Anda di halaman 1dari 61

BAB I

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning Out Come)


1. Capaian Pembelajaran Umum
- Menguasai dan memahami konsep Kimia Organik dan senyawa organik
dari sifat fisik dan kimia serta reaksi-reaksi senyawa organik.
2. Capaian Pembelajaran khusus
- Menunjukkan karakter cerdas, jujur, demokratis, dan kreatif
- Mampu menjelaskan pengertian dasar kimia organik
- Mampu menjelaskan prinsip dasar kimia organik.
- Mampu menjelaskan pengertian dari senyawa organik
- Mampu menyebutkan Jenis-jenis senyawa organik
- Mampu menjelaskan reaksi senyawa organik.

A. PENDAHULUAN / DESKRIPSI SINGKAT


ASAL NAMA KIMIA ORGANIK
Istilah kimia organik pertama kali dipergunakan pada tahun 1777 untuk satu
golongan besar senyawaan-senyawaan yang terdapat secara langsung atau tak langsung
dari tumbuh-tumbuhan dan hewan ialah Organism (jasad hidup). Senyawaan-
senyawaan ini disebut senyawaan-senyawaan organik dan cabang ilmu kimia yang
mempelajari senyawaan-senyawaan ini disebut Ilmu Kimia Organik (Organic
Chemistry) untuk membedakan dari Ilmu Kimia Anorganik yang mempelajari
senyawaan-senyawaan dari dunia mineral.
Gmelin (1848) melihat bahwa semua senyawaan organik mengandung unsur
Karbon, maka sekarang Kimia Organik adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari
senyawaan-senyawaan Karbon dan turunan-turunannya kecuali oksida-oksida C
(CO, CO2) dan karbonat yang termasuk Kimia Anorganik.

Zat-zat organik yang terdapat dialam dan yang dibuat secara sintetik banyak
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh dalam penggunaannya :

1
1. Dalam bidang sandang
Yang terdapat dialam : katun, sutera, wol
Yang sintetik : rayon, orlon, nylon, dacron (terylene) plastik dsb.
2. Dalam bidang pangan
Protein, Karbohidrat, Lemak, vitamin dsb
3. Sebagai bahan-bahan kesehatan
a. Obat-obatan
b. Sabun
Ialah garam logam dari asam-asam lemak yang mempunyai jumlah C kira-kira
12 – 18 (ada yang ambil 8-18). Contoh : Na-stearat, K-Palmintat dsb
c. deterjen
ialah zat yang dapat mengemulsikan kotoran yang tak larut dalam air. Contoh :
teepol dsb

4. Sumber tenaga
Batubara, gas alam, minyak bumi, kayu

5. penggunaan lain dari senyawaan-senyawaan organik


Misalnya : insektisida, contoh : DDT, Dieldrin dsb. Kertas, zat-zat warna, zat-zat
wangi, zat-zat peledak dsb.

SUMBER-SUMBER SENYAWAAN-SENYAWAAN ORGANIK

1. Tumbuh-tumbuhan dan hewan


Dapat diperoleh dari sumber ini zat-zat yang langsung dan tak langsung yang
berguna bagi kehidupan : Karbohidrat, Lemak (minyak), protein, vitamin, asam
tumbuh-tumbuhan, zat warna, zat wangi, obat-obatan dsb.

Dengan cara destilasi kering dapat diperoleh asam asetat, metanol, aseton.
Kayu selain sebagai zat bakar dapat juga dipakai untuk membuat kertas, selulosa
rayon dsb. Dengan pertolongan mikroba dapat diperoleh : etanol, aseton, asam sitrat,
asam laktat, asam butirat, antibiotika dsb.

2. Batubara

2
Batubara dibentuk dari peluruhan tumbuhan oleh bakteri di bawah aneka ragam
tekanan. Batubara dikelompokkan menurut kadar karbonnya : antrasit atau batubara
keras mengandung kadar karbon tertinggi, batubara bitumen (lunak) dan akhirnya
gambut. Karena batubara juga mengandung 2 – 6 % sulfur, pembakaran batubara
dapat mengakibatkan pencemaran udara yang parah dan “hujan asam”
Pirolisis (pemecahan oleh panas / pemecahan termal molekul besar menjadi molekul
kecil tanpa kehadiran oksigen) batubara menghasilkan:
a. Gas Batubara
Mengandung terutama H2 dan CH4 (52% dan 32%). Selain gas-gas ini
terdapat pada fraksi ini N2, CO, CO2, (CN)2, HCN, etana, etuna, H2S, NH3, dsb.

b. Air amoniak
Suatu campuran dalam air yang mengandung banyak NH3, amina alifatik
dan siklik, piridina, penting sebagai sumber NH3.

c. Ter batu bara (distilat terembunkan)


Mengandung banyak macam senyawaan (lebih dari 100) terutama
senyawaan-senyawaan aromatik, menjadi bahan permulaaan dari banyak industri
kimia organik.

d. Kokas (coke, residu) adalah zat bakar dan sumber karbon

3. Gas alam dan minyak bumi


a. Gas alam
Gas alam ialah gas yang keluar dari bumi pada tempat-tempat yang
mempunyai dan tak mempunyai hubungan dengan minyak bumi. Yang 60 – 90 %
ialah metana. Susunannya tergantung dari sumbernya tetapi mengandung
kedelapan alkana pertama, persentase dari tiap hidrokarbon berkurang dengan
naiknya bobot molekul. Terbentuk oleh peluruhan anaerobik (peluruhan tanpa
adanya udara) tumbuhan.
Gas-gas lain yang mungkin terdapat dalam gas alam ialah uap air, He, N 2,
CO2, dan H2S. penggunaannya : sebagai zat bakar (dirumah atau pada industri),
untuk membuat benzena, minyak diesel, pelarut dan senyawaan-senyawaan
organik yang lain.

3
b. Minyak bumi (Petroleum dari bahasa latin : petra = rock = wadas oleum minyak).
Minyak bumi terbentuk dari peluruhan tumbuhan dan hewan, yang agaknya
berasal dari laut.
Minyak yang keluar dari bumi adalah kental, berwarna coklat mengandung
ratusan hidrokarbon : alkana C1 – C40, naftane (siklo-alkana yang mengandung
lingkar 5 dan 6) dan senyawaan-senyawaan aromatik. Termasuk senyawa sulfur
dan nitrogen ( 1 – 6 % ).

4. Batu kapur (“limestone”)


Adalah sumber untuk membuat Ca-karbida yang dapat dipakaiuntuk membuat
asetilen yang dapat diubah menjadi asetaldehida, plastik, P V C, orlon, karet buatan
Neoprena dsb.

Karakteristik Senyawa Organik.


Dari hasil pengamatan dapat diperoleh kesimpulan ada sejumlah sifat yang
membedakan antara senyawa organik dan anorganik, baik yang menyangkut aspek-
aspek fisika maupun kimia, sifat-sifat itulah yang disebut ciri khas senyawa organik.

a. Aspek fisika
– rentangan suhu lebur 30-400 OC
– rentangan titik didih 30-400 OC
– sukar larut dalam air, mudah larut dalam pelarut organik
– warna cerah.

b. Aspek kimia
–mengandung beberapa macam unsur, umumnya C, H, O, dan N,S,P, halogen,
dan   logam.
–reaksinya berlangsung lambat, non ionik, dan kompleks.
–mempunyai variasi sifat kimia yang banyak.
–fenomena isomeri.

4
PERBEDAAN ANTARA SENYAWA ORGANIK DENGAN SENYAWA
ANORGANIK

N
Senyawa organik Senyawa Anorganik
o

Kebanyakan berasal dari makhluk Berasal dari sumber daya alam mineral
1
hidup dan beberapa dari hasil sintesis ( bukan makhluk hidup)

Senyawa organik lebih mudah


2 Tidak mudah terbakar
terbakar

3 Strukturnya lebih rumit Struktur sederhana

Semua senyawa organik mengandung Tidak semua senyawa anorganik yang


4
unsur karbon memiliki unsur karbon

Hanya dapat larut dalam pelarut Dapat larut dalam pelarut air atau
5
organik organik

6 CH4, C2H5OH, C2H6 dsb. NaF, NaCl, NaBr, NaI dsb.

PEMBAGIAN SENYAWAAN-SENYAWAAN ORGANIK

Senyawa
Organik

Senyawa Senyawa
Alifatis Siklik

Hidrokarbon Hidrokarbon
Homosiklik Heterosiklik
Jenuh Tak Jenuh

Aromatis Alisiklik

3. Senyawaan-senyawaan Alifatik (tak mempunyai lingkar) (aliphos lemak)

5
Adalah : senyawa rganic dimana rantai atom C-nya membentuk rantai.
Rantai mungkin : lurus atau bercabang
Senyawa alifatis Jenuh (alkana) dan senyawa Alifatis Tak jenuh (alkena dan
Alkuna)
4. Senyawaan-senyawaan Siklik (mempunyai Lingkar).
Yaitu : senyawa karbon, dimana atom-atom karbonnya membentuk lingkaran yang
mungkin mengikatn suatu rantai atau cabang.
Lingkar mungkin : Jenuh atau tak jenuh.

1) Homosiklik = Karbosiklik
Disini lingkar hanya mempunyai atom-atom C
a) Aromatik, mempunyai atom-atom C
b) Alisiklik, mengandung lingkaranyang hanya terdiri dari 6 atom C yang ikut
mengikat suatu ikatanyang bukan ikatan tunggal atau bukan iatan rangkap,
bukan inti rganic

5. Heterosiklik
Yaitu : senyawa siklik dalam lingkar terdapat atom C juga mengandung jenis
atom lain yang bukan karbon ( N, S dan O).

