Anda di halaman 1dari 23

Nama : Adhitya Ferdiansyah

Nim : (21/484243/PTK/13990)

UAS : Proses Metode Teknik Perencanaan 1

1. Dalam rangka menyusun rencana pemgembangan wilayah, kota atau kawasan dengan
dengan pendekatan “spatial strategic”, anda diminta melakukan prosedur berpikir
dengan “backasting model”. Uraikan langkah-langkah anda melakukannya dan tunjukan
hasil yang mencirikan hal tersebut.

Metode backcasting merupakan metode dengan pendekatan yang dimulai dengan penentuan
tujuan terlebih dahulu yang ingin dicapai lalu menentukan potensi dan masalah dari kondisi
eksisting berikut nya melakukan analisis terkait penentuan tujuan dan yang terkahir adalah
melakukan analisis serta penyusunan alternatif pengembangan untuk penyusunan dokumen
perencanaan tataruang Langkah dalam melakukan metode backcasting akan di jelaskan berikut
:

Gambar 1 Penentuan Metode Backcasting

Dalam keterkaitan studio wilayah Kabupaten Kendal yakni

i. Isu startegis didapatkan dari hasil review dokumen perencaan Kabupaten Kendal dari
RTRW dan RPJMD Kabupaten Kendal dan Provinsi Jawa Tengah dengan isu
strategis yang didapatkan adalah : a.)belum optimalnya sektor pertanian, b.) adanya
potensi bencana alam banjir dan longsor sehingga menghambat produktivitas
ekonomi , c.) adanya potensi abrasi di Kabupaten Kendal , e.) belum optimalnya
sektor pariwisata,d.) belum optimalnya sektor perikanan, e.) sistem logistic industri
yang masih bertumpu pada transpotasi darat.
ii. Visi kabupaten Kendal yakni : Kendal “MAJU”(MAndiri, Jawara, Unggul) melalui
optimalisasi sumberdaya local berbasis green economy dengan misi sebagai berikut :
a.) mewujudkan ketahanan ekonomi dan sosial yang merata dan berkeadilan
berbasis sumberdaya lokal ,b.) mewujudkan kualitas SDM yang berkarakter, inovatif
dan berdaya saing tinggi, c.) pengembangan potensi pariwisata dengan perluasan
akses dan penataan yang berkelanjutan, d.) mengoptimalkan penataan ruang dan
pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan e.) mewujudkan lingkungan
yang aman dan lestari.
iii. Dengan tujuan penataan ruang Kabupaten Kendal yakni Mewujudkan ruang wilayah
kabupaten Kendal yang tangguh dan berwawasan lingkungan dalam rangka
optimalisasi sumber daya lokal pada sektor pertanian, industri dan pariwisata
dengan kebijakan nya yakni : a.) mengembangan dan mengintegrasikan pusat pusat
kawasan strategis, b.) Mengembangkan dan pemerataan infrastruktur wilayah yang
terintegrasi dan berkelanjutan, c.) Mewujudkan penataan dan pengelolaan kawasan
berbasis mitigasi bencana , d.) Mewujudkan mengembangkan kawasan budidaya
yang berwawasan lingkungan berbasis sumber daya potensial, e.) Mewujudkan
pelestarian dan pengelolaan kawasan lindung, f.) Mewujudkan kawasan pariwisata
berbasis smart eco-tourism
iv. Melakukan identifikasi apa saja potensi dan masalah yang ingin di capai
a. kontribusi sektor industri pengolahan sebesar 42,29 persen dan sektor
pertanian berada pada urutan kedua dengan kontribusi sebesar 19,24 persen.
Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi transformasi struktur ekonomi di
kabupaten Kendal dari pertanian menjadi industri (industrialisasi).
b. Adanya permasalahan dari radius pelayanan fasilitas pendidikan, kesehatan,
Kabupaten Kendal yang terpusat di wilayah utara menyebabkan kesenjangan
fasilitas di wilayah selatan
c. Permasalahan jaringan jalan yang belum semua nya optimal. Terkendala
pandemic covid-19
d. Dari data penggangguran Kabupaten Kendal nilai TPT Kabupaten Kendal di
tahun 2020 sebesar 7,56 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019 terjadi
peningkatan yang cukup signifikan yakni meningkat 19,80 persen
e. Dari data HLS di Kabupaten Kendal yakni : 12,95 dan RRLS yakni 7,45 hal ini
mengindikasikan bahwa Kendal masih jauh dibawah rata rata pada Provinsi
Jawatengah. HLS Kota Semarang yakni 15,52 dan RRLS yakni 10,53
f. Data kemiskinan di Kabupaten Kendal meningkat pada tahun 2019 sejumlah
91.200 meningkat sejumlah 97.500
g. Penggunaan lahan di dominasi oleh pertanian sebesar 22,54% dan
perkebunan 12,06% dan memiliki potensi fisik dasar sebagai pengembangan
pertanian dan perkebunan
h. Adanya potensi dari investasi KEK Kendal dan KIK Kendal yang menambah
nilai dari multiplier effect
i. Adanya potensi bencana banjir di wilayah utara Kabupaten Kendal yang dapat
menghamnbat dari produktivitas dari sektor pertanian dan perkebunan
v. Tentukan hasil analisis berdasarkan potensi dan masalah yang didapatkan dari
kondisi eksisiting
a. Perbandingan analisa quadran ekonomi bahwa Kabupaten Kendal merupakan
salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki karakteristik
pertumbuhan ekonomi dan kontribusi yang tinggi terhadap perekonomian di
Jawa Tengah
b. Hasil analisis sektor unggulan LQ,DLQ,SSA dan tipologi Klassen di dapatkan
bahwa terdapat 3 sektor unggulan pada Kabupaten Kendal yakni sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan, industri pengolahan dan penyediaan
akomodasi dan makan minum
c. Hasil analisis proyeksi ekonomi didapatkan bahwa sektor pertambangan dan
penggalian yang saat ini belum termanfaatkan seluruhnya namun diproyeksikan
dapat memberikan nilai tambah yang tinggi di masa yang akan datang.
d. Dari hasil analisis daya dukung permukiman terdapat 2 kecamatan yang sudah
tidak mampu menampung penduduk.
e. Dari hasil analisis daya dukung pertanian terdapat 4 kecamatan yang masih
belum mampu untuk swasembada pangan (Gemuh, Rininganum, Kaliwungu,
dan Kaliwungu Selatan) baik tahun 2020 maupun pada proyeksi tahun 2041.
f. Dari hasil daya dukung air bahwa Kabupaten Kendal masih mencukupi hingga
2041
vi. Dalam menyusun alternatif pengembangan mengunakan pendekatan AHP sehingga
didapatkan alternatif pengembangan atau konsep yang akan di gunakan
vii. Pada tahap terkahir yakni implementasi konsep dari rencana yang akan di gunakan
yang tertuang dalam indikasi program pembangunan
2. Sebutkan potensi dasar yang masih dimiliki wilayah Kota atau kawasan anda hasil dari
analisis NSDA atau NSDLP yang dapat menjadi modal bagi pertumbuhan wilayah, kota,
atau kawasan. Uraiakan langkah-langkah anda mengidentifikasinya

