Anda di halaman 1dari 4

Nama : Masli Flora Sinurat

Kelas : Sarjana Terapan Kebidanan Ahli Jenjang


Dosen Pengampu :

TELAAH JURNAL
Judul Artikel : Manajemen Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan
Retensio Plasenta
Penulis : Agustin Dwi Syalfina , Sari Priyanti , Dian Irawati
Tahun Terbit : 2021
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi
deskriptif dengan pendekatan case report. Teknik
pengumpulan data dengan melakukan pendampingan
continue of care mulai dari kehamilan sampai dengan
pemakaian kontrasepsi serta memberikan asuhan kebidanan
melalui kunjungan rumah
Jenis Penelitian : Kuantitatif
Hasil Penelitian : Retensio plasenta merupakan keadaan plasenta yang
belum dilahirkan atau keterlambatan pengeluaran plasenta
setelah 30 menit bayi dikeluarkan dari rahim ibu. Plasenta
harus segera dapat dilahirkan dalam waktu 30 menit supaya
tidak terjadi perdarahan karena plasenta yang masih
melekat pada dinding uterus menghambat efektifitas
kontraksi, pemberian oksitosin 10 IU menunjukkan adanya
percepatan dalam pengeluaran plasenta, oksitosin diberikan
pada 10. (Syalfina, Priyanti and Irawati, no date)
Kesimpulan : : retensi plasenta ditandai dengan plasenta tidak
menunjukkan tanda pelepasan setelah 30 menit dan tampak
pengeluaran darah aktif sehingga diberikan
penatalaksanaan pemberian injeksi oksitosin 10 IU dan
dilakukan observasi selama 15 menit, setelah 15 menit
pertama dilanjutkan dengan drip oksitosin.
TELAAH JURNAL
Judul Artikel : The Effectiveness Of Misoprostol Compares To Oxytocin
In Management Of Retained Placenta: An Evidence-Based
Case Report
Penulis : Indra Gunawan dan Roni Andre Syahputra
Tahun Terbit : 2021
Metode : Literature review dengan menggunakan 4 database
Jenis Penelitian : Kualitatif
Kriteria Artikel : kata kunci yang digunakan untuk mencari artikel yaitu
“retained placenta”, “misoprostol”, “oxytocin”, dan
“syntocinon”
Hasil Penelitian : berdasarkan hasil kajian literature yang dilakukan oleh
peneliti, terdapat perbedaan yang signifikan antara
pemberian misoprostol dan oksitosin. Dari hasil penelitian
masing-masing artikel menunjukkan bahwa misoprostol
memberikan efek yang lebih cepat dibandingkan oksitosin
dalam menginduksi plasenta. Pemberian misoprostol dapat
mengurangi 37,14% kejadian plasenta manual
dibandingkan pemberian oksitosin. Sediaan misoprostol
berbentuk tablet yang diberikan melalui sublingual, tetapi
bisa diinjeksikan dengan melarutkan dalam larutan saline
normal dengan menerapkan teknik aseptic untuk
mengurangi kejadian infeksi. Pemberian misoprostol
memberikan efek samping berupa demam, pusing,
menggigil, muntah dan sakit perut. Tetapi dari semua
kelompok pasien yang diberikan misoprostol hanya 1
pasien yang mengalami efek samping. (Gunawan and
Damanik, 2021)
Kesimpulan : : Pemberian misoprostol pada kejadian retensio plasenta
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan
pemberian oksitosin. Misoprostol memberikan waktu yang
lebih singkat untuk bekerja disbanding oksitosin.
Pemberian misoprostol dapat diberikan secara sublingual
tetapi bisa juga diberika melalu injeksi intraumbilical.
Tetapi, tidak ada perbedaan yang signifikan antara
pemberian misoprostol secara injeksi ataupun sublingual.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, I. and Damanik, R. A. S. (2021) ‘the Effectiveness of Misoprostol Compares To
Oxytocin in Management of Retained Placenta: an Evidence-Based Case Report’, JAMBI
MEDICAL JOURNAL ‘Jurnal Kedokteran dan Kesehatan’, 9(1), pp. 184–196. doi:
10.22437/jmj.v9i1.11752.
Syalfina, A. D., Priyanti, S. and Irawati, D. (no date) ‘Manajemen Kebidanan Pada Ibu
Bersalin Dengan Retensio Plasenta Midwifery Management in Maternal Maternity with
Placenta Retention Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto
agustinpipin2@gmail.com ; Jln . Raya Gayaman Km . 02 Mojoanyar Mojokerto

Anda mungkin juga menyukai