Zat-zat organik yang terdapat dialam dan yang dibuat secara sintetik banyak
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh dalam penggunaannya :
1
1. Dalam bidang sandang
Yang terdapat dialam : katun, sutera, wol
Yang sintetik : rayon, orlon, nylon, dacron (terylene) plastik dsb.
2. Dalam bidang pangan
Protein, Karbohidrat, Lemak, vitamin dsb
3. Sebagai bahan-bahan kesehatan
a. Obat-obatan
b. Sabun
Ialah garam logam dari asam-asam lemak yang mempunyai jumlah C kira-kira
12 – 18 (ada yang ambil 8-18). Contoh : Na-stearat, K-Palmintat dsb
c. deterjen
ialah zat yang dapat mengemulsikan kotoran yang tak larut dalam air. Contoh :
teepol dsb
4. Sumber tenaga
Batubara, gas alam, minyak bumi, kayu
Dengan cara destilasi kering dapat diperoleh asam asetat, metanol, aseton.
Kayu selain sebagai zat bakar dapat juga dipakai untuk membuat kertas, selulosa
rayon dsb. Dengan pertolongan mikroba dapat diperoleh : etanol, aseton, asam sitrat,
asam laktat, asam butirat, antibiotika dsb.
2. Batubara
2
Batubara dibentuk dari peluruhan tumbuhan oleh bakteri di bawah aneka ragam
tekanan. Batubara dikelompokkan menurut kadar karbonnya : antrasit atau batubara
keras mengandung kadar karbon tertinggi, batubara bitumen (lunak) dan akhirnya
gambut. Karena batubara juga mengandung 2 – 6 % sulfur, pembakaran batubara
dapat mengakibatkan pencemaran udara yang parah dan “hujan asam”
Pirolisis (pemecahan oleh panas / pemecahan termal molekul besar menjadi molekul
kecil tanpa kehadiran oksigen) batubara menghasilkan:
a. Gas Batubara
Mengandung terutama H2 dan CH4 (52% dan 32%). Selain gas-gas ini
terdapat pada fraksi ini N2, CO, CO2, (CN)2, HCN, etana, etuna, H2S, NH3, dsb.
b. Air amoniak
Suatu campuran dalam air yang mengandung banyak NH3, amina alifatik
dan siklik, piridina, penting sebagai sumber NH3.
3
b. Minyak bumi (Petroleum dari bahasa latin : petra = rock = wadas oleum minyak).
Minyak bumi terbentuk dari peluruhan tumbuhan dan hewan, yang agaknya
berasal dari laut.
Minyak yang keluar dari bumi adalah kental, berwarna coklat mengandung
ratusan hidrokarbon : alkana C1 – C40, naftane (siklo-alkana yang mengandung
lingkar 5 dan 6) dan senyawaan-senyawaan aromatik. Termasuk senyawa sulfur
dan nitrogen ( 1 – 6 % ).
a. Aspek fisika
– rentangan suhu lebur 30-400 OC
– rentangan titik didih 30-400 OC
– sukar larut dalam air, mudah larut dalam pelarut organik
– warna cerah.
b. Aspek kimia
–mengandung beberapa macam unsur, umumnya C, H, O, dan N,S,P, halogen,
dan logam.
–reaksinya berlangsung lambat, non ionik, dan kompleks.
–mempunyai variasi sifat kimia yang banyak.
–fenomena isomeri.
4
PERBEDAAN ANTARA SENYAWA ORGANIK DENGAN SENYAWA
ANORGANIK
N
Senyawa organik Senyawa Anorganik
o
Kebanyakan berasal dari makhluk Berasal dari sumber daya alam mineral
1
hidup dan beberapa dari hasil sintesis ( bukan makhluk hidup)
Hanya dapat larut dalam pelarut Dapat larut dalam pelarut air atau
5
organik organik
Senyawa
Organik
Senyawa Senyawa
Alifatis Siklik
Hidrokarbon Hidrokarbon
Homosiklik Heterosiklik
Jenuh Tak Jenuh
Aromatis Alisiklik
5
Adalah : senyawa rganic dimana rantai atom C-nya membentuk rantai.
Rantai mungkin : lurus atau bercabang
Senyawa alifatis Jenuh (alkana) dan senyawa Alifatis Tak jenuh (alkena dan
Alkuna)
4. Senyawaan-senyawaan Siklik (mempunyai Lingkar).
Yaitu : senyawa karbon, dimana atom-atom karbonnya membentuk lingkaran yang
mungkin mengikatn suatu rantai atau cabang.
Lingkar mungkin : Jenuh atau tak jenuh.
1) Homosiklik = Karbosiklik
Disini lingkar hanya mempunyai atom-atom C
a) Aromatik, mempunyai atom-atom C
b) Alisiklik, mengandung lingkaranyang hanya terdiri dari 6 atom C yang ikut
mengikat suatu ikatanyang bukan ikatan tunggal atau bukan iatan rangkap,
bukan inti rganic
5. Heterosiklik
Yaitu : senyawa siklik dalam lingkar terdapat atom C juga mengandung jenis
atom lain yang bukan karbon ( N, S dan O).
Reaksi-reaksi terkenal:
Adisi
Ialah penambahan senyawaan tertentu pada senyawaan-senyawaan tak jenuh.
Contoh :
(1) Pada alkena dan alkuna
6
O OH
Senyawa
R–C + HCN R – C – CN sianohidrol
H® H®
Dekarboksilasi
Ialah pengeluaran CO2 dari asam karboksilat atau garamnya.
Contoh :
O
pemanasan
1. C – C – C – COOH C – C – C + CO2
O Aseton (propanon)
Asam asetoasetat (reaksi umum
untuk asam beta okso)
pemanasan
2. R – COONa + NaOH RH + Na2CO3
Garam – Na Hidrokarbon
O
4. R(COO)2Ca C – C – C + CaCO3
Eliminasi
Ialah pengeluaran HX (asam halogenida), H2O, NH3 dari molekul-molekul
yang jenuh sehingga terjadi ikatan rangkap. Contoh-contoh :
etanol
C – C – C – Br + NaOH Propena C – C = C
Propil rganic
Hidrolisa
7
Ialah pengeluaran oleh air
O OH -H2O H
R–C + H2N–NH–C6H5 R–C–NH–C6H5 R–C=N–N–C6H5
H H Hidrazon
2) Aldehida + hidroksilamina
O OH H -H2O
R–C + H2NOH R–C – N– OH R–C=NOH
H H oksima
3) Aldehida + semikarbazida
6. O OH O
R–C + H2N–NH–C R–C–NH–NH–C
H NH2 NH2
-H2O
O
R – C = N – NH – C
semikarbazon
NH2
Contoh-contoh tersebut berlaku juga untuk keton.
