Filsafat Hukum
Filsafat Hukum
FILSAFAT HUKUM
DOSEN; DR. RUDI HARTANTO, M. Fils
FILSAFAT ABAD XX - Gustav Radbruch
Namun, terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada kedua aliran ini yaitu, bahwa
Kant berpendapat, manusia mampu mendapat pengertian dari sebuah gejala-gejala
yang terdapat di dalam kehidupan sosial manusia, meskipun bukan dari kenyataan
fisik, sedangkan aliran positivisme menolak hal tersebut.
Gustav Radbruch, adalah salah satu penggagas teori neo-kantianisme dari mazhab
Baden. Aliran ini, lebih berusaha melintasi jurang antara bidang ada (Sein) dan harus
(Sollen), dengam menggunakan budaya sebagai tolok ukur dalam kedua bidang
tersebut.
Pada aliran neo-kantianisme Radbruch, negara menjadi salah satu subjek dari nilai-
nilai etis ketiga aspek tersebut. Apabila, tujuan hukum demi kemajuan sebuah negara,
maka tujuan-tujuan tersebut, akan menghasilkan sistem hukum yang kolektif.
Inti pada teori neo-kantianisme yang digagas oleh Gustav Radbruch ini, lebih
mementingkan aspek budaya, melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,
dimasukan ke dalam hukum, dan menjadi peleburan ilmu pengetahuan, demi,
perkembangan pemikiran pada dunia hukum. Kedailan, Kepastian hukum, dan
finalitas, menjadi tiga aspek yang penting untuk negara hukum.