Reaksi-reaksi terkenal:

 Adisi
Ialah penambahan senyawaan tertentu pada senyawaan-senyawaan tak jenuh.
Contoh :
(1) Pada alkena dan alkuna

1. C – C = C + HBr C–C–C (Menurut


Markownikoff)
Br H

Per C–C–C–C (anti-


2. C – C – C = C + HBr Markownikoff)
oksida H Br

(2) Pada senyawaan-senyawaan karbonil (aldehida dan keton)

6
O OH
Senyawa
R–C + HCN R – C – CN sianohidrol
H® H®

 Dekarboksilasi
Ialah pengeluaran CO2 dari asam karboksilat atau garamnya.
Contoh :
O
pemanasan
1. C – C – C – COOH C – C – C + CO2
O Aseton (propanon)
Asam asetoasetat (reaksi umum
untuk asam beta okso)

pemanasan
2. R – COONa + NaOH RH + Na2CO3
Garam – Na Hidrokarbon

3 R – COOAg + Br2 RBr + AgBr + CO2

O
4. R(COO)2Ca C – C – C + CaCO3

 Eliminasi
Ialah pengeluaran HX (asam halogenida), H2O, NH3 dari molekul-molekul
yang jenuh sehingga terjadi ikatan rangkap. Contoh-contoh :

(1). Pada alkil halogenida

etanol
C – C – C – Br + NaOH Propena C – C = C
Propil rganic

(2). Pada rganic


± 170o
C2H5OH + H2SO4 pekat C = C
Etanol etena

 Hidrolisa

7
Ialah pengeluaran oleh air

A – B AH + BOH atau AOH +


+ BH
H OH
 Kondensasi
Adalah penggabungan Dari 2 molekul atau lebih yang sama atau yang berlainan
dengan atau tanpa pengeluaran senyawaan yang sederhana. Misal : H 2O, NH3,
C2H5OH.
1) Aldehida + fenilhidrazina

O OH -H2O H
R–C + H2N–NH–C6H5 R–C–NH–C6H5 R–C=N–N–C6H5
H H Hidrazon
2) Aldehida + hidroksilamina

O OH H -H2O
R–C + H2NOH R–C – N– OH R–C=NOH
H H oksima

3) Aldehida + semikarbazida

6. O OH O
R–C + H2N–NH–C R–C–NH–NH–C
H NH2 NH2
-H2O
O
R – C = N – NH – C
semikarbazon
NH2
Contoh-contoh tersebut berlaku juga untuk keton.

 Penataan ulang
Adalah reaksi dimana ikatan bembar, atom, atau gugus berpindah tempat. Contoh :

7. Penataan ulang sederhana


H2SO4
C–C–C=C C–C=C–C

8
1 – butena 2 – butena

8. Penataan ulang yang lebih komplek “pinacol-rearrangement”

C C C

C–C– C–C C – C – CO

OH OH C C

Pinakol Pinakolon
tetra rgan etilena glikol 3,3-dimetil butanon
rgan-ters.butil keton

 Pembakaran
Adalah reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen. Dimana dikeluarkan
cahaya dan pembebasan kalor (panas atau rgani). Hidrokarbon mudah dibakar.
Pembakaran hidrokarbon mungkin sempurna, dimana dihasilkan :
CO2 + H2O (1)
Atau pembakaran tak sempurna, dimana dihasilkan :
CO + H2O (2) atau
C + H2O (3)
Pembakaran tak sempurna menghasilkan karbon monksida, atau kadang-
kadang karbon dalam bentuk arang atau jelaga.

 Pepolimeran
Adalah penggabungan 2 molekul atau lebih dari senyawaan yang sama atau
berlainan (monomer) menjadi satu molekul (polimer).
Dengan BM = n x BM monomer. (n = dua keatas)
Dapat diperlihatkan sebagai berikut

A + A + A + A ……… An
n mol 1 mol

A + A + A + A ……… An
n mol 1 mol

Contoh-contoh :

9
1. Alkena
(a) polythene = suatu polimer dari etena

H H H H H H H H
C–C C– C C–C C–C dan seterusnya
H H H H H H H H

(b) Poli-propilen

C C C
-C – C – C – C – C – C dan seterusnya
2. Alkuna
(a) Dari 2 molekul
H
H–C≡C–H +H–C≡C–H H2C = C – C ≡ CH
Vinil etuna
1-buten-3-una

Vinil-etuna dipakai untuk membuat senyawaan-senyawaan lain.


(b). Dari 3 molekul terjadi benzene dengan hasil buruk
3 HC ≡ CH C6H6

9. Senyawaan-senyawaan yang mempunyai ikatan kembar konjugasi : dari 1,4-


butediena terjadi suatu karet buatan.

C = C – C = C + C = C – C = C + C = C – C – C + dan seterusnya
-C – C = C – C ― C – C = C – C ― C – C = C – C – dan seterusnya

Catatan :
- Dari 2 ikatan kembar dari satuan 1,4-butediena menjadi satu ikatan kembar
dan letaknya antara kedua ikatan kembar semula.
- Kalau satu atom H atau lebih dari 1,4-butediena diganti dengan atom atau
gugus lain reaksi berlangsung seperti pada 1,4-butediena.
10. Aldehida

Contoh : dari 3 molekul rgan aldehida terjadi 1 molekul paraldehida (pada obat
tidur).

10
O O
3 CH3 – C C–C C–C
H 11. O
C
C

 Substitusi
Adalah reaksi dimana atom atau gugus diganti oleh yang lain. Contoh :
12. Reaksi-reaksi substitusi pada alkilhalogenidi
Misal :

RX + NaOH dalam air ROH + NaX


Alkohol

RX + NH3 RNH2 + HX
Amina primer

2. Reaksi-reaksi substitusi pada rganic

1. H dari – OH diganti
2ROH + 2 Na 2 RONa + H2
Na-alkoksida

3. Reaksi-reaksi substitusi pada hidrokarbon rganic


a. Penghaloan (penghalogenan) :
FeCl3
C6H6 + Cl C6H5 + HCl
Mono-klorobenzena

b.Penitroan :

C6H6 + HONO2 C6H5NO2 + H2O


Mono-nitrobenzena

c. Pengsulfonatan :

C6H6 + HOSO3H C6H5SO3H + H2O

11
Asam rganic sulfonat

d. Reaksi-reaksi Friedel-Crafts
(a) Pengalkilan :
AlCl3
C6H6 + CH3Cl C6H5CH3 + HCl

(b) pengasetilan :
O O
AlCl3
C6H6 + C – C Cl C6H5 - C - CH3 + HCl

4. Reaksi-reaksi substitusi penghaloan, penitroan dan pengsulfonatan dapat

ditunjukkan juga oleh alkana pada syarat-syarat tertentu.

5. Atom-atom rganic alfa (yang terikat pada atom C alfa pada asam karboksilat,
aldehida, keton mudah diganti dengan halogen) (Br, Cl).

Beberapa definisi lain :

 Ketautomeran
Adalah peristiwa dari senyawaan tertentu 2 bentuk (isomer) dengan cepat
berada dalam kesetimbangan yang dinamis.
Yang terkenal ketautomeran keto-enol dimana kedua isomer dalam tempat satu H
atau lebih.

d. Asetaldehida

O OH
CH3 – C CH2 = C
H H
Bentuk keto Bentuk etanol

(2) Asam rganicte

12
H–N–C=O N – C – OH
O=C CH2 HO – C C–H
H–N–C=O N = C – OH
Bentuk tri-keto Bentuk tri-enol
 Resonansi
Dipakai untuk menyatakan situasi-situasi dimana molekul-molekul tertentu
berada dalam keadaan lebih stabil, dari rumus-rumus yang ditulis dan berbeda
dalam pembagian rganic-elektron valensi. Rumus-rumus ini disebut rumus-
rumus (bentuk-bentuk) resonansi.
 Pereaksi elektrofilik dan nukleofilik
Pereaksi elektrofilik adalah pereaksi yang mencari (menyukai) rganic-
elektron (seperti asam lewis) dapat menarik satu pasangan rganic sunyi.
Pereaksi nukleofilik adalah pereaksi yang mencari (menyukai) rganic atom
yang dapat menerima kelebihan elektronnya.
Contoh-contoh :
1. Cl Cl ―
*• *•
* * •• * *
Cl • Al • Cl + : Cl : Cl • Al • Cl +
•• ••
[―] : Cl :
••

2. N
H +
CH3 – CH2 – N : + H+
― H3 – CH2 – N : H
H
H

Pereaksi elektrofilik menyerang suatu molekul pada tempat dengan


kepekatan rganic tinggi sedangkan pereaksi nukleofilik tempat dengan kepekatan
rganic rendah.

 Radikal
Adalah suatu gugs atau atom yang mempunyai satu rganic atau lebih, umumnya
elektrik netral. Hanya stabil dalam waktu yang sangat singkat.
 Ion

13
Ialah gugus atau atom yang mempunyai muatan karena kekurangan rganic (kat-ion)
atau kelebihan rganic (an-ion).

B. POKOK-POKOK ISI
1. Konsep Dasar Kimia Organik :
a. Pengertian Kimia Organik
b. Teori Dasar Kimia Organik
c. Prinsip Dasar Kimia Organik
2. Senyawa Organik :
a. Teori Dasar Senyawa Organik
b. Jenis Senyawa Organik
c. Reaksi senyawa Organik

C. RANGKUMAN
- Kimia organik disebut juga kimia Karbon, karena kandungan senyawa
organik adalah unsure karbon
- Jumlah senyawa organik banyak sekali dialam karena unsure karbon
mudah berikatan secara kovalen, ion, dan sebagainya
- Senyawa Organik bersumber dari alam yaitu dari tumbuhan dan hewan, gas
alam, minyak bumi, batubara, dan batu kapur
- Senyawa organik dilihat dari rantainya terbagi menjadi siklik (tertutup) dan
alifatik (terbuka)
- Senyawa alifatik terbagi menjadi hidrokarbon jenuh dan tak jenuh
- Senyawa siklik terbagi menjadi homosiklik dan hetero siklik
- Homosiklik terbagi mjd dua yaitu Aromatik dan alisiklik

D. SOAL LATIHAN/ TUGAS

1. Tuliskan sumber-sumber senyawaan-senyawaan Organik !


2. Tuliskan pembagian senyawaan-senyawaan Organik !
3. Tuliskan pembagian senyawaan-senyawaan organik dalam golongan-
golongan!
4. Tuliskan reaksi-reaksi yang ada dalam senyawaan-senyawaan organik !

14
BAB II
HIDROKARBON JENUH
HIDROKARBON TAK JENUH

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning Out Come)


Capaian Pembelajaran Umum
- Menguasai dan memahami teori tentang Hidrokarbon Jenuh dan Tak Jenuh
Capaian Pembelajaran khusus
- Menunjukkan karakter cerdas, jujur, demokratis, dan kreatif dalam
bertanya
- Mampu menjelaskan pengertian dari senyawa hidrokarbon jenuh dan
hidrokarbon tak jenuh.
- Mampu membedakan senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh.
- Mampu menerangkan jenis hidrokarbon jenuh dan tak jenuh.

15
- Mampu menuliskan reaksi senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh.

A. PENDAHULUAN / DESKRIPSI SINGKAT


HIDROKARBON :
Suatu senyawa yang hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen.
Misalnya : metana (CH3), etilena (CH2) dan benzena (C6H6).

ATOM KARBON
Beberapa hal tentang atom karbon.

1. Bobot atom : 12
2. Nomor atom : 6
Konfigurasi elektron : 1 S2, 2 S2, 2 Px, 2 Py
Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi.

