Alamat :
Jl. Raya Salawu No. 63 Kp. Margasari RT 05 RW 01 Desa Margalaksana
Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat 46471
ahmad_nurdinn@yahoo.com
Data Pemohon
1
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Limbah merupakan suatu benda yang mengandung zat berbahaya atau
tidak berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan, beserta lingkungan dan biasanya
hal tersebut umumnya disebabkan oleh perbuatan manusia. Hal tersebut sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyebutkan bahwa
limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Limbah B3 (Bahan Berbahaya
& Beracun) bedasarkan PP 22 tahun 2021, usaha dan / kegiatan yang
mengandung zat, energi, dan / atau resiko, baik secara langsung, dapat
mencemarkan dan / atau merusak lingkungan hidup, dan / atau lingkungan hidup,
kesehatan, dan hidup manusia. Bedasarkan bahaya yang ditimbulkan, sifat limbah
B3 dikelompokkan menjadi bahan beracun, bahan oksidator, bahan korosif, bahan
yang reaktif terhadap air, bahan mudah terbakar, bahan eksplosif, gas bertekan,
bahan reaktif terhadap asam, serta logam berat.
Akibat yang ditimbukan dari bahan beracun ini dapat berupa gangguan
pada syaraf, gangguan pada hati dan ginjal, sesak nafas, gangguan paru-paru, serta
leukimia. Bahaya yang disebabkan dari bahan oksidator dapat menimbulkan
kebakaran karena zat ini sendiri bisa menghasilkan oksigen, bahan korosif bisa
menimbulkan bahaya jika kontak dengan kulit, merusak alat pernafasan. Lain
halnya dengan bahan yang reaktif terhadap air akan mengeluarkan panas dan
mudah terbakar, selain itu bahan yang mudah terbakar tentu akan menimbulkan
kerusakan yang besar (kebakaran), gas bertekanan mempunyai bahaya yang
bersifat racun, aspiksian, korosif dan muda terbakar. Bahan yang reaktif terhadap
asam menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas beracun dan
korosif serta eksplosif.Bahan radioaktif memiliki bahaya terkait dengan sinar
radiasinya, radiasi ini apabila masuk kedalam tubuh dapat menimbulkan efek
somatik dan genetik.
2
Efek somatik yang dimaksud bersifat akut dan bisa juga sifat kronis, serta
yang terakhir adalah logam berat, pengaruh logam berat terhadap kesehatan
adalah menghambat pembentukkan hemoglobin, ganguan syaraf, batu ginjal,
anemia. Dampak yang ditimbulkan oleh limbah B3 yang langsung saja dibuang ke
lingkungan dan tanpa melakukann proses pengelolaan sangatlah besar dan dapat
bersifat akumulatif. Sehingga dampak tersebut bersifat berantai mengikuti proses
pengangkutan (sirkulasi). bahan dan jarring-jaring rantai makanan. Mengingat
besarnya resiko yang ditimbulkan tersebut maka pemerintahan telah berusaha
untuk mengelola limbah B3 secara menyeluruh.
Kegiatan Dokter Praktek Mandiri adalah salah satu unit pelayanan
kesehatan yang kegiatannya menghasilkan limbah medis dan non medis, selain
dari limbah rumah tangga / limbah domestic, terdapat juga limbah medis padat
biasanya berasal poliklinik umum / rawat jalan, sedangkan limbah cair biasanya
berasal dari air rumah tangga. Bedasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan No. 6 tahun 2021 dikatakan bahwa pengelolaan limbah B3
Fasyankes terdiri atas pengurangan dan pemilahan limbah B3, penyimpanan
limbah B3, pengangkutan limbah B3, pengolahan limbah B3, penguburan
limbah B3, dan penimbunan limbah B3.
Perkembangan pembangunan di negara ini tak lepas dari tingginya limbah
B3 yang dihasilkan oleh para pelaku itu sendiri, ada banyak hal yang mencemari
lingkungan yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Ketika sampah
berada di tanah, limbah juga berkontribusi mencemari udara, udara dan tanaman
yang tumbuh dinikmati manusia dan berdampak ke manusia itu sendiri. Limbah
juga dapat langsung bersentuhan dengan kulit manusia atau oleh binatang.
