Anda di halaman 1dari 3

Tata cara bersuci

Mengutip CNN Indonesia, secara rinci adapun tata cara bersuci dijelaskan sebagai
berikut, antara lain:

1. Mandi junub

Mandi junub atau mandi wajib merupakan syarat mutlak ketika bersuci. Dalam
thaharah yaitu mengalirkan air ke seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ujung
kaki.

Ini merupakan cara untuk membersihkan tubuh dari segala macam kotoran, baik
kotoran yang menempel pada badan maupun pada batin atau jiwa.

2. Berwudhu

Berwudhu wajib dilakukan oleh seorang muslim sebelum melaksanakan shalat.


Sebab, ini merupakan syarat sah atau tidak sahnya shalat seseorang yang
tergantung pada wudhu.

Bersuci dengan berwudhu juga sama halnya dengan mandi junub yang diawali
dengan membaca niat wudhu sebagai berikut:

‫ضاِهللِ تَ َعالَى‬ ,ِ ‫ث ْاالَصْ غ‬


ً ْ‫َر فَر‬ ِ ‫ْت ْال ُوضُوْ َء لِ َر ْف ِع ْال َح َد‬
ُ ‫ن ََوي‬

"Nawaitul wudhuu'a liraf'il-hadatsil-ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa."

Artinya:

Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah.

3. Tayamum

Tayamum merupakan cara bersuci yang menggantikan mandi dan wudhu, apabila
dalam kondisi tidak ada air.

Syarat tayamum adalah menggunakan tanah yang suci tidak tercampur benda lain.
Lalu diawali dengan niat:

‫صالَ ِة فَرْ ضً ِهللِ تَ َعالَى‬ َ َ‫ْت التَّيَ ُّم َم ِال ْستِب‬


َّ ‫اح ِة ال‬ ُ ‫ن ََوي‬

"Nawaitut tayammuma lisstibaahatishsholaati fardhol lillaahi taala."


Artinya: Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah.

Macam-macam najis

Ketika bersuci tentunya untuk menghilangkan kotoran atau najis. Seperti yang
Bunda ketahui, bersuci dari kotoran (najis) dilakukan sebelum melaksanakan
ibadah kepada Allah SWT.

Secara bahasa, najis merupakan sesuatu yang kotor. Sedangkan menurut syara'
merupakan sesuatu yang dianggap kotor serta dapat menghalangi syarat sah shalat.
Menurut Shekh Nawawi Al Jawi Al Bantani dalam kitabnya berjudul

3. Tayamum

Tayamum merupakan cara bersuci yang menggantikan mandi dan wudhu, apabila
dalam kondisi tidak ada air.

Syarat tayamum adalah menggunakan tanah yang suci tidak tercampur benda lain.
Lalu diawali dengan niat:

‫صالَ ِة فَرْ ضً ِهللِ تَ َعالَى‬ َ َ‫ْت التَّيَ ُّم َم ِال ْستِب‬


َّ ‫اح ِة ال‬ ُ ‫ن ََوي‬

"Nawaitut tayammuma lisstibaahatishsholaati fardhol lillaahi taala."

Artinya: Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah.

Macam-macam najis

Ketika bersuci tentunya untuk menghilangkan kotoran atau najis. Seperti yang
Bunda ketahui, bersuci dari kotoran (najis) dilakukan sebelum melaksanakan
ibadah kepada Allah SWT.

Secara bahasa, najis merupakan sesuatu yang kotor. Sedangkan menurut syara'
merupakan sesuatu yang dianggap kotor serta dapat menghalangi syarat sah shalat.
Menurut Shekh Nawawi Al Jawi Al Bantani dalam kitabnya berjudul Nihayah Al-
Zain fi Irsyad Al-Mubtadi, terdapat pengolongan najis, antara lain:

1. Najis mukhaffafah

Merupakan najis yang ringan, seperti air kencing bayi laki-laki yang usianya
kurang dari dua tahun dan belum makan apa-apa kecuali air susu ibunya.
Cara membersihkan najis jenis ini cukup dengan memercikkan air kebagian yang
terkena najis.

2. Najis mutawassitah

Termasuk golongan najis sedang, seperti kotoran manusia atau binatang, air
kencing, nanah, darah, bangkai (selain bangkai ikan), dan najis lainnya. Najis
mutawassitah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu najis 'aniyah (bendanya
berwujud) dan najis hukmiyah (tidak berwujud).

Cara membersihkannya cukup dengan membasuhnya dengan air sampai najis


tersebut hilang (baik rasa, bau dan warnanya).

3. Najis mughalaza

Ini merupakan termasuk najis golongan berat. Najis mughalazah terdiri dari najis
dari anjing dan babi. Cara membersihkannya dengan menghilangkan barang
najisnya terlebih dahulu, kemudian mencucinya dengan air bersih sebanyak tujuh
kali dan salah satunya dengan tanah atau batu.

Baca Juga :

Anda mungkin juga menyukai