Kulit-kulit dari atom dibagi dalam orbital-orbital : s, p, d dan f


Ke-empat elektron valensi mempunyai konfigurasi :

2 S2, 2 Px, 2 Py, 2 Pz

Pada keadaan terbangkit 1 elektron dari orbital 2 S lompat ke orbital 2 Pz sehingga


terdapat konfigurasi :

2 S, 2 Px, 2 Py, 2 Pz

Ke-empat orbital ini mengalami “HYBRIDIZATION” yang menghasilkan 4 buah


SP3 orbital, sehingga ke-empattangan valensi dari karbon ekivalen.

Suatu orbital atomik ialah ruangan keliling inti, dimana kemungkinan besar terdapat
elektron tersebut.

3. Model atom C
Inti terletak pada titik berat dari suatu tetrahedron (tetraeder atau bidang 4 teratur).
Ikatan-ikatan valensi terarah ke sudut-sudut dari tetrahedron dan sudut antara 2 ikatan
ialah 109o28’.

16
H

C H

H
H

4. Atom C bermartabat 4. Satu, dua, tiga atau empat tangan mungkin di ikat oleh atom C
lain atau atom-atom dari unsur lain, logam atau bukan logam.

5. unsur karbon mempunyai sifat bersenyawa satu sama lain dan membentuk rantai lurus,
bercabang atau rantai berlingkar.

6. atom C berhasrat untuk mempunyai 8 buah elektron dalam lintasan luar karena bentuk
ini adalah bentuk stabil (gas mulia). Ini adalah Teori Oktet dari Lewis.
4 dan 5 mengakibatkan bahwa jumlah senyawaan-senyawaan organik besar sekali kira-
kira 20 x jumlah senyawaan anorganik.

Hidrokarbon Jenuh ( Saturated Hydrocarbon )


Artinya : Jenuh dengan Oksigen. Senyawa ini tak bereaksi dengan hidrogen.
Yang termasuk senyawa ini adalah Alkana dan sikloalkana.
katalis
CH4 + H2 Tak bereaksi
Metana
Suatu alkana

katalis
+ H2 Tak bereaksi
Sikloheksana
Suatu sikloalkana

Hidrokarbon dengan hanya atom karbon sp3 (yakni, dengan hanya ikatan-ikatan
tunggal) disebut Alkana (atau Sikloalkana jika atom karbon itu membentuk cincin).

17
Beberapa alkana yang lazim ialah metana, etana (CH 3 CH3), propana (CH3CH2CH3), dan
butana (CH3CH2CH2CH3).
Hidrokarbon jenuh tak memiliki gugus fungsional, sifat kimia tidak khas dari sifat
kebanyakan senyawa organik, tetapi senyawa ini memberikan kerangka karbon bagi
senyawa-senyawa organik yang mempunyai gugus fungsional.

Hidrokarbon Tak Jenuh


Adalah Senyawa yang mengandung ikatan-pi. Dalam kondisi reaksi yang tepat,
senyawa ini bereaksi dengan hidrogen, menghasilkan produk yang jenuh.
Sebuah ikatan rangkap karbon-karbon adalah sebuah gugus fungsional biasa dari
alam. Ikatan rangkap ini dijumpai bersama-sama dengan gugus fungsional lain. Yang
termasuk dalam senyawa ini adalah Alkena dan Alkuna.

Katalis Ni
CH3 = CH2 + H2 CH3 CH3
etilena etana

Katalis Ni
CH3C ≡ CH + 2 H2 CH3CH2CH3
propuna Propuna

Katalis Ni
+ 3 H2
Kalor, tekanan
sikloheksana

KEISOMERAN

Variasi dalam struktur senyawa organik dapat disebabkan oleh jumlah atom atau
jenis atom dalam molekul. Tetapi variasi dalam struktur ini juga dapat terjadi karena
urutan atom yang terikat satu sama lain dalam suatu molekul. Misalnya untuk rumus
molekul C2H6O dapat ditulis dua rumus bangun yang berlainan.

18
Peristiwa dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi
rumus struktur berbeda maka paling sedikit satu sifat kimia atau fisika berbeda disebut
Isomer satu terhadap yang lain.

PEMBAGIAN ISOMER
1. Keisomeran Struktur
Jika senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama memiliki urutan atom
yang berlainan, maka mereka mempunyai struktur (bangun) yang berlainan dan sisebut
Isomer Struktural Satu terhadap yang lain. contoh : dimetil eter dan etanol.
a). Keisomeran Rantai
Perbedaan terletak pada rantai. Contoh : pada rumus molekul C 4H10. Alkana
yang mengandung tiga karbon atau kurang tidak mempunyai isomer. Alkana empat-
karbon (C4H10) mempunyai dua kemungkinan untuk menata atom karbon. Makin
banyak atom karbonnya, makin banyak isomernya. Rumus molekul C 5H12
mempunyai tiga isomer struktural, C6H14 lima isomer dan C10H22 75 isomer.
Isomer struktural untuk C4H10

CH3
CH3CH2CH2CH3 CH3CHCH3
n-Butana, td – 0,5oC 2-metilpropana td -12oC
Suatu alkana rantai lurus suatu alkana rantai bercabang

Terikatnya suatu gugus fungsional pada posisi yang berbeda-beda dalam


sebuah molekul juga akan menghasilkan isomeri struktural (gejala terdapatnya
isomer disebut isomeri atau isomerisme atau keisomeran).
Alkohol : 1-propanol dan 2-propanol adalah isomer-isomer struktur yang
sifatnya sedikit berbeda. Alkena : 1-butena dan 2-butena juga merupakan isomer-
isomer struktural yang berbeda.
OH
CH3CH2CH2OH CH3CHCH3
1-propanol, 2-propanol,
td – 97oC td -82oC

CH2=CHCH2CH3 CH3CH=CHCH3

19
1-butena, 2-butena,
td – 6,3oC td -3,7oC
b). Keisomeran Kedudukan
Perbedaan antara isomer-isomer terletak pada tempat kedudukan substituen.
Contoh : rumus molekul C3H7Br.

CH3CH2CH
CH3CH2CHBr Br
1-monobromo-propana 2-monobromo-propana
c). Keisomeran gugus fungsional.
Perbedaan terletak pada gugus fungsional. Contoh-contoh :
1) Alkanol berisomer dengan alkoksi-alkana dengan rumus molekul : CnH2n+2
2) Alkanal berisomer dengan lakanon rumus molekul : CnH2nO
3) Asam alkanoat dengan alkilalkanoat (ester) yang bersesuaian. CnH2n + 2O2

Contoh-contoh : isomer-isomer rantai heksana

(1) C–C–C–C–C–C : n-heksana


(2) C–C–C–C–C : 2-metil pentana
di-metil-propil metana
C iso heksana
(3) C–C–C–C–C : 3-metil pentana
di-etil-metil pentana
C

(4) C–C–C–C : 2,3-dimetil butana


Dimetil-isopropil-metana
C C di-isopropil

(5) C : 2,2-dimetil butana


Etil-trimetil-metana
C–C–C–C Neo-heksana

20
(6) C
6 7 8 9 : 5-etil-3,5-dimetil nonana
C–C–C 5 –C–C–C–C

C4

C–C–C3
1 2

Atom C Primer
Ialah atom C yang terikat pada 1 atom C yang lain.
Misalnya : atom C1 pada contoh 6.
Atom C Sekunder
Ialah atom C yang terikat pada 2 atom C yang lain.
Misalnya : atom C2.

Atom C Tersier
Ialah atom C yang terikat pada 3 atom C yang lain.
Misalnya : atom C3.
Atom C Kwarterner
Ialah atom C yang terikat pada 4 atom C yang lain.
Misalnya : atom C5.
2. Kestereo-isomeran

Isomer-isomer berbeda dalam konfigurasi (susunan dalam ruang).

a). Keisomeran geometrik ( = keisomeran sis-tran)


Perbedaan antara isomer-isomer terletak pada tempat substituen terhadap
ikatan kembar atau bidang.

b). Keisomeran optika


Isomer-isomer berbeda dalam daya putar bidang polarisasi dari cahaya yang
dipolarisasikan.

NOMENKLATUR

21
1. Nama Trivial (nama Lazim)
Berdasarkan atas riwayatnya (sumbernya). Contoh :
 Asam Barbiturat (dikenal dari kelompok obat barbiturat) berasal dari nama wanita
Barbara.
 Asam KarboksilatHCO2 diperoleh dari penyaringan semut merah. Asam ini
dinamakan asam formiat dari kata latin formica yang berarti “semut”.
 Asam asetat (acetic acid)
 Lat.acetum = cuka (asam asetat terdapat dalam cuka
2. Nama sistematik
Yang paling terkenal adalah sistem I U P A C (International Union of Pure and
Applied Chemistry). Ini adalah Sistem Substitusi.
Catatan-catatan mengenai sistem ini adalah :

1) Senyawaan ini terdiri dari rantai utama (=senyawa dasar) + substituen-substituen


dari atom-atom H dari senyawa dasar.
2) Rantai tama = rantai C terpanjang dengan gugus-gugus fungsional utama dan ikatan
rangkap terbanyak.
3) Substituen-substituen ditulis sebagai awalan.
4) Penomoran :
a. Dari ujung ke ujung
b. Nomor-nomor harus serendah mungkin
c. Kalau ada > 1 gugus fungsional maka prioritas adalah sebagai berikut :

1. Asam ( - COOH )
2. Turunan-turunan asam
3. Aldehida ( - C = O )
H
4. Nitril (- C ≡ N )
5. Keton ( - C – C – C - )
O
6. Alkohol ( - C – OH )
H C
7. Amina ( C – NH2, C – N – C , C – N – C )
8. Eter ( C – O – C )

22
9. Ikatan rangkap dua ( C = C )
10. Ikatan rangkap tiga ( C ≡ C )
11. Substituen-substituen
5). Susunan awalan (prioritas)

 Menurut abjad (awalan di-, tri- dan sebagainya tidak diperhitungkan)


 Kalau harus memilih, prioritas diberikan pada gugus yang mempunyai
jumlah C terkecil. Contoh :

6 3
C–C–C–C–C–C–C–C 6-etil-3-metiloktana
C C
C

 Pada keadaan dimana radikal-radikal senilai maka dipilih menurut abjad

C–C–C–C 1-bromo-4-klorobutana
Br Cl (benar)
4-bromo-1-klorobutana
(salah)
C–C–C–C–C–C–C–C–C–C 2,7,8-trimetildekana (benar)
C C C 3,4,9-trimetildekana (salah)

