Penuntut Umum berdasarkan ayat 1 atau 2 untuk tidak melanjutkan perkara dan
dapat minta kepada Penuntut Umum untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.

4. Penuntut Umum setiap waktu dapat mempertimbangkan kembali suatu keputusan apakah
hendak memulai suatu penyelidikan atau penuntutan berdasarkan fakta-fakta atau informasi
baru.

3 Indonesia telah banyak menetapkan peraturan perundangan yang berspektif HAM dan dilakukan 25
ratifikasi instrumen HAM internasional yaitu berupa undang-undang, keputusan dan instruksi
presiden. Salah satunya adalah Pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan
atau Penghukuman lain yang kejam, Tidak manusiawi, atau Merendahkan, dengan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1998, pada tanggal 28 September 1998.
a. Bagaimana isi Undang-undang ini mengatur HAM?
Jawaban :
PENGESAHAN CONVENTION AGAINST TORTURE AND OTHER CRUEL, INHUMAN OR
DEGRADING TREATMENT OR PUNISHMENT (KONVENSI MENENTANG PENYIKSAAN
DAN PERLAKUAN ATAU PENGHUKUMAN LAIN YANG KEJAM, TIDAK MANUSIAWI,
ATAU MERENDAHKAN MARTABAT MANUSIA)

b. Alasan apa yang mendasari Indonesia meratifikasi konvensi ini?


Jawaban :
a. bahwa negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 adalah negara hukum yang menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia serta menjamin semua warga negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum, sehingga segala bentuk penyiksaan dan perlakuan atau
penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat
manusia harus dicegah dan dilarang;

b. bahwa bangsa Indonesia sebagai bagian masyarakat internasional menghormati,


menghargai dan menjunjung tinggi prinsip dan tujuan Piagam Perserikatan Bangsa-
Bangsa serta Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia;

c. bahwa Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, di dalam sidangnya pada


tanggal 10 Desember 1984, telah menyetujui Convention Against Torture and Other
Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment (Konvensi Menentang
Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi,
atau Merendahkan Martabat Manusia) dan Pemerintah Republik Indonesia telah
menandatangani konvensi tersebut pada tanggal 23 Oktober 1985;

d. bahwa konvensi tersebut pada dasarnya tidak bertentangan dengan Pancasila


Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia untuk secara terus menerus menegakkan dan memajukan pelaksanaan
hak asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;

e. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut dalam huruf a, b, c dan d dipandang


perlu mengesahkan Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or
Degrading Treatment or Punishment (Konvensi Menentang Penyiksaan dan
Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau
Merendahkan Martabat Manusia) dengan Undang-undang.
4 Terdapat beberapa upaya penegakan HAM yang dilakukan. Oleh para ahli, upaya ini digolongkan 25
dalam dua bentuk, yakni upaya penegakan HAM yang dilakukan secara teroganisir dan upaya
penegakan HAM secara personal warga negara.

Beri penjelasan saudara, bagaimana upaya penegakan HAM yang dilakukan secara terorganisir?
Jawaban :
HAM harus didasarkan kepada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial budaya dan
hak pembangunan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, baik dalam
penerapan, pemantauan maupun dalam pelaksanaan. Sesuai dengan Pasal 1 (3), Pasal 55, dan
Pasal 56 Piagam PBB, upaya pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukan melalui suatu
kerja sama internasional yang berdasarkan pada prinsip saling menghormati, kesedarajatan dan
hubungan antar negara serta hukum internasional yang berlaku.

Program penegakan hukum dan HAM (PP Nomor 7 Tahun 2005) yaitu yang meliputi
pemberantasan korupsi, anti terorisme dan pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat
berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak
diskriminatif dan konsisten.
Skor Total 100

Anda mungkin juga menyukai