PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan gizi di rumah sakit sebagai salah satu komponen penunjang diselenggarakan oleh
instalasi gizi yang bertujuan untuk menyelenggarakan makanan bagi pasien. Penyelenggaraan
makanan di rumah sakit adalah suatu rangkaian mulai dari perencanaan sampai dengan
pendistribusian makanan kepada pasien. Penyelenggaraan makanan di rumah sakit
dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan makanan yang kualitasnya baik, jumlah sesuai
kebutuhan serta pelayanan yang baik, dan layak sehingga memadai bagi klien atau konsumen
yang membutuhkan (Kemenkes RI, 2013).
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit yang meliputi pengadaan bahan makanan,
penyimpanan bahan makanan, pengangkutan makanan masak, penyimpanan makanan masak,
dan penyajian makanan, hendaknya memperhatikan syarat higiene dan sanitasi, mengingat
permasalahan dari suatu makanan ditentukan oleh ada tidaknya kontaminasi terhadap
makanan (Soediono, dkk, 2009).
Dalam penyelenggaraan makanan dan minuman, untuk mendapatkan makanan yang
bermanfaat dan tidak membahayakan bagi yang memakannya perlu adanya suatu penyehatan
makanan dan minuman, yaitu upaya pengendalian faktor yang memungkinkan terjadinya
kontaminasi yang akan mempengaruhi pertumbuhan kuman dan bertambahnya bahan aditif
pada makanan dan minuman yang berasal dari proses pengolahan makanan dan minuman yang
disajiakan dirumah sakit agar tidak menjadi mata rantai dalam penularan penyakit dan
gangguan kesehatan, Depkes RI (2006).
Rumah sakit merupakan salah satu institusi yang melakukan kegiatan penyelenggaraan
makanan dam minuman secara rutin, sehingga dalam pelaksanaannya penyelenggaraan
makanan dan minuman di suatu rumah sakit memerlukan penanganan khusus. Pasien yang
sedang di rawat di rumah sakit ialah konsumen tetap dari kegiatan penyelenggaraan makanan
dan minuman di suatu rumah sakit. Oleh karena itu pengelolaan makanan di rumah sakit perlu
mendapat perhatian yang lebih seksama (Depkes RI, 2006). Terutama di era pandemi covid-19
saat ini, keamanan pangan, hygiene dan sanitasi harus monitoring atau sistem kontrol dengan
baik.
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) merupakan suatu sistem jaminan mutu yang
mendasarkan kesadaran bahwa hazard (bahaya) dapat timbul pada berbagai titik atau tahapan
produksi tertentu (Winarno,2004). Menurut Depkes RI (2005) dalam penyelenggaraan makanan
di rumah sakit, HACCP adalah teknik yang dianjurkan untuk penyehatan makanan karena HACCP
merupakan pendekatan paling efektif dari segi biaya untuk menjamin keamanan makanan di
semua tahap penyediaannya dibandingkan dengan pengawasan tradisional atau dengan
pengujian hasil akhir produk. HACCP juga merupakan jaminan mutu terhadap produk makanan
yang diakui secara internasional.
Pengembangan formula diet stroke merupakan salah satu produk pangan yang dikonsumsi
pasien penderita stroke. Salah satu bahan penyusun pengembangan formula enteral diet adalah
putih telur. Pada telur ayam terdapat bakteri Salmonella yang berbahaya jika masuk ke tubuh
manusia sehingga perlu dilakukan proses HACCP untuk menjamin keamanan produk
pengembangan formula enteral diet stroke tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menetapkan HACCP pada proses pengembangan formula enteral diet
STROKE.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menyusun tim HACCP.
b. Mampu mendeskripsikan produk formula enteral diet STROKE.
c. Mampu mengidentifikasi bahaya dan menganalisis bahaya.
d. Mampu menyusun bagan alur proses.
e. Mampu menetapkan CCP.
f. Mampu menerapkan HACCP
BAB II
METODE PELAKSANAAN
A. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam pengembangan formula enteral stroke ini adalah
sebagai berikut :
1. Tepung maizena
2. Tepung mocaf
3. Labu kuning
4. Putih telur
5. Strawberry
6. Minyak jagung
7. Susu fullcream bubuk
8. Tepung susu skim
9. Gula pasir
Bahan yang memiliki peluang mempengaruhi keamanan pangan adalah
strawberry dan putih telur. Strawberry merupakan hasil perkebunan yang
memungkinkan diberikan pestisida. Dalam perkebunan, penggunaan pestisida tidak
dilarang tetapi terkadang pestisida tersebut masih menempel pada hasil kebun yang
hendak dikonsumsi. Cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan residu pestisida
dan sisa kotoran yang menempel adalah mencuci bahan makanan dengan air mengalir.