3. Nama berdasarkan nama senyawaan yang paling sederhana dari deret homolog yang
bersangkutan.

1. C–C–C–C 1). 2-metilbutana


C 2). Isopentana
3). Etil-dimetil metana

2. Br O O
C – C – C – C – N – C – NH2 1). α-bromo-α-etilbutiril urea
C 2). bromo-dietil-asetil urea
C 3). adalin

23
B. POKOK-POKOK ISI
Hidrokarbon Jenuh dan Tak Jenuh
a. Teori Dasar Senyawa Hidrokarbon Jenuh dan Tak Jenuh.
b. Jenis Senyawa Hidrokarbon Jenuh dan Tak Jenuh.
c. Reaksi Senyawa Hidrokarbon Jenuh dan Tak Jenuh.
d. Keisomeran
e. Nomenklatur

C. RANGKUMAN
- Hidrokarbon adalah Suatu senyawa yang hanya mengandung unsur karbon dan
hidrogen saja
- Keistimewaan atom karbon adalah Atom C bermartabat 4. Satu, dua, tiga atau
empat tangan mungkin di ikat oleh atom C lain atau atom-atom dari unsur lain,
logam atau bukan logam mempunyai sifat bersenyawa satu sama lain dan
membentuk rantai lurus, bercabang atau rantai berlingkar.
- Hidrokarbon Jenuh ( Saturated Hydrocarbon ) artinya Jenuh dengan Oksigen.
Senyawa ini tak bereaksi dengan hydrogen yang termasuk senyawa ini adalah
Alkana dan sikloalkana.
- Hidrokarbon Tak Jenuh adalah Senyawa yang mengandung ikatan-pi. Dalam
kondisi reaksi yang tepat, senyawa ini bereaksi dengan hidrogen, menghasilkan
produk yang jenuh. Sebuah ikatan rangkap karbon-karbon adalah sebuah gugus
fungsional biasa dari alam. Ikatan rangkap ini dijumpai bersama-sama dengan
gugus fungsional lain. yang termasuk dalam senyawa ini adalah Alkena dan
Alkuna.
- Isomer adalah peristiwa dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus molekul
yang sama tetapi rumus struktur berbeda.
- Nomenclature atau tatanama terbagi menjadi dua yaitu nama lazim (trivial) dan
nama sistematik (IUPAC)

D. LATIHAN SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan Hidrokarbon ?

24
2. Apa yang dimaksud dengan Hidrokarbon Jenuh ?
3. Apa yang dimaksud dengan Hidrokarbon tak jenuh ?
4. Bagaimana aturan/pemberian tata nama pada senyawaan-senyawaan organik ?
5. Apa yang dimaksud dengan keisomeran ?
6. Tuliskan pembagian-pembagian keisomeran !
7. Apa yang dimaksud dengan atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier dan
atom C kwartener ? berikan contoh !

BAB III
HIDROKARBON JENUH

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning Out Come)


Capaian Pembelajaran Umum
- Menguasai dan memahami konsep senyawa organic golongan Alkana.
Capaian Pembelajaran khusus
- Menunjukkan karakter cerdas, jujur, demokratis, dan kreatif
- Mampu menjelaskan golangan hidrokarbon jenuh
- Mampu menjelaskan tatanama, sifat dan reaksi Alkana
25
A. PENDAHULUAN / DESKRIPSI SINGKAT
HIDROKARBON JENUH = ALKANA ( CnH2n + 2 )
Nama lainnya adalah Parafin (dari kata parum affinis = sedikit gaya gabung /
afinitas kecil sekali) karena umumnya alkana sukar beraksi dengan berbagai pereaksi (pada
syarat-syarat biasa).
Radikalnya (cabangnya) adalah gugus yang mempunyai satu tangan valensi bebas.
Radikal CnH2n + 1 disebut alkil. Contoh : “radikal” metil ( CH3 - )
Sifat-sifat Fisika alkana
Alkana adalah senyawa nonpolar. Akibatnya, gaya tarik antar molekul lemah.
Alkana rantai lurus sampai dengan butana adalah gas pada temperatur kamar, sementara
alkana C5 sampai C17 cairan. Alkana rantai lurus dengan 18 atom C atau lebih adalah zat
padat.
Titik didih suatu senyawa sebagian tergantung pada banyaknya energi yang
diperlukan oleh molekul-molekulnya untuk lolos dari fase cair menuju gas. Titik didih
senyawa dalam deret homolog, seperti misalnya alkana dalam tabel dibawah ini,
bertambah sekitar 30oC untuk tiap gugus metilena (CH2) tambahan. Kenaikan titik didih
pada hakikatnya disebabkan oleh membesarnya gaya tarik van der waals antara molekul
yang makin panjang.
Percabangan dalam bagian hidrokarbon molekul menurunkan titik didih
(dibandingkan harga yang diduga) oleh karena terganggunya gaya tarik van der waals
antara molekul-molekul dalam fase padat.
Karena nonpolar, alkana larut dalam pelarut nonpolar atau sedikit polar seperti
misalnya alkana lain, dietil eter (CH3CH2OCHCH3), atau benzena. Kelarutan itu
disebabkan oleh gaya tarik van der waals antara pelarut dan zat terlarut. Alkana tidak larut
dalam air.
Semua alkana lebih ringan dari air, suatu fakta yang mudah diingat karena benzena
dan minyak motor (yang terutama alkana) mengapung di atas air.

Titik didih beberapa alkana


Struktur T.d, oC Struktur T.d, oC
CH4 ̶ 126 CH3(CH2)4CH3 69

26
CH3CH3 CH3(CH2)5CH3 98
CH3CH2CH3 ̶ 42 CH3(CH2)6CH3 126
CH3(CH2)2CH3 0 CH3(CH2)7CH3 151
CH3(CH2)3CH3 36 CH3(CH2)8CH3 174

Sifat Kimia alkana


Alkana dan sikloalkana tidak reaktif dibandingkan dengan senyawa organik yang
memiliki gugus fungsional. Misalnya, banyak senyawa organik bereaksi dengan asam kuat,
basa, zat pengoksid atau zat perudiksi. Umumnya alkana dan sikloalkana tidak bereaksi
dengan reagensia ini.

Tata Nama
1. Cara Trivial ( Lazim ) :

Nama berasal dari bilangan Yunani atau Latin kecuali suku pertama. Akhiran dari nama
Alkana ialah ana dan dari alkil adalah il.

Alkana Alkil
CH4 = metana C1 CH3- = metil
C2H6 = etana s/d C2H5- = etil
C3H8 = propana C4 C3H7- = propil
C4H10 = butana gas C4H9- = butil

C5H12 = pentana C5H11- = pentil (amil)


C6H14 = heksana C6H13- = heksil
C7H16 = heptana C7H15- = heptil
C8H18 = oktana C8H17- = oktil
C9H20 = nonana C5 C9H19- = nonil
C10H22 = dekana s/d C10H21- = dekil
C11H24 = undekana C17 C11H23- = undekil
C12H26 = dodekana cairan C12H25- = dodekil
C13H28 = tridekana C13H27- = tridekil
C14H30 = tetradekana C14H29- = tetradekil

27
C15H32 = pentadekana C15H31- = pentadekil
C16H34 = heksadekana C16H33- = heksadekil
C17H36 = heptadekana C17H35- = heptadekil

C18H38 = oktadekana C18H37- = oktadekil


C19H40 = nonadekana C19H39- = nonadekil
C20H42 = eikosana > C17 C20H41- = eikosanil
C21H44 = heneikosana Padat C21H43- = heneikosanil
C22H46 = dokosana C22H45- = dokosanil
C30H62 = trikontana C30H61- = trikontanil
Dan seterusnya Dan seterusnya

2. Cara I U C / I U P A C ( Intrnational Union of Pure and Applied Chemistry)


a) Alkana yang mempunyai rantai lurus diberi nama alkana normal (n-alkana).
b) Cara memberi nama alkana bercabang :
Persenyawaan dianggap n-alkana (rantai utama) yang satu H-nya atau lebih
diganti dengan alkil (substituen, rantai simpang, cabang).
Rantai utama = rantai terpanjang.
Atom-atom C yang mengikat rantai simpang diberi nomor serendah-rendahnya.

3. Cara untuk bercabang :


Alkana ini dianggap sebagai turunan metana satu, dua, tiga, atau keempat
hidrogennya diganti dengan alkil. Dipilih sebagai atom C-metana atom C yang
mengandung paling banyak pengganti (substituen).
Dalam menamai suatu alkana dengan substituen alkil, rantai lurus terpanjang
dianggap sebagai induk.
Induk ini dinomori dari satu ujung ke ujung lain, dengan arah sedemikian
rupa sehingga substituen-substituen memperoleh nomor terendah.
Catatan :
Bila menghadapi kasus-kasus kompleks,dimana timbul pertanyaan
mengenai penomoran, maka nomor individu terendah pada saat pertama kali
dijumpai perbedaan adalah nomor yang benar. Nomor-nomor dengan

28
jumlah terendah bukan nomor yang benar. Oleh karena itu, nomor awalan
1,7,7- lebih dipilih daripada 2,2,8-.

Nama keseluruhan struktur terdiri dari


1. Bilangan posisi substituen
2. Nama substituen
3. Nama induk

 Awalan ” iso” dipakai senyawaan atau gugus yang mempunyai di ujung gugus :

CH3

CH3 - C –

CH3
 Awalan “neo” dipakai untuk senyawaan-senyawaan atau gugus-gugus yang
mempunyai di ujung gugus :

CH3

CH3 - C – CH2 -

CH3
Reaksi – reaksi
Alkana tidak mudah bereaksi pada suhu kamar ; tidak bereaksi dengan KMnO 4,
asam kuat, basa kuat dan sebagainya.
Pada suhu tinggi bereaksi dengan asam nitrat, asam sulfat pekat.
Reaksi – reaksi yang penting bagi alkana
1. Penghalogenan
Alkana + Cl2 (Br2) dengan sinar matahari. Contoh :

CH4 Cl2 CH3Cl Cl2 CH2Cl2 Cl2 CH Cl3 Cl2 CCl4

2. Pembakaran (oksidasi)

29
Penggabungan dengan cepat dengan O2 dimana dibebaskan cahaya dan panas (energi).
Pada pembakaran sempurna terjadi CO2 + H2O
Pada pembakaran tidak sempurna terjadi CO + H2O atau C + H2O

3. Pirolisis atau “ cracking”


Pada reaksi ini molekul-molekul besar pecah dan pemanasan cukup tinggi.
(ini adalah dasar pembuatan bensin dari hidrokarbon yang besar)

METANA
Terdapat dalam
1) Rawa – rawa dan tambang batubara dimana terbentuk dengan peragian anaerob (tanpa
O2 atau udara)
Peledakan dalam tambang-tambang kebanyakan terjadi oleh campuran metana dan
udara, yang membentuk suatu campuran yang mudah meletus.
Untuk menghindarkan letupan ini dipakai dalam tambang-tambang lampu Davy
dimana letupan terbatas di dalam lampu.
2) Gas alam, kadang-kadang sampai 90 %.
3) Gas-gas usus terdiri ± 50% metana, yang terjadi dari penguraian sisa-sisa makanan.