Pada dasarnya neraca sumberdaya alam merupakan gambaran kondisi dari ketersediaan
sumberdaya alam. Analisis NSDA biasa digunakan untuk menginventarisasi potensi dari suatu
sumberdaya alam dari waktu ke waktu. Secara umum prinsp NSDA yakni selisih dari aktiva yang
menjadi besar cadangan sumber daya alam dan pemanfataan sebagai passiva. Selisih dari ini
merupakan lahan cadangan sumberdaya alam berikut kerangka kerja dari neraca sumberdaya
alam.

Kerangka Pikir Dari Neraca Sumberdaya Alam

Neraca fisik merupakan suatu ukuran fisik dari cadangan SDA, bisa dalam bentuk besar
produksi komoditas maupun luas lahan yang berpotensi untuk dimanfaatkan (tetapi belum
dimanfaatkan). Sedangkan neraca moneter merupakan nilai moneter dari cadangan sumber daya
alam yang belum belum termanfaatkan. Nilai moneter didapatkan dari harga lahan/ lahan jual
produksi komoditas. Pada analisis NSDA, metode pengolahan data yang digunakan yaitu metode
tumpang susun peta (overlay) dengan mengoverlay peta curah hujan, jenis tanah dan kemiringan
lereng di dapatkan lah kesesuaian lahan dengan mengacu pada SK mentan nomor
837/kpts/um/11/80. Dari data kesesuaian lahan di overlay dengan penggunaan laha akan
menggeluarkan lahan potensial. Potensi sumberdaya alam yang dimiliki wilayah Kabupaten
Kendal yakni tanaman holtikultura, tanaman pangan, hutan produksi, perikanan, perkebunan dan
pertenakan. Dengan penjabaran hasil dan kerangka dari masing masing NSDA sebagai berikut :
Adapun ringkasan hasil analisis NSDA dapat dilihat pada tabel 1
Tabel Kesimpulan dari hasil analisis NSDA Kabupaten Kendal

Produktivitas Moneter Luas Lahan Luas Lahan Luas lahan


Subsektor
(Rp/Ha) Potensial (Ha) Eksisting (Ha) Cadangan (Ha)
Tanaman Pangan 25,766,857.92 46,708.40 25,154.60 21,553.80
Hortikultura 20,837,455.18 32,285.24 22,578.26 9,706.98
Perkebunan 6,219,565.26 24,324.89 23,077.62 1,247.27
Kehutanan (Hutan
10,875,719.67 38,590.43 17,978.28 20,612.15
Produksi)
Perikanan
182,652,229.82 10,739.48 3,574.64 7,164.84
(Tambak)
Peternakan
1,607,627.71 582,785.34 255,607.61 327,177.13
Ruminansia
Sumber : Hasil Analisis 2021

Dari hasil analisis NSDA didapatkan sektor yang memiliki neraca produktivitas moneter
paling tinggi yakni dari sektor perikanan yakni 182,652,229 Rp/ Ha dengan lahan cadangan
pertenakan memiliki hasil lahan cadangan paling tinggi sejumlah 327,177 ha. Tingginya nilai
produktivitas moneter dari lahan ini dikarenakan tingginya nilai komoditas perikanan tambak
unggulan di Kab Kendal. Komoditas unggulan tersebut yakni udang Vaneme. Subsektor yang
memiliki sebaran luas lahan cadangan yang paling luas adalah subsektor peternakan ruminansia

3. Buat pohon tujuan yang pada salah satu tujuan bagian atasnya adalah target
pertumbuhan ekonomi (atau peningkatan aktivitas ekonomi untuk kawasan) yang
dilengkapi dengan indikator kuantitatif . Dalam pohon tujuan tersebut harus ada tujuan
yang terkait dengan hasil dari pewujudan struktur ruang dan pewujudan pola ruang yang
sebisa mungkin juga dilengkapi dengan indikator kuantitatif.