Salmonella merupakan bakteri yang biasanya berada di cangkang telur ayam,
terutama bila ada kotoran unggas yang menempel di atasnya. Salmonella ini juga
mungkin terdapat pada putih dan kuning telur yang terbentuk sebelum cangkang telur
terbentuk. Cara untuk menghilangkan bakteri tersebut adalah merebus telur hingga
bagian putih telur kenyal atau keras sempurna. Selain itu, pada proses pengolahan
pengembangan formula untuk Stroke terdapat prosedur pemanasan campuran bahan
yang dapat membantu proses menghilangkan Salmonella.
Pemanasan pada telur dapat dilakukan dengan cara pasteurisasi yakni suatu
cara pemanasan dengan suhu 60⁰ C selama 3,5 menit untuk menghambat
pertumbuhan bakteri patogen seperti bakteri salmonnella yang terdapat pada telur
(Nia, dkk, 2013)
B. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan praktik pengembangan formula
adalah Rabu, 2 Januari 2022 mulai pukul 08.00 hingga 11.00. tempat pelaksanaan
praktik pengembangan formula yaitu di dapur CV. Nutrihealth
C. Prosedur kerja
Identifikasi Produk
Langkah 7 Prinsip
P5. Penetapan Tindakan Koreksi
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
TIM HACCP
Halaman :
Afinnadia Navaginita
2. Divisi QA HACCP
Ikka Pradipta
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
DESKRIPSI PRODUK
Halaman :
Bahan baku:
Tepungi maizena (2 g)
Tepung mocaf (2 g)
Labu kuning (5 g)
Putih telur ayam (20 g)
Strawberry (20 g)
2. Komposisi produk Minyak jagung (3 g)
Tepung susu skim (20 g)
Gula pasir (15 g)
Susu fullcream bubuk (12 g)
Air (200 ml)
Bahan tambahan: -
Bahan kontak: baskom, wajan, spatula, dan peralatan lain
Warna : putih kekuningan
Rasa : manis dan gurih
3. Karakteristik produk
Aroma : langu tepung
Tekstur : halus dengan kekentalan sesuai
Kategori proses
4. Direbus, disangrai, diblender, Dipanaskan
(metode pengolahan)
Karakteristik keamanan Bahaya biologi : Salmonella yang terdapat pada telur
5. pangan (bahaya biologi, Bahaya fisik : ulat dan tanah pada kulit strawberry
fisik, kimia) Bahaya kimia : Pestisida
Mengupas
Pengayaan cangkang
telur
Penimbangan
Penimbangan
telur (20g) susu fullcream bubuk (20g)
tepung susu skim(12 g)
Minyak jagung (3g)
Gula (15 g)
Distribusi ke pantry
Pemorsian perporsi
Penyajian ke pasien
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
1. Penerimaan Telur Biologi Salmonella Saluran Salmonella sp : H (3) M (2) Signifika Penentua 1. Penetapan
cerna negatif/25 g, n (12) n CCP spesifikasi
ayam, bahan
makanan
Penjamah (ayam)
makanan 2. Ketaatan
melaksanakan
Kimia Tidak ada - - - - - - SOP/SPO
penerimaan
Fisik Tidak ada - - - - - - bahan
3. Pemanasan
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
2. Penerimaan buah Biologi Bacillus Buah itu 1x 10⁴ koloni L (1) L (1) Tidak Diken suhu internal
strawberry cereus sendiri- signifika dalika -
n n PRP -
-
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
bersih penerimaan
bahan
3. Kesesuaian
penyimpanan
buah
strawberry
3. Penerimaan labu Biologi S. aureus Tanah S. aureus : 1 x 102 L (1) L (1) Tidak Diendali 1. Penetapan
kuning kol/g, signifika kan oleh spesifikasi
n (0) PRP 2. Kesesuaian
penyimpanan
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
Fisik Tanah, ulat Kulit Tidak ada kotoran dan L (1) L (1) Tidak Diendali
buah ulat signifika kan oleh
tidak n PRP
bersih