Pembuatan
Cara-cara umum
a) Destilasi kering dari Na-asetat + NaOH
b) Reduksi metilyodina

1) Al-karbida + H2O atau asam encer


Al4C3 + 12 H2O 3 CH4 + 4 Al(OH)3

2) Reduksi CO atau CO2 dengan H2 + Ni pada 300 0C


CO + 3 H2 CH4 + H2O
CO2 + 4 H2 CH4 + 2 H2O

Penggunaan Alkana
Metana : 1. Zat bakar

30
2. sintesis : metil klorida, metanol dan sebagainya

3. CH4 H2 + C
1100 0C
Kat

Propana Dari gas alam atau minyak tanah


Butana Dipakai sebagai zat bakar, dimana gas ini disimpan dalam silinder
Isobutana baja dalam bentuk cair (“Liquified Petroleum Gases”)

Propana : Untuk sintesis antara lain propilalkohol, propanol dan sebagainya


Butana : Dapat dipakai untuk membuat 1,3 butadiena dengan cara
“pengawahidrogenan katalitik”.

Pentana
Heksana Sebagai pelarut dan pada sintasis
Heptana

B.POKOK-POKOK ISI
1.Hidrokarbon Jenuh (Alkana)
2.Tatanama alkana
3.Reaksi yang penting pada Alkana
4.Metana

C. RANGKUMAN
- Alkana nama lainnya adalah Parafin (dari kata parum affinis = sedikit gaya
gabung
/ afinitas kecil sekali) karena umumnya alkana sukar beraksi dengan berbagai
pereaksi
(pada syarat-syarat biasa).

31
- Sifat-sifat Fisika alkana adalah senyawa nonpolar. Akibatnya, gaya tarik antar
molekul lemah. Alkana rantai lurus sampai dengan butana adalah gas pada
temperatur kamar, sementara alkana C5 sampai C17 cairan. Alkana rantai lurus
dengan 18 atom C atau lebih adalah zat padat.
- Alkana yang kehilangan satu atom C nya diberinama dengan Alkil
- Alkana dianggap sebagai turunan metana satu, dua, tiga, atau keempat hidrogennya
diganti dengan alkil
- Alkana dibuat dengan cara umum yaitu
a.Destilasi kering dari Na-asetat + NaOH
b.Reduksi metilyodina

D.LATIHAN SOAL

(1) Tuliskan reaksi-reaksi yang penting bagi alkana !


(2) Tuliskan sifat fisika dan sifat kimia dari Alkana !
(3) Berikan/gambarkan rumus struktural singkat (atau segi banyak) dari tiap senyawa
berikut :
a. 2,2-dimetiloktana
b. 3,4-dietilheptana
c. 4-etil-2,4dimetil nonana
d. 1,3-diisopropilsikloheksana
e. Sec-butilsiklopentana

(4) Beri/tulis nama IUPAC untuk tiap senyawa berikut :

1. C6H5

BrCHCHCH3

C6H5
CH3
2. Cl

Cl

3. CH(CH3)2

CH3CH2CH2CHCHCH2CH2CH2CH3

32
CH(CH3)2
CH2CH3
4. CH3CH2CHCH2CH2 CH

CH3 CH2CH
5.
CH3CHCH2CHCH2CHCH2 CH3

CH3

BAB IV
HIDROKARBON TIDAK JENUH

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning Out Come)


Capaian Pembelajaran Umum
- Menguasai dan memahami konsep senyawa organic golongan Alkena dan
Alkuna.
Capaian Pembelajaran khusus
- Menunjukkan karakter cerdas, jujur, demokratis, dan kreatif
- Mampu menjelaskan golangan hidrokarbon tidak jenuh
- Mampu menjelaskan tatanama, sifat dan reaksi Alkena dan Alkuna

A.PENDAHULUAN / DESKRIPSI SINGKAT

33
Hidrokarbon dengan ikatan Rangkap dua ( - C = C - )
Tata nama Cara IUPAC
Alkena : hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua
Alka-di-ena : hidrokarbon dengan dua ikatan rangkap dua
Alka-triena : hidrokarbon dengan tiga ikatan rangkap dua
Nomor-nomor untuk menyatakan ikatan (ikatan-ikatan) harus serendah mungkin.
Contoh-contoh :
C=C–C–C–C : 1–pentena
C=C–C=C–C : 1,3–pentadiena
C=C–C=C–C=C–C : 1,3,5–heptatriena

ALKENA (OLEFIN) = CnH2n

Alkena disebut juga olefin, dari kata olefiant gas (“gas yang membentuk Minyak”)
Nama suku-suku bersesuaian dengan nama alkana hanya akhiran ana diganti
dengan ena.
Untuk beberapa suku masih dipakai nama trivial

Nama rasional Nama trivial

C2H4 Etena Etilena


C3H6 Propena Propilena
C4H8 Butena Butilena
C5H10 pentena amilena

Sifat-sifat fisis
Sifat fisis alkena (tetapi bukan sifat kimia) praktis identik dengan alkana induknya.
Tabel dibawah ini menunjukkan titik didih beberapa alkena. Titik didih deret homolog
alkena naik kira-kira 30o tiap gugus CH2. Kenaikan ini sama dengan yang diamati pada
deret homolog alkana. Seperti dengan alkana, percabangan dalam alkana menurunkan
sedikit titik didih.
Sifat fisis beberapa alkena
Nama Struktur T.d.o C

34
etena (etilena) CH = CH2 ̶ 102
Propena (propilena) CH3CH = CH2 ̶ 48
Metil propena (isobutilena) (CH3 )2C = CH2 ̶ 7
1-butena CH3CH2CH = CH2 ̶ 6
1-pentena CH3CH2CH2CH = CH2 30
Alena CH2 = C= CH2 ̶ 34,5
Isoprene CH2 = C(CH3)CH= CH2 ̶ 34

Meskipun alkena dianggap nonpolar, sedikit mudah larut dalam air pada alkana
padanannya, sebab elektron pi, yang agak terbuka ditarik oleh hidrogen (dari air) yang
bermuatan positif parsial (sebagian).
Sifat-sifat kimia
 Adisi
(1) Hidrogen : alkena alkana
Hanya mungkin katalitik misalnya :
a. pada suhu tinggi, dengan H2 + katalisator ( Pt, Pd halus )
b. Pada tekanan atmosfir, suhu kamar dengan katalisator Nekel Reney (campuran
dari Ni dan Al).
(2) Halogen
Urutan kereaktifan adisi halogen : Cl > Br > J
Reaksi dengan Brom dapat dipakai untuk memperlihatkan ikatan rangkap

H2C = C – CH3 + Br2 H2C – C – CH3


B Br
Merah coklat Tak berwarna

Kalau brom (merah coklat) diteteskan kedalam larutan dengan zat yang
mengandung ikatan rangkap warna coklat itu akan hilang karena adanya adisi
dimana terjadizat yang tak berwarna.

(3) Asam Halogenida


Urutan kereaktifan adisi asam halogenida : HJ > H Br > HCl
Ini adalah salah satu cara membuat alkilhalogenida

35
a. Kaidah (aturan) Markovnikoff
Pada adisi bagian negatif dari zat yang diadisikan terikat pada C yang
mempunyai H paling sedikit
Pada asam halogenida : halogen terikat pada atom C yang mempunyai H
tersedikit dan H pada atom C dengan atom H terbanyak.

CH3 – CH = CH2 + HBr CH3 – CHBr - CH3


2-monobromo-propana
Reaksi ini ada reaksi ion

b. Efek peroksida (anti Markovnikoff) (yang dikemukakan oleh Kharash)


jika ada peroksida (misalnya benzoilperoksida) adisi HBr berlangsung terbalik
dari yang dikemukakan markovnikoff.
(reaksi ini ada reaksi radikal).
peroksida
CH3 – CH = CH2 + HBr CH3 – CH2 - CH3Br
1-monobromo-propana

(4) Penghidratan (hidrasi) alkena


a. Alkena diolah dengan air dan asam kuat (sebagai katalis)
misalnya : pembuatan Etanol

H2 H2 H+
C= C + HOH CH3 – CH2OH
etena etanol

b. Alkena + H2SO4 pekat, kemudian dihidrolisiskan.


hidrolisis
C – C = C + HOSO3H C–C–C
OSO3H
Isopropil bisulfat

36
C–C–C 2 propanol
OH Isopropil alkohol

(5) Asam hipokrit

Alkena + Larutan asam hipokrit ( Cl2 + H2O ) klorohidrol

(klorohidrin) H
CH3 – CH = CH2 + HOCl CH3 – C - CH2
-1+ OHCl

- Propilena klorohidrol
- 1 kloro-2propanol
Oksidasi
(1) Larutan netral atau basa dari KMnO4 memberi pada suhu rendah
1.2. alkanadiol ( glikol)

2KMnO4 + H2O 2 KOH + 2 MnO2 + 3 O

3CH3 – CH = CH2 + 3O + 3H2O 3CH3 – CH - CH2


OH OH

3CH3CH = Cl2 + 2KMnO4 + 3H2O 3CH3–CH - CH2 + 2 KOH + 2 MnO2


OH OH

(2) Dengan KMnO4 + asam (atau larutan KMnO4 pekat)


atau K2Cr2O7 + H2SO4 atau CrO3 + CH3COOH

Alkena putus pada ikatan rangkap dan terjadi


1. asam + asam atau
2. asam + keton atau Tergantung senyawaan semula

37
3. keton + keton

Contoh :

CH3 – C – C = C – C – CH3 H3C – C – C = O + HOOC – C – CH3


C C
3-metil-3-heksana Butanon asam propionat

H3C – C = CH2 CH3 – COOH + (HOOCH)


Propena (O)
Asam asetat CO2 + H2O

Catatan :
- Reaksi (1) dapat dipakai untuk memperlihatkan ikatan tak jenuh. (Baeyer test
mempergunakan : KMnO4 + Na2CO3 ) karena pada percobaan ini dapat dilihat
bahwa warna ungu dari KMnO4 hilang jika ada ikatan rangkap dan terjadi endapan
dari MnO2 (warna coklat).
- Reaksi (2) dapat dipakai untuk menentukan tempat ikatan rangkap pada molekul

Ozonisasi
Alkena + O3 ozonisasi
Ozonisasi tak dipisahkan tetapi direaksikan terus dengan :
(1) H2 + Ni atau
(2) H2O + Zn
Terjadi :
1. aldehida + aldehida atau
2. aldehida + keton atau Tergantung dari zat semula
3. keton + keton

H2 + Ni
C-C-C=O + O=C-C + H2O
+ O3 O O C H

38
C-C-C=C-C C-C-C C-C- H2O+
C O Zn C-C-C=O + O=C-C + H2O
C H
Butanon Etanal

Pepolimeran
Penggabungan dari n mol suatu zat (monomer) menjadi satu molekul (polimer)
dengan rumus sama dengan rumus perbandingan dari zat semula, tetapi berat mol.n x berat
mol. semula.