Pengembangan agropolitan Kabupaten Kendal bertujuan untuk meningkatan kontribusi


sektor pertanian pada PDRB Kabupaten Kendal. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat
dan meningkatnya tenaga kerja pertanian dengan indikator sebagai berikut :

Tujuan Indikator Data verivikasi


Peningkatan kontribusi sektor pertanian PDRB Sektor pertanian saat Data statistik BPS laju pertumbuhan
pada PDRB Kabupaten Kendal ini : 19.66% PDRB sektor pertanian
Target tumbuh : 21.76%
Meningkatkan tenaga kerja pertanian Data Tingkat penggaguran Data statistik BPS tingkat
sekarang : 7,56 penggaguran terbuka menurun

Target 5 tahun turun menjadi


: 4,93
Meningkatkan pendapatan masyarakat Data NTP sekarang 102,96 Data nilai tukar petani meningkat
petani
Target 5 tahun meningkat :
112,94
Sumber hasil analsisi s2021

4. Buatlah sketsa (free hand) peta rencana struktur ruang terpilih dengan menyalin dari
dokumen laporan studio. Uraikan proses pemilihan struktur ruang tersebut (sebut
pertimbanggan peratimbangan dan uraikan caea pengambilan keputsannya). Dan
kemudian argumentasikan bahwa struktur ruang terpilih tersebut akan efektif
memfasilitasi tercapainya sasaran pembangunan tertentu yang telah ditetapkan pada
bagian rencana pembangunan. Jangan lupa sebutkan indikator-indikator kuantitatif yang
dapat dimonitor dalam proses pewujunan struktur ruang maupun tercapainya sasasaran

Dalam menentukan rencana struktur ruang dan evaluasi nya adalah sebagai berikut :
Tabel perbandingan eksiting dan rencana

Sistem Eksisting Rencana


Perkotaan

PKW Kawasan Perkotaan Kendal

PKL Kecamatan Kendal, Kecamatan Weleri, Kawasan Perkotaan Sukorejo, Kaliwungu dan
Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Boja, Waleri
Kecamatan Sukorejo,

PPK Kawasan Perkotaan, Pegandon dan Patebon Kawasan Perkotaan Boja

PPL Kecamatan Cepiring, Kecamatan Gemuh, Kawasan Perkotaan Plantungan, Limbangan,


Kecamatan Rowosari, Kecamatan Kangkung, Brangsong, Ringinarium, Patebon dan Rowosari
Kecamatan Pageruyung, Kecamatan Patean,
Kecamatan Singorojo, Kecamatan Limbangan,
Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kecamatan
Ringinarum, Kecamatan Ngampel, Kecamatan
Brangsong dan Kecamatan Plantungan.

Sumber : Hasil analisis 2021

Dengan dasar pertimbangan alternatif rencana struktur ruang rencana struktur ruang
sebagai berikut :
Alternatif 1 Alternatif 2
Mewujudkan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Pemerataan ekonomi
wilayah selatan
Pengembangan pusat pertumbuhan eksisting Pengembangan simpul ekonomi di wilayah perkotaan
Boja
Sumber : Hasil analisis 2021

Dengan penetapan strukur ruang yang mengacu pada

1. visi dan misi Kabupaten Kendal yakni Kendal MAJU (Mandiri, Jawara & Unggul) Melalui
optimalisasi sumber daya lokal berbasis green economy
2. Kesesuaian dengan tujuan penataan ruang mewujudkan ruang wilayah kabupaten Kendal
yang tangguh dan berwawasan lingkungan dalam rangka optimalisasi sumber daya lokal
pada sektor pertanian, industri dan pariwisata
3. Menjadi solusi dari isu permasalahan Kabupaten Kendal

Demi mewujudkan struktur ruang yang efektif dengan membuat berbagai tujuan dan indikator
struktur ruang dengan indikator sebagai berikut.

Tabel indikator dan alat verifikasi struktur ruang


Tujuan Indikator Alat verivikasi
Meningkat PDRB ADHK PDRB ADHK 2019 : 30,916 Data statistik BPS laju pertumbuhan
Peningkatan PDRB ADHK 2041 : PDRB
68.395

Peningkatan PDRB setiap tahun :


6,2%
Meningkatnya AHH AHH Kendal : 74,43 Data statistik B{S Angka harapan
target AHH : 77.34 hidup meningkat
Meningkattnya HLS HLS Kendal : 12,95 Data statistik BPS Harapan lama
Target HLS : 15,52 sekolah
Meningkatnya RLS RLS Kendal : 7,45 Data statistik BPS Rata rata lama
Target RLS : 10,53 sekolah
Meningkatnya IPM IPM Kendal : 72,29 Data statistik BPS IPM
Target : 83,05
Penurunan pengganguran terbuka TPK Kendal : 7,56 Data statistik BPS TPPK
Target : 4,93
Peningkatan fungsi perkotaan Peningkatan orde wilayah sukorejo Peningkatan fasilitas di daerah
dari PPK menjadi PKL tujuan
Sumber : Hasil analisis 2021
Gambar : Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Kendal

5. Salinlah peta pola ruang eksisting dan pola ruang yang diusulkan dalam rencana tata
ruang dari dokumen laporan studio anda. Tunjukkkanlah perbedaan yang mendasar dari
keduanya baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Uraikan alasan anda dan kelompok
mentapkan pola ruang rencana tersebut (sebut pertimbanggan-peratimbangan dan
uraikan caea pengambilankeputsannya). Dan kemudian argumentasikan bahwa pola
ruang terpilih tersebut akan efektif memfasilitasi tercapainya sasaran pembangunan
tertentu yang telah ditetapkan pada bagian rencana pembangunan. Jangan lupa sebutkan
indikator-indikator kuantitatif yang dapat dimonitor dalam proses pewujunan pola ruang
ruang maupun tercapainya sasasaran.

