DISUSUN OLEH:
MAE SUMARNA,S.Pd.
NIP 197106132007012019
A. PENDAHULUAN
Guru adalah bagian integral dari organisasi pembelajaran di sekolah. Sebuah
organisasi, termasuk organisasi pembelajaran.
Gurumerupakansalahsatufaktorstrategisdalammenentukankeberhasilan pendidikan kar
ena gurulah yang
meletakkandanmempersiapkandasarperkembanganpotensipesertadidikuntukmasadepa
nbangsa. Untukmelaksanakanitu, tentudiperlukan guru yang
memilikiprofesionalismetinggi.
Apa yang dimaksuddenganprofesionalisme? Selamaini,
istilahprofesionalismeidentikdengansifatdanperilakuseseorang yang berkompeten,
berpendidikan, berdedikasi, bertanggungjawab, jujur, dan loyal
padapekerjaannya.Akan tetapi, apakahcukupdenganitukahprofesionalisme?
MenurutKamusBesarBahasa Indonesia (KBBI), profesionalismeadalah ‘mutu,
kualitas, dantindaktanduk yang merupakancirrisuatuprofesiatau orang yang
profesional’. Dengandemikian, profesionalisme guru adalahmutu, kualitas,
dantindaktandukdariseorang guru yang profesional.
Pertanyaanberikutnya, apa yang dimaksuddenganprofesional? Dalam KBBI
disebutkanbahwaprofessionalberarti (1) ‘bersangkutandenganprofesi’; (2)
‘memerlukankepandaiankhususuntukmenjalankannya’; (3)
‘mengharuskanadanyapembayaranuntukmelakukannya (lawanamatir)’.
Berdasarkanmaknatadi, dapatdisimpulkanbahwa guru yang
professionaladalah guru yang
memilikikeahliankhususdalammengajardanmemilikipendapatan yang
layaksesuaidengankebutuhanhidupnya.
Profesionalismememangmenjadihal yang
kerapdituntutdandiharapkandalamberbagaiprofesi, takterkecuali guru.Di
kalangan guru, istilahprofesionalismeseringdihubungkandengan program
sertifikasi guru. Program pemerintah yang dilahirkanmelaluiUndang-UndangNomor
14 Tahun 2005 tentang Guru danDoseninibertujuanuntuk (1)
menentukankelayakan guru dalammelaksanakantugassebagaipendidikprofesional, (2)
meningkatkan proses danhasilpembelajaran, (3) meningkatkankesejahteraan guru,
serta (4) meningkatkanmartabat guru dalamrangkamewujudkan pendidikan nasional
yang bermutu.
Menurut Journal Education Leadership edisiMaret 1993 (dalamDediSupriadi,
1998 : 98) ada lima ukuranseorang guru dinyatakanprofesional, yaitu
(1)memilikikomitmenpadapesertadidikdan proses belajarnya, (2)
secaramendalammenguasaibahan ajar dancaramengajarkan, (3)
bertanggungjawabmemantaukemampuanbelajarpesertadidikmelaluiberbagaiteknikeva
luasi, (4) mampuberpikirsistematisdalammelakukantugas, dan (5)
menjadibagiandarimasyarakatbelajar di lingkunganprofesinya.
FOTO
PEMATER
RINGKASAN MATERI KEGIATA
I
N
Drs. H. 1. Peraturan pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang
DEDE Disiplin Pegawai Negeri Sipil
SAEPUL 2. Peraturan Menteri Agama Nomor 28 Tahun 2013
UYUN, Tentang Kehadiran Pegawai Negeri Sipil di
M.Ag Lingkungan Kementerian Agama
(Kasubag 3. Peraturan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 1
TU Tahun 2013 Tentang Disiplin Kehadiran Guru di
Kemenag Lingkungan Madrasah
Kab.
Majalengka)
D. TINDAK LANJUT
Upaya yang dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan Diklat adalah sbb:
1. Menyampaikan laporan hasil diklat kepada kepala sekolah untuk bahan
pertimbangan pelaksanaan supervisi kelas
2. Menerapkan hasil diklat pada proses pembelajaran
3. Menyusun hasil Laporan Diklat tahun Pelajaran 2016/2017
F. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan pelaksanaan Diklat yang telah diikuti selama
sehari. Semoga dapat memberikan gambaran umum dari kegiatan yang telah
dilaksanakan dengan harapan membawa perubahan dalam pembelajaran dan
peningkatan kualitas kompetensi sebagai tenaga pendidik di MTsN 1 Majalengka.
Laporan ini tentu masih banyak kekuran dan kelemahannya, untuk itu saran
dan kritik perbaikan diperlukan untuk kesempurnaan laporan ini.
Terima kasih kepada Kepala MTsN 1 Majalengka yang telah memberi ijin dan
kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini.
SURAT IZIN
Nomor : B- MTs.10.78/KU.00.1/03/2016
Kepala Madrasah,