A + A + A + ……... An
n mol 1 mol
Sifat-sifat Alkena
Hidrokarbon tak jenuh mempunyai sifat fisiologis lebih aktif ( sebagai obat tidur)
dari hidrokarbon yang bersesuaian, misalnya : (2-metil-2-butena) lebih aktif dari
isopentana. Keaktifan narkotik dan toksik dari olefin naik dengan B.M.nya. olefin
sebetulnya banyak terdapat dalam minyak mineral tetapi kereaktifan yang besar, maka
terdapat dalam jumlah yang kecil.
Suku-suku yang rendah diperoleh dalam jumlah besar sebagai hasil tambahan pada
industri minyak bumi yakni pada proses “cracking”.

Etena = etilena
Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas,
eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 – 4 % etena )
Terdapat : dalam gas batubara biasa dan pada proses “cracking”
Pembuatan : pengawahidratan etanol

Penggunaan Etena
 Dapat digunakan sebagai obat bius ( dicampur dengan O2 )
 Untuk memasakkan buah-buahan :
Pemasakkan buah-buahan dapay dikontrol kalau buah-buahan yang masih hijau
dalam suatu ruangan diolah dengan sedikit etena (0,1%)

39
 Bahan penting untuk membuat zat-zat lain, terutama pada tempat-tempat dimana
terdapat gas alam, minyak bumi atau etanol.

Polythene
 Rumus : -C – C – C – C – C – C – dan seterusnya.
 Termoplastik (artinya menjadi lunak bila dipanaskan dan menjadi keras bila
didinginkan kembali dan proses ini dapat diulangi)
 Tahan asam, basa dan bahan-bahan kimia yang lain, tahan tekanan dan suhu tinggi.
 Dipakai untuk mengisolasi kawat listrik, membuat alat-alat laboratorium, botol-
botol dan sebagainya
Polystyrene
 Rumus :

C–C C–C C–C Dan seterusnya


C6H5 C6H5 C6H5

 Termoplastik
 Menyerupai gelas, tahan air dan bahan-bahan kimia
 Dipakai untuk membuat kancing, permainan, sisir, bahan-bahan listrik dsb.
Propena
 Terdapat dari industri minyak bumi
 Sifat-sifat kimia dan fisiologisnya menyerupai etena (sifat pembius, memasakkan
buah-buahan) dapat dipakai untuk sintesis misalnya : membuat gliserol, isopropil-
alkohol, plastik “polypropylena” dsb.
Butena
 Terdapat dari industri minyak bumi.
 Mempunyai sifat pembius dan memasakkan buah-buahan.
 Dapat diubah menjadi 1,3 butediena (dengan cara pengawa-hidrogenan-katalitik),
suatu bahan untuk membuat karet buatan.

DIOLEFIN (DIENA)
Catatan – catatan :

40
1) Dikenal 3 macam ikatan diena :
a. Komulatif : -C=C=C- (kedua ikatan kembar pada 1 C)
b. Terkonyugasi : -C=C–C=C (ikatan rangkap-tunggal-rangkap)
c. Terisolasi : -C=C –(CH2)n –C =C– n > 1

2) Adanya ikatan rangkap kedua memperbesar keaktifan anestetik


Contoh-contoh
(1) 1,3-Butadiena CH2 = CH – CH = CH2
Karena mengandung ikatan rangkap berkonyugasi (rangkap-tunggal-
rangkap) maka dapat berpolimerisasi, tak hanya sendiri tetapi juga dengan
senyawaan-senyawaan yang lain yang reaktif dan biasanya yang mempunyai
ikatan tak jenuh.
Kereaktifan ini menghasilkan karet-karet buatan
n C=C–C=C -C–C=C–C―C–C=C–C―C–C=C–C dan seterusnya

(2) Isoprena (2 metil 1,3 butadiena)


Juga dapat dipolimerisasikan sampai karet buatan. Banyak senyawaan
yang terdapat dialam dianggap sebagai polimer dari isoprena (vitamin A,
karoten-karoten, terpena dsb). Lebih beracun daripada senyawaan-senyawaan
yang mempunyai suatu ikatan rangkap

C C C C
n C=C–C=C -C–C=C–C―C–C=C–C―C–C=C–C

Kalau suatu atom H atau lebih diganti dengan suatu gugus atau gugus-
gugus maka berlangsungnya pepolimeran tetap seperti pada 1,3.butadiena.
B.POKOK-POKOK ISI
1.Hidrokarbon Tidak Jenuh (Alkena )
2.Tatanama Alkena
3.Reaksi yang penting pada Alkena
4.aturan Markovnikov dan AntiMarkovnikov

41
4.Etena, Propena, dan Butena
5.Diolefin (Diena)

C.RANGKUMAN
- Alkena disebut juga olefin, dari kata olefiant gas (“gas yang membentuk Minyak”)
- Nama suku-suku bersesuaian dengan nama alkana hanya akhiran ana diganti
dengan ena.Untuk beberapa suku masih dipakai nama trivial
- Alkena : hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua
Alka-di-ena : hidrokarbon dengan dua ikatan rangkap dua
Alka-triena : hidrokarbon dengan tiga ikatan rangkap dua

- Kaidah (aturan) Markovnikoff


Pada adisi bagian negatif dari zat yang diadisikan terikat pada C yang mempunyai
H paling sedikit. Pada asam halogenida : halogen terikat pada atom C yang
mempunyai H tersedikit dan H pada atom C dengan atom H terbanyak.

CH3 – CH = CH2 + HBr CH3 – CHBr - CH3


2-monobromo-propana
Reaksi ini adalah reaksi ion

- Efek peroksida (anti Markovnikoff) (yang dikemukakan oleh Kharash)


jika ada peroksida (misalnya benzoilperoksida) adisi HBr berlangsung terbalik dari
yang dikemukakan markovnikoff. (reaksi ini adalah reaksi radikal).
peroksida
CH3 – CH = CH2 + HBr CH3 – CH2 - CH3Br
1-monobromo-propana
- Pepolimeran
Penggabungan dari n mol suatu zat (monomer) menjadi satu molekul (polimer)
dengan rumus sama dengan rumus perbandingan dari zat semula, tetapi berat mol.n
x berat mol. semula.
- DIOLEFIN (DIENA)
Dikenal 3 macam ikatan diena :
Komulatif : -C=C=C- (kedua ikatan kembar pada 1 C)

42
Terkonyugasi : -C=C–C=C (ikatan rangkap-tunggal-rangkap)
Terisolasi : -C=C –(CH2)n –C =C– n > 1
D.LATIHAN SOAL

1.Tuliskan reaksi-reaksi yang penting bagi alkena !


2.Tuliskan sifat fisika dan sifat kimia dari Alkena !
3.Tuliskankan penggunaan dari etena dan butena !
4.Berikan/gambarkan rumus struktural singkat (atau segi banyak) dari tiap senyawa
berikut :
1. 1,4-dikloro-4-metil-2-pentena
2. 2-pentena
3. 1.3-pentadiena
4. 3-metil-1-butena
5. 2-metil-2-butena

5.Beri/tulis nama IUPAC untuk tiap senyawa berikut :


a. CH3CH=CH2
b. CH3CH=CHCl
c. (CH3)2CHCH2CH2CH=CH2
d. CH2=CHCH=CHCH=CH2
e. CH≡CC≡CH
.

43
BAB V

HIDROKARBON DENGAN IKATAN


RANGKAP TIGA(ALKUNA)
̶ C≡C ̶

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning Out Come)


Capaian Pembelajaran Umum
- Menguasai dan memahami konsep senyawa hidrokarbon dengan ikatan
rangkap tiga (Alkuna).
Capaian Pembelajaran khusus
- Menunjukkan karakter cerdas, jujur, demokratis, dan kreatif
- Mampu menjelaskan golangan hidrokarbon tidak jenuh dengan ikatan
rangkap tiga
- Mampu menjelaskan tatanama, sifat dan reaksi dan kegunaan Alkuna

A.PENDAHULUAN / DESKRIPSI SINGKAT

44
HIDROKARBON DENGAN IKATAN GANDA TIGA (RANGKAP TIGA)
(ALKUNA) ̶ C ≡ C ̶

Umumnya efek anestetik dari alkuna lebih besar dari alkana atau alkena yang
bersesuaian. Misalnya asetilena mempunyai keaktifan anestetik lebih besar daripada etena,
tetapi efek toksiknya juga lebih besar.
Tata nama :
1. Nama-nama dengan akhiran una
Nama golongan : Alkuna, Alka-diuna, Alka-triuna dan sebagainya.
2. Senyawaan-senyawaan dengan satu ikatan ganda tiga dianggap sebagai turunan
dari suku pertama yang disini disebut asetilen.