Penataan ulang
Adalah reaksi dimana ikatan bembar, atom, atau gugus berpindah tempat. Contoh :
8
1 – butena 2 – butena
C C C
C–C– C–C C – C – CO
OH OH C C
Pinakol Pinakolon
tetra rgan etilena glikol 3,3-dimetil butanon
rgan-ters.butil keton
Pembakaran
Adalah reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen. Dimana dikeluarkan
cahaya dan pembebasan kalor (panas atau rgani). Hidrokarbon mudah dibakar.
Pembakaran hidrokarbon mungkin sempurna, dimana dihasilkan :
CO2 + H2O (1)
Atau pembakaran tak sempurna, dimana dihasilkan :
CO + H2O (2) atau
C + H2O (3)
Pembakaran tak sempurna menghasilkan karbon monksida, atau kadang-
kadang karbon dalam bentuk arang atau jelaga.
Pepolimeran
Adalah penggabungan 2 molekul atau lebih dari senyawaan yang sama atau
berlainan (monomer) menjadi satu molekul (polimer).
Dengan BM = n x BM monomer. (n = dua keatas)
Dapat diperlihatkan sebagai berikut
A + A + A + A ……… An
n mol 1 mol
A + A + A + A ……… An
n mol 1 mol
Contoh-contoh :
9
1. Alkena
(a) polythene = suatu polimer dari etena
H H H H H H H H
C–C C– C C–C C–C dan seterusnya
H H H H H H H H
(b) Poli-propilen
C C C
-C – C – C – C – C – C dan seterusnya
2. Alkuna
(a) Dari 2 molekul
H
H–C≡C–H +H–C≡C–H H2C = C – C ≡ CH
Vinil etuna
1-buten-3-una
C = C – C = C + C = C – C = C + C = C – C – C + dan seterusnya
-C – C = C – C ― C – C = C – C ― C – C = C – C – dan seterusnya
Catatan :
- Dari 2 ikatan kembar dari satuan 1,4-butediena menjadi satu ikatan kembar
dan letaknya antara kedua ikatan kembar semula.
- Kalau satu atom H atau lebih dari 1,4-butediena diganti dengan atom atau
gugus lain reaksi berlangsung seperti pada 1,4-butediena.
10. Aldehida
Contoh : dari 3 molekul rgan aldehida terjadi 1 molekul paraldehida (pada obat
tidur).
10
O O
3 CH3 – C C–C C–C
H 11. O
C
C
Substitusi
Adalah reaksi dimana atom atau gugus diganti oleh yang lain. Contoh :
12. Reaksi-reaksi substitusi pada alkilhalogenidi
Misal :
RX + NH3 RNH2 + HX
Amina primer
1. H dari – OH diganti
2ROH + 2 Na 2 RONa + H2
Na-alkoksida
b.Penitroan :
c. Pengsulfonatan :
11
Asam rganic sulfonat
d. Reaksi-reaksi Friedel-Crafts
(a) Pengalkilan :
AlCl3
C6H6 + CH3Cl C6H5CH3 + HCl
(b) pengasetilan :
O O
AlCl3
C6H6 + C – C Cl C6H5 - C - CH3 + HCl
5. Atom-atom rganic alfa (yang terikat pada atom C alfa pada asam karboksilat,
aldehida, keton mudah diganti dengan halogen) (Br, Cl).
Ketautomeran
Adalah peristiwa dari senyawaan tertentu 2 bentuk (isomer) dengan cepat
berada dalam kesetimbangan yang dinamis.
Yang terkenal ketautomeran keto-enol dimana kedua isomer dalam tempat satu H
atau lebih.
d. Asetaldehida
O OH
CH3 – C CH2 = C
H H
Bentuk keto Bentuk etanol
12
H–N–C=O N – C – OH
O=C CH2 HO – C C–H
H–N–C=O N = C – OH
Bentuk tri-keto Bentuk tri-enol
Resonansi
Dipakai untuk menyatakan situasi-situasi dimana molekul-molekul tertentu
berada dalam keadaan lebih stabil, dari rumus-rumus yang ditulis dan berbeda
dalam pembagian rganic-elektron valensi. Rumus-rumus ini disebut rumus-
rumus (bentuk-bentuk) resonansi.
Pereaksi elektrofilik dan nukleofilik
Pereaksi elektrofilik adalah pereaksi yang mencari (menyukai) rganic-
elektron (seperti asam lewis) dapat menarik satu pasangan rganic sunyi.
Pereaksi nukleofilik adalah pereaksi yang mencari (menyukai) rganic atom
yang dapat menerima kelebihan elektronnya.
Contoh-contoh :
1. Cl Cl ―
*• *•
* * •• * *
Cl • Al • Cl + : Cl : Cl • Al • Cl +
•• ••
[―] : Cl :
••
2. N
H +
CH3 – CH2 – N : + H+
― H3 – CH2 – N : H
H
H
Radikal
Adalah suatu gugs atau atom yang mempunyai satu rganic atau lebih, umumnya
elektrik netral. Hanya stabil dalam waktu yang sangat singkat.
Ion
13
Ialah gugus atau atom yang mempunyai muatan karena kekurangan rganic (kat-ion)
atau kelebihan rganic (an-ion).
B. POKOK-POKOK ISI
1. Konsep Dasar Kimia Organik :
a. Pengertian Kimia Organik
b. Teori Dasar Kimia Organik
c. Prinsip Dasar Kimia Organik
2. Senyawa Organik :
a. Teori Dasar Senyawa Organik
b. Jenis Senyawa Organik
c. Reaksi senyawa Organik
C. RANGKUMAN
- Kimia organik disebut juga kimia Karbon, karena kandungan senyawa
organik adalah unsure karbon
- Jumlah senyawa organik banyak sekali dialam karena unsure karbon
mudah berikatan secara kovalen, ion, dan sebagainya
- Senyawa Organik bersumber dari alam yaitu dari tumbuhan dan hewan, gas
alam, minyak bumi, batubara, dan batu kapur
- Senyawa organik dilihat dari rantainya terbagi menjadi siklik (tertutup) dan
alifatik (terbuka)
- Senyawa alifatik terbagi menjadi hidrokarbon jenuh dan tak jenuh
- Senyawa siklik terbagi menjadi homosiklik dan hetero siklik
- Homosiklik terbagi mjd dua yaitu Aromatik dan alisiklik
14
BAB II
HIDROKARBON JENUH
HIDROKARBON TAK JENUH
15
- Mampu menuliskan reaksi senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh.
ATOM KARBON
Beberapa hal tentang atom karbon.
1. Bobot atom : 12
2. Nomor atom : 6
Konfigurasi elektron : 1 S2, 2 S2, 2 Px, 2 Py
Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi.
2 S, 2 Px, 2 Py, 2 Pz
Suatu orbital atomik ialah ruangan keliling inti, dimana kemungkinan besar terdapat
elektron tersebut.
3. Model atom C
Inti terletak pada titik berat dari suatu tetrahedron (tetraeder atau bidang 4 teratur).
Ikatan-ikatan valensi terarah ke sudut-sudut dari tetrahedron dan sudut antara 2 ikatan
ialah 109o28’.