Tahapan penyusunan rencana polaruang didasari pada

6. Tahapan penyusunan rencana polaruang polaruang dengan beberapa pendekatan yakni


a.) Tahapan evaluasi polaruang
Dengan terdapat beberapa tahapan yakni a.) penyesuaian polaruang eksisting, b.)
evaluasi polaruang menggunakan variabel rawan bencana, elevasi, kelerengan, jarak
dari permukiman, jarak dari jalan, jarak dari sempadan sungai, jarak dari industri,
tutupan lahan dan jarak dari sempadan pantai Berdasarkan hasil overlay evaluasi
polaruang didominasi oleh tingkat sedikit sensitiv dengan persentase total yakni
53,53%. Hal ini mendankan bahwa masih banyak lahan yang dapat di kembangkan di
wilayah Kabupaten Kendal.
b.) Hasil dari analisis NSDA didapatkan luas dari lahan cadangan yang tersedia sehingga
memunculkan skenario skenario ketika pemilihan rencana polaruang
c.) Analisis high best use
Konsep ini di gunakan untuk menentukan prioritas penggunaan lahan dalam rangka
optimalisasi kegunaan terhadap properti. Dengan perhitungan nya kontribusi moneter
yakni Luas lahan (Ha) X Produktivitas moneter Rp/ha Dengan unsur analisis HBU
yakni
• Bussiness as usual
• Median
• Compact
d.) Dalam penentuan nya perlu di hitung analisis CBA (cost benefit analysis) sehingga
perlunya di ketahui nilai keuntungan atau manfaat dari pemilihan skenario tersebut
e.) Setelah memiliki alternatif rencana polaruang perlunya memilih berdasarkan analisis
AHP untuk mengambil alternatif polaruang

Berikut peta penggunaan lahan dan peta rencana polaruang Kabupaten Kendal

Gambar 1 Peta Penggunaan Lahan eksisting Kabupaten Kendal


Gambar 2 Rencana Polaruang Kabupaten Kendal

Dari peta diatas terdapat beberapa penambahan yang didasari alternatif dan skenario polaruang
paling ideal dari Kabupaten Kendal

a.) Pengembangan kawasan pariwisata seluas 5.129,71 ha yang berada di Kecamatan Boja
dan Kecamatan Limbangan
b.) Rencana perumukiman yakni seluas 1.197 ha
c.) Rencana kawasan mangrove (Kecamatan Rowosari, Kangkung dan Cepiring) seluas
169,72 ha
d.) Perluasan areal tambak seluas 404,95 ha di Kecamatan Patebon
e.) Penetapan kawasan ekonomi khusus seluas 860,4 ha pada peta rencana pola ruang
7. Uraikan jabaran dari satu program yang menurut anda paling perlu diprioritaskan terkait
dengan pewujudan struktur ruang atau pola ruang dalam bentuk KKL, urutan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan didalamnya, serta indikator-indikator kelayakannya secara ekonomi.

6. Program prioritas merupakan program-program yang menjadi perhatian utama dalam proses
perencanaan tata ruang di Kabupaten Kendal. Penentuan prioritas ini menggunakan Analitycal
Hierarchy Process (AHP). Berikut program strategis dengan menggunakan analisis AHP.

Tabel program prioritas Kabupaten Kendal


Rata- Rank
Program 1 2 3 4 5 6
Rata Prioritas

1 0.11 0.24 0.29 0.33 0.26 0.18 0.24 1

2 0.30 0.06 0.20 0.21 0.01 0.22 0.17 4


Rata- Rank
Program 1 2 3 4 5 6
Rata Prioritas

3 0.03 0.20 0.08 0.24 0.10 0.20 0.14 5

4 0.35 0.18 0.16 0.08 0.42 0.18 0.23 2

5 0.18 0.30 0.25 0.12 0.08 0.17 0.18 3

6 0.03 0.01 0.02 0.03 0.11 0.05 0.04 6

Sumber : hasil analisis 2021

Keterangan:

Program 1 : Pengembangan Kawasan Agropolitan


Program 2 : Pengembangan Kawasan Minapolitan
Program 3 : Pengembangan Eko-Agrowisata Terintegrasi
Program 4 : Pengembangan dan Pelesatarian Kawasan Mangrove di Wilayah Pesisir
Program 5 : Mitigasi Bencana dalam Upaya Penurunan Tingkat Kerentanan Banjir
Program 6 : Pengembangan Sistem Logistik pada Klaster Industri Kecil Menengah (IKM)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 6 (enam) program prioritas yang menjadi
fokus utama yakni (1) pengembangan kawasan agropolitan, (2) pengembangan kawasan
minapolitan, (3) pengembangan eko-agrowisata terintegrasi, (4) pengembangan dan pelestarian
kawasan mangrove di wilayah pesisir, (5) mitigasi bencana dalam upaya penurunan tingkat
kerentanan banjir, (6) pengembangan sistem logistic pada klister industry kecil menengah (IKM).
Dari enam program tersebut yang menjadi prioritas paling utama adalah pengembangan kawasan
agropolitan karena memiliki nilai skor rata rata hasil AHP tertinggi. Sehingga pengembangan
kerangka kerja logis dari pengembangan agropolitan didasari beberapa permasalahan.
Permasalahan tersebut adalah :

1. Produk pertanian belum di optimalkan secara maximal


2. Kurang nya ketersedian infrastruktur mendukung pertanian
3. Belum optimalnya teknologi pertanian
4. Belum optimalnya dukungan pemerintah terhadap petani
5. Pemuda kurang tertarik menjadi petani
6. Terbatasnya akses petani terhadap modal usaha
7. Belum optimalnya pencapaian ketahana pangan
8. Hasil dari daya dukung pertanian terdapat 4 Kecamatan belum swasembada pangan
9. Tekanan sektor industri terhadap sektor pertanian
10. Penataan ruang belum optimal
11. Ahli fungsi lahan pertania menjadi kawasan lainnya