Contoh-contoh :
HC ≡ CH : Etuna (asetilen)
HC ≡ C – CH3 : Propuna ( metil-asetilen )
HC ≡ C – C - CH3 : 1-butuna ( etil-asetilen )
H3C – C ≡ C – CH3 : 2-butuna (dimetil-asetilen )
HC ≡ C – C ≡ C – CH3 : 1,3-pentadiuna

Sifat-sifat :

Sifat fisis beberapa alkuna


Nama Struktur T.d.o C
Etuna (asetilen) HC ≡ CH -75
Propuna ( metil-asetilen ) HC ≡ CCH3 -23
1-butuna ( etil-asetilen ) HC ≡ C – C - CH3 8,1
2-butuna (dimetil-asetilen ) H3C – C ≡ C – CH3 27

Mengenai alkuna sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif. Beberapa


perbedaan antara lain :
1. Adisi Air
CH3CH2OH
CH H2SO4 CH2 CH3 (H)
+ HOH C=O
Hg2+ CHOH (O)
CH
H CH3COOH
Vinil-alkohol
Etanal (asetaldehida)
(tak stabil)

45
Homolog dari asetilen memberikan suatu keton. Misalnya :

CH3 CH3 CH3


H2SO4
C + HOH Hg2+ C - OH C=O
H CH2 CH2

Propuna Propanon :
Dimetil-keton
(aseton)

2. H dari R – C ≡ CH ( 1-alkuna) bersifat agak asam, dapat diganti :


Na ( dengan pertolongan Na atau NaNH2 )
Cu ( dengan pertolongan Cu2Cl2 + NH4OH berlebihan )
Ag ( dengan pertolongan Ag2O + NH4OH berlebihan )
Zat yang terdapat disebut Asetilida

46
ETUNA

Pembuatan : salah satu cara pembuatan dari Ca-karbida + H2O

CaC2 + H2O C2H2 + Ca(OH)2

Sifat – sifat
 Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledak
 Suatu gas, tak berwarna,baunya khas
 Pada pengangkutan etuna : etuna dilarutkan dalam aseton (1 volume aseton dapat
melarutkan 300 volume etuna), kemudian diserap pada suatu zat porous.
Reaksi-reaksi :
Menunjukkan reaksi umum
Penggunaan :
 Pada pengelasan : dibakar dengan O2 memberi suhu yang tinggi ( ± 3000oC), yang
dapat dipakai untuk mengelas baja dan besi.
 Untuk penerangan.
 Pada sintesis :
a) Neoprena : suatu karet buatan yang tahan minyak

kat HCl Cl
HC≡CH + HC≡CH H2C=C-C≡CH H2C=C-C=CH2

Viniletuna = Kloroprena
1-buten-3-una 2-kloro-1,3-butediena

Cl Cl Cl

Pepolimeran neoprena –C – C = C – C – C – C = C – C – C = C – C –

b) Orlon (suatu serat buatan )

H CN CN CN
kat pepoli
HC≡CH + HCN CH2=C-CN C-C―C-C―C-C―
meran
Vinilsianida
Orlon

47
c) Lewisit (Lewisite), suatu gas perang.

Cl
HC≡CH + AsCl3 HC=CH Lewisit=ß-kloro-
vinil-dikloroarsine
AsCl2

HIDROKARBON NORMAL DENGAN IKATAN RANGKAP DUA DAN TIGA

Tata nama :

Jumlah Jumlah
Nama
ikatan rangkap dua Ikatan rangkap ganda tiga
1 1 Alken-una
2 1 Alkadien-una
1 2 Alkena-diuna
2 2 Alkadiena-diuda

Contoh-contoh :

C=C–C≡C : 1-buten-3-una
C=C–C=C–C≡C : 1,3-heksadien-5-una

Catatan mengenai urutan penomoran

Prioritas penomoran Gugus Fungsional


1) Asam -CCOH
2) Nitril -C ≡ N
O
3) Aldehid -C
H
4) Keton O
C–C–C
5) Alkohol C – OH
6) Amin -NH2
7) Eter C–O–C
8) –ena C=C
9) –una C≡C
10) Substituen (awalan) R-, C6H5–Cl, Br, NO2- dst.

Tata nama radikal


1. Radikal alkil bercabang dianggap terdiri atas radikal utama (terpanjang) dan cabang
atom C dengan valensi bebas mendapat nomor 1.

48
Contoh-contoh :

C–C–C–C–C– : 2-metil-pentil
C

C–C–C– : 1-metil propil = sek. butil


C

C–C–C : 2-metil propil = isobutil


C

C–C–C : 2-metil isopropil = ters. butil


C

2. Radikal univalen yang diturunkan dari hidrokarbon asiklik tak jenuh mendapat
akhiran enil, unil, dienil dan sebagainya.
Bila perlu posisi ikatan-ikatan tak jenuh ditandakan dan atom C dengan valensi bebas
mendapat nomor satu.
Contoh-contoh :

Etunil : CH ≡ C –
2-propunil : CH ≡ C – CH2 –
2-propenil : CH2 = CH – CH2 –
1,3-butadienil : CH2 = CH = CH – CH –
2-penten-4-unil : CH ≡ C – CH = CH – CH2

Catatan :
- Untuk etenil sering dipakai Vinil. : CH2 = CH – dan
- Untuk 2-propenil dipakai alil. : CH2 + CH – CH2 –

3. Radikal bivalen dan multivalen namanya diturunkan dari radikal univalen yang
bersesuaian dengan penambahan “idena” atau “iduna”.
Contoh-contoh :

Etilidena : CH3 – CH =
Etiliduna : CH3 – C ≡
Vinilidena : CH2 = C =
metiliduna : HC ≡

49
Catatan :
- CH2 : metilena
- = CH – : metina

4. Nama radikal bivalen yang diturunkan dari alkana normal dimana dikurangi satu
hidrogen pada tiap atom C ujung disebut : etilena, trimetilena, tetrametilena dan
sebagainya. Misalnya :
Penta-metilena : -CH2 - CH2 – CH2 – CH2 – CH2
Catatan :
CH3 – CH – CH2 – disebut propilena.

50
B. POKOK-POKOK ISI :
Hidrokarbon dengan ikatan rangkap tiga
d. Teori Dasar Senyawa Hidrokarbon ikatan rangkap tiga.
e. Jenis Senyawa Hidrokarbon ikatan rangkap tiga.
f. Reaksi Senyawa Hidrokarbon dengan ikatan rangkap tiga.

C.RANGKUMAN
- Tata nama Alkuna
1. Nama-nama dengan akhiran una
Nama golongan : Alkuna, Alka-diuna, Alka-triuna dan sebagainya.
2. Senyawaan-senyawaan dengan satu ikatan ganda tiga dianggap sebagai turunan
dari suku pertama yang disini disebut asetilen.
- Kegunaan Etuna adalah pada pengelasan :dibakar dengan O2 memberi suhu yang
tinggi ( ± 3000oC), yang dapat dipakai untuk mengelas baja dan besi.untuk
penerangan untuk sintesis zat lain.

D.LATIHAN SOAL

1.Tuliskan reaksi-reaksi yang penting bagi alkuna !


2. Tuliskan kegunaan Alkuna!
3.Tuliskan sifat fisika dan sifat kimia dari Alkuna !

51
DAFTAR PUSTAKA

1. Carey, F,A,, 2004. Organic Chemestry, 4th ed, McGraw Hill, Boston.
2. Fessenden, Fessenden, 2010, Kimia Organik 1, Erlangga, Jakarta
3. Kimia Organik, B.Stephen
4. Ilmu Gizi, Kartasaputra
5. Jurnal-jurnal hasil penelitian yang relevan dengan bahan kajian.
6. Sykes, P. 1985, A Guide Book to Mechanism in Organic Chemistr, Longman
Scientific and Technical, New York,

52
BIODATA PENULIS

Nama : HILWATULLISAN, S.T., M.T.


Perg. Tinggi : POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Alamat Perg. Tinggi : JL. SRIJAYA NEGARA BUKIT BESAR PALEMBANG
Fakultas/Departmen : TEKNIK
Jurusan/Prodi : TEKNIK KIMIA
Pangkat/Golongan : PEMBINA/IV.b
Jabatan : LEKTOR KEPALA
Tempat,Tgl Lahir : PALEMBANG, 04 NOVEMBER 1968
S1 : TEKNIK KIMIA UNIV MUHAMMADDIYAH PLG
S2 : PPS TEKNIK KIMIA UNIV NEG SRIWIJAYA

53
54
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Mata Kuliah : SATUAN PROSES SKS : 2 (Dua)


Kode Mata Kuliah : TK 163210 Jurusan/Prodi : Teknik Kimia

Aspek
Minggu Pokok Bahasan Metode No.Soal
Kompeten Waktu Tujuan Pembelajaran
No Dan Sub Pokok Kriteria Penilaian Test Pustaka
si (Jam ) Khusus
ke Bahasan Pengajaran

K P A

1 1 2

I. Konsep Dasar Kimia a.Dapat menjelaskan Konsep a. Dapat menjelaskan Ceramah, Pre Test 1. Kimia Organik,
X oleh H.Hart, hal
Organik Dasar Kimia Organik pengertian dasar Kimia Diskusi XVIII-XIX
a.Pengertian Kimia Sebagai Dasar Untuk Organik Post Test 2. Kimia
Organik Melakukan Praktikum di b. Dapat menjelaskan prinsip Organik,oleh
b.Teori Dasar K.Organik Laboratorium dasar Kimia Organik Ralph.J.Fessende
c. Prinsip Dasar n,hal, hal
K.Organik

2 2 2 a.Dapat Menerangkan Jenis- a. Dapat Menjelaskan Ceramah, Test Lisan 3. Kimia Organik,
Jenis Senyawa Organik Pengertian Dari Senyawa Diskusi oleh S Irawan,
II. Senyawa Organik Sebagai Dasar Untuk Organik Test hal
X
Melakukan Praktikum di b. Dapat Menyebutkan Jenis- Tertulis 4. Organic
Laboratorium jenis Senyawa Organik Chemistry oleh
a.Teori Dasar Seny
c. Dapat Menjelaskan reaksi Morrizon
Organik
seny. organik
b.Jenis Seny Organik
c. Reaksi Seny Organik

55
3 3-4 III. Hidrokarbon Jenuh X 4 a. Dapat Menjelaskan a.Dapat menjelaskan Ceramah, Test Lisan 5. Kimia Organik,
Pengertian Seny pengertian dari Seny Diskusi oleh B.Stephen
a.Teori dasar Senyawa Hidrokarbon Jenuh dan Tak Hidrokarbon Jenuh dan Test 6. Pengantar
Hidrokarbon Jenuh Jenuh Sebagai Dasar Untuk Tak Jenuh Tertulis Kimia Organik
dan tak Jenuh Melakukan Praktikum di b.Dapat Membedakan seny. dan hayati oleh
Laboratorium Hidrokarbon Jenuh dan Antony W
b. Dapat menyebutkan Jenis Tak jenuh 7. Ilmu Gizi oleh
b.Jenis Seny Hidrokarbon Jenuh Dan Tak c. Dapat Menerangkan Jenis Kartasaputra
HidrokarbonJenuh jenuh Hidrokarbon Jenuh dan 8. Prinsip dasar
Dan Tak Jenuh c. Dapat Menuliskan Reaksi Tak Jenuh Ilmu Gizi oleh
c. Reaksi Seny Senyawa Hidrokarbon d.Dapat Menuliskan Reaksi Sunita A
Hidrokarbon Jenuh Jenuh Dan Tak Jenuh Senyawa Hidrokarbon
Dan Tak Jenuh Jenuh Dan Tak Jenuh