16
H
C H
H
H
4. Atom C bermartabat 4. Satu, dua, tiga atau empat tangan mungkin di ikat oleh atom C
lain atau atom-atom dari unsur lain, logam atau bukan logam.
5. unsur karbon mempunyai sifat bersenyawa satu sama lain dan membentuk rantai lurus,
bercabang atau rantai berlingkar.
6. atom C berhasrat untuk mempunyai 8 buah elektron dalam lintasan luar karena bentuk
ini adalah bentuk stabil (gas mulia). Ini adalah Teori Oktet dari Lewis.
4 dan 5 mengakibatkan bahwa jumlah senyawaan-senyawaan organik besar sekali kira-
kira 20 x jumlah senyawaan anorganik.
katalis
+ H2 Tak bereaksi
Sikloheksana
Suatu sikloalkana
Hidrokarbon dengan hanya atom karbon sp3 (yakni, dengan hanya ikatan-ikatan
tunggal) disebut Alkana (atau Sikloalkana jika atom karbon itu membentuk cincin).
17
Beberapa alkana yang lazim ialah metana, etana (CH 3 CH3), propana (CH3CH2CH3), dan
butana (CH3CH2CH2CH3).
Hidrokarbon jenuh tak memiliki gugus fungsional, sifat kimia tidak khas dari sifat
kebanyakan senyawa organik, tetapi senyawa ini memberikan kerangka karbon bagi
senyawa-senyawa organik yang mempunyai gugus fungsional.
Katalis Ni
CH3 = CH2 + H2 CH3 CH3
etilena etana
Katalis Ni
CH3C ≡ CH + 2 H2 CH3CH2CH3
propuna Propuna
Katalis Ni
+ 3 H2
Kalor, tekanan
sikloheksana
KEISOMERAN
Variasi dalam struktur senyawa organik dapat disebabkan oleh jumlah atom atau
jenis atom dalam molekul. Tetapi variasi dalam struktur ini juga dapat terjadi karena
urutan atom yang terikat satu sama lain dalam suatu molekul. Misalnya untuk rumus
molekul C2H6O dapat ditulis dua rumus bangun yang berlainan.
18
Peristiwa dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi
rumus struktur berbeda maka paling sedikit satu sifat kimia atau fisika berbeda disebut
Isomer satu terhadap yang lain.
PEMBAGIAN ISOMER
1. Keisomeran Struktur
Jika senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama memiliki urutan atom
yang berlainan, maka mereka mempunyai struktur (bangun) yang berlainan dan sisebut
Isomer Struktural Satu terhadap yang lain. contoh : dimetil eter dan etanol.
a). Keisomeran Rantai
Perbedaan terletak pada rantai. Contoh : pada rumus molekul C 4H10. Alkana
yang mengandung tiga karbon atau kurang tidak mempunyai isomer. Alkana empat-
karbon (C4H10) mempunyai dua kemungkinan untuk menata atom karbon. Makin
banyak atom karbonnya, makin banyak isomernya. Rumus molekul C 5H12
mempunyai tiga isomer struktural, C6H14 lima isomer dan C10H22 75 isomer.
Isomer struktural untuk C4H10
CH3
CH3CH2CH2CH3 CH3CHCH3
n-Butana, td – 0,5oC 2-metilpropana td -12oC
Suatu alkana rantai lurus suatu alkana rantai bercabang
CH2=CHCH2CH3 CH3CH=CHCH3
19
1-butena, 2-butena,
td – 6,3oC td -3,7oC
b). Keisomeran Kedudukan
Perbedaan antara isomer-isomer terletak pada tempat kedudukan substituen.
Contoh : rumus molekul C3H7Br.
CH3CH2CH
CH3CH2CHBr Br
1-monobromo-propana 2-monobromo-propana
c). Keisomeran gugus fungsional.
Perbedaan terletak pada gugus fungsional. Contoh-contoh :
1) Alkanol berisomer dengan alkoksi-alkana dengan rumus molekul : CnH2n+2
2) Alkanal berisomer dengan lakanon rumus molekul : CnH2nO
3) Asam alkanoat dengan alkilalkanoat (ester) yang bersesuaian. CnH2n + 2O2
20
(6) C
6 7 8 9 : 5-etil-3,5-dimetil nonana
C–C–C 5 –C–C–C–C
C4
C–C–C3
1 2
Atom C Primer
Ialah atom C yang terikat pada 1 atom C yang lain.
Misalnya : atom C1 pada contoh 6.
Atom C Sekunder
Ialah atom C yang terikat pada 2 atom C yang lain.
Misalnya : atom C2.
Atom C Tersier
Ialah atom C yang terikat pada 3 atom C yang lain.
Misalnya : atom C3.
Atom C Kwarterner
Ialah atom C yang terikat pada 4 atom C yang lain.
Misalnya : atom C5.
2. Kestereo-isomeran
NOMENKLATUR
21
1. Nama Trivial (nama Lazim)
Berdasarkan atas riwayatnya (sumbernya). Contoh :
Asam Barbiturat (dikenal dari kelompok obat barbiturat) berasal dari nama wanita
Barbara.
Asam KarboksilatHCO2 diperoleh dari penyaringan semut merah. Asam ini
dinamakan asam formiat dari kata latin formica yang berarti “semut”.
Asam asetat (acetic acid)
Lat.acetum = cuka (asam asetat terdapat dalam cuka
2. Nama sistematik
Yang paling terkenal adalah sistem I U P A C (International Union of Pure and
Applied Chemistry). Ini adalah Sistem Substitusi.
Catatan-catatan mengenai sistem ini adalah :
1. Asam ( - COOH )
2. Turunan-turunan asam
3. Aldehida ( - C = O )
H
4. Nitril (- C ≡ N )
5. Keton ( - C – C – C - )
O
6. Alkohol ( - C – OH )
H C
7. Amina ( C – NH2, C – N – C , C – N – C )
8. Eter ( C – O – C )
22
9. Ikatan rangkap dua ( C = C )
10. Ikatan rangkap tiga ( C ≡ C )
11. Substituen-substituen
5). Susunan awalan (prioritas)
6 3
C–C–C–C–C–C–C–C 6-etil-3-metiloktana
C C
C
C–C–C–C 1-bromo-4-klorobutana
Br Cl (benar)
4-bromo-1-klorobutana
(salah)
C–C–C–C–C–C–C–C–C–C 2,7,8-trimetildekana (benar)
C C C 3,4,9-trimetildekana (salah)
3. Nama berdasarkan nama senyawaan yang paling sederhana dari deret homolog yang
bersangkutan.