Tabel KKL Pengembangan Agropolitan


Indikator Alat Verifikasi Asumsi
Goal
Meningkatnya Peningkatan laju
Data statistik BPS Pemerintah, masyarakat, dan swasta
kontribusi PDRB sektor pertumbuhan PDRB
laju pertumbuhan memberikan peran dalam
pertanian sektor pertanian dari
Indikator Alat Verifikasi Asumsi
angka 19.66% PDRB sektor mengembangkan pertanian di
menjadi 21.76% pertanian Kabupaten Kendal
Outcome
Data statistik BPS
penganguran
Meningkatkan tenaga angka jumlah Penyerapan tenaga kerja pertanian
menurun dari 7.56
kerja pertanian penganguran meningkat
menjadi 6,06
menurun
Result/Output
Peningkatan
produktivitas Data statistik BPS
Produksi seluruh komoditas pertanian
komoditas pertanian produktivitas
meningkat
sebesar 5% per pertanian
Terciptanya kawasan tahun
agropolitan Peningkatan
pendapatan petani
Data statistik BPS
(NTP) dari angka Modal pertanian meningkat
pendapatan petani
102,96 menjadi
112,94
Kegiatan sebagai
input
Terusun nya laporan Adanya peran pemerintah dan
Penyusunan dokumen masterplan masyarakat petani dalam
masterplan agropolitan Agropolitan Laporan dinas PUPR mengembangan kawasan agropolitan
Kabupaten Kendal Kabupaten Kendal dan bapelitbangda Kabupaten Kendal
Penyusunan dokumen Tersusun nya
DED terminal dokumen terminal Optimalisasi terminal agropolitan
Laporan dinas PUPR
agropolitan dan sub agropolitan dan sub yang di asumsikan akan memperkuat
dan bapelitbangda
terminal agropolitan terminal agropolitan pemasaran komoditas pertanian
kabupaten Kendal kabupaten Kendal
Adanya peran pemerintah dan
masyarakat petani dalam menyemai
bibit pertanian yang unggul di
Balai Penyuluhan
pengembangan bibit asumsikan petani dapat membeli bibit
Pertanian dan dinas
unggulan meningkatnya hasil yang murah dan unggul
pertanian dan
pertanian optimalisasi hasil dari pertanian
ketahanan pangan
dengan asumsi petani dapat
Kabupaten Kendal
meningkatkan nilai produksi pertanian
peningkatan teknologi dengan menggunakan konsep
pertanian pertanian modern
Berkembangnya sarana prasarana
Tersusun nya sarana penunjang diasumsikan akan
pengembangan sarana dan prasarana Laporan dinas PUPR memperpendek jarak antar desa
prasarana pendukung pendukung penghasil dan pengolah sehingga
Agropolitan agropoloitan agropolitan lebih terintegrasi
program pelatihan Meningkatnya Laporan dinas adanya peran pemuda aktif dalam
kepada petani dan kelompok tani dan pertanian Kabupaten kegiatan gapoktan dan pemuda
pelaku agribisnis pelaku agribisnis Kendal menjadi pelaku usaha agribisnis
Tersusun nya Laporan dinas Optimalisasi home industri pertanian
Penyusunan dokumen dokumen DED Home perindustrian dan di asumsikan dapat meningkatkan
DED home industri industri perdagangan nilai hasil dari produk pertanian
Indikator Alat Verifikasi Asumsi
Pelaksanaan
pembangunan home Laporan dinas
Terbangun nya home
industri pada desa yang perindustrian dan
industri
menghasilkan perdagangan
komoditas unggulan
terdidik dan
pelatihan kepada terlatihnya peran Laporan Dinas
pelaku usaha home warga dalam Koperasi Dan Usaha
industrtry mengelola home Mikro
industri
Peningkatan pelayanan
KUD sebagai sumber Adanya kerjasama antara pemerintah
permodalan dan media Banyaknya petani dengan pihak swasta yang didukung
simpan pinjam yang melakukan Laporan Dinas oleh partisipasi masyarakat
masyarakat desa peminjaman modal Koperasi Dan Usaha diasumsikan akan meningkatkan
Pengenalan pentingnya pertanian dan simpan Mikro kualitas SDM KUD dan kesadaran
KUD kepada seluruh pinjam di KUD masyarakat serta memperkuat
masyarakat desa permodalan pertanian
melalui sosialisasi
Optimalisasi event dan
Laporan Dinas
pengadaan event dan meningatnya jumlah pengembangan produk pertanian
Koperasi Dan Usaha
pengembangan hasil event promosi produk dengan asumsi produk pertanian
Mikro
produk pertanian pertanian dan pangan dapat meningkat
Sumber : Hasil analisis 2021

7. Uraikan analisis biaya manfaat dari program yang anda usulkan di studio, minimal CBA
untuk ekonomi makronya yang menujukkan biaya yang dikeluarkanbaik oleh pemerintah,
dan investasi dikeluarkan swasta atau masyarakat karena terpicu oleh investasi/belanja
pemerintah, sedangkan revenuenya bida berupa penambahan produksi baru (misalnya
penambahan PDRB suatu sector akibat adanya program), penghilangan biaya-biaya n
efisensi yang selalu muncul sebelum ada program, maupuan munculnya nilai konsumsi
(yg tidak tercermin dalam nila pasar)yang disukai oleh masyarakat sehingga masyarakat
memiliki kemauan untuk membayar (Willingness to pay). CBA dalam untuk yang lain,
misalnya kelayakan pengeluaran dan pendapatan dalam bentuk fiscal (value chapture)
akan menjadi bonus.
A.) Analisa kelayakan keuangan

Merupakan bertujuan untuk mengetahui kelayakan keuangan mengenai manfaat biaya


dan keuntungan yang digunakan . dengan komponen nya sebagai berikut :