Pengelolaan limbah membutuhkan penanganan khusus sehingga
diperlukan peraturan yang tepat dalam setiap metode pengelolaannya, sehingga
tidak menyebabkan dampak buruk kepada manusia, makhluk hidup dan
lingkungan. Namun, meskipun sudah ada peraturan tentang limbah B3 masih
diperlukan pengawasan dari berbagai pihak dalam pelaksanaannya.
3
Dokter Praktek Mandiri (DPM) dr. Aa Ahmad Nurdin dalam hal ini
sebagai fasilitas kesehatan yang akan menghasilkan limbah B3 yang berasal dari
kegiatan pelayanan kesehatan rawat jalan, dengan rata-rata kunjungan
pasien perhari antara 20–30 pasien dan volume rata-rata limbah medis padat
/ B3 0,5
– 1 kg perbulan. DPM ini akan menyediakan tempat untuk
penyimpanan/penampungan limbah non medis (limbah domestic) berupa tempat
sampah tertutup dengan kantong plastic hitam dan tempat
penyimpanan/penampungan limbah B3 padat berupa tempat sampah
tertutup dengan kantong plastic khusus berwarna kuning.
Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patologi (jaringan), limbah benda tajam (jarum dan lancet),
limbah farmasi (blister obat, dan botol obat) Limbah ini tentunya akan
diperlakukan sebaik-baiknya supaya tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak
bertanggunjawab dan tidak mencemari lingkungan sekitar dengan mempelakukan
sebagai berikut:
B. TUJUAN
Mencegah dan menanggulangi pencemaran/kerusakan lingkungan hidup
dan gangguan kesehatan masyarakat & Menghindari Sanksi Pidana, Perdata dan
Administratif Akibat Limbah B3 yang dihasilkan dari sarana fasilitas layanan
kesehatan.
5
II
7
III
DOKUMEN YANG MENJELASKAN TENTANG TEMPAT DAN TATA
CARA PENYIMPANAN LIMBAH B3.
PENYIMPANAN LIMBAH B3
INFEKSIUS DOKTER PRAKTEK MANDIRI
00 1/1
SPO TGL. TERBIT
Kegiata Penyimpanan Limbah B3 Infeksius adalah suatu kegiatan
PENGERTIAN Penyimpanan Sementara Di TPS Limbah B3 di Sebelum diserahkan
ke Pihak lain yang mempunyai Izin
8
IV
DOKUMEN YANG MENJELASKAN TENTANG PENGEMASAN DAN
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
Kemasan dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC) atau bahan
logam (teflon, baja karbon, SS304, SS316 atau SS440) dengan syarat bahan
kemasan yang dipergunakan tersebut tidak bereaksi dengan limbah B3 yang
disimpannya.
Persyaratan umum kemasan, kondisi baik, tidak rusak, dan bebas dari
pengkaratan serta kebocoran.
Bentuk kemasan disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 yang akan
dikemasnya, disimpannya, utamakan segi keamanan dan kemudahan dalam
penanganannya.
Prinsip pengemasan limbah B3
Tidak sejenis tidak boleh disimpan secara bersama-sama dalam satu
kemasan;
Jumlah pengisian limbah dalam kemasan harus mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya pengembangan volume limbah, pembentukan gas
atau terjadinya kenaikan tekanan.
Kondisi yang tidak layak (misalnya terjadi pengkaratan, atau terjadi
kerusakan permanen) atau jika mulai bocor ganti!! Prinsip pengemasan
limbah B3
Isi limbah diberi penandaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
disimpan dengan memenuhi ketentuan tentang tata cara dan persyaratan
bagi penyimpanan limbah B3.
9
Adapun contoh tempat pengupulan sesuai perundang undangan yang berlaku:
10
11
V
PENUTUP
Dokumen ini dalam penyusunannya diambil dari berbagai sumber, semoga
Proposal ini dapat menjadi dokumen Persetujuan Teknis (PERTEK) Tempat
Penyimpanan Sementara (TPS) untuk limbah B3 DOKTER PRAKTEK
MANDIRI (DPM) dr. H. Aa Ahmad Nurdin di Jl. Raya Salawu No. 63 Kp.
Margasari RT 05 RW 01 Ds. Margalaksana Kec. Salawu Kab. Tasikmalaya Prov.
Jawa Barat, 46471.
12
LAMPIRAN
13
1. Tempat Sampah Medis di Ruang Periksa
14
3. Tempat Sampah Medis di Ruang Tindakan
15