2. Br O O
C – C – C – C – N – C – NH2 1). α-bromo-α-etilbutiril urea
C 2). bromo-dietil-asetil urea
C 3). adalin
23
B. POKOK-POKOK ISI
Hidrokarbon Jenuh dan Tak Jenuh
a. Teori Dasar Senyawa Hidrokarbon Jenuh dan Tak Jenuh.
b. Jenis Senyawa Hidrokarbon Jenuh dan Tak Jenuh.
c. Reaksi Senyawa Hidrokarbon Jenuh dan Tak Jenuh.
d. Keisomeran
e. Nomenklatur
C. RANGKUMAN
- Hidrokarbon adalah Suatu senyawa yang hanya mengandung unsur karbon dan
hidrogen saja
- Keistimewaan atom karbon adalah Atom C bermartabat 4. Satu, dua, tiga atau
empat tangan mungkin di ikat oleh atom C lain atau atom-atom dari unsur lain,
logam atau bukan logam mempunyai sifat bersenyawa satu sama lain dan
membentuk rantai lurus, bercabang atau rantai berlingkar.
- Hidrokarbon Jenuh ( Saturated Hydrocarbon ) artinya Jenuh dengan Oksigen.
Senyawa ini tak bereaksi dengan hydrogen yang termasuk senyawa ini adalah
Alkana dan sikloalkana.
- Hidrokarbon Tak Jenuh adalah Senyawa yang mengandung ikatan-pi. Dalam
kondisi reaksi yang tepat, senyawa ini bereaksi dengan hidrogen, menghasilkan
produk yang jenuh. Sebuah ikatan rangkap karbon-karbon adalah sebuah gugus
fungsional biasa dari alam. Ikatan rangkap ini dijumpai bersama-sama dengan
gugus fungsional lain. yang termasuk dalam senyawa ini adalah Alkena dan
Alkuna.
- Isomer adalah peristiwa dua senyawa atau lebih yang memiliki rumus molekul
yang sama tetapi rumus struktur berbeda.
- Nomenclature atau tatanama terbagi menjadi dua yaitu nama lazim (trivial) dan
nama sistematik (IUPAC)
D. LATIHAN SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan Hidrokarbon ?
24
2. Apa yang dimaksud dengan Hidrokarbon Jenuh ?
3. Apa yang dimaksud dengan Hidrokarbon tak jenuh ?
4. Bagaimana aturan/pemberian tata nama pada senyawaan-senyawaan organik ?
5. Apa yang dimaksud dengan keisomeran ?
6. Tuliskan pembagian-pembagian keisomeran !
7. Apa yang dimaksud dengan atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier dan
atom C kwartener ? berikan contoh !
BAB III
HIDROKARBON JENUH
26
CH3CH3 CH3(CH2)5CH3 98
CH3CH2CH3 ̶ 42 CH3(CH2)6CH3 126
CH3(CH2)2CH3 0 CH3(CH2)7CH3 151
CH3(CH2)3CH3 36 CH3(CH2)8CH3 174
Tata Nama
1. Cara Trivial ( Lazim ) :
Nama berasal dari bilangan Yunani atau Latin kecuali suku pertama. Akhiran dari nama
Alkana ialah ana dan dari alkil adalah il.
Alkana Alkil
CH4 = metana C1 CH3- = metil
C2H6 = etana s/d C2H5- = etil
C3H8 = propana C4 C3H7- = propil
C4H10 = butana gas C4H9- = butil
27
C15H32 = pentadekana C15H31- = pentadekil
C16H34 = heksadekana C16H33- = heksadekil
C17H36 = heptadekana C17H35- = heptadekil
28
jumlah terendah bukan nomor yang benar. Oleh karena itu, nomor awalan
1,7,7- lebih dipilih daripada 2,2,8-.
Awalan ” iso” dipakai senyawaan atau gugus yang mempunyai di ujung gugus :
CH3
CH3 - C –
CH3
Awalan “neo” dipakai untuk senyawaan-senyawaan atau gugus-gugus yang
mempunyai di ujung gugus :
CH3
CH3 - C – CH2 -
CH3
Reaksi – reaksi
Alkana tidak mudah bereaksi pada suhu kamar ; tidak bereaksi dengan KMnO 4,
asam kuat, basa kuat dan sebagainya.
Pada suhu tinggi bereaksi dengan asam nitrat, asam sulfat pekat.
Reaksi – reaksi yang penting bagi alkana
1. Penghalogenan
Alkana + Cl2 (Br2) dengan sinar matahari. Contoh :
2. Pembakaran (oksidasi)
29
Penggabungan dengan cepat dengan O2 dimana dibebaskan cahaya dan panas (energi).
Pada pembakaran sempurna terjadi CO2 + H2O
Pada pembakaran tidak sempurna terjadi CO + H2O atau C + H2O
METANA
Terdapat dalam
1) Rawa – rawa dan tambang batubara dimana terbentuk dengan peragian anaerob (tanpa
O2 atau udara)
Peledakan dalam tambang-tambang kebanyakan terjadi oleh campuran metana dan
udara, yang membentuk suatu campuran yang mudah meletus.
Untuk menghindarkan letupan ini dipakai dalam tambang-tambang lampu Davy
dimana letupan terbatas di dalam lampu.
2) Gas alam, kadang-kadang sampai 90 %.
3) Gas-gas usus terdiri ± 50% metana, yang terjadi dari penguraian sisa-sisa makanan.
Pembuatan
Cara-cara umum
a) Destilasi kering dari Na-asetat + NaOH
b) Reduksi metilyodina
Penggunaan Alkana
Metana : 1. Zat bakar
30
2. sintesis : metil klorida, metanol dan sebagainya
3. CH4 H2 + C
1100 0C
Kat
Pentana
Heksana Sebagai pelarut dan pada sintasis
Heptana
B.POKOK-POKOK ISI
1.Hidrokarbon Jenuh (Alkana)
2.Tatanama alkana
3.Reaksi yang penting pada Alkana
4.Metana
C. RANGKUMAN
- Alkana nama lainnya adalah Parafin (dari kata parum affinis = sedikit gaya
gabung
/ afinitas kecil sekali) karena umumnya alkana sukar beraksi dengan berbagai
pereaksi
(pada syarat-syarat biasa).
31
- Sifat-sifat Fisika alkana adalah senyawa nonpolar. Akibatnya, gaya tarik antar
molekul lemah. Alkana rantai lurus sampai dengan butana adalah gas pada
temperatur kamar, sementara alkana C5 sampai C17 cairan. Alkana rantai lurus
dengan 18 atom C atau lebih adalah zat padat.
- Alkana yang kehilangan satu atom C nya diberinama dengan Alkil
- Alkana dianggap sebagai turunan metana satu, dua, tiga, atau keempat hidrogennya
diganti dengan alkil
- Alkana dibuat dengan cara umum yaitu
a.Destilasi kering dari Na-asetat + NaOH
b.Reduksi metilyodina
D.LATIHAN SOAL
1. C6H5
BrCHCHCH3
C6H5
CH3
2. Cl
Cl
3. CH(CH3)2
CH3CH2CH2CHCHCH2CH2CH2CH3
32
CH(CH3)2
CH2CH3
4. CH3CH2CHCH2CH2 CH
CH3 CH2CH
5.