1. Analisis pembiyaan program

Analisis pembiayaan program dilakukan dengan menjelaskan keseluruhan pembiayaan


program dari tahapan persiapan sampai tahapan pemeliharaan.
Volu Satua Pelaksa
Usualan program Lokasi Biaya
me n naan
perencanaan
Penyusunan masterplan agropolitan doku 800,000,000,0 APBD
1 kab kendal
Kabupaten Kendal men 00 Prov dan
Volu Satua Pelaksa
Usualan program Lokasi Biaya
me n naan
APBD
Kab
APBD
doku Kecamatan 350,000,000,0 Prov dan
Penyusunan DED terminal agribisnis 1
men Boja 00,000 APBD
Kab
Kecamatan APBD
Penyusunan DED terminal sub doku sukorejo, 789,000,000,0 Prov dan
3
agribisnis men pageruyung, 00 APBD
rowosari Kab
Kecamatan
Limbangan
Kecamatan
singorjo
Kecamatan
patean
Kecamatan
Sukorejo
doku 684,000,000,0 APBD
Penyusunan DED home industri 7 Kecamatan
men 00 Kab
Boja ,
kecamatan
pegandon,
kecamatan
ringinarum,
kecamatan
cepiring dan
patebon
Sosialisasi pentingnya KUD kepada kegiat 79,400,000,00 APBD
31 kab kendal
masyarakat an 0 Kab
pengembangan agroinput
984,000,000,0 APBD
Pengembangan bibt unggul 1 paket kab kendal
00 Kab
180,700,000,0 APBD
Peningkatan teknologi pertanian 1 paket kab kendal
00 Kab
Kecamatan
gemuh
Kecamatan
Ngampel
Kaliwungu
selatan,Keca
matan
Limbangan
APBD
penyediaan traktor 7 unit Kecamatan 800,000,000
Kab
singorjo
Kecamatan
patean
Kecamatan
Plantungan,
kecamatan
kangkung,
patebon
program pelatihan kepada petani dan kegita 180,700,000,0 APBD
1 kab kendal
pelaku agribisnis n 00 Kab
Volu Satua Pelaksa
Usualan program Lokasi Biaya
me n naan
peningkatan pelayanan KUD sebagai kegiat 120,000,000,0 APBD
3 kab kendal
sumber permodalan an 00 Kab
Kecamatan 360,000,000,0 APBD
Pembangunan Pusat Agropolitan 1 unit
Boja 00 Kab
Kecamatan APBD
Pembangunan STA dan TA 1 unit 2.250.000.000
Boja Kab
Kecamatan
Limbangan
Kecamatan
singorjo
Kecamatan
patean
Kecamatan
Sukorejo
226,000,000,0 APBD
pembangunan home industri 7 unit Kecamatan
00 Kab
Boja ,
kecamatan
pegandon,
kecamatan
ringinarum,
kecamatan
cepiring dan
patebon
Kecamatan
sukorejo, 200,000,000,0 APBD
pembangunan gudang pengepul 3 unit
pageruyung, 00 Kab
rowosari
Kecamatan
sukorejo, APBD
pembangunan ruang pengepakan 3 unit 4,000,000,000
pageruyung, Kab
rowosari
Kecamatan
sukorejo, 51,200,000,00 APBD
Pengembangan sarana dengan pupuk 3 unit
pageruyung, 0 Kab
rowosari
Kecamatan
Pengembangan pusat oleh oleh sukorejo, 300,000,000,0 APBD
3 unit
agribisnis pageruyung, 00 Kab
rowosari
Kecamatan 115,900,000,0 APBD
pusat kuliner agribisnis 1 unit
boja 00 Kab
Kecamatan
Pembangunan pusat pelatihan dan sukorejo, 115,900,000,0 APBD
3 unit
pendidikan petani pageruyung, 00 Kab
rowosari
Pengembangan sarana prasarana
agropolitan
Kecamatan
Pengembangan sarana dan prasarana sukorejo, 360,000,000,0 APBD
3 paket
agropolitan pageruyung, 00 Kab
rowosari
APBD
pemeliharaan
Kab
Volu Satua Pelaksa
Usualan program Lokasi Biaya
me n naan
Kecamatan
sukorejo, 70,000,000,00 APBD
Pemeliharan TA dan STA 3 paket
pageruyung, 0 Kab
rowosari
Kecamatan
sukorejo, 30,000,000,00 APBD
Pemeliharan sarana pendukung 3 paket
pageruyung, 0 Kab
rowosari