4 5-6 IV. Hidrokarbon X 4 a. Dapat menjelaskan HC a.Dapat Menjelaskan Apa Ceramah, Test Lisan IDEM
Aromatik Aromatik, Syarat-syarat yang dimaksud dengan Diskusi
Aromatisasi, Tata nama, HC Aromatik Test
a.HC Aromatik Sumber Benzene, Dan b.Dapat menjelaskan Tertulis
b.Syarat Aromatisasi Reaksi Benzene Syarat Aromatisasi
c. Sifat HC Aromati c. Dapat Mnejlaskan Sifat
d.Benzene Aromatisasi
e.Tata nama Benzene d.Dapat menjelaskan Difinisi
f. Sumber Benzene Benzene
g.Turunan Benzene e.Dapat Menuliskan Nama,
h.Reaksi Bnezene Rumus bangun seny
i. Guna Benzene Benzene Serta Turunanya
f. Dapat menuliskan Sifat
benzene
g.Dapat Membedakan seny
Benzene dengan Seny
Sikis
h.Dapat Menuliskan Reaksi
X Seny Benzene
i. Dapat menerangkan
Kegunaan Senyawa
Benzene dan Turunanya

56
X

5 7-8 V. Senyawa Organik X 4 a. Dapat menuliskan dan a. Dapat Menulsikan difinisi Ceramah, Test Lisan IDEM
Halida menjelaskan difinsisi, jenis- seny Organik Halida Diskusi
jenis ,sifat, sintesa, b. Dapat menjelaskan Test
a.Difinisi Organik Halida Pembagian senyawa Tertulis
nama,rumus struktur ,
5.2.Jenis Organik Organik Halida
reaksi-reaksi serta c. Dapat menjelaskan Sifat
halide kegunaan dari senyawa Senyawa Organik Halida
Organik Halida d. Dapat menuliskan
b.Sifat Organik halide nama,rumus struktur
c. Reaksi Organik senyawa Organik halide
Halida e. Dapat menuliskan reaksi
d.Sintesa Organik halide substitusi,eliminasi
e.Penggunaan Senyawa senyawa Organik Halida
Organik halide f. Dapat Mensintesa
senyawa Organik Halida
g. Dapat Menjelaskan
peranan senyawa Organik
Halida dalam industri

57
6 9 - 11 VI. Alkohol,Tiol, Fenol X 6 a. Dapat Menjelaskan a.Dapat Menjelaskan Ceramah, Test Lisan IDEM
pengertian Senyawa Alkohol Pengertian dari senyawa Diskusi
a.Difinisi Alkohol sebagai dasar untuk Alkohol, Tiol dan Fenol Test
b.Sifat Alkohol melakukan praktikum di Lab b.Dapat Menyebutkan Jenis Tertulis
c. Tatanama Alkohol b. Dapat Menjelaskan senyawa Alkohol, Tiol dan
d.Pembuatan Alkohol pengertian Senyawa Tiol Fenol
e.Reaksi Alkohol sebagai dasar untuk c. Dapat Menuliskan nama,
f. Penggunaan Alkohol melakukan praktikum di Lab rumus bangun Senyawa
g.Difinisi Fenol c. Dapat Menjelaskan Alkohol,Tiol dan Fenol
h.Reaksi Fenol pengertian Senyawa Fenol d.Dapat Menuliskan reaksi
i. Pembuatan Fenol sebagai dasar untuk senyawa Alkohol,Tio dan
j. Penggunaan Fenol melakukan praktikum di Lab Fenol
k. Reaksi fenol d. Dapat menuliskan reaksi- e.Dapat Menuliskan Reaksi
l. Pembuatan Fenol reaksi senyawa Alkohol pembuatan Senyawa
m. Penggunaan Fenol e. Dapat menuliskan reaksi- Alkohol, Tiol dan Fenol
reaksi senyawa Tiol f. Dapat menyebutkan
f. Dapat menuliskan reaksi- Penggunaan Senyawa
reaksi senyawa Fenol Alkohol,Tiol dan Fenol
g. Dapat meuliskan pembuatan
senyawa Alkohol
h. Dapat meuliskan pembuatan
senyawa Alkohol
i. Dapat meuliskan pembuatan
senyawa Tiol
j. Dapat meuliskan pembuatan
senyawa Fenol

7 12- 13 VII. Eter Dan Epoksida X 4 a. Dapat menjelaskan a. Dapat menjelaskan Ceramah, Test Lisan IDEM
pengertian senyawa Eter pengertian dari senyawa Diskusi
a.Teori dasar Senyawa sebagai dasar untuk eter Test
Eter melakukan Praktikum di Lab b. Dapat menyebutkan jenis Tertulis
b.Jenis-jenis Senyawa b. Dapat menjelaskan senyawa eter
Eter pengertian senyawa c. Dapat menuliskan reaksi
c. Reaksi senyawa Eter Epoksida sebagai dasar senyawa eter
d.Teori Senyawa untuk melakukan Praktikum d. Dapat menjelaskan
Epoksida di Lab pengertian senyawa
e.Jenis Senyawa c. Dapat Menyebutkan Jenis- epoksida
Epoksida jenis senyawa eter e. Dapat menyebutkan jenis
f. Reaksi Senyawa d. Dapat menuliskan reaksi senyawa epoksida
Epoksida senyawa Eter f. Dapat menuliskan reaksi
g.Penggunaan Senyawa e. Dapat menyebutkan jenis senyawa epoksida
Eter dan Epoksida senyawa epoksida g. Dapat menuliskan
f. Dapat menuliskan reaksi kegunaan senyawa eter
senyawa Epoksida dan epoksida
g. Dapat Menyebutkan

58
Kegunaan Senyawa Eter
dan apoksida
X

8 14 - 16 VIII. Aldehid dan Keton X 6 a. Dapat menjelaskan a. Dapat menjelaskan Ceramah, Test Lisan IDEM
pengertian senyawa pengertian dari senyawa Diskusi
a. Teori Dasar senyawa Aldehide sebagai dasar aldehide Test
Aldehide dan keton untuk melakukan Praktikum b. Dapat menyebutkan jenis Tertulis
b. Jenis Senyawa di Lab senyawa Aldehide
aldehide dan keton b. Dapat menjelaskan c. Dapat menuliskan reaksi
c. Reaksi senyawa pengertian senyawa Keton senyawa aldehide
aldehide dan keton sebagai dasar untuk d. Dapat menjelaskan
d. Pembuatan senyawa melakukan Praktikum di Lab pengertian senyawa keton
aldehide dan Keton c. Dapat Menyebutkan Jenis- e. Dapat menyebutkan jenis
e. Kegunaan senyawa jenis senyawa Aldehide senyawa keton
aldehide dan keton d. Dapat menuliskan reaksi f. Dapat menuliskan reaksi
. senyawa AldehideDapat senyawa Keton
menyebutkan jenis senyawa g. Dapat menuliskan
KetonDapat menuliskan kegunaan senyawa
reaksi senyawa Keton aldehide dan keton
e. Dapat Menyebutkan
Kegunaan Senyawa
Aldehide dan Keton

9 17 -18 IX. Asam Karboksilat X 4 a. Dapat menjelaskan a. Dapat menjelaskan Ceramah, Test Lisan IDEM
dan Amina pengertian senyawa Asam pengertian dari senyawa Diskusi
karboksilat sebagai dasar Asam karboksilat dan Test
a. Teori dasar asam untuk melakukan Praktikum turunanya Tertulis
karboksilat dan di Lab b. Dapat menyebutkan jenis
Turunanya b. Dapat mengetahui senyawa Asam karboksilat
b. Jenis senyawa asam pengertian senyawa Amina dan turunanya
karboksilat dan sebagai dasar untuk c. Dapat menuliskan reaksi
turunanya melakukan Praktikum di Lab senyawa asam karboksilat
c. Reaksi senyawa asam c. Dapat Menyebutkan Jenis- dan turunanya
karboksilat dan jenis senyawa Asa d. Dapat menjelaskan
turunannya karboksilat pengertian senyawa
d. Teori dasar senyawa d. Dapat menuliskan reaksi Amina
Amina senyawa Asam karboksilat e. Dapat menyebutkan jenis
e. Jenis senyawa Amina e. Dapat menyebutkan jenis senyawa Amina
senyawa Amina f. Dapat menuliskan reaksi

59
Reaksi senyawa f. Dapat menuliskan reaksi senyawa Amina
Amina senyawa Amina g. Dapat menuliskan
f. Kegunaan senyawa g. Dapat Menyebutkan kegunaan senyawa Asam
Asam karboksilat dan Kegunaan Senyawa Asam karboksilat dan Amina
amina karboksilat dan Amina

10 19 - 20 X. Karbohidrat,Protein X a. Dapat menjelaskan a. Dapat menjelaskan Ceramah, Test Lisan IDEM


dan Lemak pengertian senyawa pengertian dari senyawa Diskusi
Karbohidrat sebagai dasar Karbohidrat dan turunanya Test
a.Teori dasar senyawa untuk melakukan b. Dapat menyebutkan jenis Tertulis
Karbohidrat Praktikum di Lab senyawa Karbohidrat dan
b.Reaksi senyawa b. Dapat menejelaskan turunanya
karbohidrat pengertian senyawa Protein c. Dapat menuliskan reaksi
c. Teori dasar senyawa sebagai dasar untuk senyawa Karbohidrat dan
Protein melakukan Praktikum di Lab turunanya
d.Reaksi senyawa c. Dapat menejelaskan d. Dapat menjelaskan
protein pengertian senyawa Lemak pengertian senyawa
e.Teori dasar senyawa sebagai dasar untuk Protein
Lemak melakukan Praktikum di Lab e. Dapat menyebutkan jenis
f. Reaksi senyawa d. Dapat Menyebutkan Jenis- senyawa Protein
Lemak jenis senyawa Karbohidrat f. Dapat menuliskan reaksi
e. Dapat menuliskan reaksi senyawa Lemak
senyawa karrbohidrat g. Dapat menjelaskan

60
f. Dapat menyebutkan jenis pengertian senyawa
senyawa Protein Lemak
g. Dapat menuliskan reaksi h. Dapat menyebutkan jenis
senyawa Protein senyawa Lemak
h. Dapat menyebutkan jenis i. Dapat menuliskan reaksi
senyawa Lemak senyawa lemak
i. Dapat menuliskan reaksi j. Dapat menuliskan
senyawa Lemak kegunaan senyawa
j. Dapat Menyebutkan Karbohidrat, protein dan
Kegunaan Senyawa lemak
karbohidrat, protein dan
Lemak

61

Anda mungkin juga menyukai