CH3CHCH2CHCH2CHCH2 CH3
CH3
BAB IV
HIDROKARBON TIDAK JENUH
33
Hidrokarbon dengan ikatan Rangkap dua ( - C = C - )
Tata nama Cara IUPAC
Alkena : hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua
Alka-di-ena : hidrokarbon dengan dua ikatan rangkap dua
Alka-triena : hidrokarbon dengan tiga ikatan rangkap dua
Nomor-nomor untuk menyatakan ikatan (ikatan-ikatan) harus serendah mungkin.
Contoh-contoh :
C=C–C–C–C : 1–pentena
C=C–C=C–C : 1,3–pentadiena
C=C–C=C–C=C–C : 1,3,5–heptatriena
Alkena disebut juga olefin, dari kata olefiant gas (“gas yang membentuk Minyak”)
Nama suku-suku bersesuaian dengan nama alkana hanya akhiran ana diganti
dengan ena.
Untuk beberapa suku masih dipakai nama trivial
Sifat-sifat fisis
Sifat fisis alkena (tetapi bukan sifat kimia) praktis identik dengan alkana induknya.
Tabel dibawah ini menunjukkan titik didih beberapa alkena. Titik didih deret homolog
alkena naik kira-kira 30o tiap gugus CH2. Kenaikan ini sama dengan yang diamati pada
deret homolog alkana. Seperti dengan alkana, percabangan dalam alkana menurunkan
sedikit titik didih.
Sifat fisis beberapa alkena
Nama Struktur T.d.o C
34
etena (etilena) CH = CH2 ̶ 102
Propena (propilena) CH3CH = CH2 ̶ 48
Metil propena (isobutilena) (CH3 )2C = CH2 ̶ 7
1-butena CH3CH2CH = CH2 ̶ 6
1-pentena CH3CH2CH2CH = CH2 30
Alena CH2 = C= CH2 ̶ 34,5
Isoprene CH2 = C(CH3)CH= CH2 ̶ 34
Meskipun alkena dianggap nonpolar, sedikit mudah larut dalam air pada alkana
padanannya, sebab elektron pi, yang agak terbuka ditarik oleh hidrogen (dari air) yang
bermuatan positif parsial (sebagian).
Sifat-sifat kimia
Adisi
(1) Hidrogen : alkena alkana
Hanya mungkin katalitik misalnya :
a. pada suhu tinggi, dengan H2 + katalisator ( Pt, Pd halus )
b. Pada tekanan atmosfir, suhu kamar dengan katalisator Nekel Reney (campuran
dari Ni dan Al).
(2) Halogen
Urutan kereaktifan adisi halogen : Cl > Br > J
Reaksi dengan Brom dapat dipakai untuk memperlihatkan ikatan rangkap
Kalau brom (merah coklat) diteteskan kedalam larutan dengan zat yang
mengandung ikatan rangkap warna coklat itu akan hilang karena adanya adisi
dimana terjadizat yang tak berwarna.
35
a. Kaidah (aturan) Markovnikoff
Pada adisi bagian negatif dari zat yang diadisikan terikat pada C yang
mempunyai H paling sedikit
Pada asam halogenida : halogen terikat pada atom C yang mempunyai H
tersedikit dan H pada atom C dengan atom H terbanyak.
H2 H2 H+
C= C + HOH CH3 – CH2OH
etena etanol
36
C–C–C 2 propanol
OH Isopropil alkohol
(klorohidrin) H
CH3 – CH = CH2 + HOCl CH3 – C - CH2
-1+ OHCl
- Propilena klorohidrol
- 1 kloro-2propanol
Oksidasi
(1) Larutan netral atau basa dari KMnO4 memberi pada suhu rendah
1.2. alkanadiol ( glikol)
37
3. keton + keton
Contoh :
Catatan :
- Reaksi (1) dapat dipakai untuk memperlihatkan ikatan tak jenuh. (Baeyer test
mempergunakan : KMnO4 + Na2CO3 ) karena pada percobaan ini dapat dilihat
bahwa warna ungu dari KMnO4 hilang jika ada ikatan rangkap dan terjadi endapan
dari MnO2 (warna coklat).
- Reaksi (2) dapat dipakai untuk menentukan tempat ikatan rangkap pada molekul
Ozonisasi
Alkena + O3 ozonisasi
Ozonisasi tak dipisahkan tetapi direaksikan terus dengan :
(1) H2 + Ni atau
(2) H2O + Zn
Terjadi :
1. aldehida + aldehida atau
2. aldehida + keton atau Tergantung dari zat semula
3. keton + keton
H2 + Ni
C-C-C=O + O=C-C + H2O
+ O3 O O C H
38
C-C-C=C-C C-C-C C-C- H2O+
C O Zn C-C-C=O + O=C-C + H2O
C H
Butanon Etanal
Pepolimeran
Penggabungan dari n mol suatu zat (monomer) menjadi satu molekul (polimer)
dengan rumus sama dengan rumus perbandingan dari zat semula, tetapi berat mol.n x berat
mol. semula.
A + A + A + ……... An
n mol 1 mol
Sifat-sifat Alkena
Hidrokarbon tak jenuh mempunyai sifat fisiologis lebih aktif ( sebagai obat tidur)
dari hidrokarbon yang bersesuaian, misalnya : (2-metil-2-butena) lebih aktif dari
isopentana. Keaktifan narkotik dan toksik dari olefin naik dengan B.M.nya. olefin
sebetulnya banyak terdapat dalam minyak mineral tetapi kereaktifan yang besar, maka
terdapat dalam jumlah yang kecil.
Suku-suku yang rendah diperoleh dalam jumlah besar sebagai hasil tambahan pada
industri minyak bumi yakni pada proses “cracking”.
Etena = etilena
Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas,
eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 – 4 % etena )
Terdapat : dalam gas batubara biasa dan pada proses “cracking”
Pembuatan : pengawahidratan etanol
Penggunaan Etena
Dapat digunakan sebagai obat bius ( dicampur dengan O2 )
Untuk memasakkan buah-buahan :
Pemasakkan buah-buahan dapay dikontrol kalau buah-buahan yang masih hijau
dalam suatu ruangan diolah dengan sedikit etena (0,1%)
39
Bahan penting untuk membuat zat-zat lain, terutama pada tempat-tempat dimana
terdapat gas alam, minyak bumi atau etanol.
Polythene
Rumus : -C – C – C – C – C – C – dan seterusnya.
Termoplastik (artinya menjadi lunak bila dipanaskan dan menjadi keras bila
didinginkan kembali dan proses ini dapat diulangi)
Tahan asam, basa dan bahan-bahan kimia yang lain, tahan tekanan dan suhu tinggi.
Dipakai untuk mengisolasi kawat listrik, membuat alat-alat laboratorium, botol-
botol dan sebagainya
Polystyrene
Rumus :
Termoplastik
Menyerupai gelas, tahan air dan bahan-bahan kimia
Dipakai untuk membuat kancing, permainan, sisir, bahan-bahan listrik dsb.