2. Analisis manfaat program


Manfaat yang diperoleh dari adanya program Pengembangan Agropolitan di Kabupaten Kendal
pertanian. Peningkatan nilai PDRB pertanian diperoleh dari perhitungan peningkatan manfaat
hasil penjualan hasil pertanian sebesar 5% per tahun. Penjualan hasil pertanian terdiri atas
beberapa jenis diantaranya adalah hasil penjualan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, dan perikanan. Komoditas-komoditas terpilih merupakan komoditas basis atau
unggul. Berikut merupakan tabel analisis manfaat berdasarkan hasil moneter produksi hasil
pertanian untuk masing-masing komoditas
Harga Satuan Tahun (Juta Rp)
Uraian Proyek Volume Satuan
Pekerjaan (Ribu Rp)
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041
Penjualan Hasil Pertanian
Padi 1,865,930 ton 4,000 746 783 820 857 894 931 968 1,005 1,042 1,079 1,116 1,153 1,190 1,227 1,264 1,301 1,338 1,375 1,412 1,449
Jagung 21,586,580 ton 4,500 97 102 107 112 117 122 127 132 137 142 147 152 157 162 167 172 177 182 187 192
Ubi Jalar 61,640 ton 3,000 184 193 202 211 220 229 238 247 256 265 274 283 292 301 310 319 328 337 346 355
Kedelai 146,610 ton 8,900 130 137 144 151 158 165 172 179 186 193 200 207 214 221 228 235 242 249 256 263
Kacang hijau 8,980 ton 10,000 89 93 97 101 105 109 113 117 121 125 129 133 137 141 145 149 153 157 161 165
Kacang tanah 1,930 11,000 21 21 21 21 21 21 21 21 21 22 22 22 22 22 23 23 23 23 23 23
Penjualan Hasil Hortikultura
Bawang daun 8,180 kw 4,500 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 71 73 75 77
Bawang merah 177,360 kw 1,200 212 223 234 245 256 267 278 289 300 311 322 333 344 355 366 377 388 399 410 421
Bayam 1,830 kw 2,000 366 384 402 420 438 456 474 492 510 528 546 564 582 600 618 636 654 672 690 708
Cabai besar 24,208 kw 16,000 387 406 425 444 463 482 501 520 539 558 577 596 615 634 653 672 691 710 729 748
Cabai rawit 23,819 kw 15,000 357 375 393 411 429 447 465 483 501 519 537 555 573 591 609 627 645 663 681 699
Kacang panjang 4,024 kw 6,000 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 25 25 25 25 25 26 26 26 26
Kubis 14,317 kw 2,500 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 71 73
Melon 2,914 kw 5,000 14 14 14 14 14 14 14 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 16 16 16
Semangka 118,788 kw 4,600 546 573 600 627 654 681 708 735 762 789 816 843 870 897 924 951 978 1,005 1,032 1,059
Terung 3,075 kw 3,500 107 112 117 122 127 132 137 142 147 152 157 162 167 172 177 182 187 192 197 202
Tomat 1,213 kw 5,400 65 68 71 74 77 80 83 86 89 92 95 98 101 104 107 110 113 116 119 122
Wortel 1,000 kw 6,200 62 65 68 71 74 77 80 83 86 89 92 95 98 101 104 107 110 113 116 119
Pisang 157,653 kw 3,500 551 579 607 635 663 691 719 747 775 803 831 859 887 915 943 971 999 1,027 1,055 1,083
Durian 37,414 kw 10,000 374 393 412 431 450 469 488 507 526 545 564 583 602 621 640 659 678 697 716 735
Penjualan Hasil Perkebunan
Kelapa 60,274 kg 3,000 180 189 198 207 216 225 234 243 252 261 270 279 288 297 306 315 324 333 342 351
Kopi 1,540 kg 50,000 77 81 85 89 93 97 101 105 109 113 117 121 125 129 133 137 141 145 149 153
Kakao 157 kg 34,000 523 549 575 601 627 653 679 705 731 757 783 809 835 861 887 913 939 965 991 1,017
Tebu 9,670 kg 10,500 101 106 111 116 121 126 131 136 141 146 151 156 161 166 171 176 181 186 191 196
Tembakau 2,807 kg 32,000 89 93 97 101 105 109 113 117 121 125 129 133 137 141 145 149 153 157 161 165
Penjualan Hasil Peternakan
Sapi 22,258.00 ekor 116,000 258 271 284 297 310 323 336 349 362 375 388 401 414 427 440 453 466 479 492 505
Kerbau 1,460.00 ekor 80,000 116 121 126 131 136 141 146 151 156 161 166 171 176 181 186 191 196 201 206 211
Kambing 43,857.00 ekor 135,000 592 622 652 682 712 742 772 802 832 862 892 922 952 982 1,012 1,042 1,072 1,102 1,132 1,162
Ayam Kampung 663,350.00 ekor 68,000 451 474 497 520 543 566 589 612 635 658 681 704 727 750 773 796 819 842 865 888
Ayam Petelur 5,451,490.00 ekor 33,500 182 191 200 209 218 227 236 245 254 263 272 281 290 299 308 317 326 335 344 353
Ayam Pedaging 16,852,620.00 ekor 33,500 564 592 620 648 676 704 732 760 788 816 844 872 900 928 956 984 1,012 1,040 1,068 1,096
TOTAL 5,404 5,672 5,940 6,208 6,476 6,744 7,012 7,280 7,548 7,817 8,085 8,353 8,621 8,889 9,158 9,426 9,694 9,962 10,230 10,498
3. Hasil analisis NPV

Net Present Value (NPV) pada dasarnya diturunkan dari konsep keuntungan dengan
memperhatikan faktor waktu (periode waktu) dan interest rate (i). Berdasarkan tabel
dibawah, proyek pengembangan agropolitan di Kabupaten Kendal memenuhi kelayakan
ekonomis karena nilai NPV yang dihasilkan dengan tingkat bunga 7% adalah sebesar
497 milyar , yang artinya sangat jauh dari angka nol. Dengan kata lain bahwa dengan
tingkat bunga 7% per tahun,
Cost Benefit Analysis

Total PV Benefits 560,639


Total PV Costs 63,181
NET BENEFIT 497,458
Dengan nilai NVP Rp. 497,458,- > 0, maka project pengembangan kawasan agropolitan
layak untuk dilaksanakan.

4. Analisis cost benefit rasio

Benefit Cost Ratio memiliki prinsip yang sama dengan NPV. BCR merupakan rasio nilai
saat ini antara manfaat (benefit) dan biaya (cost). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
nilai BCR yang dihasilkan adalah lebih dari 1. Nilai BCR yang dihasilkan lebih tepatnya
memperoleh nilai 9 untuk tingkat bunga 7%,
Cost Benefit Analysis Agropolitan
2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041

Costs

Penyusunan masterplan agropolitan Kabupaten Kendal 800 - - - - - - - - - - - - - - - - - - -


Penyusunan DED terminal agribisnis 350 - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Penyusunan DED terminal sub agribisnis - 790 - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Penyusunan DED home industri - 685 - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sosialisasi pentingnya KUD kepada masyarakat - - 108 - - 117 - - 126 - - 137 - - 148 - - 160 - -
Pengembangan bibt unggul 300 316 324 333 342 351 360 369 379 389 399 410 420 431 443 454 466 479 491 504

Peningkatan teknologi pertanian 110 - 119 - - 129 - - 139 - - 150 - - 162 - - 176 - -

program pelatihan kepada petani dan pelaku agribisnis - - 162 166 - - 180 - 189 - 200 - 210 - 221 - 233 - 246 -
peningkatan pelayanan KUD sebagai sumber
permodalan - - - - 171 - - - - 194 - - - - 221 - - - - 252
Pembangunan sub terminal agribisnis - 790 811 - - - - - - - - - - - - - - - - -
pembangunan home industri - - - 555 569 584 600 615 632 648 665 683 701 719 738 - - - - -
pembangunan gudang pengepul - - 108 111 114 - - - - - - - - - - - - - - -
pembangunan ruang pengepakan - - 108 111 114 - - - - - - - - - - - - - - -
Pengembangan sarana dengan pupuk 100 105 108 111 114 117 120 123 126 130 133 137 140 144 148 151 155 160 164 168