4 Penerimaan Biologi Kapang dan Dari 1 x 10⁴ ,koloni/g M (2) H (2)- Tidak Diendali -
Tepung mocaf dan jamur tepung signifika kan oleh
maizena sendiri, n OPRP
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
kelembap
an
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
Fisik Kerikil, Penyimpa Tdak ada kotoran dn L (1) L (1) Tidak Diken 1. Penetapan
semut, nan yang serangga signifika dalika spesifikasi
serangga kurang n n oleh 2. Kesesuaian
PRP penyimpanan
baik
PERSIAPAN BAHAN
1. Pencucian telur Biologi E. coli telur, ALT (30oC, 72 jam) : H (3) H (3) Signifika Penentua 1. Menjaga
n CCP/ kualitas air
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
2. Pencucian Biologi E. coli Air untuk APM Escherechia coli H (3) H (3) Signifika Penentua 1. Menjaga
strawberry mencuci , : 3/g n (36) n kualitas air
tangan CCP/OP (uji berkala)
2. Ketaatan
penjamah RP
SPO
makanan pencucian
bahan
Kimia Tidak ada - - - - -
makanan
Fisik Tidak ada - - - - - 3. Menjaga
personal
higiene
Lpenjamah
makanan
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
3. Pencucian labu Biologi E. coli Air untuk APM Escherechia coli L (1) L (1) Signifika Bahaya 1. Menjaga
kuning mencuci , : 3/g n (0) dikendali kualitas air
tangan kan oleh (uji berkala)
2. Ketaatan
penjamah PRP
SPO
makanan pencucian
bahan
Kimia Tidak ada - - - - -
makanan
Fisik Tidak ada - - - - - 3. Menjaga
personal
higiene
penjamah
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
makanan
-
-
4. Penyanggraian Biologi Tidak ada - - - - - Menjaga
tepung personal
Kimia Tidak ada - - - - - higiene
penjamah
makanan
Fisik Rambut, Penjamah Tidk Ada Rambut, L (1) L (1) tidak Bahaya -
kotoran, makanan, kotoran, debu Dan Signifika dikendali
debu, penyimpa Serangga n (0) kan oleh
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
5. Penimbangan telur Biologi E. coli Telur, ALT (30oC, 72 jam) : H (3) H (3) Signifika Penentua
kulit 1x105 kol/g, APM n (36) n
Salmonella 1. Kebersihan
telur, Escherechia coli : 3/g, ditentuka
bahan saat
penjamah Salmonella sp : n oleh pencucian
makanan negatif/25 g, CCP/OP 2. Menjaga
RP personal
higiene
penjamah
makanan
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
Fisik Rambut, Penjamah Tidak ada rambut, , L (1) L (1) tidak Bahaya
kotoran, makanan. debu dan kotoran signifika dikendali
debu, Alat itu n (0) kan oleh
kotoran sendiri PRP
Fisik Kotoran, Penjamah Tidak ada kotoran L (1) L (1) Tidak Bahaya 1. Kebersihan
debu makanan, Signifika dikendali bahan saat
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
Fisik Kotoran, Penjamah Tidak ada kotoran L (1) L (1) Tidak Bahaya 1. Kebersihan
rambut, makanan Signifika dikendali bahan saat
kotoran, n (0) kan oleh pencucian
debu PRP
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
Kimia - - - - -
Fisik Kerikil Penyimpa Tidak ada kerikil L (1) L (1) Tidak Bahaya
nan yang Signifika dikendali
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
8 Pemotongang labu Biologi E. coli Peralatan ALT (30oC, 72 jam) : L (1) H (3) Tidak Bahaya 4. Kebersihan
dan strawberry yang 1x105 kol/g, APM signifika dikendali peralatan
digunaka Escherechia coli : 3/g, n kan PRP- yang
digunakan
n,
5. Menjaga
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
9. Blender labu Biologi E. coli Peeralata Escherechia coli : 3/g, L (1) H (3) Tidak Bahaya 1. Kebersihan