Propena
Terdapat dari industri minyak bumi
Sifat-sifat kimia dan fisiologisnya menyerupai etena (sifat pembius, memasakkan
buah-buahan) dapat dipakai untuk sintesis misalnya : membuat gliserol, isopropil-
alkohol, plastik “polypropylena” dsb.
Butena
Terdapat dari industri minyak bumi.
Mempunyai sifat pembius dan memasakkan buah-buahan.
Dapat diubah menjadi 1,3 butediena (dengan cara pengawa-hidrogenan-katalitik),
suatu bahan untuk membuat karet buatan.
DIOLEFIN (DIENA)
Catatan – catatan :
40
1) Dikenal 3 macam ikatan diena :
a. Komulatif : -C=C=C- (kedua ikatan kembar pada 1 C)
b. Terkonyugasi : -C=C–C=C (ikatan rangkap-tunggal-rangkap)
c. Terisolasi : -C=C –(CH2)n –C =C– n > 1
C C C C
n C=C–C=C -C–C=C–C―C–C=C–C―C–C=C–C
Kalau suatu atom H atau lebih diganti dengan suatu gugus atau gugus-
gugus maka berlangsungnya pepolimeran tetap seperti pada 1,3.butadiena.
B.POKOK-POKOK ISI
1.Hidrokarbon Tidak Jenuh (Alkena )
2.Tatanama Alkena
3.Reaksi yang penting pada Alkena
4.aturan Markovnikov dan AntiMarkovnikov
41
4.Etena, Propena, dan Butena
5.Diolefin (Diena)
C.RANGKUMAN
- Alkena disebut juga olefin, dari kata olefiant gas (“gas yang membentuk Minyak”)
- Nama suku-suku bersesuaian dengan nama alkana hanya akhiran ana diganti
dengan ena.Untuk beberapa suku masih dipakai nama trivial
- Alkena : hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua
Alka-di-ena : hidrokarbon dengan dua ikatan rangkap dua
Alka-triena : hidrokarbon dengan tiga ikatan rangkap dua
42
Terkonyugasi : -C=C–C=C (ikatan rangkap-tunggal-rangkap)
Terisolasi : -C=C –(CH2)n –C =C– n > 1
D.LATIHAN SOAL
43
BAB V
44
HIDROKARBON DENGAN IKATAN GANDA TIGA (RANGKAP TIGA)
(ALKUNA) ̶ C ≡ C ̶
Umumnya efek anestetik dari alkuna lebih besar dari alkana atau alkena yang
bersesuaian. Misalnya asetilena mempunyai keaktifan anestetik lebih besar daripada etena,
tetapi efek toksiknya juga lebih besar.
Tata nama :
1. Nama-nama dengan akhiran una
Nama golongan : Alkuna, Alka-diuna, Alka-triuna dan sebagainya.
2. Senyawaan-senyawaan dengan satu ikatan ganda tiga dianggap sebagai turunan
dari suku pertama yang disini disebut asetilen.
Contoh-contoh :
HC ≡ CH : Etuna (asetilen)
HC ≡ C – CH3 : Propuna ( metil-asetilen )
HC ≡ C – C - CH3 : 1-butuna ( etil-asetilen )
H3C – C ≡ C – CH3 : 2-butuna (dimetil-asetilen )
HC ≡ C – C ≡ C – CH3 : 1,3-pentadiuna
Sifat-sifat :
45
Homolog dari asetilen memberikan suatu keton. Misalnya :
Propuna Propanon :
Dimetil-keton
(aseton)
46
ETUNA
Sifat – sifat
Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledak
Suatu gas, tak berwarna,baunya khas
Pada pengangkutan etuna : etuna dilarutkan dalam aseton (1 volume aseton dapat
melarutkan 300 volume etuna), kemudian diserap pada suatu zat porous.
Reaksi-reaksi :
Menunjukkan reaksi umum
Penggunaan :
Pada pengelasan : dibakar dengan O2 memberi suhu yang tinggi ( ± 3000oC), yang
dapat dipakai untuk mengelas baja dan besi.
Untuk penerangan.
Pada sintesis :
a) Neoprena : suatu karet buatan yang tahan minyak
kat HCl Cl
HC≡CH + HC≡CH H2C=C-C≡CH H2C=C-C=CH2
Viniletuna = Kloroprena
1-buten-3-una 2-kloro-1,3-butediena
Cl Cl Cl
Pepolimeran neoprena –C – C = C – C – C – C = C – C – C = C – C –
H CN CN CN
kat pepoli
HC≡CH + HCN CH2=C-CN C-C―C-C―C-C―
meran
Vinilsianida
Orlon
47
c) Lewisit (Lewisite), suatu gas perang.
Cl
HC≡CH + AsCl3 HC=CH Lewisit=ß-kloro-
vinil-dikloroarsine
AsCl2
Tata nama :
Jumlah Jumlah
Nama
ikatan rangkap dua Ikatan rangkap ganda tiga
1 1 Alken-una
2 1 Alkadien-una
1 2 Alkena-diuna
2 2 Alkadiena-diuda
Contoh-contoh :
C=C–C≡C : 1-buten-3-una
C=C–C=C–C≡C : 1,3-heksadien-5-una
48
Contoh-contoh :
C–C–C–C–C– : 2-metil-pentil
C
2. Radikal univalen yang diturunkan dari hidrokarbon asiklik tak jenuh mendapat
akhiran enil, unil, dienil dan sebagainya.
Bila perlu posisi ikatan-ikatan tak jenuh ditandakan dan atom C dengan valensi bebas
mendapat nomor satu.
Contoh-contoh :
Etunil : CH ≡ C –
2-propunil : CH ≡ C – CH2 –
2-propenil : CH2 = CH – CH2 –
1,3-butadienil : CH2 = CH = CH – CH –
2-penten-4-unil : CH ≡ C – CH = CH – CH2
Catatan :
- Untuk etenil sering dipakai Vinil. : CH2 = CH – dan
- Untuk 2-propenil dipakai alil. : CH2 + CH – CH2 –
3. Radikal bivalen dan multivalen namanya diturunkan dari radikal univalen yang
bersesuaian dengan penambahan “idena” atau “iduna”.
Contoh-contoh :
Etilidena : CH3 – CH =
Etiliduna : CH3 – C ≡
Vinilidena : CH2 = C =
metiliduna : HC ≡
49
Catatan :
- CH2 : metilena
- = CH – : metina
4. Nama radikal bivalen yang diturunkan dari alkana normal dimana dikurangi satu
hidrogen pada tiap atom C ujung disebut : etilena, trimetilena, tetrametilena dan
sebagainya. Misalnya :
Penta-metilena : -CH2 - CH2 – CH2 – CH2 – CH2
Catatan :
CH3 – CH – CH2 – disebut propilena.