Pengembangan pusat oleh oleh agribisnis - - - - - - 240 - - - - - - - - - - - - -


pusat kuliner agribisnis - - - - - - - 431 - - - - - - - - - - - -

Pembangunan pusat pelatihan dan pendidikan petani - - - - 512 - - - - - - - - - - - - - - -


Pengembangan sarana dan prasarana agropolitan - - - - - 584 600 615 632 648 - - - - - -
Pemeliharan TA dan STA - - - - - - - - - - - - 771 - - 389
Pemeliharan sarana pendukung - - - - - - - - - - - - 701 - -
Total Costs (Future Value) 1,660 2,686 1,848 1,387 1,936 1,881 2,099 2,154 2,223 2,009 1,397 1,516 1,471 1,294 2,081 606 855 973 901 924
Total Costs (Present Value) 1,775 3,077 2,265 1,818 2,715 2824.8645 3,369 3,701 4,087 3,956 2,941 3,414 3,546 3,336 5,749 1,788 2,698 3,288 3,252 3,583 63,181

Benefits
Meningkatnya pendapatan pertanian 5,404 5,974 6,421 6,887 7,374 7,881 8,409 8,960 9,535 10,134 10,757 11,406 12,082 12,785 13,518 14,280 15,072 15,896 16,753 17,644
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Benefits (Future Value) 5,631 6,225 6,691 7,177 7,683 8,212 8,763 9,337 9,935 10,560 11,209 11,885 12,589 13,322 14,086 14,879 15,705 16,564 17,456 18,385
Total Benefits (Present Value) 6,022 7,131 8,199 9,406 10,776 12,330 14,065 16,042 18,263 20,787 23,598 26,768 30,335 34,334 38,911 43,892 49,542 55,958 63,020 71,259 560,639

NPV 4,247 4,054 5,934 7,588 8,061 9,505 10,696 12,342 14,176 16,831 20,657 23,354 26,789 30,998 33,162 42,104 46,845 52,669 59,768 67,676 497,458
CBR 3.392 2.318 3.620 5.175 3.969 4.365 4.175 4.335 4.469 5.255 8.023 7.841 8.555 10.291 6.768 24.555 18.366 17.017 19.381 19.889 8.874
5. Analisis Pay back period
Payback period adalah waktu yang dibutuhkan agar hasil investasi dapat menutupi
jumlah dana yang telah dikeluarkan untuk investasi tersebut. Kriteria ini dimaksudkan
untuk mengetahui periode waktu yang membuat titik impas (Break Even Point) pada
suatu proyek, atau berapa lama setelah proyek berfungsi akan tercapai nilai NPV = 0.
Dilakukan dengan cara interpolasi antara NPV di dua selang waktu yang memungkinkan
NPV = 0.
Net Akumulatif
Total Investment 63,181 -63180.65
2021 6,022 -57158.2214 6,022
2022 7,131 -50027.41977 13,153
2023 8,199 -41827.92691 21,353
2024 9,406 -32422.20347 30,758
2025 10,776 -21646.22603 41,534
2026 12,330 -9316.397839 53,864
2027 14,065 4748.671647 67,929
2028 16,042 20791.12351 83,972
2029 18,263 39054.02056 102,235
2030 20,787 59840.80956 123,021
Total benefit
2031 23,598 83438.62236 146,619
2032 26,768 110206.8229 173,387
2033 30,335 140541.791 203,722
2034 34,334 174876.1943 238,057
2035 38,911 213787.403 276,968
2036 43,892 257679.3371 320,860
2037 49,542 307221.5115 370,402
2038 55,958 363179.2901 426,360
2039 63,020 426198.9177 489,380
2040 71,259 497458.1534 560,639

Payback Period (PBP)


PBP = n + (a – b) / (c – b) x 1 tahun
PBP 6,7

Keterangan :
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih
belum bisa menutup investasi mula-mula.
a = Jumlah investasi mula-mula.
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n +
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa project pengembangan kawasan
agropolitan di Kabupaten Kendal menghasilkan payback period selama 6 tahun 7 bulan
6. Analisis IRR
IRR sering juga disebut sebagai indeks keuntungan (profitability index) yang
digunakan secara luas dalam analisis proyek. Secara definisi, IRR adalah interest rate (i)
yang membuat NPV sama dengan nol. Nilai IRR mengambil selang nilai antara 0 < IRR
< ~. Penentuan nilai IRR dari suatu proyek biasanya dilakukan dengan interpolasi dan
trial and error. Hal ini disebabkan karena pasti letak IRR tidak diketahui secara pasti, yaitu
nilai interest rate (i) yang membuat NPV = 0.
IRR = D1 + (D2-D1)(NPV1/NPV1-NPV2)
Keterangan
D1 : Faktor discount rendah
D2 : Faktor discount tinggi
NPV1 : NPV pada faktor discount rendah
NPV1 : NPV pada faktor discount tinggi
Komponen NPV1-NPV2 adalah nilai mutlak

Tingkat kelayakan ekonomis dengan menggunakan IRR sangat tergantung dari


MARR (Minimum Attractive Rate of Return) yang diharapkan dalam suatu proyek. Ketika
IRR > MARR maka dapat dikatakan Go Project. Sedangkan ketika IRR < MARR maka
Not Go Project.

Indikator Nilai Keterangan


BCR 9 BCR > 1 artinya program profitable
NPV 497,458 NPV > 0 artinya program layak
IRR > 7% artinya program layak
IRR 21%
dan dapat dilanjutkan
ROI 7.87 ROI > 0 artinya program layak
PBP 6,7 PBP < 10 artinya program layak

Anda mungkin juga menyukai