kuning dan n yang signifika dikendali peralatan
digunaka (SNI 7388 ; 2009) kan PRP- yang
digunakan
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
strawberry n n
(0)
Fisik Rambut, Penjamah Tidak ada rambut, L (1) L (1) Tidak Bahaya Penggunaan
kotoran, makanan kotoran, debu signifika dikendali APD
debu n kan PRP-
(0)
PENGOLAHAN/PEMASAKAN
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
1. Pencampuran Biologi E. coli Telur, air, ALT (30oC, 72 jam) : H (3) H(3) Signifika Penentua 1. Pemanasan
semua bahan tangan 1x105 kol/g, APM nsi (36) n suhu yang
Salmonella penjamah Escherechia coli : denggan optimal
2. Pengecekan
S. aureus makanan 3/g, Salmonella sp : CCP/PR
suhu
negatif/25 g, P pemasakan
sesuai
S. aureus : 1 x 102
dengan
kol/g, standar
pemasakan
Bacillus cereus ; 1 x
3. Pengecekan
103 kol/g, kebersihan
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
(0)
2. Penyaringan Biologi E. coli Peralatan ALT (30oC, 72 jam) : H (3) H(3) Signifika Penentua Pengecekan
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
Fisik Tidak ada Penjamah Tidak ada rambut, L (1) L (1) Tidak Bahaya Penggunaan
makanan kotoran, debu signifika dikendali APD
n kan PRP-
(0)
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
DISTRIBUSI MAKANAN
1. Pemorsian untuk di Biologi E. coli Peralatan Escherechia coli : H (3) H(3) Signifika Penentua 1. Pengecekan
distribusikan 3/g, , nsi (36) n kebersihan
S. aureus denggan peralatan
S. aureus : 1 x 102 2. Pengecekan
CCP/PR
kol/g, makanan
P apakah
dudah
tertutup wrap
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
2. Pemorsian untuk di Biologi E. coli Peralatan Escherechia coli : H (3) H(3) Signifika Penentua 1. Pengecekan
distribusikan 3/g, , nsi (36) n kebersihan
S. aureus denggan peralatan dan
S. aureus : 1 x 102 mobil angkut
................... CCP/PR
kol/g, 2. Pengecekan
... P makanan
apakah sudah
tertutup wrap
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
3. Pemorsian perporsi Biologi E. coli Peralatan, Escherechia coli : H (3) H(3) Signifika Penentua 1. Pengecekan
penjamah 3/g, , nsi (36) n makanan
S. aureus makanan denggan apakah sudah
S. aureus : 1 x 102 tertutup wrap
................... CCP/PR
kol/g, 2. Penggunaan
... P APD untuk
penjamah
makanan
Kimia Tidak ada - - - - - -
No Dokumen:
DOKUMEN HACCP
Revisi :
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
Fisik rambut, penjamah Tidak ada rambut, L (1) L (1) Tidak Bahaya Penggunaan
kotoran, makanan kotoran, debu, signifika dikendali APD untuk
debu n kan PRP- penjamah
makanan
(0)
Tanggal:
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS BAHAYA (P1)
Halaman :
Tanggal:
PENETAPAN CCP (P2)
Halaman :
Telur ayam
YES NOT YES YES NOT CCP
Minyak jagung
YES NOT YES YES NOT CCP
Pencucian telur
YES NOT YES YES NOT CCP
Pencucian strawberry
YES NOT NOT - NOT CCP
Pengolahan
Distribusi
Pemorsian untuk di
YES NO YES NO YES CCP
distribusikan
Pemorsian untuk di
YES NO YES NO YES CCP
distribusikan
Jabatan : Jabatan :
No D
DOKUMEN HACCP
Revi
Tang
HACCP PLAN WORKSHEET (P3 – P7)
Hala
S.typhii dan Suhu penyajian SNI Apa : Suhu dan lama penyajian Pe
E.coli 70- 75°C dan 7388:2009 dan kebersihan alat su
Distribusi minimal suhu yaitu 1x104 w
penyajian ≥38 koloni/gram Mengapa : Bahaya mikrobiologi pe
yang melebihi batas kritis dapat
menyebabkan diare