50
B. POKOK-POKOK ISI :
Hidrokarbon dengan ikatan rangkap tiga
d. Teori Dasar Senyawa Hidrokarbon ikatan rangkap tiga.
e. Jenis Senyawa Hidrokarbon ikatan rangkap tiga.
f. Reaksi Senyawa Hidrokarbon dengan ikatan rangkap tiga.
C.RANGKUMAN
- Tata nama Alkuna
1. Nama-nama dengan akhiran una
Nama golongan : Alkuna, Alka-diuna, Alka-triuna dan sebagainya.
2. Senyawaan-senyawaan dengan satu ikatan ganda tiga dianggap sebagai turunan
dari suku pertama yang disini disebut asetilen.
- Kegunaan Etuna adalah pada pengelasan :dibakar dengan O2 memberi suhu yang
tinggi ( ± 3000oC), yang dapat dipakai untuk mengelas baja dan besi.untuk
penerangan untuk sintesis zat lain.
D.LATIHAN SOAL
51
DAFTAR PUSTAKA
1. Carey, F,A,, 2004. Organic Chemestry, 4th ed, McGraw Hill, Boston.
2. Fessenden, Fessenden, 2010, Kimia Organik 1, Erlangga, Jakarta
3. Kimia Organik, B.Stephen
4. Ilmu Gizi, Kartasaputra
5. Jurnal-jurnal hasil penelitian yang relevan dengan bahan kajian.
6. Sykes, P. 1985, A Guide Book to Mechanism in Organic Chemistr, Longman
Scientific and Technical, New York,
52
BIODATA PENULIS
53
54
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Aspek
Minggu Pokok Bahasan Metode No.Soal
Kompeten Waktu Tujuan Pembelajaran
No Dan Sub Pokok Kriteria Penilaian Test Pustaka
si (Jam ) Khusus
ke Bahasan Pengajaran
K P A
1 1 2
I. Konsep Dasar Kimia a.Dapat menjelaskan Konsep a. Dapat menjelaskan Ceramah, Pre Test 1. Kimia Organik,
X oleh H.Hart, hal
Organik Dasar Kimia Organik pengertian dasar Kimia Diskusi XVIII-XIX
a.Pengertian Kimia Sebagai Dasar Untuk Organik Post Test 2. Kimia
Organik Melakukan Praktikum di b. Dapat menjelaskan prinsip Organik,oleh
b.Teori Dasar K.Organik Laboratorium dasar Kimia Organik Ralph.J.Fessende
c. Prinsip Dasar n,hal, hal
K.Organik
2 2 2 a.Dapat Menerangkan Jenis- a. Dapat Menjelaskan Ceramah, Test Lisan 3. Kimia Organik,
Jenis Senyawa Organik Pengertian Dari Senyawa Diskusi oleh S Irawan,
II. Senyawa Organik Sebagai Dasar Untuk Organik Test hal
X
Melakukan Praktikum di b. Dapat Menyebutkan Jenis- Tertulis 4. Organic
Laboratorium jenis Senyawa Organik Chemistry oleh
a.Teori Dasar Seny
c. Dapat Menjelaskan reaksi Morrizon
Organik
seny. organik
b.Jenis Seny Organik
c. Reaksi Seny Organik
55
3 3-4 III. Hidrokarbon Jenuh X 4 a. Dapat Menjelaskan a.Dapat menjelaskan Ceramah, Test Lisan 5. Kimia Organik,
Pengertian Seny pengertian dari Seny Diskusi oleh B.Stephen
a.Teori dasar Senyawa Hidrokarbon Jenuh dan Tak Hidrokarbon Jenuh dan Test 6. Pengantar
Hidrokarbon Jenuh Jenuh Sebagai Dasar Untuk Tak Jenuh Tertulis Kimia Organik
dan tak Jenuh Melakukan Praktikum di b.Dapat Membedakan seny. dan hayati oleh
Laboratorium Hidrokarbon Jenuh dan Antony W
b. Dapat menyebutkan Jenis Tak jenuh 7. Ilmu Gizi oleh
b.Jenis Seny Hidrokarbon Jenuh Dan Tak c. Dapat Menerangkan Jenis Kartasaputra
HidrokarbonJenuh jenuh Hidrokarbon Jenuh dan 8. Prinsip dasar
Dan Tak Jenuh c. Dapat Menuliskan Reaksi Tak Jenuh Ilmu Gizi oleh
c. Reaksi Seny Senyawa Hidrokarbon d.Dapat Menuliskan Reaksi Sunita A
Hidrokarbon Jenuh Jenuh Dan Tak Jenuh Senyawa Hidrokarbon
Dan Tak Jenuh Jenuh Dan Tak Jenuh
4 5-6 IV. Hidrokarbon X 4 a. Dapat menjelaskan HC a.Dapat Menjelaskan Apa Ceramah, Test Lisan IDEM
Aromatik Aromatik, Syarat-syarat yang dimaksud dengan Diskusi
Aromatisasi, Tata nama, HC Aromatik Test
a.HC Aromatik Sumber Benzene, Dan b.Dapat menjelaskan Tertulis
b.Syarat Aromatisasi Reaksi Benzene Syarat Aromatisasi
c. Sifat HC Aromati c. Dapat Mnejlaskan Sifat
d.Benzene Aromatisasi
e.Tata nama Benzene d.Dapat menjelaskan Difinisi
f. Sumber Benzene Benzene
g.Turunan Benzene e.Dapat Menuliskan Nama,
h.Reaksi Bnezene Rumus bangun seny
i. Guna Benzene Benzene Serta Turunanya
f. Dapat menuliskan Sifat
benzene
g.Dapat Membedakan seny
Benzene dengan Seny
Sikis
h.Dapat Menuliskan Reaksi
X Seny Benzene
i. Dapat menerangkan
Kegunaan Senyawa
Benzene dan Turunanya
56
X
5 7-8 V. Senyawa Organik X 4 a. Dapat menuliskan dan a. Dapat Menulsikan difinisi Ceramah, Test Lisan IDEM
Halida menjelaskan difinsisi, jenis- seny Organik Halida Diskusi
jenis ,sifat, sintesa, b. Dapat menjelaskan Test
a.Difinisi Organik Halida Pembagian senyawa Tertulis
nama,rumus struktur ,
5.2.Jenis Organik Organik Halida
reaksi-reaksi serta c. Dapat menjelaskan Sifat
halide kegunaan dari senyawa Senyawa Organik Halida
Organik Halida d. Dapat menuliskan
b.Sifat Organik halide nama,rumus struktur
c. Reaksi Organik senyawa Organik halide
Halida e. Dapat menuliskan reaksi
d.Sintesa Organik halide substitusi,eliminasi
e.Penggunaan Senyawa senyawa Organik Halida
Organik halide f. Dapat Mensintesa
senyawa Organik Halida
g. Dapat Menjelaskan
peranan senyawa Organik
Halida dalam industri
57
6 9 - 11 VI. Alkohol,Tiol, Fenol X 6 a. Dapat Menjelaskan a.Dapat Menjelaskan Ceramah, Test Lisan IDEM
pengertian Senyawa Alkohol Pengertian dari senyawa Diskusi
a.Difinisi Alkohol sebagai dasar untuk Alkohol, Tiol dan Fenol Test
b.Sifat Alkohol melakukan praktikum di Lab b.Dapat Menyebutkan Jenis Tertulis
c. Tatanama Alkohol b. Dapat Menjelaskan senyawa Alkohol, Tiol dan
d.Pembuatan Alkohol pengertian Senyawa Tiol Fenol
e.Reaksi Alkohol sebagai dasar untuk c. Dapat Menuliskan nama,
f. Penggunaan Alkohol melakukan praktikum di Lab rumus bangun Senyawa
g.Difinisi Fenol c. Dapat Menjelaskan Alkohol,Tiol dan Fenol
h.Reaksi Fenol pengertian Senyawa Fenol d.Dapat Menuliskan reaksi
i. Pembuatan Fenol sebagai dasar untuk senyawa Alkohol,Tio dan
j. Penggunaan Fenol melakukan praktikum di Lab Fenol
k. Reaksi fenol d. Dapat menuliskan reaksi- e.Dapat Menuliskan Reaksi
l. Pembuatan Fenol reaksi senyawa Alkohol pembuatan Senyawa
m. Penggunaan Fenol e. Dapat menuliskan reaksi- Alkohol, Tiol dan Fenol
reaksi senyawa Tiol f. Dapat menyebutkan
f. Dapat menuliskan reaksi- Penggunaan Senyawa
reaksi senyawa Fenol Alkohol,Tiol dan Fenol
g. Dapat meuliskan pembuatan
senyawa Alkohol
h. Dapat meuliskan pembuatan
senyawa Alkohol
i. Dapat meuliskan pembuatan
senyawa Tiol
j. Dapat meuliskan pembuatan
senyawa Fenol
7 12- 13 VII. Eter Dan Epoksida X 4 a. Dapat menjelaskan a. Dapat menjelaskan Ceramah, Test Lisan IDEM
pengertian senyawa Eter pengertian dari senyawa Diskusi
a.Teori dasar Senyawa sebagai dasar untuk eter Test
Eter melakukan Praktikum di Lab b. Dapat menyebutkan jenis Tertulis
b.Jenis-jenis Senyawa b. Dapat menjelaskan senyawa eter
Eter pengertian senyawa c. Dapat menuliskan reaksi
c. Reaksi senyawa Eter Epoksida sebagai dasar senyawa eter
d.Teori Senyawa untuk melakukan Praktikum d. Dapat menjelaskan
Epoksida di Lab pengertian senyawa
e.Jenis Senyawa c. Dapat Menyebutkan Jenis- epoksida
Epoksida jenis senyawa eter e. Dapat menyebutkan jenis
f. Reaksi Senyawa d. Dapat menuliskan reaksi senyawa epoksida
Epoksida senyawa Eter f. Dapat menuliskan reaksi
g.Penggunaan Senyawa e. Dapat menyebutkan jenis senyawa epoksida
Eter dan Epoksida senyawa epoksida g. Dapat menuliskan
f. Dapat menuliskan reaksi kegunaan senyawa eter
senyawa Epoksida dan epoksida
g. Dapat Menyebutkan
58
Kegunaan Senyawa Eter
dan apoksida
X
8 14 - 16 VIII. Aldehid dan Keton X 6 a. Dapat menjelaskan a. Dapat menjelaskan Ceramah, Test Lisan IDEM
pengertian senyawa pengertian dari senyawa Diskusi
a. Teori Dasar senyawa Aldehide sebagai dasar aldehide Test
Aldehide dan keton untuk melakukan Praktikum b. Dapat menyebutkan jenis Tertulis
b. Jenis Senyawa di Lab senyawa Aldehide
aldehide dan keton b. Dapat menjelaskan c. Dapat menuliskan reaksi
c. Reaksi senyawa pengertian senyawa Keton senyawa aldehide
aldehide dan keton sebagai dasar untuk d. Dapat menjelaskan
d. Pembuatan senyawa melakukan Praktikum di Lab pengertian senyawa keton
aldehide dan Keton c. Dapat Menyebutkan Jenis- e. Dapat menyebutkan jenis
e. Kegunaan senyawa jenis senyawa Aldehide senyawa keton
aldehide dan keton d. Dapat menuliskan reaksi f. Dapat menuliskan reaksi
. senyawa AldehideDapat senyawa Keton
menyebutkan jenis senyawa g. Dapat menuliskan
KetonDapat menuliskan kegunaan senyawa
reaksi senyawa Keton aldehide dan keton
e. Dapat Menyebutkan
Kegunaan Senyawa
Aldehide dan Keton
9 17 -18 IX. Asam Karboksilat X 4 a. Dapat menjelaskan a. Dapat menjelaskan Ceramah, Test Lisan IDEM
dan Amina pengertian senyawa Asam pengertian dari senyawa Diskusi
karboksilat sebagai dasar Asam karboksilat dan Test
a. Teori dasar asam untuk melakukan Praktikum turunanya Tertulis
karboksilat dan di Lab b. Dapat menyebutkan jenis
Turunanya b. Dapat mengetahui senyawa Asam karboksilat
b. Jenis senyawa asam pengertian senyawa Amina dan turunanya
karboksilat dan sebagai dasar untuk c. Dapat menuliskan reaksi
turunanya melakukan Praktikum di Lab senyawa asam karboksilat
c. Reaksi senyawa asam c. Dapat Menyebutkan Jenis- dan turunanya
karboksilat dan jenis senyawa Asa d. Dapat menjelaskan
turunannya karboksilat pengertian senyawa
d. Teori dasar senyawa d. Dapat menuliskan reaksi Amina
Amina senyawa Asam karboksilat e. Dapat menyebutkan jenis
e. Jenis senyawa Amina e. Dapat menyebutkan jenis senyawa Amina
senyawa Amina f. Dapat menuliskan reaksi
59
Reaksi senyawa f. Dapat menuliskan reaksi senyawa Amina
Amina senyawa Amina g. Dapat menuliskan
f. Kegunaan senyawa g. Dapat Menyebutkan kegunaan senyawa Asam
Asam karboksilat dan Kegunaan Senyawa Asam karboksilat dan Amina
amina karboksilat dan Amina
60
f. Dapat menyebutkan jenis pengertian senyawa
senyawa Protein Lemak
g. Dapat menuliskan reaksi h. Dapat menyebutkan jenis
senyawa Protein senyawa Lemak
h. Dapat menyebutkan jenis i. Dapat menuliskan reaksi
senyawa Lemak senyawa lemak
i. Dapat menuliskan reaksi j. Dapat menuliskan
senyawa Lemak kegunaan senyawa
j. Dapat Menyebutkan Karbohidrat, protein dan
Kegunaan Senyawa lemak
karbohidrat, protein dan
Lemak
61